Anda di halaman 1dari 39

UPAYA PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI


DESA TANETE KECAMATAN BONTOMATENE
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PROPOSAL

OLEH

SARTIKA MUSLIMAWATI

NIM 105721113916

Program Studi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASAR

2020

i
HALAMAN JUDUL

UPAYA PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TANETE

KECAMATAN BONTOMATENE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh

SARTIKA MUSLIMAWATI

105721113916

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Manajemen pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

ii
2020

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

HALAMAN PERSETUJUAN

JudulPenelitian : “Upaya Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam


meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Tanete
Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar”.

Nama Mahasiswa : Sartika Muslimawati


No. Stambuk/ NIM : 105721113916
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah disetujui untuk dapat diseminarkan serta diuji pada SeminarProposal

Makassar, juni 2020

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Akhmad, S.E., M.Si Zalkha Soraya, S.E., MM


NIDN : 0031126521 NIDN : 0904058504

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen,

Muh. Nur Rasyid, S.E., MM


NBM: 1085576

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..........................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 7

A. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................... 7

B. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia .............................. 9

C. Pendapatan Masyarakat ................................................... 16

D. Tinjauan Empiris ............................................................... 18

E. Kerangka Fikir ................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 24

iv
A. Jenis Penelitian ................................................................. 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 24

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 25

D. Jenis Data ......................................................................... 25

E. Tekhnik Pengumpulan Data .............................................. 26

F. Metode Analisis Data ........................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 29

v
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 .................................................................................... 18

vi
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 ................................................................................ 23

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat harus

diikuti dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetinsi tinggi dan

unggul karena kelangsungan dan keberhasilan suatu organisasi sangat

tergantung kepada sumber daya manusia yang mendukungnya. Sumber

Daya Manusia merupakan seluruh kemampuan atau potensi penduduk

yang berada dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri

demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pembangunan. Sumber Daya Manusia membahas penduduk

dengan segala potensi atau kemampuannya, yang terdiri dari dua aspek

yaitu aspek kuantitas dan kualitas. Sumber daya manusia merupakan hal

yang sangat penting dalam hal pembangunan, karena sumber daya

manusia yang rendah menjadikan masyarakat kurang mampu dalam

melihat dan mengatasi permasalahan hidupnya, dalam rangka untuk

mencapai suatu kemajuan maka potensi potensi yang ada dalam diri

seseorang haruslah dikembangkan secara teratur dan terencana. Maka

dari itu upaya pemberdayaan sumber daya manusia merupakan suatu hal

yang sangat perlu dan harus untuk dilakukan.

Pemberdayaan sumber daya manusia dilakukan dengan cara

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi

pengetahuan maupun keterampilan dengan harapan akan menciptakan

pemerintahan yang baik yang diinginkan oleh segenap masyarakat.

1
Masyarakat sebagai suatu asset dan unsur utama dalam suatu

pemerintahan memegang suatu peranan penting dalam melihat

suksesnya suatu pemerintahan. Pemberdayaan sumber daya manusia

dalam hal ini masyarakat ditujukan untuk mewujudkan manusia

pembangunan yang berbudi luhur, tangguh, cerdas, terampil, mandiri,

bekerja keras, produktif, kreatif dan inovatif guna meningkatkan

kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk

mengembangkan dengan memperkuat potensi yang dimiliki agar

menciptakan kehidupan yang lebih baik. Suhubung dengan itu kegiatan

pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

membentuk para masyarakat agar menguasai berbagai kemampuan

dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efesian.

Pendapatan masyarakat merupakan sejumlah penghasilan yang

diterima oleh anggota masyarakat sebagai balas jasa atas usaha yang

diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu bulan dan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. pendapatan

mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan, dengan

bertambahnya pendapatan bukan hanya barang yang dikonsumsi akan

bertambah tetapi juga kualitas barang tersebut akan ikut menjadi

perhatian. Peningkatan pendapatan masyarakat merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki masyarakat melalui adanya penigkatan daya

beli keluarga untuk membiayai kebutuhan sehari hari keluarga. Program

pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan berupaya menjadikan

masyarakat diberdayakan sehinngga meningkatkan pendapatan

masyarakat.

2
Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebuah kabupaten yang

terletak di provinsi Sulawesi Selatan dengan luas sebesar 10.503,69 km²

(wilayah daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak ±134.000 jiwa.

Kabupaten Selayar meliliki 11 kecamatan dan ada 88 desa. Salah

satunya yaitu Kecamatan Bontomatene dengan 12 desa didalamnya.

Desa Tanete adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan

Bontomatene. Desa Tanete merupakan salah satu wilayah yang banyak

ditumbuhi pohon kelapa dan juga berbatasan atau tidak jauh dari pantai,

sehingga sebagian besar masyarakat di Desa Tanete mata

pencahariannya sebagai petani kelapa kopra, dan nelayan. Mereka

menggantungkan hidupnya dari hasil usaha tersebut.

Kondisi perekonomian masyarakat di Desa Tanete masih sangat

perlu ditingkatkan. Walaupun sebagian besar masyarakat di Desa Tanete

terkesan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari tapi tidak bisa

dipungkiri bahwa kebanyakan masyarakat hidup serba pas-pasan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendapatan masyarakat dengan mata

pencaharian bertani kelapa kopra, hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari hari yang dikarenakan harga kelapa kopra yang tidak

pasti, dan untuk pengelolahannya butuh tenaga yang besar karena

semuanya serba manual. Begitu juga dengan yang berprofesi sebagai

nelayan, penghasilan yang diterima juga tidak seberapa dikarenakan

hanya sebagian masyarakat yang membeli hasil tangkapan ikan,

sebagiannya lagi mencari ikan sendiri yang hanya sebatas untuk

dikonsumsi dan tidak untuk dijual. Sebagian besar masyarakat di Desa

Tanete kurang mampu dalam melihat peluang yang ada. Selain itu

3
tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat di Desa Tanete bisa

dikatakan masih sangat kurang yaitu mengenai cara bercocok tanam

yang baik, sampai kepada cara penangkapan ikan yang baik dan benar

sehingga hasil tangkapan bisa maksimal. Pemberdayaan masyarakat di

Desa Tanete sangat perlu dilakukan untuk memandirikan masyarakat,

yang pastinya untuk memampukan dan membangun kekuatan untuk

memajukan diri kearah kehidupan yang lebih baik secara

berkesinambungan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dipandang

sangat penting untuk mewujudkan perekonomian yang seimbang,

berkembang dan berkeadilan serta menumbuhkan dan mengembangkan

kemampuan usaha masyarakat untuk menjadi usaha yang tangguh dan

mandiri. Dan yang paling utama dengan adanya pemberdayaan sumber

daya manusia dalam hal ini masyarakat dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melakukan

penelitian lebih lanjut dengan judul “Upaya Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa

Tanete Kecamatan Bontomatene Kab. Kep. Selayar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini:

1. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam hal pemberdayaan sumber

daya manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa

Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar?

4
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam hal pemberdayaan sumber

daya manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa

Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam hal pemberdayaan

sumber daya manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat

di Desa Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan

Selayar.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam hal pemberdayaan

sumber daya manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat

di Desa Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan

Selayar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan ilmu di bidang sumber daya manusia

b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap

pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam hal

pemberdayaan sumber daya manusia

c. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu

bagi pihak pihak tertentu guna menjadikan proposal ini menjadi

acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek

lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini

2. Manfaat Praktis

5
a. Bagi Peneliti

1. Hasil pnelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah

wawasan pengetahuan di bidang manajemen Sumber daya

Manusia (SDM)

2. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S1 (S.E)

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan nenambah

referensi perpustakaan fakultas di kampus

1. Bagi tempat penelitian sebagai sumbangan pemikiran dan

pertimbangan dalam melakukan pemberdayaan SDM

2. Memberikan wawasan menganai manajemen SDM, sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam aktivitas

kedepannya

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) merupakan

bagian dari ilmu manajemen, yang berarti merupakan suatu usaha

untuk mengarahkan dan mengelolah sumber daya manusia di

dalam organisasi agar mampu berfikir dan bertindak sebagaimana

yang diharapkan organisasi. Organisasi yang maju tentu tidak

lepas dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, sebaliknya

tidak sedikit organisasi hancur dan gagal karena

ketidakmampuannya dalam mengelola sumber daya manusia.

Hasibuan (2006:10), menjelaskan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

Menurut Mangkunegara (2013:2), menjelaskan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja

dalam rangka mancapai tujuan organisasi.

7
Pada hakikatnya Manajemen sumber daya manusia

merupakan gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur

manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangan

dominan pada setiap organisasi. Oleh sebab itu Manajeman

Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

terhadap kegiatan organisasi.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Adapaun fungsi fungsi manajemen SDM, seperti halnya

fungsi manajemen umum, menurut Larasati S, (2018:16) yaitu:

a. Fungsi Manajerial

1) Perencanaan (merencanakan kebutuhantenaga kerja)

2) Pengorganisasian (mengorganisir semua tenaga kerja)

3) Pengarahan (Mengarahkan semua karyawan)

4) Pengendalian (Mengandalikan semua karyawan)

b. Fungsi Operasional

1) Pengadaan SDM (penarikan-seleksi-orientasi-penenpatan)

2) Pengembangan (Pendidikan dan latihan)

3) Kompenasi dan proteksi (upah, intensif, tunjangan, K3)

4) Pengitegrasian (kepentingan perusahaan + kebutuhan

karyawan)

5) Pemeliharaan (meningktkan kondisi fisik, mental dan

loyalitas)

6) Kedisiplinan (penerapan disiplin karyawan)

8
7) Pemberhentian (PHK/putusnya hubungan kerja karena

sebab tertentu.

B. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

1. Pengertian pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Pemberdayaan adalah sebuah proses agar setiap orang

atau individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam

berbagai pengontrolan, dan mempengaruhi kejadian kejadian

serta lembaga lembaga yang memperoleh kehidupannya.

Pemberdayaan bahwa orang memperoleh keterampilan,

pengetahan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi

kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatian.

Menurut Sedarmayanti (2016) pemberdayaan sumber

daya manusia adalah suatu proses kegiatan usaha untuk lebih

memberdayakan “daya manusia” melalui perubahan dan

pengembangan manusia itu sendiri, berupa kemampuan,

kepercayaan, wewenang dan tanggung jawab dalam rangka

pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi untuk meningkatkan

kinerja sebagaimana diharapkan.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk

membangkitkan kesadaran masyarakat akan potensi yang ada,

baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan

mendorong, memotivasi, dan memberikan semangat kepada

masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi yang bernilai

9
ekonomi. Sedangkan menurut soetarso, menyatakan

pemberdayaan msyarakat adalah peningkatan kemampuan,

motivasi dan peran semua unsur masyarakat agar dapat menjadi

sumber yang langgeng untuk mendukung semua bentuk usaha

kesejahteraan sosial (Huraerah, 2011:96).

Pemberdayaan masyarakat bertujuan agat masyarakat

bisa memiliki inisiatif untuk melaksanakan berbagai kegiatan

kegiatan sosial kemasyarakatan agar dapat memperbaiki atau

meningkatkan kualitas serta kondisi diri sendiri menjadi lebih baik

sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Untuk

memberdayakan msyarakat desa serta menanggulangi

kemiskinan dan kesenjangan, pembangunan pedesaan dalam

perkembangannya tidak semata mata terbatas pada peningkatan

produksi pertanian. Pembanguna pedesaan juga tidak hanya

cukup implementasi program peningkatan kesejahteraan sosial

melalui distribusi uang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan

dasar. Lebih dari itu adalah sebuah upaya denga spectrum

kegiatan yang menyentuh pemenuhan bebagai kebutuhan

sehingga masyarakat mndiri, percaya diri, dan tidak bergantung

serta dapat lepas dari belenggu struktural yang membuat hidup

sengsara. (sunyoto usman, 2012:31)

Menurut Kartasasmita (1997:31) Upaya pemberdayaan

masyarakat dapat dilihat dari 3 sisi, yakni:

a. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan

10
bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi

yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada masyarakat yang

sama sekali tanpa daya. Pemberdayaan adalah upaya untuk

membangun daya itu, dengan mendorong, memotivasi, dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta

berupaya untuk mengembangkannya.

b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat

(empowering).

Dalam rangka ini diperlukan langkah langkah lebih positif,

selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Penguatan

ini meliputi langkah langkah nyata, dan menyangkut

penyediaan berbagai masukan (input) serta pembuaan akses

kedalam berbagai peluang yang akan membuat masyarakat

menjadi makin berdaya.

c. Protecting, yaitu potensi masyarakat yang lemah dalam segala

hal perlu adanya perlindungan secara seimbang agar

persaingan yang terbentuk berjalan secara sehat.

3. Tahapan Pemberdayaan

Sebagai suatu proses, dalam implementasi pemberdayaan

terdapat beberapa tahapan yang menunjang suatu program

pemberdayaan, adapun tahapan tahapan dalam pemberdayaan

adalah sebagai berikut (Edi Suharto, 2005: 59-60):

a. Tahapan persiapan

Pada tahap persiapan ada dua hal yang perlu disiapkan

pertama penyiapan petugas yaitu community wolker.

11
Sedangkan persiapan kedua adalah penyiapan lapangan,

yaitu melakukan studi kelayakan lapangan. Tahapan

persiapan merupakan tahapan yang lazim pada setiap

kegiatan termasuk pemberdayaan, persiapan tersebut

berkenaan dengan petugas pemberdayaan dan lapangan

berkenaan dengan studi kelayakan lapangan yaitu layak

tidaknya dilakukan peberdayaan.

b. Tahapan Asesment

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap masalah dan

sumber daya yang dimilik klien atau masyarakat. Assessment

ini dapat juga dilakukan dengan menggunakan penilaian

SWOT, strength (kekuatan), Weaknes (kelemahan),

opportunity (kesempatan) threat (tantanan).

c. Tahap Perencanaan Program

Pada tahap ini agen perubahan mencoba melihat masyarakat

untuk memahami masalah yang mereka hadapi dan berusaha

mencari solusi terhadap masalah tersebut.

d. Tahap Formulasi Rencana Aksi

Pada tahap ini agen perubahan pada kelompok masyarakat

untuk menetukan program dan kegiatan yang akan mereka

lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Formulasi

rencana aksi dirumuskan oleh petugas dengan masyarakat.

e. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan

12
Pada tahap ini agen perubahan bersama peserta dari

kelompok masyarakat dalam melaksanakan progam yang

telah direncanakan.

f. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini agen perubahan bersama peserta dari

kelompok masyarakat melakukan pengawasan terhadap

program yang dilaksanakan dan mengawasinya.

g. Tahap Terminasi

Pada tahap ini dilakukan pemutusan hubungan kerja secara

resmi antara pekerja social dengan masyarakat.

Merujuk pendapat diatas, maka kesimpulan dari tahapan

pemberdayaan yaitu pertama, mengidentifikasi dan mengkaji

permasalahan dan potensi yang dimiliki baik sumber daya

manusia dan sumber daya alam yang mendukung keberhasilan

pemberdayaan. Kedua, berdasarkan hasil kajian yang telah

dilakukan selanjutnya mengembangkan rencana kegiatan. Ketiga,

menerapkan rencana yang telah disusun dan yang keempat yaitu

memonitoring atau mengkaji proses pelaksanaan dan hasil yang

dicapai serta mengevaluasinya sebagai informasi untuk perbaikan

program yang dijalankan.

4. Prinsip prinsip pemberdayaan masyarakat

Terdapat empat prinsip yang digunakan untuk melihat

suksesnya pemberdayaan, yaitu: (Sri Najiati: 2005)

a. Kesetaraan

13
Adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara

masyarakat dengan lembaga yang melakukan program

program pemberdayaan masyarakat.

b. Partisipasi

Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi

kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya

partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan

dievaluasi oleh masyarakat. Untuk sampai pada tingkat

tersebut memerlukan waktu dan proses pendampingan yang

berkomitmen tinggi.

c. Keswadayaan atau kemandirian

Menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat

daripada bantuan dari pihak lain. Konsep ini tidak mendukung

orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan,

melainkansebagai objek yang memiliki kemampuan sedikit.

Mereka mempunyai kemampuan menabung, pengetahuan

yang mendalam tentang kendala usahanya, mengetahu

kondisi lingkungan, serta memiliki norma norma yang sudah

lama dipatuhi. Semua perlu digali untuk menjadi modal dasar

bagi proses pemberdayaan

d. Berkelanjutan

Program pemberdayaan perlu dirancang untuk

berkelanjutan, meskipun pada awal awal peran pendamping

lebih dominan dabanding masyarakat sendiri. Namun peran

pendamping akan makin berkembang.

14
5. Konsep Pembangunan Masyarakat

Pembangunan masyarakat desa merupakan suatu bentuk

tindakan kolettif masyarakat desa yang bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat tersebut dalam arti material

dan spiritual. Pembanguna masyarakat desa adalah

pengkhususan dari pengertian community development yang

berarti pembangunan masyarakat sebagai keseluruhan dengan

tujuan menaikkan taraf hidup serta pengasilan dari masyarakat.

Pembangunan masyarakat desa merupakan bagian dari

pembangunan nasional, tentu saja tidak terlepas dengan tujuan

tujuan pembanguan secara keseluruhan. Karena kondisi

pedesaan mempunyai spesifikasi tertentu baik dalam bidang

sosial mauoun ekonomi maka tujuan pembangunan pedesaan

lebih sering diteankan pada bidang ekonomi sebab kondisi

ekonomi yang pada umumnya sangat memprihatinkan. Oleh

karena itu, tujuan jangka pendek lebih diarahkan pada

peningkatan taraf hidup masyarakat. Sebagaimana telah

dicamtumkan dalam pola dasar dan gerak operasional

pembangunan masyarakat desa, maka tujuan jangka pendek yang

hendak dicapai adalah untuk menaikkan taraf penghidupan dan

kehidupan rakyat, khususnya di desa desa yang berarti

menciptakan situasi dan kondisi, kekuatan dan kemampuan desa

dan masyarakat dalam suatu tingkat yang lebih kuat dan nyata

untuk tahap tahap pembangunan selanjutnya. Sedangkan tujuan

jangka panjangnya adalah untuk mencapai masyarakat adil dan

15
makmur berdasarkan pancasila yang direstui oleh Tuhan Yang

Maha Esa.

Disamping tujuan pokok untuk meningkatkan taraf hidup

msyarakat, pembangunan masyarakat mempunyai tujuan yang

sifatnya lebih strategis dan dapat mempercepat proses

pembangunan desa antara lain

1. Memperkancar sarana hubungan dan komunikasi untuk lebih

membuka desa terhadap daerah sekitarnya sehingga tidak

mudah menjadi daerah yang terisolasi.

2. Meningkatkan dan menyempurnakan struktur administrasi

pedesaan beserta personalnya sebagai usaha menciptakan

pembangunan desa yang lebih terarah dan efesien

C. Pendapatan Mayarakat

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diterima

perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah,

gaji, sewa, buga, komisi, ongkos dan laba. Pendapatan seseorang

juga didefenisikan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai

dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang .

Menurut Soekartiwi (2012:132), Pendapatan adalah

sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota

masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa yang

telah disumbangkan. Pendapatan masyarakat merupakan arus

uang yang mengalir dari pihak dunia usaha kepada masyarakat

dalam bentuk upah dan gaji, bunga, sewa, dan laba. Pendapatan

16
akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan,

bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan,

maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tetapi juga

kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian. Tingkat

pendapatan masyarakat merupakan salah satu kriteria maju

tidaknya suatu daerah, bila pendapatan suatu daerah relatif

rendah, dapat dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraah akan

rendah pula. Demikian juga apabila pendapatan perekonomian

masyarakat suatu daerah tinggi, maka tingkat kemajuan dan

kesejahteraannya dapat dikatakan tinggi juga.

2. Faktor Faktor yang mempengaruhi pendapatan

Adapun beberapa faktor faktor yang mempengaruhi

pendapatan: (Ratna Sukmayanti: 2008)

a. Kesempatan kerja yang tersedia

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berart

semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil

kerja tersebut.

b. Kecakapan dan Keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlianyang tinggi akan dapat

meningkatkan efeiensi dan efektifitas yang pada akhirnya

berpengaruh pula terhadap penghasilan

c. Motivasi

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah

penghasilan, semakin besar dorongan seseorang untuk

17
melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang

diperoleh

d. Keuletan Kerja

Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan dan

keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila

saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut

dijadikan sebagai bekal untuk meneliti kearah keuksesan dan

keberhasilan.

e. Banyak sedikitnya modal yang digunakan

Besar kecilnya suatu usaha yang dilakukan seseorang sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang diergunakan.

suatu usaha yang besar akan dapt memberikan peluang yang

besar pula terhadap penda[atan yang diperoleh.

D. Tinjauan Empiris

Penelitian Terdahulu

Table 2.1

No Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Rita Sri Setya Pemberdayaan Hasil dari penelitian yang

Ningrum (2019) masyarakat melalui dilakukan yaitu pemberdayaan

industri batu bata dalam masyarakat melalui industri batu

meningkatkan pendapatan bata di Desa Tiudan terdiri dari 3

masyarakat menurut tahap yaitu tahap menyadarkan

prespektif ekonomi islam diri dan membentuk perilaku,

di Desa Tiudan tahap menambah kemampuan,

Kecamatan Gondang dan tahap meningkatkan

18
Kabupaten Tulungagung kreatiftas. Dampak

pemberdayaan masyarakat

melalui industri batu bata

memiliki dampak positif dan

negatif. Dampak positifnya yaitu

membuka kesempatan kerja baru

bagi masyarakat yang pastinya

menambah pendapatan.

Sementara dampak negatifnya

yaitu terjadi pencemaran

lingkungan.

2 Lailatul Pemberdayaan Berdasarka penelitian yang

Mubaraqoh masyarakat melalui dilakukan strategi pemberdayaan

(2019) pengolahan produksi hasil oleh kelompok peternak Muda

peternakan dalam Karya di Desa Tambakrejo

meningkatkan pendapatan menggunakan aras

anggota kelompok di Desa mezzo,dimana pemberdayaan

Tambakrejo dilakukan menggunakan

Sumbergempol Kabupaten kelompok sebagai intervensi.

Tulungagung Dengan adanya kelompok

peternak Muda Karya sangat

membantu masyarakat dalam

menambah pengatahuan dan sklii

mengenai cara beternak yang

baik dan benar dan membantu

19
masyarakat dalam mengatasi

likuiditas dana.

3 Very Londa Peningkatan pendapatan Hasil penelitian yang di dapat

(2014) masyarakat melalui yaitu peningkatan pendapatan

program pemberdayaan di masyarakat melalui program

Desa Lolah II Kecamatan pemberdayaan di Desa Lolah II

Tombabire Kabupaten Kecamatan Tombabiri Kabupaten

Minahasa Minahasa dilakukan melalui

berbagai program pemberdayaan

masyarakat pedesaan yaitu

kegiatan bantuan pinjam modal

usaha melalui program nasional

pemberdayaan masyarakat

pedesaan, pengembangan

motivasi bekerja, serta pelatihan

keterampilan usaha ekonomi

4 Henry Dunan Upaya peningkatan Berdasarkan hasil penelitian

Pardede pendapatan melalui dapat disimpulkan bahwa upaya

pemberdayaan peningkatan pendapatan

masyarakat di Desa masyarakat melalui program

Mariah Hombang pemberdayaan di Desa Mariah

Kecamatan Huta Bayu Hombang Kecamatan Huta Bayu

Raja Kabupaten Raja Kabupaten Simalungun

Simalungun dilakukan melalui berbagai

program pemberdayaan yaitu

20
menjadi penyalur berbagai hasil

produksi masyarakat,

memberikan modal usaha melalui

program nasional pemberdayaan

masyarakat pedesaan,

pengembangan motivasi bekerja

dan memperkaya pengetahuan

dengan pelatihan keterampilan

usaha ekonomi.

5 Onius Peranan sumber daya Hasil penelitian menunjukkan

Wakerkwa manusia dalam bahwa keadaan di Desa

(2016) meningkatkan Umbanume masih banyak yang

pembangunan masyarakat perlu dibenahi untuk menuju ke

di Desa Umbanume arah masyarakat yang mandiri,

Kecamatan Pirime baik dalam bidang pendidikan

Kabupaten Lanny Jaya masyarakat maupun dalam

bidang perekonomian rakyat.

E. Kerangka Fikir

Pemberdayaan sumber daya manusia diartikan sebagai upaya

memberikan daya atau penguatan kepada masyarakat. Upaya

pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membangkitkan

kesadaran masyarakat akan potensi yang ada baik sumber daya alam

maupun sumber daya manusia dengan mondorong, memotivasi, dan

memberi semangat kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi

21
yang bernilai ekonomi. Pemberdayaan memiliki makna bahwa

penyelenggaraan pemerintah desa ditujukan untuk meningkatkan

pendapatan melalui kebijakan penetapan dan program. Pemberdayaan

diarahkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat secara produktif

sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan

yang lebih besar oleh karena itu pemberdayaan sumber daya manusia

dalam hal ini masyarakat perlu dilakukan oleh pemeritah desa mengingat

bahwa masyarakat merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu

daerah. Tidak hanya itu pemberdayaan masyarakat memerlukan

keterlibatan semua pihak, bukan hanya dari pemerintah saja melainkan

juga dunia usaha. Maka dari itu pemerintah memerlukan dukungan

semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Kartasasmita

(1997:31) ada 3 dimensi yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat

yaitu enabling atau terciptanya iklim yang mampu mendorong

berkembangnya potensi masyarakat, kemudian empowering yaitu potensi

yang dimiliki masyarakat lebih diperkuat lagi dan yang ketiga yaitu

protecting atau potensi masyarakat yang lemah dalam segala hal perlu

adanya perlindungan secara seimbang agar persaingan yang terbentuk

berjalan secara sehat.

Berdasarka uraian di atas maka model teori dalam penelitian ini

adalah

22
Gambar 2.1

Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia

Pemerintah Desa 1. Enabbling


Meningkatkan
Tanete Kec. 2. Empowering
pendapatan masyarakat
Bontomatene 3. Protecting

Kartasasmita
(1997:31)

23
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu menganalisis data

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Menurt Denzin dan

Lincoln (1994) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode

yang ada.

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitin yang menggambarkan atau

melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta fakta yang tampak

sebagaimana adanya. suatu metode yang digunakan dalam

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono 2001:

21). Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang dianggap kompoten dalam

memberikan informasi yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi mengenai upaya pemberdayaan sumber

daya manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa

Tanete Kec. Bontomatene Kab. Kep. Selayar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Tanete Kecamatan Bontomatene

Kabupaten Kepulauan Selayar, rentang waktu yang dibutuhkan dalam

24
penelitian ini yaitu kurang lebih 2 bulan yakni dimulai dari Bulan Juni

sampai dengan Juli 2020.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Nursalam (2003), Populasi adalah keseluruhan dari

variable yang menyangkut masalah yang diteliti. Yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di

Desa Tanete yang mata pencaharian sebagai petani kelapa kopra

dan nelayan.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2001) menyatakan bahwa sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. .

Maka dari itu sampel dari penelitian ini sebanyak 10 orang yaitu

masing masing 5 orang yang berprofesi sebagai petani kelapa kopra

dan nelayan di Desa Tanete.

D. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berupa sejumlah keterangan atau

fakta yang secara langsung dari lokasi penelitian, yaitu dalam hal ini

fakta yang secara langsung ada di Desa Tanete Kecamatan

Bontomateme Kabupaten Selayar dengan melalui interview langsung

maupun secara lisan dengan menyiapkan pedoman wawancara

terlebih dahulu.

2. Data Sekunder

25
Data sekunder adalah data data yang berupa buku buku atau

literatur atau peraturan perundang undangan serta data/dokumen

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Data

sekunder diperoleh melalui studi pustaka dengan mengambil dasar

dasar teori dari berbagai buku, peraturan perundang undangan

maupun literatur lainnya.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi adalah proses pengumpulan informasi dengan

cara mengamati orang atau tempat dilokasi riset. Observasi dilakukan

dengan cara mengumpulkan data data langsung dari objek penelitian,

tidak hanya terbatas pada pengamatan saja melainkan juga

pencatatan guna memperoleh data data yang telah kongkret dan jelas

(Sugiyono 2001: 309)

2. Interview

Interview adalah proses tanya jawab secara lisan antara dua

orang atau lebih dengan berhadap-hadapan secara fisik, antara satu

dengan yang lainnya dan masing masing dapat mendengarkan

langsung pembicaraannya dengan menggunakan alat bantu seperti

perekam, atau alat alat tulis. Wawancara dimaksudkan untuk

melakukan pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara

peneliti dengan narasumber atau responden yang dapat memberikan

informasi tentang objek yang diteliti. Wawancara bertujuan untuk

memperoleh data primer.(Koentjoro Ningrat 1993:29).

26
Metode interview ini digunakan sebagai metode utama dalam

penelitian ini, karena dipandang perlu dan memegang peranan

penting untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan , sehingga

data data yang akurat dapat diperoleh, kemudian data data yang

diperoleh dapat digali secara teliti. Metode interview ini juga

digunakan untuk mendapatkan data data tentang upaya

pemberdayaan sumber daya manusia dalam hal ini masyarakat di

Desa Tanete untuk peningkatan pendapatan masyarakatnya.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data

sekunder yaitu bahan primer dan hukum sekunder dengan mencari,

mencatat, dan mempelajari data yang berupa bahan bahan pustaka

yang terkait dengan pemberdayaan sdm dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat

F. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskrikti kualitatif. Adapun yang

dimaksud dengan deskriptif yaitu menggambarkan atau pemaparan

secara jelas keadaan senyatanya mengenai fakta fakta sebagaimana

hasil penelitian yang dilakukan dengan konsep wawancara terhadap

responden yang berkaitan dengan upaya pemberdayaan sumber daya

manusia dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Tanete

Kecamatan Bontomatene Kabupaten Selayar. Pengelolahan data dalam

penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Mathew

B. Miles, 2001: 15).

27
1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya

sesuai dengan hasill observasi dan interview di lapangan.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih,

memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan

serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-

catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti

membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang

yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data yang

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesisifk dan

mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan

3. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dilakukan agar data hasil

reduksi dapat terorganisasikan dengan baik dan tersusun dalam

pola hubungan sehingga memudahkan bagi para pembaca

untuk memahami data penelitian. Pada tahap penyajian data,

peneliti berusaha menyusun data yang relevan untuk

menghasilkan informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki

makna tertentu. Penyajian data yang baik merupakan satu

28
langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid

dan handal..

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah

menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan

verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti

kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.

Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang

diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah

ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang menjadi jelas setelah diteliti.

29
DAFTAR PUSTAKA

Anggito, A, dkk. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi : CV Jejak

Fenny M. G dan Very. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Program

Pemberdayaan di Desa Lolah II Kecamatan TombabiriKabupaten

Minahasa, Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKumn, Vol.1. Tahun 2014.

Hasibuan, Melayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huraerah, A. 2011. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.

Bandung: Humaniora

Kartasasmita, Ginanjar. 1997. Pembangunan Untuk Rakyat. Jakarta: PT Pustaka

Cidesindo

Larasati, S. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish

Publisher.

Mangkunegara, A.P. 2013, Manajemen Sumner Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mathew B. Miles, A. Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif,

(Jakarta:Universitas Indonesia, 2001), hlm 15.

Najiati Sri, dkk. 2005. Pembedayaan Masyarakat di Lahan Gambut. Bogor:

Wetlands International

Ningrat, K. 1993. Metode Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka

30
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sedarmayanti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Raflika

Aditama.

Soekartiwi. 2002. Faktor Faktor Produksi. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Method. Bandung: Alfabeta

Suharto, E. 2005. Membangun Masyarakat Menbudidayakan Rakyat. Bandung:

Reflika Aditama

Suhartono, I. 1985. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sukmayanti. R. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: PT Galaxi Puspa Mega.

Usman, S. 2012. Pembanguan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

31
32

Anda mungkin juga menyukai