Di susun Oleh :
Sri Hayu Kartika 210410147
Riska Fazira 210410158
Yusril Ramadhan Sembiring 210410167
Nurul Aulia 210410146
JURUSAN MANAJEMEN
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ....................................................... 3
2.2. Peraturan/Kebijakan Pemerintah Tentang BUMDes ............................................... 4
2.3. Unit Usaha BUMDes (BADAN USAHA MILIK DESA) ........................................... 5
2.4. Peran Bumdes Dalam Peningkatan Perekonomian Desa ......................................... 5
2.5. Strategi Pendayagunaan Potensi Lokal ..................................................................... 6
2.6. BUMDes Dalam Manajemen Strategi ........................................................................ 6
2.7. Tata Kelola BUMDes ................................................................................................... 7
BAB III
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 8
3.1. Metode Penelitian.............................................................................................................. 8
BAB IV .................................................................................................................................... 10
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 10
4.1. Deskripsi BUMDes .................................................................................................. 10
4.2. Struktur Organisasi dan Pengelolaan BUMDes ................................................... 10
4.3. Model Usaha dan Produk yang Dikembangkan .................................................. 11
4.4. Keterlibatan Masyarakat Desa dalam BUMDes .................................................. 12
4.5. Keuangan dan Kinerja Keuangan BUMDes ........................................................ 12
4.6. Dampak BUMDes terhadap Ekonomi dan Kesejahteraan Desa ........................ 12
4.7. Tantangan dan Kendala yang Dihadapi oleh BUMDes ....................................... 13
BAB V
PENUTUP ............................................................................................................................... 15
i
5.1. Kesimpulan. ................................................................................................................. 15
5.2. Saran............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………18
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Strategi Pengembangan Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Dan Keberlanjutan Lingkungan Desa Oleh Badan Usaha Milik
Desa Di Blang Panyang”
Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi Tugas Akhir Kelompok dari Ibu
DR.YANITA,SE.,MM pada mata kuliah Manajemen Strategi. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Yanita, selaku mata kuliah Manajemen
Strategi yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu
penulis untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Geunchik Bapak Tengku H.Ilyas
Daud dan Bapak Sekretari Desa Bapak Muhammad Rusli serta semua pihak-pihak yang telah
berbagi pengetahuannya dan menambah wawasan kepada penulis, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
dari makalah ini.
Penulis
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk pemberdayaan yang dilakukan pemerintah saat ini dalam rangka
peningkatan kualitas otonomi desa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki disetiap desa
secara mandiri dan kondisi riel desa adalah salah satunya dengan memanfaatkan organ organ
yang dimiliki pemerintahan pada tingkat desa. Salah satu organ yang terpenting dimiliki desa
adalah Badan Usaha Milik Desa atau dikenal dengan BUMDES. Badan ini di Kota
Lhokseumawe dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Gampong BUMG. Setiap desa
gampong harus memanfaatkan lembaga tersebut secara maksimal, dan harus direkayasa
secara kokoh.
Ketahanan ekonomi desa melalui BUMG harus mampu didefinisikan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat tentu dengan memperhatikan aspek kondisi nyata
yang dimiliki setiap gampong. Ini akan lebih memudahkan penyesuaian adaptasi berbagai
aspek yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan kearifan lokal
setiap gampong. Kesejahteraan yang bukan meniru atau mengikuti parameter desa atau
tempat lain. Kesejahteraan yang menyesuaikan dengan apa yang diberikan Tuhan berupa
alam dan hasil bumi serta keunikan masyarakatnya Rika Fatimah, 2018. Badan usaha milik
desa BUMDes merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan,
sehingga tidak menciptakan model usaha yang tumpang tindih di tingkat desa. Artinya tata
aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan yang solid. Penguatan kapasitas Badan
Usaha Milik Desa BUMDes akan terarah pada adanya tata aturan yang mengikat seluruh
anggota.
Pertimbangan yang melandasi desa untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa yakni
adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat standar pelayanan minimal agar
berkembang usaha masyarakat di desa, memberdayakan desa sebagai wilayah yang otonom
berkenaan dengan usaha-usaha produktif bagi upaya pengentasan kemiskinan, pengangguran
dan peningkatan pendapatan asli desa, meningkatkan kemandirian dan kapasitas desa serta
masyarakat dalam melakukan penguatan ekonomi di desa, menyalurkan inisiatif masyarakat
desa, mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya alam desa, adanya sumber daya
manusia yang mampu untuk mengelolanya dan adanya penyertaan modal dari pemerintah
1
desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai
bagian dari Badan Usaha Milik Desa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk menyajikan strategi pengembangan
yang tepat dan efektif bagi Badan Usaha Milik Desa/Gampong (BUMDes) di Desa Blang
Panyang. Berikut adalah tujuan lebih spesifik dari penulisan makalah ini:
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan bahwa penulisan laporan ini akan
memberikan kontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta pelestarian lingkungan yang lestari di Desa
Blang Panyang.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Suharto, E., & Hartono, S. (2019). Analisis Persepsi Masyarakat terhadap BUMDes di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 20(2), 140-152. Kajian ini
menganalisis persepsi masyarakat terhadap BUMDes di Indonesia. Studi ini mendefinisikan
BUMDes sebagai badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa dengan
tujuan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan desa. Penelitian ini menggunakan data
survei dan wawancara untuk mengevaluasi pemahaman dan penilaian masyarakat terhadap
BUMDes. Hasil penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang pemahaman masyarakat
mengenai konsep BUMDes dan sejauh mana implementasinya di desa-desa.
Badan Usaha Milik Desa BUMDes secara etimologi berasal dari beberapa kata yaitu
badan usaha yang diartikan kesatuan yurudis hukum, teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan sedangkan milik dapat diartikan sebagai kepemilikan atau
kepunyaan sementara Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga
yang mempunyai sistem pemerintah sendiri KBBI. Dengan demikian, BUMDes merupakan
usaha yang dilakukan oleh sistem pemerintah yang terdapat hukum yang menaungi secara
teknis dalam sektor perekonomian masyarakat.
Maryuani mendefinisikan bahwa BUMDes adalah lembaga usaha yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
membangun kerekatan sosial masyarakatyang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi
desa.
3
itu akan mendorong setiap Pemerintah Desa memberikan goodwill dalam merespon pendirian
BUMDes. Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi dipedesaan, BUMDes harus
memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkan agar
keberadaan dan kinerja, BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
peningkatan kesejahteraan warga desa.
Menurut purnomo (Purnomo, 2004) maksud dan tujuan dari pembentukan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni :
Pengaturan BUMDes diatur didalam Pasal 213 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2004, bahwa
desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebeutuhan dan potensi Desa.
1 Selain itu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,
yang didalamnya mengatur tentang BUMDes, yaitu pada 78-81, bagian kelima tentang Badan
Usaha Milik Desa. 2 Kemudian yang terakhir dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
Tahun 2010, menerangkan bahwa Badan Usaha Milik Desa merupakan peningkatan
4
kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintah dan
meningkatkan pendapatan masyarakat dari berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat
pedesaan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.
Definisi peran BUMDes, Peran yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki
oleh yang berkedudukan di masyarakat. Disini wujud peran BUMDes berada pada tujuan
BUMDes. Tujuan pendirian BUMDes antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli
Desa PAD. Berangkat dari cara pandang ini, jika Pendapatan Asli Desa PAD diperoleh dari
BUMDes, maka kondisi itu akan mendorong setiap Pemerintah Desa memberikan dukungan
dalam merespon pendirian BUMDes. BUMDes dalam pasal 78 Peraturan Pemerintah Nomor
72 tahun 2005 Tentang Desa dinyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat dan desa, Pemerintah Desa mendirikan Badan Usaha Milik desa ayat 1
Pembentukan Badan usaha Milik desa ditetapkan dalam Peraturan Desa dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan ayat 2. Bentuk Badan Usaha Milik desa harus berbadan
hukum ayat 3. BUMDes sebagai lembaga pengembangan potensi desa diperkirakan muncul
sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah pedesaan.
5
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan BUMDes sebagai pondasinya.
d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat desa.
e. Membantu para masyarakat untuk meningkatkan penghasilan sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kemakmuran masyarakat.
Jadi, BUMDES harus melakukan terobosan inovasi yang baru dalam mengembangkan
potensi desa. Potensi lokal adalah kekayaan alam, budaya, dan SDM pada suatu daerah.
6
2.7. Tata Kelola BUMDes
Ningsih, R., & Hartono, S. (2018). Penerapan Prinsip Tata Kelola Good Corporate
Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 19(1), 57-68. Kajian ini membahas tentang penerapan prinsip tata kelola Good
Corporate Governance (GCG) dalam konteks BUMDes. Studi ini menyoroti pentingnya
penerapan prinsip GCG untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan
operasional BUMDes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip GCG dapat
memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kinerja dan kepercayaan
masyarakat terhadap BUMDes.
Suryana, E., & Safrudin, A. (2020). Penguatan Kapasitas dan Tata Kelola BUMDes
sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Desa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 23(2), 137-
146. Kajian ini fokus pada penguatan kapasitas dan tata kelola BUMDes sebagai strategi
untuk meningkatkan kemandirian desa. Studi ini menyoroti pentingnya pengembangan
keterampilan pengelola BUMDes, partisipasi aktif masyarakat desa, dan keterlibatan
pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penguatan kapasitas dan tata kelola yang baik dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang keterkaitan BUMDes ini menggunakan metode survei dekriptif yang
berbasis pada data primer dan sekunder. Data sekunder dihimpun dengan studi dokumentasi
dari data administrasi Desa untuk mengetahui unit usaha BUMdes yang ada di
Desa/Gampong Blang Panyang. Sedangkan Data primer dihimpun menggunakan teknik
wawancara dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai kontribusi BUMdes dalam
perekonomian Desa dan hambatan hingga tantangan dalam pengelolaan BUMDes tersebut.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik yakni observasi
langsung, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Analisis data data dalam
penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data.
Jenis Dan Sumber Data Moleong (2010) sumber utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data seperti dokumentasi dan lain-lain.
Sehubungan dengan uraian diatas, maka jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berupa hasil
pengamatan setempat dan perolehan dokumen serta wawancara langsung pada
Sekretaris Desa (SEKDES) di Desa Blang Panyang Kecamatan Muara Satu Kota
Lhokseumawe. Pengambilan data dilakukan dengan cara:
a. Wawancara
Tehnik ini digunakan dengan menggunakan kuisioner yang berisi daftar pertanyaan
yang telah dibuat untuk keperluan peneliti. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan
mewawancarai Sekretaris Desa atau SEKDES. Wawancara yang peniliti lakukan
8
merupakan jenis wawancara tidak terstruktur. Jadi, dalam wawancara peneliti bebas
menanyakan apa saja yang berkaitan dengan penelitiannya yang berpedoman pada
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Dalam melaksanakan wawancara, peneliti
akan menanyakan beberapa pertanyaan yang hanya berupa garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
b. Observasi
Tehnik dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang
diteliti. Penelitian mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data peneliti yang diperoleh dari hasil studi
kepustakaan, yang berupa buku-buku literatur, karya ilmiah, jurnal-jurnal dan hasil publikasi
dari instansi terkait maupun artikel-artikel yang dipublikasikan di internet secara online yang
ada hubungannya dengan penelitian ini.
9
BAB IV
Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Merupakan lembaga usaha yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
membangun kerekatan sosial masyarakatyang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi
desa. Salah satnya BUMdes yang terletak di Desa/Gampong Blang Panyang, yang bergerak
di bidang Pertenakan dan Perdagangan. Usaha yang dibangun guna untuk meningkatkan
kesejahteraan masnyarakat desa.
Strukturnya sudah terbentuk sejak awal, terbentuk BUMG tersebut. Dimana pihak desa
memberikan suntikan modal untuk para petrnak untuk membantu mengembangkan
perekonomian desa. Terbentuknya suatu BUMG Pertenakan yang dilakukan oleh Gampong
terhadap masyarakat yaitu dengan anggota yang ingin bergabung langsung untuk serah terima
terhadap geuchik atau Perangkat Desa di Gampong Blang Panyang. Namun masyarakat yang
sudah menjalankan BUMG Pertenakan membagi hasil keuntungannya dengan para pihak
Perangkat Desa di Gampong Blang Panyang, untuk masyarakat sendiri mendapatkan hasil
60% sedangkan pihak Perangkat Desa tersebut mendapatkan hasil 40% dari BUMG
Pertenakan Hewan. Dengan demikian peternak akan menjaga ternaknya dan pada akhir tahun
akan dihitung keuntungannya dan juga bagi hasil.
Begitu juga dengan bidang Perdagangan Stukturnya juga sama seperti perternakan
dimana untuk para pedangang yang ingin mengembangkan usahanya mengajukan proposal
kepada desa dan akan diteliti oleh pihak desa dan pada akhirnya akan diberikan sutikan
modal berupa barang-barang jualanan yang kemudian pada akhir tahun akan dibayar
kembalian modal oleh pedagang kepada pihak desa. Untuk bagian perdagangan itu sendiri
para pihak Perangkat Desa hanya mensuplain atau menyuplai berarti membekali atau
memberikan (untuk persediaan) barang-barang yang dibutuhkan. Oleh karena itu, para pihak
Perangkat Desa membentuk kelompok-kelompok untuk masyarakat yang kurang mampu agar
10
diberikan bahan yang diperlukan oleh masyarakat untuk membuka usaha-usaha mereka.
Seperti contohnya, Usaha kecil berupa kios-kios maupun warung klontong.
Pengurus Desa berperan aktif dalam sistem kepengurusan Badan usaha milik desa yang
ada di Desa Blang Panyang. Dengan adanya sistem kepengurusan yang baik maka sudah
pastu dapat mencapai tujuan BUMdes yang awal dibuat yaitu untuk mensejahterakan dan
meningkatkan perekonomian masnyarakat desa. Peran pengurus BUMdes desa Blang
Panyang sudah sangat berperan aktif dalam kepengurusan sehingga sudah mampu membawa
perubahan bagi masnyarakat Desa.
Pada desa Blang Panyang terdapat dua bidang yang menjadi fokus pengurus BUMdes
dan perangkat desa. Adapun BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) yang ada didesa Blang
Panyang ada beberapa saja yaitu Pertenakan dan Perdagangan, Didalam BUMG tersebut
sudah berjalan dengan lancer dan sudah ada kemajuan. Kalau untuk perternakan yang
dilakukan oleh gampong tersebut adalah BUMG perternakan hewan, contohnya seperti
lembu. Sedangkan untuk pertenakan hewan sudah berjalan lancar dan sesuai dengan harapan.
Adapun beberapa produk atau layanan yang ditawarkan Badan Usaha Milik Desa di
desa Blang Panyang yaitu produk perternakan seperti Lembu atau sapi. Sedangkan di bidang
perdagangan yaitu menyuplai barang untuk pedagang atau grosir. Jadi pihak bumdes tidak
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat tetapi mereka memberikan pinjaman
untuk peternak dan pedagang sebagai modal mereka dalam berusaha untuk kemajuan
perekonomian di desa Blang panyang tersebut.
Strategi untuk memasarkan usaha bumdes pada desa ini yaitu dengan menyerahkan
langsung kepada pedagang dan peternak untuk menjual barang atau hewan ternak yang
dimiliki. Dan kemudian dilakukan pembagian hasil dari keuntungan yang didapatkan dalam
kegiatan tersebut.
11
4.4. Keterlibatan Masyarakat Desa dalam BUMDes
Masyarakat desa Blang panyang menyambut dengan baik program desa yang
dilakukan. Banyak masyarakat yang ingin mendaftarkan diri untuk mendapatkan modal dari
kegiatan BUMdes tersebut. Masyarakat terutamanya pedagang dan peternak merasa sangat
senang dengan adanya program desa tersebut. Banyak masyarakat yang membuat proposal
untuk mendapat bantuan dana tersebut dan dikirim ke desa dengan harapan pencairan dana
bantuan. Terapi pihak desa agak selektif dalam memilih yang mana masyarakat yang cocok
diberi pinjaman untuk modal usaha tersebut sehingga meminimalisir kerugian yang akan
datang ke depannya
Program BUMdes di desa Blang Panyang ini sudah berjalan 2 tahun dan pada tahun
pertama mengalami keuntungan yang baik sehingga pihak desa melakukan lagi pada tahun
keduanya namun pada tahun kedua terjadi beberapa masalah dan hambatan yaitu ada
beberapa pihak pedagang yang belum mengembalikan modal pinjaman yang dipinjamnya.
Sebenarnya jika tidak terjadi kendala dalam proses transaksi BUMdes ini sangat memiliki
prospek yang bagus dalam membantu perkembangan usaha masyarakat desa serta mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
BUMdes yang dilakukan pada desa Blang Panyang berdamfak pada Peningkatan
Pendapatan Masyarakat Desa, BUMDes Desa Blang Panyang telah memberikan dampak
positif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Melalui usaha perdagangan dan
perternakan yang dikembangkan oleh BUMDes, masyarakat desa memiliki akses ke sumber
penghasilan tambahan. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa BUMDes
memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian rumah tangga desa. BUMDes Desa
Blang Panyang telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat desa. Usaha perdagangan dan perternakan yang dikembangkan oleh
BUMDes telah menciptakan peluang ekonomi, meningkatkan pendapatan, menciptakan
lapangan kerja, mengembangkan potensi lokal, meningkatkan akses barang dan jasa, serta
meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
12
4.7. Tantangan dan Kendala yang Dihadapi oleh BUMDes
Pada tahun pertama berjalannya program BUMdes, semuanya berjalan dengan lancar
dan keuntungan didapat juga sesuai dengan yang diharapkan. Namun pada tahun kedua
terjadi sedikit permasalahan kepada beberapa pedagang yang melakukan peminjaman modal.
Terdapat beberapa pedagang yang tidak mengembalikan pinjaman modal sesuai dengan
waktu yang disepakati sehingga membuat pihak desa memberhentikan sementara program
yang dijalankan.
Pihak Perangkat Desa sudah melakukan stop semua anggaran terhadap Perdagangan
dikarenakan BUMG ada kendala maupun konflik terhadap perdagangan itu sendiri. Selain
itu, pihak masyarakat tidak pernah mau untuk membagikan hasil dari penjualan. Lalu pihak
Perangkat Desa akhir menemukan solusi dengan masyarakat tersebut dengan memberikan
barang saja lalu dikelola oleh masyarakat setempat, tetapi Perangkat Desa menanyakan
berapa dibutuhkan dan berapa harga yang dikenakan. Namun pihak masyarakat harus mampu
mengembalikan upah yang telah diberikan atau membagi dua hail tersebut. Setelah dilakukan
hal tersebut malah terjadi macet ditengah jalan hanya berjalan satu tahun saja dengan lancar
tetapi mulai memasuki tahun kedua malah tidak berjalan dengan semestinya. Malah
sebaliknya mereka main curang akan mengembalikannya tidak sesuai janji dan aturan, maka
dari itu para pihak Perangkat Desa sudah stop semua anggarannya. Dikarenakan hal tersebut
pihak Perangkat Desa melakukan pengeluaran hingga sampai setengah Milyar, atau
dinominalkan hingga 300jtan lebih. Uang tersebut hanya saja tertahan di pengembaliannya,
namun sekarang sudah mulai ada perkembangannya sedikit demi sedikit karna sudah
dilakukan pengancaman kepada masyarakat untuk melalukan pengembalian jika tidak
mengembalikan semua bantuan akan dikenakan saksi sesuai aturan yang berlaku. Jika ingin
membuka usaha yang dikasih oleh pihak perdagangan maka masyarakat itu sendirilah yang
mengajukan kepada para Perangkat Desa, untuk bisa dipilih oleh pihak Perangkat Desa
mereka melkukan dan mengajukan proposal agar dipilih dan diberikan. Untuk masyarakat itu
sendiri pun hanya diberikan barangnya saja jika dilakukan memberikan uang, pernah terjadi
uang tersebut tidak tau arahnya.
13
4.7.2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan dan kendala tersebut.
Pihak desa melakukan upaya untuk mengatasi tantangan atau kendaraan tersebut
dengan cara memberhentikan sementara program bumdes yang dilakukan di desa belang
panjang guna untuk menyelesaikan terlebih dahulu pembayaran modal yang belum
dikembalikan oleh pedagang.
14
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap BUMDes Desa Blang Panyang
yang berfokus pada sektor perdagangan dan perternakan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
15
5.2. Saran
Adapun saran dari kami sebagai penulis laporan ini yaitu hendaknya pihak desa lebih
melihat peluang lain yang cocok untuk dijadikan badan usaha milik desa lainnya. Ada
beberapa Usaha yang dapat dijalankan melalui BUMDes berdasarkan data administrasi
kantor Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe dan observasi
lapangan didapati beberapa unit usaha BUMDes adalah sebagai berikut Perternakan Hewan
dan Unggas, Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UEDSP), Perdagangan atau Waserda
(Warung Serba Ada), Perkebunan Lada dan Objek Wisata Desa seperti Goa Jepang dan
Pantai yang terletak di Blang Panyang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas. (2017). Panduan Pelaksanaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai Upaya
Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa. Jakarta: Kementerian
PPN/Bappenas.
Daryanto, A., & Utomo, C. H. (2016). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai
Penggerak Ekonomi Pedesaan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 17(1),
69-86.
Fitriyah, A. (2018). Membangun Pemberdayaan Ekonomi Melalui Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) di Era Otonomi Desa. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 19(1), 54-68.
Mardiyanto, H., & Sumardjoko. (2018). Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat Pedesaan di Era Otonomi Desa.
Jurnal Agro Ekonomi, 36(1), 71-87.
Nugrahaeni, S., & Yustika, A. E. (2019). Dampak Penerapan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Terhadap Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa. Jurnal
Administrasi Bisnis, 68(1), 108-116.
Suhartini, T., & Huda, N. (2017). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Pusat
Ekonomi Masyarakat Desa. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 6(1), 37-
48.
Sulastri, L., & Fauziah, H. (2020). Penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk
Meningkatkan Perekonomian Desa. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 8(1),
29-40.
Suparlan, P. (2019). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Solusi Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Desa. Jurnal Eksos, 2(1), 34-45.
17
LAMPIRAN
(Gambar 1)
(Gambar 2)
18