Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR DAN

PERAN KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

UPAYA MENINGKATKAN PENYELESAIAN LAPORAN HASIL


PEMERIKSAAN SECARA TEPAT WAKTU DI INSPEKTORAT
KABUPATEN REMBANG

Disusun oleh:
Nama : Ummu Najwa, SE
NIP : 19860823 201902 2 002
 Angkatan : XXXIV
No. Urut : 38
Jabatan : Auditor Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : Inspektorat Kabupaten Rembang
Coach : Gigus Nuryatno, A.Pi
Mentor : Hermawan Arianto, S.Sos

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXIV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
DAN PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Upaya Meningkatkan Penyelesaian Laporan


Hasil Pemeriksaan Secara Tepat Waktu di
Inspektorat Kabupaten Rembang

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan


pada: Hari : Rabu
Tanggal : 28 Juni 2019
Tempat : Widya Patra I, Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu

Blora, 27 Juni 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Ummu Najwa, SE.


NIP. 19860823 201902 2 002
Menyetujui,

Coach, Mentor,

Gigus Nuryatno, A.Pi Hermawan Arianto, S.Sos


Widyaiswara Ahli Madya Pengawas Pemerintahan
NIP. 19670822 199103 1 Muda NIP. 19700323 199703
011 1 005

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Upaya Meningkatkan Penyelesaian Laporan


Hasil Pemeriksaan secara tepat waktu di
Inspektorat Kabupaten Rembang

Telah diseminarkan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 28 Juni 2019
Tempat : Widya Patra I, Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu

Blora, 28 Juni 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Ummu Najwa, SE
NIP. 19860823 201902 2
002
Menyetujui,
Coach, Mentor,

Gigus Nuryatno, A.Pi Hermawan Arianto, S.Sos


Widyaiswara Ahli Madya Pengawas Pemerintahan
NIP. 19670822 199103 1 Muda NIP. 19700323 199703
011 1 005

Narasumber,

Sutrisno, S.Kom
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 19610526198403 1
001

iii
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


1.Peserta Pelatihan
Nama : Ummu Najwa, SE
NIP : 19860823 201902 2 002
Jabatan : Auditor Ahli Pertama
Unit Kerja : Inspektorat Kabupaten Rembang

 Adalah Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan III Angkatan XXXIV Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
2.Mentor
Nama : Hermawan Arianto, S.Sos
NIP : 19700323 199703 1 005
Jabatan : Pengawas Pemerintahan Muda
Unit Kerja : Inspektorat Kabupaten
Rembang
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi dan Habituasi
Nilai- nilai Dasar PNS ini merupakan produk pembelajaran individual
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan XXXIV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Aktualisasi
dan Habituasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil dimaksud akan
selalu diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban
kami dalam kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonseia.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala


konsekuensinya.

Blora, 28 Juni
Mentor 2019 Yang
Menyatakan,

Hermawan Arianto, S.Sos


NIP. 19700323 199703 1 Ummu Najwa, SE.
005 NIP. 19860823 201902 2 002

iv
PRAKATA

 Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis


panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan
Habituasi Nilai - nilai Dasar dan Peran Kedudukan ASN Diklat Latsar
CPNS Golongan III
 Angkatan XXXIV dengan  judul “Upaya Meningkatkan Penyelesaian
Laporan Hasil Pemeriksaan Secara Tepat Waktu di Inspektorat
Kabupaten Rembang” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1.Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah.
2.Fahrudin, S.H selaku Inspektur Kabupaten Rembang.
3.Drs. Suparmin, M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten
Rembang yang telah memberangkatkan CPNS untuk melaksanakan
latsar.
4.Gigus Nuryatno, A.Pi, selaku coach  atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.
5.Hermawan Arianto, S.Sos selaku mentor dan Pengawas Pemerintahan
Muda atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama pelaporan program aktualisasi.
6.Sutrisno, S.Kom selaku narasumber atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan laporan aktualisasi.
7.Keluarga besar Inspektorat Kabupaten Rembang
8.Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
9.Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.

v
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XXXIV tahun
2019.
11. Keluarga saya, Orangtua, Kakak dan Adik tercinta yang senantiasa
memberikan dukungan moril maupun materiil.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak membuat laporan menjadi lebih baik agar laporan ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Rembang .... 12

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa
 Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah, memiliki tugas sebagai pelaksana
kebijakan publik, pemberi pelayanan publik serta sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Keberadaan ASN dalam pembangunan
Nasional sangatlah penting, sehingga pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera
dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian sumbang dari
masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik, dalam
mewujudkan pemerintahan yang baik ( good govermance), sehingga
dunia usaha (corporate govermance) dan masyarakat (civil society) 
dapat terlayani dengan maksimal dan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan sosial yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
 ASN dituntut  untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai
dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam
menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang profesional untuk
membantu mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
Internalisasi nilai - nilai dasar ANEKA dilakukan melalui
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan ASN. Jenis diklat yang strategis
untuk mewujudkan ASN yang profesional seperti tersebut diatas
adalah Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan memiliki
karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
prima sebagai pelayan publik. Dengan adanya pelatihan dan
pembentukan

1
PNS profesional, maka penyelenggara Negara dapat berjalan dengan
baik.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN - RI Nomor 38 Tahun 2014,
di akhir pembelajaran peserta diklat diwajibkan membuat laporan
aktualisasi perihal isu yang ada di tempat kerja dan nantinya akan
diaktualisasikan di tempat kerja masing - masing peserta yang
berlandaskan nilai - nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dan berprinsip pada kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik.
Pengimplementasian ANEKA dimulai dengan membuat
laporan aktualisasi yang akan diterapkan di instansi, yaitu di
Inspektorat Kabupaten Rembang. Berdasarkan pengamatan selama
ini masih dijumpai penyelesaian laporan hasil pengawasan yang
melebihi waktu yang telah ditentukan. Hal ini ditunjukkan dengan
masih banyaknya penyelesaian laporan hasil pengawasan yang
melebihi dari waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan hal tersebut,
penulis dapat merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai
ANEKA dalam “Upaya meningkatkan penyelesaian Laporan Hasil
Pemeriksaan secara tepat waktu di Inspektorat Kabupaten
Rembang”.

B. Identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai auditor ahli pertama di Inspektorat
Kabupaten Rembang. Sumber isu yang diangkat dapat berasal
dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi
dasar laporan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
a. Whole of government (WoG),
b. Pelayanan publik, dan
c. Manajemen ASN.

2
NO NAMA BARANG JUMLAH KONDISI

1 2 3 4

aa Almari Kayu 13 buah Baik


ab Rak Kayu 11 buah Baik
ac Rak Besi 1 buah Baik
ad Kardek Besi 1 buah Baik
ae Kardek Kayu 1 buah Baik
af Zice 4 set Baik
ag Meja Tulis 40 buah Baik
ah Meja Panjang 7 unit Baik
ai Meja computer 9 unit Baik
aj Meja Rapat Eselon 1 buah Baik
ak II Meja Kerja Eselon 1 buah Baik
al II Meja Kerja Eselon 5 buah Baik
am III Meja Kerja 25 buah Baik
an Eselon IV Meja 11 buah Baik
ao Kerja Staf Kursi 2 buah Baik
ap Eselon II 14 buah Baik
aq Kursi Eselon III 10 buah Baik
ar Kursi Eselon 100 buah Baik
as IV Kursi Biasa 17 buah Baik
at Kursi Rapat 5 buah Baik
au Kursi Putar 45 buah Baik
av Kursi Lipat 50 buah Baik
aw Kursi Kayu 1 buah Baik
ax Mesin Ketik 1 buah Baik
ay Peti uang 3 buah Baik
az Jam Mekanis 1 unit Baik
ba CCTV 6 buah Baik
Peta
3 Bangunan Gedung 3 unit Baik
4 Jaringan
a Listrik 1 unit Baik
b Telepon 2 buah Baik
5 Buku Perpustakaan 199 buah Baik

B. Tugas Pokok Organisasi dan Tugas Pokok


Peserta 1. Tugas Pokok Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rembang
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Rembang, serta Peraturan Bupati
Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi
dan Fungsi

14
serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Rembang, Inspektorat
merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah
daerah yang dipimpin oleh inspektur yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris
daerah. Tugas pokok inspektorat adalah mempunyai tugas
membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan oleh perangkat desa.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Inspektorat
Kabupaten Rembang menyelenggarakan fungsi :
a.Perencanaan program pengawasan;
b.Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
c.Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, review, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya;
d.Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
e.Penyusunan laporan hasil pengawasan;
f.Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
g.Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.

2. Tugas Pokok Peserta


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
220 tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka
Kreditnya. Menurut pasal 4, tugas pokok auditor adalah
melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan teknis, pengendalian, dan evaluasi pengawasan.
a.Melaksanakan kegiatan perencanaan pengawasan adalah
suatu proses membantu pimpinan unit pengawasan dalam
merancang, menetapkan tujuan dan sasaran kinerja
pengawasan,

15
memutuskan bagaimana mencapainya dan mengidentifikasi
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran pengawasan yang telah ditetapkan tersebut.
b.Melaksanakan kegiatan pengorganisasian pengawasan adalah
suatu proses membantu pimpinan unit pengawasan dalam
memilah, merinci, membagi pekerjaan-pekerjaan pengawasan
yang akan dilakukan, mengalokasikan sumber daya dan
mengkoordinasikan hasil kegiatan pengawasan ke pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mencapai tujuan dan sasaran
pengawasan yang telah ditetapkan.
c.Melaksanakan kegiatan teknis pengawasan adalah
melaksanakan kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan,
dan pengawasan lain, mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan.
d.Melaksanakan kegiatan pengendalian pengawasan adalah
suatu proses membantu pimpinan unit pengawasan dalam
melaksanakan kegiatan pemantauan atas kinerja
pengawasan, membandingkan realisasi kinerja dengan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan, dan mengambil tindakan-
tindakan perbaikan (corrective action) yang diperlukan ke arah
pencapaian hasil pengawasan yang telah ditetapkan.
e.Melaksanakan kegiatan evaluasi pengawasan adalah suatu
proses membantu pimpinan unit pengawasan untuk membuat
penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode
atas kegiatan pengawasan dengan menggunakan kriteria
tertentu, seperti membuat kritik, membuat penilaian,
memberikan argumentasi, dan membuat penafsiran untuk
tujuan perbaikan kegiatan pengawasan.

16
C. Role Model
Tokoh yang menjadi Role Model saya adalah Bapak Hermawan
 Arianto, S.Sos. Bagi saya, beliau adalah sosok yang mempunyai
integritas tinggi. Selain itu, banyak keteladanan dan nilai-nilai positif
dari beliau yang dapat saya petik, beliau merupakan seseorang yang
disiplin. Beliau selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat.
Keteladanan beliau lainnya yang dapat saya petik adalah dalam
melakukan pengawasan, beliau merupakan seorang Pengawas
Pemerintah yang tegas dan kompeten. Beliau juga merupakan sosok
yang tanggungjawab, seimbang, inovatif, pekerja keras, cakap,
berorientasi mutu dan berfikir kritis. Beberapa keteladanan beliau
tersebut dapat saya jadikan motivasi untuk terus memperbaiki
kualitas diri sebagai seorang ASN yang profesional.

17
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan


Nilai ANEKA

Berdasarkan hasil analisis dengan metode AKPL dan USG, dari


kelima isu tersebut yang paling dominan dengan skor 15 adalah
Masih adanya keterlambatan waktu dalam penyelesaian Laporan
Hasil Pemeriksaan di Inspektorat Kabupaten Rembang. Untuk
mengatasi masalah tersebut, ditemukan gagasan pemecah isu yaitu
Upaya Meningkatkan Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan
Secara Tepat Waktu di Inspektorat Kabupaten Rembang.
 Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain
sebagai berikut:
1.Pembuatan register LHP yang belum selesai
2.Observasi dan identifikasi masalah yang menghambat
penyelesaian LHP
3.Membuat pembenahan atas permasalahan yang ditemukan dalam
observasi
4.Membuat email khusus untuk pengingat penyelesaian LHP
5.Membuat usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian LHP.

18
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Inspektorat Kabupaten Rembang

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pengawasan BMD di Inspektorat Kabupaten Rembang;

2. Masih adanya hasil temuan pemeriksaan SKPD yang berulang di Inspektorat Kabupaten
Rembang; 3. Belum update nya website Inspektorat Kabupaten Rembang;
4.Masih adanya keterlambatan waktu dalam penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan di
Inspektorat Kabupaten Rembang;
5.Belum sesuainya pelaksanaan PKPT dengan jadwal yang telah ditetapkan di Inspektorat
Kabupaten Rembang.

Isu yang diangkat : Masih adanya keterlambatan waktu dalam penyelesaian LHP di Inspektorat Kabupaten

Rembang Gagasan yang

diangkat : Upaya Meningkatkan Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan secara tepat waktu di Inspektorat
Kabupaten Rembang.

19
Konsultasi dengan mentor

Wawancara dengan Irbanwil I

Wawancara dengan Irbanwil IV

31
Bukti 2 : Laporan hasil diskusi dengan mentor (Terlampir)
Bukti 3 : Laporan hasil wawancara (Terlampir)
Bukti 4 : Daftar masalah yang menghambat penyelesaian LHP
(Terlampir)

3. Membuat pembenahan atas permasalahan yang ditemukan


dalam observasi
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan 3
KEGIATAN 3:
Membuat pembenahan atas permasalahan yang ditemukan
dalam observasi
Tanggal pelaksanaan 29 Mei 2019 – 18 Juni 2019
Bukti Laporan hasil diskusi, Laporan Hasil
Identifikasi, Penyelesaian LHP yang terlambat,
Foto dan video kegiatan
Uraian Kegiatan:
Tahap pelaksanaan kegiatan 1 adalah:
a.Melakukan diskusi dengan atasan
b.Melaporkan hasil identifikasi dan melakukan diskusi mengenai
pembenahan masalah dengan pihak yang berwenang
c.Menindaklanjuti hasil diskusi untuk penyelesaian masalah

Nilai Dasar:
1.Akuntabilitas (Kejelasan)
Nilai kejelasan dihabituasikan dengan cara menindaklanjuti
penyelesaian masalah dengan jelas
2.Nasionalisme (Diskusi/Musyawarah)
Nilai diskusi/ musyawarah dihabituasikan dengan melakukan
diskusi untuk menentukan solusi permasalahan dari hasil
observasi.
3.Etika Publik (Kearifan)
Nilai kearifan dihabituasikan dengan cara berkoordinasi
dengan mentor terkait menentukan solusi permasalahan dari
hasil observasi.

32
4.Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Nilai orientasi mutu dihabituasikan dengan cara melakukan
identifikasi terhdap solusi permasalahan dari hasil observasi.
5.Anti Korupsi (Kerja Keras)
Nilai kerja keras dihabituasikan dengan cara menindaklanjuti
hasil diskusi untuk penyelesaian masalah.

Kontribusi terhadap Pencapaian Visi - Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung komponen visi:
“Menjadi aparatur pengawasan yang professional, mandiri dan
berintegritas”.
Kegiatan ini mendukung komponen misi kesatu:
“Mendorong dan memberikan kontribusi bagi terselenggaranya
manajemen pemerintahan yang baik”.
Penguatan Nilai Organisasi:
Kegiatan ini sejalan dengan nilai organisasi:
Profesional, Obyektif, Independen dan perbaikan terus-menerus.

Bukti 1: Foto dan Video Kegiatan

Konsultasi dengan mentor

33
transparan, konsisten dan adil. Melalui penerapan nilai
akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dalam
memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja
kepada auditor.
b.Nasionalisme sebesar 100%. Nilai dasar nasionalisme
diterapkan pada hamper keseluruhan kegiatan untuk
memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan dlam
seluruh kegiatan adalah diskusi (musyawarah), karena setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan diawali adanya diskusi atau
musyawarah.
c.Etika Publik sebesar 100%. Indikator yang terdapat dalam nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi
 ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan
publik dan kepuasan publik.
d.Komitmen Mutu sebesar 100%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan
dalam pemeriksaan. Nilai yang paling menonjol adalah
orientasi mutu, efektif dan efisien
e.Anti Korupsi 100%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah kejujuran, keberanian, kerja keras dan disiplin.
Kontribusi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu belum
optimalnya penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh
nilai- nilai ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan
aktualisasi dan habituasi selama 51 hari. Penulis senantiasa
melakukan internalisasi nilai ANEKA senantiasa diterapkan dalam
menjalankan pekerjaan sebagai auditor.

40
B. Analisis Dampak Hasil Inisiatif/Kegiatan
 Analisis dampak hasil inisiatif/kegiatan merupakan analisis dari
penulis terhadap dampak apabila nilai-nilai dasar ASN tidak
dilaksanakan dalam inisiatif/kegiatan yang telah dilaksanakan.
Beberapa analisis dampak hasil inisiatif/kegiatan akan dijelaskan
pada tabel 4.7 berikut:

41
Tabel 4.7 Analisis Dampak Hasil Inisiatif/Kegiatan
No Nama
Kegiatan Nilai ANEKA Dampak
1. Pembuatan dalam
register LHP Kegiatan Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
yang belum a. Jika tidak ada kepemimpinan dan kepercayaan dari atasan proses pemeriksaan
selesai  Akuntabilitas
Nasionalisme tidak dapat terlaksana dengan baik.
Etika Publik
b. Jika tidak dilakukan kerjasama dengan pihak yang mempunyai data dan informasi
Komitmen Mutu
 Anti Korupsi tentang LHP yang sudah dan belum terbit, maka tidak akan data LHP yang valid.
c. Jika nilai respect dan pedulinya tim terhadap terselesaikannya LHP secara tepat
waktu tidak dilakuka, dimungkinkan proses penyusunan LHP tidak mendapatkan
hasil yang diinginkan.
d. Jika nilai inovasi tidak dihabituasikan maka tidak terwujud sebuah register Laporan
Hasil Pemeriksaaan
a. Jika penyusunan LHP tidak dilandasi sikap jujur akan berpengaruh terhadap proses
pemeriksaan yang tidak sesuai prosedur.

2. Observasi dan  Akuntabilitas Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:


identifikasi Nasionalisme
masalah yang a. Jika pelaksanaan observasi tidak didasari nilai akuntabilitas, pemecahan masalah
Etika Publik
menghambat Komitmen Mutu yang menghambat penyusunan LHP secara tepat waktu tidak akan maksimal
penyelesaian Anti Korupsi
LHP b. Pelaksanaan observasi jika tidak didasari dengan diskusi terlebih dahulu,
dimungkinkan tidak tepat sasaran

42
No Nama Nilai ANEKA Dampak
Kegiatan dalam
Kegiatan 3. Tidak bersikap cermat dan teliti mempengaruhi hasil dari usulan pembenahan SOP
tentang penyelesaian LHP
4. Sikap efisien jika tidak diterapkan berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan
dalam penyusunan usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian LHP
5. Jika tidak disiplin dalam penyusunan usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian
LHP, maka usulan pembenahan SOP tidak terselesaikan sesuai jadwal

45
C. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Menghadapi Kendala
Penulis menemukan beberapa kendala yang muncul dalam
melaksanakan kegiatan. Namun, penulis juga memiliki strategi dalam
menghadapi kendala tersebut. Beberapa uraian kendala yang timbul
dan strategi menghadapi kendala akan dijelaskan pada tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.8 Uraian Kendala dan Strategi Menghadapi Kendala
No Nama Kegiatan Kendala Strategi
Menghadapi
Kendala
1. Pembuatan register Register LHP tidak Melakukan diskusi
LHP yang belum berfungsi dengan atasan
selesai mengenai format
register LHP
2. Observasi dan Narasumber sibuk Menjalin
identifikasi masalah dengan kegiatan komunikasi yang
yang menghambat pemeriksaan yang baik dengan
penyelesaian LHP lain meminta waktu
yang luang untuk
3. Membuat Kurang Kompetensi wawancara
pembenahan atas dalam Melakukan diskusi
permasalahan yang menyelesaikan dengan atasan
ditemukan dalam masalah tentang solusi
observasi pembenahan atas
4. Membuat email Pihak-pihak yang permasalahan
khusus untuk berkaitan belum Membantu
pengingat mempunyai email mengaktifkan email
penyelesaian LHP aktif 
5. Membuat usulan Kurang pahamnya
pembenahan SOP dalam pembenahan Melakukan diskusi
tentang SOP dengan atasan
penyelesaian LHP dalam pembenahan
SOP

46
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
1.Isu yang terpilih dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai
nilai dasar PNS adalah “Masih adanya keterlambatan waktu
dalam penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di
Inspektorat Kabupaten Rembang”. Oleh karena itu, perlu
dilaksanakan kegiatan yang mengarah pada upaya
meningkatkan Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan secara
tepat waktu di Inspektorat Kabupaten Rembang. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan berjumlah lima kegiatan, yaitu:
a.Pembuatan register LHP yang belum selesai;
b.Observasi dan identifikasi masalah yang menghambat
penyelesaian LHP;
c.Membuat pembenahan atas permasalahan yang ditemukan
dalam observasi;
d.Membuat email khusus untuk pengingat penyelesaian LHP;
e.Membuat usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian
LHP
2.Sebanyak lima kegiatan telah terlaksana mulai tanggal 17 Mei -
26 Juni 2019. Seluruh kegiatan berjalan baik dan lancar
sebagai perwujudan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari nilai
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Bukti pelaksanaan kegiatan
disajikan pada bagian lampiran.
3.Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini memiliki peranan penting
dalam menunjang visi Inspektorat Kabupaten Rembang yakni
“Menjadi Aparatur Pengawasan Yang Profesional, Mandiri, dan
Berintegritas” dan misi Inspektorat Kabupaten Rembang, yakni:
a. Mendorong dan Memberikan Kontribusi bagi
terselenggaranya Manajemen pemerintahan yang baik.

47
DAFTAR PERMASALAHAN DALAM PENYELESAIAN LHP:

1.Banyaknya tugas mandatory seperti reviu, diklat dan lainnya yang


harus segera diselesaikan.
2.Adanya laporan khusus dari masyarakat yang harus didahulukan
penyelesaiannya.
3.Beberapa tugas yang belum terakomodir dalam Program Kerja
Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
4.Pengembalian NHP dari Obrik tertentu yang
terlambat 5. Kuantitas SDM yang kurang
LAMPIRAN KEGIATAN 3

1.Hasil diskusi
2.Laporan Hasil Identifikasi
3.Penyelesaian LHP yang terlambat
LAMPIRAN KEGIATAN 4

1.Hasil diskusi
2.Surat tugas dan alamat email baru
3. Data email penyusun LHP
4. Laporan pengiriman email
LAMPIRAN KEGIATAN 5

1.Hasil diskusi
2.Hasil Kajian SOP
3.Rancangan SOP hasil kajian
4. Nota usulan pelaporan SOP

Anda mungkin juga menyukai