MAKALAH
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK I
Mengenai
“Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pemberdayaan Masyarakat
Desa Suranadi”
Oleh :
Ni Putu Erdani Sri Anggreni (A1C116068)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari beberapa pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca.Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.Untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori ......................................................................................................... 4
2.1.1 Alokasi Dana Desa ......................................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD) ................................................................. 6
2.1.3 Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) ........................................................ 7
2.2 Pemberdayaan Masyarakat Desa .............................................................................. 8
2.2.1 Definisi Pemberdayaan Masyarakat ............................................................... 8
2.2.2 Pengertian Masyarakat ................................................................................... 11
2.2.3 Konsep Pemberdayaan Masyarakat ................................................................ 12
2.2.4 Proses Pemberdayaan ..................................................................................... 13
2.2.5 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat ................................................................. 14
2.2.6 Tahap Pemberdayaan ...................................................................................... 16
2.2.7 Indikator Pemberdayaan Masyarakat ............................................................. 16
2.2.8 Prinsip Pemberdayaan Masyarakat ................................................................. 17
2.2.9 Penerapan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat ........................................ 18
2.2.10 Manfaat Pemberdayaan .................................................................................. 19
BAB III TEKNIK PENGUMPULAN DATA ......................................................................... 20
3.1 Wawancara ............................................................................................................... 20
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN .................................................................................... 21
4.1 Geografi dan Demografi ........................................................................................... 21
4.1.1 Geografi .......................................................................................................... 21
4.1.2 Demografi ....................................................................................................... 21
4.1.3 Keadaaan Sosial .............................................................................................. 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi pembangunan di Indonesia adalah peningkatan pemerataan
pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui arah kebijakan pembangunan sektoral
dan kinerja masyarakat terutama di pedesaan.Pembangunan desa merupakan sebagai
subjek pembangunan dan sebagai gerakan masyarakat dalam melaksanakan
pembagunan yang dilandasi oleh kesadaran untuk meningkatkan kehidupan yang
lebih baik.Diketahui bahwa hampir semua penduduk Indonesia bertempat tinggal di
pedesaan. Dengan jumlah penduduk dan komponen alam yang potensial akan
mendapatkan aset melalui Alokasi Dana Desa (ADD).
Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah maka daerah
diberikan otonom yang seluas-luasnya untuk mengurus semua penyelenggaraan
pemerintah diluar kewenangan pemerintah pusat untuk membuat kebijakan daerah
yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat,
serta otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.
Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian keuangan desa yang diperoleh
dari bagi hasil pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa yang dibagikan secara
proporsional. Alokasi Dana Desa (ADD) mengandung makna bahwa desa memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, yang
menyangkut peranan pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik dalam
proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang melibatkan
masyarakat di tingkat desa.
Alokasi Dana Desa (ADD) juga dimaksudkan untuk membiayai sebagian
program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan
kelembagaan desa, pemberian tunjangan aparatur pemerintah desa serta pemberian
dana pembangunan infrastruktur pedesaan. Untuk melaksanakan kewenangan
tersebut, pemerintah desa memliki sumber-sumber penerimaan yang digunakan untuk
membiayai kegiatan yang dilakukannya. Salah satu hal yang paling penting untuk
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Dari bagi hasil pajak daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% untuk desa
diwilayah kabupaten/desa yang bersangkutan sebagaimana UU No. 34 Tahun
2000 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah.
b. Dari retribusi Kabupaten/Kota yakni hasil penerimaan jenis retribusi tertentu
daerah Kabupaten/Kota sebagian diperuntukan bagi desa, sebagaimana
diamanatkan dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU No. 18
Tahun 1997 tentang pajak daerah dan tertribusi daerah.
c. Bantuan keuangan kepada desa yang merupakan bagian dari dana pemerintah
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota antara 5% sampai
10%. Persentase yang dimaksud tersebut diatas tidak termasuk dana alokasi
khusus.
hidup bersama, memiliki kebiasaan, tradisi dan sikap yang sama yang menghasilkan
kebudayaan.
lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai
sebagai suatu masyarakat yang mandiri. Kemandirian masyarakat merupakan suatu
kondisi yang dialami masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk
memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi
mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan
daya dan kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif,
psikomotorik, dan efektif, dan sumber daya lainnya yang bersifat fisik material.
(Ambar Teguh, 2004:80-81).
Pemberdayaan masyarakat hendaklah pada pembentukan kognitif
masyarakat yang lebih baik.Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan
kemampuan berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seorang atau
masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.Kondisi
konatif merupakan suatu sikap perilaku masyarakat yang terbentuk dan diarahkan
pada perilaku yang sensitif terhadap nilai-nilai pembangunan dan
pemberdayaan.Kondisi efektif merupakan sense yang dimiliki oleh masyarakat
yang diharapkan dapat diintervensi untuk mencapai keberdayaan dalam sikap dan
perilaku.Kemampuan psikomotorik merupakan kecakapan keterampilan yang
dimiliki masyarakat sebagai upaya pendukung masyarakat dalam rangka
melakukan aktivitas pembangunan (Ambar Teguh, 2004: 80-81).
Terjadinya keberadaan pada empat aspek tersebut (kognitif, konatif,
efektif, dan psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya
kemandirian masyarakat yang dicita-citakan, karena dengan demikian dalam
masyarakat akan terjadi cakupan wawasan yang dilengkapi dengan kecakapan
ketrampilan yang memadai, diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan
perilaku sadar akan kebutuhan tersebut, untuk mencapai kemandirian masyarakat
diperlukan sebuah proses. Melalui proses belajar maka masyarakat secara bertahap
akan memperoleh kamampuan atau daya dari waktu ke waktu, dengan demikian
akan terakumulasi kemampuan yang memadai untuk mengantarkan kemandirian
mereka, apa yang diharapkan dari pemberdayaan yang merupakan visualisasi dari
16
pembangunan sosial ini diharapakan dapat mewujudkan komunitas yang baik dan
masyarakat yang ideal (Ambar Teguh,2004: 80-81).
berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan sosial diberikan,
segenap upaya dapat dikosentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran
perubahan yang dioptimalkan. Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat
dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan
mengakses manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek
tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan, yaitu: kekuasaan di dalam
(powerwithin), kekuasaan untuk (powerto), kekuasaan atas (powerover), dan
kekuasaan dengan (powerwith).
Menurut Sedarmayanti (2014) pengukuran pemberdayaan masyarakat dengan
menggunakan 4 dimensi yaitu kemampuan, kepercayaan, wewenang, dan tanggung
jawab.
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3.1 Wawancara
Untuk menghasilkan kualitas data dan informasi serta analisis yang baik dan
bermutu, penulis menggunakan wawancara sebagai teknik pengumpulan data secara
efektif dan efisien. Wawancara yaitu suatu metode dalam pengumpulan data dengan
cara sistematis untuk memperoleh keterangan mengenai masalah yang diteliti
berdasarkan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan pihak
yang terlibat secara langsung pada hari Kamis, 6 Desember 2018 dengan
mewawancarai dua orang responden yaitu bapak Sapturi selaku Sekretaris Desa
Suranadi dan ibu Parsiatun selaku Bendahara Desa Suranadi. Daftar pertanyaan dari
wawancara dengan dua responden yaitu : Data penduduk Desa Suranadi? Data
pekerjaan masyarakat Desa Suranadi? Data tingkat pendidikan masyarakat Desa
Suranadi? Kegiatan apa saja yang dilakukan terkait pemberdayaan masyarakat desa
tahun 2017 dan 2018? Berapa Alokasi Dana Desa yang dikeluarkan untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa tersebut?
21
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1.2 Demografi
Desa Suranadi terdiri dari 8 (delapan) Dusun yang memiliki penduduk
sebanyak 6.282 Jiwa, dengan jumlah KK = 1.860. Tingkat pendidikan masyarakat
di Desa Suranadi berdasarkan data 13% tamat SD.
Mata pencaharian warga Desa Suranadi sebagian besar adalah buruh, selain
itu ada juga yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI,
pensiunan PNS, purnawirawan TNI, petani, buruh tani, buruh, wiraswasta,
karyawan swasta, hononer, pedagang, tukang, perawat, satpam, dan perangkat
desa.
Jumlah Penduduk Sesuai dengan Dusun
1 PNS 9
2 TNI 2
3 POLRI 1
4 Pensiunan PNS 4
5 Purnawirawan TNI 1
6 Petani 71
7 Buruh Tani 34
8 Buruh 256
9 Wiraswasta 70
10 Karyawan swasta 28
11 Honorer 10
12 Pedagang 28
13 Tukang 9
14 Mahasiswa 15
15 Pelajar 208
16 Ibu Rumah Tangga 191
17 Belum Kerja 160
18 Perawat 1
19 Satpam 1
20 Perangkat Desa 2
Total 1.101
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat diajukan
kesimpulan sebagai berikut.
Alokasi dana desa berpengaruh positif dan signfikan terhadap
pemberdayaan masyarakat. Pemberian Alokasi Dana Desa merupakan wujud dari
pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan
berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan
keanekaragaman, partisipasi, otonomi, demokratisasi, pemberdayaan masyarakat
dapat meningkatkan peran Pemerintah Desa dalam memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
27
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 72 ayat (1) point(d),
dan butir(4).