Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI UKURAN KINERJA KEUANGAN

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kinerja Perbankan

Syariah

Dosen Pengampu: Lalu Ahmad Ramadani, ME

oleh: Kelompok 1

Anggota:

1. Rasti Astia Ningsih

NIM 200502086

2. Indy Hanum Pratiwi

NIM 200502079

3. Nauval Firmansyah

NIM 200502101

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur tiada henti-hentinya peneliti

haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pemberi petunjuk, anugrah dan nikmat

yang diberikan-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah mengenai

“LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI UKURAN KINERJA KEUANGAN”

dengan tepat waktu.

Makalah ini peneliti buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis

Kinerja Perbankan Syariah. Dalam makalah ini mengulas segala sesuatu yang

berkaitan dengan “Laporan Keuangan sebagai Ukuran Kinerja Keuangan” seperti

definisi laporan keuangan, kegunaan, tujuan dan sebagainya.

Peneliti juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Dosen

Pengampu Bapak Lalu Ahmad Ramadani selaku dosen mata kuliah Analisis

Kinerja Perbankan Syariah yang sudah memberikan kepercayaan kepada peneliti

untuk menyelesaikan makalah ini.

Peneliti sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk peneliti dan

semua orang dalam hal menunjang proses belajar mengajar terutama yang

berkaitan dengan Laporan Keuangan sebagai Ukuran Kinerja Keuangan ini.

Peneliti pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Peneliti mengharapkan

ii
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan peneliti buat di masa yang

mendatang, mengingat tiada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang

membangun.

Mataram, 24 Februari 2023

Peneliti,

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

C. Tujuan .............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4

A. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................ 4

B. Kegunaan Laporan Keuangan ......................................................... 4

C. Tujuan Laporan Keuangan .............................................................. 5

D. Pengaruh Laporan Keuangan bagi Investor dalam Menilai Kinerja

Keuangan Perusahaan ..................................................................... 6

E. Pengertian Kinerja Keuangan ......................................................... 6

F. Tahap-Tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan .................... 7

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan ................ 7

2. Melakukan perhitungan ............................................................ 8

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah

iv
diperoleh ................................................................................... 8

4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang

ditemukan ................................................................................. 8

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan ................................................. 8

G. Pengaruh dan Peranan Auditor dalam Menilai Kinerja ................ 9

BAB III PENUTUP ............................................................................... 14

Kesimpulan .................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek

atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi

perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan

potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan

dan untuk mem-prediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada.

Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap

laporan keuangan yang telah di analisis, karena hasil tersebut dapat dijadikan

sebagai alat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan

datang.

Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan meng-gunakan analisis

laporan keuangan, di mana datapokok sebagai input dalam analisis ini adalah

neracadan laporan laba rugi.1

Dalam pelaksanaan analisis laporan keuangan,terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan. Pertama, pihak analisis harus mengidentifikasi

adanya trend tertentu dalam laporan keuangan. Kedua, angka-angka yang

berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya, sehingga dibutuhkan angka

pembanding, misalnya rata-rata industri. Ketiga, diskusi atau pertanyaan

penting yang melengkapi laporan keuangan seperti diskusi strategi

1
Yuli Orniati, “Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan”, Jurnal
Ekonomi Bisnis, Nomor 3, November 2009, hlm. 206.

1
perusahaan, diskusi rencana ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian

internal yang harus dimasukkan dalam analisis. Keempat, terkadang waktu

semua informasi yang diperlukan bisa diperoleh melalui analisis mendalam

atas laporan keuangan, namun masih dibutuhkan informasi tambahan agar

bisa memberikan analisis yang lebih tajam lagi.

Sebelum melakukan analisis terhadap suatu laporan keuangan,

penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut.

Penganalisa harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup

dalam mengambil suatu kesimpulan, disamping juga harus memperhatikan

perubahan-perubahan kondisi perusahaan di samping juga latar belakang data

keuangan tersebut.2

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?

2. Apa saja kegunaan laporan keuangan?

3. Apa saja tujuan laporan keuangan?

4. Bagaimana pengaruh keuangan bagi investor dalam menilai kinerja

keuangan perusahaan?

5. Apa yang dimaksud dengan kinerja keuangan?

6. Bagaimana tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan?

7. Bagaimana peranan dan pengaruh auditor dalam menilai kinerja?

C. Tujuan
2
Ibid., hlm. 207

2
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan keuangan

2. Untuk mengetahui apa saja kegunaan laporan keuangan

3. Untuk mengetahui apa saja tujuan laporan keuangan

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keuangan bagi investor dalam

menilai kinerja keuangan perusahaan

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kinerja keuangan

6. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap dalam menganalisis kinerja

keuangan

7. Untuk mengetahui bagaimana peranan dan pengaruh auditor dalam

menilai kinerja

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi laporan keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut

dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Jadi

laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam

menilai perkembangan perusahaan.

Laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai

perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan

datang. Raharjapura menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu

hasil akhir dari proses akuntansi selama periode tertentu.3

B. Kegunaan Laporan Keuangan

Laporan keuangan itu sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha

dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui

sudah sampai dimana perusahaan untuk mencapai tujuannya. Laporan

keuangan pada perusahaan dasarnya adalah merupakan hasil dari suatu proses

akuntansi yang didapatkan untuk digunakan sebagai suatu alat komunikasi

diantara data keuangan atau aktivitas dari perusahaan dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Sehingga laporan keuangan memegang peranan yang sangat luas dan

3
Marsel Pongoh, ”Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.Bumi
Resources TBK.”, Jurnal Emba, Vol. 1, Nomor 3, September 2013, hlm. 670.

4
mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan suatu

keputusan.4

C. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah mempersiapkan informasi terkait

dengan kinerja, posisi serta transformasi keuangan perusahaan yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Membagikan penjelasan mengenai klasifikasi dan total aset perusahaan,

2. Membagikan penjelasan mengenai klasifikasi dan total liabilitas dan

ekuitas perusahaan,

3. Membagikan penjelasan mengenai klasifikasi dan penjualan/pendapatan

yang diterima perusahaan,

4. Membagikan penjelasan mengenai klasifikasi dan total/jenis biaya yang

dibayarkan perusahaan,

5. Membagikan penjelasan mengenai transformasi-transformasi pada aset,

liabilitas, dan ekuitas perusahaan,

6. Membagikan penjelasan mengenai catatan atas laporan keuangan

perusahaan,

7. Membagikan penjelasan mengenai kinerja manajemen perusahaan,

8. Dan informasi lainnya.5

4
Helmi Herawati, “Pentingnya Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Unihaz, Vol. 2, Nomor 1, Juni 2019, hlm. 18.
5
Lenny Dermawan Sembiring, “Analisis Laporan Keuangan”, dalam Harini F. Ningrum,
(ed.), Media Sains Indonesia, (Bandung-Jawa Barat: CV. Media Sains Indonesia, 2021), hlm. 23.

5
D. Pengaruh Keuangan bagi Investor dalam Menilai Kinerja Keuangan

Perusahaan

Bagi investor selaku pihak eksternal, laporan keuangan sangat berperan

penting dalam memberikan gambaran mengenai aktivitas keuangan baik

dalam kinerja keuangan maupun operasi perusahaan. Salah satu hal yang

dilihat oleh investor dalam berinvestasi adalah kinerja keuangan perusahaan

yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

akan selalu mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor

dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan prospek perusahaan

tersebut ke depan. Dengan kata lain, sebuah laporan keuangan dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi para calon investor saat melakukan investasi.

Dalam perusahaan yang listing di bursa efek laporan keuangan biasanya

bersifat transparan atau dipublikasikan ke masyarakat selaku investor.

Sedangkan pada pihak internal dapat mengidentifikasikan kelemahan-

kelemahan yang ada pada suatu perusahaan sehingga dapat dengan segera

mengambil tindakan untuk mengatasi kelemahan yang ada dengan melakukan

pengambilan keputusan mengenai strategi dan kebijakan-kebijakan yang akan

diambil secara tepat guna dan mencapai sasaran.6

E. Pengertian Kinerja Keuangan

6
Fredrik Natan, Sinta Setiana, “Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan pada PTAstra International Tbk Periode 2007-2009”, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Nomor
3, September-Desember 2010, hlm. 2.

6
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai

aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan

adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Juga dapat dikemukan bahwa

kinerja keuangan adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional

suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,standar, kriteria yang

ditetapkan sebelumnya.

Dari pengertian kinerja keuangan tersebut dapat diambil kesimpulan

sederhana bahwa kinerja keuangan adalah pencapaian prestasi perusahaan

pada suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dengan indikator kecukupan modal, lukuiditas dan profitabilitas.7

F. Tahap-Tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu

persahaan secara umum, yaitu:

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang

7
Anton Trianto, “Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan pada PT. Bukit Asam (Persero) TBK Tanjung Enim”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global
Masa Kini, Vol. 8, Nomor 3, Desember 2017, hlm. 2.

7
berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil

laporan keuangan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

2. Melakukan perhitungan.

Penerapan metode hitungan disini adalah disesuaikan dengan

kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari

perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan

analisis yang diinginkan.

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian

dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan

lainnya.

4. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah

setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran

untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami

oleh perusahaan tersebut.8

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan.

8
Marsel Pongoh, “Analisis..., hlm. 673.

8
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan

yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau

masukan agar apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini

dapat terselesaikan.9

G. Pengaruh dan Peranan Auditor dalam Menilai Kinerja

Pada dasarnya auditing atau pemeriksaan merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria atau

ketentuan yang ditetapkan.

menurut Mulyadi auditing adalah suatu proses sistematik untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-

pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk

menempatkan tingkat kesesuaian antara pernyataan –pernyataan tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan.

Karena itu salah satu penilaian yang dilakukan oleh bagian appraisal

kredit adalah melihat hasil audit keuangan dari seorang akuntan publik.

Contoh lain adalah pada saat suatu perusahaan berkeinginan untuk go publik.

Salah satu syarat untuk gopublik adalah penjelasan dan penyataan bahwa

kondisi kinerja keuangan perusahaan tersebut berada dalam kondisi

layak(feasible) untuk go publik. Pihak yang menyatakan kondisi keuangan

perusahaan tersebut layak atau baik adalah hasil dari laporan audit publik dari

hasil audit yang mereka lakukan. Dan jika ternyata baru beberapa waktu
9
Ibid.

9
kemudian ternyata perusahaan tersebut dari sisi kondisi keuangannya

bermasalah, maka auditor tersebutlah yang harus mempertanggung jawabkan

hasil dari auditnya tersebut.

Pada kasus timbulnya kredit macet juga bisa terjadi di saat penilaian

terhadap kualitas kinerja keuangan perusahaan yang dinyatakan sangat layak

dan mampu untuk mengembalikan cicilan pinjaman dan bunga secara tepat

waktu dan ternyata di kemudian hari adalah tidak mampu untuk

dikembalikan. Ini juga bisa terjadi di saat seorang appraisal kredit suatu

lembaga perbankan melihat beberapa hasil audit yang menyatakan

perusahaan tersebut dapat dipercaya dengan baik, dari segi pembuatan

laporan keuangan dan kondisi keuangannya.10

Maka dengan begitu peranan auditor menjadi penting dalam menilai

kinerja keuangan suatu perusahaan layak atau tidak dari segi keuangannya.

Karena itu salah satu usaha menjaga konsistensi akuntan publikadalah

menghargai dan mendukung terwujudnya independensi akuntan publik.

Namun dalam praktik kadang kalasering tidak sesuai dengan

pengharapan, karena kantor akuntan publik ada juga yang telah ikut terlibat

dalam memberikan advis (saran) kepada klien yang akan diaudit. Ini

sebagaiman yang dikatakan oleh Lyn M.Fraser dan Aileen Ormiston bahwa,

banyak perusahaan menggaji akuntan yang berasal dari kantor akuntan publik

untuk menyusun laporan keuangan dan membantu posisi manjemen puncak.

10
Tuti Setiatin, “Peranan Auditor dalam Menilai Kinerja Keuangan”, Jurnal Ekonomak,
Vol. 4, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 41.

10
Pembuktian ini telah terjadi pada kasus perusahaan Enron di Amerika Serikat.

Dan juga di beberapa perusahaan lainnya di berbagai Negara.

Ditahun 2000l, Enron membayar Andersen sebanyak $52 juta

merupakan jasa audit dan sisanya merupakan jasa layanan lain, termasuk jasa

jonsultan. Kasus Enron memang telah menyita dan menghentak banyak

pihak, dan ini berakibat pada sangsi hukum. Ini sebagaimana dikatakan oleh

Lyn M. Fraserdan Aileen Ormiston bahwa Arthur Andersen diminta

menghentikan jasa layanan audit perusahaan terbuka di tahun 2002 setelah

dihukum karena menghambat peradilan selama penyelidikan Enron oleh FBI.

Persoalan lemahnya independensi akuntan publik juga terjadi pada saat

seorang akuntan publik ditugaskan melakukan audit ke suatu perusahaan

dimana para top manajemennya diisi oleh orang-orang yang pernah memiliki

jasa dalam membesarkan akuntan publik tersebut. Atau bahkan mereka

adalah mantan akuntan publik senior di sebuah kantor akuntan publik dan

memiliki reputasi tinggi di kalangan akuntan publik lainnya. Atau lebih jauh

adalah seorang professor bidang akuntansi yang paling disegani. Dimana para

anak bekas dididik professor tersebut telah menyebar ke mana-mana salah

satunya menjadi akuntan publik yang mengaudit perusahaan yang

dimilikinya.

Kondisi tidak independensinya akuntan publik dalam memberikan

pendapat, terjadi juga disebabkan oleh karena akuntan publik tersebut telah

menerima sejumlah bayaran sebagai bentuk kompensasi kesepakatan. 11 Dan

semua kondisi tersebut bisa menjadi salah satu faktor yang dianggap memiliki
11
Ibid., hlm. 42

11
pengaruh dalam mengganggung kinerja seoarang akuntan publik, termasuk

gangguan yang mampu memberi pengaruh pada diri pribadinya. Auditor akan

menghadapi gangguan yang bersifat pribadi, antara lain sebagai berikut:

1. Hubungan dinas, profesi, pribadi atau keuangan yang mungkin dapat

menyebabkan seorang audito rmembatasi tugasnya untuk meminta

keterangan, membatasi pengungkapan temuan audit, memperlemah atau

membuat temuan auditnya menjadi berat sebelah, dengan cara apapun.

2. Prasangka terhadap perseorangan, kelompok, organisasi atau tujuan

suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan audit menjadi berat

sebelah.

3. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada

pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau

sedang diaudit.

4. Kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau social,

sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi

atau tingkat pemerintahan tertentu.12

12
Ibid., hlm. 43

12
5. Pelaksanaan audit oleh seorang auditor yang sebelumnya pernah sebagai

pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan pembayaran yang

diusulkan oleh suatu entitas atau program yang diaudit.

6. Pelaksanaan audit oleh seorang auditor, yang sebelumnya pernah

menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas lembga/ unit kerja atau

program yang diaudit.

7. Kepentingan keuangan secara langsung atau kepentingan keuangan yang

besar, meskipun tidak secara langsung pada entitas atau program yang

diaudit.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik suatu garis tegas bahwa

seorang auditor yang baik adalah memiliki sikap dan karakteristik yang tegas

serta berpendirian dalam menjalankan tugas termasuk ketika mengambil

keputusan. Salah satu keputusan penting seorang auditor adalah pada saat ia

mengklarifikasikan berbagai data-data yang ada tanpa ada campur tangan dan

intervensi dari pihak manapun termasuk ketika pendapat dinyatakan.13

13
Ibid.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi laporan keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut

dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. laporan

keuangan itu sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan

perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sampai dimana

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dan tujuan laporan keuangan adalah

mempersiapkan informasi terkait dengan kinerja, posisi serta transformasi

keuangan perusahaan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Bagi

investor selaku pihak eksternal, laporan keuangan sangat berperan penting dalam

memberikan gambaran mengenai aktivitas keuangan baik dalam kinerja keuangan

maupun operasi perusahaan. Salah satu hal yang dilihat oleh investor dalam

berinvestasi adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari laporan

keuangan perusahaan.

Sedangkan kinerja keuangan adalah pencapaian prestasi perusahaan pada

suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan

dengan indikator kecukupan modal, lukuiditas dan profitabilitas. Tahap-tahap

dalam menganalisis kinerja keuangan adalah dengan melakukan review terhadap

data laporan keuangan, Melakukan perhitungan, Melakukan perbandingan

terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh, Melakukan penafsiran terhadap

14
berbagai permasalahan yang ditemukan, Serta mencari dan memberikan

pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Bahkan

seorang auditor sangat berpengaruh terhadap menilai kinerja perusahaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anton Trianto, “Analisis Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan pada PT. Bukit Asam Persero TBK Tanjung Enim”,
Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, Vol. 8, Nomor 3, Desember
2017, hlm. 2.

Fredrik Natan, Sinta Setiana, “Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan pada PTAstra International Tbk Periode 2007-2009”, Jurnal
Ilmiah Akuntansi, Nomor 3, September-Desember 2010, hlm. 2.

Helmi Herawati, “Pentingnya Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja


Keuangan Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Unihaz, Vol. 2, Nomor 1, Juni
2019, hlm. 18.

Lenny Dermawan Sembiring, “Analisis Laporan Keuangan”, dalam Harini F.


Ningrum, (ed.), Media Sains Indonesia, Bandung-Jawa Barat: CV. Media
Sains Indonesia, 2021, hlm. 23.

Marsel Pongoh, ”Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan


PT.Bumi Resources TBK.”, Jurnal Emba, Vol. 1, Nomor 3, September
2013, hlm. 670.

Tuti Setiatin, “Peranan Auditor dalam Menilai Kinerja Keuangan”, Jurnal


Ekonomak, Vol. 4, Nomor 3, Desember 2018, hlm. 41.

Yuli Orniati, “Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan”,
Jurnal Ekonomi Bisnis, Nomor 3, November 2009, hlm. 206.

16

Anda mungkin juga menyukai