Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI

Leonard David
Latsar 2021
Gol. III Kelompok 1
Identifikasi isu pada Satuan kerja
Seksi Pertimbangan Hukum :
 Pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang
belum optimal di seksi Pertimbangan Hukum
 Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat
Hukum dalam hal Draft Perjanjian/Kontrak
kepada Seksi Pertimbangan Hukum
 Adanya penumpukan saat pengumpulan
dan penyampaian laporan setiap kegiatan.
Penilaian Terhadap ISU
No. ISU A P K L Kedudukan dan Ket.
Peran PNS

1 Pengelolaan surat masuk dan  x   Manajemen


surat keluar yang belum optimal di ASN Tidak
seksi Pertimbangan Hukum

2 Belum adanya SOP Pemberian     Akuntabilitas ya


Saran Pendapat Hukum dalam hal
Draft Perjanjian/Kontrak kepada
Seksi Pertimbangan Hukum.
3 Adanya penumpukan saat     Manajemen Ya
pengumpulan dan penyampaian ASN
laporan setiap kegiatan.
Penentuan Prioritas Isu Analisis
USG
No. ISU U S G Total Priorit Kedudukan dan
as Peran PNS
.

1 Belum adanya SOP Pemberian 4 5 4 13 1 Akuntabililtas


Saran Pendapat Hukum dalam hal
Draft Perjanjian/Kontrak kepada
Seksi Pertimbangan Hukum.
2 Adanya penumpukan saat 3 4 5 12 2 Manajemen
pengumpulan dan penyampaian ASN
laporan setiap kegiatan.
Faktor Penyebab ISU

 Satuan Kerja lain terkadang dalam


mengirim Draft Perjanjian/ Kontrak
dalam tidak memberikan informasi awal
sebelum sampai ke Seksi Pertimbangan
Hukum
 Setiap SDM memiliki langkah – langkah
yang berbeda dan pola berpikir yang
berbeda dalam menganalisa suatu hal.
PEMECAHAN ISU
Penilaian Gagasan Pemecahan Isu
Dengan Metode Mc. Namara
No. Alternatif K Ke Bi Total Ranking
o

1 Membantu Membuat Rancangan Standar 5 5 5 15 1


Operasional Procedur dalam melakukan
pemberian saran pendapat hukm dalam hal
draft perjanjian/kontrak.
2 Membantu terkait administrasi dalam hal 5 4 4 14 2
mempercepat pengiriman draft
perjanjian/kontrak masuk ke Seksi
Pertimbangan Hukum.

Ko : Kontribusi
Ke : Kelayakan
Bi : Biaya
Rancangan Kegiatan
 Melakukan Konsultasi rancangan Kegiatan
terkait penyusunan SOP Saran Pendapat
Hukum pada Draft perjanjian/kontrak
 Mempersiapkan data terkait kebutuhan
dalam penyusunan perancangan SOP
Analisa pada Draft perjanjian/kontrak
 Menyusun dan mengkelompokan data
terkait bagian – bagian SOP pemberian
saran dan pendapat hukum draft
perjanjian/kontrak
 Melaporkan hasil output konsep SOP
kepada Atasan selaku Mentor
Terima Kasih
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI BADAN KEAMANAN LAUT
REPUBLIK INDONESIA

“ SOP PEMBERIAN SARAN PENDAPAT HUKUM TERKAIT DRAFT


PERJANJIAN/KONTRAK KEPADA SEKSI PERTIMBANGAN HUKUM ”

Disusun Oleh :

LEONARD DAVID, S.H.


NIP. 19880725 202012 1 007

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN I
TAHUN 2021

PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI ASN DAN ISU PERUBAHAN

Judul : SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum terkait Draft


Perjanjian / Kontrak kepada Seksi Pertimbangan Hukum
Nama : Leonard David, S.H.
NIP : 19880725 202012 1 007
Unit Kerja : Direktorat Hukum

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2020

Mentor Pembimbing

M. Azhari, S.H., M.H Ir. Yusni Emilia Harahap. MM.


NIP. 19830501 201012 1 002 NIP. 19590322 198306 2 001

Penguji,

Lalu Ismail. SP.MM


NIP. 19671231 198703 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
serta kemudahan yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini. Rancangan ini merupakan salah satu hasil dari proses pembelajaran saya
selama pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Badan Keamanan Laut Golongan III di
Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor.
Rancangan ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancer tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaann
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Laksdya Aan Kurnia S.Sos., M.M. selaku Kepala Badan Kemanan Laut
Republik Indonesia.
2. Bapak M. Azhari, S.H., M.H. selaku mentor serta Kepala Seksi Pertimbangan
Hukum yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahannya dalam
penyusunan laporan.
3. Ibu Ir. Yusni Emilia Harahap. M.M. sebagai Widyaiswara pembimbing (coach)
yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi dan
laporan Aktualisasi.
4. Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan.
5. Teman-teman latsar angkatan VIII tahun 2020 CPNS Bakamla yang selalu
mendukung dan selalu kompak.

Jakarta, Maret 2021


Peserta,

Leonard David, S.H


NIP. 19880725 202012 1 007
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... viii
Lampiran 1 Rancangan Aktualisasi
Tusi………………………………………………………46........................................ viii
Lampiran 2 Lembar Bimbingan
Coach………………………………………………………..49 .................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 9
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 9
B. TUJUAN ............................................................................................................. 10
C. RUANG LINGKUP ........................................................................................... 11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................... 11
A. DESKRIPSI ORGANISASI .................................. Error! Bookmark not defined.
1. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Budaya Kerja Organisasi ...... 13
2. Struktur Organisasi ....................................................................................... 15
3. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja............................................................ 15
B. NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DALAM NKRI (ANEKA) ............. 16
1. Akuntabilitas .................................................................................................. 16
2. Nasionalisme ................................................................................................... 17
3. Etika Publik .................................................................................................... 17
4. Komitmen Mutu ............................................................................................. 19
5. Anti Korupsi ................................................................................................... 19
6. Whole of Government (WoG) ........................................................................ 20
7. Manajemen ASN ............................................................................................ 21
8. Pelayanan Publik ........................................................................................... 21
C. RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................... 22
1. Identifikasi Isu................................................................................................ 22
Isi Calon isu, jelaskan detil ........................................ Error! Bookmark not defined.
2. Prioritas Isu .................................................................................................... 24

iv
3. Pemecahan Isu................................................................................................ 25
4. Rancangan Kegiatan...................................................................................... 28
(PENJELASAN TEKNIS LEBIH DETAIL DARI POIN b. SOLUSI
PEMECAHAN ISU)................................................... Error! Bookmark not defined.
……DAN SETERUSNYA GUNAKAN CARA PEMBAHASAN YANG SAMA
UNTUK SETIAP KEGIATAN YANG DIRUMUSKAN ….. .... Error! Bookmark
not defined.
(PENJELASAN TEKNIS LEBIH DETAIL DARI POIN b. SOLUSI
PEMECAHAN ISU)................................................... Error! Bookmark not defined.
D. JADWAL PELAKSANAAN ............................................................................ 33
D. TABEL PRODUK PEMBELAJARAN AKTUALISASI .............................. 35
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 41
RANCANGAN AKTUALISASI TUSI ............................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR BIMBINGAN COACH LATSAR CPNS ANGKATAN XXII
KELOMPOK 1 NON KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2018 .................. 42

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPPT........................................................................... 15


Gambar 2.2 Unit Kerja Penulis dalam Struktur Organisasi Deputi Teknologi Industri
Rancang Bangun dan Rekayasa ...................................................................................... 15

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemilihan Isu dengan Metode APKL ............................................................. 23


Tabel 2.2 Penilaian Prioritas Isu dengan Metode USG .................................................. 25
Tabel 2.3 Prioritas Gagasan Pemecahan Isu Dengan Metode Tapisan Mc.Namara ...... 26

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rancangan Aktualisasi
Tusi………………………………………………………46
Lampiran 2 Lembar Bimbingan
Coach………………………………………………………..49

Lampiran 1 Rancangan Aktualisasi Tusi ......................... Error! Bookmark not defined.


Lampiran 2 Lembar Bimbingan Coach .......................................................................... 42

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur sipil Negara selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian, selanjutnya
melaksanakan kebijakan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Sebagai abdi negara dan abdi Masyarakat setiap Pegawai Negeri Sipil harus
memiliki kemampuan melaksanakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat di
atas kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai abdi negara setiap ASN/PNS juga
berkewajiban setia dan taat kepada Pancasila sebagai filsafah dan ideologi negara, UUD
1945, negara dan pemerintahan. Dalam hal ini pegawai negeri harus bersikap
monoloyalitas, sehingga setiap PNS/ASN dapat memusatkan segala perhatian dan
fikiran serta menyerahkan daya dan tenaganya untuk menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan serta berdaya dan berhasil guna. Kesetiaan dan
ketaatan penuh yang berarti bahwa PNS/ASN sepenuhnya berada di bawah
pemerintahan dan sebagai abdi masyarakat. PNS/ASN harus memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dan di dalam Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4); CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan
yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang diselaraskan
pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter PNS/ASN yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui

9
pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Maka dari itu sebagai ASN
perlu membuat rancangan yang dapat dilaksanakan di Badan Keamanan laut Republik
Indonesia.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state), yang wilayah
perairannya meliputi perairan kedaulatan dan perairan yurisdiksi dengan luas total
perairan Indonesia sebesar 6.400.000 km2 dengan panjang garis pantai sepanjang
108.000 km serta memiliki jumlah pulau kurang lebih 17.504. Dengan luasnya wilayah
perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia, terkandung potensi yang dapat dimanfaatkan
seperti sumber daya alam dan mineral, letak geografis Indonesia sebagai jalur
perdagangan dunia, biodiversity, sumber energi dan lain sebagainya. Potensi yang
terkandung di dalam laut Indonesia sebagaimana dimaksud dapat menjadi dasar untuk
mewujudkan pembangunan Ekonomi Biru (Blue Economy).
Mengaitkan beberapa aspek dari Negara Indonesia. Maka Bakamla di lahirkan
untuk mengupayakan peningkatan daya-saing pada aspek yang relevan perlu dilakukan
secara simultan salah satunya pembenahan administrasi dan manajemen pemerintahan
di laut, termasuk keamanan dan keselamatan serta perlindungan di laut. Oleh karena itu
BAKAMLA sebagai organisasi yang mempunyai visi dan misi menjaga keamanan dan
keselamatan laut menganut prinsip pelayanan yang tepat, cepat dan akurat berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA yaitu :
1) Akuntabilitas.
2) Nasionalisme.
3) Etika Publik.
4) Komitmen Mutu.
5) Anti Korupsi.

B. Tujuan
Tujuan Rancangan Aktualisasi ini dibuat untuk menggambarkan atas penerapan
nilai-nilai dasar PNS/ASN sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan peserta pelatihan
dasar. lebih khususnya, peserta pelatihan dasar mampu mengimplementasikan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sehingga kedepanya peserta pelatihan dasar dapat tertanam kepribadian yang

10
jujur, kompeten, adil, berintegritas, dan profesional. Adapun tujuan rancangan
aktualisasi bisa di jabarkan sebagai berikut :
1) Menanamkan nilai-nilai dasar ANEKA;
2) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di satuan kerja;
3) Membentuk PNS/ASN menjadi pelayan masyarakat yang professional.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi berada di seksi Pertimbangan Hukum,
Kedeputian Informasi, Hukum dan Kerja Sama, Badan Keamanan Laut RI. dan pada
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi peserta dapat mengaitkan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara mencakup penerapan nilai-nilai dasar yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang biasa disingkat
dengan ANEKA. Nilai-nilai ini diperkaya dengan Pelayanan Publik, Manajemen ASN
dan Whole of Government. Penerapan aktualisasi dilakukan terhitung dari 22 Februari
2021 sampai dengan 27 April 2021.

11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) merupakan revitalisasi
dari Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) yang dibentuk untuk mendukung
program pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,
diproyeksikan menjadi leading sector di bidang Keamanan dan Keselamatan Laut.
Bakamla RI dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014
tentang Kelautan dan Peraturan Pemerintah nomor 178 Tahun 2015 tentang Badan
Keamanan Laut. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, tugas pokok Bakamla adalah
melaksanakan Patroli Keamanan dan Keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan
wilayah Yurisdiksi Indonesia.

Gambar 2.1 Logo Badan Keamanan Laut / Indonesia Coast Guard


Makna Simbol
Garuda : Lambang Negara
Pancasila : Dasar Negara
Bola Dunia : Melambangkan pelaksanaan tugas-tugas, baik Nasional maupun
Internasional
Jangkar : Melambangkan lingkup kerja di laut
Tombak mata Tiga : Merupakan Senjata Dewa Neptunus (Dewa Laut Bangsa
Romawi) melambangkan kekuatan dan kemampuan untuk

12
mewujudkan keselamatan, keamanan dan tegaknya hukum di
wilayah perairan Indonesia
Tambang : Melambangkan Persatuan dan Kesatuan
Bintang : Merupakan cerminan semangat pengabdian dan kehormatan
Bangsa dan Negara.

1. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Budaya Kerja Organisasi

a) Visi
“Terwujudnya Bakamla yang profesional dan dapat dipercaya masyarakat
maritim Nasional dan Internasional guna mendukung terciptanya Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong.”

Misi
1) Mewujudkan Keamanan maritim Nasional dan Internasional yang mampu
menjaga keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan
wilayah yuridiksi Indonesia dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2) Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim melalui Bakamla sebagai penjaga poros maritim
dunia.
3) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju kuat
dan berbasiskan kepentingan Nasional.

b) Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2014 Pasal 61 tugas pokok Badan Keamanan
Laut adalah melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan
Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Selain menjalankan tugas pokok
tersebut Bakamla mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Menyusun kebijakan nasional dibidang keamanan dan keselamatan di
wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia;
2) Menyelenggarakan sistem peringatan dini keamanan dan keselamatan di
wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia;

13
3) Melaksanakan penjagaan, pengawasan, penindakan pelanggaran hukum di
wilayah perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia;
4) Menyinergikan dan memonitor pelaksanaan patroli perairan oleh instansi
terkait;
5) Memberikan dukungan teknis dan operasional kepada instansi terkait;
6) Memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan
Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia;
7) Melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan nasional.

c) Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Bakamla adalah sebagai berikut:
1) Kapabilitas adalah berkarya bagi Bangsa dan Negara dengan menjunjung
tinggi profesionalitas dan kehormatan diri.
2) Integritas adalah menghormati perbedaan, mengutamakan standar terbaik
dan memegang sikap moral teguh dalam pengabdian kami kepada Bangsa
dan Negara.
3) Dedikasi adalah berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik demi
keselamatan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan pada nilai luhur
UUD 1945 dan Pancasila yang agung.
Nilai-nilai organisasi menjadi dasar bagi setiap personil Bakamla untuk bekerja
demi terlaksananya tugas pokok dan fungsi serta terwujudnya visi dan misi
Bakamla RI. Selain menerapkan nilai – nilai organisasi, ASN Bakamla juga
harus memiliki pemahaman dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN dengan baik yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai ANEKA tersebut
harus mampu diaktualisasikan oleh para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Bakamla pada kegiatan sehari-hari. Rancangan Aktualisasi ini berisi Nilai-nilai
dasar ASN di unit kerja Direktorat Data dan Informasi, Deputi Bidang Informasi
Hukum dan Kerjasama Bakamla RI.

14
2. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Unit Kerja /Sub Bagian

3. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja


Berdasarkan Peraturan Kepala Bakamla Nomor PER-001/KEPALA
BAKAMLA/V/2015 tentang Organisasi dan Tata Kelola Bakamla menjelaskan
tugas dan fungsi Subdirektorat Pertimbangan dan Advokasi Hukum, yaitu :
• Pasal 169

15
Subdirektorat Pertimbangan dan Advokasi Hukum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan kordinasi kegiatan perumusan, perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pertimbangan dan advokai hukum.
• Pasal 170
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169,
Subdirektorat Pertimbangan dan Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi :
a) pelaksanaan pemberian pendapat dan pertimbangan hukum; dan
b) pelaksanaan advokasi, asistensi dan pendampingan terhadap proses
penanganan perkara.
• Pasal 172
1) Seksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan pemberian
pendapat dan pertimbangan hukum.

B. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN Dalam NKRI (ANEKA)


Sebagai seorang ASN hendaknya kita mampu memahami dan
mengimplementaiskan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan baik. Tanpa mengenal
nilai-nilai dasar profesi ASN, maka ASN hanya akan tumbuh sebagai “status” bukan
sebagai “jiwa”. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-
nilai dasar profesi ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai
dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu terwujudnya
nilai-nilai publik. Adapun indkator akuntabilitas, antara lain :
a) Jujur
b) Trasnparan

16
c) Integritas
d) Tanggung jawab
e) Adi
f) Cermat dan teliti
g) Kejelasan
h) Konsistensi
i) Netral
j) Mendahulukan Kepentingan public
k) partisipatif

2. Nasionalisme
Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sika yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya yang dapat
mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya. Sedangkan secara luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme juga berperan
penting dalam pembinaan karakter bangsa. Salah satu cara untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila, yaitu:
a. Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa)
1) Religus
2) Toleran
3) Etos Kerja
4) Transparan
5) Amanah
6) Percaya Diri
b. Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradap)
1) Humanis

17
2) Tenggang Rasa
3) Persamaan Derajat
4) Saling Menghormati
5) Tidak Diskriminatif
c. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)
1) Cinta Tanah Air
2) Rela Berkorban
3) Menjaga Ketertiban
4) Mengutamakan Kepentingan Publik
5) Gotong Royong
d. Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan)
1) Musyawarah Mufakat
2) Kekeluargaan
3) Menghargai Pendapat
4) Bijaksana
e. Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
1) Adil
2) Tidak Serakah
3) Tolong Menolong
4) Kerja Keras
5) Sederhana

3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai dasar etika
publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

18
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu merujuk kepada kemampuan untuk bekerja secara efektif
dan efisien, serta dapat menciptakan invoasi-inovasi baru untuk mempertahankan,
bahkan meningkatkan mutu pelayanan institusi. Nilai dasar yang harus ada pada
komitmen mutu adalah:
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi
d. Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari Bahasa latin corruption yang artinya kerusakan,
kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan serius, karena
dampaknya luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, organisasi, masyarakat luas, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

19
Seorang ASN harus dapat menerapkan nilai-nilai dan perilaku yang anti korupsi
agar tercipta pemerintahan yang bersih. Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain:
a. Jujur
b. Disiplin
c. Tanggung Jawab
d. Kerja Keras
e. Sederhana
f. Mandiri
g. Adil
h. Berani
i. Peduli

6. Whole of Government (WoG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Terdapat
beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh
sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar
terciptapenyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya

20
potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban
untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin
bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

7. Manajemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort
zone ke competitive zone. Berikut ini beberapa Tujuan UU ASN antara lain:
a. lndependensi dan netralitas
b. Kompetensi
c. Kinerja atau produktifttas kerja
d. Integritas
e. Kesejahteraan
f. Kualitas pelayanan publik
g. Pengawasan

8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat. Terdapat 7 sikap pelayanan
prima, yakni :
a. Passionate (bersemangat)
b. Progressive (mernakain cara terbaik)
c. Proactive (antisipatif, tidak menunggu)
d. Prompt (positif, tanpa curiga)
e. Patience (sabar)
f. Proportional (tidak mengada-ada)
g. Functional (tepat waktu)

21
C. Rancangan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Beberapa identifikasi isu yang di ambil dari 4 (empat) nilai kedudukan dan
peran ASN dalam NKRI, yaitu Akuntabilitas, Etika publik, Komitmen mutu, dan
Manajemen ASN, Adapun isu-isu yang diangkat oleh penulis mengenai
Manajemen ASN dan Pelayanan Publik, karena kemampuan setiap individu
merupakan Manajemen ASN, sementara produk atau hasil pengolahan data
merupakan nilai dari Komitmen mutu. Adapun penulis dapatkan dari Suksi
Pertimbangan Hukum, Bakamla RI antara lain :
a) Pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang belum optimal di seksi
Pertimbangan Hukum.
Isu pertama dapat di identifikasikan pada nilai “Manajemen ASN” karena
apabila tidak segera di proses, menyebabkan penumpukan surat, sehingga
lebih memakan waktu.
b) Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum dalam hal Draft
Perjanjian/Kontrak kepada Seksi pertimbangan Hukum.
Isu kedua dapat di identifikiasikan pada nilai “ Akuntabilitas’ dan
“Komitmen mutu” karena beberapa satker meminta saran pendapat hukum
pada draft kontrak yang terkesan terburu.
c) Adanya penumpukan saat pengumpulan dan penyampaian laporan setiap
kegiatan.
Isu ketiga dapat di identifikasikan pada nilai “Akuntabilitas” dan
“Manajemen ASN” karena banyaknya laporan yang tidak langsung
dikerjakan dan diproses sehingga mengakibatkan penumpukan laporan
untuk dikerjakan dan diperiksa.

Proses penetapan isu dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang ada


menggunakan alat bantu penetapan isu berdasarkan kriteria APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan). Aktual artinya isu benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki dimensi
masalah yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

22
Semua isu tersebut diatas berkaitan dengan kedudukan dan peran ASN yaitu
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Pemilihan Isu dengan Metode APKL

Score Peran
No Isu Aktual A P K L dan
Kedud Ket.
ukan
ASN

1 Pengelolaan surat masuk dan surat √ - √ √ MASN Tidak


keluar yang belum optimal di seksi
Pertimbangan Hukum
2 Belum adanya SOP Pemberian Saran √ √ √ √ AK Ya
Pendapat Hukum dalam hal Draft
Perjanjian/Kontrak kepada Seksi
Pertimbangan Hukum.
3 Adanya penumpukan saat √ √ √ √ MASN tidak
pengumpulan dan penyampaian
laporan setiap kegiatan.

Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak/Kelayakan

Isu nomor 1 (satu) yaitu “Pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang belum
optimal” tidak memenuhi smua kriteria APKL. Isu ini Aktual atau benar-benar
terjadi di Direktorat Hukum Bakamla RI karena teknik pengelolaanya yang belum
optimal. Tidak Problematik karena dilihat dari pengelolaan suratnya yang masih
bisa dikerjakan dan dipahami. Kekhalayakan karena mempengaruhi kinerja
pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan dan kinerja dari
bagian lain yang akan mengelola surat-surat tersebut. Isu ini memenuhi kriteria
keLayakan karena arsip merupakan dokumen yang penting dalam suatu kegiatan
yang dilakukan oleh suatu bagian.
Isu nomor 2 (dua) yaitu “Belum adanya SOP Pemberian Saran pendapat hukum
dalam hal Draft Perjanjian/Kontrak kepada Seksi pertimbangan Hukum.”
memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini memiliki kriteria Aktual di Direktorat

23
Hukum Bakamla karena benar belum adanya SOP pemberian saran pendapat
hukum dalam hal draft perjanjian/kontrak. Isu ini memenuhi kriteria Problematik
dikarenakan apabila ada SOP maka akan memudahkan pegawai dalam menjalankan
tugas untuk pemberian saran pendapat hukum nantinya. Isu ini memenuhi kriteria
Kekhalayakan dikarenakan harus diketahui semua pegawai untuk dilaporkan
kepada pimpinan. Isu ini memenuhi kriteria kelayakan karena apabila ada hasil
dari aktualisasinya akan memberikan nilai positif untuk para pegawai.
Isu nomor 3 (tiga) yaitu “Adanya penumpukan saat pengumpulan dan
penyampaian laporan setiap kegiatan” memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini
Aktual atau benar-benar terjadi di Direktorat Hukum khususnya pada Seksi
Pertimbangan Hukum karena banyaknya laporan yang tidak langsung dikerjakan
dan diproses sehingga mengakibatkan penumpukan laporan untuk dikerjakan dan
diperiksa. Isu ini memenuhi kriteria Problematik dikarenakan akan membuat
pegawai juga menjadi menumpuk pekerjaannya sedangkan masih ada lagi
pekerjaan lain yang belum diselesaikan. Isu ini memenuhi kriteria Kekhalayakan
dikarenakan menyangkut banyak pegawai di Direktorat Hukum yang memiliki
laporan yang menumpuk untuk dikerjakan diproses. Isu ini memenuhi kriteria
layak karena untuk mencarikan solusi agar penyampaian laporan tidak lagi
menumpuk dan mempermudah pimpinan untuk mengoreksinya.

2. Prioritas Isu
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematika, Kekhalayakan, dan Kelayakan) diatas, terdapat 2 (dua) buah isu yang
memenuhi kriteria. Dari kedua isu, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgent artinya
seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya. Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat dilihat pada Tabel
2.2.

24
Tabel 2.2 Penilaian Prioritas Isu dengan Metode USG

Kriteria Isu Total


No Isu Prioritas
U S G Skor
1. Belum adanya SOP Pemberian Saran 4 5 4 13 I
Pendapat Hukum dalam hal Draft
Perjanjian/Kontrak kepada Seksi
Pertimbangan Hukum.
2. Adanya penumpukan saat pengumpulan 3 4 5 12 II
dan penyampaian laporan setiap
kegiatan.

Keterangan:
U: Urgent Skor 5: Sangat U, S, G
S: Seriousness Skor 4: U, S, G
G: Growth Skor 3: Cukup U, S, G
Skor 2: Kurang U, S, G
Skor 1: Tidak U, S, G

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan


bahwa isu nomor satu mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas
utama yang akan dipecahkan permasalahannya. Hal ini di karenakan isu ini jika
dilaksanakan membutuhakn waktu lebih banyak untuk menganalisis Draft
Perjanjian/Kontrak, jika isu ini tidak segera diselesaikan akan memperlambat
kinerja satker lain yang ingin segera memperoses Pelaksanaan Perjanjian/ Kontrak
tersebut.

3. Pemecahan Isu
a) Alternatif Gagasan
Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan, selanjutnya
adalah tahapan analisis pemecahan isu dengan melihat faktor penyebab
terjadinya isu tersebut.

Isu “Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum dalam hal
Draft Perjanjian/Kontrak kepada Seksi Pertimbangan Hukum.” terjadi

25
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:Faktor penyebab munculnya isu terpilih
adalah, yaitu:
1. Satuan Kerja lain terkadang dalam mengirim Draft Perjanjian/ Kontrak
dalam tidak memberikan informasi awal sebelum sampai ke Seksi
Pertimbangan Hukum.
2. Setiap SDM memiliki langkah – langkah yang berbeda dan pola berpikir
yang berbeda dalam menganalisa suatu hal.
Adapun gagasan untuk penyelesaian berdasarakan identifikasi isu tersebut
antara lain:
1. Membantu Membuat Rancangan Standar Operasional Procedur dalam
melakukan pemberian saran pendapat hukm dalam hal draft
perjanjian/kontrak.
2. Membantu terkait administrasi dalam hal mempercepat pengiriman draft
perjanjian/kontrak masuk ke Seksi Pertimbangan Hukum.

Untuk menentukan prioritas pemecahan masalah di atas, dilakukan analisis


menggunakan metode “Tapisan Mc. Namara”. Analisis tapisan ini menentukan tiga
kriteria yang dinilai dari setiap alternatif gagasan yakni kontribusi, kemurahan dan
kelayakan. Tiap kriteria diberi skala nilai antara 1-5. Adapun hasil dari analisis
tapisan ini ditampilkan pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Prioritas Gagasan Pemecahan Isu Dengan Metode Tapisan Mc.Namara

Kriteria Alternatif
Total
No Alternatif Gagasan Gagasan Prioritas
Skor
K B L
1. Membantu Membuat Rancangan
Standar Operasional Procedur
dalam melakukan pemberian saran 5 5 5 15 I
pendapat hukm dalam hal draft
perjanjian/kontrak.
2. Membantu terkait administrasi
5 4 4 14 II
dalam hal mempercepat pengiriman

26
draft perjanjian/kontrak masuk ke
Seksi Pertimbangan Hukum.

Keterangan:
K: Kontribusi Skor 5: Sangat K, B, L
B: Biaya Skor 4: K, B, L
L: Layak Skor 3: Cukup K, B, L
Skor 2: Kurang K, B, L
Skor 1: Tidak K, B, L

Berdasarkan hasil analisis prioritas gagasan pemecahan isu pada tabel 2.3,
diperoleh solusi yang akan dilakukan untuk pemecahan isu yaitu : “Membantu
Membuat Rancangan Standar Operasional Procedur dalam melakukan
pemberian saran pendapat hukm dalam hal draft perjanjian/kontrak.”

b) Solusi Pemecahan Isu


Berdasarkan prioritas gagasan pemecahan isu di atas, kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1) Melakukan Konsultasi rancangan Kegiatan terkait penyusunan SOP
Saran Pendapat Hukum pada Draft perjanjian/kontrak.
2) Mempersiapkan data terkait kebutuhan dalam penyusunan perancangan
SOP Analisa pada Draft perjanjian/kontrak.
3) Menyusun dan mengkelompokan data terkait bagian – bagian SOP
pemberian saran dan pendapat hukum draft Perjanjian/kontrak.
4) Melaporkan hasil output konsep SOP kepada Atasan selaku Mentor.

27
4. Rancangan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis dalam jangka waktu 19
hari kerja terhitung sejak tanggal 23 Maret 2021 sampai dengan 16 April 2021,
merupakan aktualisasi dari nilai-nilai dasar profesi ASN. Dari kegiatan-kegiatan
tersebut akan dijelaskan secara terperinci mengenai tahapan-tahapan kegiatan yang
akan dilakukan, output/hasil dari kegiatan tersebut, aktualisasi dari nilai-nilai
profesi ASN (ANEKA), kontribusi terhadap visi misi Bakamla, dan penguatan
terhadap nilai-nilai Bakamla.
a. Melakukan Konsultasi rancangan Kegiatan terkait penyusunan SOP Saran
Pendapat Hukum pada Draft perjanjian/kontrak.
1) Tahapan Kegiatan
a) Membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan
b) Konsultasi kegiatan yang akan dilaksanakan
c) Meminta persetujuan Mentor tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
2) Output/Hasil
Daftar kegiatan yang akan dikonsultasikan kepada Mentor serta saran
dan persetujuan dari atasan selaku mentor.
3) Keterkaitan Substansi mata pelatihan pada kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas
Adanya rencana kegiatan yang baik memberikan kejelasan mengenai
bagaimana kegiatan ini akan dilaksanakan. Saya akan menyampaikan
pendapat dan mendengarkan dengan baik arahan dan masukan dari
atasan.
b. Nasionalisme
Dengan adanya koordinasi dengan Mentor akan menghasilkan saran
yang merupakan mufakat dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan
berjalan dengan lancar, hal ini merupakan perwujudan Pancasila sila ke
4. Saya akan memberi salam sebelum meminta arahan dari atasan dengan
berbicara yang baik dan benar.
c. Etika Publik
Mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilakukan dengan baik dan
sopan yang merupakan perwujudan dari menjunjung tinggi standar etika
luhur. Saya akan menerima arahan dan petunjuk terkait SOP.

28
4) Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dengan berkoordinasi dengan Mentor maka diharapkan kegiatan dapat
berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Sehingga kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi untuk mendukung
visi Bakamla yaitu “Terwujudnya Bakamla yang professional dan dapat
dipercaya masyarakat maritim Nasional dan Internasional guna mendukung
terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian yang
berlandaskan gotong-royong
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan koordinasi dengan Mentor ini merupakan suatu cara agar kegiatan
ini nantinya dapat berjalan dengan baik sehingga berkaitan dengan nilai
organisasi yaitu Dedikasi.
b. Mempersiapkan data terkait kebutuhan dalam penyusunan perancangan SOP
Analisa pada Draft perjanjian/kontrak
1) Tahapan Kegiatan
a) Mencari Informasi dan referensi dari berbagai macam sumber tarkait
SOP
b) Mengkonsultasikan kembali kepada mentor.
2) Output/Hasil
Saran dan masukan terkait data apa saja yang dapat digunakan untuk
mengkonsep SOP surat masuk terkait Draft Perjanjian / Kontrak.
3) Keterkaitan Substansi mata pelatihan pada kegiatan ini adalah :
a. Komitmen Mutu
Cermat dan teliti
Dalam mencari refrensi dan informasi diperlukan ketelitian terhadap
kebenaran informasi tersebut sehingga di peroleh informasi yang benar
dan dapat di percaya.
b. Nasionalisme
Tidak Diskriminatif.
Dalam mencari informasi kepada pihak lain, penulis tidak membedakan
agama, ras, suku sehingga diperoleh informasi yang utuh dan
bermanfaat

29
c. Etika Publik
Sopan Berkomunikasi dengan baik dan santun sesuai etika kepada pihak
lain dalam mencari informasi, sehingga akan banyak informasi yang
diperoleh dari narasumber.
4) Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dengan berkoordinasi dengan Mentor maka diharapkan kegiatan dapat
berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Sehingga kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi untuk
mendukung visi Bakamla yaitu “Terwujudnya Bakamla yang professional
dan dapat dipercaya masyarakat maritim Nasional dan Internasional guna
mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian yang berlandaskan gotong-royong
5) Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan koordinasi dengan Mentor ini merupakan suatu cara agar
kegiatan ini nantinya dapat berjalan dengan baik sehingga berkaitan
dengan nilai organisasi yaitu Dedikasi.
c. Menyusun dan mengkelompokan data terkait bagian – bagian SOP pemberian
saran dan pendapat hukum draft Perjanjian/kontrak.
1) Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait konsep SOP teknis alur
dan tenggat waktu draft Perjanjian kontrak.
b. Melakukan perbandingan hasil hitungan dengan kondisi lapangan.
2) Output/Hasil
Nilai perbandingan antara adanya SOP dengan setelah adanya SOP
3) Keterkaitan Substansi mata pelatihan pada kegiatan ini adalah :
a. Akuntabilitas
Dalam mencari refrensi dan informasi diperlukan ketelitian terhadap
kebenaran informasi tersebut sehingga di peroleh informasi yang benar
dan dapat di percaya.
b. Nasionalisme
Tidak Diskriminatif.
Dalam mencari informasi kepada pihak lain, penulis tidak membedakan
agama, ras, suku sehingga diperoleh informasi yang utuh dan
bermanfaat

30
c. Etika Publik
Sopan Berkomunikasi dengan baik dan santun sesuai etika kepada pihak
lain dalam mencari informasi, sehingga akan banyak informasi yang
diperoleh dari narasumber.
4) Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dalam proses perhitungan dan ujicoba maka akan mendukung terwujudnya
Bakamla yang profesional dan dapat dipercaya masyarakat maritim
Nasional dan Internasional guna mendukung terciptanya Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian yang berdasarkan gotong-royong.
Serta mewujudkan misi Bakamla yaitu mewujudkan Indonesia menjadi
Negara Maritim yang Mandiri, Maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
Nasional
5) Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini adalah
Kapabilitas dan Dedikasi, ditunjukkan dengan adanya kreativitas dalam
membuat perbandingan hasil menjungjung tinggi profesionalitas serta
berkomitmen memberikan yang terbaik
d. Melaporkan hasil output konsep SOP kepada Atasan selaku Mentor
1) Tahapan Kegiatan
a. Membuat Laporan Kegiatan Aktualisasi
b. Melakukan Konsultasi pada Mentor terkait hasil Laporan
c. Memfinalisasi laporan berdasarkan hasil konsultasi dengan Mentor
2) Output/Hasil
Laporan Aktualiasi final
3) Keterkaiatan Substansi Mata Pelatihan
a. Akuntabilitas
b. Etika Publik
c. Komitmen Mutu
4) Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi
Dalam proses pelaporan hasil yang maksimal dan akurat maka akan
mendukung terwujudnya Bakamla yang profesional dan dapat dipercaya

31
masyarakat maritim Nasional dan Internasional guna mendukung
terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian yang
berdasarkan gotong-royong.
Serta mewujudkan misi Bakamla yaitu mewujudkan Indonesia menjadi
Negara Maritim yang Mandiri, Maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
Nasional.
5) Penguatan Nilai Organisasi
Penguatan nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini adalah
Dedikasi, dilihat dari adanya kerja keras dalam mempelajari SOP dan
memberikan hasil yang terbaik.

32
D. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi dilakukan sesuai jadwal kegiatan pada Tabel 2.4.

Hari ke
No Kegiatan Maret April
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Melakukan
Konsultasi
rancangan
Kegiatan terkait
1
penyusunan SOP
Saran Pendapat
Hukum pada Draft
perjanjian/kontrak
Mempersiapkan
data terkait
kebutuhan dalam
2 penyusunan
perancangan SOP
Analisa pada Draft
perjanjian/kontrak
Menyusun dan
mengkelompokan
data terkait bagian
3 – bagian SOP
pemberian saran
dan pendapat
hukum draft

33
Hari ke
No Kegiatan Maret April
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Perjanjian/kontrak.
Melaporkan hasil
output konsep SOP
4
kepada Atasan
selaku Mentor
abel 2.1 – Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

34
E. Tabel Produk Pembelajaran Aktualisasi

Unit Kerja : Deputi INHUKER, Direktorat Hukum, Seksi Pertimbangan Hukum BAKAMLA RI
Identifiaki ISU : 1) Pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang belum optimal di seksi Pertimbangan Hukum
2) Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum dalam hal Draft Perjanjian/Kontrak kepada Seksi
Pertimbangan Hukum.
3) Adanya penumpukan saat pengumpulan dan penyampaian laporan setiap kegiatan.
ISU YANG DIANGKAT : Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum dalam hal Draft Perjanjian/Kontrak kepada
Seksi Pertimbangan Hukum
GAGASAN PEMECAHAN ISU : Membantu Membuat Rancangan Standar Operasional Procedur dalam melakukan pemberian saran
pendapat hukm dalam hal draft perjanjian/kontrak.

Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi –
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Membuat rencana 1. Daftar kegiatan Akuntabilitas: Dengan Kegiatan
Konsultasi kegiatan yang yang akan Adanya rencana kegiatan berkoordinasi dengan koordinasi dengan
rancangan akan dilakukan dikonsultasikan yang baik memberikan Mentor maka Mentor ini
Kegiatan terkait 2. Konsultasi kepada Menthor kejelasan mengenai diharapkan kegiatan merupakan suatu
penyusunan SOP kegiatan yang 2. Saran dan bagaimana kegiatan ini dapat berlangsung cara agar kegiatan
Saran Pendapat akan dilaksanakan Persetujuan dari akan dilaksanakan dengan lancar dan ini nantinya dapat
Hukum pada Mentor sesuai dengan yang berjalan dengan
Draft 3. Meminta Nasionalisme: telah direncanakan. baik sehingga

35
perjanjian/kontrak persetujuan Dengan adanya koordinasi Sehingga kegiatan ini berkaitan dengan
. Mentor tentang dengan Menthor akan diharapkan nilai organisasi
kegiatan yang menghasilkan saran yang memberikan yaitu Dedikasi
akan dilaksanakan merupakan mufakat dalam kontribusi untuk
pelaksanaan kegiatan, mendukung visi
sehingga kegiatan berjalan Bakamla yaitu
dengan lancar, hal ini “Terwujudnya
merupakan perwujudan Bakamla yang
Pancasila sila ke 4 professional dan
Etika publik: dapat dipercaya
masyarakat maritim
Mengkomunikasikan Nasional dan
kegiatan yang akan Internasional guna
dilakukan dengan baik mendukung
dan sopan yang
merupakan perwujudan terciptanya Indonesia
dari menjunjung tinggi yang berdaulat,
standar etika luhur mandiri, dan
berkepribadian yang
berlandaskan gotong-
royong
2 Mempersiapkan 1. Mencari Informasi 1. Saran dan Nasionalisme : Tidak Dengan kegiatan Penguatan nilai
data terkait dan referensi dari masukan terkait Diskriminatif. mengumpulkan organisasi yang
kebutuhan dalam berbagai macam data apa saja Dalam mencari informasi referensi dan terkandung dalam
penyusunan sumber tarkait yang dapat kepada pihak lain, penulis informasi ini kegiatan ini adalah
perancangan SOP SOP digunakan tidak membedakan agama, diperlukan adanya Integritas dan
Analisa pada 2. Mengkonsultasika untuk ras, suku sehingga kerja sama, maka hal Dedikasi, dilihat
Draft n kembali kepada mengkonsep diperoleh informasi yang tersebut telah dari adanya kerja
perjanjian/kontrak mentor. SOP surat utuh dan bermanfaat mendukung visi dari keras dalam
. masuk terkait Bakamla yaitu mempelajari
Etika Publik : Sopan.

36
Draft Perjanjian Berkomunikasi dengan “Terwujudnya pembuatan SOP
Kerja Sama baik dan santun sesuai Bakamla yang
etika kepada pihak lain profesional dan dapat
dalam mencari informasi, dipercaya masyarakat
sehingga akan banyak maritim Nasional dan
informasi yang diperoleh Internasional guna
dari narasumber. mendukung
Komitmen Mutu : terciptanya Indonesia
Cermat dan Teliti. yang berdaulat,
Dalam mencari referensi mandiri dan
dan informasi diperlukan berkepribadian yang
ketelitian terhadap berlandaskan gotong
kebenaran informasi royong”.
tersebut, sehingga
diperoleh informasi yang
benar dan dapat dipercaya
serta dapat dimanfaatkan
3 Menyusun dan 1. Melakukan 1. Nilai Akuntabilitas Dalam proses Penguatan nilai
mengkelompokan konsultasi dengan perbandingan Integritas, penulis perhitungan dan organisasi yang
data terkait bagian mentor terkait antara adanya berusaha untuk ujicoba maka akan terkandung dalam
– bagian SOP konsep SOP SOP dengan memberikan yang terbaik mendukung kegiatan ini adalah
pemberian saran teknis alur dan setelah adanya guna mendapatkan hasil terwujudnya Bakamla Kapabilitas dan
dan pendapat tenggat waktu SOP yang maksimal yang profesional dan Dedikasi,
hukum draft draft Perjanjian dapat dipercaya ditunjukkan
Perjanjian/kontrak kontrak Nasionalisme masyarakat maritim dengan adanya
. 2. Melakukan Kerja sama, bekerjasama Nasional dan kreativitas dalam
perbandingan dengan rekan untuk Internasional guna membuat
hasil hitungan mendapatkan hasil yang mendukung perbandingan hasil
dengan kondisi lebih optimal terciptanya Indonesia menjungjung

37
lapangan. Etika Publik yang berdaulat, tinggi
Menjunjung tinggi standar mandiri dan profesionalitas
etika untuk hasil yang berkepribadian yang serta berkomitmen
baik berdasarkan gotong- memberikan yang
royong. terbaik.
Komitmen Mutu
Serta mewujudkan
Kreatif, memiliki daya misi Bakamla yaitu
cipta dan daya guna yang mewujudkan
baik Indonesia menjadi
Negara Maritim yang
Mandiri, Maju, kuat
dan berbasiskan
kepentingan
Nasional.
4 Melaporkan hasil 1. Membuat Laporan 1. Daftar Laporan Akuntabilitas : Dalam proses Penguatan nilai
output konsep Kegiatan Kegiatan Integritas. pelaporan hasil yang organisasi yang
SOP kepada 2. Melakukan 2. Cacatan dan Masukan dari atasan maksimal dan akurat terkandung dalam
Atasan selaku Konsultasi pada saran dari ditindaklanjuti sesuai maka akan kegiatan ini adalah
Mentor Menthor terkait mentor terkait dengan arahan dari atasan mendukung Dedikasi, dilihat
hasil kegiatan hasil kegiatan dengan penuh tanggung terwujudnya Bakamla dari adanya kerja
jawab. yang profesional dan keras dalam
3. Membuat laporan 3. Saran dan dapat dipercaya mempelajari SOP
akhir berdasarkan arahan menthor Etika Publik : Taat masyarakat maritim dan memberikan
hasil konsultasi terkait Perintah. Nasional dan hasil yang terbaik.
dengan Menthor penerapan Penulis telah Internasional guna
kegiatan menindaklanjuti masukan mendukung
sesuai dengan arahan dari terciptanya Indonesia
atasan guna penggunaan yang berdaulat,
SOP dibuat menjadi lebih mandiri dan

38
baik dan berguna bagi berkepribadian yang
Satker . berdasarkan gotong-
Komitmen Mutu : royong.
Orientasi Mutu. Serta mewujudkan
Masukan yang diberikan misi Bakamla yaitu
oleh atasan bertujuan agar mewujudkan
menjadi lebih baik Indonesia menjadi
sehingga dapat berguna Negara Maritim yang
bagi Satker. Mandiri, Maju, kuat
dan berbasiskan
kepentingan
Nasional.

39
BAB III
PENUTUP

Pada rancangan aktualisasi ini muncul beberapa isu strategis di lingkungan Badan
Keamanan Laut, kemudian isu-isu tersebut diseleksi menggunakan metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/Kelayakan), metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth) untuk diangkat menjadi isu utama yang akan dipecahkan. Isu
yang diangkat adalah “Belum adanya SOP pemberian saran pendapat hukum dalam hal
draft perjanjian/kontrak”.
Isu yang diangkat tersebut, disebabkan oleh beberapa factor dan memunculkan
beberapa gagasan penyelesaian yang kemudian diseleksi lagi menggunakan metode
analisis tapisan Mc Namara. Dari hasil Analisa dan penyeleksian, diperoleh satu
gagasan pemecahan isu yaitu “Membantu membuat rancangan Standar Operasional
Prosedur pemberian saran pendapat hukum dalam hal Draft perjanjian/kontrak kepada
Seksi Pertimbangan Hukum”. Berdasarkan gagasan pemecahan isu diatas, dirumuskan
beberapa kegiatan sebagai proses aktualisasi selama off campus yang berlangsung
selama 30 hari kalender terhitung sejak tanggal 23 Maret 2021 sampai dengan 16 April
2021. Demikianlah rancangan aktualisasi ini disusun, untuk menjadi pedoman
pelaksanaan proyek perubahan dalam rangka peningkatan kinerja pegawai di
lingkungan Badan Keamanan Laut.
Penulis menyadari dalam Menyusun rancangan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.

40
DAFTAR PUSTAKA

TULIS DAFTAR PUSTAKA XXX

41
LEMBAR BIMBINGAN COACH
LATSAR CPNS ANGKATAN 1 KELOMPOK 1
NON KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2021

Nama : Leonard David


Unit Kerja : Deputi INHUKER, Direktorat Hukum, Seksi Pertimbangan
Hukum BAKAMLA RI
Jabatan : Staf Pertimbangan Hukum
Isu : Belum adanya SOP Pemberian Saran Pendapat Hukum
dalam hal Draft Perjanjian/Kontrak kepada Seksi
Pertimbangan Hukum
Gagasan : Membantu Membuat Rancangan Standar Operasional
Procedur dalam melakukan pemberian saran
pendapat hukm dalam hal draft perjanjian/kontrak.
Nama Coach : Ir. Yusni Emilia Harahap. MM.
Nama Mentor : M. Azhari, S.H., M.H

No Tanggal Kegiatan Catatan Coaching - Media Paraf


Output Coaching Coach
1. Penentuan isu Draft rancangan isu Whatsapp
yang diangkat aktualisasi
2. Mengirim file Revisi rancangan Whatsapp
Rancangan aktualisasi
Aktualisasi
3. Mengirim Rancangan di Acc Whatsapp
Makalah
Rancangan
Aktualisasi
Lampiran 1 Lembar Bimbingan Coach

42

Anda mungkin juga menyukai