MARHAENI
18.023.61.201.174
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................5
A. Penelitian Terdahulu............................................................................................5
B. Kas.........................................................................................................................6
1. Pengertian Kas.................................................................................................6
2. Sumber dan Penggunaan Kas.........................................................................8
3. Pengertian Perputaran Kas.............................................................................9
C. Persediaan...........................................................................................................10
1. Pengertian Persediaan....................................................................................10
2. Jenis-Jenis Persediaan...................................................................................10
3. Perputaran Persediaan..................................................................................12
D. Modal Kerja........................................................................................................13
1. Pengertian Modal Kerja................................................................................13
2. Arti Penting Modal Kerja..............................................................................13
3. Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja.........................................................14
4. Jenis-Jenis Modal Kerja....................................................................................16
5. Perputaran Modal Kerja...................................................................................17
E. Kerangka Pikir...................................................................................................17
F. Hipotetis..............................................................................................................18
BAB III...........................................................................................................................19
METODE PENELITIAN..............................................................................................19
A. Waktu Dan Tempat Penelitian..........................................................................19
B. Metode Pengumpulan Data...............................................................................19
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebesar Rp. 36.000.000, pada tahun 2020 perputaran kas dan pesediaan Bone Jaya
mengalami peningkatan dimana kas yang dimiliki berjumlah Rp. 396.000.000
dengan jumlah persediaan Rp. 372.000.000 dan laba bersih yang didapatkan
berjumlah Rp. 48.000.000 begitu juga dengan Tahun 2021 mengalami
peningkatan dimana kas yang dimiliki berjumlah Rp. 420.000.000 persediaan
berjumlah 408.000.000 dan laba bersih yang didapatkan Bone Jaya Store
berjumlah Rp.60.000.000.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui
Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan Dalam Meningkatkan Modal Kerja Di
Toko Bone Jaya Store Kota Palopo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan
teoritis terkait konsep Perputaran kas dan perputaran Persediaan
2. Manfaat Praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi
atau pertimbangan bagi pimpinan perusahan untuk mengetahui Perputaran
Kas Dan Perputaran Persediaan Dalam Meningkatkan Modal Kerja dan
serta sebagai acuan dalam menghadpi masalah-masalah yang muncul
terkait dengan Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan Dalam
Meingkatkan Modal Kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Dasena (2020) dalam penelitianya yang berjudul Pengaruh Perputaran
Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, piutang
dan persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI untuk tahun 2015-2019. Profitabilitas perhitungan menggunakan ROA.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, memakai data sekunder yang diambil
dengan menggunakan metode dokumentasi pada website www.idx.co.id. Jenis
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan sampel sebanyak
24 perusahaan. Secara parsial, perputaran kas tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. Ini terjadi karena piutang tak tertagih dan batasan
konservatif pada nilai tunai rata-rata aset lancar lebih dari 30%. Perputaran
piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Ini terjadi karena
perusahaan tidak fokus pada peningkatan laba, tetapi menyeimbangkan kewajiban
lancar. Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal
ini terjadi karena persediaan disediakan dalam jumlah yang cukup. Secara
simultan memberikan hasil berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini
menunjukkan bahwa modal kerja dilakukan secara produktif.
Nurfitri (2019) dalam penelitianya yang berjudul Analisis Perputaran Kas
Dan Perputaran Persediaan Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Toko
Hj.Hasni Pasar Sentral Palopo. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa perputaran
kas dan persediaan pada Toko Hj. Hasni Pasar Sentral Palopo dikategorikan
belum efektif, efesien atau tidak baik. Hal tersebut terbukti setelah nilai
perputaran kas dan perputaran persediaan dibandingkan dengan standar
pengkurun industri dalam mengukur perputaran kas dan persediaan. Walaupun
demikian, tingkat perputaran kas dan persediaan tidak terlalu mempengaruhi
tingkat pendapatan atau profitabilitas yang diperoleh Toko Hj. Hasni Pasar Sentral
Palopo. Berdasarkan data yang diperoleh, telah terbukti bahwa tingkat perputaran
6
kas dan persediaan yang dimiliki oleh Toko Hj. Hasni dibawah industri, namun
rasio profitabilitas diatas industri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hipotetis
dalam penelitian ini diduga bahwa perputaran kas dan perputaran persediaan telah
efesien dalam menigkatkan profitabilitas ditolak.
B. Kas
1. Pengertian Kas
Kasmir (2013) kas merupakan uang tunai yang dimiliki perusahaan dan
dapat digunakan setiap saat. Kas merupakan komponen aktiva lancar paling
dibutuhkan guna membayar bebagai kebutuhan yang diperlukan. dalam neraca,
kas diletakkan paling atas ini dilakukan karena kas adalah yang paling likuid
diantara barang lainnya, dalam artian jika perusahaan sedang
membutuhkan/memerlukan uang maka dapat langsung diambil dari kas.
Munawir (2014:154) kas merupakan aktiva yang paling likuid atau
merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti
bawha semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan
semakin tinggi pula likuiditasnya. Jika likuiditas perusahaan tinggi karena adanya
jumlah kas yang besar maka tingkat perputaran kas tersebut rendah.
Herry (2014:113) berpendapat bahwa kas merupakan aktiva yang paling
likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan diurut atau ditempatkan sebagai
7
komponen pertama dari aktiva lancar dalam neraca. Kas meliputi uang logam,
uang kertas, cek, wesel pos, dan deposito.
Rahman (2013:132) kas adalah pembayaran yang siap dan bebas
digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dengan demikian kas
merupakan komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, berarti
bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi
pula tingkat likuiditasnya.
Dari perngertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kas
adalah komponen utama dari aktiva lancar dalam neraca yang paling likuiditasnya
yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi
dengan baik, baik penerimaanya maupun penggunaanya.
Keynes menyatakan bahwa ada tiga motif untuk memiliki kas yang dikutip
oleh Widiarti (2020:7) yaitu:
a. Motif Transaksi
Motif Transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk membayar
berbagai transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang regular maupun yang tidak
regular.
b. Motif Berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna
memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua
pengeluaran dan pemasukan kas bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo
kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat rendah. Selain akurasi prediksi kas,
apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke sumber dana eksternal, saldo kas ini
juga akan rendah. Motif berjaga-jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo
kas minimal dalam penyusunan anggaran kas.
c. Motif Spekulatif
Motif spekulatif dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki
atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya
jenis investasi yang dipilih adalah investasi pada sekuritas. Apabila tingkat bunga
diperkirakan turun, maka perusahaan akan merubah kas yang dimiliki menjadi
8
saham, dengan harapan saham akan naik apabila memang semua pemodal
berpendapat bahwa suku bunga akan (dan mungkin telah) turun”.
2. Sumber dan Penggunaan Kas
Munawir (2014:159) sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada
dasarnya dapat berasal dari:
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud (intangible asset), atau adanya penurunan aktiva
tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
2. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh
pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel) maupun
hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik, atau hutang jangka
panjang yang lain) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.
4. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
dengan adanya penerimaan kas. Misalnya adanya penurunan piutang karena
adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagang
karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek)
karena adanya penjualan.
5. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau dividen dari investasinya,
sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran
pajak pada periode-periode sebelumnya.
Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya
transaksi-transaksi berikut:
1. Pembelian saham atau obligasi investasi jangka pendek maupun jangka
panjang, serta adanya pembelian aktiva tetap lainya.
2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas
perusahaan oleh pemilik perusahaan.
3. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang.
9
Penjualan
Perputaran Kas=
Rata−Rata Kas
C. Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan aktiva yang tersedia buat dijual pada aktivitas usaha
normal; pada proses produksi serta dalam perjalanan atau dalam bentuk bagan
atau perlengkapan (supplies) yang digunakan pada proses produksi atau
pemberian jasa. (Mulyawan, 2015).
Menurut Baridwan (2014:149) persediaan adalah barang dipakai untuk
menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan
untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.
Menurut Margaretha (2014:153) Persediaan adalah sejumlah barang yang
di sediakan oleh peusahaan berupa barang jadi, barang mentah, maupun barang
dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna
memenuhi permintaan konsumen setiap waktu. Ketiga macam persediaan dalam
satu periode akan mengalami perputaran yang berbeda-beda, dan tinggi rendahnya
tingkat perputaran persediaan akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap
besar kecilnya dana yang di tanamkan dalam persedian tersebut.
2. Jenis-Jenis Persediaan
Persediaan sebagai cadangan mentah yang dimiliki oleh perusahaan memiliki
beberapa macam karakteristik yang dibedakan berdasarkan fungsi dan
kegunaanya.
Diketahui bahwa persediaan dapat dibedakan menurut fungsinya, tetapi perlu
kita ketahui bahwa persediaan itu merupakan cadangan dan karena itu harus dapat
11
3. Perputaran Persediaan
Kasmir (2014:180) Perputaran persediaan merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan
(inventory ini berputar dalam satu periode).
Rahayu and Susilowibowo (2014) perputaran persedian iaIah seberapa
seringkah produk terjuaI dan disediakan Iagi daIam satu masa tertentu. makin
besar tingkatan perpusaran persediaan maka makin bagus bagi perusahaan karna
standar waktu antara penanaman modal dan persediaan bergerak semakin singkat.
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa banyak dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar dalam satu
periode atau berapa hari rata-rata persediaan tersimpan di gudang hingga
akhirnya terjual. Semakin besar perputaran persediaan menunjukkan bahwa
modal kerja yang tersimpan dalam persediaan barang dagang semakin kecil dan
13
hal ini berarti semakin baik bagi perusahaan (Hery, 2017:308). Perputaran
piutang dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran Persediaan=
Rata−Rata Persediaan
D. Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Khasmir (2018:250) modal kerja merupakan modal yang
digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai
investasi jangka pendek yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva
lancar lainnya.
Menurut Ambarwati (2016:111) modal kerja atau working capital
merupakan suatu aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan, yang
memerlukan pengelolaan dengan baik oleh manajer perusahaan. setiap manajer
harus merencanakan berapa besar aktiva lancar yang harus dimiliki perusahaan
setiap bulan bahkan tahun dan darimana aktiva lancar tersebut harus dibiayai.
Oleh karena itu manajer selalu mengelola modal kerja perusahaan agar
operasional perusahaan lebih optimal dan efisien.
Menurut Sawir (2018:129) modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus
tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. melalui
pengelolaan yang baik, diharapkan modal yang tertanam dalam bentuk modal
kerja tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif melalui aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan.
2. Arti Penting Modal Kerja
Menurut Munawir (2014) pentingnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai aktiva
lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban- kewajiban tepat pada
waktunya.
14
E. Kerangka Pikir
Bone Jaya Store di Kota Palopo memiliki kas dan persediaan yang baik
sehingga dapat meningkatkan modal kerja pada periode yang selanjutnya pada
Toko Bone Jaya Kota Palopo.
Perputaran persediaan merupakan berapa kali (secara rata-rata) persediaan
barang dijual dan diganti. Toko Bone Jaya Store Kota Palopo memiliki modal
kerja dan persediaan sehingga dapat meningkatkan modal kerja yang dapat
memberikan keuntungan pada Toko Bone Jaya Store Kota Palopo.
Modal kerja merupakan dana yang diperlukan dana yang diperlukan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasionel perusahaan sehari-hari,
seperti pembeliaan bahan baku, pembayaran upah karyawan, membayar hutang,
dan pembayaran lainnya. Adapun kerangka pikir dalam penelitian yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
18
Perputaran kas
Perputaran persediaan
Efektivitas
F. Hipotetis
Berdasarkan landasan teori serta kerangka pemikiran yang telah dijelaskan
diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah diduga bahwa perputaran kas dan
perputaran persediaan sudah efektif dalam meningkatkan modal kerja pada Toko
Bone Jaya Store Kota Palopo.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa banyak dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar dalam
satu periode atau berapa hari rata-rata persediaan tersimpan di gudang hingga
akhirnya terjual. Semakin besar perputaran persediaan menunjukkan bahwa
modal kerja yang tersimpan dalam persediaan barang dagang semakin kecil dan
hal ini berarti semakin baik bagi perusahaan (Hery, 2017:308). Perputaran
piutang dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut:
Penjualan Bersih
Perputaran Persediaan=
Rata−Rata Persediaan
3. Modal Kerja
21
E. Definisi Operasional
1. Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-
rata, perputaran kas menujukkan kemampuan kas dalam dalam menghasilkan
pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu
periode tertentu.
2. Perputaran Persediaan adalah perbandingan antara harga pokok penjualan dan
rata-rata penjualan yang menunjukkan berapa kali persediaan sebuah
perusahaan dijual dan digantikan dalam sebuah periode tertentu.
3. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek.
22
DAFTAR PUSTAKA
Samsinar 2017. Analisis Perputaran Persediaan Dalam Meningkatkan Modal
Kerja Pada Ud. Pupuk Tani Cenning Kecamatan Malangke Kabupaten
Luwu Utara.
Rahma Nurfitri 2019. Analisis Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan Barang
Dagang Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada Toko Hj.Hasni Pasar
Sentral Palopo. (skripsi). Palopo: Universitas Andi Djemma Palopo.