SERUNI MUMBUL
Oleh
M. ALDI WIRAYUDA
NIM. 170501238
MATARAM
2021
i
ANALISIS PENGELOLAAN BUMDes MANDIRI SEJAHTERA
SERUNI MUMBUL
Skripsi
Oleh
M. ALDI WIRAYUDA
NIM. 170501238
MATARAM
2021
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................i
HALAMAN JUDUL.......................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................
HALAMAN MOTO.........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................
KATA PENGANTAR......................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................vii
ABSTRAK......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................6
A. Kerangka Teori................................................................................8
iii
c. Pengelolaan Keuangan BUMDes.............................................21
B. Penelitian Terdahulu......................................................................30
C. Kerangka Berpikir..........................................................................34
C. Sumber Data...................................................................................38
D. Instrumen Penelitian.......................................................................39
G. Validitas Data.................................................................................46
A. Hasil Penelitian.................................................................................48
a. Kondisi Geografis...................................................................48
c. Potensi Ekonomi.....................................................................52
iv
c. BUMDes dan Kesejahteraan Masyarakat...............................59
Perekonomian Masyarakat.........................................................75
Perekonomian Masyarakat.........................................................85
BAB V PENUTUP..........................................................................89
A. Kesimpulan....................................................................................89
B. Saran...............................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA....................................................................92
LAMPIRAN...................................................................................95
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
ANALISIS PENGELOLAAN BUMDes MANDIRI SEJAHTERA
DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
SERUNI MUMBUL
(Studi Kasus di BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Seruni Mumbul,
Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur)
Oleh
M. ALDI WIRAYUDA
NIM: 170501238
ABSTRAK
Salah satu lembaga atau badan usaha yang akan membangun dan
menopang perekonomian masyarakat desa adalah Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes). BUMDes merupakan pilar ekonomi desa yang berfungsi sebagai
lembaga sosial (social institution). Ini berarti bahwa BUMDes merupaka lembaga
yang memperioritaskan kepentingan masyarakat melalui partisifasi masyarakat
dalam bentuk menyediakan layanan sosial kepada masyarakat. Tujuan utama
didirikannya BUMDes adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat
desa.
Adapun penelitian ini dilakukan pada BUMDes Mandiri Sejahtera di Desa
Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya dengan pendekatan yang digunkan
adalah pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Peneliti sebagai
instrumen utama dalam penelitian ini, sedangkan tehnik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara maupun dokumentasi.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa BUMDes Mandiri
Sejahtera di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya, pengelolaan BUMDes
Mandiri Sejahtera dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sudah cukup
baik. Hal ini dikarenakan karena kurangnya kualitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan BUMDes, begitupun dengan masih banyaknya data masyarakat
miskin yang belum tersentuh. Ini menandakan bahwa kurang maksimalnya kinerja
dan manajemen dari BUMDes Mandiri Sejahtera.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang memiliki fungsi penting bagi negara. Definisi desa sangat bermacam-
macam, artinya sangat tergantung dari sudut mana melihat desa. Perspektif
penduduk berkumpul serta hidup bersama dan mereka dapat memakai area
kehidupannya.1
tahun 2010, mengenai badan usaha milik desa, yang menyatakan bahwa:
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Pasal 213 ayat (1) disebutkan
1
M Siti, K, & Utia, "Analisis Sitem Pengelolaan Dana Desa Berdasarkan Regulasi
Keuangan Desa", Jurnal Masalah-Masalah Hukum, Vol 46 (6), 2017, hlm 21.
2
Ramadana, C. B. "Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Penguatan
Ekonomi Desa", Jurnal Administrasi Publik, Vol 1 (6), 2013, hlm 1069.
1
bahwa "Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi desa” (PP) No. 71 Tahun 2005 Tentang Desa.
Pendirian badan usaha milik desa ini tentu disertai dengan upaya penguatan
maupun daerah.3
ialah dari desa, oleh desa, serta untuk desa. Metode kerja BUMDES ialah
3
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Pasal 213 ayat (1)
4
Jepri, A. "Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Upaya Mewujudkan
Kemandirian Ekonomi Melalui BUMDes Program Pasar Desa", Jisip: Jurnal Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, Vol 8 (4), 2019, hlm 303.
2
sebuah bentuk kelembagaan atau badan usaha yang dikelola secara
profesional, namun tetap bersandar pada kemampuan asli desa. Hal ini dapat
ekonomi di desa yang juga berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial.
Salah satu desa yang memiliki potensi yang dikelola dan dibina
TKW/TKI.
masyarakat Seruni Mumbul lebih tertarik untuk bekerja diluar dan bahkan
3
hasil nelayannya saja. Dan untuk pedagang dalam mengembangkan usahanya
Desa Seruni Mumbul berinisiatif untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) pada tahun 2016 yang merupakan salah satu program andalan
Usaha Milik Desa hadir sebagai pendekatan baru dalam rangka meningkatkan
diantaranya yaitu: pengelolaan wisata, simpan pinjam dan masih banyak unit
usaha kegiatan BUMDes yang belum berjalan dengan efektif. Seiring dengan
disulap menjadi tempat wisata yang dinamai dengan Wisata Denda Seruni.
4
retribusi parkir serta karcis. Dengan adanya pariwisata dapat menumbuhkan
kelompok dan bahkan masyarakat desa itu sendiri. Hal ini dikarenakan,
Desa selaku pengelola masih kurang melibatkan warga dari setiap dusun
Lombok Timur)”.
B. Rumusan Masalah
7
Muh. Baihaqi, "Peran Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Dalam Membangun
Brand Wisata Syari’ah Di Nusa Tenggara Barat", Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 8 (2), 2017.
8
Dewi Sartika Nasution, "Pengembangan Wisata Halal Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Di Kota Mataram", Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam UIN MATARAM, Vol 19 (2), 2020.
5
Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ingin didapat ialah sebagai
berikut:
1. Tujuan Penelitian
berikut:
2. Manfaat Penelitian
6
Manfaatdalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat teoritis.
BUMDes tersebut.
BAB II
7
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
tentu harus ada manajemen yang baik agar strategi tersebut dapat
seumber daya manusia yaitu masyarakat, dan sumber daya alam yang
9
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (Bandung: CV Mandar
Maju), 2017, hlm 1.
10
Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen Perusahaan (Bandung: Pustaka Setia), 2014, hlm
16.
8
of management are (1) planing, (2) organizing, (3) actuating, (4)
controling.11
a. Perencanaan (planing)
yang akan datang yang mungkin diperlukan untuk mencapai hasil yang
b. Pengorganisasian (organizing)
11
Candra Wijaya, Dasar-Dasar Manajemen (Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm 26.
12
Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen....., hlm 121.
13
Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm 132.
9
Menurut George T Teryy dalam Kadar Nuzaman, menyebutkan
masing anggota.
c. Penggerakan (actuating)
rencana dan aktivitas konkrit yang diarahkan pada tujuan yang telah
meliputi:
3) Memotivasi anggota
d. Pengewasan (controling)
14
Awaluddin dan Hendra, "Fungsi Manajemen Dalam Pengadaan Infrastruktur Pertanian
Masyarakat Di Desa Waau Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Dongga", Jurnal Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik, Vol 2 (1), 2018, hlm 6.
15
Ibid, hlm 6.
10
Pengawasan merupakan proses pengamatan atau pemantauan
atasan
sendiri.16
2. Pemerintah Desa
a. Pengertian Desa
16
Kadar Nurzaman, dkk, Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm 135.
11
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
masyarakat, hak asal usul dan, hak tradisional yang diakui oleh
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan hal tradisional yang
Republik Indonesia.17
b. Pemerintah Desa
bersangkutan.18
17
Emi Haryati, Peran Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Batu Balai
Kecamatan Muara Bangkel Kabupaten Kutai Timur.Jurnal Ilmu Pemerintah, Vol 3 (4), 2015:
1914-1927, hlm 3-4.
18
Suhana, Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Desa Dalam Penyelenggaraan
Pemerintah. E-Journal, Tanjung Pinang, Vol 3 (7), 2104, hlm 7.
12
Pemerintah desa menurut Momon Soetusna Sendjaja dan
c. Keuangan Desa
dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang atau segala sesuatu
19
Emi Haryati, Peran Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Batu Balai
Kecamatan Muara Kabupaten Kutai Timur. E-Journal Ilmu Pemerintah, Fisip Unmul, Vol 3 (4) ,
2015, hlm 8.
20
Badan Pengawan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Petunjuk Bimbingan &
Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Jakarta: Rineka Cipta, 2015, hlm 33.
13
terdapat peraturan dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun
APBDes.22 Yang dimana dalam kegiatan yang didanai oleh alokasi dana
hukum.23
tahun 2014 mengenai Desa, :“Badan usaha milik desa selanjutnya disebut
BUMDes, merupakan badan usaha yang modalnya sebagian besar dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari aset Desa yang
dipisahkan untuk mengelola kekayaan, jasa pelayanan serta usaha lainnya untuk
a. Pengertian BUMDes
21
Maisyah Kholmi, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Alokasi Desa (Studi Kasus Di Desa
Kedungbetik Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang). E-Journal Ekonomi Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Malang, Vol 7 (2), 2016, hlm 143–152.
22
Dahlia Bonang, Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perencanaan Keuangan Di Kota
Mataram, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol 4 (2), 2019.
23
Umu Rosyidah, Upgerding Sistem Pengelolaan Keuangan Desa Berbasis Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) Di Desa Nyurlembang Narmada Lombok Timur, Jurnal Tranformasi,
Universitas Islam Negeri Mataram, Vol 14 (1). 2018.
24
Anom Surya Putra, Badan Usaha Milik Desa, Spirit Usaha Kolektif Desa (JAKARTA:
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Publik Republik Indonesia,
2015), hlm 11.
14
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu lembaga
usaha milik desa adalah pilar perekonomian desa yang berguna sebagai
menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa adalah suatu bentuk usaha
atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan Kerja sama antar-
Desa.
25
Sutoro Eko, dkk, Modul Pelatihan Pratugas Pendampingan Desa: Implementasi Undang-
Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Kementerian Desa, Pembangunan Daera
Tertinggal dan Transmigrasi 2015.
15
Desa. Secara rinci tentang kedua landasan hukum BUMDes adalah
sebagai berikut.26
(1) “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa yang sesuai
79 ayat (1) usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa dan
masyarakat
1) Pemerintah Desa
2) Tabungan Masyarakat
Kabupaten/Kota
26
Dapartemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan
(PKDSP), Buku Panduan Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, 2007 ), hlm 4.
16
4) Pinjaman atau penyertaan modal pihak lain dalam
Pasal 80
Pasal 81
2) Kepengurusan
4) Permodalan
17
Peranan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam skala desa
c. Pengelolaan BUMDes
BUMDes.
adalah;
1) Kooperatif
18
Seluruh komponen yang terlibat didalamnya harus mampu
2) Partisipatif
3) Emansipatif
adalah etnis sasak yang terdiri dari 2.746 laki-laki dan 2.677
19
dalam mengelola BUMDes karena ini menjadi nilai ciri desa sebagai
wadah sosial.
4) Transparan
secara berkala tiap akhir bulan dan kepada pihak-pihak yang terkait
5) Akuntabel
administratif.
6) Berkelanjutan
7) Profesional
20
Terkait dengan implementasi Alokasi Dana Desa (ADD), maka
berdaya. Hal ini tentu disebabkan oleh adanya penopang dengan dana
pembangunan desa.27
27
Dapartemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sitem Pembangunan
(PKDSP), Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Buku Panduan dan Pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa. (Jakarta: Pimpinan Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (PP-RPDN),
2007), hlm 13.
28
Ibid
21
desa sesuai dengan integritas serta prioritas masyarakat, sambil tetap
maupun BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagaian modal
saham yang dimiliki paling sedikit 50% oleh negara atau pemerintah
yang bertujuan.
29
Suharyono, S. Evaluasi Penggunaan Dana Desa Dan Alokasi Dana Desa, Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, Vol 20 (2), 2020, hlm 648.
22
untuk membuat objek wisata buatan yang dinamai dengan Wisata
Denda Seruni. Wisata Denda Seruni ini menjadi salah satu program dari
dengan menggunakan dana desa anggaran 2019 kurang lebih Rp. 649
juta
satu unit usaha baru yang akan dikelola oleh BUMDes Mandiri
Asli Desa (PADes). Jika pendapatan asli desa dapat diperoleh dari
masyarakat
23
berkurang, banyak sekali pelaku-pelaku ekonomi yang berperan dalam
berasal dari desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
24
Ada beberapa kontribusi keberadaan BUMDes sebagai penguatan
akan berkaitan dengan apa yang akan diberikan oleh bumdes untuk
manajemen. Dalam hal ini desa juga perlu harus melihat dari segi
tangganya sendiri dan menciptakan desa yang mandiri yang tidak hanya
hlm 48.
31
Ramadana, C. B., Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Penguatan
Ekonomi Desa, Jurnal Administrasi Publik, Vol 1 (6), 2013, hlm 1076.
25
6. Pengeloaan BUMDes Dalam Meningkatkan Perkonomian
ekonomi moral, tentu tidak dihadapi olek komoditas petani tetapi juga
komoditas pedagang.32
nasional adalah manusia itu sendiri yang merupakan titik pusat dari segala
dengan manusia dan bagaimana cara yang paling tepat untuk membantu
32
Ni Kadek Ayu dan I Wayan Indrayani, Pengaruh Konsumsi, Produksi, Kurs Dollar AS,
Dan PDB Pertanian Terhadap Impor Bawang Putih Indonesia, E-Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Vol 3 (5), 2014.
33
Ginandjar, Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan Dan
Pemerataan (JAKARTA: Pustaka CIDESINDO, 2001), hlm 7.
34
A. Suhaenah Suparno, Pembangunan Desa (JAKARTA: Erlangga, 2001), hlm 10.
26
menyediakan sarana material bagi mereka untuk membantu mewujudkan
peluang-peluang ekonomi.
35
Mubyarto, Ekonomi Rakyat, Program IDT Dan Demokrasi Ekonomi Indonesia
(Yogyakarta: Aditya Media, 2017), hlm 37.
27
Upaya untuk meningkatkan prekonomian masyarakat dapat
masyarakat kecil.36
36
Sarbini Surnawinata, Politik Ekonomi Kerakyatan (JAKARTA: Gramedia
Pustaka Utama, 2004), hlm 181.
37
Anak Agung Gede Agung, Pembangunan Model Wisata Edukasi Ekonomi Berbasis
Industri Kreatif Berwawasan Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat, JOISH,
Vol 4 (2) 2015, hlm 587–88.
28
1) Lemahnya koordinasi, untuk meningkatkan komitmen, sinergi, dan
kreatif Indonesia
29
B. Penelitian Terdahulu
dari hasil pembahasan judul-judul tersebut ada persamaan dan ada juga
peneliti sebelumnya.
merupaka sarana atau unit usaha yang dapat membantu masyarakat dalam
30
Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat)”. Hasil penelitian ini
31
atas kebutuhan masyarakat.40Adapun persamaannya dengan penelitian ini
penelitian.
32
menunjukkan bahwa keberadaan BUMDes di Desa Pekan Tebih
belah, dan kelontong. BUMDes Pekan Tebih ini memiliki dua unit usaha
dibidang usaha.
C. Kerangka Berpikir
42
Afrizal, Samadi, Ariffiqur Rahman, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Studi Pada BUMDes Desa Pekan Tebih
Kecematan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rekan Hulu). Jurnal Mahasiswa Prodi Manajemen UPP,
Vol 2 (1), 2015.
33
mengembangkan potensi yang bergerak pada bidang wisata dengan
ekonomi masyarakat. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada skema di
bawah ini:
BIDANG USAHA
1. Jasa keuangan, meliputi simpan pinjam
2. Perdagangan
3. Pariwisata dan jasa pariwisata
4. Kegitana ekonomi lainnya yang sesuai dengan potensi desa
34
PROGRAM
1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD)
2. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
3. Musyawarah Desa dan Pertanggung Jawaban (MDPT)
sertaBantuan Dana Sosial dan Dana DesaSimpan
4. Pinjam dan Pengkreditan
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
35
penelitian ini bersumber pada lokasi Desa Seruni Mumbul, Kecamatan
2. Pendekatan Penelitian
dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. 45
adalah sebuah penelitian yang meneliti sebuah fenomena dan makna yang
penelitian. Data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini adalah yang
43
Sugiono, Metodologi Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm 24.
44
M. Natsir, Metode Penelitian (Medan: Galia Indonesia, 1988), hlm 99.
45
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm 25.
36
fakta yang bersifat khusus, kemudian dari peristiwa yang konkrit itu
3. Kehadiran Peneliti
Penelitian ini akan dilakukan sekitar satu bulan mulai dari tanggal 20
C. Sumber Data
46
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm 25.
37
diungkapkan Suharsimi, bahwa: “ sumber data adalah subyek dimana data
diperoleh”.47
1. Data Primer
peneliti secara langsung dari sumber data utama, nama lain dari data
primer adalah data asli atau data baru. Tehnik yang dapat digunakan
wawancara.
2. Data Sekunder
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan ke
dua). Data sekunder didapat dari berbagai sumber misalnya Badan Pusat
D. Instrumen Penelitian
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi III (Jakarta:
Rineka Cipta, 1993), hlm 114.
48
Aripin Ahmad, Dorothy Rouly, dan Penjaitan, Metode Penelitian Untuk Bisnis
(Lampung: Aura Publishing, 2017), hlm 136-137.
38
kuantitatif. Misalnya dalam penelitian kualitatif menggunakan penelitian
yang dibutuhkan. Oleh karena itu, setiap penelitian harus memilih instrument
adalah manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, mendengar,
diwawancarai oleh peneliti. Oleh sebab itu kondisi informan harus sesuai
(1) pedoman wawancara yang mendalam. Ini merupakan tulisan singkat yang
49
Dhian Tyas Untari, Metodologi Penelitian Kontemporer Bidang Ekonomi Dan Bisnis
(Banyumas: CV. Pena Persada, 2018), hlm 40.
50
Thalha Alhamid dan Dubur Anufia, Resume: Instrumen Pengumpulan Data (Sorong:
STAIN sorong, 2019), hlm 4.
39
seperti ya atau tidak; (2) alat rekaman. Contoh alat rekaman yang bisa dipakai
untuk merekam hasil wawancara tape recorder, kamera foto, telepon seluler,
1. Observasi
tidak jelas tidak bisa disebut observasi. Dalam kegiatan observasi hanya
pengamatan itu sudah cukup saheh atau tidak saheh, dan apakah objek
yang diamati itu refresentatif (cukup mewakili) dengan gejala diamati atau
tidak.
51
dan Yulmardani Amri, Junaidi, Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Penerapannya
(Bogor: IPB Press, 2009), hlm 173.
40
BUMDes dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Seruni
2. Wawancara
Yang diarahkan oleh salah seorang dengan maksud dan tujuan untuk
52
Salin dan Syahrun, Metodologi Penelitain Kualitatif (Bandung: Citapustaka Media,
2012), hlm 119-120.
41
antara peneliti dan subyek, dimulai dengan membicarakan persoalan yang
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang memiliki arti mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
fenomena lain.
53
Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.
Bineka Cipta, 2002).
42
Motede dokumentasi peneliti lakukan untuk mengumpulkan data
tertulis yang dapat memberikan keterangan yang sesuai dengan apa yang
digunakan untuk memperoleh data berupa profil BUMDes dan Visi Misi
Analisis data adalah proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis
menjabarkan dan membuat ringkasan yang bisa dipahami oleh diri sendiri
54
A. muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatf & Penelitian Ganda
(JAKARTA: prenadamedia group, 2014).
55
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm 89.
56
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & G (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm 245-246.
43
analisis, menggolongkan atau pengkatagorisasian ke dalam setiap
dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan
menekankan pada pemberian sebuah gambaran baru terhadap data yang akan
deskripsi tentang obyek yang akan diteliti.58 Dalam penelitian ini penulis
57
Margono, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm 165.
58
Robert Bohdan dan Steven J. Taylor, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Suatu
Pendekatan Fenomologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial (Surabaya: Usaha Offset Printing, 1992),
hlm 22.
44
menggambarkan mekanisme pengelolaan dana BUMDes dan faktor-faktor
penelitian terkumpul, maka perlu ada proses pemilihan data dan kemudian di
analisis dan diinterpretasikan dengan teliti, ulet dan cakap sehingga diperoleh
suatu kesimpulan yang objektif dari suatu penelitian. Dalam analisis data
yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
G. Validitas Data
terjadi pada objek penelitian dengan data yang bisa dilaporkan oleh peneliti.59
Upaya-upaya untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Triangulasi
59
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm 455.
45
waktu. Dengan demikian, terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
yaitu data hasil observasi dengan data hasil wawancara. Maka penulis
2. Kecukupan Referensi
yang cukup, hal ini dipandang perlu guna kevalitan dan kesempurnaan
60
Ibid., hal. 273
46
BAB IV
A. Hasil Penelitian
47
Desa Labuhan Lombok pada tahun 2011. Desa Seruni Mumbul
dan Dusun Barangtapen Asri yang merupakan salah satu dusun baru
61
Sumber: Profil Desa Seruni Mumbul Tahun 2019
48
Gambar 1.1 Peta Desa Seruni Mumbul
daya manusia. Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berasal
dari manusia sendiri. Atau dapat dikatakan sumber daya yang berupa
fisik maupun kemampuan atau skill. Desa Seruni Mumbul salah satu
desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang kaya dengan Sumber
49
Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia dengan memanfaatkan
1) Jumlah Penduduk
memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak yang terdiri dari laki-
berjumlah 5.783.
tenaga kerja luar, yang memiliki harga jauh lebih mahal dari pada
3) Agama
50
perempuan. Kemudian ada juga beberapa masyarakat non muslim
perempuan.
4) Etnis
bertahan hidup.
c. Potensi Ekonomi
51
mayoritas sebagai nelayan. Dari hasil tangkapan nelayan menjadi
kehidupan masyarakat.
Mumbul menjadi destinasi objek wisata adalah sebuah danau atau yang
masyarakat.
d. Potensi Wisata
Dilihat pada data tabel profil desa, letak Desa Seruni Mumbul
berupa danau atau mata air. Ada beberapa mata air yang dimiliki
oleh Desa Seruni Mumbul yang bisa menjadi potensi wisata antara
lain mata air mumbul, mata air barangtapen, mata air di tengah laut
52
atau masyarakat sering menyebutnya dengan Tumburan. Salah satu
menjadi sebuah objek wisata yaitu mata air mumbul atau dikenal
53
e. Jumlah Penduduk
usia 0-6 taun sebanyak 197 laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk
laki dan perempuan 446. Jumlah penduduk yang tamat ditingkat SMA
54
laki dan 649 perempuan, kemudaian sebagai petani sebanyak 175 orang
dan perempuan.
Seruni Mumbul yang bekerja sebanyak 1.324 orang laki-laki dan 980
perempuan.
55
f. BUMDes Mandiri Sejahtera Desa Seruni Mumbul
dengan Wisata Denda Seruni. Wisata Denda Seruni ini menjadi salah
62
Dokumen Anggara Dasar Badan Usaha Milik Desa Mandiri Sejahtera
Desa Seruni Mumbul Tahun 2022
56
ini dibanguan dengan menggunakan dana desa anggaran 2019
dialokasikan untuk membuat satu unit usaha baru yang akan dikelola
diantaranya:
a) Bisnis Keuangan
masyarakat desa dengan bunga yang lebih rendah dari pada bunga
uang yang diperoleh masyarakat desa dari pada rentenir desa atau
bank-bank konvensional.64
63
Achmad Taufik, Menuju Desa Yang Mandiri, (Temanggung: Desa
Pustaka Indonesia, 2019), hlm 88.
64
Permendes Nomor 4 Tahun 2015.........., Pasal 23.
57
Unit usaha simpan pinjam ini merupakan unit usaha
dikelola.
b) Pengelolaan Wisata
tiket masuk, spot foto yang dibuat oleh pemuda desa hingga
58
masyarakat memiliki kesempatan untuk membuka usaha disekitar
wisata.
1) Pengelolaan Wisata
59
2) Simpan Pinjam
e. Kewirausahaan syariah.
60
1. Pengelolaan BUMDes Mandiri Sejahtera Dalam Meningkatkan
65
Tajuddin MS, Wawancara Kepala Desa Seruni Mumbul, Seruni Mumbul, 18 Juli 2021
61
dikelola oleh BUMDes Mandiri Sejahtera, adapun usaha-usaha tersebut
sebagai berikut:
1) Pengelolaan Wisata
air anatara lainnya: mata air mumbul, mata air barang tapen, mata air
ditengah laut.
berikut:
62
pekerjaan bagi masyarakat khususnya para pemuda-pemuda yang
yang dikatakan:
mengatakan bahwa:
67
Burhan, Wawancara Dengan Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera, Seruni Mumbul, 20
Juli 2021.
68
Imran, Wawancara Dengan Pengelola Wisata, Seruni Mumbul, 20 Juli 2021
63
Selain Wisata Denda Seruni yang menjadi point utama
bahwa:
64
pandang ekonomi sudah dapat menumbuhkan usaha-usaha
ekonomi masyarakat untuk bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat karena kawasan wisata ini diyakini mampu
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat”.70
wisata.
2) Simpan Pinjam
oleh masyarakat dalam bentuk usaha simpan pinjam. Unit bagian ini
dan juga dari setiap unit usaha yang dikelola oleh BUMDes. Seperti
70
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera, Seruni Mumbul, 6 Agustus
2021
71
Azizah, Wawancara Bendahara BUMDes Mandiri Sejahtera, Seruni Mumbul, 6
Agustus 2021.
65
Kemudian keterangan tambahan dari Bapak Imran selaku
berjalan dengan baik hanya saja ada kendala dari banyak nasabah
72
Imran, Wawancara Anggota BUMDes Mandiri Sejahtera, Seruni Mumbul, 6 Agustus
2021.
73
Mansyur, Wawancara Anggota BUMDes Mandiri Sejahtera, Seruni Mumbul 6 Agustus
2021.
66
usahanya, seperti yang disampaikan oleh masyarakat salah satu
harus dibatasi.
Pengelolaan 1000 Gas ini adalah unit usaha baru yang akan
74
Roh, Wawancara nasabah BUMDes, Seruni Mumbul, 7 Agustus.
75
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 12 Agustus 2021.
67
Hal ini disambut baik oleh salah satu RT yang ada di Desa
“tentu dengan adanya unit usaha pengelolaan 1000 tong gas ini
sangat membantu masyarakat, masyarakat tidak perlu lagi
keluar jauh-jauh mencari gas karena sudah ada stok dari
BUMDes. Karena ini unit usaha baru, ya wajarlah jika belum
dimaksimalkan oleh BUMDes, walaupun baru 400 tong gas
yang diberikan tapi kami rasa sudah cukup.”76
kesejahteraan masyarakat.
1) Pengelolaan Wisata
68
menimbulkan kebisingan ketika kendaraan sepeda motor atau mobil
diri dangan alasan pribadi dan ingin mencari pekerjaan yang lain.
mengatakan bahwa:
69
merantau ke bali. Bisa dihitung 80 persen pemuda disini
pergi merantau ke bali disamping itu juga jarak dari lokasi
wisata lumayan jauh makanya pemuda disini tidak mau.”79
2) Simpan Pinjam
79
Imran, Wawancara Anggota BUMDes Seruni Mumbul, Seruni Mumbul, 9 Agustus
2021.
80
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 9 Agustus 2021.
70
Dari penjelasan diatas bahwa kurangnya pemahaman
bahwa:
3) Kurangnya Sosialisai
71
kegiatan BUMDes masyarakat masih kurang paham. Sehingga
82
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 9 Agustus 2021.
83
Azizah, Wawancara Bendahara BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 9 Agustus 2021.
72
Modal salah satu yang mempengaruhi perkembangan suatu
Sejahtera:
84
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 9 Agustus 2021
85
Azizah, Wawancara Bendahara BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul, 9 Agustus 2021.
73
“salah satu kendala bagi kami adalah BUMDes sendiri belum
mempunyai kantor sendiri, walaupun tidak terlalu menghabat
jalannya usaha BUMDes, tapi kami akan usahakan
insyaAllah tahun depan harus ada kantor BUMDes sendiri.”86
hanya saja belum jelas akan jadi hak milik BUMDes Mandiri
Sejahtera.
tetapi juga ketersedian sumber daya alam yang melimpah. Jika kedua
86
Burhan, Wawancara Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera Seruni Mumbul, Seruni
Mumbul 9 Agustus 2021.
74
potensi ini bisa dikelola dengan baik tentu akan dapat memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat desa. Akan tetapi, kita sadari bahwa selama
selain itu juga disebabkan oleh persoalan keuangan.87 Namun upaya yang
2010 tentang BUMDes adalah salah satu usaha Desa yang dibentuk oleh
usaha yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya
masyarakat.89
87
M.J Kasianto, Masalah Dan Strategi Pembangunan Indonesia (Jakarta: PT. Pustaka
Pembangunan Swadaya Nusantara., 1994), hlm 27.
88
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 39 tahun 2010.
89
Muryanani, Pembangunan BUMDes Dan Pemberdayaan Pemerintah Desa (Bandung:
CV Pustaka Setia, 2008), hlm 35.
75
Tujuan dari dibentuknya BUMDes adalah upaya dari pemerintah
masyarakat melalui berbagai unit usaha kegiatan BUMDes. Hal ini tentu
diterima dari berbagai macam usaha pemerintah desa yang nantinya dana
sudah berjalan selama 6 tahun dan sudah memiliki beberapa unit usaha yang
90
Undang-undang Pasal 87 No. 6 Tahun 2014 Tentang Badan Usaha Milik Desa.
91
Peraturan Menteri Dalam Negeri Pasal 9 No. 20 Tahun 2018 Tentang Pendapatan Desa.
76
badan usaha yang segala kegiatannya atau sebagian modalnya dimiliki oleh
desa melalui penyertaan modal secara langsung dan berasal dari kekayaan
desa yang dipisahkan untuk mengelolaa wisata, jasa pelayanan dan usaha-
92
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia, No 4 Tahun 2015 Pasal 1 Ayat 2, Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
93
Wahyu Danil, Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Bupati Bireuen, Journal Ekonomika Universitas Almuslim Bireien Aceh, Vol 4 (7).
2018, hlm 38.
77
dampak bagi masyarakat terutama dalam hal meningkatkan perekonomian.
1) Pengelolaan Wisata
perekonomian masyarakat.
masyarakat dan tokoh pemuda dan pada akhirnya mereka sepakat untuk
94
Joko Purnomo, Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa, (Yogyakarta:
Infest, 2016), hlm 21.
78
Meskipun dalam pembuatan wisata ini banyak dari masyarakat yang
fasilitas tambahan, berupa pembangunan musala dan bibit ikan. Tak ingin
dijadikan villa terapung. Dari sini, kesempatan kerja terbuka lebar bagi
yang dilakukan oleh BUMDes Mandiri Sejahtera pada unit usaha wisata
keuangan yang dikelola secara mandiri dan hasilnya dapat dirasakan oleh
yang peneliti lakukan bahwa dalam unit ini BUMDes Mandiri Sejahtera
79
persyaratan yang mudah, dan juga tidak terlalu membebani masyarakat
kesejahteraan masyarakat.
lembaga atau badan usaha. Salah satu lembaga ekonomi yang digancar
dibentuk disetiap desa adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai
95
Seyadi, BUMDes Sebagai Alternatif Lembaga Keuangan Desa (Yogyakarta: SPP STM
YKPN, 2003), hlm 64.
80
alat penggerak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
BUMDes sangat berperan dalam sektor moneter dan sektor rill. BUMDes
merupakan badan usaah yang sudah menyebar diberagai daerah yang ada di
Nusa Tenggara Barat, salah satunya BUMDes Mandiri Sejahtera yang ada
Timur.
desa, dan juga sebagai sarana dalam memberdayakan masyarakat desa serta
dijadikan sebagai unit usaha BUMDes harus dilakukan dengan seksama dan
yang tercantum dalam Permendes PDTT Nomor 4 Tahun 2015 yakni: Bisnis
potensi yang dimiliki oleh desa yang dapat memberikan dampak bagi
dijabarkan oleh Joko Pornomo termasuk dalam unit usaha yang dijalankan
96
Joko Purnomo, Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Yogyakarta:
Infest, 2016), hlm 21.
81
oleh BUMDes Mandiri Sejahtera sebagai strategi untuk mewujudkan apa
1) BUMDes Brokering
Sejahtera ini juga sudah banyak Desa yang menjalankannya usaha ini
ada.
2) BUMDes Renting
banyak desa. Contoh dari bisnis renting ini adalah penyewaan traktor,
82
penyewaan gedung dan alat pesta, dan serta penyewaan traktor dan lain
sebagainya.99
usaha seperti ini, akan tetapi sudah masuk kedalam program atau jenis
3) BUMDes Banking
keuangan masyarakat desa dengan bunga yang lebih rendah dari pada
usaha simpan pinjam ini bisa dikatakan produk usaha yang ditujukan
masyarakat yang ingin meminjam modal berupa foto copy KTP sebagai
jaminam dan tanda bukti usaha yang dikelola oleh masyarakat sebagai
83
dilakukan oleh BUMDes adalah dana yang terkumpul dari setiap unit
pinjaman yang diberikan akan dikenakan denda mulai dari 2%-6% untuk
yang dipinjamkan utuh. Akan tetapi, unit usaha simpan pinjam ini belum
dari hambatan sehingga suatu usaha dikatakan sukses jika bisa melewati
84
pengelolaan yang baik namun masih bisa terjadi kandala. Adapun
berikut:
1) Pengelolaan Wisata
85
2) Layanan Simpan Pinjam
dana yang dipinjamkan tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang
lama.
86
berkaitan dengan banyaknya akan tetapi menyangkut tentang
kualitas.101
daya yang ada, baik sumber daya modal maupun sumber daya
manusia.
daya manusia tentu akan semakin maju suatu lembaga badan usaha.
4) Kurangnya sosialisai
101
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (JAKARTA: PT.
Rineka Cipta, 1998), hlm 13.
87
Sosialisasi merupakan cara untuk menambah pemahaman
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
88
mengasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Unit usaha tersebut berupa:
terbengkalai seperti unit usaha Simpan Pinjam, dan kedua membuka unit
maksimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang ada, maka saran yang
89
memaksimalkan kinerja unit usaha dan kinerja sumber daya manusia
Sejahtera.
taraf ekonomi.
90
DAFTAR PUSTAKA
91
Arikunto, Suharsimin, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
Dorothy Rouly, Penjaitan, dan Aripin Ahmad, Metode Penelitian Untuk Bisnis
Ihsan, A, N, & Setiyono, B., Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
Jisip: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Vol 8 (4) (2019), 303
52
92
(Yogyakarta: Aditya Media, 2017)
Alfabeta, 2017)
93
Media, 2012)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
94
lampiran 2: Wawancara dengan Direktur BUMDes Mandiri Sejahtera
95
Lampiran 3: Wawancara dengan Bendahara BUMDes Mandiri Sejahtera
96
Lampiran 4: Surat Balasan Penelitian
97
Lampiran 5: Dokumentasi Kegiatan BUMDes Mandiri Sejahtera
98
99