Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT

MAYORA INDAH Tbk

ADE RESKI JANURI

18179046

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL PROPOSAL : ANALISIS STRUKTUR MODAL PT

MAYORA INDAH Tbk

NAMA MAHASISWA : ADE RESKI JANURI

NIM : 1817046

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDATANGAN TANGGAL

Dr. Muspa, S.E., M.Si., Ak., CA


Pembimbing .............................. ....................

Dr. Sujatmiko, S.E., MSi


Ketua Prodi Manajemen S1 .............................. ....................

DAFTAR ISI

i
HALAMAN DEPAN SAMPUL .................................................... I

PENGESAHAN PENANGGUNG JAWAB................................... Ii

DAFTAR ISI................................................................................. Iii

DAFTAR TABEL ......................................................................... Iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... V

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 8

A. Landasan Teori .............................................................. 8

B. Kerangka Berfikir............................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN................................................... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 26

B. Jenis dan Sumber Data................................................... 26

C. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 27

D. Populasi dan Sampel ...................................................... 27

E. Definisi Operasional Penelitian ....................................... 27

F. Analisis Data ................................................................... 30

G. Sistematika Penulisan ..................................................... 32

ii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi suatu Negara dari tahun-ketahun

semakin berkembang terutama di Negara Indonesia yang setiap

tahunnya terus berkembang meskipun pada tahun 2008 terjadi krisis

global yang melanda. Setiap Negara akan tetapi itu semua tidak

menyurutkan para pebisnis di dalam negeri untuk terus berinovasi dan

terus meningkatkan persaingan bisnisnya dalam bidang ekonomi,

semua itu tidak terlepas dari campur tangan pemerintah. Sebuah

perusahaan di tuntut untuk mampu menghadapi dan menyikapi

perkembagan yag sedang terjadi dengan cepat. Suatu Negara

memiliki beberapa faktor yang rentan terhadap perkembangan salah

satunya adalah faktor perekonomian yang merupakan pendukung

kelangsungan hidup suatu Negara.

PT Mayora Indah Tbk merupakan salah satu perusahaan

makanan dan minuman local yang dapat bersaing dengan produk

impor.Volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus

meningkat.Perkembangan tersebut didominasi oleh produk impor,


2

dengan demikian industry makanan dan minuman local harus

mengatur strategi dan berinovasi dalam memperkenalkan produk-

produk baru mereka agar tetap bisa mempertahankan eksistensinya di

dunia industry.

Perkembangan ekonomi saat ini banyak memberikan

perubahan dalam perekonomian nasional terutama semakin ketatnya

dunia persaingan bisnis.Perkembangan dunia usaha yang semakin

ketat saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang kompetitif

antar perusahaan. Perkembangan perusahaan saat ini tentunya dapat

terlihat dari para pelaku ekonomi baik dosmetik maupun asing yang

tidak ragu-ragu untuk melakukan aktivitas usahanya di

Indonesia.Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal produk

yang dihasilkan, sumber daya manusianya itu sendiri maupun

teknologi yang di gunakan. Namun, untuk memiliki keunggulan itu

semua, perusahaan membutuhkan dana yang semakin besar pula.

Perusahaan sangat membutuhkan modal karena modal sangat

di perlukan dalam kelangsungan dan dapat menjamin operasional

perusahaan. Ketika seorang manajer yang akan melakukan

pembelanjaan operasional perusahaan harus melakukannya secara

teliti, cermat dan akurat untuk bisa menentukan sumber dana mana
3

saja yang akan diambil untuk memenuhi kebutuhan operasional

perusahaan, karena sumber dana mempunyai konsekuesi finansial

yang berbeda beda. Jika kebutuhan didalam perusahaan tidak bisa di

tutupi oleh asset yang ada, maka seorang manajer berhak mengambil

keputusan untuk meminjam kepada pihak luar baik hutang jangka

pendek maupun hutang jangka panjang.Apabila manajemen

perusahaan memilih hutang lancar sebagai sumber modal atau

alternatif sumber modalnya, maka manajemen perusahaan sangat

dituntut untuk bekerja keras agar penggunaan modal tersebut dapat

memberikan laba atau keuntungan yang besar bagi perusahaan,

sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu

membayar hutang lancar tersebut.

Dengan penggunaan modal yang sesuai, maka perusahaan

dapat memprediksi penggunaan sumber dana mana yang lebih tepat.

Struktur modal adalah pembelajaan permanen yang mencerminkan

pertimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan

modal sendiri.Dasar dari struktur modal adalah penggunaan modal

sendiri dan penggunaan hutang. Struktur modal yang optimal bisa

mengurangi risiko perusahaan dan secara langsung akan

meningkatkan nilai perusahaan. Menentukan struktur modal

perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor karena dapat


4

memberikan dampak langsung terhadap keuangan perusahaan.

Faktor faktor tersebut antara lain adalah struktur aktiva, Current Ratio.

PT. Mayora Indah Tbk adalah sebuah perusahaan Indonesia

didirikan tanggal 17 Februari 1977 mulai beroperasi secara komersial

pada bulan Mei 1978 dan menjadi perusahaan public pada tahun

1990. PT Mayora Indah Tbk bergerak dalam bidang penjualan produk

makanan olahan. Yang terbagi ke dalam 6 divisi : Biskuit, permen,

wafer, cokelat, kopi instan dan minuman sereal. Beberapa merk

terkenal seperti Roma, Kopiko, Beng beng, Choki choki, dan Energen.

Di Indonesia, PT Mayora Indah Tbk tidak hanya dikenal sebagai

perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi

dikenal juga sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk

produk yang menjadi pelopor pada kategori produknya masing

masing. Dan hingga saat ini, PT Mayora Indah Tbk tetap konsisten

pada kegiatan utamanya yaitu dibidang pengolahan makanan dan

minuman, sesuai dengan tujuannya yaitu bertekad akan terus

menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk

mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra

usaha, pemegang saham dan para konsumennya. Dengan konsistensi

yang dipegang teguh oleh perusahaan, diperkuat juga dengan pola

hidup konsumtif yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat


5

Indonesia, PT Mayora Indah Tbk telah berhasil membuktikan layak

menjadi market leader pada industry makanan dan minuman olahan,

dengan tingkat pertumbuhan penjualan selama 3 tahun.

Tabel 1.1
Struktur Modal PT Mayora Indah Tbk Periode Tahun 2018-2020

Hutang Ekuitas DER


Tahun (Rp) (Rp) (%)
9.049.161.944.94
2018 0 8.542.544.481.694 1,06
9.185.959.336.24
2019 2 9.012.163.133.374 1,02
8.506.032.464.59 11.271.468.049.95
2020 2 8 0,75
Sumber : www.mayoraindah.co.id

Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa struktur

modal pada PT Mayora Indah Tbk dari tahun 2018-2020 mengalami


6

penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2018 struktur modal sebesar

1.06 dan pada tahun 2019 struktur modal sebesar 1.02 yang

mengalami penurunan sebesar 0.04. Sedangkan pada tahun 2020

struktur modal sebesar 0.75 yang mengalami penurunan sebesar 0.27

dari tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal PT

Mayora Indah Tbk mengalami keadaan yang buruk selama tiga tahun

terakhir yang dapat mempengaruhi posisi finansialnya.

Berdasarkan hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa

struktur modal PT Mayora Indah Tbk pada jumlah ekuitas mengalami

penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut memang belum

menggambarkan struktur modal PT Mayora Indah Tbk secara

keseluruhan, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut dari

struktur modalnya, terutama berdasarkan informasi yang diperoleh dari

laporan keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Struktur Modal PT

Mayora Indah, Tbk.


7

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, rumusan

masalah dari penelitian ini adalah ; Apakah struktur modal pada

PT Mayora Indah Tbk periode 2018-2020 sudah optimal?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

Untuk menganalisis Struktur Modal pada PT Mayora Indah Tbk

periode 2018-2020

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi

informasi gambaran mengenai struktur modal dan keadaan

perusahaan selama tiga tahun dari tahun 2018-2020.

b. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai

pemeriksaan terjadinya penurunan dapat dilihat dari laporan

keuangan tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan adalah dimana suatu keadaan keuangan

perusahaan yang dibuat untuk menjadi suatu informasi keuangan,

yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih

dalam hal ini sebagai pengambilan keputusan perusahaan. Definisi

laporan keuangan telah banyak dikemukakan oleh para ahli dan

praktisi bisnis diantaranya oleh Sukamulja (2019:21) yang

mengatakan laporan keuangan adalah segala proses yang

berkaitan dengan penyediaan informasi keuangan suatu

perusahaan. Selain pernyataan oleh Sukamulja pendapat ahli

lainnya adalah Kasmir (2014:7) yang menyatakan bahwa laporan

keuangan adalah laporan yang menyatakan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini maupun dalam suatu periode yang akan

datang.

Pengertian laporan keuangan yang telah di uraikan oleh para

ahli dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah catatan


9

informasi keuangan yang menggambarkan dan menunjukkan

kondisi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.

2. STRUKTUR MODAL

a. Pengertian Struktur Modal

Struktur modal (capital structure) merupakan

perbandingan atau imbangan jangka panjang yang ditunjukkan

oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal

sendiri (Martono, 2008:240). Struktur modal berkaitan dengan

penentuan bauran (mix) pembelaan jangka panjang

perusahaan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur

keuangan. Struktur keuangan merupakan kombinasi atau

bauran dari segenap pos yang termasuk dalam sisi kanan

neraca keuangan perusahaan (sisi passiva), sedangkan struktur

modal merupakan bauran dari segenap sumber dari

pembelanjaan jangka panjang yang digunakan perusahaan

(Warsono, 2003:235). Berdasarkan pendapat tersebut pada

dasarnya struktur modal adalah pembelanjaan permanen

dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka

panjang dengan modal sendiri. faktor penting untuk

menentukan keekonomian suatu bisnis,karena menyangkut

besarnya biaya modal rata-rata. Struktur modal yang baik dan

optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya


10

dan menyeimbangkan risiko dengan tingkat pengembalian. Hal

ini didukung oleh pendapat yang menyatakan bahwa ”struktur

modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau

harga saham adalah struktur modal yang baik”. Struktur modal

merupakan cermin dari kebijaksanaan perusahaan dalam

menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah

struktur modal adalah erat hubungannya dengan masalah

kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis fundamental yang

membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya. Keputusan

struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik

yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat

mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari

internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang

diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari

para kreditur dan pemilik perusahaan. Kebijakan mengenai

struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat

pengembalian. Penambahan utang akan memperbesar risiko

perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat

pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi akibat

membesarnya utang cenderung menurunkan harga saham,

tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan

akan menaikkan harga saham tersebut. Sruktur modal yang


11

optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan

kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga

memaksimumkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001).

Menurut Musthafa (2007: 85) yang dimaksud dengan

struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang terjadi

apabila resiko dan pengembalian seimbang sehingga

memaksimalkan harga saham.

b. Manfaat Struktur Modal

Kegunaan penggunaan utang adalah bunga yang

muncul karena adanya utang tidak dikenai pajak dan kreditur

mendapat pengembalian yang tetap sehingga pemegang

saham tidak perlu mengambil bagian laba ketika perusahaan

dalam kondisi prima. Sedangkan kelemahan penggunaan

hutang adalah ketika rasio utang menigkat maka resiko

perusahaan akan meningkat dan suku bunga juga akan naik.

Menurut Riyanto (2005:25) adapun manfaat dari struktur

modal adalah :

1) Meminimalkan kenaikan biaya tetap dengan cara

pertumbuhan pegawai negative dan rasionalisasi pegawai.

2) Mengurangi biaya tetap tunai dengan cara pengaturan

struktur modal melalui penggunaan fasilitas kredit jangka

panjang untuk memenuhi modal kerja dan penggunaan


12

fasilitas kredit lunak UKM sehingga beban bunga lebih

rendah.

3) Efisiensi biaya variabel dilakukan ditingkat proses produksi

dengan cara pengaturan penggunaan lini mesin

pemotongan sesuai jumlah sapi. Biaya variabel juga dapat

dihemat dengan strategi kemitraan usaha baik ditingkat on

farm (penyediaan bahan baku), maupun pemasaran produk

sehingga biaya operasional ditanggug bersama .

c. Teori Struktur Modal

1) Teori Modigliani dan Miller

Banyak penelitian yang mencoba menjelaskan perilaku

dalam keputusan berkaitan dengan struktur modalnya guna

merumuskan struktur modal yang paling optimal. Struktur

modal merupakan bauran antara proporsi sumber dana

eksternal yang berupa hutang jangka panjang dan modal

sendiri. Modigliani-Miller (1958) dalam artikelnya

mengemukakan bahwa nilai suatu perusaan akan meningkat

dengan meningkatnya (debt equity ratio) karena adanya

efek dari corporate tax rate shielt.


13

2) Pecking Order Theory

Model lain dari struktur modal dikemukakan oleh Myers

dan Maljuf dalam pecking order theory (POT) pada tahun

1984. Secara ringkas, POT menyatakan bahwa keputusan

pendanaan perusahaan memiliki suatu hierarki. Perusahaan

akan lebih cenderung untuk menggunakan sumber

pendanaan internal yaitu laba ditahan dan depresiasi

terlebih dahulu, dari pada dana eksternal dalam aktivitas

pendanaan. Hanya jika perusahaan tidak memiliki dana

internal yang memadai, maka dana eksternal akan dipilih

sebagai dana alternatif.

3) Trade-Off Theory

Trade-Off Theory menyatakan bahwa ada hal-hal yang

membuat perusahaan tidak menggunakan hutang

sebanyak-banyaknya.Satu hal yang penting adalah dengan

semakin tinggi hutang, maka semakin tinggi tingkat

kebangkrutan. Kemungkinan perusahaan tidak dapat

membayar hutang karena bunga yang semakin besar bias

mjadi pemberi pinjaman akan membangkrutkan perusahaan

tersebut jika tidak bias membayar hutang.


14

4) Trmade-Off Hypothesis

Teori ini menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat

menentukan target rasio hutang yang optimal. Rasio hutang

yang optimal ditentukan berdasarkan perimbangan antara

manfaat dan biaya kebangkrutan karena perusahaan

memiliki hutang.Secara prinsip, perusahaan membutuhkan

pendanaan ekuitas baru apabila rasio hutang tersebut

dibawah target. Perusahaan tidak akan nilai optimal apabila

semua pendanaan adalah hutang atau jika tidak ada hutang

sama sekali.Hutang menyebabkan perusahaan memperoleh

manfaat pajak, sedangkan biaya kebangkrutan merupakan

biaya administrasi, biaya hukum, biaya keagenan, dan biaya

pengawasan untuk mencegah perusahaan mengalami

kebangkrutan. Sedangkan nilai optimal adalah titik yang

menunjukkan manfaat pajak atas setiap tambahan hutang

sama besarnya dengan kenaikan biaya kebangkrutan atas

penambahan hutang tersebut.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Musthafa (2017: 85) mengemukakan faktor-faktor

yang mempengaruhi struktur modal yaitu :


15

a) Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan

antara aktiva tetap dan total aktiva. Struktur aktiva adalah

penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing-masing

komponen aktiva baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.

Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri

dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan

pemenuhan kebutuhan dana denga utang. Hal ini

menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap

struktur modal suatu perusahaan.

b) Pertumbuhan Penjualan

Apabila pertumbuhan perusahaan selalu meningkat, maka

perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup

besar, sehingga perusahaan akan mengurangi hutangnya,

bahkan bias tidak menggunakan hutang dalam operasi

perusahaan.

c) Stabilitas Penjualan

Apabila penjualan perusahaan stabil atau meningkat, maka

perusahaan dengan sendirinya memperoleh dana yang

cukup besar, sehingga perusahaan akan mengurangi

hutangnya bahkan bisa tidak menggunakan hutang dalam

operasi perusahaan.
16

d) Sifat Manajemen

Perusahaan dalam melakukan operasi manajemen, ada

yang bersifat berani menanggung risiko da nada pula yang

bersifat tidak menyukai risiko.

e) Keadaan Pasar

Pasar modal yang mudah untuk mendapatkan dna berupa

pinjaman, maka perusahaan juga dengan mudah untuk

mendapatkan pinjaman yang cukup besar, begitu pula

sebaliknya.

f) Growth Opportunity

Menurut (Mai, 2006: 228-245) Growth opportunity adalah

peluang perusahaan tumbuh di masa depan. Sedangkan

menurut (Kartini dan Arianto, 2008: 11-21) Definisi lain

growth opportunity adalah perubahan total aktiva yang

dimiliki perusahaan.

g) Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.


17

h) Pengendalian

Pengendalian adalah proses pengawasan, perbandingan,

dan perbaikan kinerja. Sebagai langkah terakhir di proses

manajemen, pengendalian memberikan kaitan kembali ke

perencanaan. Jika manajer tidak akan mengetahui apakah

tujuan telah tercapai.

e. Pengukuran Struktur Modal

Dalam pengukuran struktur modal dapat diukur dengan

menggunakan :

a. debt to asset ratio (DAR) yang merupakan bahwa

perbandingan antara total hutang da total asset.

total utang
Rasio DAR =
total aktiva

b. Struktur modal juga dapat di ukur dengan menggunakan

debt to equity ratio (DER) merupakan perimbangan antara

penggunaan modal sendiri dengan penggunaan pinjaman

jangka panjang, maksudnya adalah berapa besar modal

sendiri dan berapa besar hutang yang akan digunakan

sehingga dapat optimal. . Rasio perbandingan antara total

hutang terhadap ekuitas yang biasa di ukur melalui rasio

debt to equity ratio (DER).


18

total liabilities
Rasio DER =
stockholde r ' s equity

c. Number Of Times Interest Is Earned

Income Before taxes∧interest expense


Interest expense

d. Book Value Pershare

Commonstockhholde r ' s equity


Number of share of common stock outstanding

e. Long Term Debt to Equity Ratio/LDT

Total Utang Jangka Panjang


Rasio LDT =
Total Ekuitas

Rasio ini digunakan menunjukkan hubungan antara jumlah

pinjaman jangka panjang yang diperlukan oleh pemilik

perusahaan. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur

seberapa besar perbandingan antara utang jangka panjang

dengan modal sendiri atau seberapa besar utang jangka

panjang dijamin oleh modal sendiri (Sjahrial dan Purba,

2013)

3. STRUKTUR MODAL YANG OPTIMAL

Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan

mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang

optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat


19

meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya

modal rata-rata sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan

(Martono, 2008:240). Menurut (Warsono 2003:242) struktur modal

yang optimal dapat didefinisikan sebagai suatu struktur modal yang

memaksimalkan nilai perusahaan atau harga saham perusahaan,

dan meminimumkan biaya modalnya. Suatu perusahaan dalam

pemenuhan kebutuhannya harus mengutamakan sumber internal

perusahaan sehingga akan mengurangi ketergantungan terhadap

pihak luar. Namun apabila kebutuhan dana sudah meningkat dan

tidak dapat dipenuhi dari modal internal, maka tidak ada pilihan

selain menggunakan dana dari luar baik dari hutang (debt

financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (external

equity financing).

Struktur modal yang optimal ditentukan oleh beberapa indikator.

Indikator yang pertama adalah biaya modal, apabila perusahaan

mengeluarkan biaya modal yang tinggi maka mengindikasikan

struktur modal yang kurang baik. “Struktur modal yang optimal

dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan

biaya modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata sehingga akan

memaksimalkan nilai perusahaan”. Biaya modal mempunyai arti

penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan atas

struktur modal. Perusahaan yang menggunakan beberapa sumber


20

dana maka biaya modal dapat dilakukan dengan perhitungan biaya

modal rata-rata tertimbang (Weight Average Cost of Capital) dari

semua modal yang digunakan. Besar kecilnya biaya modal rata-

rata terimbang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Pencapaian

tujuan tersebut perlu adanya keputusan keuangan yang penting.

Yaitu, mengenai penentuan struktur modal bagi perusahaan.

Perusahaan perlu memperhatikan penentuan struktur modal

terutama komposisi sumber pembelanjaan jangka panjang.

Penentuan komposisi pembelanjaan perusahaan yang tepat akan

membentuk struktur modal yang optimal sehingga dapat

meminimumkan biaya modal (cost of capital) dan memaksimumkan

nilai perusahaan.

Perusahaan harus mampu menentukan sumber modal yang

memiliki biaya rendah dalam menggunakan sumber-sumber modal.

Riyanto (2010:294) berdasarkan konsep “cost of capital” struktur

modal yang optimal dapat diartikan “struktur modal yang dapat

meminimumka biaa penggunaan modal rata-rata (average cost of

capital). Brigham dan Houston (2011:171) menjelaskan bahwa

struktur modal yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan

nilai perusahaan, Brigham dan Houston (2011:172) menjelaskan

lebih lanjut bahwa struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai

perusahaan adalah struktur yang dapat meminimalkan biaya modal


21

rata-rata tertimbang (WACC). Berdasarkan beberapa pengertian

diatas sebagai struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai

struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan

dengan cara meminimalkan biaya penggunaan modal rata-rata

(WACC).

4. HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

a. Novita Setyowati, 2017 menganalisis struktur modal dan

pertumbuhan struktur modal pada PT Mayora Indah Tbk selama

periode 2011-2015, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

rasio yang solvable karena debt to equity ratio >100%, debt to

asset ratio <100%, dan long term debt to equity ratio <100%

dengan rata-rata pertumbuhan rasio struktur modal yang cukup

besar.

b. Paule Natalie (2005) yang menunjukkan bahwa struktur aktiva

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal

perusahaan. Hasil ini didukung juga dengan peelitia herlina dan

setiadi (2011) bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh parsial

yang positif signifikan terhadap struktur modal.

c. Liem, Murhadi, dan Sutejo (2013) menjelaskan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh negative signifikan terhadap

struktur modal. Hubungan negative ini menunjukkan jika


22

variabel profitabilitas megalami kenaikan maka menyebabkan

penurunan terhadap utang dan begitu pula sebaliknya.

B. KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

PT MayoraC.
Indah Tbk

Laporan Keuangan

D.Modal
Struktur

Optimal

Kesimpulan dan Saran

Keterangan :

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laporan keuangan

PT. Mayora Indah Tbk dengan menggunakan data laporan keuangan PT

Mayora Indah Tbk periode 2018-2020. Laporan keuangan tersebut


23

dianalisis menggunakan struktur modal yang optimal kemudian akan

memberikan informasi kesimpulan dan saran pada PT. Mayora Indah Tbk.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Galeri Investasi Institut Bisnis dan

Keuangan Nitro yang terletak di jalan Professor Abdurrahman

Basalamah No. 101

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

data kuantitatif berupa laporan keuangan yang diperoleh dengan

mengakses website www.mayoraindah.co.id

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam adalah data sekunder yaitu

data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber yang

sudah ada seperti :

a. Mayoraindah.co.id tahun 2018-2020

b. Jurnal, makalah, penelitian, buku, website perusahaan yang

bersangkutan.

c. Situs internet yang berhubungan dengan tema penelitian ini.


25

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh

informasi data yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dari catatan-catatan atau

dokumen berkenaan dengan masalah yang sedang di teliti. Data

tersebut dari Bursa Efek, internet, buku, dan jurnal yang dijadikan

referensi dan berkaitan dengan penelitian yang di lakukan.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan PT Mayora Indah Tbk 2018-2020 yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel jenuh.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Struktur modal adalah merupakan masalah yang penting bagi

perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan, terutama dengan adanya utang yang

kecil maupun sangat besar yang akan berdampak pada perusahaan.

Untuk menganalisis struktur modal, ada beberapa rasio yang

digunakan untuk mengukur struktur modal yang dapat menunjukkan


26

tingkat risiko suatu perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi

pertimbangan para investor mengenai kondisi perusahaan diantarnya

yaitu :

1. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah hutang yang

diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang

diberikan oleh pemilik perusahaan. Investor tidak hanya

berorientasi terhadap laba, namun memperhitungkan tingkat risiko

yang dimiliki oleh perusahaan, apabila investor memutuskan

menginvestasikan modal yang dimilikinya di perusahaan tersebut.

Tingkat risiko perusahaan dapat tercermin dari debt to equity ratio

yang menunjukkan seberapa besar modal sendiri yang dimiliki oleh

perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan.

Kewajiban berupa hutang jangka panjang dan hutang jangka

pendek. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki perusahaan,

maka semakin berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya semakin

rendah tingkat pengembalian hutangnya maka risiko perusahaan

juga semakin rendah.

Rumus :

total hutang
DER =
total ekuitas
27

2. Debt to Asset Ratio (DAR)

Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang

dibiayai oleh kreditur. Investor tidak hanya berharap laba, namun

memperhitungkan tingkat pendapatan yang akan diterima

perusahaan.

Rumus :

total utang
DAR =
total aktiva

3. Long term Debt to Equity Ratio (LDER)

Rasio ini mengukur besar kecilnya penggunaan hutang jangka

panjang dibandingkan dengan modal sendiri perusahaan.

Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang

dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang

dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Rumus :

hutang jangka panjan g


LDER =
total ekuitas

4. Long term Debt to Asset Ratio (LDAR)

Rasio ini membandingkan hutang jangka panjang perusahaan

(long term debt) dengan total aktiva (total asset).Rasio yang

menggambarkan berapa proporsi hutang jangka panjang yang


28

digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya untuk

menunjukkan investasi-investasi aktiva atau asset perusahaan.

Rumus :

hutang jangka panjang


LDAR =
total aset

F. ANALISIS DATA

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif.

Tahapan-tahapan dalam analisis data secara keseluruhan adalah

sebagai berikut :

1. Menghitung rasio leverage tiap tahun selama periode penelitian.

total utang
a) Debt Ratio = x 100%
total aktiva
tot alhutang
b) DER = x 100%
total ekuitas

hutang jangka panjang


c) LDER = x 100%
total ekuitas

2. Menghitung biaya modal pada komposisi struktur modal

perusahaan yang terdiri dari :

a) Biaya modal utang

Kdt = Kd (1-T)

Beban Utang
Kd =
utang
29

b) Biaya modal saham perferen

Dp
Kps =
Pn

c) Biaya modal saham biasa

Di
Ke = +g
P 0 (1−f )

d) Biaya modal sendiri

Ks = Ke

e) Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)

WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + WeKe

3. Menghitung nilai perusahaan dengan menggunakan formula

sebagai berikut :

EBIT (1−T )
VL = + TD
Keu

4. Menganalisis optimalisasi struktur modal dengan cara

membandingkan struktur modal perusahaan dengan biaya modal

terkecil dari tahun ke tahun.


30

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran mengenai pembahasan dari penelitian

ini, maka penulis menguraikan isi setiap bab dalam sistematika

penulisan sebagai berikut.

Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan

tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian.

Bab Kedua, merupakan bab tinjauan pustaka yang

menguraikan tentang landasan teori dan kerangka piker.

Bab Ketiga, merupakan bab metode penelitian yang

menguraikan lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional

dan analisis data.

Bab Keempat, merupakan hasil dan pembahasan, bab ini

menguraikan tentang gambaran umum unit penelitian, hasil peneliti,

dan pembahasan.

Bab Kelima, merupakan penutup, bab ini menggunakan

kesimpulan dan saran


DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E.F dan Joel F Houston, 2001. Fundamentals of Financials


Management. Ninth Edition, Horcourt College, United States Of
America.

---------------------------------------------, 2011. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan. Buku 2 Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.

Kartini dan Tulus Arianto, 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas,


Pertumbuhan Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol. 12 No. 1: 11-21

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan


Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.

Mai, 2006. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Struktur


Modal Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta.
Ekonomika Politeknik Negeri. Bandung.

Martono dan Agus Harjianto, 2008. Manajemen Keuangan. Edisi


Kedua, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

Musthafa, 2007. Manajemen Keuangan Edisi satu, Yogyakarta : CV


Andi Offset.

--------------, 2017. Manajemen Keuangan, Yogyakarta : CV. Andi offset.

Riyanto, Bambang, 2005. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.


Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: YBPFE UGM.
32

--------------------------, 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.


Yogyakarta: YBPFE.

Sukamulja dan Sukmawati, 2019. Analisis Laporan Keuangan


Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi, Edisi
Pertama, Jogjakarta : Andi

Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Malang: Penerbit


Bayu Media.

www.mayoraindah.co.id

Anda mungkin juga menyukai