Anda di halaman 1dari 51

NILAI NILAI DASAR ASN BERAKHLAK

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN CX (110)

“PEMASARAN PRODUK KARYA SENI DAN


PERTANIAN MELALUI MEDIA SOSIAL”

Disusun Oleh :
WIRAWAN AFRIANTO
NIP : 19970404 202203 1 002

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT KEMENTERIAN HUKUM
DAN HAM SULAWESI UTARA
TAHUN 2022

I
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN CX


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA
TAHUN 2022

PEMASARAN PRODUK KARYA SENI DAN PERTANIAN


MELALUI MEDIA SOSIAL

Nama : WIRAWAN AFRIANTO


NIP : 19970404 202203 1 002
Pangkat/Golongan : PENGATUR MUDA/ II/A
Jabatan : PENJAGA TAHANAN (PRIA)
Unit Kerja/Instansi : UPT LAPAS KELAS III LEOK

Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022


Tempat : Lapas Kelas III Leok
Disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Menyetujui
Coach, Mentor,

Dr. AGUSTINUS, M.Pd MUHAMAD YUSRAN.


NIP. 19650807 199702 1 001 NIP. 19810204 200703 1 001

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat-Nya sehingga rancangan aktualisasi nilai nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Pemasaran Produk Karya Seni dan Pertanian
Melalui Media Sosial” sebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar
(Latsar) Calon PNS di Kementerian Hukum dan HAM ini bisa terselesaikan
dengan baik. Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
serta Peran Dan Kedudukan ASN Yakni Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulisan rancangan aktualisasi ini berhasil diselesaikan karena adanya bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkah-Nya yang selalu memberikan kemudahan
dan kelancaran kepada saya dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

2. Orang Tua tercinta Bapak Syafrudin. dan Ibu Indrawati. yang selalu memberikan
dukungan, doa dan support sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CX Tahun 2022;

3. Bapak Edi Yulianto, S.H. selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
Leok beserta jajarannya atas usaha dan fasilitatornya sehingga terlaksananya
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CX Tahun 2022;

4. Ibu Ju Lotje Olga, S.Sos. selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum
dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CX Tahun 2022;

5. Bapak Mohamad Yusran selaku mentor yang telah memberikan bimbingan,


inspirasi dan motivasi;

6. Bapak Dr. Agustinus, M.Pd. selaku coach atas masukan arahan dan
bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi

III
7. Ibu Funna Maulia Massaile, S.T., M.Si . selaku penguji rancangan aktualisasi yang
telah memberikan banyak masukan dalam rancangan aktualisasi;

8. Para Fasilitator dan Widyaiswara yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan
merupakan cikal bakal penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CX Tahun 2022;

9. Panitia Pelaksana Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sulawesi Utara yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS golongan II Angkatan CX Tahun 2022;

10. Segenap keluarga, sahabat atas segala doa dan dukungan bagi penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
Latsar CPNS Tahun 2022.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktuaslisasi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar rancangan
aktualisasi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.

Buol, 24 Juli 2021

Penulis,

Wirawan Afrianto

IV
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi....................................................................................4
C. Manfaat.....................................................................................................5
D. Dasar Hukum............................................................................................5
E. Ruang Lingkup..........................................................................................5
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...............................................................6

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI


DASAR ASN
A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................7
B. Visi dan Misi Organisasi...........................................................................8
C. Struktur Organisasi Lapas Kelas III Leok.................................................8
D. Tugas dan Fungsi Lembaga Pemasyarakatan..........................................10
E. Nilai-Nilai Dasar ASN.............................................................................11
F. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance..............................................................12

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


A. Identifikasi Isu.........................................................................................15
B. Deskripsi Isu...............................................................................15
C. Analisis Isu..............................................................................................16
D. Tabel Analisis Isu Menggunakan APKL................................................18
E. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG...................................................19
F. Fakta........................................................................................................19
G. Dampak...................................................................................................19
H. Faktor Penyebab Masalah.......................................................................20
I. Gagasan Kreatif Pemecah Isu.....................................................21
J. Rancangan kegiatan Aktualisasi..............................................................21

V
K. Diagram alur Kegiatan Pemecah Isu.......................................................22
L. Rancangan Kegiatan...................................................................23
M. Tabel Tahapan Kegiatan Aktualisasi..........................................24
N. Jadwal Rancangan Aktualisasi...................................................41

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPL dan USG..........................17
Tabel 3.2 Analisis Kriteria Isu AKPL.....................................................................18
Tabel 3.3 Analisis Kriteria Isu USG.......................................................................19
Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi.............................................................23
Tabel 3.5 Tahapan Kegiatan Rancangan Aktualisasi..............................................24
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan.......................................................................41

VI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
memiliki 33 kantor wilayah yang tersebar di Indonesia dari Sabang
sampai Merauke yang membawahi beberapa Unit Pelaksana Teknis
(UPT). Salah satunya adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang
merupakan Unit Pelaksanaan Teknis dari Kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia yang secara teknis berada di bawah Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dulu dikenal sebagai penjara
dan mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu dan
perkembangan zaman. Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk
melakukan pembinaan terhadap Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan di Indonesia. Sebagai mana tercantum dalam Undang-
Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mempunyai tugas
dan fungsi sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana
dan Anak Didik Pemasyarakatan yaitu dengan menganut asas :
pengayoman, persamaan perlakuan dan pelayanan dan pendidikan.
Sistem pemasyarakatan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1955 tentang Pemasyarakatan berfungsi dalam proses pembinaan
narapidana dan anak didik, mereka dibina, dibimbing dan dituntut untuk
menjadi warga masyarakat yang berguna.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok dibangun pada tahun
1938. Awalnya, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok ini merupakan
Cabang Rumah Tahanan Negara Toli-toli yang terletak di Jl.
Pemasyarakatan No. 01 Kel, Leok 01, Kec. Biau, Kab. Buol dengan tanah
seluas 50.000m2 dengan luas bangunan 12.000m2. Dan pada tanggal 10
April Tahun 2018 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI

1
Nomor M.HH-12.0T.01.03 Tahun 2018 Cabang Rumah Tahanan Negara
Toli-toli di Leok berubah nomenklatur menjadi Lembaga Pemasyarakatan
Kelas III Leok.
Kehadiran ASN sebagai pembimbing kemasyarakatan dalam suatu
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia harus
segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab permasalahan dan
perubahan yang terjadi sehingga dapat mewujudkan Good Governance.
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan ASN yang profesional,
dimana dalam melaksanankan tugas dan fungsiya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa
sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) harus tetap berprinsip pada core values BerAKHLAK yang
tertulis dalam surat edaran Materi Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 20 Tahun 2021 tentang implementasi Core Values dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai dasar BerAKHLAK
merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Internalisasi dan Aktualisasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil merupakan tahapan yang penting.
ASN diwajibkan untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
BerAKHLAK dalam pelaksanaa tugas pokok sesuai dengan jenis dan
tugas pekerjaanya.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN harus memiliki profesi dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
Sistem Merit atau kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan
sesuai dengan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

2
Kehadiran Undang-Undang ASN dengan penerapan sistem merit ini
menjadi tonggak penting dalam pengelolaan ASN di Indonesia untuk
mewujudkan aparat yang profesional dan berkualitas.
Pengembangan SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara dilakukan
sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi ASN, menghadapi
perubahan yang dinamis, menghadapi revolusi industri 4.0, dan sebagai
upaya untuk mewujudkan Smart ASN. Smart ASN memiliki tujuan untuk
menciptakan Aparatur Sipil Negara yang berwawasan global, menguasai
IT/Digital, dan daya Networking tinggi. Adapun beberapa strategi dan
kebijakan pemerintah dalam pengembangan kompetensi ASN dan
mewujudkan Smart ASN diatur dalam RPJMN ke-3 dalam RPJPN 2005-
2025. Terdapat 6 langkah strategis pemerintah dalam
mewujudkan Smart ASN, diantaranya Melakukan rekrutmen calon
Pegawai Negeri Sipil yang berbasis Computer Assisted Test (CAT),
Pengembangan pola karier, Pengembangan kompetensi, Pengembangan
karier, Promosi melalui seleksi terbuka, dan rencana sukses. Dalam
rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong
untuk meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang
akan terjadi.
Dalam pemanfaatan hasil pertanian dan karya seni WBP perlu
adanya tindak lanjut agar hasil hasil pertanian dan karya seni WBP bisa
dapat menjadi keunggulan dari Lapas Kelas III leok, dari Kualitas yang
ada Hasil pertanian dan karya seni WBP dapat dipasarkan ke luar lapas
karna dianggap mampu bersaing dengan kualitas barang yang ada di luar
lapas.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merancang kegiatan
aktualisasi yang berjudul “PEMASARAN PRODUK KARYA SENI
DAN PERTANIAN MELALUI MEDIA SOSIAL” berdasarkan fakta di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok. Dimana Melihat hasil kebun
lapas yang belum teroptimalkan dengan ini penulis mencoba untuk

3
melakukan pemanfaatan terhadap hasil kebun lapas dan juga hasil karya
seni warga binaan, pemanfaatan yang dilakukan diantaranya mencoba
untuk memasarkan hasil karya seni warga binaan dan hasil kebun lapas
melalui media sosial. Hasil dari penjualan digunakan untuk peningkatan
sarana dan prasarana yang ada di lapas. Pada intinya hasil kebun dan
hasil karya seni warga binaan sengat amat berguna untuk perkembangan
lapas. Dalam hal ini dengan pemanfatan hasil kebun dan karya seni WBP
juga dapat membuat nama lapas lebih di kenal masyarakat luar.
B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
1) dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk membangun kompetensi
PNS dalam tugas dan fungsinya sebagai PNS yang professional dan
berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK.
Tujuan
2) Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
III Leok,
a. Mengaktualisasikan nilai Akuntabel sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
c. Mengaktualisasikan nilai-nilai Etika Publik sehingga
menciptakan lingkungan pelayanan publik yang baik.
d. Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga
mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas.
e. Mengaktualisasikan nilai Anti Korupsi sehingga mewujudkan
sikap disiplin.

4
2. Tujuan Khusus
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini betujuan untuk
memperkenalkan kepada masyarakat di luar lapas bahwa lembaga
pemasyarakatan kelas III Leok mampu menghasilkan karya seni dan
hasil pertanian yang mempunyai kualitas yang baik dan juga dapat
bersaing untuk di pasarkan ke masyarakat

C. MANFAAT AKTUALISASI
Manfaat penulisan aktualisasi ini adalah :
1. Bagi penulis
a. Meningkatkan pemahaman serta mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan berprinsip pada kedudukan PNS
dalam NKRI yaitu Manajemen ASN dan SMART ASN sebagai
landasan dalam menjalakan tugas dan fungsinya.
b. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan masalah yang
sedang dihadapi di satuan kerja.
2. Bagi satuan kerja
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan publik dan
mendukung visi, misi dan tujuan di Lapas Kelas III Leok.

3. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan


Dari rencana aktualisasi yang penulis buat Warga Binaan Pemasyarakatan
lebih meningkatkan kreatifitas dalam membuat pembuatan karya seni dan
juga mengasa kemampuan mereka dalam hal pertanian.
D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


2. Permenkumham 33 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lapas dan Rutan

5
E. RUANG LINGKUP

Menyusun rancangan aktualisasi, mempersentasekan rancangan aktualisasi,


melaksanakan aktualisasi, menyusun rancangan aktualisasi, dan
mempersentasekan rancangan aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai – nilai
dasar ASN (BerAKHLAK) serta peran dan kedudukan ASN menuju Smart
Governance.

F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Laporan aktualisasi ini membahas tentang pemasaran hasil karya seni WBP
dan hasil Pertanian Lapas Kelas III Leok di mulai pada tanggal 27 Juli 2022
hingga 7 September 2022 oleh peserta Latsar. Hal tersebut didasari oleh belum
optimalnya pemasaran Hasil Karya seni WBP dan hasil pertanian lapas Kelas III
leok.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

DAN NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (disingkat
Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang
membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang
sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali
mengalami pergantian nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999),
"Departemen Hukum dan Perundang-undangan" (1999- 2001), "Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia" (2001- 2004), "Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia"
(2009-sekarang).
Kantor wilayah (kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kantor wilayah (Kanwil)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah terdiri atas 17 Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Kantor Imigrasi Palu, Kantor Imigrasi Luwuk, Kantor
Bapas Palu, Kantor Bapas Luwuk, Kantor Rubasan Palu, Rumah Tahanan Negara
(Rutan) Palu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Poso, Rumah Tahanan Negara (Rutan)
Donggala, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palu, Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ampana, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Kelas II B Luwuk, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Toli-Toli, Lembaga
Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Palu, Lembaga Pemasyarakatan

7
(Lapas) Kelas III Leok, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi, Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kolonodale, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
(LPP) Kelas III Palu.
1. Profil Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis yang dibawahi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sulawesi Tengah, berkewajiban untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik ( good governance ) yang memiliki tugas membentuk Warga
Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan,
memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat. Dan memiliki fungsi untuk Melaksanakan
pembinaan Narapidana, memberikan bimbingan dan mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk mengelola hasil kerja warga binaan, melakukan hubungan sosial
kerohanian warga binaan, melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban,
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
B. VISI DAN MISI ORGANISASI
a. Visi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok memiliki visi: “Memberikan jaminan
perlindungan hukum dan hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan pelayanan
prima kepada Warga Binaan Pemasyarakatan dan masyarakat.”
b. Misi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok Melaksanakan perawatan tahanan,
pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam kerangka
penegakkan hukum, pencegahan, dan penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan
perlindungan Hak Asasi Manusia.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Nomor 15 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Jabatan dan Kelas Jabatan di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mana didalamnya

8
terdapat bidang-bidang kerja yang menyusun struktur internal Lapas. Bidang -
bidang tersebut terdiri atas :

1. Urusan Tata Usaha

2. Sub. Seksi Admisi dan Orientasi

3. Sub. Seksi Pembinaan

4. Sub. Seksi Keamanan dan Ketertiban

KEPALA LAPAS KELAS III LEOK

Edi Yulianto S.H


NIP : 196607141988031001

KEPALA URUSAN TATA USAHA

Robby, S.IP
NIP : 198402132007031001

KEPALA SUB. SEKSI ADMISI DAN KEPALA SUB. SEKSI KEPALA SUB. SEKSI
ORIENTASI PEMBINAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Syafruddin BSR Akhmad Basiruddin Muhamad Yusran


NIP : 196803111991031002 NIP : 197808302006041001 NIP : 198104022007031001

Jumlah pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Leok menurut

subseksi :

9
Jabatan Jumlah
Kepala Lapas 1
Tata Usaha 4
Admisi & Orientasi 2
Pembinaan 3

Keamanan & 19
Ketertiban

Jumlah 29

D. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

Lembaga Pemasyarakatan dipimpin oleh seorang kepala, sesuai


keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SEK-48.KP.03.03
Tahun 2019, tentang pengangkatan dari dan dalam jabatan administrasi
dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 27
Desember 2019, menjadi tonggak orginasisi Lembaga Pemasyarakatan Kelas
III Leok dan membawahi bidang-bidang dalam pelaksanaannya.

Berikut merupakan fungsi masing-masing bidang subseksi yaitu :

a. Kepala Urusan Tata Usaha


Melaksanakan urusan kepegawaian dan keuangan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-udangan yang berlaku

10
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Lapas.
b. Kepala Sub. Seksi Admisi dan Orientasi
Melakukan dan membuat pendataan, statistik, dan dokumentasi
terhadap anak didik atau warga binaan sesuai ketentuan yang
berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Kepala Sub. Seksi Pembinaan
Menyelenggarakan pembinaan mental atau rohani dan fisik
serta meningkatkan pengetahuan asimilasi serta perawatan
narapidana atau anak didik sesuai dengan peraturan yang berlaku
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
d. Kepala Sub. Seksi Keamanan dan Ketertiban
Menyelenggarakan tugas pengamanan dan ketertiban, mengatur
atau membuat jadwal tugas dan penggunaan perlengkapan
pengamanan sesuai peraturan dan petunjuk yang berlaku agar
tercipta suasana aman dan tertib.
E. NILAI DASAR ASN

Pegawai Negeri Sipil menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Pegawai”


berarti orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya),
“Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi pegawai negeri sipil adalah orang
yang bekerja pada pemerintah atau negara. Pegawai Negeri Sipil yang
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Deskrpsi tentang Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil adalah untuk dapat
mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan
ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter
BerAKHLAK. Karakter BerAKHLAK yaitu mempunyai nilai-nilai

11
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.

Berorientasi Pelayanan:

Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.

Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta


disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.

Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah. Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.

Harmonis : Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong


orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.

12
Kolaboratif : Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

F. KONSEPSI KEDUDUKAN DAN PERAN ASN UNTUK MENDUKUNG


TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE

Sebagaimana tertulis pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara, Bab III Pasal 8 menyatakan Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara. Peranan Kedudukan ASN tersebut antara lain
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
berhak memperoleh :
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan;
5) Pengembangan kompetensi;
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1) Gaji dan tunjangan;


2) Cuti;
3) Perlindungan;
4) Pengembangan kompetensi.
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa:

13
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian;
4) Bantuan hukum.

2. Smart ASN

Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. Maka dari itu perlunya
pembekalan kemampuan kecakapan digital yang merupakan dasar pada perspektif
litersi digital smart ASN. ASN yang tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi- aplikasi produk IT termasuk
dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

Penerapan sistem berbasis elektronik dan terpadu akan membawa perubahan yang
cepat dan dinamis bagi pelayanan publik yang berkualitas. Untuk mendorong
percepatan tersebut, kompetensi ASN khususnya dari generasi milenial menjadi salah
satu kunci dalam melaksanakan pemerintahan berbasis elektronik. Generasi milenial
yang relatif “open minded”, cerdas, dan inovatif, didukung dengan karakteristik
“Smart ASN” yaknni nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasasi
IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, memiliki kemampuan networking, dan
memiliki jiwa enterpreneurship diharapkan akan membawa perubahan bagi
pelayanan publik. Selain itu, komitmen pemerintah untuk bekerja sama dan
berkolaborasi dengan semua stakeholders adalah upaya untuk menciptakan inovasi di
bidang pemerintahan.

14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan tugas selaku CASN


kurang lebih dua bulan di UPT Lembaga Pemasyarakatan Kelas III LEOK
terdapat beberapa isu kritikal yang ditemukan di unit kerja, diantaranya:
1. Belum optimalnya penjualan hasil pertanian dan karya seni WBP.

2. Kurangnya pengetahuan WBP tentang bahaya NAPZA.


3. belum tersedianya loket penitipan barang.

4. Belum efektinya penggunaan media kotak saran bagi warga binaan dan
pengunjung.

5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi.


B. Deskripsi Isu
Dari identifikasi issu yang telah diperoleh, maka hasil identifikasi dapat di
rumuskan
sebagai berikut

1. Belum optimalnya penjualan hasil pertanian dan karya seni WBP

Melihat hasil kebun lapas yang kurang teroptimalkan dengan ini penulis
mencoba untuk melakukan pemanfaatan terhadap hasil kebun lapas dan juga

15
hasil karya seni warga binaan, pemanfaatan yang dilakukan diantaranya
mencoba untuk menjual hasil karya seni warga binaan dan hasil kebun lapas.
Hasil dari penjualan digunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana yang
ada di lapas. Pada intinya hasil kebun dan hasil karya seni warga binaan
sengat amat berguna untuk perkembangan lapas. Dalam hal ini dengan
pemanfatan hasil kebun dan karya seni WBP juga dapat membuat nama lapas
lebih di kenal masyarakat awam.
2. Kurangnya pengetahuan WBP tentang bahaya NAPZA
Dari hasil wawancara dengan salah seorang mantan narapida kasus
penyalahgunaan narkoba di Lapas Kelas III Leok, pertama sekali memulai
menyalahgunakan narkoba karena ikut-ikutan teman dan pengaruh dari
lingkungan di tempat tinggal dan bekerja. Dari wawancara tersebut ia juga
mengatakan belum mengetahui dampak dampak dan juga bahaya yang dapat
di timbulkan oleh narkoba
3. belum tersedianya loket penitipan barang
pentingnya loket penitipan barang untuk menyimpan barang barang
pengunjung yang akan membesuk keluarga mereka di lapas dikarenakan
pengunjung dilarang membawa barang barang kedalam lapas apabila mereka
ingin membesuk keluarga mereka yang ada di dalam lapas , jadi penting
adanya loket untuk menyimpan barang barang mereka agar tidak tercecer
4. Belum efektinya penggunaan media kotak saran bagi warga binaan dan
pengunjung
Kotak saran untuk pengaduan yang menjadi kendala warga binaan
pemasyarakatan didalam blok dan kotak saran pegaduan di ruang tunggu
kunjungan untuk masyakat belum berjalan sebagaimana mestinya, kotak saran
hanya menjadi kotak yang kemanfaatannya kurang terlihat dan menjadi lapuk
dan usang
5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
dimana komputer dan internet sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.

16
Namun pesatnya kemajuan TIK ini belum diimbangi dengan peningkatan
kapasitas pegawai dalam pemanfaatan TIK tersebut, sehingga belum
optimalnya pemanfataan teknologi informasi dengan baik seperti website
organisasi dan social media.
C. Analisis Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan


proses tapisan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan
dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan
empat faktor, yaitu:
 Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan
hingga masa sekarang;
 Problematik (P), yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
 Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang.
 Layak (L), yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Sedangkan penentuan kualitas isu yang akan ditetapkan menjadi core isu
menggunakan metode analisis USG:
 U= Urgency (seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti),

 S = Seriousness (seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan


akibat yang ditimbulkan),
 G = Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya).
 Tabe 3.1 Tabel Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPL
dan USG

17
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

D. Tabel Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL

Tabel 3.2 Tabel Analisis Kriteria Kualitas Isu AKPL


APKL
NO ISU JUMLA RANK
A P K L
H
Belum optimalnya penjualan hasil
1. pertanian dan karya seni WBP. 5 5 4 5 19 1
Kurangnya pengetahuan WBP
tentang bahaya NAPZA
2. 5 4 4 5 18 2
Belum tersedianya loket penitipan
3. 5 4 3 5 17 3
barang
Belum efektinya penggunaan media
4. kotak saran bagi warga binaan dan 4 3 4 4 15 5
pengunjung

Belum optimalnya pemanfaatan


5. 5 3 3 5 16 4
teknologi informasi

Berdasarkan Hasil Analisis Kriteria isu dengan alat analisis APKL tersebut diatas

18
lalu diambil tiga nilai tinggi yaitu:
1. Belum optimalnya penjualan hasil pertanian dan karya seni WBP.

2. Kurangnya pengetahuan WBP tentang bahaya NAPZA.


3. Belum tersedianya loket penitipan barang.

Dari kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilakukan
analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan menggunakan metode USG.

E. Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG


Tabel 3.3 Tabel Analisis Kriteria Kualitas Isu USG
KRITERI
NO MASALAH JUMLA RANK
A
H
U S G
Belum optimalnya penjualan hasil pertanian
1. 5 5 5 15 1
dan karya seni WBP.

Kurangnya pengetahuan WBP tentang bahaya


2. 5 5 4 14 2
NAPZA

3. belum tersedianya loket penitipan barang 5 4 4 13 3

Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan metode USG maka tergambar


ranking tertinggi yang merupakan core isu yaitu : “BELUM OPTIMALNYA
PENJUALAN HASIL PERTANIAN DAN KARYA SENI WBP”

F. Fakta

1. Melihat dari hasil pertanian dan karya seni warga binaan pemasyarakatan
yang ada di lembaga pemasyarakatan kelas III leok sangat memungkinkan
untuk di pasarkan di luar lapas.
2. Pemasaran hasil pertanian dan karya seni warga binaan pemasyarakatan di

19
lapas kelas III leok saat ini masih belum di optimalkan secara baik.
3. Melihat dari kualitas hasil pertanian dan karya seni warga binaan
pemasyarakat yang sangat baik sangat memungkinkan untuk bisa bersaing
untuk dipasarkan.
G. Dampak

1. Masyarakat tidak mengetahui hasil pertanian dan karya seni yang ada di lapas
kelas III leok yang memiliki kualitas yang sangat baik.

2. Kreatifitas dari warga binaan pemasyarakatan tidak dapat terlihat oleh


masyarakat luar lapas.
H. Faktor Penyebab masalah
Dalam upaya mengidentifikasi akar permasalahan dari core isu “BELUM
OPTIMALNYA PENJUALAN HASIL PERTANIAN DAN KARYA SENI
WBP”.
yang telah ditetapkan, maka akan diidentifikasi akar permasalahan dengan
menggunakan diagram fishbone.

MATERIAL

Kurangnya sosialisasi
MANPOWER terkait
dengan lebih efektifnya BELUM
Banyaknya hasil pertanian
dan karya seni WBP yang melakukan pemasaran OPTIMALNYA
sangat baik melalui media sosial PENJUALAN
HASIL
PERTANIAN
Belum adanya kelanjutan yang DAN KARYA
Belum adanya media untuk SENI WBP
dilakukan dari hasil pertanian
pemasaran hasil pertanian dan
dan karya seni WBP
karya seni WBP

MOTHER
MACHINE
NATURE

20
Berdasarkan core issue yang telah ditetapkan dan telah diidentifikasi faktor
penyebab masalahnya, dengan menggunakan diagram fishbone, maka telah
ditetapkan penyebab isu yang akan dipecahkan, yaitu:
1. Belum adanya upaya tindak lanjut penjualan hasil pertanian dan karya seni
WBP
2. belum adanya pemasaran hasil partanian dan karya seni WBP melalui media
sosial.
3. Kurangnya sosialisasi terkait dengan lebih efektifnya melakukan pemasaran
melalui media sosial
4. Banyaknya hasil pertanian dan karya seni WBP yang sangat baiK
I. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Berdasarkan faktor penyebab masalah, yang bersumber dari core issu maka
diajukan gagasan kreatif pemecahan masalah dengan uraian judul :
“PEMASARAN PRODUK KARYA SENI DAN PERTANIAN MELALUI
MEDIA SOSIAL”. Dengan Gagasan Kreatif Pemecahan sebagai berikut :

1. Membuat media sosial untuk melakukan pemasaran hasil pertanian dan hasil
karya seni WBP.
2. Memasarkan hasil pertanian dan karya seni WBP melalui media sosial yang
sudah ada
3. melakukan sosialisasi terkait dengan lebih efektifnya melakukan pemasaran
melalui media sosial

J. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Berdasarkan Gagasan Kreatif pemecahan yang telah dirumuskan , maka
tahapan selanjutnya ditetapkan beberapa kegiatan rancangan aktualisasi, sebagai
berikut :
1. Melakukan konsultasi rancangan aktualisasi dengan mentor, Kasubsi
pembinaan dan pimpinan Lapas kelas III Leok

21
2. Melakukan koordinasi dengan kasubsi pembinaan
3. Mengidentifikasi hasil pertanian dan karya seni WBP yang ada
4. Membuat media sosial untuk pemasaran
5. Melakukan promosi pemasaran melalui media sosial
6. Melakukan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan

K. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu


Adapun alur kegiatan pemecahan isu akan digambarkan melalui diagaram
berikut ini :
“PEMASARAN PRODUK KARYA SENI DAN PERTANIAN MELALUI MEDIA
SOSIAL”.

Melakukan konsultasi rancangan Melakukan koordinasi dengan


aktualisasi dengan mentor, kasubsi pembinaan
Kasubsi pembinaan dan pimpinan

Membuat media sosial untuk Mengidentifikasi hasil pertanian


pemasaran dan karya seni WBP yang ada

Melakukan promosi pemasaran Melakukan monitoring dan


melalui media sosial evaluasi hasil kegiatan
22
23
L. Rancangan Kegiatan

Tabel 3.4 Tabel Rancangan Kegiatan


Unit kerja Lapas Kelas III Leok
Identifikasi isu 1. Belum optimalnya penjualan hasil pertanian dan karya seni WBP.

2. Kurangnya pengetahuan WBP tentang bahaya NAPZA.

3. Belum tersedianya loket penitipan barang.

4. Belum efektinya penggunaan media kotak saran bagi warga binaan dan
pengunjung.

5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi

Isu yang diangkat Belum optimalnya penjualan hasil pertanian dan karya seni WBP

Core Isu Pemasaran Karya Seni dan pertanian Melalui Media Sosial
Gagasan Pemecah Isu 1. Membuat media sosial untuk melakukan pemasaran hasil pertanian dan hasil
karya seni WBP.
2. Memasarkan hasil pertanian dan karya seni WBP melalui media sosial yang
sudah ada
3. Melakukan sosialisasi terkait dengan lebih efektifnya melakukan pemasaran
melalui media sosial

24
M. Tabel Tahapan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.5 Tabel Tahapan Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi nilai
Keterkaitan Sub mata Keterkaitan visi
N Tahapan Kegiatan pencapaian
Kegiatan Output/Hasil pelatihan dan misi Rutan
o organisasi
1 konsultasi 1. Manajemen ASN Misi Kemenkumham 1. Akuntabel
RI: Bersesuaian dengan
. rancangan Konsultasi
Menyelenggarakan nilai organisasi
aktualisasi dengan dengan Mentor pelayanan publik di akuntabel
bidang hukum yang 2. Kompeten
mentor, kasubsi dan pimpinan
berkualitas. Sepadan dengan nilai
dan pimpinan sebagai bentuk organisasi berdaya
Misi Lapas Kelas III saing
etika profesi Leok : Lembaga 3. Harmonis
2. Smart ASN Pemasyarakatan Kelas Sepadan dengan nilai
III Leok organisasi adil
Konsultasi dengan Melaksanakan
mentor dan perawatan tahanan,
pembinaan, dan
pimpinan dengan pembimbingan Warga
tutur kata yang baik Binaan
Pemasyarakatan
berjiwa hospitality dalam kerangka
agar dapat mencapai penegakkan hukum,
pencegahan, dan
tujuan bersama penanggulangan

25
kejahatan serta
pemajuan dan
perlindungan Hak
Asasi Manusia.

1. Menyiapkan 1. Tersedianya bahan 1) Akuntabel:


bahan yang akan konsultasi Bertanggung jawab
dikonsulkan menyiapkan
dengan mentor materi/bahan
konsultasi sebelum
menghadap mentor
dan pimpinan.
2) Kompeten:
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik agar dapat
menghasilkan
kinerja terbaik
2. Meminta 2. Tersedianya lembar 1) Akuntabel :
persetujuan persetujuan Berkomitmen
kepada pimpinan melaksanakan tugas
dan mentor untuk dengan bertanggung

26
melaksanakan jawab dalam
rancangan mencatat hasil
aktualisasi konsultasi bersama
mentor terkait
kegiatan aktualisasi
di tempat kerja
2) Kompeten : Dalam
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik maka harus
Menyiapkan bahan
konsultasi agar dapat
menghasilkan
kinerja terbaik
3. Meminta 3. Tersedianya arahan 1) Kolaboratif:
arahan dan dan bimbingan Mampu bekerjasama
bimbingan kepada secara sinergis
mentor 2) Harmonis: Saling
peduli dan
Menghargai

27
perbedaan
2 Melakukan 1) Manajemen ASN: Misi Kemenkumham 1) Akuntabel:
RI: Bersesuaian dengan nilai
koordinasi dengan Memegang
Menyelenggarakan Organisasi Akuntabel
kasubsi akuntabilitas dalam pelayanan publik di
bidang hukum yang 2) Kompeten;
pembinaan mengerjakan tugas Sepadan dengan nilai
berkualitas.
dengan selalu Organisasi berdaya saing
Misi Lapas Kelas III
menjaga sikap dan Leok : Lembaga
perilaku. Pemasyarakatan Kelas 3) Harmonis;
III Leok Sepadan dengan nilai
2) Smart ASN: Melaksanakan Organisasi adil
Berkoordinasi perawatan tahanan,
pembinaan, dan 4) Kolaboratif;
dengan subsesksi pembimbingan Warga Sepadan dengan nilai
registrasi untuk Binaan Organisasi terbuka
Pemasyarakatan
menjaga integritas dalam kerangka
dalam melaksanakan penegakkan hukum,
pencegahan, dan
kegiatan penanggulangan
kejahatan serta
pemajuan dan
perlindungan Hak
Asasi Manusia.

1. Melakukan 1. Tersedianya 1) Akuntabel :

28
koordinasi dokumentasi Dalam Melakukan
dengan koordinasi koordinasi ke subseksi
kasubsi pengelolaan
pembinaan 2. Tersedianya merupakan suatu
Catatan tindakan yang dapat
2. Mencatat hasil koordinasi di pertanggung
koordinasi jawabkan,
3. Tersedianya 2) Harmonis : Saling
3. Membuat Berita Acara menghargai dan saling
Berita Acara membantu Antar
sesama pegawai
3) Loyal : Selama
pelaksanaan Kegiatan
konsultasi terjalin
sikap saling
menghormati
3 Mengidentifi 1) Manajemen ASN: Misi Kemenkumham 1) Berorientasi
kasi hasil RI:
. ASN mampu Pelayanan :
pertanian dan Menyelenggarakan
karya seni Mengelola pelayanan publik di Sepadan dengan
WBP yang bidang hukum yang
pelaksanaan nilai organisasi
ada

29
kegiatan secara berkualitas. profesional.
professional dan Misi Lapas Kelas III 2) Kompeten ;
memiliki nilai dasar Leok : Lembaga Sepadan dengan
Pemasyarakatan Kelas
dalam pelaksanaannya III Leok nilai organisasi
2) Smart ASN Melaksanakan profesional
perawatan tahanan,
Pemanfaatan IT dalam pembinaan, dan 3) Harmonis ;
membuat akun media pembimbingan Warga Sepadan dengan
Binaan
sosial Pemasyarakatan nilai organisasi
dalam kerangka sinergis.
penegakkan hukum,
pencegahan, dan 4) Kolaboratif :
penanggulangan Sepadan dengan
kejahatan serta
pemajuan dan nilai organisasi
perlindungan Hak inovatif
Asasi Manusia.

1. mengidentifikas 1) Tersedianya 1) Akuntabel : Disiplin


i hasil pertanian hasil pertanian
dan bertanggung
dan karya seni dan karya seni
jawab dalam kerja
dengan menyiapkan
alat sebelum
melaksanakan

30
kegiatan
2) Kompeten : Mampu
mengidentifikasi
barang yang ingin
dipasarkan
3) dokumentasi 2. Adanya 1) Adaptif : Mampu
hasil pertanian dokumentasi
menggunakan
dan karya seni hasil pertanian
yang ingin dan karya seni teknologi dalam
dipasarkan yang ingin
dokumentasi
dipasarkan
2) Kompeten: mampu
membuat membuat
barang yang
dipasarkan menjadi
menarik
3. konsultasi 3. adanya harga 1) Akuntabel : Dalam
dengan kasubsi barang yang
Melakukan
pembinaan akan dipasarkan
mengenai harga koordinasi ke subseksi
barang
pengelolaan
merupakan suatu
tindakan yang dapat

31
di pertanggung
jawabkan,
2) Harmonis : Saling
menghargai dan
saling membantu
Antar sesama pegawai
3) Loyal : Selama
pelaksanaan Kegiatan
konsultasi terjalin
sikap saling
menghormati
4 Membuat 1) Manajemen ASN: Misi Kemenkumham 1) Berorientasi
media sosial RI:
. ASN mampu Pelayanan : Sepadan
untuk Menyelenggarakan
pemasaran mengelola pelayanan publik di dengan nilai
hasil karya bidang hukum yang
pelaksanaan kegiatan organisasi profesional.
seni dan berkualitas.
pertanian secara professional 2) Kompeten ; Sepadan
Misi Lapas Kelas III
dan memiliki nilai Leok : Lembaga dengan nilai
dasar dalam Pemasyarakatan Kelas organisasi Profesional
III Leok
pelaksanaannya. Melaksanakan 3) Harmonis ; Sepadan
2) Smart ASN perawatan tahanan, dengan nilai
pembinaan, dan

32
mengidentifikasi pembimbingan Warga organisasi sinergis.
Binaan
barang barang yang 4) Kolaboratif :
Pemasyarakatan
akan dipasarkan dalam kerangka Sepadan dengan nilai
penegakkan hukum,
organisasi inovatif.
pencegahan, dan
penanggulangan
kejahatan serta
pemajuan dan
perlindungan Hak
Asasi Manusia.

1. membuat akun 1. Tersedianya akun 1) Akuntabel : Disiplin


media sosial media sosial
dan bertanggung
jawab dalam kerja
dengan menyiapkan
alat sebelum
melaksanakan
kegiatan
2) Kompeten : Mampu
mengidentifikasi alat
yang akan digunakan
2. Mengumpulkan 2. Tersedianya data 1) Akuntabel : Disiplin
data dan dan informasi

33
informasi dan bertanggung
mengenai akun
jawab dalam kerja
pemasaran yang
ada di dengan menyiapkan
masyarakat
alat sebelum
melaksanakan
kegiatan
2) Harmonis : Saling
menghargai dan
saling membantu
Antar sesama pegawai
3) Kompeten : Terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas
3. Dokumentasi 3. Tersedianya hasil 1) Adaptif : Mampu
hasil dokumentasi
menggunakan
teknologi dalam
dokumentasi
2) Kompeten: mampu
membuat

34
dokumentasi menjadi
menarik
5 Melakukan 1). Manajemen ASN: Misi Kemenkumham 1) Berorientasi
promosi pemasaran RI:
. Memegang akuntabilitas Pelayanan :
hasil karya seni dan Menyelenggarakan
pertanian melalui dalam mengerjakan pelayanan publik di Sepadan dengan
media sosial bidang hukum yang
tugas dengan selalu nilai organisasi
berkualitas.
menjaga sikap dan profesional.
Misi Lapas Kelas III
perilaku. Leok : Lembaga 2) Harmonis :
Pemasyarakatan Kelas Sepadan dengan
2). Smart ASN: III Leok
Melaksanakan nilai organisasi
Berkoordinasi dengan
perawatan tahanan, sinergis
masyarakat untuk pembinaan, dan
pembimbingan Warga 3) Kolaboratif :
menjaga integritas
Binaan Sepadan dengan
dalam melaksanakan Pemasyarakatan
dalam kerangka nilai organisasi
kegiatan
penegakkan hukum, sinergis
pencegahan, dan
penanggulangan
kejahatan serta
pemajuan dan
perlindungan Hak
Asasi Manusia.

35
1. Menyiapkan 1. Tersedianya 1). Berorientasi
media sosial Media Sosial Pelayanan :
Memberikan
pelayanan prima
demi kepuasan
masyarakat
2). Kompeten : Terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas
3). Kolaboratif: Mampu
bekerjasama secara
sinergis

2. membuat 2. Tersedianya hasil 1). Harmonis : saling


desain promosi promosi peduli untuk
yang menarik memberiksan saran dan
tindak lanjut kepada
masyarakat.

36
2). Kolaboratif :
Melakukan Kerja
sama yang sinergis
antara masyarakat dan
petugas..
3. Melakukan 3. Tersedianya 1) Akuntabel : Dalam
promosi desain promosi Melakukan
melalui media koordinasi ke
sosial subseksi pengelolaan
merupakan suatu
tindakan yang dapat
di pertanggung
jawabkan,
2) Adaptif : Mampu
menggunakan
teknologi dalam
dokumentasi
3) Kompeten : Terus
belajar dan
mengembangkan

37
kapabilitas

6 Melakukan 1. Manajemen ASN : Misi Kemenkumham 1) Berorientasi


RI:
. monitoring dan Melakukan evalusi hasil Pelayanan :
Menyelenggarakan
evaluasi hasil aktualisasi secara pelayanan publik di Sepadan dengan
bidang hukum yang
kegiatan efektof dan efisien serta nilai organisasi
berkualitas.
keterbukaan untuk hasil profesional.
Misi Lapas Kelas III
yang didapatkan. Leok : Lembaga 2) Kompeten :
2. Smart ASN : Pemasyarakatan Kelas Sepadan dengan
III Leok
Melakukan Melaksanakan nilai organisasi
evaluasi hasil perawatan tahanan, inovatif
aktualisasi dengan pembinaan, dan
pembimbingan Warga 3) Kolaboratif :
menguasai IT untuk Binaan Sepadan dengan
kualitas pelayanan yang Pemasyarakatan
dalam kerangka nilai organisasi
prima penegakkan hukum, sinergis
pencegahan, dan
penanggulangan 4) Akuntabel :
kejahatan serta Sepadan dengan
pemajuan dan
perlindungan Hak nilai organisasi
Asasi Manusia. akuntabel.

38
1. Membuat 1. tersedianya 1) Kolaboratif Untuk
kuesioner kuesioner
mengetahui apakah
informasi yang kita
berikan sudah efektif
dan efisien dan
senantiasa memberikan
kepada pihak lain untuk
memberikan masukan
dan saran.
2) Harmonis
Menyebarkan kuisioner
sebagai bentuk
mengharagai jawaban
yang diberikan oleh
masyarakat pada
pengisian kuisioner
sebagai bentuk saling
peduli dan menghargai

perbedaan

39
2. Menyebarkan 2. Tersedianya 2) Kolaboratif Untuk
kuesioner dokumentasi
mengetahui apakah
penyebaran
kuesioner informasi yang kita
berikan sudah efektif
dan efisien dan
senantiasa memberikan
kepada pihak lain untuk
memberikan masukan
dan saran.
3) Harmonis
Menyebarkan kuisioner
sebagai bentuk
mengharagai jawaban
yang diberikan oleh
masyarakat pada
pengisian kuisioner
sebagai bentuk saling
peduli dan menghargai

perbedaan

40
3. Menganalisis 3. Tersedianya hasil 1) Kompeten :
kuesioner analisis kuesioner
menganalisa hasil
kuisioner yang telah
mengisi kuisioner
dengan tepat agar
mendapatkan kinerja
yang terbaik.
2) Akuntabel :
menganalisa hasil
kuisioner dengan
jujur dan konsisten
dengan apa yang
dirasakan pada saat
pengisian kuisioner

4. Membuat 1) Tersedianya 1) Harmonis


kesimpulan kesimpulan
Tidak memaksakan
kehendak dalam
membuat kesimpulan

41
2) Kolaboratif:
Terbuka dan
bekerjasama dalam
pengisian kuesioner
bersama Warga
Binaan
5. Membuat 2) Tersedianya 1) Harmonis;
testimoni testimoni
Saat berkomunikasi
dengan pimpinan
menggunakan bahasa
yang sopan dan santun.
2) Berorientasi
Pelayanan;
Melakukan sosialisasi
dan pelayanan prima
sebagai seorang ASN.
3) Kompeten;
Peserta latsar mampu
membuat daftar rencana
tahapan kegiatan dan

42
dilaksanakan dengan
baik.

N. Jadwal Rancangan Kegiatan

43
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1
konsultasi rancangan aktualisasi dengan
mentor, kasubsi dan pimpinan
2
Melakukan koordinasi dengan kasubsi
pembinaan
3 Mengidentifikasi hasil pertanian
dan karya seni WBP yang ada

4 Membuat media sosial untuk


pemasaran

5 Melakukan promosi pemasaran melalui


media sosial

6 Melakukan monitoring dan evaluasi


hasil kegiatan

Tabel
3.6 Jadwal Rancangan Kegiatan

44
45

Anda mungkin juga menyukai