SUGANDA
P2DA 11020
.
I. PENDAHULUAN
Salah satu produk susu olahan adalah yoghurt. Yoghurt merupakan produk olahan
susu yang diolah melalui proses fermentasi bakteri pada susu. Pembuatan yoghurt
merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang
menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental. Yoghurt sudah mulai dikenal oleh
masyarakat dan telah menjadi produk pangan yang diterima dengan baik. Hal ini
dikarenakan yoghurt memiliki citarasa yang khas, asam, segar, dan memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Besarnya minat masyarakat terhadap
yoghurt salah satunya dapat dilihat dari jumlah produksi yoghurt yang ada di
Indonesia. Perkembangan produksi yoghurt di Indonesia serta laju pertumbuhannya
dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 dapat tabel di bawah ini :
Tabel 1. Perkembangan Produksi Yoghurt di Indonesia Tahun 2002-2005
Produksi Nilai
Laju Pertumbuhan
Tahun (Liter) (Rp 000)
(%)
2002 1.039.279 8.985.642 -
2003 1.536.824 11.356.826 26,39
2004 1.682.612 13.475.394 18,65
2005 1.765.831 30.438.258 125,88
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Tebel.2 menunjukkan pada tahun 2004 sampai 2005 volume eskpor yoghurt
lebih tinggi. Namun, mulai tahun 2006 volume ekspor yoghurt mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan
yoghurt dalam negeri semakin meningkat. Pada tahun 2008 volume ekspor
mengalami peningkatan sebesar 115,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ekspor tersebut jelas menunjukkan bahwa industri yoghurt nasional
mulai berkembang saat ini. Selain itu, Perkembangan volume dan nilai impor
nasional dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Volume dan Nilai Impor Yoghurt Nasional Tahun 2004- 2008
Impor
Tahun Laju Pertumbuhan (%)
Berat (Kg) Nilai (US$)
2004 172 244.8 -
2005 169.4 294 20,10
2006 713.3 712.8 142,45
2007 1.481.600 1.502.600 110,80
2008 500.5 711.7 -52,64
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Promosi Penjualan:
Discount Khusus/ pemberian Voucher/ pemberian stiker sebagai perkenalan
brand.
Promosi online dengan media situs-situs internet yang terkenal.
Iklan:
Brosur/Daftar Harga /Katalog produk.
Iklan di media cetak local
Masuk di Direktori Bisnis tahunan/yellow pages
Selebaran
6. Strategi Pemasaran
a. Pengembangan Produk
Peningkatan kualitas bahan baku, inovasi rasa, kandungan gizi dan inovasi kemasan
produk.
b. Pengembangan Wilayah Pemasaran
Akan direncanakan untuk menjajaki pasar lokal di Kota banyumas dan perluasan
wilayah pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pengusaha / distributor.
c. Strategi Penetapan Harga
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat lapisan menengah.Dengan
tingkat inflasi 10% atau bila ada kenaikan harga akan sebesar 10%.
Proses finishing
1. Proses Tatalaksana produksi yang Kurangnya sarana Adanya pedoman Adanya susu yang rusak
Sistem produksi rapi produksi yang produksi yang disusun
memadahi oleh pakar
Peralatan yang masih
tradisional
2. Output: Susu yoghurt yang dihasilkan Proses penanganan Jumlah konsumen masih Adanya Yoghurt yang rusak
masih mampu memenuhi yoghurt masih mampu menyerap
kebutuhan pasar sederhana yoghurt yang dihasilkan
Nilai nutrisi masih
kurang
Pimpinan utama
Struktur Organisasi
Wakil pimpinan
Jabatan Tugas
Pemimping Utama Memimpin perusahaan dan mengatur sumberdaya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan
Wakil pimpinan Bertanggung jawab mengurus administrasiperusahaan
Manajer keuangan Mengatur arus kas perusahaan
Manajer produksi Mengatur seluruh jalannya produksi
Manajer pemasaran Mengatur seluruh pemasaran produk
Manajer humas Mengatur hubungan eksternal perusahaan
Manajer distribusi
Mengatur seluiruh distribusi barang
barang
kepemimpinan yang ada dalam perusahaan berbeda dalam tiap-tiap
bagian, dalam perusahaan ini pemegang kekuasaan tertinggi adalah rapat besar
yang bersifat demokratis, dimana yang dapat mengikuti rapat besar diantaranya
pimpinan perusahaan, wakil pimpinan, dan seluruh manajer tiapbagian
Jadi di dalam perencanaan bisnis ini kami memakai gaya kepemimpinan
demokratis, dalam rapat besar perusahaan ini mengikut sertakan bawahan dalam
proses pengambilan keputusan.
1. Proses adaptasi dengan 50% waktu untuk Jam kerja yang Masyarakat Kurangnya pendidikan
beradaptasi terbatas mempunyai antusiasme masyarakat
lingkungan sosial
yang tinggi
Kehadiran pegawai Kurangnya pegawai Adanya kegiatan Adanya kegiatan yang
95% yang komunikatif masyarakat yang lebih menarik dari
Pelaksanaan Interaksi dengan memberikan motivasi perusahaan lain
sosialisasi secara masyarakat kurang untuk usaha Pendapatan yang lebih
menyeluruh terfasilitasi Memberikan tinggi di perusahaan lain
kesempatan usaha
untuk masyarakat
2. Kebijaksanaan Penguasaan terhadap Banayak pegawai Pemerintah mempunyai Banyak pesaing yang
bidang ekonomi yang yang tidak menyukai kebijaksanaan politik memiliki peluang lebih
pemerintah (politik
cukup politik dan ekonomi tersendiri besar
ekonomi) Pegawai memiliki Pengaruh politik Masyarakat Kecenderungan
kecakapan dalam berdampak langsung mempunyai andil yang pemerintah memilih
politik dan ekonomi terhadap perusahaan cukup besar usaha yang mempunyai
Fasilitas yang Diversifikasi produk Kebijaksanaan yang hubungan yang lebih
mendukung dalam kurang ada sangat membantu Politik ekonomi dari
kegiatan politik dan dalam perusahaan perusahaan lain memberi
ekonomi dampak yang kurang
baik
A. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap perusahaan.
Apabila keadaan ekonomi di suatu daerah atau negara baik, maka
keadaan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kestabilan dan
perkembangan perusahaan (Karinawatie, Kusnadi et al. 2008). Hal sebaliknya
akan terjadi bila keadaan ekonomi di suatu Negara sedang mengalami
penurunan. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi
ekonomi suatu wilayah antara lain :
1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi
Kondisi perekonomian Indonesia secara agregat menunjukkan
perkembangan yang fluktuatif Pertumbuhan sektor ekonomi yang terus
menanjak sejak tahun 2003 hingga 2007, mulai mengalami penurunan
pada tahun 2008 akibat krisis global . World Bank bahkan
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 3,4
persen sepanjang 2009. Angka ini sangat menurun dibandingkan pada
tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan
menunjukkan Indonesia belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis
global yang melanda pada akhir tahun 2008. Namun sebuah tanda
positif datang dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI) yang
memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sebesar
4,3 persen di 2009. Proyeksi tersebut dapat diraih mengingat pada
semester II-2009 ekonomi global maupun domestik sudah
menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
beberapa indikator- indikator makro ekonomi dan pasar saham yang
kian membaik maka awal semester II-2009. Selanjutnya IEI
menjelaskan Indikator- indikator makro tersebut diantaranya adalah
volume perdagangan juga terus meningkat, nilai tukar rupiah yang
terus menguat dan stabil bergerak di kisaran Rp 10.000 sampai Rp
10.500 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 2000
sampai 31 Juli 2009. Selain itu inflasi yang pada bulan Juni 2009
yang hanya mencapai 3,65 persen juga menunjukkan suatu keadaan
dimana perekonomian Indonesia semakin membaik dan bergerak tumbuh
stabil. Semester kedua tahun 2009 merupakan saat yang tepat bagi para
pelaku pasar untuk berekspansi, khususnya bagi perbankan yang harus
mulai menggerakan perekonomian lewat pemberian kredit di sektor riil.
2. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga memperlihatkan data bagian pendapatan
rumah tangga yang dialokasikan untuk menkonsumsi produk tertentu.
Semakin besar alokasi dana yang dianggarkan untuk produk tertentu,
maka produk tersebut penting dan memiliki prospek pasar yang baik.
Produk susu kuda organik yang merupakan produk kesehatan memiliki
prospek yang baik apabila alokasi pengeluaran rumah tangga untuk
kesehatan semaikn bertambah.
B. Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial dan budaya berkaitan dengan demografi penduduk, trend dan
gaya hidup masyarakat, dan sebagainya yang dapat menjadi peluang atau
ancaman bagi perusahaan (Sugiarto and Purbojo 2002).
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk berkaitan dengan jumlah calon konsumen yang dapat
menjadi pangsa pasar bagi suatu usaha. Jumlah penduduk yang besar
dapat menjadi peluang dalam hal pemasaran produk, karena semakin
banyak jumlah penduduk maka semakin besar ukuran segmen pasar
potensial yang dapat dimasuki. Indonesia merupakan negara yang
memiliki jumlah penduduk yang besar. Hingga tahun 2008 jumlah
penduduk Indonesia adalah 230 juta jiwa dan menempati peringkat ke lima
dunia. Pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hal
ini mengindikasikan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah
dari tahun ke tahun.
2. Jumlah Penderita Penyakit Kronis
Indonesia merupakan negara yang memiliki masalah kesehatan rakyat
yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai masalah kesehatan seperti
tingginya angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, juga
masalah penyakit menular dan tidak menular. Diantara masalah kesehatan
di Indonesia adalah tingginya tingkat penderita penyakit kronis baik yang
menular ataupun tidak menular (World Bank, 2008). Salah satu penyakit
menular yang tingkat penderitanya cukup tinggi di Indonesia adalah TBC.
Masalah TBC di Indonesia sangat besar karena setiap tahun bertambah
250.000 kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahun
yang disebabkan TBC, karena itu Indonesia menduduki peringkat ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia. Walaupun Indonesia telah
mencapai kemajuan yang pesat dalam hal peningkatan penemuan kasus
TBC menular sebesar 51,6 persen, pada saat yang sama hasil ini
memperlihatkan hanya setengah dari penderita TBC yang dapat diobati di
Puskesmas seluruh Indonesia.
Selain penyakit kronis menular seperti TBC, tingkat penyakit kronis
tidak menular sepert kanker juga cukup tinggi kasusnya di indonesia.
Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Suhartati Gondhowiardjo
menyatakan bahwa perkiraaan jumlah penderita kanker di Indonesia pada
2030 akan mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat. Suhartati
menyebutkan, berdasarkan data dari WHO, pada 2005-2030 akan ada
peningkatan jumlah penderita kanker di dunia hingga tujuh kali lipat.
1. Input Susu Segar Mempunyai kualitas Pengemasan produk Menghasilkan yoghurt Produk perusahaan
yoghurt yang baik yoghurt yang kurang baik aneka rasa dan kemasan lain mempunyai
kulaitas yang lebih
baik
2. Proses pemasaran Harga jual yoghurt Saluran distribusi belum Meningkatnya produk Kekuatan tawar
dan promosi tinggi terjalin permintaan akan Yoghurt menawar yang lebih
tinggi dari pembeli
3. Output persaingan Memberikan pelayanan Banyaknya perusahaan Perusahaan sejenis Persaingan antara
pasar yang baik bagi sejenis yang mempunyai kualitas perusahaan sejenis
konsumen mempengaruhi harga jual yoghurt yang rendah tinggi
4. Outcome : manfaat Pakan berkualitas baik Tenaga kerja terforsi atau Harga jual meningkat Rendahnya
terkuras tenaganya sehingga dapat mencapai kemampuan tenaga
target pasar kerja
Masalah yang potensial terjadi pada kami sebagai perusahaan baru kebanyakan berasal dari permodalan dan pemasaran. Untuk
mengatasi permodalan kami atasi dengan menawarkan bisnis kami pada investor kemudian juga melakukan pinjaman pada pihak
bank. Sedangkan untuk pemasaran kami akan mencoba mencari link untuk memasarkan produk kami sambil terus berkonsultasi pada
konsultan bisnis kami.
IX. Analisis Kelayakan Finansial
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat di rujuk menjadi beberapa
kesimpulan :
1. Lokasi usaha yoghurt akan didirikan di Purwokerto.
2. Rencana usaha pembuatan yoghurt ini memiliki peluang besar untuk
dikembangkan.
3. Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio, dan BEP menunjukkan bahwa usulan
usaha yoghurt ini dapat dijalankan.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan perhitungan di atas, usaha yoghurt masih sangat terbuka lebar
untuk dijalankan. Inovasi – inovasi tentang berbagai produk yoghurt baik dari segi
rasa, kemasan dan bentuk sangat di harapkan bagi pencinta-pecinta yoghurt.
usaha yang telah diperhitungkan menurut analisis financial, sumber daya
yang mendukung, serta berbagai pihak yang terkait dalam usaha yoghurt perlu
dikaji lebih lanjut. Hal ini diperlukan dalam merencanakan lebih cermat dan teliti
dalam memperhitungkan manfaat dan peluang.
DAFTAR PUSTAKAN