Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TERSTRUKTUR AGRIBISNIS PERSUSUAN

BISNIS PLAN SUSU YOGHURT

SUGANDA
P2DA 11020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER ILMU PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
Summary
Di era yang semakin berkembang ini, kebutuhan akan lapangan pekerjaan sangat
meningkat namun kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan justru membuat banyak
masyarakat menganggur. Di lain sisi, kebutuhan masyarakat akan konsumsi pun
semakin meningkat, sehingga masyarakat saat ini menjadi konsumtif terhadap makanan
cepat saji (fast food ). Kandungan lemak jenuh yang tinggi pada fast food berpengaruh
pada kondisi kesehatan tubuh dan memicu munculnya penyakit degeneratif seperti
jantung atau kanker. Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengingatkan kita untuk “back to the nature” dengan menganjurkan kepada masyarakat
untuk memanfaatkan buah-buahan maupun produk olahannya.
Oleh karena itu, dibutuhkan lapangan pekerjaan baru yang kreatif, yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi pada era ini pengetahuan masyarakat tentang
wirausaha cenderung minim sekali. Dalam hal ini kami akan mengembangkan bisnis
plan yang bergerak dalam bidang kuliner yang akan memproduksi makanan ringan
kesehatan berupa yoghurt.
Perusahaan kami membuka banyak lapangan pekerjaan yang akan menyerap
sumber daya manusia untuk memproduksi yoghurt. Yogurt adalah salah satu produk
fermentasi susu yang dibuat dengan menambahkan starter yang terdiri dari dua jenis
bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua jenis
bakteri ini merombak laktosa atau gula susu menjadi asam laktat, yang selain memberi
cita rasa khas pada yogurt, juga bersifat sebagai pengawet.. Yoghurt ini dapat
diperhitungkan kelayakannya untuk seluruh lapisan masyarakat, serta dapat menjadi
trend makanan ringan fungsional yang mempunyai pengaruh baik terhadap kesehatan.
Konsumsi yoghurt dari tahun ketahun semakin meningkat hal ini dapat dilihat
dari nilai perkembangan akan yoghurt, pada tahun 2002-2005 volume yoghurt
mengalami peningkatan dari 1.039.279 liter 1.536.824 liter, 1.682.612 liter, dan
1.765.831 liter (Badan Pusat Statistik, 2011). Dengan melihat hal tersebut merupakan
peluang untuk mengembangkan yoghurt sebagai produk pangan fungsional yang
memiliki nilai organoleptik yang baik, sehingga menjadikan yoghurt berpeluang
dipasarankan pada konsumen anak-anak, remaja dan dewasa.

.
I. PENDAHULUAN
Salah satu produk susu olahan adalah yoghurt. Yoghurt merupakan produk olahan
susu yang diolah melalui proses fermentasi bakteri pada susu. Pembuatan yoghurt
merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang
menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental. Yoghurt sudah mulai dikenal oleh
masyarakat dan telah menjadi produk pangan yang diterima dengan baik. Hal ini
dikarenakan yoghurt memiliki citarasa yang khas, asam, segar, dan memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Besarnya minat masyarakat terhadap
yoghurt salah satunya dapat dilihat dari jumlah produksi yoghurt yang ada di
Indonesia. Perkembangan produksi yoghurt di Indonesia serta laju pertumbuhannya
dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dapat tabel di bawah ini :
Tabel 1. Perkembangan Produksi Yoghurt di Indonesia Tahun 2002-2005
Produksi Nilai
Laju Pertumbuhan
Tahun (Liter) (Rp 000)
(%)
2002 1.039.279 8.985.642 -
2003 1.536.824 11.356.826 26,39
2004 1.682.612 13.475.394 18,65
2005 1.765.831 30.438.258 125,88
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Tabel. 1 menunjukkan adanya peningkatan produksi yoghurt setiap tahunnya.


Dilihat dari laju pertumbuhannya yang semakin tinggi, mengindikasikan adanya
peningkatan jumlah produsen dalam industri yoghurt dan potensi peningkatan
konsumsi yoghurt. Selain dilihat dari perkembangan jumlah produksi yoghurt yang
ada di Indonesia, peningkatan kebutuhan yoghurt nasional dapat dilihat dari semakin
besarnya nilai impor yoghurt dan semakin kecilnya nilai ekspor yoghurt.
Perkembangan volume dan nilai ekspor nasional dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2008 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Yoghurt Nasional Tahun 2004-2008
Ekspor
Tahun Laju Pertumbuhan (%)
Berat (Kg) Nilai (US$)
2004 704.8 878.9 -
2005 337 743.5 -15,41
2006 146.3 213.4 -71,30
2007 126 284.4 33,27
2008 220.4 612.57 115,39
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Tebel.2 menunjukkan pada tahun 2004 sampai 2005 volume eskpor yoghurt
lebih tinggi. Namun, mulai tahun 2006 volume ekspor yoghurt mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan
yoghurt dalam negeri semakin meningkat. Pada tahun 2008 volume ekspor
mengalami peningkatan sebesar 115,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ekspor tersebut jelas menunjukkan bahwa industri yoghurt nasional
mulai berkembang saat ini. Selain itu, Perkembangan volume dan nilai impor
nasional dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Volume dan Nilai Impor Yoghurt Nasional Tahun 2004- 2008
Impor
Tahun Laju Pertumbuhan (%)
Berat (Kg) Nilai (US$)
2004 172 244.8 -
2005 169.4 294 20,10
2006 713.3 712.8 142,45
2007 1.481.600 1.502.600 110,80
2008 500.5 711.7 -52,64
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

Tabel.3 menunjukkan bahwa jumlah impor yoghurt mengalami kecenderungan


meningkat sejak tahun 2004. Namun, pada tahun 2008, jumlah yoghurt menurun
sebesar 52,64 persen dari tahun sebelumnya. Volume impor yoghurt nasional
sempat mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2006 yaitu sebesar 142,45
persen. Mulai tahun 2006 jumlah impor yoghurt menjadi lebih tinggi daripada
jumlah ekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan yoghurt dalam negeri
yang semakin meningkat dipenuhi oleh yoghurt impor karena dihadapkan dengan
kualitas bahan baku yang baik dan mendorong industri yoghurt nasional mulai
berkembang. Tingginya kebutuhan yoghurt dalam negeri memberikan peluang
pasar bagi industri yoghurt di Indonesia.

II. Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Gambaran Produk
Yogurt adalah salah satu produk fermentasi susu yang dibuat dengan
menambahkan starter yang terdiri dari dua jenis bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Kedua jenis bakteri ini merombak laktosa atau gula
susu menjadi asam laktat, yang selain memberi cita rasa khas pada yogurt, juga bersifat
sebagai pengawet. Yogurt merupakan sumber yang baik untuk protein, fosfor, kalsium,
magnesium, dan kalori, tetapi tidak mangandung cukup banyak vitamin C dan zat besi.
Yoghurt merupakan makanan kesehatan hasil inovasi dari susu yang di
fermentasi dan dicampur dengan ekstrak buah. Banyaknya manfaat buah, membuat
produk ini menjadi suatu makanan kesehatan dengan nilai nutrisi lebih yang dapat
dijangkau semua lapisan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah dan
mampu menjawab tuntutan konsumen tentang makanan kesehatan yang dapat mencegah
terjadinya penyakit degeneratif akibat aktifitas dan gaya hidup yang konsumtif. Oleh
karena itu,inovasi baru dan trend makanan seperti yoghurt, mampu memikat dan
membidik konsumen dari semua kalangan. Desain kemasan yang praktis serta higienis,
akan menarik konsumen terhadap makanan ini.

2. Gambaran Potensi Pasar


Di era yang semakin berkembang ini, masyarakat menjadi konsumtif terhadap
makanan cepat saji (fast food). Kandungan lemak jenuh yang tinggi pada fast food
berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh dan memicu munculnya penyakit degeneratif
seperti jantung atau kanker. Melihat fenomena tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mengingatkan kita untuk “back to the nature” dengan menganjurkan kepada
masyarakat untuk memanfaatkan buah-buahan maupun produk olahannya.
Yoghurt mempunyai peluang pasaryang baik, mengingat banyaknya makanan
berbahan sintetis yang beredar dimasyarakat, yoghurt memberikan solusi kepada
konsumen yang menginginkan makanan kesehatan yang berdampak positif pada tubuh
karena kandungan nutrisi buah mengkudu. Produk pangan fungsional seperti ini
memiliki nilai organoleptik yang baik, sehingga menjadikan Yoghurt berpeluang
dipasarankan pada konsumen anak-anak, remaja dan dewasa. Dengan adanya system
waralaba, masyarakat dapat semakin mudah membeli produk ini yang tersebar di
seluruh Indonesia.

3. Analisis Pasar dan Pemasaran Produk / Jasa yang dihasilkan


Produk yang Dipasarkan : yoghurt
Sasaran Konsumen/Pembeli : Semua kalangan masyarakat
Wilayah Pemasaran : Indonesia

4. Keunggulan Produk yang Dimiliki


1. Produk enak, lezat, dan menyehatkan.
2. Pembuatan produk higienis.
3. Bahan baku bermutu.
4. harga jual produk terjangkau dengan kualitas yang bagus

5. Kegiatan Pemasaran dan Promosi Yang Akan Dilakukan


Pameran:
 Pameran dagang di lakukan di daerah Banyumas, di pasar wage, baturaden,
Swalayan Moro, dan kegiatan- kegiatan lainnya

Promosi Penjualan:
 Discount Khusus/ pemberian Voucher/ pemberian stiker sebagai perkenalan
brand.
 Promosi online dengan media situs-situs internet yang terkenal.

Iklan:
 Brosur/Daftar Harga /Katalog produk.
 Iklan di media cetak local
 Masuk di Direktori Bisnis tahunan/yellow pages
 Selebaran
6. Strategi Pemasaran
a. Pengembangan Produk
Peningkatan kualitas bahan baku, inovasi rasa, kandungan gizi dan inovasi kemasan
produk.
b. Pengembangan Wilayah Pemasaran
Akan direncanakan untuk menjajaki pasar lokal di Kota banyumas dan perluasan
wilayah pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pengusaha / distributor.
c. Strategi Penetapan Harga
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat lapisan menengah.Dengan
tingkat inflasi 10% atau bila ada kenaikan harga akan sebesar 10%.

III. Aspek Teknis dan Operasional


Aghan Milk Shop merupakan usaha pengolahan dan pemasaran yoghurt langsung ke
masyarakat, dengan dikelola oleh tenaga kerja pengelola dengan pembagian tugas yang
profesional sehingga mampu menjamin kualitas atau mutu yang dihasilkan. Dengan di
bantu oleh karyawan agar pelayanan yang di berikan oleh Aghan Milk Shop sesuai
dengan harapan masyarakat konsumen. Bahan baku susu yang di guanakan adalah susu
murni yang langsung di ambil dari para peternak sapi perah di daerah Baturraden
Banyumas Jawa Tengah. Pengambilan langsung susu ke peternak di maksudkan untuk
menjaga kesegaran dan kemurnian susu, sehingga mutu susu tetap di pertahankan.
Penjualan produk yang tidak hanya satu jenis rasa akan tetapi berbagai berbagai rasa
yang berasal dari susu alami dan campuran buah-buahan di maksudkan agar konsumen
memiliki banyak pilihan dalam mengkonsumsi rasa yoghurt sesuai rasa vaforitnya.
Yogurt adalah salah satu produk susu yang di minati oleh konsumen segala usia,
biasanya orang mengkonsumsi yoghurt untuk melancarkan pencernaan dan menjaga
kesehatan badan. Kandungan bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam yoghurt sangat
berguna bagi kesehatan karena dapat membantu melancarkan pencernaan dalam usus.
Kemasan yoghurt dalam bentuk cup memudahkan konsumen dalam mengkonsumsinya
dan mudah di bawa dan disimpan (Yunita, Rohaya et al. 2011).
a. Proses Produksi Yoghurt
Pada proses produksi yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan pengolahan
awal sampai didapatkan susu yang siap difermentasi dan menghasilkan yoghurt.
Proses poduksi yang dilakukan sebagai berikut adalah : beberapa tahapan dalam
memproduksi yoghurt .

Pemanasan Susu Pendinginan Penambahan Kultur Starter


(85 0C selelama 5 menit) (40-450C) (3-5% dari volume susu)

Penambahan Rasa Inkubasi


0
Penambahan Gula (40-45 C selama 12 jam)

Proses finishing

Gambar Proses Pembuatan Yoghurt


1) Pemanasan susu
Pemanasan susu dilakukan dengan cara memasukkan susu ke dalam wadah
kemudian dipanaskan sampai suhunya mencapai 850C selama kurang lebih lima
menit. Perlakuan pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses pemanasan awal
sebelum masuk ke tahapan selanjutnya.
2) Pendinginan
Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu secara cepat dan
menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara 40-45 0C. Suhu
tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media pertumbuhan starter
yoghurt. Setelah suhunya sesuai dengan yang diinginkan, lalu masukkan susu
tersebut ke dalam wadah untuk ditambahkan starter.
3) Penambahan kultur starter
Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah
ditentukan. Dosis yang dipakai adalah sebanyak 3-5 persen dari volume susu. Kultur
starter yang ditambahkan merupakan kultur campuran yang terdiri dari Lactobacilus
bulgarius dan Streptococcus thermophilus.
4) Inkubasi
Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator yang
suhunya diatur pada kisaran 40-450C. Proses fermentasi (inkubasi) ini dilakukan
selama minimal 12 jam.
5) Penambahan gula
Susu yang telah difermentasi menjadi yoghurt kemudian ditambahkan dengan
larutan gula lalu diaduk dan disaring agar menyatu.
6) Penambahan Rasa
Proses berikutnya adalah penambahan rasa ke dalam larutan yoghurt agar yoghurt
yang diproduksi memiliki rasa yang berbeda.
7) Proses finishing
Proses akhir dari pembuatan yoghurt adalah dengan mengemasnya ke dalam
plastik lalu dibekukan di dalam lemari es selama satu malam dan barulah
kemudian yoghurt tersebut siap untuk dipasarkan.
IV. Aspek Produksi dan Manajemen
Elemen Kekuatan Kelemehan (Weaknes) Peluang Ancaman
(strength) (Opportunity) (Threat)
Susu Segar  Banyak tersedia  rendahnya susu  Harga susu yang relatif  Susu mudah rusak
kualitas bagus murah dibandingkan
didaerah lain.  Banyaknya yoghurt yang
 Yoghurt yang kualitas tinggi  harga sedikit tinggi  Tingginya permintaan terkontaminasi bahan kimia
yoghurt yang beredar di pasaran.

1. Proses  Tatalaksana produksi yang  Kurangnya sarana  Adanya pedoman  Adanya susu yang rusak
Sistem produksi rapi produksi yang produksi yang disusun
memadahi oleh pakar
 Peralatan yang masih
tradisional
2. Output: Susu  yoghurt yang dihasilkan  Proses penanganan  Jumlah konsumen masih  Adanya Yoghurt yang rusak
masih mampu memenuhi yoghurt masih mampu menyerap
kebutuhan pasar sederhana yoghurt yang dihasilkan
 Nilai nutrisi masih
kurang
Pimpinan utama
Struktur Organisasi
Wakil pimpinan

Manajer keuangan Manajer produksi Manajer pemasaran Manajer Manajer humas


distribusi barang

staff staff staff staff staff

Jabatan Tugas
Pemimping Utama Memimpin perusahaan dan mengatur sumberdaya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan
Wakil pimpinan Bertanggung jawab mengurus administrasiperusahaan
Manajer keuangan Mengatur arus kas perusahaan
Manajer produksi Mengatur seluruh jalannya produksi
Manajer pemasaran Mengatur seluruh pemasaran produk
Manajer humas Mengatur hubungan eksternal perusahaan
Manajer distribusi
Mengatur seluiruh distribusi barang
barang
kepemimpinan yang ada dalam perusahaan berbeda dalam tiap-tiap
bagian, dalam perusahaan ini pemegang kekuasaan tertinggi adalah rapat besar
yang bersifat demokratis, dimana yang dapat mengikuti rapat besar diantaranya
pimpinan perusahaan, wakil pimpinan, dan seluruh manajer tiapbagian
Jadi di dalam perencanaan bisnis ini kami memakai gaya kepemimpinan
demokratis, dalam rapat besar perusahaan ini mengikut sertakan bawahan dalam
proses pengambilan keputusan.

Pengambilan Keputusan dalam Perusahaan


Pengambilan keputusan tertinggi terletak pada rapat besar dan dalam
eknisnya yang berhak mengambil keputusan tertinggi adalah pemimpin
perusahaan, tidak menutup kemungkinan manajer masing masing bidang juga
dapat mengambil keputusan pada bidangnya masing-masing.
V. Aspek Sosial dan Kebijakan Pemerintah

No. Elemen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1. Proses adaptasi dengan  50% waktu untuk  Jam kerja yang  Masyarakat  Kurangnya pendidikan
beradaptasi terbatas mempunyai antusiasme masyarakat
lingkungan sosial
yang tinggi
 Kehadiran pegawai  Kurangnya pegawai  Adanya kegiatan  Adanya kegiatan yang
95% yang komunikatif masyarakat yang lebih menarik dari
 Pelaksanaan  Interaksi dengan memberikan motivasi perusahaan lain
sosialisasi secara masyarakat kurang untuk usaha  Pendapatan yang lebih
menyeluruh terfasilitasi  Memberikan tinggi di perusahaan lain
kesempatan usaha
untuk masyarakat
2. Kebijaksanaan  Penguasaan terhadap  Banayak pegawai  Pemerintah mempunyai  Banyak pesaing yang
bidang ekonomi yang yang tidak menyukai kebijaksanaan politik memiliki peluang lebih
pemerintah (politik
cukup politik dan ekonomi tersendiri besar
ekonomi)  Pegawai memiliki  Pengaruh politik  Masyarakat  Kecenderungan
kecakapan dalam berdampak langsung mempunyai andil yang pemerintah memilih
politik dan ekonomi terhadap perusahaan cukup besar usaha yang mempunyai
 Fasilitas yang  Diversifikasi produk  Kebijaksanaan yang hubungan yang lebih
mendukung dalam kurang ada sangat membantu  Politik ekonomi dari
kegiatan politik dan dalam perusahaan perusahaan lain memberi
ekonomi dampak yang kurang
baik
A. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap perusahaan.
Apabila keadaan ekonomi di suatu daerah atau negara baik, maka
keadaan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kestabilan dan
perkembangan perusahaan (Karinawatie, Kusnadi et al. 2008). Hal sebaliknya
akan terjadi bila keadaan ekonomi di suatu Negara sedang mengalami
penurunan. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi
ekonomi suatu wilayah antara lain :
1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi
Kondisi perekonomian Indonesia secara agregat menunjukkan
perkembangan yang fluktuatif Pertumbuhan sektor ekonomi yang terus
menanjak sejak tahun 2003 hingga 2007, mulai mengalami penurunan
pada tahun 2008 akibat krisis global . World Bank bahkan
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 3,4
persen sepanjang 2009. Angka ini sangat menurun dibandingkan pada
tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan
menunjukkan Indonesia belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis
global yang melanda pada akhir tahun 2008. Namun sebuah tanda
positif datang dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI) yang
memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar
4,3 persen di 2009. Proyeksi tersebut dapat diraih mengingat pada
semester II-2009 ekonomi global maupun domestik sudah
menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
beberapa indikator- indikator makro ekonomi dan pasar saham yang
kian membaik maka awal semester II-2009. Selanjutnya IEI
menjelaskan Indikator- indikator makro tersebut diantaranya adalah
volume perdagangan juga terus meningkat, nilai tukar rupiah yang
terus menguat dan stabil bergerak di kisaran Rp 10.000 sampai Rp
10.500 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 2000
sampai 31 Juli 2009. Selain itu inflasi yang pada bulan Juni 2009
yang hanya mencapai 3,65 persen juga menunjukkan suatu keadaan
dimana perekonomian Indonesia semakin membaik dan bergerak tumbuh
stabil. Semester kedua tahun 2009 merupakan saat yang tepat bagi para
pelaku pasar untuk berekspansi, khususnya bagi perbankan yang harus
mulai menggerakan perekonomian lewat pemberian kredit di sektor riil.
2. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga memperlihatkan data bagian pendapatan
rumah tangga yang dialokasikan untuk menkonsumsi produk tertentu.
Semakin besar alokasi dana yang dianggarkan untuk produk tertentu,
maka produk tersebut penting dan memiliki prospek pasar yang baik.
Produk susu kuda organik yang merupakan produk kesehatan memiliki
prospek yang baik apabila alokasi pengeluaran rumah tangga untuk
kesehatan semaikn bertambah.
B. Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial dan budaya berkaitan dengan demografi penduduk, trend dan
gaya hidup masyarakat, dan sebagainya yang dapat menjadi peluang atau
ancaman bagi perusahaan (Sugiarto and Purbojo 2002).
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk berkaitan dengan jumlah calon konsumen yang dapat
menjadi pangsa pasar bagi suatu usaha. Jumlah penduduk yang besar
dapat menjadi peluang dalam hal pemasaran produk, karena semakin
banyak jumlah penduduk maka semakin besar ukuran segmen pasar
potensial yang dapat dimasuki. Indonesia merupakan negara yang
memiliki jumlah penduduk yang besar. Hingga tahun 2008 jumlah
penduduk Indonesia adalah 230 juta jiwa dan menempati peringkat ke lima
dunia. Pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hal
ini mengindikasikan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah
dari tahun ke tahun.
2. Jumlah Penderita Penyakit Kronis
Indonesia merupakan negara yang memiliki masalah kesehatan rakyat
yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai masalah kesehatan seperti
tingginya angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, juga
masalah penyakit menular dan tidak menular. Diantara masalah kesehatan
di Indonesia adalah tingginya tingkat penderita penyakit kronis baik yang
menular ataupun tidak menular (World Bank, 2008). Salah satu penyakit
menular yang tingkat penderitanya cukup tinggi di Indonesia adalah TBC.
Masalah TBC di Indonesia sangat besar karena setiap tahun bertambah
250.000 kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahun
yang disebabkan TBC, karena itu Indonesia menduduki peringkat ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia. Walaupun Indonesia telah
mencapai kemajuan yang pesat dalam hal peningkatan penemuan kasus
TBC menular sebesar 51,6 persen, pada saat yang sama hasil ini
memperlihatkan hanya setengah dari penderita TBC yang dapat diobati di
Puskesmas seluruh Indonesia.
Selain penyakit kronis menular seperti TBC, tingkat penyakit kronis
tidak menular sepert kanker juga cukup tinggi kasusnya di indonesia.
Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Suhartati Gondhowiardjo
menyatakan bahwa perkiraaan jumlah penderita kanker di Indonesia pada
2030 akan mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat. Suhartati
menyebutkan, berdasarkan data dari WHO, pada 2005-2030 akan ada
peningkatan jumlah penderita kanker di dunia hingga tujuh kali lipat.

3. Trend Hidup Sehat dan Alami


Data peningkatan pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran
perkapita untuk bidang kesehatan menjadi indikasi bahwa perhatian
masyarakat Indonesia terhadap kesehatan semakin baik. Hal ini didukung
oleh slogan “back to nature” yang menjadi trend dalam masyarakat.
Trend tersebut terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan
masyarakat mengenai bahaya bahan-bahan kimia dan sintetis, serta
kelebihan-kelebihan dari produk-produk herbal. Hal ini menjadi latar
belakang meningkatnya penggunaan bahan-bahan herbal alami dalam hal
pangan dan non pangan, serta meningkatnya berikut ini adalah data
persentase masyarakat Indonesia yang memilih mengobati penyakitnya secara
mandiri dan menggunakan obat tradisional alami.
C. Aspek Politik
Aspek stabilitas politik mempengaruhi secara langsung ataupun tidak
langsung terhadap Khasiat Farm. Keamanan politik yang stabil akan
membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha Khasiat Farm karena
kestabilan politik biasanya berimplikasi pada kkestabilan ekonomi.
Pemerintah sebagai stake holder yang memegang aspek politik memiliki
peranan penting dalam menciptakan kebijakan yang membawa iklim
kondusif bagi perkembangan usaha di Indonesia. Diantara kebijakan
pemerintah yang berpengaruh terhadap industri susu kuda Sumbawa adalah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan
Pangan, Mutu dan Gizi Pangan
Kebijakan pemerintah ini berisi peraturan bahwa pemerintah
memberikan amanat kepada Bupati atau Walikota melalui Dinas
Kesehatan untuk membina industri pangan siap saji. Peraturan ini juga
mengamanatkan setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan
industri pangan siap saji untuk memenuhi persayaratan sanitasi tempat
produksi sesuai dengan pedoman produksi pangan siap saji dan
memperhatikan aspek keamanan pangan. Menurut peraturan ini setiap
perusahaan wajib mendaftarkan usahanya kepada Dinas kesehatan untuk
mendapatkan nomor izin Depkes. Setelah mendaftarkan perusahaannya
kepada Depkes, perusahaan akan mendapatkan sertifikasi PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga).
2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381/KPTS/OT.140/10/2005 Tentang
Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.
Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan jaminan pangan asal
hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal. Dalam peraturan ini disebutkan
bahwa setiap produsen yang mengusahakan produk asal hewan harus
memiliki sertifikat Nomer Kontrol Veteriner (NKV). Salah satu syarat
teknis untuk mendapatkan NKV adalah perusahaan harus memiliki
memiliki bangunan, prasarana dan sarana usaha yang memenuhi
persyaratan teknis higiene-sanitasi.
VI. Aspek Regulasi dan Legalitas
Elemen Aktivitas Investasi Target Indikator
1. Bentuk  Menjalankan  Penanaman  Pengambilan  Dengan
badan usaha usaha dengan modal oleh modal perhitungan
pembagian pemilik maksimal 5 BEP
keuntungan usaha tahun  Mendapat
yang jelas pengolahan  Mendapatkan izin usaha
antara susu dukungan dari
perusahan dan  Surat-surat pemerintah
pemilik kepemilikan
 Memenuhi yang sah
persyaratan
sebagai PT
2. Cara  Penyembelihan  Penyediaan  Menghasilkan  Kesukaan
pelaksanaan ternak sesuai tempat kualitas susu konsumen
dengan UU pengolahan yang baik  Sumberdaya
dan norma susu di  Dapat manusia dan
yang berlaku peternakn menjalankan alat
 Melaksanakan  Ketrampilan bisnis dan digunakan
bisnis dengan dan persaingan di secara
sedikit keahlian pasar optimal
mekanisasi tenaga kerja
3. Di mana  Menciptakan  Lokasi  Mengurangi  Sumberdaya
bisnis akan lapangan sesuai tingkat manusia dan
dilaksanakan pekerjaan dengan pengangguran alam
kebutuhan digunakan
ternak sapi secara
untuk optimal
memperoleh
produksi
yang
optimal
4. Bisnis  Memenuhi  Penanaman  Memperoleh  Mendapat
yang akan kebutuhan modal oleh izin dari izin usaha
dikerjakan susu pemilik pemerintah
untuk dan dapat
pengolahan memenuhi
susu kebutuhan
konsumsi
susu sapi

Berikut dibawah ini merupakan beberapa kebijakan pemerintah yang memiliki


pengaruh terhadap industri yoghurt nasional.
a. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 19/PMK.011/2009 tentang
Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Produk-Produk
Tertentu. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa tarif bea masuk
untuk skim milk powder, full cream milk, yoghurt, buttermilk dan
produk susu lainnya adalah 0% terhitung mulai 13 Februari 2009.
b. Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Bab-bab terkait
dengan pengusahaan produk olahan diantaranya Bab II mengenai
Jaminan Mutu Pangan dan Pemeriksaan Laboratorium, Bab III Mutu
Pangan, dan Bab IV mengenai Label dan Iklan Pangan.

Kebijakan penetapan tarif bea masuk produk olahan susu termasuk


yoghurt memberikan pengaruh kepada industri yoghurt nasional. Namun
aghan Milk Shoop (AMS) hal ini tidak begitu nyata dirasakan, dikarenakan
saat ini produk yang dipasarkan AMS tidak bersaing secara langsung
dengan produk olahan impor.
Perijinan produk olahan susu yoghurt harus mendapat izin dari BPOM
dan Dinas Kesehatan terkait produk yoghurt yang digunakan. Selain itu,
AMS juga akan mendaftarkan ke Dinas terkait agar memiliki izin TDI.
Melalui izin ini, usaha produk kecantikan ini akan memiliki NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak).

VII. Aspek Lingkungan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan dilaksanakan untuk


mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan jauh dan lingkungan
industri. Lingkungan jauh merupakan lingkungan eksternal yang memiliki
pengaruh tidak langsung kepada perusahaan. Lingkungan jauh dianalisis
dengan pendekatan aspek ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik.
Lingkungan Industri merupakan lingkungan yang dekat dengan perusahaan
sehingga secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. (Astuti
and Setyawardani 2004)merumuskan lingkungan Industri suatu perusahaan
terdiri atas beberapa faktor berikut. Persaingan Sesama Industri Ancaman
Pendatang Baru.

Aktivitas raise Investasi Target spesifik Indikator target


 Pengolahan  Adanya lahan  yoghurt  Produksi
susu sapi yang luas yoghurt untuk
 Ketrsediaan susu dapat
segar yang memenuhi
kesinambungan kebutuhan
konsumsi
10000 l/mg
 Mencari  Masyarakat  Lingkungan  Sesuai dengan
informasi setempat usaha usulan
tentang  Instansi setempat pengolahan pengolahan
kesesuaian yang terkait susu susu
lingkungan
dengan
kesesuaian
usaha
 Membuka suatu  Modal  Yoghurt  Mendapatkan
usaha  Perizinan keuntungan
peternakan mendirikan
usaha
 Pengadaan  Lingkungan  Lingkungan  Mendapatkan
survau daerah lain yang daerah
berpotensi lingkungan
yang lebih
baik
VIII. Aspek Persaingan Usaha / Resiko

No. Elemen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1. Input Susu Segar Mempunyai kualitas Pengemasan produk Menghasilkan yoghurt Produk perusahaan
yoghurt yang baik yoghurt yang kurang baik aneka rasa dan kemasan lain mempunyai
kulaitas yang lebih
baik
2. Proses pemasaran Harga jual yoghurt Saluran distribusi belum Meningkatnya produk Kekuatan tawar
dan promosi tinggi terjalin permintaan akan Yoghurt menawar yang lebih
tinggi dari pembeli
3. Output persaingan Memberikan pelayanan Banyaknya perusahaan Perusahaan sejenis Persaingan antara
pasar yang baik bagi sejenis yang mempunyai kualitas perusahaan sejenis
konsumen mempengaruhi harga jual yoghurt yang rendah tinggi
4. Outcome : manfaat Pakan berkualitas baik Tenaga kerja terforsi atau Harga jual meningkat Rendahnya
terkuras tenaganya sehingga dapat mencapai kemampuan tenaga
target pasar kerja

Masalah yang potensial terjadi pada kami sebagai perusahaan baru kebanyakan berasal dari permodalan dan pemasaran. Untuk
mengatasi permodalan kami atasi dengan menawarkan bisnis kami pada investor kemudian juga melakukan pinjaman pada pihak
bank. Sedangkan untuk pemasaran kami akan mencoba mencari link untuk memasarkan produk kami sambil terus berkonsultasi pada
konsultan bisnis kami.
IX. Analisis Kelayakan Finansial
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat di rujuk menjadi beberapa
kesimpulan :
1. Lokasi usaha yoghurt akan didirikan di Purwokerto.
2. Rencana usaha pembuatan yoghurt ini memiliki peluang besar untuk
dikembangkan.
3. Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio, dan BEP menunjukkan bahwa usulan
usaha yoghurt ini dapat dijalankan.

B. REKOMENDASI
Berdasarkan perhitungan di atas, usaha yoghurt masih sangat terbuka lebar
untuk dijalankan. Inovasi – inovasi tentang berbagai produk yoghurt baik dari segi
rasa, kemasan dan bentuk sangat di harapkan bagi pencinta-pecinta yoghurt.
usaha yang telah diperhitungkan menurut analisis financial, sumber daya
yang mendukung, serta berbagai pihak yang terkait dalam usaha yoghurt perlu
dikaji lebih lanjut. Hal ini diperlukan dalam merencanakan lebih cermat dan teliti
dalam memperhitungkan manfaat dan peluang.
DAFTAR PUSTAKAN

Astuti, T. Y. and T. Setyawardani (2004). "Penggunaan Susu Skim dan Asam


Lemak Essensial sebagai Alternatif Cara Memperbaiki Kualitas Nutrisi
Yoghurt " penelitian. Fakultas Unsoed.

Badan Pusat Statistik. 2011. Konsumsi Pangan Indonesia.

Karinawatie, S., J. Kusnadi, et al. (2008). "Efektivitas Konsentrat Protein Whey


Dan Dekstrin Untuk Mempertahankan Viabilitas Bakteri Asam Laktat
Dalam Starter Kering Beku Yoghurt." Jurnal Teknologi Pertanian 9(2).

Sugiarto, M. and S. W. Purbojo (2002). "Industri Susu Indonesia dan Strategi


Bisnis Koperasi di Banyumas." Animal Production 4(1).

Yunita, D., S. Rohaya, et al. (2011). "Pembuatan Niyoghurt Dengan Perbedaan


Perbandingan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus
Serta Perubahan Mutunya Selama Penyimpanan." Jurnal Teknologi
Pertanian 12(2).

Anda mungkin juga menyukai