DiSuSUN OLEH:
lZAZAYA RAMADHANl
N:P 199502062017122003
D susun Oleh
lZAZAYA RAMADHANI
NIP 19950206 201712 2 003
Lembaga Pemasyarakatan Narkotka Klas llA Lubuk‖ nggau
Telah Disetulul Tanggalttovember 2018
COACH
S:P,M Si
NIP 198612252010012018 NIP 196308271993031002 NIP 199502062017122003
ll
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Disusun Oleh
lZAZAYA RAMADHANI
NIP 199502062017122003
LEMBACA PEMASYARAKATAN NARKOT:KA KLAS‖ A LUBUKLINGGAU
Mengesahkan:
SDM Kota Lubuklinggau,
Tk:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi (Habituasi).
Laporan ini merupakan tugas dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan ll angkatan xlv tahun 2018 yang
diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik lndonesia bekerja
sama dengan BPSDM Kota Lubuklinggau.
Rancangan Aktualisasi Habituasi ini memuat rencana kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar pada UPT masing-masing. Dan dalam
penyusunan Rancangan AKualisasi Habituasi ini, penulis menyadari banyak
mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat pertolongan Allah SWT, serta
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga akhirnya penulis dapat
merampungkan Rancangan Aktualisasi Habituasi ini. Maka dengan segala rasa
hormat, izinkan penulis mengucap ribuan terima kasih kepada:
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan rancangan ini, di
antaranya adalah:
'1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan anugerah-
Nya.
2. Kedua Orang tua saya, lr. Hengki Budiman dan yuskartilawati dan
keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan juga material.
3. Kedua Adik saya, M. Fariz dan lffah Laili untuk doa dan semangat
kepada saya tanpa henti.
4. Bapak Dr. H. Sudirman D. Hury, SH., MM., M.Sc Selaku Kepata
Kantor Wiayah Kementerian Hukum dan HAIVI provinsi Sumatera
Selatan.
5. Bapak Suyatna, Bc.lP, SH., MH selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas llA Lubuklinggau
6. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Lubuklinggau dan Kepala UpT Diktat Kota Lubuklinggau
7. Bapek Drs. Abdullah Rizal, M.pd setaku Sekretaris Badan BKPSDM
Kota Lubuklinggau dan Penguji.
lV
8. Bapak Sonsusi SH., selaku mentor yang telah memberikan
b 0
2
0
8
e ^
r 3
d
h
i
a
2
。
︲
7
︲
2
2
V
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
RANCANGAN AKTUALISAS:
LAPORAN PROGRES DAN OuTPUT KEGIATAN
8:ODATA
Vl
DAFTAR TABEL
VH
DAFTAR GAMBAR
VHl
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melakukan
pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di
Indonesia. Sebelum dikenal istilah lapas di Indonesia, tempat tersebut
disebut dengan istilah penjara.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan bisa narapidana (napi) atau Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan,
maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses peradilan dan
belum ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang
menangani pembinaan narapidana dan tahanan di lembaga
pemasyarakatan disebut Petugas Pemasyarakatan, atau dahulu lebih
dikenal dengan istilah sipir penjara.
Beberapa LAPAS yang seharusnya menjadi tempat membina
narapidana digunakan untuk menahan tersangka atau terdakwa.
Perubahan fungsi ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No.M.04.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Penetapan Lembaga
Pemasyarakatan Tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada
Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehakiman tersebut terdapat daftar
LAPAS yang juga dapat menjadi RUTAN. Dikarenakan di daerah
Lubuklinggau belum ada RUTAN maka ada beberapa tahanan yang
dititipkan di LAPAS. Peran LAPAS disini adalah hanya untuk merawat
tahanan saja bukan untuk membina.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Lubuklinggau di Muara
Beliti Kabupaten Musi Rawas di dirikan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor : M.04-PR.07.03 tahun 2003 yang
merupakan salah satu dari 94 (Sembilan puluh empat) Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas II di Indonesia dan satu-satunya di
1
2
1 ANGSA 197
2 BANGAU 206
3 CAMAR 146
4 DARA 170
5 ASTER 42
6 ELANG 20
JUMLAH 781
WBP/TAHANAN
Dan jumlah Pegawai Negeri Sipil terdiri dari 104 ( Seratus Empat )
dengan rincian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
3
NO GOLONGAN JUMLAH
1 IV 1
2 III 29
3 II 74
4. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan Lapas Narkotika Klas IIA Lubuklinggau
dipimpin oleh seorang Kepala dengan dibantu 3 orang Kepala Sesi 1 orang
Kepala Subbagian dan 1 orang Kepala Pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan. Saat ini petugas di Lembaga Pemasyarakatan Lapas
Narkotika Klas IIA Lubuklinggau terdiri dari 104 (seratus empat) orang
dengan rincian 58 orang berkedudukan sebagai CPNS Kementerian Hukum
dan HAM RI Tahun 2017 dan 46 orang berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil di Kementerian Hukum dan HAM RI. Berikut struktur organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Lubuklinggau.
5
6
B. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara memiliki peran penting dalam menjalankan sistem
pemerintahan di Indonesia seperti yang di jelaskan dalam dalam Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3)
Perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam keseharian kerjanya.
Sesuai dengan amanat undang-undang, untuk menginternalisasikan nilai-nilai
dasar tersebut ke dalam setiap ASN, maka calon ASN harus mengikuti
tahapan pelatihan dasar. ASN mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam
rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman, permintaan masyarakat dalam hal
pelayananpun juga meningkat. Atas dasar itulah pemerintah sedikit demi
sedikit mulai berbenah atas segala kekurangan-kekurangan yang terjadi
selama ini. Pemerintah melihat adanya masalah yang sangat mendasar dalam
hal kualitas sumber daya manusia yang harus secepatnya dibenahi. Masalah
yang selama ini belum teratasi adalah belum tertanamnya budaya kinerja dan
pelayanan.Untuk membentuk sosok PNS yg profesional maka perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat),
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan II dan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4; calon PNS wajib menjalani
massa percobaan yang dilaksanakan untuk melalui proses pendidikan dan
pelatihan (Diklat). Menurut peraturan Kepala lembaga Administrasi Negara
(LAN) RI NO. 38 dan 39 tahun 2014 tentang pedoman Penyelenggaraan
Prajabatan Golongan I dan II dan III maka pola prajabatan di dilaksanakan
dengan pola baru sehingga nantinya diharapkan dapat mencetak ASN yang
7
penulis hal ini dapat terjadi dikarenakan WBP Perempuan belum mengetahui
Tata Tertib selam berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Hal ini
menyebabkan WBP Perempuan cenderung melakukan pelanggaran
diantaranya berteriak, tidak menjaga kerapihan dan kebersihan serta berkelahi.
Maka dari itu, penulis kemudian mengangkat judul “Optimalisasi Kedisiplinan
Dan Ketertiban Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Perempuan pada Blok
Aster”.
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Penerapan ANEKA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki
makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung
jawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama , yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis ( peran demokratis ); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ); dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar ).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas
vertikal ( pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi ) dan
akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan
akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu
:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memilki peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
9
10
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan
untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu :
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
14
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu :
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan.
c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap.
15
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan
tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar
tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
16
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara,
dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dalam
kurun waktu kurang lebih selama 3 (tiga) bulan terdiri dari 7 (tujuh)
tahapan kegiatan terdiri dari yaitu :
18
dalam melaksanakan tugas hingga akhir. Selain itu etika publik yakni
disiplin mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong sikap
disiplin pada diri WBP Perempuan. Hasil evaluasi akan menghasilkan
pencapaian dari kegiatan yang dilaksanakan dan mendorong WBP
untuk disiplin dan tertib. Komitmen mutu yakni setiap kegiatan yang di
evaluasi di arahkan dalam mencapai tujuan standar mutu. Dan nilai
anti korupsi dalam hal ini disiplin dari dalam diri penulis dan WBP
guna menjaga ketertiban dengan sikap yang sesuai dengan peraturan
selama berada di lingkungan Lapas.
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi yakni Anti Korupsi dalam
hal bertanggungjawab dalam hal melaksanakan kegiatan aktualisasi
sesuai dari hasil kesepakatan dan etika publik yakni menjaga
kesopanan dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan atasan
serta melakukan yang terbaik dalam melaksanakan kegiatan.
Penguatan Nilai-nilai organisasi tercemin dari nilai Profesional dan
transparan, dalam hal keseriusan penulis dalam mengerjakan aktualisasi
dan setiap kendala serta proses selalu dilaporkan kepada mentor dan
Kepala KPLP guna adanya transparansi mengenai apa yang sedang
dikerjakan oleh penulis.
BAB III
PENGALAMAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
30
DAFTAR PUSTAKA
Fatima Elly, Erna Irawati, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Negara
Basseng, Sammy Ferijana. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Administrasi Negara.
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib
Lembaga Pemasyarakatan.
Negara.
Narkotika.
Keputusan Menteri Kehakiman Nomor : M.01-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang
https://nnwidita.wordpress.com/2015/10/26/nilai-nilai-dasar-profesi-aparatur-sipil-
https://dewisriwulandaricases.wordpress.com/2015/11/09/kata-kunci-aktualisasi-
DISUSUN OLEH :
IZAZAYA RAMADHANI
NIP. 19950206 201712 2 003
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Deskripsi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Lubuklinggau
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melakukan
pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di
Indonesia. Sebelum dikenal istilah lapas di Indonesia, tempat tersebut
disebut dengan istilah penjara.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di
bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (dahulu Departemen Kehakiman). Penghuni Lembaga
Pemasyarakatan bisa narapidana (napi) atau Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan,
maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses peradilan dan
belum ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang
menangani pembinaan narapidana dan tahanan di lembaga
pemasyarakatan disebut Petugas Pemasyarakatan, atau dahulu lebih
dikenal dengan istilah sipir penjara.
Beberapa LAPAS yang seharusnya menjadi tempat membina
narapidana digunakan untuk menahan tersangka atau terdakwa.
Perubahan fungsi ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No.M.04.UM.01.06 Tahun 1983 tentang Penetapan Lembaga
Pemasyarakatan Tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada
Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehakiman tersebut terdapat daftar
LAPAS yang juga dapat menjadi RUTAN. Dikarenakan di daerah
Lubuklinggau belum ada RUTAN maka ada beberapa tahanan yang
dititipkan di LAPAS. Peran LAPAS disini adalah hanya untuk merawat
tahanan saja bukan untuk membina.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Lubuklinggau di
Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas di dirikan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor : M.04-PR.07.03 tahun
2003 yang merupakan salah satu dari 94 (Sembilan puluh empat) Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas II di Indonesia dan satu-satunya di
Sumatera Selatan. Terletak di jalan Lintas Sumatera Km. 19 No. 01 Desa
Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Lubuklinggau berdiri
pada tahun 2004 dengan luas lahan 27.120 m² dengan kapasitas isi lapas
258 orang dan saat ini diisi penghuni 781 WBP/Tahanan dan terdiri dari 6
blok rincian jumlah WBP/Tahanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Nama Blok dan Jumlah WBP/Tahanan
NO NAMA BLOK ISI
1 ANGSA 197
2 BANGAU 206
3 CAMAR 146
4 DARA 170
5 ASTER 42
6 ELANG 20
JUMLAH 781
WBP/TAHANAN
Data 10 Oktober 2018
Dan jumlah Pegawai Negeri Sipil terdiri dari 104 ( Seratus Empat )
dengan rincian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.2 Jumlah PNS di Lapas Narkotika Klas IIA Lubuklingau
NO GOLONGAN JUMLAH
1 IV 1
2 III 29
3 II 74
B. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara memiliki peran penting dalam menjalankan sistem
pemerintahan di Indonesia seperti yang di jelaskan dalam dalam Undang-undang
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN dalam keseharian kerjanya. Sesuai dengan amanat undang-
undang, untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut ke dalam setiap
ASN, maka calon ASN harus mengikuti tahapan pelatihan dasar. ASN mempunyai
peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang
taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Melalui mata pelatihan dasar CPNS agenda ke tiga, peserta pelatihan dasar
diharapkan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan
isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government
(WOG). Selanjutnya agar nilai-nilai dasar tersebut dapat tertanam kuat dalam diri
PNS maka dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS melalui aktualisasi
(habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan
prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi
dalam penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja. Melalui pelatihan dasar ini
diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat
dibutuhkan dalam mengelola sumber daya pembangunan yang ada sehingga
dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
B. DESKRIPSI ORGANISASI
2.1 Profil Organisasi
Keterkaitan
Identifikasi Isu/ dengan Identifikasi Akar
No Kondisi Ideal
Kondisi Sekarang Materi Permasalah
C. Analisis Isu
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2.2 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG
Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), maka analisis
dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
A K P K
NO. ISU JLH PERINGKAT
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
Sarana &
1. 3 4 4 3 14 3
Prasarana di Blok
Aster
Belum optimalnya
kebersihan di
2. Area sekitar WBP 3 3 4 3 13 4
Perempuan pada
Blok Aster
Belum optimalnya
pembinaan
keterampilan dan
3. kreatifitas warga 4 3 3 5 15 2
binaan
pemasyarakatan
perempuan
Belum optimalnya
Kedisiplinan dan
4. 5 4 4 4 17 1
Ketertiban WBP
Perempuan
Belum optimalnya
Pengawasan
Terhadap
5. WBPPerempuan 2 3 3 3 11 6
didalam Blok
Aster
6. Belum optimalnya 3 3 3 3 12 5
sistem informasi
pada saat
kunjungan warga
binaan
permasyarakatan
Belum optimalnya
Pelayanan
7. Pengunjung 2 4 2 2 10 7
Warga Binaan
Pemasyarakatan
Tabel 2.3 Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis dengan metode USG ditunjukkan pada Tabel 2.4, sebagai berikut:
Kreteria
Penilaian
NO U S G JLH PERINGKAT
Masalah
(1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
pembinaan
keterampilan dan
1. kreatifitas warga 4 4 3 11 3
binaan
pemasyarakatan
perempuan
Belum optimalnya
Kedisiplinan dan
2. 5 4 4 13 1
Ketertiban WBP
Perempuan
Belum Optimalnya
Sarana &
3. Prasarana di Blok 4 4 4 12 2
Aster
1. Akuntabilitas
Kata akuntabilitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu accountability yang
berarti keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaanyang dapat
dimintai pertanggungjawaban. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanah. Nilai-nilai akuntabilitas sebagai berikut :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut untuk
dapat mementingkan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan untuk memperoleh masukan
dari masyarakat atas pelayanan yang dilaksanakan. Nilai-nilai dasar
profesiASNyangterkandung dalam nasionalismeantara lain:
a. Nilai-nilai yang berhubungan dengan butir-butir Pancasila.
b. Cinta Tanah Air
c. Rela Berkorban
d. Persatuan
e. Integritas
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pelayan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Nilai-nilai dasar
profesiASNyang terkandung dalametika publik sebagaimana yang terkandung
dalam pasal 5ayat(2) Undang-UndangNo.5Tahun2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya yang dihasilkan/ dilakukan
oleh lembaga lain sebagai pesaing.
Nilai-nilai dasar (Pasal 4) dan kode etik (Pasal
5)layananpubliksebagaimanadituangkandalamUUNomor5Tahun2014tentang
ASN,secarakeseluruhanmencerminkan perlunya komitmenmutudari
setiapaparatur dalammemberikanlayanan, apapun bidanglayanannya dan
kepada siapapun layanan itu diberikan. Berikut nilai-nilai yang terkandung
dalam komitmen mutu :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
b. Efektif, efisen, inovatif, berorientasi mutu.
c. Kreatifitas dan kepekaan.
d. Komitmen dan konsistensi.
e. Keadalian dan keterbukaan.
f. Mempererat kesatuan dan kesatuan NKRI.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptiodan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun nilai-nilai dasar yang terkandung dalam anti korupsi :
a. Jujur.
b. Peduli.
c. Mandiri.
d. Disiplin.
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras.
g. Sederhana.
h. Berani.
i. Adil.
A. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit kerja : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Lubuklinggau
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya Sarana & Prasarana di
Blok Aster
2. Belum optimalnya kebersihan di Area sekitar
WBP Perempuan pada Blok Aster Kurangnya
Sosialisasi terhadap Warga Binaan.
3. Belum optimalnya pembinaan keterampilan
dan kreatifitas warga binaan pemasyarakatan
perempuan Kurangnya akuntabilitas petugas
jaga Pos Lingkungan
4. Belum optimalnya Kedisiplinan dan
Ketertiban WBP Perempuan
5. Belum optimalnya Pengawasan Terhadap
WBP Perempuan didalam Blok Aster
6. Belum optimalnya sistem informasi pada saat
kunjungan warga binaan permasyarakatan
7. Belum optimalnya Pelayanan Pengunjung
Warga Binaan Pemasyarakatan
jdj
Isu yang diangkat : Optimalisasi Kedisiplinan Dan Ketertiban Warga
Binaan Pemasyarakatan (Wbp) Perempuan Di
Blok Aster
Gagasan : 1. Melakukan koordinasi kegiatan dengan
pemecahan Isu mentor dan Kepala KPLP
2. Menetapkan petugas piket Tamping untuk
membantu pengawasan Blok.
3. Pencetakan tata tertib dan banner.
4. Mensosialisasikan tata tertib kepada WBP
5. Memberikan reward kepada WBP yang
melaksanakan aturan kedisiplinan dan
ketertiban WBP.
6. Melakukan Evaluasi Kerja
Tabel 2.5 Tabel Rancangan kegiatan Aktualisasi (Habituasi)
Kontribusi
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Pencapaian
Output/
No. Kegiatan Tahapan substansi Mata Pencapaian Visi Penguatan Nilai-Nilai
Hasil
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Membuat Dokumentasi Akuntabilitas: Kegiatan ini Integritas:Artinya
konsultasi janji dengan Foto Kejelasan berkontribusi adanya kesamaan ide
kegiatan mentor dan Memberikan untuk dalam mencapai tujuan
dengan mentor Kepala KPLP rencana dan pencapaian misi organisasi
dan Kepala Menyampaik menyampaikan organisasi yang
KPLP Uraian hasil apa yang akan
an dan aktif
dilakukan dengan
mendiskusik konsultasi sejelas-jelasnya menciptakan Akuntabilitas:Sebagai
an kegiatan profesionalitas, betuk pertanggung
agar setiap yang
yang akan akan dilakukan akuntabilitas, jawaban, menjalankan
dilaksanakan tidak akan dan produktifitas tugas dengan sunguh-
merugikan kerja sunguh
organisasi.
Nasionalisme:
Integritas
Koordinasi
dilaksanakan akan
menjalin integritas
antar pegawai.
Musyawarah
mufakat;
Proses
pelaksanaan
koordinasi
dilakukan dengan
mengakomodir ide
serta pendapat
agar tercapainya
keputusan dan
kesamaan persepsi
yang mufakat
dalam proses
pencarian isu.
Etika Publik:
Menghargai
komunikasi,
konsultasi,dan
kerjasama
Setiap adanya ide
sebelum di
tuangakan terlebih
dahulu di ajukan ke
atasa guna
menjalin
keselarasan dalam
pelaksanaannya
Komitmen Mutu :
Keterbukaan
Ide yang dimiliki
disampaikan pada
atas dengan
keseluruhan agar
tercapai
pelaksanaanya
Anti Korupsi :
Berani
Berani
menyampaikan ide
kepada atasan.
2 Menetapkan Menentukan Dokumentasi Akuntabilitas: Menciptakan Professional
petugas piket tamping Foto Kejelasan rasa nyaman Meningkatkan
Tamping untuk Menyusun Dapat memberikan dan profesionalitas petugas
jadwal secara jelas keseragaman sehingga nilai organisasi
membantu
petugas piket penerapan nilai- pemahaman semakin kuat
pengawasan tamping nilai tersebut
Blok. dalam
Membina sehingga dapat Sinergi
Tamping dilaksanakan menjalankan Meningkatkan kegiatan
untuk dalam tugas. tugas sesuai Blok Perempuan dengan
membantu dengan misi kerja sama bersama
pekerjaan Nasionalisme: organisasi tamping
pengawasan Integritas sebagai
di blok apabila bentuk pembinaan Inovatif :
tidak ada menanamkan nilai Membuat piket jaga
petugas jaga integritas kepada tamping
Memberikan tahanan agar kelak
pembinaan diterima di
Tamping masyarakat
untuk
kedisiplinan Komitmen Mutu :
dan ketertiban Memberikan
Layanan
memaksimalkan
layanan secara
jujur , tanggap ,
cepat , tepat ,
akurat , berdaya
guna dan santun
Anti Korupsi :
Peduli
memaksimalkan
kegiatan di Blok
perempuan
Komitmen Mutu:
Mengutamakan
pencapaian hasil
dan mendorong
kinerja pegawai
Membantu
mendorong kinerja
agar lebih baik
lagi.
Anti korupsi:
Kerja keras
Bekerja secara
optimal sampai
para petugas
benar-benar
mengerti dan
memahami setiap
langkah
pemeriksaan dan
penggeledahan.
Anti Korupsi
Jujur
Memberikan
reward dengan adil
berdasarkan
pembinaan yang
terbaik
6 Melakukan Mengawasi Akuntabilitas: Mengevaluasi Profesional: Aparat
Evaluasi Kerja pelaksanaan Laporan Tanggung hasil kerja dapat kementerian hukum dan
Proses evaluasi sebagai acuan HAM adalah aparat yang
Jawab untuk bekerja keras untuk
Kegiatan pelaksanaan
kegiatan (Foto) tanggung jawab meningkatkan mencapai tujuan
untuk melakukan efektifitas organisasi melalui
Mengidentifi
evaluasi pekerjaan penguasaan bidang
kasi masalah tugasnya, menjunjung
atau kendala pelaksanaan tinggi etika dan integritas
yang masih kegiatan profesional.
terjadi dalam
proses Akuntabel: Setiap
Nasionalisme: kegiatan dalam rangka
pelaksanaan
Sila ke 2 penyelenggaraan
pengawasan
tanggung jawab pemerintah dapat
blok dan kamar
melakukan dipertanggung jawabkan
hunian wbp kepada masyarakat
evaluasi
kegiatan adalah sesuai dengan ketentuan
salah satu atau peraturan yang
Koordinasi berlaku.
bentuk
Atasan terkait
Evaluasi kewajiban dalam Sinergi: Komitmen untuk
Pelaksanaan melaksanakan membangun dan
memastikan hubungan
Kegiatan tugas hingga kerjasama yang produktif
akhir serta kemitraan yang
harmonis dengan para
Etika Publik: pemangku kepentingan
untuk menemukan dan
Disiplin melaksanakan solusi
mengutamakan terbaik, bermanfaat dan
pencapaian hasil berkualitas
dan mendorong Transparan: Kementrian
sikap WBP Hukum dan HAM
Perempuan. menjamin akses atau
hasil evaluasi kebebasan dari setiap
orang untuk memperoleh
akan informasi tentang
menghasilkan penyelenggaraan
pencapaian dari pemerintahan, yakni
kegiatan yang informasi tentang
kebijakan, proses
dilaksanakan pembuatan dan
dan mendorong pelaksanaanya, serta
WBP untuk hasil-hasil yang dicapai.
disiplin dan tertib .
Komitmen
mutu:
Mutu Pelayanan
berorientasi
mutu
yaitu setiap
kegiatan yang di
evaluasi di
arahkan dalam
mencapai tujuan
standar mutu
Anti Korupsi:
Disiplin
kedisiplinan
hasil evaluasi
akan membuat
WBP
Perempuan
menjadi lebih
disiplin
B. Jadwal Kegiatan
BULAN/MINGGU KE-
No. Kegiatan Agustus September Oktober November
III IV I II III IV I II III IV I II III
Konsultasi kegiatan dengan mentor dan Kepala
1. KPLP
Kegiatan k€ satu
Melakukan konsultasi kegiatan dengan mentor dan Kepala KPLP
No Kegiatan Tanggal Output
Coach
R-[
Riska PLLpita. S.lP., M.Si lzazava Ramadhani
NtP.198612252010012018 NIP 196308271993031002 NIP 199502062017122003
SuRAT PERSETU」 UAN ATASAN
NIP 199502062017122003
Pangkat / Golongan : Pengalur Muda / lla
Jabatan : Anggota Jaga
Svaikoni.AndIP.SH.田 H
NIP 19780502 200112 1 001
SURAT PERSETU」 UAN MENTOR
Nama Sonsusi,SH
NIP 196308271993031002
NIP 199502062017122003
Pangkat / Golongan : Pengatur Muda / lla
Jabatan : Anggota Jaga
じ
)亀
SH ツ
2001421001
Uraian hasil konsultasi untuk awal kegiatan
Uraian hasil konsultasi dengan mentor sebagai berikut:
A. Pembahasan mengenai jadwal kegiatan yang menurut mentor sudah
sesuai dan diharapkan tidak menganggu tupoksi pegawai keseharian.
B. Pengajuan SK Tamping Wanita ke Seksi Pembinaan Narapidana / Anak
Didik, dalam hal ini mentor menginginkan adanya koordinasi dengan
Kasubsi Bimaswat untuk pengajuan pembuatan SK apabila
memungkinkan, apabila tidak memungkinkan maka cukup dibuat jadwal
petugas piket saja.
C. l\,4entor memberikan arahan untuk selalu melaporkan setiap
perkembangan kegiatan yang ada.
D. Mentor menyarankan untuk segera konsultasi dengan Kepala KPLP
Mengenai krtieria Tamping Wanita ataupun petugas piket.
E. Minta arahan yang jelas dari Kepala KPLP mengenai apa-apa saja yang
menjadi batasan bagi Tamping atau petugas piket WBP perempuan, baik
itu mengenai kewenangan ataupun pekerjaan yang harus dilakukan oleh
WBP Perempuan tersebut.
2. Uraian hasil konsultasi dengan Kepala KPLP:
A. Konsultasi mengenai judul yang telah dipilih berkaitan dengan aktuatisasi
dan permasalahan yang terjadi pada WBP Perempuan.
B Kepala KPLP memberikan izin mengenai kegiatan yang akan dilakukan
dengan catatan tidak menganggu pekerjaan sehari-hari dan WBP tetap
dalam keadaan teratur dan tertib.
C. Mengenai kewenangan Tamping perempuan, Kepala KpLp memberi
instruksi bahwasannya mereka hanya sebagai pengingat bagi WBp
lainnya apabila WBP lainnya melakukan pelanggaran tata tertib.
D. Berkaitan dengan SK Tamping, apabila tidak memungkinkan maka cukup
dibuatkan petugas piket blok saja untuk membantu pengawasan.
madhani
NIP 499502062017122003
\
Kegiatan ke dua
Menetapkan petugas piket Tamping untuk membantu pengawasan Blok.
No Keqiatan Tanqqal Output
4 Menentukan 26 Mencetak Surat Keputusan
tamping Septembe「 Kepala Lembaga Pemasyarakan
2018 Narkotika Klas llA Lubuklinggau
Nomor : W6.PAS.PAS.7-
0739.PK.01.05.03.201 8
27
Menyusun jadwal
^
Z
3 Membina Tamping 28 ^
3
Dokumentasi Foto Kegiatan
untuk membantu September
pekerjaan 2018
pengawasan di
blok apabila tidak
ada petugas jaga
Memberikan
4 pembinaan 29
Tamping untuk September
kedisiplinan dan 2018
ketertiban
Coach
lzazaia Ramadhani
NIP 198612252010012018 NIP 196308271993031002 NIP 199502062017122003
KEMENTERlパ ♪ヾHUKUM DAN HAK ASASIヽ 4Aヽ USiA Rι
KAN■ ORヽ VILAYAH SUMATERA SELATAN
LEMBACA PEMASVARAKATAN NARKOT:に ヽKLAS nA LUBtiKLllNGCAt
NOI Kab MD■ RaWas TelpFax(0733)4240027
"Lilltas Sunlatera Knl l'Muara Bel●
TENTANC
PENUNJUКAN NARAPIIDANA KERJA KEBERSIHAN['NTUK MEル 臥 NTtIPETUCAS
DI DALAM TEMBOK LEMBACA PEMASYARAKATAヽ NARKO■ KA KLASIIA
LUBUKLINC.GAU
M EMUTUSKAN
Menetapkar : KEPUTLISAN KEPALA PEMA'YARAKATAN N'ARKOIIKA LUBUK
PENUNruEAN N-A,RAPIDANA LINTUK MEMBANTU
I-INGGAU-'TEN"TANC 'iNIBAGA
PEI U_GAS DI LINGKUNGAN DALAM TEMBOK LAPAS,,
Pertarna Menunjuk narapidana ya g nanranya tersebut pada lajul 2 dengan bentuk dan tempat
seperti tenebut pada lajul 8 daftar lampian keputusan ini rDular t6nggat dikellrarkannya
keputusan ini.
Kcdua Kepunrsan ini mulai berlalu sejali tanggat alrtetapkan dongan ketelthrai apabila ada
kekeliruan dikemudiao hari dalam pelaksanaan keputusan ini ?*an diadakan perbaikan
sep€rlurya.
di : \4uara Beliti
Ditetapkar
Padatanqqal :04 September 20 lli
198603 1002
:│:│
Teinbt・ san disanlpalkan kepada:
Yth Kasi′ КPLP Kasubsi tapas Narkotika
K as IIA Lubuklinsau
Di― Muara BeHti
KFヽ■LN rERlAN IItiKtい コ I)AN[lAl(ASASt卜 4ANt:SIヽ │(1
IIAFTAR:器 mnas'い ロ
ll鶴 棚糠 I器 lml器 I掌 驚器
棚』 器ギ
d. PcrkArr,/PAstrl Tllhapan Pcmbi nar Bentuk/'l€ prt Penbin rn Hrlil Sidrng
│
No e. No. Regtuter
Dilol■ 贅
i
c tlsn No Danar 3 ok
ヽ
4i val
c 21‐ 04-2023
ヽ
a CaJch AdiJuHanio Bin Asus
a Naヽ olka'27( )tl●
ヽ
4ardani
ヽo35''()(),
b B102/2018 25‐ 12-2()18 05‐ 06-2018 18-0,-2018 Keber、 }lan 31ok BengkclLas
ト I Tahon 8 Bulan
c tsu No Danar
C l● ―
●4 211,
a Narkotika′ 2( )tt
a′ ep 、ailo Bin AI,ゞ oli(Ali:i) No,S'2000 Kcbeisihan Tainan
I B l 18S12016 b41ahun 4 Bu an Denda 16_05_2117 23・ 10‐ 2018 Kebersihan Blok
Blok
c tJsu nO Dalla RP 800 Ju:a Subs l Buレ in '│-OI-2018
c lS‐ 03-2020
A l Narkolヽ ゴ 12( tJ t,
cO,-Ol‐ 202● │
aヽ a● o● ヽ″12,て ぃ
aヽ nd l da Bin Sabamdhl(Allリ KeOcrsnlan l ani。 ,
,
o3ヽ tahun 200つ
I B 1 28012017 l'‐ 0'‐ 2018 20‐ 07-201` 17 11-20]8 Keber、 han B10k 31oヽ
い'ヽ2 tahu,
c tlsul No l,llt
●20‐ 07_2● 10
ir \arkotika/l i 11 I ) llt
8
ii Dcdr Bir Zakaria No i5 Lahur! l{11)9
bL3tttS :ol6 b.l1shun dcnda ilp 8(10 27-082017 24‐ 04‐ 2018 25‐ 12-2018 Kcbeisihan Blok
Illok Caman
ir(a Srbs 6 Brlan
c t5-02 t0l0
a Na kttika′ 107(リ モ
JU
a Dinill Mel,sa AR Bin Satpじ 1ハrir ヽ()35 1ahキ In 2009 Kebersihan BIok
, 20‐ 0,‐ 2018 2'‐ 06‐ 2018 08o8_2018
b B IIAヽ V0112018 b8Bulan
c usulヽ ol'「 ut c2S-11‐ 2018
b B Ilヽ 1712118
N13S tahtll1 200, Kebelsihan ran〕 an
10 c UstJ No t」 rut 20‐ 08‐ 2018 14‐ iO‐ 2018 OS‐ 12‐ 2018 Kebersillan B10k
b lI Bulan Blok
ヽ
c2S‐ 03‐ 201r0
dヽ ■ヽotiヽ a/127(1)t,tl
a R8■ ladhall Bin Mlid
No 35 tahtB 2009 Keberド ロ〕
13 b B r70'2018 03‐ 03‐ 2018 01‐ O`-2()18 04-09-2018 ao l aRla■
bl]ahun 6 13tllan Blok
c tlsu No tl「 ut
cつ 3-03-2019
a Narkotikゴ 127(1)liU Rl
a Lel■ Maldani Binti Basa!udin
No 35′ 200,
b B 1lA W l1212018 11-07-2018 IS-08-2018 1'0,‐ 2018
Kebersihan Blok Keb€rsihan Taman
14 し,Bulal,
ctヽ uヽ o tlrui Blok Wanilll
cO,_11_2018
a Kavan Suhcndra Bin Bamt)an3
llci nlanlo d Nark("ta′ 〔│(,uU Rl
l B 160'201, No''12009
i' cじ sul No O「 〕5 Bl18(l Denda
b51 allυ 〕 10-2015 0'‐ 2016 07-08_2017 Kebers han Tamn3
`t
16‐ 11‐ Kcも 釘sihan B10k
Rp l、И suし 、3 Bulan Blok
e,9‐ 052019
a Narヽ dita′ 14(2)UU,、
354009
`
a Nark∝ ikV]14(│)UU RI
a,onitiawan 3in YusuFKuteh No 35′ 2009
│ツ
Kebersihan Taman
bB1 7ツ 2017 b6Tahun Denda Rp l M 06-02‐ 201ヽ 06‐ 02-2016 0('-02-201' Kebeisihan Blok
BIok
c us。 I No Dttar Subs 3 3ulan
c06‐ 02‐ 20〕 9
a Narkolkν H4(2)UU Ш
No,5/2009 Kebersllan Tanan
b`Riko Rians,h3in
B 1178′ 2017 Husin Do:is b6Tahun Elenda R,800 28-02‐ 2015 28-02‐ 2016 28-02-2017 Kebeisthan Blok
31ok
ct,sul No Dallar Juta Subs 3 Bulan
c28‐ 02‐ 2019
a Narkolk`′ H2(])UU RI
a Ami〔 Hamzah Bin Sulalllan AR No 35′ 2000 ヽ Kobe sihan Ta nan
l' b B I106′ 2rl l, 1 6 1al,uil Denda Rl1 8o0 08‐ 01‐ 201, 08‐ 01‐ 2016 08‐ 01‐ 201フ Kebcrsihan Blok
Blok
tU,J No Danar り
tlta Subs 6 Bulan
c08‐ 01‐ 2019
a Nttkotikν l]ズ 1)UU Rl
a FdⅢ n Saputra Binヽ こNllr lan No 35′ 2009
Keb€rsihan Taman
bBI17,72017 b6Tahun Denda Rp 800 09‐ 02_2015 09‐ 02‐ 2016
、09‐ 022017 Blok
cU馳 lNoD強 11 ,uta Subs 4 Bulal]
c09‐ 02‐ 2010
a Narkotik″ n4(1)UU RI
a Trlsta Lesnana Bin Umar Husin No 35′ 2009
Kebersihan Taman
21 b B I108″ 01フ b6Tahun Dend8 Rp l M 07-12-2014 07-12-2015 07‐ 12-2016
BIok
C USLI NO DaFtar Susb 3 Bu an
C12‐ 12‐ 2018
a NarkoJkゴ l12(2)UU R( ヽ
a Sugeng Din Reman N。 35′ 2009
b B 112620〕 4 KebersihaD Tafiran
b5Tahun Dcnda Rp 800 20-11_2015 21‐ 09-2016 23‐ 07‐ 2017 Kebersilrao Blok
c usuI No Danaf Blok
Juta Subs 3 Bulan
C2S‐ 03‐ 2019
al』 、ッansyah Bin Ztlhaf
6Bl`o1 017
a Narkolka′ 112(1)UU RI
c ustil No Danal
No 35/2009
23 b4Tahun Denda Rp l M 14 1o_201' 16-0620!8 16‐ 02‐ 2019 Kcbelsihan Blok Dapur litjas
Subs 3 Bulan │
c13-08‐ 2020
a Na「 卜otiヽ a/1 2(1)tυ ,、
`
a Fik, Bin Sa1labu(lin no 35′ 2009
24 b B180,2017 b4Tahun Dei〕 .la Rp 8oo ]0‐ il‐ 2017 02‐ 08-2018 04‐ 042つ │' 隆 Ocisiha:l ll1lok Dapur Lapas
c Usu No Danar ,uta
c09-08‐ 2020
a NaiLolikrl I X l)UU Ri
aヨ asbu‖ ah B■ Hatta No.l5,i?009
つヽ
ヽ ゃ
Kebersihan
b0120′ 2016 b 9 Tahun Denda Rp 800 19-12‐ 2017 ,706-20:' 1912"¨ Kebetsihan Blok
c Usul No Danar Ruangan tjmunr
Juta Subs 6 Buhn
c 14,05-20:t4
aNュ rkOtikν 127 tIU RI
a Ade Satia`i B1l Svamsul Zaini
No 35′ 20"
´
0
,SH.MH
198603 1002
ヽ
Laporan Proses Kegiatan
Kegiatan ke tiga
Pencetakan tata tertib dan Banner
No Keq iatan Tanooal Output
1 Mempersiapkan 01 0ktober Hardcopy Tala tertib ( Peraturan
Hardcopy Aturan 2018 Menteri Hukum dan Hak Asasi
Tata Tertib Manusia Nomor 6 Tahun 2013)
MEMUTUSI',4N:
RAB ]
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ddan Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengani
L
1.
a d
p a
お n
Pasal 2
1 2
Setiap Narapidana dan Ta}lanai wajib mematuhi tata tertib Lapas atau
Rutan.
Tata tertib Lapas atau Rutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup kewajibai dan la.ral,Igan bagi Naiapidana dan Tahanan.
BAB II
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
pasal 3
Setiap Nar:apidana atau Tahanan wajib:
a. taat menjalankan ibadah sesuai agarna dan/atau kepercayaan yarg
dianutnya serta memelihara kerukunan befagama;
b. mengilorti seluruh kegiatar yang diprogramkan;
c. pafuh, taat, dan hormat kepada Petugas;
d. mengenal(an pakaian seragam yang telah ditentukan;
e. memeliha-ra kerapihan dan berpalai€-n sesuai dengan norma kesopanan;
f. menjaga kebersiharr diri dan lingkungan hunian serta mengikuti kegiatan
yang dilaksanalan dalam rangka kebersihafl lingkungan hunian; dan
g, mengikuti apel k&nar yang dilatsanakan oleh petugaspemasyarakatan.
Pasal 4
Setiap Na-rapidana atau Tahanan dila,rang:
a. mempunyai hubungan keuangal dengan Narapidana atau Tahanan lain
maupun dengan Petugas Pemasyajakatan;
b. melakukan perbuatan asusila dan/atau penyimpangan seksual:
0こ
melakukan upaya melarikan diri atau membantu pelarian;
memasuki Steril Area atau tempat tertentu yang ditetaPkan Kepala LaPas
atau Rutan tanpa izin daii Petugas pemasyaial<atan yang berwena-ng;
melawan atau menghaiangi Petugas Pemasyaral<atanda.lam menjalankan
tugas;
f. membawa dan/atau menyimpEln uang secara tidak san dan balang
berharga lainnya;
g. menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/atau mengkonsumsi
narkotika dan/atau prekursor narkotika serta obat-obatan lain yang
berbahaya;
h. menyimpan, membuat, membawa, mengedarkan, dan/ atau mengkonsumsi
minuman yalg mengandung alkohoi;
i. melengkapi karna.r hunian dengan alat pendingin, kipas angin, televisi,
dan/atau a.lat elektronik lainnya;
j. memiliki, membawa dan/atau menggunakan alat elektronik, seperti lqptop
atau komputer, karnera, alat perekam, telepon genggam, pager, dan
selenrsnya;
k■ m
BAB III
JENIS HUKUMAN DISIPLIN DAN PEI-ANCGARAN DISIPLIN
Pasa-l 8
Narapidana atau Tahanan yang melanggar tata tertib, diiatuhi:
a. hukuman disiplin tingkat ringan;
b. hukuman disiplin tingkat sedang; atau
c. hukuma.n disiplin tingkat berat.
Pasal 9
{1) Hukuman Disiplin tingkat ringan, metiputi:
a. memberikan peringatan secara lisan; dan
b. memberikan peringatan secara tertulis.
(2) Hukuman Disiplir tingkat sedang, meliputi:
a. memasukkan dala& sel pengasingan paling laJrra 6 (enarn) hari; dan
b. menunda atau meniada.kan hak tertentu dalam kurun waktu tertentu
berdasarkan hasil Sidang TPP.
(3) Menunda atau meniadakan hal< tertentu sebagaimana dimalsud pada
ayat (2) huruf b dapat berupa penundaan wa-ktu pela.ksanaan kunjungan.
(4) Hukuman Disiplin tingkat berat, mcliputi:
a. memasukkan dalam sel pengasingan selama 6 (enam) hari dan dapat
diperpanjang selama 2 (dua) kali 6 lenam) hari; dan
b. tidak mendapatkan hak remisi, cuti mengunjungi kelua.rga, cuti
bersyarat, asimilasi, cuti menjelang bebas, dan pembebasan bersyarat
dalam talun berjalan dan dicatat dalam register F dan.
(5) Untuk alasan kepentingan keamanan, seorang Narapidana/Tahararr
dapat dirnasukkan dalam pengasingai dan dicatat da.lam register H.
Pasa.l l0
(l) Penjatuhan hukuman disiplin tingkat ringan bagi Narapidana dan
Tahanan yallg melakukan pelanggaran:
a. tidat menjaga kebersiha, diri dan lingkungal:l;
b. meninggalkan blok hunian tanpa izin kepada petugas blok;
c. tidat mellgenal<an pa.kaian seragarrr yant telah ditentukai;
d. tida.li mengikuti apel pada waktu yarlg telah ditentukan;
e. mengenakan antirlg, kalung, cincir, dan ikat pinggang;
f. melalukan perbuatan atau mengeluarkan perkataan yang tidak
pantas dan melanggar norma kesopanzrn atau kesusilaan; dan
g. melalukan tindal<an yang berdasarkan pertimbangan sidang tim
pengamat pemasyaia.Latan termasuk dalam perbuatan yalg dapat
dikenatar Hukuman Disiplin tingkat ringan.
(2) Naiapida.na dan Tahanan yarrg diiatuhi Hukuman Disiplin tingkat
sedangjika melakukan pelanggaran:
a. memasuki Steril Area tanpa ijir petugas;
b. membuat tato dan/atau peralatannya, tindik, atau sejenisnya;
c. Inelakuka.rl aLtihtas yang dapat membalayakan keselamatan diri
sendiri atau orang lain;
d. melakukan perbuatan atau mengeluarkan perkataan yang tidak
pantas yang melanggarr noEna keagarnaan;
e. melakukan aldifltas jual beli atau utang piutang;
f. melakukan perbuatan yang termasuk dala-rn kategori yang
mendapatkan Hukuman Disiplin tingkat ringan secara berulang lebih
dari 1 {satu) kali; dan
g. rnetakukarl tindake$ yang tlerdasarkan pertimbaigar sidang tim
pengamat pemasyaral<atan termasuk dalam perbuatal yang dapat
dikenaLan Hukuman Disiplin tingkat sedang.
(3) Narapidana dan Ta}larlan yang dijahrhi Hukuman Disiplin tingkat berat
jika melakukan pelanggaran:
a. tidak menSikuti program pembinaan yang telah ditetapkan;
b. mengaacarn, melawan, atau melakuka.n penyerangan terhadap
Petugas;
0 こ a
Pasal 13
(1) Kepala Lapas atau Kepala Rutan membentuk tim pemeriksau'tuk
memeriksa hasil pemeriksaan awal.
(2) Tim pemeriksa mempunyai tugas memeriksa Narapidana atau Ta-hanan
yang diduga melakuka.rl pelanggaran tata tertib.
(3) Hasil pemeriksaan dituahgkan ke dalam berita acara
pemeriksaansertaiarus ditandatangani oleh Narapidara atau Tahanan
da.rl tirn pemeriksa.
(4) Sebelum ditardatangani, terperiksa diberikan kesempatan untuk
membaca hasil pemeriksaan.
Pasal 14
(1) Tim pemeriksa menyampaikan berita acara pemeriksaan kepada Kepala
l,apas atau Kepala Rutan.
(2) Kepala Lapas atau Kepala Rutan wajib menyampaikan berita acaLa
pemenksaan sebagaimana dima-lsud pada ayat (1) kepada tim pengarnat
pemasyararakatan dalar jangka waktu pa.ling lama 2 x 24 (dua kali dua
puluh empat) ja.rn terhitung sejal tanggal berita acara diterima.
(3) TPP melaksaial<an sidang untuk membaias penjatuhan disiplin terhadap
Na.rapidana atau Tahanarl yalg diduga mela.kuka! pelalggaralda.larn
jangka waktu paling lama 2 x 24 {dua kali dua puluh ernpat) jam
terhitung sejak tanggal berita acara pemeriksaan diterima.
Pasal 15
(1) Sebelum dijatuhi Hukuman Disiplin, Narapidana atau Tahanan dapat
dikenakantindal<an disiplin.
{21 Tindatan disiplin sebagaimana dirnaksud pada ayat (1} berupa
penempatan sementara dalarn sel p€ngasingan untuk jargka wal<tu
paling larna 6 (enaln) hari.
Pasal 16
Dalam hal Talanan mendapatkan Hulruman Disiplin, Kepa.la Lapas atau
Kepala Rutan segera menyarapaikan pemberitaiuai kepadapejabat ydrs
beNensng mena.han.
Pasal 17
Dalarn hal pelanggaran yang dilakukan oleh Naiapidana atau Tahanan diduga
tindat pidana, Kepala Lapas atau Kepala Rutan meneruskankepada insta-nsi
yang berwenang.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
AMTR SYAMSUDII/Ny'
Diundangkal■ di」 証 arta
padatangga1 4 Maret 2013
各
AMIR SYAMSUDIN
Pasal 18
Peraturan Menteri ini rnulai berlaku pada tanggal diu[dangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 FebruaJi 2013
ttd
AMIR SYAMSUDIN
Diundangkan di Jal<a.rta
pada talggal 4 Maret 2013
ttd
AMIR SYAMSUDIN
r'/r"
==_
n. rureorr6:i6-Ko HARJoNo. Bc.rp, sH, MM
NrP. 19541230r979121001
Muara Beliti, 13 September 20'18
Di - Tempat
Dengan Hormat,
Angkatan XIV Pemerintah Kota Lubuklinggau Tahun 2018, bersama ini saya
sampaikan drafr design banner sebagai salah satu hasil dari kegiatan yang
dimaksud
ucapkan terimakasih.
Pasal 3
Setiap Narapidana atau Tahanan waiib:
A. Taat menjalankan ibadah sesuai agama dan/atau kepercayaan yang
Pasal 4
Setiap Narapidana atau Tahanan dilarang:
A. Mempunyai hubungan keuangan dengan Narapidana atau Tahanan lain
Pasal 7
(1) Untuk kepentingan umum, Kepala Lapas atau Kepala Rutan dapat
menyediakan:
A. Televisi dan/atau kipas angin; dan
B. Kantin yang dikelola oleh koperasi Lapas atau Rutan.
(2) Penyediaan untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan sidang TPP.
Laporan Proses Kegiatan
Kegiatan ke empat
Mensosialisasikan tata tertib kepada WBP
No Keqiatan Tanoqal Output
1 Menyampaikan tala
tertib kepada WBP September 1. Daftar Hadir WBP
Secara Lisan setiap 2018 - Perempuan
saat apel Sekarang
Dokumentasi Foto Kegiatan
2 Menempel Tata
Tertib September
2018
3 Menempel Banner 26
September
2018
ani
NIP 198642252010042018 NIP 196308271993031002 99502062017122003
DAFTAR HADIR APEL WBP PEREMPUAN BLOK ASTER
LEMBACA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS llA LUBUKLINGCAU
,17
SEPTEMBER 2018
No N lAIRp
¨
4
″
2 Dian Sulam Binl Daniel
幹
3 Aminah B nl Muslm
穏
4 Yus E‖ is Binti A Hamid
フ
5
衡
…
6 Manina Binl SaFni
ん
桑h
7
…
ブ
似
8 Mansa B nu sumarn。
lzazaya Ra adhanl
NIP 199502 2017122003
DAFTAR HADlR APEL WBP PEREMPUAN BLOK ASTER
A LU8UKLINGGAU
LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTlKA KLAS‖
24 SEPTEMBER 2018
N0 Nぅ ぃ ぅ ヽ
ハ′Rp
Blnu SaFan
4
よ
2 a
…
4
…
YIS E劇 IS Binl A Hami0
5
←
け
6
乃
一
7 Lesi Hartika Binti Martasin
ゑ 一Z
Ma口 sa Binu Suma「 nO
8
ぽ
9 Eka Oktana Binl Mustopa
lzazaya
NIP 199502062017122002
脳 釈翻 間 N∞ N
M認 燃 1閻 ポ
ギ 聾
45 0KTOBER 2018
「
N一
a舗 一
N0
1
l
D 一
an sulam p‖ y
2
暉あ
A
A口口 。
^“ i^
1''.‐ ヽ
4 Yus Erlisじ ln●
a。 ―
5 Suryan1 8inti Anang」 ‐ 一 一
6 ∠と 一 一
8 ¨ nti Sumarn。
ノ
鑽ド ___
Eka Oktafiaじ inu Ⅳ
:u5tuν
9
i_■ Onhttni
ヽ‐‐
10 Len MarKe51 0い Ⅲ…
O
Me“ Npina Binu Suna市
^∠
43 ヽ
コ
14
%
15 RnaWa'日 i Suyadi /7
“
16 ∠
17
18
rノ イ
イヤン≠
19
腸
ta Beliti, 15 Oktober zuld
「
lzazaya
NIP l
DAFTAR HADIR APEL VVBP PEREMPUAN BLOK ASTER
LEMBACA PEMASYARAKATAN NARKOTlKA KLAS‖ A LUBUKLINGGAU
22 0KTOBER 2018
D an Su am Binl Daniei
随
^●
5 ao
suryani BInti Anang」
趾
6 Ma口 ina Binl SaFni
化
ノ
7
/俎
Lesi Hartika Binti Martasin
の。
Nora S Binm Marsusi
NlP 199502062017122002
DAFTAR HADIR APEL VVBP PEREMPUAN BLOK ASTER
LEMBACA PEMASYARAKATAN NARIく OTlKA KLAS‖
A LUBUKLINCGAU
5 NOVEMBER 2048
No Nama VVBP
Satt Susanl Bin,Sanan
1
斜
2 Dian Sulam Binl Daniel
随
Mushm
^6
Aminah Bin“
イ 槻
4 Yus Enis Bin“ A Hamid
5
14
Leni Mar“ na Binti Hasan
lzazaya
NIP 199502062017122002
Laporan Proses Kegiatan
Kegiatan ke lima
kedisiplinan dan
Memberikan reward kepada
WBP yang melaksanakan aturan
ketettiban VVBP
恥一
Tanggal
1
Kegiata■
dengan 18 0ktOber
pimpinan mengenai 2018
-Konsultasi
pelaksanaan
pemberian reward
Coach
Kepatuhan Total
Nama WBP Disipln Tanggung Kena Kebersihan
N0
Jawab Sama terhadaP
oerintah
73 71 72 359
1 san susanti 70 73
Binti Sanan
77 74 72 74 368
2 D an Sulam 71
Binl Daniel
74 73 365
3
Aminah Bin“ 71 73 74
Mus‖ m
一4
71 72 74 75 73 365
Yus Er‖ s
Binti A
Hamid
ウ′
ウ′
5 Suryani Binti 71 74 74 71 367
Anang」 ao
00
^
ウ′
フ′
7 Lesi Hartika 73 72 77 74
Binl
Martasin
3
7
76
73 73
Yeni Bint
14
sanuSI 369
一7
74
2
″ 一
74 77
´
b
RinaWati
Binti Suyadi 368
3
74
7
74
74 73
^
370
0
Eti Sasnita
71 78
ninu Manap 74
74 73
17 爾 S
Bint
73 373
7
8
し u‖ u 74
74
RISkaWatl 74
18
76 371
一7
4
75
つ4
藉
フ′
74
19
sanh
Izazaya Ramadhani
Kegiatan ke enam
Melakukan Evaluasi Kerja
Coach
-"8"[* s,p,,\,,si
N1P.198612252010012018 N IP, 196308271993031002
LaPoran evaluasi kegiatan
1 . Uraian hasil konsultasi dengan mentor pada minggu ke tiga Bulan Oktober
sebagai berikut:
A. Jadwal piket Tamping perempuan yang sudah disetuiui oleh Kepala KPLP
2. U?ian hasil konsultasi dengan Kepala KPLP pada minggu ke tiga Bulan
Oktober sebagai berikut:
A. Jadwal piket yang telah dibuat dipastikan berjalan sebagaimana mestinya.
B. Kepala KPLP menyetujui pemberian reward betupa selempang dan
pakaian.
C. Berkaitan dengan SK Tamping, Kepala KPLP meminta penulis untuk
memberikan pengertian kepada Tamping perempuan bahwa yang
bersangkulan memiliki tugas tambahan membantu pengawasan disaat
petugas jaga tidak ada.
3. Uraian hasil konsultasi dengan mentor pada minggu ke tiga Bulan November
sebagai berikut:
A. Kegiatan yang telah dijalankan sudah sesuai dengan proses kegiatan dan
jadwal kegiatan selama ini.
B. Pemberian reward agar dipastikan menjadi motivasi kedepan bagi WBp
Perempuan untuk selalu tertib selama berada di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas llA Lubuklinggau.
4. Uraian hasil konsultasi dengan Kepala KPLP pada minggu ke tiga Bulan
November sebagai berikut:
A. Kegiatan yang telah dijalankan sudah sesuai dengan proses kegiatan dan
jadwal kegiatan selama ini.
B. Sosialisasiyang telah dijalankan selama ini kepada WBP Perempuan agar
dapat tetap berlanjut dan apabila memungkinkan penulis dapat
memerintahkan WBP Perempuan untuk menjelaskan kembali yang telah
dijelaskan supaya WBP dapat lebih memahamitata tertib.
lzazaya Ramadhani
NrP 199502062017122003
1
BIODATA PENULIS