Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI

PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR ASN

“PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA KORVEY LUAR


DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SINJAI”

Disusun Oleh :

ZAWIL ARHAM
NIP. 20010121 202012 1 001
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
NDH : 40

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN CXIX BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN CXIX
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM
SULAWESI UTARA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

NAMA : ZAWIL ARHAM


NIP : 200101212020121001
UNIT KERJA : RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SINJAI
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
JUDUL : PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA KORVEY
AKTUALISASI LUAR DI RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS IIB SINJAI

Disetujui untuk Diseminarkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan CXIX
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pada Tanggal 14 Oktober 2021

Sinjai, 13 Oktober 2021

Menyetujui :
Coach, Mentor,

Hj. HAMDANA, S.E., M.Si. MUHAMMAD ISHAK A.Md.IP,.SH,.MH


NIP. 19710721 199103 2 004 NIP. 19791222 200012 1 003

Mengetahui
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan
HAM Sulawesi Utara

JU LOTJE OLGA, S.Sos.


Pangkat : Pembina
NIP. 19641020 198503 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN CXIX
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM
SULAWESI UTARA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021

NAMA : ZAWIL ARHAM


NIP : 200101212020121001
UNIT KERJA : RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SINJAI
JABATAN : PENJAGA TAHANAN
JUDUL : PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA KORVEY
AKTUALISASI LUAR DI RUMAH TAHANAN NEGARA
KELAS IIB SINJAI

Telah Diseminarkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan CXIX
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pada Tanggal 14 Oktober 2021

Sinjai, 15 Oktober 2021

Mengesahkan :
Coach, Penguji,

Hj. HAMDANA, S.E., M.Si. Drs. H. ASRI SAHRUN SAID


NIP. 19710721 199103 2 004 NIP. 19671203 199403 1 009

Mengetahui
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan

Drs. H. ASRI SAHRUN SAID


Pangkat : Pembina Utama

iii
Madya NIP. 19671203 199403 1
009

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan
kemudahan serta nikmat kesehatan sehingga Peserta dapat menyelesaikan tugas
rancangan aktualisasi dengan judul “Pembentukan Tim Pemeriksa Korvey
Luar di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai” dengan tepat waktu. Serta
tak lupa pula shalawat dan salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Rancangan aktualisasi ini disusun guna memenuhi syarat mutlak kelulusan


dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan CXIX pada Balai Pendidikan
dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2021. Peserta berharap rancangan aktualisasi dengan judul “Pembentukan Tim
Pemeriksa Korvey Luar di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai” dapat
menambah referensi dan bermanfaat bagi para pembaca juga Peserta.

Dalam menyusun dan menyelesaikan rancangan aktualisasi ini, Peserta


mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sulawesi Utara beserta jajarannya;
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Selatan beserta jajarannya;
3. Bapak Drs. Harun Sulianto, Bc.IP.,S.H selaku Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan;
4. Bapak Muhammad Ishak, A.Md.IP,.SH,.MH selaku Kepala Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Sinjai;
5. Bapak Drs. H. Asri Sahrun Said selaku Penguji atas saran dan masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini;
6. Bapak Muhammad Ishak, A.Md.IP,.SH,.MH selaku Mentor yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta koreksi dalam penyusunan rancangan
aktualisasi;

v
7. Ibu Hj. Hamdana, SE., M.Si. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta koreksi dalam penyusunan rancangan aktualisasi;
8. Rekan-rekan CPNS Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai yang telah
memberikan bantuan serta meluangkan waktu bertukar pikiran;
9. Serta pihak-pihak lain yang telah bersedia terlibat dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini.

Peserta menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati Peserta memohon maaf dan
terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
rancangan aktualisasi ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sinjai, Oktober 2021

Zawil Arham

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat...................................................................................3

C. Ruang Lingkup..........................................................................................4

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan...............................................................5

BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA DAN NILAI DASAR ASN..........6

A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................6

B. Visi Dan Misi............................................................................................7

C. Nilai-Nilai Organisasi................................................................................8

D. Tugas Dan Fungsi Organisasi Dan Peserta...............................................9

E. Proses Pelayanan Dan Profil Organisasi.................................................11

F. Nilai-Nilai Dasar ASN............................................................................14

G. Peran Dan Kedudukan ASN....................................................................19

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI............................................................23

A. Identifikasi Isu.........................................................................................23

B. Deskripsi Isu............................................................................................23

C. Sumber Isu...............................................................................................25

D. Teknik Analisis Isu..................................................................................25

E. Relevansi Isu Terhadap Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI.......28

F. Core Isu....................................................................................................30

G. Rancangan Aktualisasi............................................................................31

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor


1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(Latsar CPNS), yang dimaksud Pelatihan Dasar CPNS adalah
pelatihan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS dapat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan
klasikal atau blended learning.
Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS
merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional
sesuai bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya yaitu nilai
ANEKA, serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa,
dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
sesuai dengan bidang tugas. Peserta sebagai CPNS Kemenkumham
yang bertugas pada Rutan Kelas IIB Sinjai melalui pelatihan dasar ini
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar kompetensi
PNS pada tempat tugas.
Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah unit pelaksana teknis
tempat tersangka dan terdakwa ditahan selama proses penyidikan,
penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan. Rutan ini
menampung para tahanan yang berstatus tersangka atau terdakwa dan
Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahannya, mau

1
memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana yang
dilakukannya sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan dan dapat hidup
secara wajar sebagai warga masyarakat yang baik dan bertanggung
jawab.
Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN mempunyai andil yang amat
penting dalam menyelenggarakan pelayanan yang profesional dan
berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya yang diatur
dalam peraturan dan perundang-undangan. Selain itu, ASN juga
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan yang dirumuskan oleh pejabat
pemerintah yang berwenang serta menjadi sarana perekat persatuan
dan kesatuan NKRI.
Untuk meningkatkan kualitas keamanan dan ketertiban pada
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai sesuai dengan Undang-
Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, maka dari itu
perlunya diadakan pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan
kembali masuk ke Rutan Kelas IIB Sinjai. Atas dasar tersebut, peserta
latsar merancang kegiatan yang akan diaktualisasikan di Unit
Pelaksana Teknis peserta latsar.
Korvey luar merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan yang
dipekerjakan diluar Rutan yang diberikan tugas membersihkan
pekarangan Rutan, mengelola lahan milik Rutan, serta di pencucian
mobil dan motor milik Rutan. Dalam pengeluaran korvey ini, ada
petugas yang bertanggung jawab mengawasi kegiatan WBP selama
berada diluar Rutan, untuk dapat mengeluarkan korvey petugas
meminta persetujuan dari Kepala Rutan, Kepala Pengamanan Rutan,
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan dan Petugas jaga. Pada saat
WBP korvey luar hendak masuk kembali ke Rutan Kelas IIB Sinjai,

2
penulis melihat tidak adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh
petugas pada WBP korvey luar tersebut. Sehingga dikhawatirkan
WBP korvey luar tersebut membawa barang-barang terlarang masuk
ke Rutan, barang-barang terlarang yang dimaksud disini ialah
narkotika, uang, senjata tajam dan lain sebagainya. Oleh karena itu
penulis memahami bahwa pentingnya dilakukan pemeriksaan pada
WBP korvey luar. Maka dari itu judul rancangan aktualisasi yang
diangkat penulis adalah “Pembentukan Tim Pemeriksa Korvey
Luar di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai”
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Umum
 Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
ANEKA yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam
melaksanakan tugas.
 ASN dapat merubah mindset didalam dirinya untuk
menjadi lebih professional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas.
 Mampu menyelesaikan isu yang terjadi di unit organisasi
dan berperan aktif dalam mencapai visi dan misi organisasi.
b. Khusus
 Terbentuknya tim pemeriksa WBP korvey luar
 Adanya poster mengenai barang yang dilarang masuk di
Rutan Kelas IIB Sinjai
 WBP mengetahui jenis barang yang dilarang masuk di
Rutan Kelas IIB Sinjai

3
2. Manfaat

a. Bagi diri Sendiri


Mewujudkan ASN yang professional dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya sesuai nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA).
b. Bagi Organisasi
 Terwujudnya visi dan misi organisasi
 Tercapainya target kinerja organisasi
 Menjadikan lingkungan kerja yang akuntabel, beretika dan anti
korupsi
c. Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat yaitu terpenuhinya hak-hak


masyarakat dalam memperoleh pelayanan dan menumbuhkan rasa
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
d. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Manfaat bagi WBP yaitu dengan tidak adanya lagi barang
terlarang didalam Rutan, maka para WBP tidak akan mengulangi
perbuatan yang dilakukan saat masih diluar seperti menggunakan
narkoba, bermain judi, serta tidak adanya benda tajam yang dapat
digunakan WBP untuk saling melukai saat terjadi pertikaian dan
lain sebagainya. Sebaliknya mereka akan mengerjakan hal-hal
positif selama berada di Rutan Kelas IIB Sinjai, seperti
meningkatkan ibadah, memperbanyak belajar serta berolahraga.
C. Ruang Lingkup
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan mengenai kegiatan rancangan
aktualisasi

2. Sosialisasi rancangan aktualisasi kepada petugas jaga


3. Membentuk tim untuk petugas pemeriksa korvey luar

4
4. Membuat poster mengenai barang yang dilarang masuk ke Rutan
Kelas IIB Sinjai
5. Menyiapkan tempat untuk melakukan pemeriksaan
6. Tim melakukan pemeriksaan ke WBP yang selesai melaksanakan
korvey luar
7. Melakukan evaluasi terhadap peserta pasca pemasangan poster serta
membuat laporan aktualisasi
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara


Kelas IIB Sinjai alamat di Jalan Teuku Umar Nomor 3 Kecamatan
Sinjai Utara Kabupaten Sinjai dari tanggal 20 Oktober s.d 30
November 2021 selama masa habituasi (off-campus).

5
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA DAN NILAI DASAR ASN

A. Gambaran Umum Organisasi

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai merupakan salah satu


unit pelaksana teknis pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah Tahanan Negara
Kelas II B Sinjai terletak di jalan Teuku Umar No. 3 Sinjai Kode Pos :
92652, Telepon (0482) 92611, yang merupakan salah satu ex.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sinjai. Berdasarkan surat
keputusan menteri kehakiman R.I. Nomor :Mm.02-PK.04.10 Tahun
1990 Rumah Tahanan Negara adalah unit pelaksana teknis tempat
tersangka dan terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan
dan pemeriksaan disidang pengadilan. Rutan Kelas IIB Sinjai juga
difungsikan seperti fungsi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) karena
tidak adanya Lembaga Pemasyarakatan di Kabupaten Sinjai. Rutan ini
tidak hanya menampung para tahanan yang berstatus tersangka atau
terdakwa, tetapi juga tempat pembinaan narapidana atau Warga Binaan
Pemasyarakatan agar menyadari kesalahannya, mau memperbaiki diri
dengan mengikuti semua program pembinaan dan tidak mengulangi
tindak pidana yang dilakukannya sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga masyarakat yang baik dan
bertanggung jawab.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai sebelumnya adalah
Penjara peninggalan Belanda yang sebelumnya beralamat di Jalan
Ranggong Dg. Romo, dan pada tahun 1960 dipindahkan ke jalan
Teuku Umar No. 3, Kel. Biringere, Kec. Sinjai Utara. Bangunan Rutan
Kelas IIB Sinjai telah mengalami renovasi di Tahun 2018, 6 saat ini
Rutan Kelas IIB Sinjai memiliki Luas Tanah 10.079 M2, dengan
kapasitas hunian 120 orang, terdiri dari Blok Napi dan Tahanan

6
sebanyak 18 kamar.
Batas-batas Rutan Kelas IIB Sinjai antara lain :
Batas Timur : Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai
Batas Barat : Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kab. Sinjai
Batas Utara : Kompleks Perumahan Warga
Batas Selatan : Jl. Teuku Umar, Lapangan Nasional Sinjai
Jumlah Pegawai : 47 Orang
Laki-laki : 38 Orang
Perempuan : 9 Orang
Kapasitas Rutan Kelas IIB Sinjai berjumlah 120 orang. Jumlah
penghuni saat ini pertanggal 29 September 2021 berjumlah 166 orang
Narapidana dan Tahanan.
B. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi

Sebagai bagian dari pemerintah, maka untuk mendukung


terwujudnya visi, pelaksanaan misi, arahan Presiden dan agenda
pembangunan, maka ditetapkan Visi Kementerian Hukum dan HAM
tahun 2020-2024 adalah:
“Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang Andal,
Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam Pelayanan Kepada
Presiden dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi
Presiden dan Wakil Presiden “Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
2. Misi

Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban, Kementerian


Hukum dan HAM melaksanakan Misi Presiden dan 7 Wakil Presiden
nomor 6 yaitu penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya, misi nomor 7 yaitu perlindungan bagi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada setiap warga negara

7
dan misi nomor 8 yaitu pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif,
dan terpercaya. Ketiga misi Presiden tersebut diterjemahkan ke dalam
7 (tujuh) misi Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut:
a. Membentuk Peraturan Perundang-undangan yang Berkualitas dan
Melindungi Kepentingan Nasional
b. Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Hukum yang
Berkualitas
c. Mendukung Penegakan Hukum di Bidang Kekayaan Intelektual,
Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum, dan Pemasyarakatan
yang Bebas Dari Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
d. Melaksanakan Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak
Asasi Manusia yang Berkelanjutan
e. Melaksanakan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat
f. Ikut Serta Menjaga Stabilitas Keamanan Melalui Peran
Keimigrasian dan Pemasyarakatan
g. Melaksanakan Tata Laksana Pemerintahan yang Baik Melalui
Reformasi Birokrasi dan Kelembagaan
C. Nilai-Nilai Organisasi
1. Profesional: Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat
yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi
2. Akuntabel: Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku
3. Sinergi: Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi
terbaik, bermanfaat, dan berkualitas
4. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjami akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

8
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasilhasil yang dicapai
5. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
D. Tugas dan Fungsi Organisasi dan Peserta
1. Tugas Rutan Kelas IIB Sinjai

Rutan Kelas IIB Sinjai mempunyai tugas pokok yaitu


melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga
melaksanakan pembinaan terhadap narapidana yang ditempatkan di
Rutan Kelas IIB Sinjai.
2. Fungsi Rutan Kelas IIB Sinjai

Adapun fungsi dari Rutan Kelas IIB Sinjai berdasarkan Keputusan


Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.04- PR.07.03
Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan
Negara dan Penyimpanan Barang Sitaan Negara antara lain:
a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas melakukan
pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian
bantuan hukum dan penyuluhan bagi tahanan
b. Sub Seksi Pengelolaan Rutan mempunyai tugas melakukan
pengurusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan
kepegawaian di lingkungan Rutan
c. Sub Seksi Kesatuan Pengamanan Rutan mempunyai tugas
memelihara keamanan dan ketertiban

9
3. Struktur/Susunan Organisasi Rutan Kelas IIB Sinjai

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.04-PR.07.03 Tahun 1985 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Penyimpanan Barang Sitaan Negara, susunan organisasi Rutan
Kelas IIB Sinjai sebagai berikut:
SUSUNAN ORGANISASI RUTAN KELAS IIB SINJAI

KEPALA RUTAN KELAS IIB SINJAI

Petugas Tata Usaha

KESATUAN PENGAMANAN RUTAN SUB SEKSI PENGELOLAAN RUTAN SUB SEKSI PELAYANAN TAHANAN

PETUGAS PENGAMANAN

10
4. Tugas dan Fungsi Peserta

Peserta merupakan CPNS yang bekerja di Rumah Tahanan Negara


Kelas IIB Sinjai. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi peserta
sebagai penjaga tahanan pada subseksi Kesatuan Pengamanan Rutan.
E. Proses Pelayanan dan Profil Organisasi
1. Proses Pelayanan

Jenis
No Kegiatan/Layanan Kegiatan
WBP/tahanan
1. Kegiatan     Pembinaan kemandirian
Pembinaan a. Pelatihan keterampilan pembuatan sofa
Kemandirian dan dan springbed
Kepribadian b. Budidaya sayuran
    Pembinaan Kepribadian
a. Pendidikan agama melalui kegiatan
baca tulis Al-Qur’an
b. Pendidikan Kejar  paket B dan C serta
keaksaraan yang bekerjasama dengan
Dinas Pendidikan Kab. Sinjai
c. Bimbingan kerohanian melalui
pengajian dan dzikir bersama yang
dilaksanakan rutin setiap hari jum’at.
2. Sistem Layanan Berbasis Teknologi Informasi melalui
Kunjungan sistem layanan SDP (Sistem Database
Pemasyarakatan) yang terintegrasi dengan
secara online.
3. Perawatan a. Senam aerobik  3 kali seminggu
Narapidana dan b. Bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja
Tahanan dan catur, volley ball dan sepak takraw
c. Pelayanan kesehatan yang bekerjasama

11
dengan Dinas Kesehatan Kab. Sinjai
dan Puskesmas Balangnipa yang
dilaksanakan setiap bulan.
d. Poliklinik Rutan

2. Profil Organisasi

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai merupakan salah satu unit
pelaksana teknis pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Sinjai terletak di Jalan Teuku Umar No. 3 Sinjai Kode Pos : 92611,
Telepon (0482) 22188, yang merupakan salah satu ex. Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Sinjai. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman R.I. Nomor : M.02-PK.04.10 Tahun 1990 Rumah Tahanan
Negara adalah unit pelaksana teknis tempat tersangka dan terdakwa
ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang
pengadilan. Rutan ini menampung para tahanan yang berstatus tersangka
atau terdakwa dan Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari
kesalahannya, mau memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana
yang dilakukannya sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan dan dapat hidup

12
secara wajar sebagai warga masyarakat yang baik dan bertanggung jawab.

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai sebelumnya adalah


Penjara peninggalan Belanda yang sebelumnya beralamat di Jalan
Ranggong Dg. Romo, dan pada tahun 1960 dipindahkan ke Jalan Teuku
Umar No. 3, Kel. Biringere, Kec. Sinjai Utara. Bangunan Rutan Kelas IIB
Sinjai telah mengalami renovasi di Tahun 2018, saat ini Rutan Kelas IIB
Sinjai memiliki Luas Tanah 10.079 m², dengan kapasitas hunian 120
orang, terdiri dari Blok Napi dan Tahanan sebanyak 18 kamar.
Batas-batas Rutan Kelas IIB Sinjai antara lain :
Batas Timur : Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai
Batas Barat : Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kab. Sinjai
Batas Utara : Kompleks Perumahan Warga
Batas Selatan : Jl. Teuku Umar, Lapangan Nasional Sinjai
Jumlah Pegawai : 47 Orang
Laki-laki : 38 Orang
Perempuan : 9 Orang
Kapasitas Rutan Kelas IIB Sinjai berjumlah 120 Orang. Jumlah
penghuni saat ini pertanggal 29 September 2021 berjumlah 166 orang
Narapidana dan Tahanan.

13
F. Nilai-Nilai Dasar ASN

Untuk mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)


sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten,
berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA merupakan
nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus


dicapai, jadi selain menggugurkan kewajiban, ada goals yang ingin
dicapai, ada nilai tambah lainnya yang membuat lebih baik.
Amanah PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik yaitu:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Aspek-aspek akuntabilitas yaitu:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Fungsi Akuntabilitas:
1) Untuk menyediakan control demokrasi, (Peran Demokrasi)
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang (Peran

14
Konstitutional)
3) Untuk menigkatkan efisiensi dan efektivitas (Peran belajar)
Tingkatan Akuntabilitas:
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder (Masyarakat)
Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Akuntabilitas Vertikal
Akuntabilitas Vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban unit- unit kerja (dinas) kepada pemerintah
daerah, daerah ke pusat, pemerintah pusat kepada DPR
2) Akuntabilitas Horizontal
Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Contohnya adalah
lembaga pemilihan umum yang independen, komisi
pemberantasan korupsi, dan komisi investigasi legislatif.
2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang


meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi
ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik
diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani
publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang professional.

15
ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme
yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya.
3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,


benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacupada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Kode etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuanketentuan tertulis.
Ada tuga fokus utama dalam pelayanan publik yaitu:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. (Cepat, tepat,
Mudah)
2) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
factual
Dimensi Etika Publik:
1) Dimensi kualitas pelayanan publik

16
2) Dimensi modalitas
3) Dimensi tindakan integritas publik
4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah
layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
1) Efektif

Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang


telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil
mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi
berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh
pelanggan.
2) Efisien

Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk


mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisensi dapat
dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
3) Inovasi

Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi


beradaptasi terhadap perubahan di pasar, teknologi dan

17
persaingan.

4) Mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag


diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang


berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio
artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi adalah tindakan
atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku
atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada 7 jenis korupsi
yaitu:
1) Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal
balik kedua pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan
bersama;
2) Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada pihak
pemberi untuk menyuap demi kepentingan keselamatan diri dan
koleganya;
3) Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang
keuntungannya diharapkan dimasa datang;
4) Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus

18
kepada kerabatnya dalam suatu kedudukan;
5) Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu
dengan memanfaatkan kelebihan pemahaman dan
pengetahuannya sendiri;
6) Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi tindak
korupsi lainnya;
7) Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan
waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual
yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk
memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat
untuk melakukan proses atau usaha untuk mendapatkan hasil terbaik
agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
G. Peran dan Kedudukan ASN

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam


menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat. Adapun peran dan kedudukan ASN yaitu:

19
1. Whole Of Government (WOG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan


yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program,
dan pelayanan publik.
Manfaat WoG
1) Meningkatkan: efisiensi, sharing informasi, lingkungan kerja, daya
saing, akuntabilitas, koherensi kebijakan
2) Menurunkan: biaya, pemborosan, duplikasi pekerjaan,
inkonsistensi kebijakan, waktu penyelesaian layanan tertentu.

Bentuk WoG
1) Integrating service delivery (ISD) – proses penyatuan pemberian
layanan kepada publik, contoh: 1 pintu
2) Koordinasi dan Kolaborasi – koordinasi pemerintah horizontal
3) Integrating rebalancing governance – kontrol politik dan otonomi
administrasi
4) Culture change – budaya organisasi, sebagai perekat
Tantangan dalam praktek WoG
1) Kapasitas SDM dan institusi yang tidak sama
2) Nilai dan budaya organisasi
3) Kepemimpinan
2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani


keperluan orang/msayarakat dan/atau organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditunjukkan untuk

20
memberikan kepuasan kepada penerima layanan.
Prinsip pelayanan publik:
1) Pertisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
Unsur-unsur pelayanan publik meliputi:
1) Penerima layanan
2) Organisasi penyelenggara
3) Kepuasan pelanggan
3. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasatkan oada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan
wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, atau apapun.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1) Kepastian hukum;
2) Profesionalitas;
3) Proporsionalitas;

21
4) Keterpaduan;
5) Delegasi;
6) Netralitas;
7) Akuntabilitas;
8) Efektif dan efisien;
9) Keterbukaan;
10) Non Diskriminatif;
11) Persatuan;
12) Kesetaraan;
13) Keadilan;
14) Kesejahteraan.

22
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan


oleh Peserta yang mendapat penugasan sebagai Penjaga Tahanan di
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai. Adapun isu yang ditemukan
adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan masuk
kembali di Rutan Kelas IIB Sinjai
2. Kurang baiknya penguncian pintu utama di Rutan Kelas IIB Sinjai
3. Kurangnya perawatan pada senjata api di Rutan Kelas IIB Sinjai
4. Masih adanya WBP yang tidak bisa membaca Al-Qur’an pada Rutan
Kelas IIB Sinjai
5. Kurangnya pemeriksaan pada barang titipan dari keluarga WBP di
Rutan Kelas IIB Sinjai
B. Deskripsi Isu
1. Kurangnya pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan masuk
kembali di Rutan Kelas IIB Sinjai

Pemeriksaaan pada WBP korvey luar yang yang hendak kembali


kedalam Rutan sangatlah penting untuk dilakukan, karena
dikhawatirkan WBP korvey luar tersebut membawa barang terlarang
kedalam Rutan serta disalahgunakan gunakan oleh WBP yang ada
pada Rumah Tahanan Kelas IIB Sinjai. Namun, dalam hal ini
kurangnya kesadaran dari petugas untuk melakukan pemeriksaan
masih menjadi kendala. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan
adalah petugas harus melakukan pemeriksaan dengan cermat serta
teliti pada WBP korvey luar yang akan masuk kembali di Rutan Kelas
IIB Sinjai.

24
2. Kurang baiknya penguncian pintu utama di Rutan Kelas IIB
Sinjai

Penguncian pintu utama merupakan hal yang sangat penting untuk


dilaksanakan oleh para petugas P2U, hal ini hal ini dilakukan untuk
menghindari risiko pelarian dari WBP. Akan tetapi masih kurangnya
kesadaran petugas P2U pada Rumah Tahanan Kelas IIB Sinjai untuk
mengunci pintu utama dengan baik akan memberikan peluang kepada
WBP untuk melakukan aksi pelarian. Oleh karena itu petugas harus
selalu meningkatkan kewaspadaan dengan mengunci pintu utama
dengan baik.
3. Kurangnya perawatan pada senjata api di Rutan Kelas IIB Sinjai

Jumlah WBP di sejumlah Lapas dan Rutan mengalami over


kapasitas, sehingga pengamanan harus dilakukan dengan baik dan
semaksimal mungkin. Dalam menjaga keamanan dan ketertiban pada
Rutan Kelas IIB Sinjai, petugas memerlukan alat-alat pengamanan
berupa senjata api. Senjata api yang tidak dilakukan perawatan
dikhawatirkan akan berdebu dan berkarat. Oleh karena itu harus
dilakukan perawatan secara berkala pada senjata api.
4. Masih adanya WBP yang tidak bisa membaca Al-Qur’an pada
Rutan Kelas IIB Sinjai

Membaca Al-Qur’an merupakan hal yang sangat penting untuk


lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada Rutan
Kelas IIB Sinjai rutin menggelar pengajian yang diikuti oleh WBP,
selain sebagai penenang serta penyejuk hati, membaca Al-Qur’an juga
bisa menjadi bekal untuk WBP setelah keluar dari Rutan untuk
memotivasi diri agar tidak mengulangi perbuatan yang melanggar
aturan. Akan tetapi, masih ada beberapa WBP yang belum bisa
membaca Al-Qur’an. Jadi selain meminta bantuan kepada pihak luar
kami petugas Rutan Kelas II Sinjai juga turut mengajarkan WBP untuk

25
membaca Al-Qur’an.

5. Kurangnya pemeriksaan pada barang titipan dari keluarga WBP


di Rutan Kelas IIB Sinjai

Setiap proses masuknya barang titipan untuk WBP yang ada


didalam Rutan Kelas IIB Sinjai harus melalui prosedur pemeriksaan
yang ketat dan harus sesuai dengan SOP, hal ini bertujuan untuk
mencegah masuknya barang-barang terlarang seperti narkoba, senjata
tajam dan lain sebagainya, akan tetapi masih kurangnya kesadaran
petugas untuk memeriksa barang titipan dengan baik masih menjadi
kendala yang harus diatasi. Oleh karena itu pentingya meningkatkan
kesadaran petugas untuk melakukan pemeriksaan barang titipan
dengan baik dan sesuai dengan SOP.
C. Sumber Isu

Sumber dari isu-isu yang telah dideskripsikan di atas,


bersumber dari pengamatan yang dilakukan oleh Peserta yang
mendapat penugasan sebagai anggota jaga di Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Sinjai dan berasal dari hasil diskusi bersama Pimpinan dan
Rekan Kerja.
D. Teknik Analisis Isu
1. Metode APKL

Metode APKL pada isu yang terjadi perlu mendapat solusi yang
tepat. Bedasarkan hal tersebut perlu dilakukan analisa yang benar
terhadap isu yang terjadi. Metode APKL memiliki 4 (empat) kriteria
penilaian yaitu Aktual, Problematika, Kekhalayakan, dan Layak.
 Aktual mengandung arti isu yang diangkat benar-benar
terjadi dan sedang berlangsung atau sedang menjadi isu
yang hangat dibicarakan oleh masyarakat.

26
 Problematika memiliki arti bahwa isu tersebut menyimpang
dari standar dan harapan masyarakat sehingga perlu untuk
segera dicari solusinya.
 Kekhalayakan berarti isu tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak.
 Layak artinya isu tersebut masuk akal, logis, realistik
sehingga dapat dimunculkan solusi untuk
menyelesaikannya.
Berikut analisis isu dengan menggunakan metode APKL
NO ISU A P K L JUMLAH
1 Kurangnya pemeriksaan pada 4 5 5 5 19
WBP korvey luar yang akan
masuk kembali di Rutan Kelas
IIB Sinjai
2 Kurang baiknya penguncian pintu 4 4 4 3 15
utama di Rutan Kelas IIB Sinjai
3 Kurangnya perawatan pada senjata 3 3 2 4 12
api di Rutan Kelas IIB Sinjai
4 Masih adanya WBP yang tidak 4 4 5 3 16
bisa membaca Al-Qur’an pada
Rutan Kelas IIB Sinjai
5 Kurangnya pemeriksaan pada 4 3 4 3 14
barang titipan dari keluarga WBP
di Rutan Kelas IIB Sinjai

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode APKL


dapat disimpulkan bahwa dari 5 (lima) isu atau permasalahan yang ada, isu
nomor 1,2 dan 4 adalah isu yang memenuhi kriteria APKL, sedangkan isu-
isu yang tidak memenuhi kriteria APKL terdapat pada isu nomor 3 dan 5.
2. Metode USG

Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan


prioritas isu yang harus diselesaikan. Metode USG (Urgency,

27
Seriousness, Growth) yang artinya :

a. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,


dianalisis, dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitakan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Caranya untuk menentukan tingkat urgensitas masalah, tingkat
keseriusan dan tingkat pertumbuhan masalah dengan menentukan
skala 1-5 yaitu :
1. tidak mendesak/serius/berdampak,
2. kurang mendesak/serius/berdampak,
3. cukup mendesak/serius/berdampak,
4. mendesak/serius/berdampak dan
5. sangat mendesak/serius/berdampak.
Berikut analisis isu dengan menggunakan metode USG
NO ISU U S G JUMLAH RANKING
1 Kurangnya 4 5 4 13 1
pemeriksaan pada
WBP korvey luar yang
akan masuk kembali di
Rutan Kelas IIB Sinjai
2 Masih adanya WBP 3 4 3 10 3
yang tidak bisa
membaca Al-Qur’an
pada Rutan Kelas IIB
Sinjai
3 Kurang baiknya 4 4 3 11 2
penguncian pintu
utama di Rutan Kelas
IIB Sinjai

28
Berdasarkan hasil analisi isu metode USG di atas, dari 3 (tiga) isu
atau permasalahan yang ada, dapat disimpulkan bahwa isu atau
permasalahan nomor 1 (satu) merupakan isu prioritas karena memiliki
skor tertinggi yaitu 13 dengan rincian 4 (Urgen), 5 (Seriousness) dan 4
(Growth). Isu yang terpilih adalah “Kurangnya pemeriksaan pada
WBP korvey luar yang akan masuk kembali di Rutan Kelas IIB
Sinjai”. Sehingga isu atau permasalahan tersebut harus segera dicari
solusi pemecahan masalahnya.
E. Relevansi Isu Terhadap Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

No Isu Manajemen Whole of Pelayanan


ASN Government Publik
1 Kurangnya Perlunya Berkoordinasi Memperlakukan
pemeriksaan kesadaran dengan korvey luar
pada WBP petugas jaga pimpinan dengan baik
korvey luar untuk mengenai saat melakukan
yang akan melakukan kegiatan pemeriksaan
masuk pemeriksaan pemeriksaan
kembali di pada korvey pada korvey
Rutan Kelas luar luar
IIB Sinjai
2 Kurang Meningkatkan Koordinasi Memberi
baiknya kesadaran dengan informasi pada
penguncian petugas untuk pimpinan agar petugas jaga
pintu utama di mengunci memberikan dengan
Rutan Kelas pintu utama perintah memasang
IIB Sinjai dengan baik kepada poster
petugas jaga mengenai
untuk pentingnya
melakukan mengunci pintu

29
penguncian utama dengan
pintu utama baik
dengan baik
3 Kurangnya Perlunya Berkoordinasi Memberikan
perawatan kesadaran dengan informasi
pada senjata pegawai untuk pimpinan dan kepada pegawai
api di Rutan melakukan rekan kerja dengan
Kelas IIB perawatan untuk memasang
Sinjai melakukan poster
perawatan mengenai tata
senjata api cara perawatan
senjata api yang
baik dan benar
4 Masih adanya Perlunya Bekerjasama Menyediakan
WBP yang partisipasi dengan Al-Qur’an
tidak bisa pegawai untuk penyuluh untuk dipelajari
membaca Al- mengajarkan agama untuk oleh WBP
Qur’an pada Al-Qur’an mengajar
Rutan Kelas WBP
IIB Sinjai membaca Al-
Qur’an
5 Kurangnya Perlunya Koordinasi Memberikan
pemeriksaan kesadaran dengan pelayanan
pada barang petugas untuk pimpinan kepada keluarga
titipan dari melakukan mengenai WBP dengan
keluarga WBP pemeriksaan pemeriksaan semaksimal
di Rutan Kelas pada barang barang titipan mungkin
IIB Sinjai titipan dari keluarga
WBP

30
F. Core Isu

Korvey luar merupakan WBP yang dipekerjakan diluar


pekarangan Rutan, saat korvey luar hendak kembali masuk di Rutan,
petugas tidak melakukan pemeriksaan pada WBP korvey luar
tersebut.
Jika tidak dilakukan pemeriksaan, dikhawatirkan WBP
korvey luar tersebut akan membawa barang terlarang seperti
narkotika, benda tajam dan uang kedalam Rutan.
Disini penulis menyadari pentingnya pemeriksaan pada WBP
korvey luar. Oleh karena itu penulis membuat rancangan aktualisasi
dengan judul “Pembentukan Tim Pemeriksa Korvey Luar di
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai”

31
G. Rancangan Aktualisasi
1. Unit Kerja

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sinjai


2. Identifikasi Isu
1) Kurangnya pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan masuk
kembali di Rutan Kelas IIB Sinjai
2) Kurang baiknya penguncian pintu utama di Rutan Kelas IIB Sinjai
3) Kurangnya perawatan pada senjata api di Rutan Kelas IIB Sinjai
4) Masih adanya WBP yang tidak bisa membaca Al-Qur’an pada
Rutan Kelas IIB Sinjai
5) Kurangnya pemeriksaan pada barang titipan dari keluarga WBP di
Rutan Kelas IIB Sinjai
3. Isu yang Diangkat

Kurangnya pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan masuk


kembali di Rutan Kelas IIB Sinjai
4. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu yang harus dilakukan untuk


menyelesaikan isu atau permasalahan ini adalah dengan cara
melakukan pemeriksaan pada WBP korvey luar yang akan masuk
kembali di Rutan Kelas IIB Sinjai. Pemeriksaan pada WBP korvey
luar ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk meningkatkan
keamanan di Rutan Kelas IIB Sinjai.
5. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu

Tujuan dari gagasan pemecahan isu ini adalah untuk mencegah


masuknya barang-barang terlarang seperti narkotika, benda tajam,
uang dan lain sebagainya di Rutan Kelas IIB Sinjai.
6. Manfaat Gagasan Pemecahan Isu

Manfaat gagasan pemecahan isu ini adalah menciptakan suasana


kondusif di Rutan dengan tidak adanya peredaran barang-barang

32
terlarang di Rutan Kelas IIB Sinjai.

33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai – Nilai
Kegiatan Pelatihan terhadap Visi Organisasi
Misi
Organisasi
1 Melakukan Agenda III Dengan Konsultasi dengan
konsultasi Whole of Government terlaksananya pimpinan menguatkan
dengan Melakukan koordinasi dengan kegiatan nilai PASTI yaitu
pimpinan pimpinan sebagai bentuk konsultasi dan Sinergi, yaitu
mengenai kolaborasi guna mencapai tujuan koordinasi memastikan hubungan
kegiatan aktualisasi dapat kerjasama yang
rancangan mewujudkan produktif
aktualisasi Manajemen ASN “tata laksana Transparan, yaitu
Berkonsultasi dengan pimpinan pemerintahan menjamin akses setiap
merupakan perwujudan yang baik orang untuk
pelaksanaan tugas dengan melalui memperoleh informasi
penuh pengabdian, kejujuran, reformasi tentang proses
kesadaran dan tanggung jawab birokrasi dan pelaksanaan kegiatan
kelembagaan”
1) Menyiapkan

34
bahan a. Adanya Agenda II
konsultasi
bahan Akuntabilitas
2) Menentukan
jadwal paparan Peserta membuat dokumentasi
konsultasi
konsultasi sebagai bentuk pertanggung
3) Melakukan
konsultasi b. Adanya jawaban atas adanya kegiatan
bersama atasan
jadwal untuk saat berkonsultasi
4) Mencatat saran
dan masukan konsultasi
yang diberikan
c. Adanya Nasionalisme
atasan
5) Meminta surat catatan saran Pada saat berkonsultasi peserta
persetujuan
dan masukan menggunakan Bahasa Indonesia
pelaksanaan
aktualisasi dari pimpinan yang baik dan benar
d. Adanya surat
persetujuan Etika Publik
pelaksanaan Konsultasi dengan pimpinan
aktualisasi dilakukan dengan sopan dan
e. Dokumentasi menggunakan Bahasa yang
kegiatan santun saat berkomunikasi

35
Anti Korupsi
Peserta memberanikan diri
menemui pimpinan untuk
melakukan konsultasi

2 Sosialisasi Agenda III Dengan Kegiatan sosialisasi


rancangan Whole of Government terlaksananya menguatkan nilai
aktualisasi Dalam pelaksanaan sosialisasi kegiatan PASTI, yaitu
kepada diharapkan adanya koordinasi konsultasi dan Profesional, yaitu
petugas jaga organisasi yang baik koordinasi bekerja keras untuk
dapat mencapai tujuan
Manajemen ASN mewujudkan Sinergi, yaitu
Dengan adanya sosialisasi “tata laksana memastikan hubungan
diharapkan akan meningkatkan pemerintahan kerjasama yang
kedisiplinan petugas jaga untuk yang baik produktif
melakukan pemeriksaan pada melalui Transparan, yaitu
WBP korvey luar reformasi menjamin akses setiap
birokrasi dan orang untuk
kelembagaan” memperoleh informasi

36
1) Meminta izin a. Adanya izin Agenda II tentang proses
kepada dari Akuntabilitas pelaksanaan kegiatan
pimpinan pimpinan Peserta bertangungjawab dalam Inovatif, yaitu
umtuk b. Adanya mempersiapkan sarana dan kreatifitas dan
melakukan bahan prasarana sosialisasi mengembangkan
sosialisasi sosialisasi inisiatif untuk selalu
2) Mempersiapkan untuk Nasionalisme melakukan
bahan untuk dipaparkan Musyawarah untuk menentukan pembaharuan dalam
dipaparkan c. Petugas jaga nama-nama petugas yang akan penyelenggaraan tugas
kepada petugas mengetahui masuk di tim pemeriksa WBP dan fungsi sebagai ASN
jaga bahwa akan korvey luar
3) Sosialisasi dilakukan
rancangan pemeriksaan Etika Publik
aktualisasi pada WBP Sosialisasi mengenai
tentang rencana korvey luar pemeriksaan WBP korvey luar
pembentukan d. Adanya dilakukan dengan cara yang
tim pemeriksa petugas yang sopan dan santun
korvey luar bersedia
masuk di tim

37
4) Sesi tanya jawab pemeriksa Anti Korupsi
dan diskusi korvey luar Peserta berani tampil didepan
5) Memberi e. Petugas para petugas jaga dalam
informasi memahami melakukan sosialisasi
mengenai dan
kegiatan BERSEDIA
aktualisasi MENJADI
kepada petugas tim ,Adanya
jaga saran dan
6) Mencatat saran masukan
dan masukan serta daftar
yang diberikan nama yang
oleh petugas bersedia
jaga masuk di tim
7) Mencatat nama pemeriksa
petugas yang korvey luar
bersedia untuk
masuk di tim
pemeriksa

38
korvey luar
3 Membentuk Agenda III Dengan Membuat SK untuk
tim untuk Whole of Government terlaksananya petugas pemeriksa
petugas Terjalin koordinasi yang baik kegiatan korvey luar menguatkan
pemeriksa dengan pimpinan dalam konsultasi dan nilai PASTI, yaitu
korvey luar pembuatan SK petugas koordinasi Profesional, yaitu
pemeriksa korvey luar dapat bekerja keras untuk
mewujudkan mencapai tujuan
Manajemen ASN “tata laksana Akuntabel, yaitu setiap
Tanggung jawab peserta untuk pemerintahan kegiatan dalam rangka
membuat SK petugas pemeriksa yang baik penyelenggaraan
korvey luar melalui pemerintah dapat
reformasi dipertanggungjawabkan
1) Meminta izin a. Adanya izin Agenda II birokrasi dan Sinergi, yaitu
kepada dari Etika Publik kelembagaan” memastikan hubungan
pimpinan dan pimpinan Meminta izin kepada pimpinan kerjasama yang
masukan saran untuk dilakukan dengan cara yang produktif
untuk membuat membuat SK sopan dan santun
SK petugas b. Adanya Komitmen Mutu

39
pemeriksa daftar nama Sikap inovatif peserta untuk
korvey luar petugas membentu tim pemeriksa korvey
2) Mencatat pemeriksa luar
nama-nama korvey luar
petugas c. Adanya SK Anti Korupsi
pemeriksa untuk Peserta peduli terhadap
korvey luar petugas keamanan wbp sehingga
3) Membuat draf pemeriksa membentuk tim pemeriksa
SK petugas korvey luar korvey luar
pemeriksa yang telah
korvey luar disetujui oleh
4) Meminta tanda pimpinan
tangan
pimpinan untuk
SK petugas
pemeriksa
korvey luar
5) Memberikan
SK tersebut

40
kepada petugas
pemeriksa
korvey luar
4 Membuat Agenda III Dengan Membuat poster
poster Whole of Government terlaksananya mengenai barang yang
mengenai Peserta melakukan koordinasi kegiatan dilarang masuk ke
barang yang dengan pimpinan mengenai konsultasi dan Rutan menguatkan nilai
dilarang desain poster serta meminta koordinasi PASTI, yaitu
masuk ke persetujuan mengenai lokasi dapat Profesional, yaitu
Rutan Kelas penempatan poster mewujudkan bekerja keras untuk
IIB Sinjai “tata laksana mencapai tujuan
pemerintahan Akuntabel, yaitu setiap
yang baik kegiatan dalam rangka
1) Membuat a. Adanya Agenda II melalui penyelenggaraan
gambaran awal desain poster Akuntabilitas reformasi pemerintah dapat
berupa desain yang akan Tanggung jawab peserta untuk birokrasi dan dipertanggungjawabkan
poster yang dibuat membuat poster mengenai barang kelembagaan” Sinergi, yaitu
akan dibuat b. Adanya yang dilarang masuk ke Rutan memastikan hubungan
2) Menyampaikan persetujuan Kelas IIB Sinjai kerjasama yang

41
desain poster pimpinan produktif
yang telah terkait lokasi Nasionalisme Transparan, yaitu
dibuat kepada pemasangan yaitu mengembangkan perbuatan menjamin akses setiap
pimpinan poster yang luhur yang mencerminkan orang untuk
3) Meminta c. Adanya sikap gotong royong dan memperoleh informasi
persetujuan lokasi untuk suasana kekeluargaan dalam tentang proses
pimpinan melakukan proses pemasangan poster pelaksanaan kegiatan
terkait desain pemasangan Inovatif, yaitu
poster yang poster Komitmen Mutu kreatifitas dan
telah dibuat d. Adanya Sikap Inovatif peserta dalam mengembangkan
4) Pencetakan poster yang membuat desain poster mengenai inisiatif untuk selalu
poster dengan dipasang barang yang dilarang masuk di melakukan
ukuran yang mengenai Rutan pembaharuan dalam
telah disetujui barang yang penyelenggaraan tugas
oleh pimpinan dilarang Anti Korupsi dan fungsi sebagai ASN
5) Meminta izin masuk di Dengan adanya poster mengenai
kepada Rutan Kelas barang yang dilarang masuk di
pimpinan IIB Sinjai Rutan, peserta mengembangkan
terkait lokasi e. Dokumentasi sikap berani memberantas segala

42
penempatan kegiatan tingkah laku yang melawan
poster norma-norma
6) Proses
pemasangan
poster pada
lokasi yang
telah ditentukan
5 Menyiapkan Agenda III Dengan Menyiapkan tempat
tempat untuk Whole of Government terlaksananya untuk melakukan
melakukan Dalam pemilihan tempat untuk kegiatan pemeriksaan
pemeriksaan melakukan pemeriksaan konsultasi dan menguatkan nilai
diharapkan terjalin koordinasi koordinasi PASTI, yaitu
yang baik dapat Profesional, yaitu
mewujudkan bekerja keras untuk
Manajemen ASN “tata laksana mencapai tujuan
Tanggung jawab peserta untuk pemerintahan Sinergi, yaitu
menyediakan alat-alat untuk yang baik memastikan hubungan
melakukan pembersihan pada melalui kerjasama yang
tempat pemeriksaan reformasi produktif

43
birokrasi dan Transparan, yaitu
1) Meminta izin a. Adanya izin Agenda II kelembagaan” menjamin akses setiap
kepada dari Akuntabilitas orang untuk
pimpinan pimpinan Tanggung jawab peserta memperoleh informasi
mengenai mengenai menemui pimpinan untuk tentang proses
pemilihan pemilihan meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan
tempat untuk tempat
pemeriksaan pemeriksaan Nasionalisme
2) Menyepakati b. Adanya Gotong royong untuk
tempat untuk tempat untuk melakukan pembersihan serta
melakukan melakukan penataan pada tempat
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan
3) Memberi c. Petugas jaga
informasi mengetahui Etika Publik
kepada petugas tempat untuk Meminta persetujuan dari
jaga mengenai melakukan pimpinan dilakukan dengan cara
tempat pemeriksaan yang sopan dan santun
pemeriksaan d. Tersedianya Anti Korupsi
yang telah tempat Peserta berani menemui

44
disepakati pemeriksaan pimpinan untuk meminta izin
4) Melakukan yang bersih serta menunjukkan sikap peduli
pembersihan dan tertata untuk menata dan membersihkan
serta penataan e. Dokumentasi tempat pemeriksaan
pada tempat kegiatan KoMITMEN MUTU
pemeriksaan

6 Tim Agenda III Dengan Berkolaborasi dengan


melakukan Whole of Government terlaksananya rekan kerja melakukan
pemeriksaan Saat berkolaborasi dengan rekan kegiatan pemeriksaan pada
ke wbp yang kerja dalam melakukan konsultasi dan korvey luar menguatkan
selesai pemeriksaan diharapkan adanya koordinasi nilai PASTI, yaitu
melaksanakan koordinasi yang terjalin dengan dapat Profesional, yaitu
korvey luar baik mewujudkan bekerja keras untuk
“tata laksana mencapai tujuan
pemerintahan Sinergi, yaitu
yang baik memastikan hubungan
Manajemen ASN melalui kerjasama yang
Tanggung jawab peserta untuk reformasi produktif

45
menyiapkan sarana dan prasarana birokrasi dan Transparan, yaitu
untuk melakukan pemeriksaan kelembagaan” menjamin akses setiap
orang untuk
1) Menyiapkan a. Adanya Agenda II memperoleh informasi
sarana dan sarana dan Akuntabilitas tentang proses
prasarana untuk prasarana Konsistensi dalam melakukan pelaksanaan kegiatan
melakukan untuk pemeriksaan pada WBP korvey Inovatif, yaitu
pemeriksaan melakukan luar kreatifitas dan
2) Mengarahkan pemeriksaan mengembangkan
WBP korvey b. Adanya Nasionalisme inisiatif untuk selalu
luar ke tempat WBP korvey Tidak membeda-bedakan saat melakukan
pemeriksaan luar yang melakukan pemeriksaan pada pembaharuan dalam
3) Melakukan akan WBP korvey luar penyelenggaraan tugas
pemeriksaan dilakukan dan fungsi sebagai ASN
pada WBP pemeriksaan
korvey luar c. Adanya Etika Publik
4) Mencatat barang Memeriksa secara sopan serta
barang terlarang jika menggunakan Bahasa yang baik
terlarang jika ditemukan kepada WBP korvey luar

46
ada yang setelah
ditemukan melakukan
setelah pemeriksaan Anti Korupsi
melakukan d. Dokumentasi Kerja keras peserta dalam
pemeriksaan kegiatan melakukan pemeriksaan agar
5) Mengarahkan tidak ada barang terlarang yang
WBP korvey masuk di Rutan
luar yang telah
dilakukan
pemeriksaan
untuk masuk
kembali ke
kamar hunian
masing-masing

77 Evaluasi dan Agenda III Dengan Melakukan evaluasi


. laporan Whole of Government terlaksananya terhadap peserta pasca
aktualisasi Saat peserta menyampaikan hasil kegiatan pemasangan poster

47
sekaligus kegiatan aktualisasi diharapkan konsultasi dan serta membuat laporan
testimoni terjalin koordinasi yang baik koordinasi aktualisasi menguatkan
terhadap dapat nilai PASTI, yaitu
penerima Manajemen ASN mewujudkan Profesional, yaitu
manfaat Evaluasi terhadap peserta “tata laksana bekerja keras untuk
adanya poster menunjukkan adanya penilaian pemerintahan mencapai tujuan
dan tim terhadap tugas dan yang baik Akuntabel, yaitu setiap
pemeriksa tanggungjawab peserta melalui kegiatan dalam rangka
WBP korvey reformasi penyelenggaraan
luar 1) Menyampaikan a. Adanya hasil Agenda II birokrasi dan pemerintah dapat
hasil kegiatan kegiatan Akuntabilitas kelembagaan” dipertanggungjawabkan
aktualisasi aktualisasi Dengan adanya laporan Sinergi, yaitu
kepada b. Adanya aktualisasi, maka ada gambaran memastikan hubungan
pimpinan catatan yang jelas tentang apa yang kerjasama yang
2) Meminta masukan dan menjadi tujuan dan hasil yang produktif
testimoNI saran dari diharapkan dari pelaksanaan Transparan, yaitu
terkait adanya pimpinan aktualisasi menjamin akses setiap
tim dan poster c. Adanya orang untuk
3) Testimoni laporan Nasionalisme (Sila kelima) memperoleh informasi

48
pimpinan, kegiatan Peserta menghargai setiap tentang proses
teman sejawat aktualisasi pendapat dalam testimoni pelaksanaan kegiatan
dan WBP d. Adanya Inovatif, yaitu
4) Membuat testimoni Etika Publik kreatifitas dan
laporan pimpinan, Dengan adanya laporan mengembangkan
aktualisasi teman aktualisasi, berarti peserta dapat inisiatif untuk selalu
sekaligus sejawat dan mempertanggungjawabkan melakukan
berkonsultasi WBP tindakan dan kinerjanya kepada pembaharuan dalam
dengan Mentor e. Adanya surat publik penyelenggaraan tugas
dan Coach komitmen dan fungsi sebagai ASN
5) Membuat surat keberlanjutan
komitmen kegiatan
keberlanjutan
kegiatan

Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelatihan Agenda II

Jumlah Aktualisasi per Mata


No. Mata Pelatihan Kegiatan

49
Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7
1. Akuntabilitas 1 1 0 1 1 1 1 6
2. Nasionalisme 1 1 0 1 1 1 1 6
3. Etika Publik 2 2 2 0 2 2 1 11
4. Komitmen Mutu 0 0 1 1 0 0 0 2
5. Anti Korupsi 1 1 1 1 1 1 0 6
Jumlah Aktualisasi per 5 5 4 4 5 5 3 31
Kegiatan

Matrik Kedudukan dan Peran ASN

50
Keterkaitan KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TOTAL
Dengan 1 2 3 4 5 6 7
Kedudukan
dan Peran ASN
6
Manajemen ASN

Whole of 7
Goverment
(WoG)

0
Pelayanan Publik

Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi


Peserta akan melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan berdasarkan jadwal rencana pelaksanaan
aktualisasi sebagai berikut

51
Bulan
Kegiatan Oktober November
20 21 22 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 24 25 26 29 30
Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Kegiatan 6

Kegiatan 7

Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal kegiatan sebagai
berikut

52
Oktober November
No Kegiatan
I II I II III IV V
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan

2. Sosialisasi mengenai pemeriksaan korvey luar kepada petugas jaga

3.
Membuat SK untuk petugas pemeriksa korvey luar

4. Membuat poster mengenai barang yang dilarang masuk ke Rutan

5. Menyiapkan tempat untuk melakukan pemeriksaan

6. Berkolaborasi dengan rekan kerja melakukan pemeriksaan pada korvey luar

7. Melakukan evaluasi terhadap peserta pasca pemasangan poster serta membuat laporan aktualisasi

Yang Membuat Peserta,

53
Zawil Arham

Mengetahui,

Coach, Mentor,

Hj. HAMDANA, S.E., M.Si. MUHAMMAD ISHAK A.Md.IP,.SH,.MH


NIP. 19710721 199103 2 004 NIP. 19791222 200012 1 003

54

Anda mungkin juga menyukai