Disusun oleh:
Nama : Ummu Najwa, SE
NIP : 19860823 201902 2 002
Angkatan : XXXIV
No. Urut : 38
Jabatan : Auditor Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : Inspektorat Kabupaten Rembang
Coach : Gigus Nuryatno, A.Pi
Mentor : Hermawan Arianto, S.Sos
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Ummu Najwa, SE
NIP. 19860823 201902 2
002
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Narasumber,
Sutrisno, S.Kom
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 19610526198403 1
001
iii
SURAT PERNYATAAN
Blora, 28 Juni
Mentor 2019 Yang
Menyatakan,
iv
PRAKATA
v
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XXXIV tahun
2019.
11. Keluarga saya, Orangtua, Kakak dan Adik tercinta yang senantiasa
memberikan dukungan moril maupun materiil.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak membuat laporan menjadi lebih baik agar laporan ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
vi
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah, memiliki tugas sebagai pelaksana
kebijakan publik, pemberi pelayanan publik serta sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Keberadaan ASN dalam pembangunan
Nasional sangatlah penting, sehingga pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera
dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian sumbang dari
masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik, dalam
mewujudkan pemerintahan yang baik ( good govermance), sehingga
dunia usaha (corporate govermance) dan masyarakat (civil society)
dapat terlayani dengan maksimal dan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan sosial yang pada akhirnya akan
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai
dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam
menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang profesional untuk
membantu mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
Internalisasi nilai - nilai dasar ANEKA dilakukan melalui
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan ASN. Jenis diklat yang strategis
untuk mewujudkan ASN yang profesional seperti tersebut diatas
adalah Pelatihan Dasar (LATSAR) CPNS. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan memiliki
karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
prima sebagai pelayan publik. Dengan adanya pelatihan dan
pembentukan
1
PNS profesional, maka penyelenggara Negara dapat berjalan dengan
baik.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN - RI Nomor 38 Tahun 2014,
di akhir pembelajaran peserta diklat diwajibkan membuat laporan
aktualisasi perihal isu yang ada di tempat kerja dan nantinya akan
diaktualisasikan di tempat kerja masing - masing peserta yang
berlandaskan nilai - nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dan berprinsip pada kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik.
Pengimplementasian ANEKA dimulai dengan membuat
laporan aktualisasi yang akan diterapkan di instansi, yaitu di
Inspektorat Kabupaten Rembang. Berdasarkan pengamatan selama
ini masih dijumpai penyelesaian laporan hasil pengawasan yang
melebihi waktu yang telah ditentukan. Hal ini ditunjukkan dengan
masih banyaknya penyelesaian laporan hasil pengawasan yang
melebihi dari waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan hal tersebut,
penulis dapat merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai
ANEKA dalam “Upaya meningkatkan penyelesaian Laporan Hasil
Pemeriksaan secara tepat waktu di Inspektorat Kabupaten
Rembang”.
2
NO NAMA BARANG JUMLAH KONDISI
1 2 3 4
14
serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Rembang, Inspektorat
merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah
daerah yang dipimpin oleh inspektur yang berkedudukan
dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris
daerah. Tugas pokok inspektorat adalah mempunyai tugas
membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan oleh perangkat desa.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Inspektorat
Kabupaten Rembang menyelenggarakan fungsi :
a.Perencanaan program pengawasan;
b.Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
c.Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, review, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya;
d.Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
e.Penyusunan laporan hasil pengawasan;
f.Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
g.Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
15
memutuskan bagaimana mencapainya dan mengidentifikasi
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan
sasaran pengawasan yang telah ditetapkan tersebut.
b.Melaksanakan kegiatan pengorganisasian pengawasan adalah
suatu proses membantu pimpinan unit pengawasan dalam
memilah, merinci, membagi pekerjaan-pekerjaan pengawasan
yang akan dilakukan, mengalokasikan sumber daya dan
mengkoordinasikan hasil kegiatan pengawasan ke pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mencapai tujuan dan sasaran
pengawasan yang telah ditetapkan.
c.Melaksanakan kegiatan teknis pengawasan adalah
melaksanakan kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan,
dan pengawasan lain, mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan.
d.Melaksanakan kegiatan pengendalian pengawasan adalah
suatu proses membantu pimpinan unit pengawasan dalam
melaksanakan kegiatan pemantauan atas kinerja
pengawasan, membandingkan realisasi kinerja dengan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan, dan mengambil tindakan-
tindakan perbaikan (corrective action) yang diperlukan ke arah
pencapaian hasil pengawasan yang telah ditetapkan.
e.Melaksanakan kegiatan evaluasi pengawasan adalah suatu
proses membantu pimpinan unit pengawasan untuk membuat
penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode
atas kegiatan pengawasan dengan menggunakan kriteria
tertentu, seperti membuat kritik, membuat penilaian,
memberikan argumentasi, dan membuat penafsiran untuk
tujuan perbaikan kegiatan pengawasan.
16
C. Role Model
Tokoh yang menjadi Role Model saya adalah Bapak Hermawan
Arianto, S.Sos. Bagi saya, beliau adalah sosok yang mempunyai
integritas tinggi. Selain itu, banyak keteladanan dan nilai-nilai positif
dari beliau yang dapat saya petik, beliau merupakan seseorang yang
disiplin. Beliau selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat.
Keteladanan beliau lainnya yang dapat saya petik adalah dalam
melakukan pengawasan, beliau merupakan seorang Pengawas
Pemerintah yang tegas dan kompeten. Beliau juga merupakan sosok
yang tanggungjawab, seimbang, inovatif, pekerja keras, cakap,
berorientasi mutu dan berfikir kritis. Beberapa keteladanan beliau
tersebut dapat saya jadikan motivasi untuk terus memperbaiki
kualitas diri sebagai seorang ASN yang profesional.
17
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI
18
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
2. Masih adanya hasil temuan pemeriksaan SKPD yang berulang di Inspektorat Kabupaten
Rembang; 3. Belum update nya website Inspektorat Kabupaten Rembang;
4.Masih adanya keterlambatan waktu dalam penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan di
Inspektorat Kabupaten Rembang;
5.Belum sesuainya pelaksanaan PKPT dengan jadwal yang telah ditetapkan di Inspektorat
Kabupaten Rembang.
Isu yang diangkat : Masih adanya keterlambatan waktu dalam penyelesaian LHP di Inspektorat Kabupaten
diangkat : Upaya Meningkatkan Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan secara tepat waktu di Inspektorat
Kabupaten Rembang.
19
Konsultasi dengan mentor
31
Bukti 2 : Laporan hasil diskusi dengan mentor (Terlampir)
Bukti 3 : Laporan hasil wawancara (Terlampir)
Bukti 4 : Daftar masalah yang menghambat penyelesaian LHP
(Terlampir)
Nilai Dasar:
1.Akuntabilitas (Kejelasan)
Nilai kejelasan dihabituasikan dengan cara menindaklanjuti
penyelesaian masalah dengan jelas
2.Nasionalisme (Diskusi/Musyawarah)
Nilai diskusi/ musyawarah dihabituasikan dengan melakukan
diskusi untuk menentukan solusi permasalahan dari hasil
observasi.
3.Etika Publik (Kearifan)
Nilai kearifan dihabituasikan dengan cara berkoordinasi
dengan mentor terkait menentukan solusi permasalahan dari
hasil observasi.
32
4.Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Nilai orientasi mutu dihabituasikan dengan cara melakukan
identifikasi terhdap solusi permasalahan dari hasil observasi.
5.Anti Korupsi (Kerja Keras)
Nilai kerja keras dihabituasikan dengan cara menindaklanjuti
hasil diskusi untuk penyelesaian masalah.
33
transparan, konsisten dan adil. Melalui penerapan nilai
akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dalam
memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit kerja
kepada auditor.
b.Nasionalisme sebesar 100%. Nilai dasar nasionalisme
diterapkan pada hamper keseluruhan kegiatan untuk
memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan dlam
seluruh kegiatan adalah diskusi (musyawarah), karena setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan diawali adanya diskusi atau
musyawarah.
c.Etika Publik sebesar 100%. Indikator yang terdapat dalam nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi
ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan
publik dan kepuasan publik.
d.Komitmen Mutu sebesar 100%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan
dalam pemeriksaan. Nilai yang paling menonjol adalah
orientasi mutu, efektif dan efisien
e.Anti Korupsi 100%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah kejujuran, keberanian, kerja keras dan disiplin.
Kontribusi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu belum
optimalnya penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh
nilai- nilai ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan
aktualisasi dan habituasi selama 51 hari. Penulis senantiasa
melakukan internalisasi nilai ANEKA senantiasa diterapkan dalam
menjalankan pekerjaan sebagai auditor.
40
B. Analisis Dampak Hasil Inisiatif/Kegiatan
Analisis dampak hasil inisiatif/kegiatan merupakan analisis dari
penulis terhadap dampak apabila nilai-nilai dasar ASN tidak
dilaksanakan dalam inisiatif/kegiatan yang telah dilaksanakan.
Beberapa analisis dampak hasil inisiatif/kegiatan akan dijelaskan
pada tabel 4.7 berikut:
41
Tabel 4.7 Analisis Dampak Hasil Inisiatif/Kegiatan
No Nama
Kegiatan Nilai ANEKA Dampak
1. Pembuatan dalam
register LHP Kegiatan Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:
yang belum a. Jika tidak ada kepemimpinan dan kepercayaan dari atasan proses pemeriksaan
selesai Akuntabilitas
Nasionalisme tidak dapat terlaksana dengan baik.
Etika Publik
b. Jika tidak dilakukan kerjasama dengan pihak yang mempunyai data dan informasi
Komitmen Mutu
Anti Korupsi tentang LHP yang sudah dan belum terbit, maka tidak akan data LHP yang valid.
c. Jika nilai respect dan pedulinya tim terhadap terselesaikannya LHP secara tepat
waktu tidak dilakuka, dimungkinkan proses penyusunan LHP tidak mendapatkan
hasil yang diinginkan.
d. Jika nilai inovasi tidak dihabituasikan maka tidak terwujud sebuah register Laporan
Hasil Pemeriksaaan
a. Jika penyusunan LHP tidak dilandasi sikap jujur akan berpengaruh terhadap proses
pemeriksaan yang tidak sesuai prosedur.
42
No Nama Nilai ANEKA Dampak
Kegiatan dalam
Kegiatan 3. Tidak bersikap cermat dan teliti mempengaruhi hasil dari usulan pembenahan SOP
tentang penyelesaian LHP
4. Sikap efisien jika tidak diterapkan berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan
dalam penyusunan usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian LHP
5. Jika tidak disiplin dalam penyusunan usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian
LHP, maka usulan pembenahan SOP tidak terselesaikan sesuai jadwal
45
C. Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Menghadapi Kendala
Penulis menemukan beberapa kendala yang muncul dalam
melaksanakan kegiatan. Namun, penulis juga memiliki strategi dalam
menghadapi kendala tersebut. Beberapa uraian kendala yang timbul
dan strategi menghadapi kendala akan dijelaskan pada tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.8 Uraian Kendala dan Strategi Menghadapi Kendala
No Nama Kegiatan Kendala Strategi
Menghadapi
Kendala
1. Pembuatan register Register LHP tidak Melakukan diskusi
LHP yang belum berfungsi dengan atasan
selesai mengenai format
register LHP
2. Observasi dan Narasumber sibuk Menjalin
identifikasi masalah dengan kegiatan komunikasi yang
yang menghambat pemeriksaan yang baik dengan
penyelesaian LHP lain meminta waktu
yang luang untuk
3. Membuat Kurang Kompetensi wawancara
pembenahan atas dalam Melakukan diskusi
permasalahan yang menyelesaikan dengan atasan
ditemukan dalam masalah tentang solusi
observasi pembenahan atas
4. Membuat email Pihak-pihak yang permasalahan
khusus untuk berkaitan belum Membantu
pengingat mempunyai email mengaktifkan email
penyelesaian LHP aktif
5. Membuat usulan Kurang pahamnya
pembenahan SOP dalam pembenahan Melakukan diskusi
tentang SOP dengan atasan
penyelesaian LHP dalam pembenahan
SOP
46
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1.Isu yang terpilih dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai
nilai dasar PNS adalah “Masih adanya keterlambatan waktu
dalam penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di
Inspektorat Kabupaten Rembang”. Oleh karena itu, perlu
dilaksanakan kegiatan yang mengarah pada upaya
meningkatkan Penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan secara
tepat waktu di Inspektorat Kabupaten Rembang. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan berjumlah lima kegiatan, yaitu:
a.Pembuatan register LHP yang belum selesai;
b.Observasi dan identifikasi masalah yang menghambat
penyelesaian LHP;
c.Membuat pembenahan atas permasalahan yang ditemukan
dalam observasi;
d.Membuat email khusus untuk pengingat penyelesaian LHP;
e.Membuat usulan pembenahan SOP tentang penyelesaian
LHP
2.Sebanyak lima kegiatan telah terlaksana mulai tanggal 17 Mei -
26 Juni 2019. Seluruh kegiatan berjalan baik dan lancar
sebagai perwujudan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari nilai
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Bukti pelaksanaan kegiatan
disajikan pada bagian lampiran.
3.Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini memiliki peranan penting
dalam menunjang visi Inspektorat Kabupaten Rembang yakni
“Menjadi Aparatur Pengawasan Yang Profesional, Mandiri, dan
Berintegritas” dan misi Inspektorat Kabupaten Rembang, yakni:
a. Mendorong dan Memberikan Kontribusi bagi
terselenggaranya Manajemen pemerintahan yang baik.
47
DAFTAR PERMASALAHAN DALAM PENYELESAIAN LHP:
1.Hasil diskusi
2.Laporan Hasil Identifikasi
3.Penyelesaian LHP yang terlambat
LAMPIRAN KEGIATAN 4
1.Hasil diskusi
2.Surat tugas dan alamat email baru
3. Data email penyusun LHP
4. Laporan pengiriman email
LAMPIRAN KEGIATAN 5
1.Hasil diskusi
2.Hasil Kajian SOP
3.Rancangan SOP hasil kajian
4. Nota usulan pelaporan SOP