Anda di halaman 1dari 65

PT MAYORA INDAH TBK

MANAJEMEN STRATEGIK

Disusun Oleh :

Sindhu Winata

P2CC13066

KEMENTERIAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
MAGISTER MANAJEMEN
2015

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

Profil Perusahaan ............................................................................................................... 1


BAB II TENTANG PERUSAHAAN ................................................................................ 3
Visi dan Misi ...................................................................................................................... 3
Nilai Nilai Perusahaan .................................................................................................... 3
BAB III HASIL PENILAIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL ........

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT Mayora Indah Tbk ....................................

Data Penunjang Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ...............................................

Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT Mayora Indah Tbk .................................................

20

Data Penunjang Matriks Profil Kompetitif (CPM) ...........................................................

20

Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) PT Mayora Indah Tbk .......................................

34

Data Penunjang Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) ..................................................

34

BAB IV ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI ..........................................................

43

Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (TOWS) pada PT Mayora Indah Tbk 43


Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) pada PT Mayora Indah Tbk .

44

Matriks Boston Consulting Group (BCG) pada PT Mayora Indah Tbk ..........................

52

Matriks Internal-Eksternal (IE) pada PT Mayora Indah Tbk ...........................................

55

Matriks Strategi Besar pada PT Mayora Indah Tbk .........................................................

56

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) pada PT Mayora Indah Tbk ............

59

BAB V DESAIN IMPLEMENTASI STRATEGI ............................................................

61

BAB VI DESAIN EVALUASI STRATEGI .....................................................................

62

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 63

BAB I
PENDAHULUAN
Profil Perusahaan
Riwayat Singkat Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama
berlokasi

di

Tangerang.

Menjadi

perusahaan

publik pada

tahun

1990.

Kegiatan Usaha serta Jenis Produk yang Dihasilkan


Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam
bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. memproduksi dan memiliki 6 (enam) divisi
yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi,
Divisi

Merek Dagang

Biskuit

Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Sari Gandum, Sari
Gandum Sandwich, Coffeejoy, Cheeskress

Kembang
Gula

Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk

Wafer

Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer Coklat,
Roma Zuperrr Keju

Coklat

Choki-choki

Kopi

Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu, Torabika Moka, Torabika
3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko White Coffee,
Kopiko White Mocca

Makanan
Kesehatan

Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit

Di

Indonesia,

Perseroan

memproduksi
sebagai
menjadi

makanan

market

leader

pelopor

tidak

hanya

dikenal

dan

minuman

yang

sukses

pada

sebagai

olahan,
menghasilkan

kategorinya

Produk-produk hasil inovasi Perseroan tersebut diantaranya:

perusahaan

tetapi
produk
masing

juga
produk

yang
dikenal
yang
masing.

1. Permen Kopiko, pelopor permen kopi


2. Astor, pelopor wafer stick
3. Beng Beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat
4. Choki-choki, pelopor coklat pasta
5. Energen, pelopor minuman cereal
6. Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix
Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten

pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang

pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus
menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai
terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham,
konsumennya.
Sumber: http://www.Mayoraindah.co.id/profil/

hasil yang
dan para

BAB II
TENTANG PERUSAHAAN
Visi dan Misi
Visi
Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen
domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk
sejenis.
Misi

Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value
added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.

Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.

Sumber: http://www.Mayoraindah.co.id/profil/visi-dan-misi/
Nilai Nilai Perusahaan
1. Konsumen
Prioritas pada kepuasan konsumen.
2. Orang
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berani mengambil resiko, menghargai karya
dan komitmen orang lain.
3. Kerja Tim
Membangun kepercayaan satu dengan yang lain, serta bekerjasama menjadi tim pemenang.
4. Keunggulan
Biasakan menjadi yang terbaik sebagai gaya hidup. Selalu berusaha untuk menjadi yang
terbaik. Terus meningkatkan proses dan cara kerja untuk memuaskan pelanggan.
Sumber: http://shotah.com/project/Mayora/perusahaan-kami/nilai-nilai-dan-kode-etik/

BAB III
HASIL PENILAIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT Mayora Indah Tbk.
Key External Factors

Weight
Opportunities
O1. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi
Asia 2015, maka jangkauan pasar meluas
0,07
O2. Meningkatnya jumlah penduduk
menjadi 273,2 juta pada 2025
0,15
O3. Gaya hidup instan
0,08
O4. Memiliki segmen pasar yang luas
0,09
O5. Konsumtif (Rasa ingin mencoba)
0.12
Threats
T1. Kenaikan tarif dasar listrik dan bahan
bakar sebesar 65%
T2. Kenaikan Upah Minimum Regional
sebesar 11%
T3. Infrastruktur di Indonesia yang tidak
memadai
T4. Pengaruh pelemahan nilai tukar
T5. Pertambahan jumlah pesaing
Jumlah

Rating

Weighted Score

0,21

2
4
3
1

0,3
0,32
0,27
0,12

0,09

0,36

0,14

0,42

0,06
0,08
0,12

3
4
2

0,18
0,32
0,24

1,0000

2,7400

Dapat dikatakan bahwa bisnis PT Mayora Indah Tbk. cukup berhasil karena skor bobot total
sebesar 2,74 dapat menghasilkan keuntungan dari peluang dan ancaman yang timbul.
Data Penunjang Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Opportunities
O1. MASYARAKAT EKONOMI ASIA 2015
Indonesia Siap Manfaatkan

Peluang di

MEA 2015 Metrotvnews.com,

Pembentukan Masyarakat ASEAN sudah semakin dekat.

Jakarta:

Indonesia harus mampu

memanfaatkan integrasi negara-negara anggota ASEAN yang akan dimulai pada 31 Desember
2015 ini, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) misalnya, yang merupakan salah
satu pilar Masyarakat ASEAN, bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.

Sebaliknya, MEA menyimpan peluang yang dapat dimanfaatkan dan dimenangkan


Indonesia. Hal itu dinyatakan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, I Gusti Agung Wesaka
Puja, dalam acara Media Briefing bertema membahas Kesiapan Indonesia Menghadapi
Masyarakat ASEAN 2015 di Gedung Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa
(16/122014). Menurut I Gusti Agung, MEA dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar
Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
"Pasar Indonesia mencapai 250 juta orang, tetapi pasar ASEAN itu mencapai 625 juta
orang. Jadi, kita punya kesempatan untuk memasuki pasar lain yang lebih luas, sebesar 275
juta," ujar Dirjen Kerja Sama ASEAN itu.
Pada kesempatan itu, I Gusti Agung menggarisbawahi harapan Presiden Joko Widodo,
bahwa dalam menyambut pembentukan Masyarakat ASEAN, terutama MEA, Indonesia
diharapkan dapat terlebih dulu 'menyerbu' pasar-pasar di negara-negara ASEAN lain. Dengan
begitu, kestabilan ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga. Selain itu, Indonesia juga perlu
menjadi bagian penting dari rantai produksi regional maupun global.
Dirinya juga menyampaikan pandangan Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT
ke-24 ASEAN di Myanmar, November lalu, mengenai tiga hal utama agar dapat mewujudkan
MEA. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara ASEAN,
antar negara ASEAN, dan dengan negara mitra. Percepatan pembangunan infrastruktur ini
dilakukan sesuai koridor Masterplan on ASEAN Connectivity (MPAC).
Langkah kedua, adalah dengan melakukan kerjasama investasi, industri, dan
manufaktur, yang lebih erat di antara negara-negara anggota ASEAN. Lalu yang ketiga, adalah
meningkatkan perdagangan intra negara ASEAN yang saat ini masih rendah, baru mencapai
24,2 persen.
"Indonesia berharap dalam lima tahun ke depan nilai perdagangan intra ASEAN
setidaknya bisa mencapai 35 sampai 40 persen.Untuk memastikan keberlanjutan pembangunan
Masyarakat ASEAN, ASEAN sedang menyusun Visi Masyarakat ASEAN Pasca 2015," ujar I
Gusti Agung.
"Dalam hal ini, Presiden RI juga menyampaikan dua aspirational goals sebagai elemen
dari visi dimaksud, yaitu menggandakan PDB ASEAN dari USD2,2 triliun menjadi USD4,4
triliun dan memangkas separuh persentase kemiskinan di kawasan ASEAN dari 18,6 persen
menjadi 9,3 persen pada tahun 2030," tutup dia.
Sumber:

http://internasional.metrotvnews.com/read/2014/12/16/332756/indonesia-siap-manfaatkanpeluang-di-mea-2015
http://www.neraca.co.id/perdagangan/47922/MEA-2015-Dianggap-Sebagai-Peluang-ProdukLokal/2
O2. JUMLAH PENDUDUK MENINGKAT
Proyeksi Penduduk 2000-2025
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima
tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta
pada tahun 2025.
Sumber: http://www.datastatistikindonesia.com/proyeksi/index.php?Itemid=934&id=919&option=com_content&task=view&la
ng=id
Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)

Provinsi
Aceh

Tahun
2010
4523.10

2015

2020

2025

2030
2035

5002.00

5459.90

5870.00

6227.60
40

6541.

Sumatera Utara

13028.70

Sumatera Barat

4865.30

5196.30

5498.80

5757.80

5968.3040 6130.

Riau

5574.90

6344.40

7128.30

7898.50

8643.3000 9363.

Jambi

3107.60

3402.10

3677.90

3926.60

4142.3090 4322.

Sumatera Selatan

7481.60

8052.30

8567.90

9000.40

9345.2070 9610.

Bengkulu

1722.10

1874.90

2019.80

2150.50

2264.3060 2360.

Lampung

7634.00

8117.30

8521.20

8824.60

9026.2010 9136.

Kepulauan Bangka Belitung

1230.20

1372.80

1517.60

1657.50

1788.9000 1911.

Kepulauan Riau

1692.80

1973.00

2242.20

2501.50

2768.5050 3050.

Pulau Sumatera

13937.80 14703.50 15311.20 15763.7040 16073.

50860.30

55272.90 59337.10 62898.60 65938.30 68500.


00

DKI Jakarta

9640.40

10177.90 10645.00 11034.00 11310.0060 11459.

Jawa Barat

43227.10

46709.60 49935.70 52785.70 55193.8030 57137.

Jawa Tengah

32443.90

33774.10 34940.10 35958.60 36751.70


40
37219.

DI Yogyakarta

3467.50

3679.20

3882.30

4064.60

4220.20

50
4348.

Jawa Timur

37565.80

38847.60 39886.30 40646.10 41077.3070 41127.

Banten

10688.60

11955.20 13160.50 14249.00 15201.8010 16033.


145143.6 152449.9 158738.0 163754.8 167325.6

Pulau Jawa

37033.30

Bali

3907.40

4152.80

4380.80

4586.00

4765.4040 4912.

Nusa Tenggara Barat

4516.10

4835.60

5125.60

5375.60

5583.8020 5754.

Nusa Tenggara Timur

4706.20

5120.10

5541.40

5970.80

6402.2010 6829.

Bali dan Kep. Nusa


Tenggara

13129.70

14108.50 15047.80 15932.40 16751.40 17495.


70

Kalimantan Barat

4411.40

4789.60

5134.80

5432.60

5679.2010 5878.

Kalimantan Tengah

2220.80

2495.00

2769.20

3031.00

3273.6050 3494.

Kalimantan Selatan

3642.60

3989.80

4304.00

4578.30

4814.2030 5016.

Kalimantan Timur

3576.10

4068.60

4561.70

5040.70

5497.0020 5929.

Pulau Kalimantan

13850.90

15343.00 16769.70 18082.60 19264.00 20318.


10

Sulawesi Utara

2277.70

2412.10

2528.80

2624.30

2696.1070 2743.

Sulawesi Tengah

2646.00

2876.70

3097.00

3299.50

3480.6080 3640.

Sulawesi Selatan

8060.40

8520.30

8928.00

9265.50

9521.7000 9696.

Sulawesi Tenggara

2243.60

2499.50

2755.60

3003.00

3237.7010 3458.

Gorontalo

1044.80

1133.20

1219.60

1299.70

1370.2010 1430.

Sulawesi Barat

1164.60

1282.20

1405.00

1527.80

1647.2030 1763.

Pulau Sulawesi

17437.10

18724.00 19934.00 21019.80 21953.50 22732.


00

Maluku

1541.90

1686.50

1831.90

1972.70

2104.2080 2227.

Maluku Utara

1043.30

1162.30

1278.80

1391.00

1499.4060 1603.

Kep. Maluku

2585.20

2848.80

3110.70

3363.70

3603.60

765.30

871.50

981.80

1092.20

1200.1000 1305.

2857.00

3149.40

3435.40

3701.70

3939.4060 4144.

3622.30

4020.90

4417.20

4793.90

5139.50

Papua Barat
Papua
Pulau Papua
INDONESIA

40
3831.

60
5449.

238518.8
0 255461.70 271066.40 284829.00 296405.10 305652.40

Sumber:
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=12

O3. GAYA HIDUP INSTAN


Saat ini kita hidup dimasa yang serba praktis dan canggih, dimana semuanya dapat
dilakukan dengan cepat dan cenderung instan. Gaya hidup seperti ini biasa kita kenal dengan
gaya hidup modern, dimana timbulnya pola terbaru dari tingkah laku manusia dalam
kehidupannya yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dari sini kita dapat telusuri lagi kalau gaya
hidup modern umumnya cenderung fokus pada pola hidup yang serba terbuka pada kemajuan
bidang apapun.
Kesibukan bekerja dan tuntutan hidup lainnya membuat berkurangnya waktu untuk
memasak lauk dan sayur untuk makanan sehari- hariMakanan siap saji sekarang ini sudah
menjadi gaya hidup, karena selain harganya terjangkau, makanan siap saji mudah diolah, cepat
dan praktis, tahan lama, serta rasanya pun enak.
Sumber:
http://dicintai.com/2014/01/gaya-hidup-modern-pengaruh-dan-dampaknya-bagikehidupan.html
http://www.kantarworldpanel.com/id/News/makanan-siap-saji-gaya-hidup
O4. SEGMENTASI KONSUMEN
Terdorong oleh Tumbuhnya Kelas Menengah
Marketing.co.id - Beberapa data telah menunjukkan bagaimana industri consumer
goods memiliki pasar yang sangat besar di Indonesia. Meski begitu, persaingan yang ketat
pun tak dapat dihindari.
Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di
Indonesia akan meningkat pada tahun 2013 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Selain
ditandai dengan GDP US$ 3.500 per kapita, faktor lain yang ikut memengaruhi adalah
pertumbuhan kelas menengah yang mencapai 131 juta orang.
Tentunya, ini menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat memicu naiknya
permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer goods (FMCG). Tak
hanya itu, dibanding dengan negara-negara lain, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia
terhadap produk consumer goods masih relatif rendah. Kondisi ini membuka peluang bagi
peningkatan konsumsi yang akhirnya meningkatkan pertumbuhan industri FMCG. Menariknya
lagi, berdasarkan hasil survei Ipsos Indonesia, tren perilaku konsumen menunjukkan bahwa

frekuensi belanja barang-barang domestik akan lebih besar dibandingkan barang-barang dari
luar negeri.
Menurut Iwan Murty, Managing Director Ipsos Indonesia, pada tahun 2020, median
age di Indonesia berkisar 32 tahun. Usia tersebut terbilang masih muda jika dibandingkan
negara lain, seperti Jepang. Artinya, ini akan menarik para investor karena Indonesia dinilai
produktif dari sisi konsumsi. Kami juga melakukan online survey ke seluruh dunia mengenai
ekonomi outlook. Dari hasil tersebut, terungkap bahwa 31% responden Indonesia menyatakan
positif untukoutlook enam bulan ke depan. Dalam skala global, hasil yang diperoleh Indonesia
terbilang tinggi jika dibandingkan negara lain, kata dia. Pertumbuhan ekonomi ini juga
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat kelas menengah yang berdampak pada
meningkatnya permintaan terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan pembangunan. Peningkatan
permintaan bukan saja berimbas terhadap produk consumer goods, tapi juga berpotensi
mendorong tumbuhnya produk dengan positioning yang mengarah pada kesehatan. Hal lain
yang terjadi adalah adanya perubahan perilaku konsumen dan semakin terhubung secara
digital.
Sejalan dengan kondisi tersebut, dapat dipastikan akan banyak pemainbaik yang
sudah ada maupun barumasuk ke Indonesia, yang melihat

potensi besar untuk

menumbuhkan bisnis di Indonesia. Tak ayal, persaingan di industri FMCG pun tak bisa
dihindari. Persaingan pun bukan hanya terjadi antarperusahaan, tapi juga antarnegara.
Meskipun demikian, pasar industri consumer goods di Indonesia kian tumbuh positif. Dengan
peningkatan sebesar 9,6% di tahun 2011 dari tahun sebelumnya, nilai pasar industri ini telah
mencapai Rp165,95 triliun. Pada tahun 2010, nilai penjualan consumer goods naik 11%
dibanding tahun sebelumnya. Prediksi besaran penjualan pada
diasumsikan paling sedikit akan mengalami

tahun 2012 dan 2013,

pertumbuhan seperti tahun sebelumnya.

Pertumbuhan yang terus-menerus positif tentunya akan turut menaikkan nilai investasi pada
bidang ini nantinya, kata Jeffrey Bahar, Managing Director Southeast Asia Spire

Research

& Consulting.
Pertumbuhan pasar dalam industri ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan
penjualan di beberapa perusahaan, baik itu perusahaan multinasional maupun lokal. Tiap-tiap
pemain dalam industri ini biasanya memiliki spesifikasi produk khusus yang menjadi andalan
mereka. Setiap pemain di industri ini memiliki kategori produk yang beragam dan pangsa pasar
yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya melibatkan banyak pemain yang mengakibatkan
persaingan ketat untuk pasar. Salah satunya, persaingan pasar yang sangat sengit terjadi pada
pasar produk sampo Tanah Air, yang didominasi oleh produk-produk Unilever Indonesia dan

P&G Indonesia sebesar 50% dan 40%. Jeffrey menambahkan, persaingan yang terjadi antara
kedua perusahaan multinasional ini menarik jika melihat bagaimana strategi pemasaran para
pemain dalam industri ini akan sangat berpengaruh, mengingat konsumen Indonesia semakin
pintar dan kritis dalam memilih produk. Kondisi persaingan pasar consumer goods pada tahun
2012 akan menjadi refleksi perusahaan-perusahaan.
Seiring berkembangnya pangsa pasar industri ini, tantangan serta hambatan pun akan
menanti para pemain yang berkecimpung di dalamnya. Beberapa tindakan strategis dan efektif
mau tak mau harus segera dilaksanakan, jika tak ingin kehilangan pasar yang selama ini sudah
ada.
Sumber: http://www.marketing.co.id/terdorong-oleh-tumbuhnya-kelas-menengah/Konsumtif
O5. KONSUMTIF
Konsumerisme Pada Remaja (Perilaku Konsumtif yang berlebihan)
Mengkonsumsi memang sesuatu hal yang lazim untuk memenuhi kebutuhan hidup
individu, Tapi sekarang ini

dunia menawarkan variasi kebutuhan baru agar

individu

mengkonsumsinya. Belanja, adalah kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks
perekonomian, baik di dunia usaha maupun di dalam rumah tangga. Namun kata yang sama
telah berkembang artinya sebagai suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi pada masyarakat
kelas ekonomi tertentu. Belanja juga punya arti tersendiri bagi remaja.
Konsumerisme berhasil menciptakan kebutuhan baru di masyarakat dan menggiring
mereka menjadi masyarakat konsumtif dan dependen.
Pada kondisi masyarakat sekarang ini, orang mulai mengkonsumsi barang bukan lantaran butuh
secara fungsional, melainkan karena tuntutan prestige (gengsi), status, maupun sekadar gaya
hidup (life style). Remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi banyak produsen.
Sumber: http://ahhafidh.blogspot.com/2014/09/konsumerisme-pada-remaja-perilaku.html
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELANJA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF
PADA REMAJA
Remaja sangat mudah dipengaruhi oleh faktor yang ada diluar dirinya seperti
keluarga,lingkungan pergaulannya,teman sebaya dan teman sekolah.Sifat sifat seperti inilah
yang mengakibatkan remaja dianggap sebagai sasaran pasar yang paling menguntungkan.
Sehubungan dengan ini Yatman(1987)

menganalisis keadaan di Indonesia dengan

mengungkapkan pandangan bahwa remaja merupakan kelompok sasaran pasaran yang paling
potensial. Remaja memang sering dijadikan target pemasaran berbagai produk industri, antara
lain karena karakteristik mereka yang labil, spesifik dan mudah dipengaruhi sehingga akhirnya
mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli
tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan.
Sumber:

http://amin127.wordpress.com/artikel-tugas-desighn-web-bagian-2/hubungan-antara-

kebiasaan-belanja-dengan-perilaku-konsumtif-pada-remaja/
Threats
T1. KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK
Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Usai Naik per 1 September
Liputan6.com, Jakarta - Sejak Juli 2014, pemerintah menaikan Tarif Tenaga Listrik
(TTL) enam golongan pelanggan yang tertuang melalui Peraturan Menteri Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM) Nomor 19 Tahun 2014.

Enam golongan

itu akan mengalami

kenaikan tarif listrik secara berkala setiap dua bulan sekali. Keenam pelanggan ini terdiri dari
tiga jenis golongan yaitu golongan rumah tangga, industri dan gedung atau fasilitas pemerintah.
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari data Kementerian ESDM, Rabu (3/9/2014),
berikut daftar kenaikan tarif enam golongan pelanggan sampai September 2014:
- Industri I3 non terbuka (tbk) dinaikkan secara bertahap 11,57 persen.
Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp 864 per kilo Watt hours (kWh), menjadi Rp 964 per
kWh saat awal kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1075 per kWh pada kenaikan
tahap kedua September 2014.
- Pelanggan rumah tangga R3 dengan 3.500-5500 volt ampere (va), naik bertahap 5,7 persen.
Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp1.145 per kWh, menjadi Rp 1.210 per kWh saat awal
kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1.279 per kWh pada kenaikan tahap kedua
September 2014.
- Pelanggan pemerintah (P2) dengan daya diatas 200 kva. Kenaikan secara bertahap setiap dua
bulan sebesar 5,36 persen.

Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp1026 per kWh, menjadi Rp 1081 per kWh saat awal
kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1139 per kWh pada kenaikan tahap kedua
September 2014.
- Golongan Rumah Tangga (R1) dengan daya 2.200 VA yang kenaikan bertahap rata-rata
10,43 persen setiap dua bulan.
Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp1004 per kWh, menjadi Rp 1109 per kWh saat awal
kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1224 per kWh pada kenaikan tahap kedua
September 2014.
- Golongan pelanggan penerangan Jalan Umum (P3) dengan kenaikan bertahap sebesar
10,69%.
Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp 997 per kWh, menjadi Rp 1104 per kWh saat awal
kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1221 per kWh pada kenaikan tahap kedua
September 2014.
- Golongan pelanggan Rumah Tangga (R1) dengan daya 1.300 VA yang kenaikan bertahap
11,36 persen.
Dari tarif normal sebelum kenaikan Rp979 per kWh, menjadi Rp 1090 per kWh saat awal
kenaikan Juli 2014 dan naik lagi menjadi Rp 1214 per kWh pada kenaikan tahap kedua
September 2014.
Diretur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM) Jarman mengatakan,

dengan tarif listrik secara berkala sampai November,

penghematan anggaran mencapai Rp 8,51 triliun dan seluruh golongan pelanggan listrik di atas
sudah tidak lagi disubsidi. "Penghematan enam golongan Rp 8,51 triliun,

November 2014

tanpa disubsidi," tutup Jarman. (Pew/Nrm)


Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2100185/ini-daftar-tarif-listrik-terbaru-usai-naik-per-1september
Tarif Listrik Industri Naik Bertahap Mulai 1 Mei
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan peraturan ihwal
kenaikan bertahap tarif listrik untuk tahun ini. Peraturan Menteri ESDM Nomor 9 Tahun 2014
itu menyebutkan tarif listrik akan naik setiap dua bulan, yaitu pada 1 Mei 2014, 1 Juli, 1

September, dan 1 November. Dalam beleid yang ditandatangani Menteri ESDM Jero Wacik
ini, ditetapkan kenaikan tarif listrik untuk dua golongan pelanggan. Golongan pertama adalah
pelanggan I-3 atau industri dengan daya di atas 200.000 watt yang mencatatkan saham di Bursa
Efek Indonesia. Yang kedua, pelanggan I-4 atau industri dengan daya 30.000 watt ke atas.
"Untuk golongan I-3 perusahaan terbuka naik 8,6 persen per dua bulan dan golongan I4 naik 13,3 persen per dua bulan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian
ESDM Jarman, Rabu, 16 April 2014. Tarif listrik I-3 yang saat ini berlaku Rp 803 per kilowattjam akan naik bertahap menjadi Rp 1.115 per kilowatt-jam pada 1 November 2014 untuk
perusahaan terbuka. Sedangkan tarif listrik untuk industri besar yang saat ini Rp 723 per
kilowatt-jam akan naik bertahap menjadi Rp 1.191 per kilowatt-jam.
Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2014/04/16/090571199/Tarif-Listrik-Industri-Naik-

Bertahap-Mulai-1-Mei

T2. UPAH MINIMUM REGIONAL


Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014
Pemerintah Kota/Daerah di setiap tingkat pemerintahan (Propinsi, Kabupaten/Kotamadya)
dibantu rekomendasi dari Dewan Pengupahan telah membuat dan menetapkan Upah Minimum
baru untuk tahun 2014.
Berikut adalah daftar Provinsi yang sudah menetapkan Upah Minimum Provinsi 2014
NO.

PROVINSI

KETERANGAN
2013

2014

Persentase
Kenaikan (%)

NANGGROE ACEH D.

Rp
1,550,000

Rp
1,750,000

13%

SUMATERA UTARA

Rp
1,375,000

Rp
1,505,850

10%

SUMATERA BARAT

Rp
1,350,000

Rp
1,490,000

10%

RIAU

Rp
1,400,000

Rp
1,700,000

21%

KEPULAUAN RIAU

Rp
1,365,087

Rp
1,665,000

22%

JAMBI

Rp
1,300,000

Rp
1,502,300

16%

SUMATERA
SELATAN

Rp
1,350,000

Rp
1,825,600

35%

BANGKA BELITUNG

Rp
1,265,000

Rp
1,640,000

30%

BENGKULU

Rp
1,200,000

Rp
1,350,000

13%

10

LAMPUNG

Rp
1,150,000

Rp
1,399,037

22%

11

JAWA BARAT

Rp
850,000

Rp
1,000,000

18%

12

DKI JAKARTA

Rp
2,200,000

Rp
2,441,301

11%

13

BANTEN

Rp
1,170,000

Rp
1,325,000

13%

14

JAWA TENGAH

Rp
830,000

Rp
910,000

10%

15

YOGYAKARTA

Rp
947,114

Rp
988,500

4%

16

JAWA TIMUR

Rp
866,250

Rp
1,000,000

15%

17

BALI

Rp
1,181,000

Rp
1,542,600

31%

18

NTB

Rp
1,100,000

Rp
1,210,000

10%

19

NTT

Rp
1,010,000

Rp
1,150,000

14%

20

KALIMANTAN
BARAT

Rp
1,060,000

Rp
1,380,000

30%

21

KALIMANTAN
SELATAN

Rp
1,337,500

Rp
1,620,000

21%

22

KALIMANTAN
TENGAH

Rp
1,553,127

Rp
1,723,970

11%

23

KALIMANTAN
TIMUR

Rp
1,752,073

Rp
1,886,315

8%

24

MALUKU

Rp
1,275,000

Rp
1,415,000

11%

25

MALUKU UTARA

Rp
1,200,622

Rp
1,440,746

20%

26

GORONTALO

Rp
1,175,000

Rp
1,325,000

13%

27

SULAWESI UTARA

Rp
1,550,000

Rp
1,900,000

23%

28

SULAWESI
TENGGARA

Rp
11,25,207

Rp
14,00,000

24%

29

SULAWESI TENGAH

Rp
995,000

Rp
1,250,000

26%

30

SULAWESI
SELATAN

Rp
1,440,000

Rp
1,800,000

25%

31

SULAWESI BARAT

Rp
1,165,000

Rp
1,400,000

20%

32

PAPUA

Rp
1,710,000

Rp
1,900,000

11%

33

PAPUA BARAT

Rp
1,720,000

Rp
1,870,000

9%

Sumber: http://www.gajimu.com/main/gaji/gaji-minimum/ump-2014
T3. INFRASTRUKTUR
Masalah infrastruktur menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi, apalagi
berdasarkan survei JBIC, Indonesia merupakan negara nomor satu tujuan investasi bagi para
investor asal Jepang, mengalahkan China. Infrastruktur menjadi perhatian utama agar industri
manufaktur lebih cepat kita bangun dan tingkatkan, kemudian harus ada reformasi struktural
agar kita tidak tergantung kepada bahan baku impor atau intermediate good impor.
Pembangunan infrastruktur belum memadai dan kurang mendapatkan dukungan dana.
"Infrastruktur Indonesia tidak memadai sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Jumlah

investasi di bidang infrastruktur selama dekade terakhir oleh pemerintah pusat, pemda, BUMN,
dan swasra kurang dari 4% PDB.
Bank Dunia memperkirakan Indonesia telah kehilangan setidaknya 1% pertumbuhan
ekonomi setiap tahun selama dekade terakhir karena investasi yang rendah ini. rendahnya
pertumbuhan arus barang melalui pelabuhan, terutama disebabkan kinerja pelabuhan yang
terkendala kondisi infrastruktur, seperti kedalaman kolam beberapa pelabuhan di Indonesia
hanya sekitar 6 meter, sehingga kapal berukuran besar yang bisa mengangkut barang secara
lebih efisien tidak bisa berlabuh di pelabuhan.

Sumber:
http://jurnalmaritim.com/2014/7/1903/infrastruktur-tak-memadai-sebabkan-rendahnyapertumbuhan-arus-barang-melalui-pelabuhan
http://www.jia-xiang.biz/pengusaha-jepang-keluhkan-infrastruktur-kurang-memadai
http://finance.detik.com/read/2014/06/23/122059/2616227/1034/bank-dunia-tak-bosaningatkan-ri-untuk-alihkan-subsidi-bbm-ke-infrastruktur
T4. NILAI TUKAR
Laju nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan. "Berlanjutnya tren penguatan
pada dolar Amerika membuat rupiah hilang kesempatan untuk mengalami kenaikan, Kurs
rupiah berada di level 11.790- 11.774 (kurs tengah BI). Pergerakan euro sempat menguat
seiring pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sepakat mengakhiri konflik dengan
Ukraina. Laju dolar Australia juga sempat menguat seiring langkah bank sentralnya yang
menolak memangkas nilai AUD ,Menguatnya dolar Amerika lantaran data-data makroekonomi Amerika membaik seperti data ketenaga kerjaan. Saat ini risiko pelebaran defisit
anggaran kemungkinan akan memunculkan peluang untuk kembali dinaikkannya harga bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/2053087/nilai-tukar-rupiah-melanjutkan-pelemahan

http://www.tempo.co/read/news/2014/09/04/092604439/Tekanan-terhadap-RupiahDiperkirakan-Berlanjut
T5. PERSAINGAN TINGGI
Konsumsi domestik Indonesia tumbuh pesat dan berjasa menyelamatkan negeri ini dari
krisis keuangan global. Di balik itu, selain menikmati pertumbuhan tinggi, para pelaku bisnis
merasakan persaingan yang semakin meningkat. MEA akan membawa pada liberalisasi
ekonomi yang semakin luas di ASEAN, ditandai dengan peredaran secara bebas tanpa
hambatan baik barang, jasa, modal maupun tenaga kerja.
Kesepakatan tersebut tentunya akan membuat tatanan ekonomi baru di ASEAN dan akan
membuka berbagai peluang untuk memperoleh manfaat.

Namun disisi sebaliknya

juga

berpotensi menimbulkan dampak negatif.


Produk impor dari kedua negara tersebut segera membanjiri pasar Indonesia sehingga
terjadi pelebaran defisit neraca perdagangan. Seharusnya hal tersebut dapat menjadi
pengalaman berharga bagi Indonesia dalam berbagai kesepakatan liberalisasi ekonomi,
termasuk MEA.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/216714812/Paper-Singkat-MEA-1-0-Small
ANCAMAN PENDATANG BARU
Dengan adanya pendatang baru di dunia bisnis, maka hal ini juga menjadi salah satu
ancaman bagi perusahaan manapun khususnya PT. Mayora Indah, Tbk sebagai perusahaan lama
dalam menguasai pasar yang cukup lama pula karena datangnya pendatang baru/perusahaan baru ke
dalam suatu industry akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut segmen pasar
maupun market share, seperti adanya pendatang baru yakni PT. Magfood Inovasi Pangan yang
berdiri tahun 2001 lalu ini masih cenderung menguasai segmen pasar yang ada dalam jumlah kecil.
Maka dapat diketahui bahwa dalam hal ancaman pendatang baru, masih cenderung kecil
bagi PT. Mayora Indah, Tbk sebagai satu ancaman yang serius di dunia bisnis yang dikelolanya.
Hal ini mungkin disebabkan karena kekuatan pendatang baru biasanya dipengaruhi besar kecilnya
hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain :
besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap
saluran distribusi, ekuitas merek yang dikenal masih kecil.

Bisa juga karena waktu dan biaya yang diperlukan untuk memasuki dunia industri tersebut
cenderung tinggi, membutuhkan pengetahuan spesialis menegnai produk-produk makanan yang
diproduksi, dan proteksi terhadap teknologi yang kurang baik. Biasanya semakin tinggi hambatan
masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru.
Sumber: http://maritha-myworldmydream.blogspot.com/2013/04/analisa-porters-five-forces-padapt.html

Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT Mayora Indah Tbk.


COMPETITIVE PROFILE MATRIX
TIGA PILAR
SEJAHTERA
MAYORA
FOOD
Faktor-faktor
Peringka
Peringka
Keberhasilan Penting
Bobot
t
Skor
t
Skor
C1. CSR
0.05
2
0.1
4
0.2
C2. Harga Produk
0.35
3
1.05
2
0.7
C3. Posisi Keuangan
0.1
3
0.3
3
0.3
C4. Struktur Organisasi 0.05
3
0.15
3
0.15
C5. Distribusi
penjualan
0.3
4
1.2
3
0.9
C6. Pengalaman
Manajemen
0.15
4
0.6
1
0.15
1
3.4
2.4
Total

INDOFOOD
Peringka
t
Skor
3
15 0.
3
05 1.
4
4 0.
4
2 0.
3

9 0.

45 0.
3.

15

Dapat dinyatakan bahwa PT Mayora Indah Tbk. adalah suatu perusahaan yang cukup kuat
bila dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan perolehan skor bobot total sebesar 3,4. Hasil
matriks profil kompetitif menunjukan bahwa Mayora memiliki manajemen yang terbaik diantara
Indofood maupun Tigapilar. Dimana, Mayora mendapat total skor 3,4, Indofood mendapat total
skor 3,15, sedangkan Tiga Pilar Sejahtera mendapat total skor 2,4.
Data Penunjang Matriks Profil Kompetitif (CPM)
C1. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Corporate social responsibility merupakan suatu tanggung jawab perusahaan terhadap
seluruh pihak-pihak yang berkepentingan dalam kegiatan perusahaan, yaitu, konsumen, sumber
daya manusia, pemegang saham, dan lingkungan. CSR mencakup beberapa aspek seperti
ekonomi, sosial, budaya, serta lingkungan. Tujuan CSR adalah menjaga kelangsungan
perusahaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

PT. Mayora Indah Tbk.


Program CSR yang dilakukan Mayora memang tidak tercantum dalam website resmi
Mayora,

yaitu

http://www.Mayoraindah.co.id/.

Namun,

terdapat

data

dari

http://www.gerobaksampah.com/2010/11/indofood-group-dan-Mayora-dalam-csr.html,
yang mendokumentasikan program CSR Mayora.
Dalam website tersebut, tercatat bahwa Mayora pernah
kebersihan berupa mesin dan pengolah sampah di tahun 2010.

menyumbangkan alat

Mayora bersama dengan Indofood menyumbangkan gerobak sampah untuk kebutuhan di


lingkungan warga sekitar pabrik.
Pada tahun 2013, Mayora sedang membangun perkebunan tebu di Kecamatan
Tubang, Merauke. Mayora melakukan survei operasional dan pendekatan terhadap warga.
Kelompok survei terbagi menjadi tiga, yaitu, di daerah Desa Yowid, Dokil dan Wamal,
yang potensial menjadi area pelabuhan. Tim yang telah dibentuk berpencar, ada tim yang
mengunjungi daerah Wobuyo dan Dodalim, dan yang ketiga di sekitar Bibikem, Ulili, dan
Ilwayab. Staf perusahaan yang sudah mendapat izin selalu dikawal oleh petugas keamanan,
anggota

dari

Brimob

polisi.

Data

ini

ditemukan

dari

website

https://awasmifee.potager.org/?page_id=489&lang=id.
Dengan demikian, PT. Mayora diberikan peringkat 2 , karena program CSR Mayora
tergolong jarang dan cukup sedikit bila dibandingkan dengan kompetitornya.

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.


PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. memiliki website http://www.tigapilar.com/.
Program CSR yang dicatat dalam website tersebut cukup banyak. Program CSR yang
dilakukan oleh Tiga Pilar Sejahtera (TPS) sebagian besar adalah dari produk makanan
ringannya yang khas, yaitu Taro.

Program CSR yang pernah dilakukan TPS antara lain, Partisipasi Taro pada Potensi
Pengembangan Anak-anak Penyandang Celebral Palsy melalui Kegiatan Petualangan,

Petualangan Taro Berbagi

Ceria dengan Penyandang Tuna Rungu, Seminar Kesehatan

Kanker, Buka Bersama Warga, Santunan Anak Yatim, Pembagian Sembako, Penyerahan
Beasiswa Anak-anak Karyawan TPS, Go Green TPS, Donor Darah, Seminar Kesehatan
Reproduksi Wanita, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, program CSR TPS diberi
peringkat 4

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


Sejak tahun 2011, Indofood memiliki komitmen untuk membangun program CSR
guna memberikan kontribusi kepada masyarakat. Beberapa program CSR yang dilakukan
PT.

Indofood

berdasarkan

website

resmi

PT.

Indofood,

http://www.indofoodcbp.com/corporate/en-us/corporatesocialresponsibility.aspx

adalah

Building Human Capital, Outreaching to the Community, Strengthening Economic


Value, Protecting the Environment, Solidarity for Humanity. Dengan demikian,
peringkat program CSR untuk PT. Indofood adalah 3, karena program CSR PT. Indofood
lebih banyak dari PT. Mayora, tetapi lebih sedikit dari PT. Tiga Pilar Sejahtera.

C2. HARGA PRODUK


Kategori produk yang akan dijadikan bahan perbandingan adalah kategori makanan ringan,
seperti biskuit, wafer dan coklat, serta jenis makanan ringan lainnya.

PT. Mayora Indah Tbk.


Harga yang ditawarkan oleh Mayora cukup tinggi, karena kualitas produk yang
dihasilkan dapat dikategorikan sangat baik dibanding pesaingnya. Biskuit Roma, BengBeng, Astor, Choki-Choki merupakan beberapa produk dari Mayora. Makanan sejenis
biskuit, Beng-Beng dan Astor mungkin juga dimiliki oleh perusahaan pesaing, namun
produk Choki-Choki adalah salah satu produk Mayora

yang sempat digemari oleh

konsumen anak-anak hingga remaja. Choki-Choki juga merupakan produk coklat pasta
pertama yang terkenal. Harga produk biskuit Mayora (tahun 2014) berkisar antara Rp 9000,hingga Rp 55.000,- tergantung kemasan. Sedangkan untuk produk wafer dan coklat berkisar
antara Rp 10.000 hingga Rp 200.000,- tergantung kemasan.
Produk lain dari Mayora adalah permen Kopiko, yang merupakan permen kopi
pertama dikenal masyarakat. Harga permen Kopiko adalah Rp 8500,- per pack. Selain itu,
produk makanan ringan tersebut sering dijadikan sebagai isi hantaran atau parsel. Walaupun
makanan ringan, produk Mayora ini banyak dicari sebagai isi dari sebuah parsel, maka dari
itu, secara tidak langsung konsumen dapat

menilai bahwa produk Mayora memang

berkualitas tinggi dan sudah terjamin konsistensi kualitasnya, sehingga tidak heran jika
produk makanan ringan dari Mayora cukup mahal harganya. Maka dari itu,
memberikan peringkat 4 untuk produk Mayora.

kami

(sumber harga dari website :

http://www.tokoparmo.com/printharga.php)

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.


Produk makanan ringan kategori biskuit yang diproduksi oleh TPS adalah Growie.
Biskuit Growie sangat jarang ditemukan pada etalase biskuit di supermarket. Mungkin
produk ini merupakan produk baru dan mungkin belum sampai ke pasar secara merata.

Harga biskuit Growie adalah Rp 10.500,- per pack, dan tidak memiliki beragam kemasan.
Maka, kami memberikan peringkat yang paling rendah pada produk TPS, selain merek yang
diluncurkan jarang didengar oleh telinga konsumen, mutu produk juga belum terjamin
100%. Namun, ada pula satu produk yang terkenal dari TPS, yaitu snack Taro dan Mie
Kremez.
Produk Taro rupanya menjadi pesaing bagi makanan ringan produksi Mayora, karena samasama menjadi salah satu makanan favorit anak-anak. Harga Taro snack mulai dari Rp 900,hingga Rp 56.000,- tergantung kemasan.
Selain biskuit, TPS juga memproduksi permen yang cukup terkenal, yaitu permen
Gulas. Permen yang memiliki rasa asam manis ini rupanya tidak banyak memiliki pesaing.
Harga permen Gulas adalah Rp 5000,- per pack. Maka dari itu, kami memberikan peringkat
yang paling rendah dari semua produk pesaing, yaitu 2. (sumber harga dari website :
http://www.tokoparmo.com/printharga.php).

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


PT. Indofood merupakan pesaing terberat Mayora, dengan produk-produk makanan
ringannya yang bervariasi dan sangat dikenal masyarakat, yaitu Chitato, Chiki, JetZ, Qtela,
Cheetos, Lays. Kualitas produk, terutama rasa, menjadi faktor keberhasilan penting bagi
produk makanan ringan yang diproduksi Indofood. Maka, tidak heran bila harga makanan
ringan ini juga tergolong cukup mahal dibanding pesaing-pesaing di bawahnya. Harga
makanan ringan berkisar antara Rp 900,- hingga Rp 100.000,- tergantung kemasan. Produkproduk ini juga sering digunakan sebagai isi dari parsel atau hantaran. Tetapi, Indofood
tidak memiliki produk permen yang sebanding dengan produk Mayora. Maka dari itu, kami
memberikan peringkat yang sama kepada Indofood, yaitu tiga.

C3. POSISI KEUANGAN

Sumber:
https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu=stockdetilmenu&frmStoc
kCode=MYOR#fundamental
Data diatas menunjukkan rasio-rasio dasar keuangan dari kompetitor PT. Mayora
Indah Tbk. yaitu Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Berdasarkan data diatas, menunjukkan sales growth dari PT. Mayora Indah Tbk. dan
Indofood CBP Sukses Makmur. Sales growth PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 27,97%
sedangkan Indofood CBP Sukses Makmur 24,10% dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk. adalah

34,94%. Angka tersebut menunjukkan bahwa sales growth Tiga Pilar Sejahtera Tbk. masih
lebih baik dibandingkan PT. Mayora Indah Tbk. dan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Total margin yang tersedia untuk menutupi beban operasi dan menghasikan laba
atau kita kenal sebagai gross profit margin. Berdasarkan data diatas, gross profit margin PT.
Mayora Indah Tbk. mencapai 1408,0 M, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 256,9 M dan
PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk. mencapai 3967,4 M.

Dari data diatas

menunujukkan bahwa gross profit margin PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih
baik daripada PT. Mayora Indah Tbk dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Operating profit margin adalah profitabilitas tanpa memperhitungkan pajak dan
bunga. Berdasarkan data diatas, operating profit margin PT. Mayora Indah Tbk. mencapai
8,58%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 16,14% dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. mencapai 11,93 %. Dari data diatas menunujukkan bahwa operating profit margin PT
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. lebih baik daripada PT. Mayora Indah Tbk. dan Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk.
Laba setelah pajak penjualan dapat kita sebut sebagai net profit margin. Berdasarkan
data diatas, net profit margin PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 0,04, Tiga Pilar Sejahtera
Tbk. mencapai 0,09 dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 0,09. Dari data
diatas menunujukkan bahwa net profit margin PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk lebih baik daripada PT. Mayora Indah Tbk..
Earning per share (EPS) atau laba per saham menunjukkan laba yang tersedia bagi
pemilik saham biasa. Berdasarkan data diatas, EPS PT. Mayora Indah Tbk. mencapai
679,70 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapi 134,48 kali dan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. mencapai 460,0 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa EPS PT. Mayora
Indah Tbk. lebih baik daripada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan Tiga Pilar
Sejahtera Tbk.
Price Earning Ratio atau PER adalah rasio yang menunjukkan perbandingan harga
saham perusahaan dan laba perusahaan. Berdasarkan data diatas, PER PT. Mayora Indah
Tbk. mencapai 46,34 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 18,79 kali dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 23,60 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa PER
PT. Mayora Indah Tbk lebih baik daripada. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk.

Price to Book Value (PBV) menunjukkan perbandingan antara harga saham


dibandingkan nilai ekuitas per saham. Berdasarkan data diatas, PBV PT. Mayora Indah
Tbk. mencapai 6,47 kali, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. mencapai 2,90 kali dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 4,42 kali. Dari data diatas menunujukkan bahwa PBV
PT. Mayora Indah Tbk lebih baik daripada. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Return On asset atau ROA menunjukkan tingkat pengembalian laba setelah pajak
per dolar aser atau juga dikenal sebagai pengembalian investasi. Berdasarkan data diatas,
ROA PT. Mayora Indah Tbk. mencapai 5,48%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. 7,57% dan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 10,89%. Dari data diatas menunujukkan
bahwa ROA PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih baik daripada PT. Mayora Indah
Tbk. dan Tiga Pilar Sejahtera Tbk.
Return On Equity atau ROE menunjukkan tingkat pengembalian laba setelah pajak
per dolar investasi pemegang saham di perusahaan. Berdasarkan data diatas, ROE PT.
Mayora Indah Tbk. mencapai 13,96%, Tiga Pilar Sejahtera Tbk. 15,44% dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mencapai 18,53%. Dari data diatas menunujukkan bahwa ROE
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. lebih baik daripada Tiga PT. Mayora Indah Tbk
dan Pilar Sejahtera Tbk.
Dari data diatas, PT. Mayora Indah Tbk. unggul earning per share, PER dan PBV.
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. unggul sales growth, operating profit, net profit dan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. unggul gross profit, net profit, ROA dan ROE.

Berdasarkan data diatas peringkat PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki
peringkat empat yang menunjukkan sangat kuat dalam kondisi keuangan. PT. Mayora Indah
Tbk. memiliki peringkat tiga yang menunjukkan sangat kuat dalam kondisi keuangan dan
Tiga Pilar Sejahtera Tbk. memiliki peringkat tiga yang menunjukkan sangat kuat dalam
kondisi keuangan.
C4. STRUKTUR ORGANISASI

Dari bagan organisasi yang diimplementasikan, Indofood memiliki struktur organisasi


yang lebih flat dibandingkan Mayora maupun Tiga Pilar Sejahtera Food. Sehingga untuk
struktur organisasi Indofood mendapat peringkat paling tinggi.

Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Mayora Indah Tbk halaman 11

Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk halaman 58

Sumber: Laporan Tahunan 2013 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk halaman 13

C5. DISTRIBUSI PENJUALAN

Dari data yang ditampilkan Mayora mempunyai distribusi hingga internasional, Tiga Pilar
Sejahtera Food hanya menpunyai di berbagai kawasan di indonesi, begitu pula Indofood
dibidang snack.

Distribusi Penjualan Mayora

Distribusi Penjualan TPS Food

Distribusi Penjualan Indofood CPB


C6. PENGALAMAN MANAJEMEN
Pengalaman manajemen dapat dilihat dari tahun berdirinya perusahaan. Mayora telah berdiri
pada tahun 1977, Tiga Pilar Sejahtera Food mulai berdiri tahun 2003, sedangkan Indofood
telah berdiri 1982 tetapi Indofood mulai berbisnis makanan ringan pada tahun 1990.

Sumber: http://www.Mayoraindah.co.id/profil/

Sumber: http://www.tigapilar.com/

Sumber: http://www.indofoodcbp.com/corporate/enus/ourcompany/overview/ourhistory.aspx

Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) PT Mayora Indah Tbk.


Strength(s)
S1. Penjualan Bersih 2013 meningkat 14,3%
S2. Memiliki varian 6 kategori produk
S3. Didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outlet ritel
S4. Iklan produk yang menarik
S5. Penggunaan teknologi yang tinggi
Weakness(es)
W1. Biaya periklanan yang tinggi
W2. Tingginya utang untuk belanja modal
W3. Perusahaan tidak dapat memaksimalkan utang yang ada,
nampak dari ROE yang rendah, yaitu 13,96%
W4. Pengalokasian modal perusahaan yang buruk, dikuasai oleh
masyarakat sebesar 67,07%, rawan untuk diambil alih oleh pihak
lain
W5. Kurang memperhatikan jenjang karir
W6. Produk menggunakan zat aditif berbahaya bagi kesehatan
bila dikonsumsi dalam jangka panjang dan berlebihan
TOTAL

Bobot
0,12
0,1
0,14
0,01

Peringkat
4
3
4
4

0,13

0,39

0,08
0,07

2
2

0,16
0,14

0,1

0,1

0,05
0,09

2
2

0,1
0,18

0,11
1

0,11
2,56

Secara keseluruhan, perusahaan ini memperoleh skor bobot total sebesar 2.56 yang
dalam skala 1 sampai 4 berada ditengah - tengah , mengindikasikan adanya ruang yang
luas bagi perbaikan dalam keuangan, operasai, strategi, dan prosedur perusahaan.
Data Penunjang Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Strength
S1. PENJULALAN BERSIH MENINGKAT
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada
pemilik entitas induk per Desember 2013 mencapai Rp1,04 triliun, laba tersebut naik
bila dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp729,63 miliar.
Dalam keterangan yang dipublikasikan, Jumat (28/3/2014), penjualan bersih naik
14,33 persen per Desember 2013 menjadi Rp12,02 triliun dari tahun sebelumnya
Rp10,51 triliun. Sementara itu, total aset per Desember 2013 sebesar Rp9,71 triliun
naik dari total aset per Desember 2012 yang sebesar Rp8,30 triliun.
Sumber:

http://economy.okezone.com/read/2014/03/28/278/962249/laba-Mayora-

tembus-rp1-04-triliun

Score
0,48
0,3
0,56
0,04

S2. VARIAN KATEGORI PRODUK


Tingginya tingkat komsumsi kopi di Indonesia membuat pasar produk kopi juga terus
tumbuh dari

tahun ke tahun. Jenis produk minuman kopi yang beredar pun terus

bertambah.
Sebelumnya hanya ada kopi tubruk (kopi hitam), belakangan jenis produk minum kopi
sangat beraneka ragam,

mulai dari kopi instan (tanpa ampas) sampai kopi yang

ditambahi aneka rasa. Sejauh ini, pasar kopi susu masih didominasi pemain-pemain yang
sebelumnya sudah eksis di pasar kopi hitam, grup Kapal Api pun masih menjadi
pemimpin di kategori ini. Lewat dua merek besutannya, Kapal api Susu dan ABC Susu
Posisi grup Kapal Api di tempel ketat oleh PT Mayora Indah Tbk. Lewat merek
andalannya, Torabika.
Tak tanggung-tanggung Mayora

mengepung pasar kategori ini dengan 9 varian

sekaligus, yaitu Torabika Duo, Torabika Duo Susu,

Torabika Jahe Susu, Torabika

Moka, Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko White
Coffee, Kopiko White Mocca. Kategori kopi susu Torabika menempati posisi strategis
yang menghasilkan kontribusi signifikan pada penjualan produk kopi seduh di Mayora
Sumber: http://ruslhysyam-motivasi.blogspot.com/2010_06_01_archive.html
S3. DISTRIBUSI
Produk Mayora didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outletritel di seluruh
Indonesia. Mengingat ukuran dan keragaman geografis pasar Indonesia, perusahaan telah
memberikan usaha yang cukup besar untuk memperluas jaringan distribusi ke seluruh
wilayah negara. Semua penjual produk di Indonesia saluran distribusi Mayora dan
dikoordinasimelalui kelompok daerah yang terletak di dekat pasar. Jaringan distribusi
yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat
kita jumpai di Negara seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam,
Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia, Australia, Africa, America dan Italy.
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/39311307/BAB-II
http://widiyaskyblue.blogspot.com/2013/05/analisis-manajemen-pt-Mayora-indahtbk.html

S4. IKLAN PRODUK MENARIK


Permen Kiss adalah produk permen dari Mayora. Produk permen ini banyak ditemukan
di supermarket, warung, asongan, ataupun di toko makanan. Permen Kis menawarkan
produk permen mint yang dapat menyegarkan pernafasan. Permen ini dapat menambah
percaya diri dalam pergaulan dengan kesegaran nafas mulut. Permen Kis juga dikemas
secara inovatif. Pada bungkus permen terdapat tulisan tulisan untuk mengungkapkan
perasaan. Dengan slogan 'Ga Cuma Wangi Juga

Bisa Ngomong', permen ini

menawarkan cara baru untuk mengungkapkan perasaan kepada teman atau pasangan.
Permen Kis hadir dengan varian rasa mint, mint barley, mint cherry, mint grape.
Sumber:

http://www.vemale.com/brand/18713-permen-kis-ga-cuma-wangi-juga-bisa-

ngomong.html
Iklan yang menggambarkan ulat ingin meraih daun pucuk teh dengan suara pucuk,
pucuk, pucuk sudah pasti banyak orang yang mengetahuinya. Ya. Itulah iklan inspiratif
dari minuman teh dalam kemasan Teh Pucuk Harum. Mengambil icon dua ekor ulat
yang ingin mendapatkan daun the pucuk yang masih segar tapi sudah didahului para
pemetik menjadi senjata mereka mengenalkan produk minuman dalam kemasan ini.
Merk Teh Pucuk Harum belum lama diperkenalkan ke khalayak ramai.
Baru tiga tahun berjalan dan ternyata anak perusahaan dari Mayora tersebut memberikan
gambaran yang cukup baik.

media iklan yang inspiratif menjadi corong utama

mengenalkan produk itu.


Dengan slogan Rasa teh terbaik ada di pucuknya Mayora ingin menyampaikan bahwa
minuman buatannya tercipta dari daun teh segar dan berada di pucuknya. Jadi bisa
dipastikan bahwa rasanya akan terasa seperti teh yang diseduh langsung. Selain daun
yang masih segar dan hanya diambil dari pucuknya saja, pengolahan yang dilakukan
juga menggambarkan seperti sedang menyeduh teh secara nyata. Sebagai bukti warna
kecoklatan pada teh yang tercipta adalah karena efek dari proses menyeduh itu.
Varian Teh Pucuk Harum Less Sugar yang menjadi varian terbaru, bisa menjadi jawaban
bagi mereka yang tidak suka kadar gula tinggi. Mayora melihat adanya kecenderungan
masyarakat yang sudah mengerti tentang pentingnya hidup sehat. Kadar gula dalam
minuman teh dalam kemasan sering kali terlalu tinggi. jadi dengan varian rendah gula

itu, minuman teh dalam kemasan dari Teh Pucuk Harum bisa menjadi pilihan tepat
dalam menghilangkan dahaga.
Sumber: http://mahasiswaekonomi.com/belajar-ekonomi/minuman-teh-dalam-kemasaningat-teh-pucuk-harum-less-sugar/
S5. PENGGUNAAN TEKNOLOGI YANG TINGGI
PT Mayora Indah Tbk induk dari produksi Mayora, terus menggenjot produksinya, cara
yang dilakukan adalah dengan menggunakan mesin buatan Denmark dan Italia.
Hal ini disampaikan oleh Manufacturing Division Head pabrik Mayora Nurdin Lesmana
saat acara media visit ke pabrik Mayora di Jatake Mayora bergerak di bisnis industri
makanan dan minuman. Sejak 1992 perusahaan ini sudah melakukan kegiatan ekspor,
dan saat ini Mayora sudah menggarap pasar di Afrika dan Timur Tengah.
Nurdin mengatakan, angka penjualan Mayora sudah mencapai Rp 9,5 triliun di 2011,
sementara

angka

ekspor

mencapai

Rp

3,5

triliun.

Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk produksi makanan jenis
butter cookies. Untuk memproduksi permen, Mayora menggunakan mesin bermerek
Bosch buatan Italia dan satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic
Mechine (JAM).
Kita adalah perusahaan yang mengaplikasikan produk halal dan bermutu juga aman. Kita
mengandalkan teknologi tinggi dan tepat guna untuk mendapatkan kualitas terbaik
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/08/30/150244/2003380/1036/Mayora-pakaimesin-buatan-eropa-untuk-kebut-produksi

Weakness
W1. BIAYA PERIKLANAN TINGGI
Apa kata Mayora? Hermawan Lesmana,

Direktur Keuangan Mayora, membantah

anggapan bahwa bintang perusahaan yang ikut didirikannya itu telah meredup. Katanya,
Mayora tak mengurangi biaya promosi di tengah krisis sekalipun. Periode 2000-2, besaran

angka promosi bahkan terus diperbesar. Sepanjang 2000, Mayora menghabiskan Rp 49 miliar
untuk promosi dan naik lagi menjadi Rp 52 miliar tahun berikutnya. Pada 2002, angka itu
mencapai Rp 75 miliar. Hasilnya, penjualan Mayora sebesar Rp 998 miliar pada 2002 atau naik
19,2% dibanding tahun sebelumnya, Rp 833 miliar. Tahun ini, Mayora menargetkan penjualan
Rp 1-1,2 triliun. Laba bersih tahun 2001 sebesar Rp 31,14 milliar dan naik hampir 400% pada
2002 yang mencapai Rp 119,49 milliar.
Prestasi ini adalah buah dari berbagai kebijakan baru. Salah satunya, perubahan strategi
beriklan. Saat krisis tempo hari, iklan-iklan Mayora tampak berbeda dibanding sebelumnya.
Iklan-iklan sebelumnya lebih menonjolkan citra korporat, sedangkan saat itu Mayora memilih
menonjolkan merek-merek produk. Perusahaan makanan ringan ini tampaknya sadar bahwa tak
semua produk Mayora dikenal masyarakat. Beng Beng, Choki-Choki dan Kopiko memang
dikenal sebagai produk Mayora. Namun, Mayora hampir-hampir tak dikenali pada produknya
yang lain seperti Wafer Sando, Suklat, Energen Sereal, permen Tamarin dan Kalsio meskipun
gencar diiklankan.
Sumber: http://swa.co.id/listed-articles/ada-apa-lagi-dari-Mayoratanya
Melebihi Estimasi
Target penjualan ekspor Mayora tahun ini sebesar Rp 2,58 triliun sedikit di atas
estimasi Departemen Riset IFT pada awal 2011 senilai Rp 2,55 triliun. Peningkatan ekspor
akan didorong pertumbuhan permintaan pasar ekspor. Menurut Departemen Riset IFT, Mayora
mulai menikmati upaya penetrasi ke pasar ekspor setelah melakukan biaya iklan, promosi, dan
survei pasar yang tinggi tahun lalu.
Pada tahun 2010, Mayora merealisasikan biaya iklan, promosi, serta survei pasar
sebesar Rp 661 miliar, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Biaya iklan dan survei pasar yang besar ini mencakup strategi Mayora untuk mengenali pasar
ekspor serta mempromosikan produk-produknya. Pada kuartal I 2011, Mayora juga
mengalokasikan biaya iklan, promosi, dan survei pasar yang besar. Biaya iklan dan promosi
Mayora naik 35% menjadi Rp 131,8 miliar di kuartal I 2011 dibanding periode yang sama
2010, sedangkan biaya survei dan riset pasar naik delapan kali lipat menjadi Rp 2,3 miliar.

Kajian Departemen Riset IFT menunjukkan selama periode 2004-2010, setiap biaya
iklan dan promosi serta survei dan riset yang dilakukan Mayora paling efektif mendorong
penjualan ketika tahun 2009. Setiap Rp 1 biaya iklan, promosi, survei, dan riset yang
dikeluarkan dapat menyumbangkan pendapatan senilai Rp 19,2 pada tahun 2009. Sementara
efektivitas biaya iklan dan riset paling rendah terjadi pada 2005, dengan setiap Rp 1 biaya yang
dikeluarkan hanya dapat menghasilkan Rp 9,6 penjualan.
Pada kuartal I 2011, setiap biaya iklan dan riset yang dikeluarkan Mayora dapat
memberikan pendapatan senilai Rp 14,7, sedikit turun dibandingkan dengan efektivitas periode
yang sama tahun 2010 dengan Rp 1 biaya yang dikeluarkan dapat mendorong penjualan Rp
15,6. Besarnya biaya riset dan survei, serta menurunnya efektivitas iklan dan promosi selama
kuartal I 2011 mengakibatkan margin laba usaha Mayora harus melemah 480 basis poin ke
level 7,8%, sekaligus mendorong margin laba bersih turun 320 basis poin menjadi 4,6%.
Sumber:
https://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Mayora_Targetkan_Penjualan_Ekspor_Rp_2_58
_Triliun&level2=&level3=&level4=MYOR&news_id=315054&group_news=CLIPPING&tag
ing_subtype=COMPANYNEWS&popular=&search=y&q=MYOR
W2. UTANG TINGGI
Mayora telah menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp 750 miliar. Utang ini
membuat debt to equity ratio Mayora lebih dari satu kali.Mayora akan menjual produk ke
China, Thailand, India, Vietnam, dan Myanmar. Selain itu juga ke negara Timur Tengah,
Nigeria. Ini karena sejumlah produk biskuit dan wafer Mayora sudah cukup dikenal di Nigeria.
Sumber: https://www.facebook.com/gosipsaham/posts/159026754249327

W3. UTANG KURANG MAKSIMAL

Sumber:
https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu=stockdetilmenu&frmStoc
kCode=MYOR#fundamental
Return On Equity atau ROE menunjukkan tingkat pengembalian laba setelah pajak per dolar
investasi pemegang saham di perusahaan. Berdasarkan data diatas, ROE PT. Mayora Indah
Tbk. mencapai 13,96%.
W4. PENGALOKASIAN MODAL BURUK

Sumber:
http://www.IDX.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info
_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report//2012/MYOR/MYOR
_Annual%20Report%202012.pdf
W5. JENJANG KARIRS KURANG DIPERHATIKAN

Sumber: http://www.qerja.com/review/detail_review/Mayora-Indah-Tbk-PT/2#_=_

Sumber: http://www.qerja.com/review/detail_review/Mayora-Indah-Tbk-PT/2#_=_
W6. KOMPOSISI ZAT ADITIF PRODUK
Permen Kiss dan berbagai permen wangi atau permen yang bisa ngomong lainnya yang
perlu anda ketahui dengan jelas. Ada beberapa hal penting yang perlu anda ingat, di antaranya
adalah :
-

Perlu anda ingat bahwa permen tersebut tidak jauh berbeda dengan permen pada

umumnya yang mengandung banyak gula. Selain itu, di dalam permen seperti itu juga terdapat
banyak bahan tambahan seperti gula sintesis, pengawet, pewarna, dan lainnya. Meskipun bahan
tersebut bisa digunakan untuk bahan pangan, namun tidak baik jika dikonsumsi oleh tubuh
dalam jumlah yang banyak.
-

Permen kiss bukanlah pengganti pasta gigi yang bisa menyegarkan nafas anda.

Efek wangi yang ditimbulkan oleh permen ini hanyalah bersifat sesaat saja. Dengan kata lain,
mulut anda tetap berbau tidak sedap walaupun anda sudah mengonsumsi permen ini.
-

Sangat dianjurkan bagi anda untuk tidak mengonsumsi permen ini dan eprmen

jenis apapu lebih dari 40 gram atau yang setara dengan 4 sampai 5 butir dalam satu hari.
Adapun efek samping yang dihasilkan dari permen adalah kegemukan atau obesitas dan
kencing manis yang berkaitan dengan tingginya kadar gula dalam sebutir permen.
Sumber: http://blogkesehatan.net/suka-duka-permen-kiss/

BAB IV
ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI
Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (TOWS) pada PT Mayora Indah Tbk.
STRENGTH
1 Penjualan Bersih 2013 meningkat 14,3%
2 Memiliki varian 6 kategori produk
Didistribusikan kepada lebih dari 150.000
3 outlet ritel
Iklan produk yang menarik
4
5 Penggunaan teknologi yang tinggi
6

1
2
3
4
5

OPPORTUNITY
Dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asia
2015, maka jangkauan pasar meluas
Meningkatnya jumlah penduduk menjadi
273,2 juta pada 2025
Gaya hidup instan
Segmen pasar industri yang luas
Konsumtif (Rasa ingin mencoba)

WEAKNESS
Biaya periklanan yang tinggi
Tingginya utang untuk belanja modal
Perusahaan tidak dapat memaksimalkan utang yang
ada, nampak dari ROE yang rendah, yaitu 13,96%
Pengalokasian modal perusahaan yang buruk,
dikuasai oleh masyarakat sebesar 67,07%, rawan
untuk diambil alih oleh pihak lain
Kurang memperhatikan jenjang karir
Produk menggunakan zat aditif berbahaya bagi
kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang dan
berlebihan
THREAT
Kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar sebesar
65%
Kenaikan Upah Minimum Regional sebesar 11%
Infrastruktur di Indonesia yang tidak memadai
Pengaruh pelemahan nilai tukar
Pertambahan jumlah pesaing

STRATEGI SO
Menambah varian varian produk baru setiap
tahun (S2,O4,O5)
Melakukan penambahan varian rasa yang baru
buat produk yang belum ada banyak varian
sehingga bisa memuaskan selera konsumen
yang beragam (S2,O2)

STRATEGI WO
Mencari angel investor untuk menanamkan modal
(W2,O1)

STRATEGI ST
Menggunakan teknologi canggih yang hemat
energi (S5, T1)

STRATEGI WT
Mengiklankan produk pada media internet seperti
Youtube (W1,T2, W5)
Memperbaiki jenjang karir kepada karyawan yang
berkompeten (W4, T5)

Mencari pihak manajemen yang berkompeten dari


MEA sehingga bisa meningkatkan ROE yang
diterima (W2, O1)

Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) pada PT Mayora Indah Tbk.
SPACE MATRIX
Financial Position (FS)
Kenaikan total asset sebesar 7.56%
Kenaikan total ekuitas sebesar 19.45%
Penurunan revenue sebesar 22.38%
Kenaikan profit sebesar 3.96%

Ratings
4.0
6.0
1.0
3.0
14.0

Industry Position (IS)


Stabilitas Keuangan

4.0
4.0

Stability Position (ES)


Technological Change
Inflation
Competitive Pressure

-4.0
-4.0
-3.0
-10.0

Competitive Position (CA)


Pangsa Pasar
Siklus Hidup Produk
Kendali atas Pemasok dan Distributor
Kualitas Produk
Trik-Trik Teknologis
Loyalitas Konsumen

-2.0
-1.0
-2.0
-3.0
-2.0
-1.0
-11

Kesimpulan
Rata-rata ES

-10.0 / 3

= -3.33

Rata-rata IS

4.0 / 1

= 4.0

Rata-rata CA

-11 / 6

= -1.83

Rata-rata FS

14.0 / 4

= 3.5

Koordinat Arah Vektor : Sumbu x: -1.83 + 4.0 = 2.16


: Sumbu y : -3.33 + 3.5 = 0.17

Mayora harus menjalankan strategi agresif.


Data Pendukung SPACE Matriks
Financial Position (FP)

Sumber: IDX, data diolah


Total aset Desember 2012 sebesar 8,303,506 meningkat menjadi 8,930,285 September 2013, dapat
dihitung bahwa peningkatan total asset sebesar 7.56%.

Sumber: IDX, data diolah


Total ekuitas Desember 2012 sebesar 3,067,850 meningkat menjadi 3,664,500 pada September
2013 dapat dihitung bahwa terjadi peningkatan ekuitas sebesar 19.45%.

Sumber: IDX, data diolah


Total revenue Desember 2012 sebesar 10,510,626 menurun menjadi 8,588,234 pada september
2013. maka dapat dihitung terjadi penurunan revenue sebesar 22.38%.

Sumber: IDX, data diolah


Total profit Desember 2012 sebesar 744,428 meningkat menjadi 773,935 pada September 2013
maka dapat dihitung terjadi peningkatan profit sebesar 3.96%.

INDUSTRY POSITION

Stabilitas Keuangan

Sumber : Laporan Tahunan PT Mayora Indah Tbk 2013, halaman 2


Data diatas menunjukan bahwa posisi keuangan perusahaan Mayora relatif stabil dari tahun ke
tahun, dimana profit dan total aset selalu bertumbuh setiap tahunnya.

STABILITY POSITION
1. Perubahan Teknologi

Dalam mengembangkan teknologinya, PT. Mayora telah menggunakan teknologi dalam proses
produksinya. Dalam proses produksi, PT. Mayora mulai tahap pembuatan hingga proses
pengemasan produk menggunakan teknologi canggih, seperti: satu mesin pengemasan biskuit
dari Eropa yang dimiliki PT Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar di
dunia. Mesin tersebut menggunakan teknologi robot yang mampu memindahkan ribuan biskuit
dalam waktu satu jam ke tempat pengemasan.
Selain itu, PT Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk memproduksi
makanan jenis butter cookies. Sedangkan untuk memproduksi permen, PT Mayora
menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan satu mesin permen buatan Jepang yaitu
Japan Automatic Machine (JAM). Disamping menggunakan teknologi mesin yang canggih,
Mayora juga mendirikan laboratorium untuk setiap unit

produk yang dihasilkan dengan

melakukan penelitian yang tidak hanya pada hasil produk akhir tetapi juga pada bahan baku
yang dipergunakan.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi Januari 2014- September 2014
Bulan Tahun

Tingkat Inflasi

September 2014

4.53 %

Agustus 2014

3.99 %

Juli 2014

4.53 %

Juni 2014

6.70 %

Mei 2014

7.32 %

April 2014

7.25 %

Maret 2014

7.32 %

Februari 2014

7.75 %

Januari 2014

8.22%

Sumber : http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx diakses tanggal 10 September


2014 pukul 12.01
Inflasi di Indonesia masih cukup tinggi, walaupun sudah menurun dibandingkan awal tahun
2014. Rata- rata inflasi mulai Januari 2014 hingga September 2014 sebesar 6.17%.
3. Competitive Pressure

Tekanan kompetisi PT. Mayora cukup besar

karena banyak perusahaan pesaing dengan

menyediakan berbagai macam varian makanan dan miuman di Indonesia, seperti Indofood<
Nabisco, Orang Tua, Tiga Pilar Food dan banyak lainnya.
Kopiko merupakan salah satu produk unggulan PT. Mayora yang mana banyak perusahaan yang
sangat gencar melakukan iklan-iklan, seperti permen Yupi dan Coklat M&M yang sangat
menarik karena diperankan oleh artis ternama dan maskot M&M yang lucu.
COMPETITIVE ADVANTAGE (CA)
Pangsa Pasar
Tahun 2012 tercatat total omzet PT. Mayora Indah Tbk. mencapai Rp 10 triliun.
Head of Corporate Communications Mayora, Sribugo Suratmo, mengatakan bahwa omzet
yang besar tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya karena adanya
produk-produk baru dan perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Pada kuartal I
tahun 2013, laba PT. Mayora Indah Tbk. meningkat 58,29% menjadi Rp 224,61 miliar bila
dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I tahun 2012 sebesar Rp 139,38 miliar.
Direktur Keuangan Mayora, Hendrik Polisar, mengungkapkan bahwa target penjualan yang
diperkirakan mencapai Rp 12,30 triliun sepanjang tahun 2013. Penjualan yang dibukukan
hingga kuartal I tahun 2013 sebesar Rp 3,74 triliun atau sudah mencapai 30,41% dari target.
Untuk mencapai target selanjutnya, Mayora akan melakukan inovasi dan pemasaran yang
agresif, termasuk memperkuat pasar ekspor hingga 35% dari total target penjualan.
Siklus Hidup Produk
Produk-produk PT. Mayora Indah Tbk. mayoritas berada pada siklus Maturity.
Keunggulan dari siklus ini adalah perusahaan tidak membutuhkan terlalu banyak biaya
untuk memasarkan produknya, karena pasar sudah mengenal produk tersebut.
Perusahaan hanya membutuhkan biaya untuk sekedar mengingatkan produk mereka kepada
pasar, serta biaya untuk melakukan inovasi produk. Salah satu tagline yang selalu
ditampilkan Mayora adalah Satu lagi dari Mayora, menunjukkan bahwa Mayora memiliki
jaminan untuk melakukan inovasi secara terus menerus guna mempertahankan
kelangsungan hidup produk-produknya. Yang pasti, biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak
saat perusahaan berada di siklus Introduction atau Growth.
Kendali atas Pemasok dan Distributor

PT. Mayora Indah Tbk. menyesuaikan saluran distribusinya dengan kebutuhan


pelanggannya. Saluran distribusi ini yang membantu Mayora memperoleh banyak pangsa
pasar dan dapat menjangkau populasi sasaran yang tersebar luas, sehingga Mayora dapat
melayani berbagai kebutuhan dari beberapa segmen. Contohnya, PT. Mayora Indah Tbk.
menjual Energen kepada konsumen segmen 1 melalui perantara rumah sakit. Cara ini
dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sarapan pasien yang sehat dan bergizi
ketika sakit. Selain itu, PT. Mayora Indah Tbk. juga menjual Vitazone melalui perantara
tempat-tempat olahraga, seperti gym dan golf.
Kualitas Produk
PT. Mayora Indah Tbk. memperhatikan kualitas produk-produk yang diproduksinya
setiap hari dengan menggunakan standar kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi,
hingga hasil akhir produk. Selain menggunakan sistem manajemen kualitas, PT. Mayora
Indah Tbk. menggunakan quality control dalam proses produksinya. Sistem manajemen
kualitas (Quality Management System) yang digunakan PT. Mayora Indah Tbk. dilakukan
secara konvensional. Quality management system merupakan sebuah sistem yang paling
banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar. Salah satu bukti tentang
penggunaan sistem manajemen kualitas adalah penggunaan teknologi dalam proses
produksi di PT. Mayora Indah Tbk.
\

Trik-Trik Teknologis
Perkembangan teknologi sampai saat ini masih terus berkembang. Sebagian besar
teknologi yang

hadir pada era globalisasi ini

merupakan teknologi yang membantu

pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi tersebut tidak ingin disia-siakan oleh PT.
Mayora Indah Tbk. untuk mengakomodasi pekerjaannya agar lebih efisien dan efektif dari
sebelumnya. PT. Mayora Indah Tbk. ingin mengadopsi teknologi mobile yang berbasis
Android agar dapat digunakan dalam sistem manajemen kualitas yang telah dimilikinya saat
ini. Aplikasi berbasis Android yang akan digunakan diharapkan akan membantu dalam
quality control.
Loyalitas Konsumen

Ada penelitian yang dilakukan oleh seseorang terakit persepsi dan loyalitas
konsumen terhadap produk coklat Choki-Choki dari Mayora. Penelitian ini dilakukan
dengan metode penelitian deskriptif analitif dan dengan bantuan kuisioner. Penelitian yang
dilakukan oleh penulis terdiri dari tiga bagian, yaitu karakteristik responden, loyalitas
konsumen terhadap produk coklat Choki-Choki, serta persepsi konsumen terhadap produk
coklat Choki-Choki, dengan jumlah responden 150 orang. Dari hasil penelitian, 131
responden pernah membeli produk coklat

Choki-Choki. Sehingga, penulis menarik

kesimpulan bahwa secara keseluruhan hubungan antara persepsi konsumen terhadap


loyalitas produk coklat Choki-Choki PT. Mayora Indah Tbk. adalah positif.

Matriks Boston Consulting Group (BCG) pada PT Mayora Indah Tbk.

Sumber:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX
/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keu
angan%20Tahun%202013/Audit/MYOR/MYOR_LKT_Des_2013.pdf

Sumber:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX

/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keu
angan%20Tahun%202013/Audit/AISA/AISA_LKT_Des_2013.pdf

Sumber:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX
/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keu
angan%20Tahun%202013/Audit/INDF/INDF_LKT_Des_2013.pdf

Perusahaan
Mayora
Tiga Pilar
Sejahtera
Indofood

Pendapatan (Rp)
Persentase
12017837133337
0,550071521

Jumlah

4056735000000
5773199800000

0,185681863
0,264246616

21847771933337

Berdasarkan hasil perhitungan pangsa pasar, ternyata PT Mayora Indah Tbk. memiliki persentase
pendapatan tertinggi sebesar 0,550071521 atau sekitar 56%.
Perusahaan

Pertumbuhan Penjualan 2012-2013

Mayora

14,34%

Indofood

15%

PT MAYORA INDAH TBK

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

STAR

QUESTION MARK

CASH COW

DOG

Posisi PT Mayora Indah Tbk. berada di kuadran II menggambarkan peluang pertumbuhan


dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi
dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus memperoleh investasi yang substansial untuk
mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki pangsa pasar relatif rendah, namun PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pada
umumnya kebutuhan kas perusahaan seperti ini tinggi, sementara pendapatan kasnya rendah.

Matriks Internal-Eksternal (IE) pada PT Mayora Indah Tbk.


IE Matrix (Internal External)
penjualan
penjualan (%)
laba usaha
laba (%)
12,017,837,133,337
100 1,304,809,297,689

kuat 3.0 - 4.0


E
F
E
l
a
to
t
to
b
o
b
ro
k
S

4
tinggi 3.0 - 4.0

sedang 2.0-2.99

rendah 1.0-1.99

skor IFE
100

skor EFE
2.56

Skor bobot total IFE


sedang 2.0 - 2.99
2

2.74

lemah 1.0-1.99
1

100%

IE matriks memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam sembilan sel. Matriks IE
serupa dengan matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua alat tersebut menempatkan divisi-divisi
organisasi dalam sebuah diagram osistematis, itulah alasan mengapa keduanya disebut matrix
portfiolio. Selain itu, ukuran setiap lingkaran menunjukkan persentase hasil penjualan dari setiap

divisi, sedangkan potongan kuenya menunjukkan persenase hasil laba dari setiap divisi baik dalam
matriks.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai implikasi straegi yang
berbeda-beda. Pertama, ketentuan untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat
digambarkan sebagai tumbuh dan membangun. Strategi yang intensif atau integratif bisa menjadi
yang paling tepat bagi divisi-divisi ini. Kedua, divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII
dapat ditangani dengan baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan. Sel VI, VIII, atau IX
adalah panen atau divestasi.
Perusahaan Mayora menggunakan struktur organisasi divisional, namun data penjualan
Mayora per divisi tidak bisa di dapatkan. Jadi kelompok kami menghitung penjualan Mayora secara
keseluruhan yang datanya terdapat di laporan keuangan Mayora. Hasil dari perhitungan matrix IE
menunjukkan posisinya berada di sel V. Hal ini menunjukkan Mayora dapat menggunakan strategi
menjaga dan mempertahankan. Penetrasi dan pemgembangan produk adalah dua strategi yang
paling banyak dalam divisi ini.

Matriks Strategi Besar pada PT Mayora Indah Tbk.


Grand Strategy Matrix
IFE MATRIX PT Mayora Indah Tbk.
Strength(s)
Penjualan Bersih 2013 meningkat 14,3%
Memiliki varian 6 kategori produk
Didistribusikan kepada lebih dari 150.000 outlet ritel
Iklan produk yang menarik
Penggunaan teknologi yang tinggi

Bobot
0,12
0,1
0,14
0,01
0,13

Peringkat
4
3
4
4
3

Score
0,48
0,3
0,56
0,04
0,39

Weakness(es)
Biaya periklanan yang tinggi
Tingginya utang untuk belanja modal

0,08
0,07

2
2

0,16
0,14

Perusahaan tidak dapat memaksimalkan utang yang ada,


nampak dari ROE yang rendah, yaitu 13,96%

0,1

0,1

Pengalokasian modal perusahaan yang buruk, dikuasai oleh


masyarakat sebesar 67,07%, rawan untuk diambil alih oleh
pihak lain
Kurang memperhatikan jenjang karir

0,05
0,09

2
2

0,1
0,18

Produk menggunakan zat aditif berbahaya bagi kesehatan


bila dikonsumsi dalam jangka panjang dan berlebihan
TOTAL

0,11
1

0,11
2,56

Key External Factors

Weight
Opportunities

1. Dengan adanya Masyarakat


Ekonomi Asia 2015, maka
jangkauan pasar meluas
2. Meningkatnya jumlah penduduk
menjadi 273,2 juta pada 2025
3. Gaya hidup instan
4. Memiliki segmen pasar yang luas
5. Konsumtif (Rasa ingin mencoba)
Threats
1. Kenaikan tarif dasar listrik dan
bahan bakar sebesar 65%
2. Kenaikan Upah Minimum Regional
sebesar 11%
3. Infrastruktur di Indonesia yang
tidak memadai
4. Pengaruh pelemahan nilai tukar
5. Pertambahan jumlah pesaing
Jumlah

Rating

Weighted Score

0,07

0,21

0,15
0,08
0,09
0.12

2
4
3
1

0,3
0,32
0,27
0,12

0,09

0,36

0,14

0,42

0,06
0,08
0,12

3
4
2

0,18
0,32
0,24

1,0000

2,7400

(2,56;2,74)

3
2

-4

-3

-2

1
0
-1
-2
-3

PT Mayora Indah Tbk. memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif yang
kuat yang dibuktikan dari IFE Matrix milik PT Mayora Indah Tbk. sebesar 2,56 dan EFE Matrix
milik PT Mayora Indah Tbk. sebesar 2,74. Hal ini menyebabkan Matriks Strategi Besar berada
pada kuadran I

sehingga termasuk pada posisi strategis

yang sempurna untuk melakukan

pengembangan produk, pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan diversifikasi terkait karena
memiliki keunggulan kompetitif yang sudah mapan.

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) pada PT Mayora Indah Tbk.


QSPM Matrix

Faktor-Faktor Utama
Bobot
Opportunities
Masyarakat Ekonomi Asia 2015
0.07
Meningkatnya jumlah penduduk 0.15
Gaya hidup instan
0.08
Memiliki segmen pasar yang
luas
0.09
Konsumtif (Rasa ingin mencoba) 0.07
Threats
Kenaikan tarif dasar listrik dan
bahan bakar
0.09
Kenaikan Upah Minimum
Regional
0.14
Infrastruktur di Indonesia yang
tidak memadai
0.06
Pengaruh pelemahan nilai tukar
0.08
Pertambahan jumlah pesaing
0.12
Pola hidup masyarakat menjadi
hidup sehat
0.05
1
TOTAL
Strength(s)
Penjualan Bersih 2013
meningkat 14,3%
0.12
Memiliki varian 6 kategori
produk
0.1
Didistribusikan kepada lebih dari
150.000 outlet ritel
Iklan produk yang menarik
Penggunaan teknologi yang
tinggi
Weakness(es)
Biaya periklanan yang tinggi
Tingginya utang untuk belanja
modal
Perusahaan tidak dapat
memaksimalkan utang yang ada,
nampak dari ROE yang rendah,
yaitu 13,96%

0.14
0.01
0.13
0.08
0.07

0.1

Menambah
varian varian
produk baru setiap
tahun
AS
TAS

4
3

0.6
0.24

0.18

0.28

0.27

0.42

0.48

0.36

0.3

0.56

0.39

0.24

Menggunakan
teknologi canggih
yang hemat energi
AS

TAS

2
4

0.3
0.32

3
1

0.27
0.07

0.36

0.56

0.36

0.48

0.2

0.42

0.26

0.32

Pengalokasian modal perusahaan


yang buruk, dikuasai oleh
masyarakat sebesar 67,07%,
rawan untuk diambil alih oleh
pihak lain
Kurang memperhatikan jenjang
karir
Produk menggunakan zat aditif
yang berbahaya bagi kesehatan,
seperti: zat pewarna, pemanis
buatan, dan bahan pengawet
TOTAL

0.05
0.09

0.09

0.44

0.11
1

4.85

0.18

0.33
43
4.

Hasil matriks QSPM PT Mayora Indah Tbk pada 2014 menghasilkan 2 altenatif strategi
yang bisa diambil perusahaan dan diperoleh dari matriks SWOT. Strategi yang diuji yaitu:
menambah varian varian produk baru setiap tahun dan menggunakan teknologi canggih yang
hemat energi. Hasil bobot attractiveness score yang dibobot berasal dari faktor IFE dan EFE yang
signifikan dengan hasil sebesar 4,85 yaitu menambah varian varian produk baru setiap tahun
dibandingkan menggunakan teknologi canggih yang hemat energi mendapat attractiveness score
sebesar 4.43. Jadi, strategi altenatif baru yang cocok dipilih adalah menambah varian varian
produk baru setiap dan bila dilaksanakan diperkirakan mengalami perubahan yang besar.

BAB V
DESAIN IMPLEMENTASI STRATEGI

Tujuan tahunan: Meningkatkan penjualan sebesar 10%


Strategi: Menambah varian varian produk baru setiap tahun

Kebijakan
1. Setiap karyawan bagian riset dan pengembangan harus menyumbangkan ide untuk tujuan
inovasi produk. (Kebijakan ini dibuat untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru).
2. Hasil tes pasar dengan tingkat keberhasilan lebih dari 85%
akan diimplementasikan.
(Kebijakan ini dapat menurunkan tingkat kegagalan produk baru).
3. Setiap ide inovasi harus memiliki diferensiasi dari produk pesaing. (Kebijakan ini dibuat
untuk menghasilkan diferensiasi produk dan menyaingi pesaing.)
4. Mengatur kapasitas produksi agar dapat memproduksi varian baru tersebut. (Kebijakan ini
dibuat agar inovasi produk yang baru dapat benar-benar diimplementasikan.)

Alokasi Sumber Daya


Mesin yang digunakan untuk menjalankan strategi ini adalah mesin yang telah digunakan
sebelumnya oleh perusahaan. Sumber Daya Manusia yang diperlukan untuk menghasilkan inovasi
produk seperti yang telah dikatakan sebelumnya berasal dari karyawan bagian riset dan
pengembangan, namun memungkinkan juga untuk menggunakan ide-ide dari konsultan atau orang
yang lebih ahli. Modal untuk menjalankan strategi ini berdasarkan anggaran riset dan
pengembangan, namun anggaran bagian riset dan pengembangan disesuaikan setiap periode.
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi adalah tanpa campur tangan manusia, artinya
otomatisasi yang digunakan.

Mengelola Konflik
Bila terjadi masalah maka dipilih cara difusi karena merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan
masalah dikarenakan mengutamakan kepentingan bersama.

BAB VI
DESAIN EVALUASI STRATEGI
1. Konsistensi

Sesuai dengan tagline Mayora, Satu Lagi Dari Mayora, hal ini merupakan tujuan dari
Mayora. Namun selama ini Mayora kurang berinovasi dalam menghasilkan produk barunya.
Sehingga kelompok kami mengajukan strategi baru yaitu membuat produk baru.
2. Kesesuaian
Kita mengajukan strategi varian produk baru karena selera masyarakat yang berubah-ubah
dari waktu ke waktu. Selain itu jika dihubungkan dengan persaingan, pesaing mayora
seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food dan PT Indofood CBP Sukses Makmur yang selalu
berinovasi dengan produknya.
3. Kelayakan
Dengan menambah varian produk, Mayora tidak perlu menambah line produksi dan sumber
daya nya, dan tidak akan menimbulkan masalah baru. Dilihat kapasitas Mayora saat ini,
Mayora sudah mampu untuk menghasilkan produk baru. Sehingga stategi ini cocok untuk
Mayora.
4. Keunggulan
Keunggulan Mayora terdapat di sumber dayanya. Sehingga Mayora tidak terlalu terbebani
jika menambah varian produk baru.
Matriks Penilaian Evaluasi Strategi
Kelompok kami tidak menyusun matriks ini karena data yang diperoleh tentang PT Mayora Indah
Tbk. belum ada perkembangan apapun, sehingga kami tidak dapat membandingkan kinerja dan
perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat.

LAMPIRAN
CATATAN HASIL NOTULENSI
1. Rasa ingin mencoba pada Opportunity bisa menjadi bumerang jika tidak disertai loyalitas.

2. Strategi tentang mencari biaya modal yang murah tidak tepat karena permasalahan terletak
pada alokasi modal. Maka saran strategi dengan buyback, stocksplit, angel investor.
3. Pernyataan permintaan biskuit naik seharusnya merupakan opportunity bukan strength.
4. Kemajuan teknolgi tidak relevan dengan varian produk baru yang menyehatkan.
5. Saran untuk mengganti strategi hemat energi dengan strategi hedging karena beberapa
faktor-faktor pada weakness yaitu kerugian karena dampak nilai tukar. Selain itu mengganti
atau membei teknogi dapat meningkatkan beban secara signifikan.
6. Pada QSPM salah satu strategi yang dinilai adalah menambah varian produk produk baru,
namun vaariabel strength yaitu enam varian produk yang dimilikki malah tidak ada
bobotnya.
7. Tag line Mayora : satu lagi dari Mayora strategi menambah varian baru merupakan hal
sudah diimplementasikan.
8. Statement untuk MEA kurang jelas.
9. Pada threat pola hidup sehat sebaiknya diganti paradigma tentang makanan instan
10. Pada IFE, weakness no 6 kesalahan penulisan

jika ditulis seperti itu pastinya produk

mayora dilarang untuk beredar.


11. Pada CPM dilihat bahwa CSR Mayora merupakan yang terendah

disarankan untuk

dimasukkan weakness, karena CSR juga dapat menjadi salah satu media promosi/iklan.
12. Pada IFE matriks threat ada enam statement, sedangkan pada matriks swot ada tujuh.
13. Pernyataan bahwa pasa consumer good sudah mature, pada data tumbuhnya kelas menengah
kontradiksi.

RINCIAN REVISI
No
Substansi
1
Catatan hasil notulensi dari notulen ditolak karena
kelompok kami merasa produk Mayora berkualitas
sehingga rasa ingin mencoba masyarakat merupakan
Opportunity bagi Mayora.
2
Mengganti pernyataan strategi WO pada TOWS
Matriks dengan Mencari angel investor untuk
menanamkan modal.
3
Penghapusan pernyataan pada IFE Matriks
Meningkatnya permintaan biskuit sebesar 20% pada

Halaman
5

43
43

4
5

6
7

8
9
10
11

12
13

TOWS Matriks karena rancu.


Penghapusan pernyataan strategi ST Menggunakan
teknologi canggih yang hemat energi pada TOWS
Matriks karena tidak relevan.
Catatan hasil notulensi dari notulen mengenai strategi
hemat energi dengan strategi hedging ditolak karena
kelompok kami sudah menyelesaikan sesi diskusi
mengenai masalah ini dan pernyataan kelompok
pembanding hanya sebagai saran atau masukan saja.
Penghapusan pernyataan strategi WT Menggunakan
hedging untuk melindungi nilai hutang pada TOWS
Matriks karena salah paham.
Melengkapi QSPM Matrix khususnya memberikan nilai
AS untuk faktor Memiliki varian 6 kategori produk.
Catatan hasil notulensi dari notulen terkait strategi SO
pertama pada TOWS Matriks ditolak karena kelompok
kami merasa untuk menambah varian baru merupakan
strategi yang berkelanjutan.
Melengkapi pernyataan pada Opportunity pertama dari
EFE Matrix dengan Dengan adanya.... maka
jangkauan pasar meluas.
Penghapusan pernyataan mengenai makanan instan
pada Threat dari EFE Matrix dengan karena kurang
relevan.
Melengkapi pernyataan pada IFE Matriks khususnya
bagian Weakness yang terakhir dengan bila
dikonsumsi dalam jangka panjang dan berlebihan.
Catatan hasil notulensi dari notulen ditolak karena
kelompok kami merasa untuk promosi sudah cukup,
sedangkan CSR hanya dibutuhkan untuk memenuhi
standar pemerintah.
Penghapusan pernyataan Threat pada TOWS Matriks
karena ada kesalahan dalam penulisan.
Penghapusan pernyataan Threat pada TOWS Matriks
karena salah paham.

43
43

59
43

5
5
34
20

43
43

Anda mungkin juga menyukai