Anda di halaman 1dari 53

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

“UPAYA PREVENTIF PENULARAN PENYAKIT KULIT WBP DI


LAPAS KELAS IIB WARUNGKIARA”

DISUSUN SEBAGAI PRASYARAT MEMENUHI KELULUSAN


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

oleh:

NAMA : dr. ZYSKA NOVYA PUTRI


NIP : 19901115 202012 2 001
PANGKAT/GOLONGAN PENATA MUDA TINGKAT 1 (III/B)
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : LAPAS KELAS IIB WARUNGKIARA
MENTOR : RUSTANTO, A.Md.IP., S.H.
COACH : RASONA SUNARA AKBAR, S.Pd., M.M.
ANGKATAN/KELOMPOK : XXX/1

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


HUKUM DAN HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR CPNS GOLONGAN III

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

NAMA : dr. ZYSKA NOVYA PUTRI

NIP : 19901115 202012 2 001

JUDUL : Upaya Preventif Penularan Penyakit Kulit WBP di


Lapas Kelas IIB Warungkiara.

Telah diseminarkan pada tanggal : 13 September 2021


Di

MENYETUJUI,

COACH MENTOR

i
RASONA SUNARA AKBAR, S.Pd., M.M RUSTANTO, A.Md.IP., S.H.

NIP. 19791104 200604 1 001 NIP. 19850323 200501 1 002

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karuniaNya, penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
yang berjudul Upaya Preventif Penularan Penyakit Kulit WBP di Lapas Kelas IIB
Warungkiara. Penyusunan Rancangan Aktualisasi adalah sebagai syarat untuk
melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Golongan III Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun
2021. Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :

ii
1. Kedua orangtua, suami, anak-anak dan keluarga yang selalu mendukung dan
mendo’akan saya

2. Bapak Rasona Sunara Akbar, S.Pd., M.M. selaku coach yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, membagi ilmu dan pengalamannya dalam
menyusun laporan ini

3. Bapak Rustanto, A.Md.IP., S.H. selaku mentor yang telah memberikan


masukan dan saran terkait isu yang diangkat dalam laporan aktualisasi ini

4. Bapak Ahmad Tohari, A.Md.IP, S.Sos, M.H, selaku Kepala Lapas Kelas IIB
Warungkiara

5. Segenap Widyaswara selaku Tenaga Pengajar dan Panitia Penyelenggara


Diklatsar CPNS

6. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021,
terutama rekan CPNS di Angkatan XXX khususnya kelompok I atas
kerjasamanya selama masa pelatihan dan dasar.

Sukabumi, 08 September 2021

dr. ZYSKA NOVYA PUTRI


NIP. 19901115 202012 2 001

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN.................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iv

iii
BAB I...................................................................................................................................1
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA....................................................................................1
A. Profil Organisasi....................................................................................................1
1. Struktur Organisasi........................................................................................2
B. DATA PESERTA.................................................................................................3
1. 3
Peserta...................................................................................................................3
2. 4
Sumber Kegiatan...................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
RANCANGAN AKTUALISASI................................................................................................5
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN/ISU............................................................5
B. ANALISIS ISU.....................................................................................................9
C. PENENTUAN PENYEBAB CORE ISSUE........................................................10
D. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN CORE ISSUE........................................11
E. RANCANGAN AKTUALISASI..................................................................................13
BAB III...............................................................................................................................35
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI....................................................................35
JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................35

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Isu/Kondisi Unit Kerja Saat Ini............................................................8


Tabel 2. Analisis Isu dengan USG......................................................................................9
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi.......................................................................................11
Tabel 4. Matrik Rancangan Aktualisasi...........................................................................33
Tabel 5. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi MP Agenda II.....................................34

iv
Tabel 6. Jadwal Rancangan Aktualisasi...........................................................................35

DAFTAR BAGA

Bagan 1. Struktur Organisasi Lapas Kelas IIB Warungkiara............................................2

DAFTAR GAMBA

Gambar 1. Gedung Lapas Kelas IIB Warungkiara............................................................1


Gambar 2. Diagram Fishbone Core Issue.......................................................................10

v
BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

A. Profil Organisasi

Gambar 1. Gedung Lapas Kelas IIB Warungkiara


Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Warungkiara dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.HH-10.OT.01.01 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Gunung Sugih, Warungkiara, Tanjung,
Lembata, Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas III Kupang, dan Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Samarinda serta Lembaga Pemasyarakatan
Anak Kelas III Mataram, serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia
Republik Indonesia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Warung Kiara merupakan salah satu


Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang berada dalam wilayah kerja

1
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat.
Berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Warungkiara dimulai dengan
penyerahan hibah tanah perkebunan Pemerintah Daerah melalui  PT Sugih Mukti
Perkebunan  Halimun seluas 10 Hektar terletak di Kecamatan Warungkiara,
Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 dengan luas bangunan 3.357 m 2dan
kapasitas sebanyak 614 Warga Binaan Pemasyarakatan.

Pada tahun 2016 Lapas Kelas IIB Warungkiara mendapatkan APBN-P


2016, dimana Lapas Kelas IIB Warungkiara dinobatkan menjadi salah satu Lapas
Industri di Indonesia yang programnya adalah Peternakan Terpadu. Pada tanggal
4 Maret 2017 Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, BapakYasonna H.
Laoly meresmikan Program Lapas Industri se-Jawa Barat yang dipusatkan di
Lapas Kelas IIB Warungkiara yang kini menjadi program unggulan Lapas Kelas
III Warungkiara yaitu Peternakan Terpadu.

Struktur Organisasi

Bagan 1. Struktur Organisasi Lapas Kelas IIB Warungkiara

2
Berdasarkan struktur organisasi tersebut diatas, penulis sendiri berada pada
bagian Seksi Pimbinan Napi,Anak Didik dan kegiatan kerja. Adapun tugas dan
fungsinya adalah:
1. Memberikan bimbingan pemasyarakatan kepada WBP
2. Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi WBP
3. Memberikan bimbingan kerja
4. Mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja
5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani
6. Memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan, dan asimilasi
7. Melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari
narapidana
8. Melakukan penitipan barang milik WBP
9. Melakukan persiapan pemberian remisi, dan mengurus berkas pembebasan
WBP

Tugas pokok dokter menurut Permenpan No 139 Tahun 2003 adalah:


1. Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
2. Membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan.

B. DATA PESERTA

1. Peserta

Nama : dr. Zyska Novya Putri

NIP : 199011152020122001

Tempat/Tanggal Lahir : Padang Panjang/ 15 November 1990

3
Pendidikan : Sarjana (Profesi Dokter)

Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda Tingkat I (III/b)

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Unit Kerja : Lapas Kelas IIB Warungkiara


2. Sumber Kegiatan

Laporan Aktualisasi ini didasarkan pada kegiatan yang bersumber dari


Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Perintahatasan, dan Inisiatifsendiri.
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai kegiatan yang dilaksanakan
adalah:

a. Melakukan Pelayanan Medik Umum Rawat Jalan Tingkat pertama /


WBP dan Pegawai;

b. Menguji Kesehatan individu

c. Melakukan Penyuluhan Medik.

d. Membantu Dalam Kegiatan Kesehatan

e. Melakukan Tugas Jaga Panggilan OnCall

f. Melakukan Pemulihan Mental Tingkat Sederhana;

g. Menjadi Anggota Organisasi Profesi Dokter (IDI) sebagai Anggota.

4
h. Membuat Catatan Medik Pasien Rawat Jalan

i. Melakukan Tindakan Khusus Tingkat Sederhana Oleh Dokter


Umum

j. Melakukan Tindakan Darurat Medik Tingkat Sederhana

k. Melakukan Kunjungan (Visite) Pasien ke Blok Hunian dan Rawat


Inap

l. Membuat Catatan Medik Pasien Rawat Inap

3. Ruang Lingkup

Rancangan aktualisasi ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan sesuai


dengan tempat dan bidang tugas penulis bekerja yaitu di Sub Bagian
Perawatan Napi/Anak Didik. Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari
kerja dari tanggal 10 September sampai dengan 24 Oktober 2021

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN/ISU

Pengertian Isu dalam Kamus besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang
di kedepankan untuk di tanggapi kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya; kabar angin desas desus. Setidaknya ada 3 (tiga) yang

5
mempengaruhi dan perlu mendapat perhatian dalam menetapkan isu yang akan
diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan
mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving , mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan
mampu memetakan aktor terkait peranannya masing-masing
3. Analisis, mampu berpikir konseptual dan mampu mengidentifikasi
implikasi /dampak /manfaat dari sebuah pilihan kebijakan /kegiatan /tahapan
kegiatan.
Berdasarkan hasil penelitian studi lapangan dan konsultasi kepada mentor,
situasi problematik di Lapas Kelas IIB Warungkiara dijabarkan sebagai berikut:
1. Tingginya kasus penyakit kulit menular WBP di Lapas
Berdasarkan penularannya, penyakit kulit terbagi dua, yaitu penyakit
kulit yang menular dan tidak menular. Penyakit kulit yang menular sangat
banyak diderita oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas
Warungkiara. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tingginya
kelembaban kamar di blok, rendahnya pengetahuan WBP mengenai cara
penularan penyakit serta rendahnya kesadaran WBP terhadap kesehatan kulit
mereka.

2. Belum tersedianya layanan kesehatan khusus WBP dengan penyakit kronis

Penyakit kronis adalah kondisi kesehatan manusia atau penyakit yang


persisten atau efeknya bertahan lama. Penyakit kronis sekarang menyebabkan
lebih banyak kematian dan kecacatan daripada gabungan semua penyakit
lainnya dan memberikan dampak lebih besar daripada penyakit menular seperti
malaria, HIV dan TBC bahkan di negara-negara berkembang. Penyakit kronis

6
seperti Hipertensi dan Diabetes Mellitus Type II memerlukan penanganan dan
perhatian khusus agar penyakit ini dapat terkontrol dengan baik.

Saat ini di Lapas Kelas IIB Warungkiara terdeteksi sebanyak 30 orang


WBP dengan penyakit Hipertensi dan 2 orang WBP dengan penyakit Diabetes
Mellitus Type II. Adanya layanan kesehatan khusus bagi WBP dengan
penyakit kronis ini sangat penting karena dengan adanya layanan ini dokter dan
tenaga kesehatan di dalam lapas dapat melakukan pemantauan kesehatan WBP
dengan baik dan dapat mencegah tingkat keparahan penyakit dan komplikasi
yang dapat ditimbulkannya. Saat ini di Lapas Kelas IIB Warungkiara belum
ada layanan kesehatan khusus untuk WBP dengan penyakit kronis dan juga
belum ada pencatatan dan pelaporan khusus untuk perkembangan kesehatan
WBP dengan penyakit kronis.

3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan terhadap WBP


Saat ini masih banyak hal – hal yang harus diperbaiki dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada seluruh WBP di Lapas Kelas IIB Warungkiara.
Beberapa hal yang harus diperbaiki dalam pemberian pelayanan kesehatan
seperti masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung seperti alat kesehatan
dan obat-obatan, belum optimalnya ruang isolasi TBC, belum adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) / alur pelayanan kesehatan yang jelas, dan belum
adanya rekam medis pasien yang sesuai standard serta SDM Kesehatan di
Lapas Kelas IIB Warungkiara yang masih sangat kurang (hanya ada 1 dokter
CPNS, 1 Perawat dan 1 Penjaga Tahanan yang diperbantukan karena memiliki
latar belakang pendidikan D3 Keperawatan sementara saat ini ada 903 WBP
di Lapas Warungkiara).
4. Rendahnya kepatuhan petugas Lapas dan WBP terhadap protokol kesehatan
saat berada di lingkungan Lapas
Salah satu penyebab rendahnya kepatuhan petugas Lapas dan WBP
terhadap protokol kesehatan saat di lingkungan Lapas yaitu kurangnya
kesadaran diri untuk menerapkan protokol kesehatan dan kurangnya sosialisasi

7
mengenai Covid-19. Selain itu, terdapat juga beberapa petugas yang
mengatakan bahwa dengan memakai masker maka akan membuat mereka
sesak nafas karena kesulitan menghirup oksigen apalagi jika maskernya
dipakai terus-menerus sehingga akhirnya mereka tidak menggunakan masker.
Banyak juga WBP yang tidak percaya adanya Covid-19 sehingga seringkali
mengabaikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat
sebelum makan. Selain itu, tidak tersedianya media telekomunikasi berupa
televisi dan handphone yang dapat mengakses informasi terkait Covid-19
mengenai pentingnya protokol kesehatan membuat tingkat pengetahuan WBP
yang rendah sehingga WBP tidak mengetahui dampak yang dapat timbul
apabila tidak mematuhi protokol kesehatan termasuk penggunaan masker.

Keterkaitan
N
Sumber Isu Isu/Permasalahan Dampak dengan
O
materi

Angka Tingginya kasus Tingginya


Pelayanan
Kesakitan penyakit kulit menular angka kesakitan
1. Publik
WBP WBP di Lapas WBP

Belum
Belum tersedianya terkontrolnya
Pelayanan
layanan kesehatan penyakit kronis Pelayanan
2. Kesehatan
khusus WBP dengan sehingga risiko Publik
WBP
penyakit kronis komplikasi
meningkat

Pelayanan
Kesehatan Belum optimalnya
Tingginya angka Pelayanan
3. WBP dan pelayanan kesehatan
kesakitan WBP Publik
sarana terhadap WBP
prasarana

Rendahnya kepatuhan Tingginys risiko


petugas Lapas dan WBP penularan Covid-
Protokol Pelayanan
4. terhadap protokol 19 di Lapas
Kesehatan Publik
kesehatan saat berada di Kelas IIB
lingkungan Lapas Warungkiara

8
B. ANALISIS ISU

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria, kualitas serta prioritas isu.
Alat bantu analisis isu yang penulis gunakan yaitu USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth). USG digunakan untuk mendapatkan core isu. Urgency yaitu
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera. Hasil penapisan isu menggunakan metode
USG dapat dilihat dalam tabel berikut:

NO
ISU U S G JUMLAH PRIORITAS
.

TingginyaTabel 1. Deskripsi
kejadian penyakitIsu/Kondisi
kulit Unit Kerja Saat Ini
5 5 5 15 I
1. menular WBP di Lapas

Belum tersedianya layanan kesehatan


2. 4 5 5 14 II
khusus WBP dengan penyakit kronis

Belum optimalnya pelayanan


3. 3 3 4 10 IV
kesehatan terhadap WBP

Rendahnya kepatuhan petugas Lapas


dan WBP terhadap protokol
4. 4 5 4 13 III
kesehatan saat berada di lingkungan
Lapas

Tabel 2. Analisis Isu dengan USG

Interval penentuan prioritas:

9
Angka 1: sangat tidak mendesak/ gawat dan dampak;

Angka 2: tidak mendesak/ gawat dan dampak;

Angka 3: cukup mendesak/ gawat dan dampak;

Angka 4: mendesak/ gawat dan dampak;

Angka 5: sangat mendesak/ gawat dan dampak

C. PENENTUAN PENYEBAB CORE ISSUE

Isu yang terpilih menjadi coreissue dari analisis diatas adalah Tingginya
kasus penyakit kulit menular di Lapas Kelas IIB Warungkiara. Tingginya
kasus penyakit kulit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingginya
kelembaban kamar, overcapacity lapas, kurangnya kesadaran WBP dalam
menjaga kebersihan kamar dan blok, rendahnya penerapan PHBS (Perilaku Hidup
Besrih dan Sehat) oleh WBP, kurangnya pengetahuan WBP mengenai cara

10 Fishbone Core Issue


Gambar 2. Diagram
penularan penyakit kulit tersebut, kurangnya ketersediaan sarana edukasi
kesehatan, dan kurangnya penyuluhan kesehatan untuk WBP.

D. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN CORE ISSUE

Untuk memecahkan isu tersebut diperlukan beberapa kegiatan preventif


diantaranya penyuluhan, pemasangan banner, pemeriksaan, pengobatan dan
pembersihan blok. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan WBP mengenai faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut dan
cara penularannya sehingga penyebaran penyakit kulit bisa dicegah semakin luas
lagi.

Unit Kerja : Dokter Umum Pertama, Subseksi Perawatan


Napi/Anak didik Lapas kelas IIB Warungkiara
Identifikasi Isu :

1. Tingginya kejadian penyakit kulit menular


WBP di Lapas
2. Belum tersedianya layanan kesehatan
khusus WBP dengan penyakit kronis
3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan
terhadap WBP.
4. Rendahnya kepatuhan petugas Lapas dan
WBP terhadap protokol kesehatan saat
berada di lingkungan Lapas
Isu yang diangkat :

Tingginya kasus penyakit kulit menular WBP di


Lapas
Gagasan Pemecahan Isu :

Upaya Preventif Penularan Penyakit Kulit


WBP, Melalui Penyuluhan Kesehatan dan
Pengobatan di Lapas Kelas IIB Warungkiara

11
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi

Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan Atasan


2. Berkoordinasi dengan pihak terkait
3. Menyiapkan sarana dan prasarana
4. Melakukan penyuluhan tentang cara penularan penyakit kulit

5. Membuat Banner tentang cara pencegahan penularan penyakit kulit

6. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakit kulit


7. Mengkoordinasikan pembersihan Blok
8. Monitoring dan Evaluasi

12
E. RANCANGAN AKTUALISASI

Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai


No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
Berkonsultasi Dengan Mengkoordinasikan

1 Atasan terkait gagasan 1. Meminta izin Mendapatkan Akuntabilitas : dengan atasan mendukung  Mengkoordinasikan
pemecahan isu atasan untuk persetujuan atasan pencapaian visi dan misi dengan atasan adalah
melakukan dalam penyelesaian Kemenkumham yaitu bentuk penguatan nilai
1. Kepemimpinan
konsultasi isu mewujudkan aparatur dari kemenkumham
Berkoordinasi dengan
Kemenkumham yang yaitu profesional dan
atasan merupakan bentuk
profesional dan sinergi
2. Mengatur Bukti : dari menghargai
berintegritas
jadwal untuk kepemimpinan atasan,
berkonsultasi Foto dokumentasi setiap kegiatan yang Profesional

kegiatan dilakukan harus

3. Melaporkan dikoordinasikan dengan Aparatur Kementerian


kondisi atasan Hukum dan HAM
kesehatan WBP 2. Transparansi adalah aparat yang
Dalam melaporkan bekerja keras untuk
kondisi WBP harus mencapai tujuan
4. Mengajukan
terbuka dan dilaporkan organisasi melalui

13
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

rancangan sesuai dengan keadaan penguasaan bidang


kegiatan yang sebenarnya tugasnya, menjunjung
pemecahan isu tinggi etika dan

Nasionalisme : integritas profesi

1. Nilai- nilai dasar yang - Setiap kegiatan selalu

berhubungan dengan dikoordinasikan dengan

butir pancasila pimpinan untuk


Koordinasi dengan mencapai tujuan

atasan sesuai dengan organisasi

butir sila ke empat


Sinergi

Etika Publik :
Komitmen untuk
1. Menjalankan tugas membangun dan

secara profesional dan memastikan hubungan

14
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

tidak berpihak kerjasama yang


Sebelum melakukan produktif serta
kegiatan, ASN harus kemitraan yang
berkoordinasi dengan harmonis dengan para
atasan sebagai bentuk pemangku kepentingan
bekerja secara untuk menemukan
professional solusi terbaik,
bermanfaat, dan
2. Menghargai berkualitas
komunikasi, konsultasi - semua kegiatan harus
dan kerjasama di koordinasikan
Berkoordinasi dengan dengan atasan untuk
atasan merupakan bentuk meingkatkan kualitas
dari menghargai dari kegiatan yang akan
komunikasi, konsultasi dilakukan.
dan kerjasama

15
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

Komitmen mutu :

1. Efektivitas

Berkoordinasi dengan
atasan dapat
meningkatkan efektivitas
kegiatan yang akan
dilakukan

Anti Korupsi :

1. Jujur

Dalam

16
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

mengkoordinasikan
kegiatan terkandung nilai
kejujuran

2 Berkoordinasi dengan 1.Koordinasi Tercapainya Akuntabilitas Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan


pihak terkait untuk dengan Kasi koordinasi yang baik pihak terkait mendukung pihak terkait adalah
persiapan penyuluhan Binadik dengan semua pihak 1. Keseimbangan pencapaian visi dan misi bentuk penguatan nilai
mengenai teknis untuk mendukung Tercapainya Kemenkumham yaitu dari kemenkumham
penyuluhan pelaksanaan kegiatan keseimbangan mewujudkan aparatur yaitu profesional dan
2.Koordinasi yang akan dilakukan pelaksanaan kegiatan Kemenkumham yang sinergi
dengan KPLP profesional dan
tentang Bukti : berintegritas Profesional
Nasionalisme :
pengamanan
selama
Foto dokumentasi 1. Persatuan Aparatur Kementerian
penyuluhan dan
kegiatan Bersatu dan Hukum dan HAM
pembersihan
bekerjasamanya semua adalah aparat yang

17
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

blok pihak yang terkait dalam bekerja keras untuk


pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan

3.Koordinasi organisasi melalui

dengan Bagian Etika Publik : penguasaan bidang

Umum tentang tugasnya, menjunjung

pemakaian tinggi etika dan


1. Menghargai
gedung untuk integritas profesi
komunikasi, konsultasi
penyuluhan dan kerjasama
Koordinasi dengan - Setiap kegiatan harus

semua pihak yang terkait dikoordinasikan dengan

menciptakan komunikasi beberapa pihak terkait

dan kerjasama yang baik agar kegiatan terlaksana

untuk pelaksanaan dengan baik

kegiatan
Sinergi

Komitmen Mutu :

18
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1. Berorientasi Mutu Komitmen untuk


Koordinasi dengan pihak membangun dan
terkait meningkatkan memastikan hubungan
mutu kegiatan dilakukan kerjasama yang
produktif serta

Anti Korupsi : kemitraan yang


harmonis dengan para
pemangku kepentingan
1. Kerja Keras
untuk menemukan
Koordinasi dengan
solusi terbaik,
semua pihak
bermanfaat, dan
menggambarkan kerja
berkualitas
keras untuk mencapai
mutu kegiatan yang
dilakukan - semua kegiatan harus
di koordinasikan
dengan beberapa pihak

19
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

terkait agar tercipta


kegiatan yang
berkualitas

3 Menyiapkan sarana dan a. Menyiapkan Tersedianya Laptop, Akuntabilitas : Menyiapkan sarana dan Menyiapkan sarana dan
prasarana untuk kegiatan laptop dan infokus, gedung, dan prasarana mendukung prasarana adalah bentuk
penyuluhan infokus untuk pengeras suara untuk 1. Tanggung jawab pencapaian visi dan misi penguatan nilai dari
penyuluhan kegiatan penyuluhan Bertanggung jawab Kemenkumham yaitu kemenkumham yaitu
b. Menyiapkan dalam pelaksanaan mewujudkan pelayanan profesional dan
gedung untuk kegiatan dengan hukum yang berkualitas Akuntabel
penyuluhan menyiapkan sarana dan
c. Menyiapkan prasarana yang di Profesional
Bukti :
pengeras suara butuhkan
untuk
Foto sarana dan Aparatur Kementerian
penyuluhan
prasarana yang telah Nasionalisme : Hukum dan HAM

dipersiapkan adalah aparat yang

20
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1. Rela berkorban bekerja keras untuk


Penyediaan sarana dan mencapai tujuan
prasarana merupakan organisasi melalui
wujud rela berkorban penguasaan bidang
untuk kelancaran tugasnya, menjunjung
kegiatan yang dilakukan tinggi etika dan
integritas profesi

Etika Publik :

- menyiapkan sarana
1. Memberikan layanan dan prasarana
kepada publik secara dimaksudkan agar
tepat dan berdaya guna kegiatan akan
Dengan dipersiapkan terselenggara dengan
sarana dan prasarana lancar.

21
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

yang di butuhkan maka Akuntabel


akan mendorong
keberhasilan kegiatan Setiap kegiatan dalam
yang dilaksanakan rangka
penyelenggaraan
Komitmen Mutu : pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan

1. Efisien kepada masyarakat


Kegiatan terlaksana sesuai dengan

dengan efisien karena ketentuan atau

tersedianya sarana dan peraturan yang berlaku

prasarana yang lengkap


2. Komitmen dan - Pertanggungjawaban
konsisten ini terlihat dengan
Dalam menyiapkan tersedianya sarana dan
sarana dan prasarana prasarana yang baik

22
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

terlihat adanya dalam menunjang


komitmen dan konsisten terlaksananya kegiatan
agar kegiatan
terselenggara dengan
baik

Anti Korupsi :

1. Peduli
Terlihat kepedulian
untuk tercapainya
keberhasilan kegiatan
dengan mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan baik
2. Tanggung jawab

23
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

Bertanggung jawab
dalam penyediaan sarana
dan prasarana serta
menjaga hal tersebut
tidak rusak selama
kegiatan berlangsung

4 Melakukan penyuluhan 1. Menyusun Terlaksananya Akuntabilitas : Melakukan penyuluhan Melakukan penyuluhan


tentang cara pencegahan jadwal kegiatan penyuluhan kepada WBP mendukung kepada WBP adalah
penularan penyakit kulit penyuluhan 1. Konsistensi pencapaian visi dan misi bentuk penguatan nilai
2. Mengumpulkan Konsistensi dalam kemenkumham yaitu dari Kemenkumham
materi menurunkan penularan mewujudkan yaitu profesional dan
penyuluhan penyakit kulit melalui penghormatan, pemenuhan inovatif
Bukti :
3. Membuat kegiatan penyuluhan dan perlindungan Hak
penyuluhan 2. Integritas Asasi Manusia Profesional
1. Jadwal Penyuluhan
dalam bentuk Penyuluhan
2. Print out Materi

24
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

powerpoint Penyuluhan dilaksanakan sesuai Aparatur Kementerian


4. Melaksanakan 3. Foto Kegiatan jadwal yang telah Hukum dan HAM
penyuluhan 4. Daftar hadir WBP disusun adalah aparat yang
bekerja keras untuk

Nasionalisme : mencapai tujuan


organisasi melalui
penguasaan bidang
1. Nilai-nilai yang
tugasnya, menjunjung
berhubungan dengan
tinggi etika dan
butir-butir pancasila
integritas profesi
Pelaksanaan penyuluhan
sesuai dengan butir
pancasila sila ke dua - Dalam penyampaian

yaitu tidak membeda- penyuluhan harus

bedakan WBP dalam menguasai materi yang

memberikan penyuluhan disampaikan dan


menjunjung tinggi etika

25
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

Etika Publik : sehingga materi yang


disampaikan diterima

1. Menjalankan tugas dengan jelas oleh WBP

secara profesional dan


tidak berpihak Inovatif
Pemberian penyuluhan
dilakukan untuk semua Kementerian Hukum
WBP dan tidak berpihak dan HAM mendukung
hanya untuk golongan kreativitas dan
WBP tertentu mengembangkan
2. Menghargai inisiatif untuk selalu
komunikasi, konsultasi melakukan
dan kerjasama pembaharuan dalam
Pada pelaksanaan penyelenggaraan tugas
penyuluhan akan terjadi dan fungsinya
komunikasi yang baik

26
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
- Kegiatan penyuluhan

antara petugas dan WBP merupakan


pengembangan inisiatif
dan kreativitas untuk
Komitmen mutu :
meningkatkan status
kesehatan WBP
1. Inovasi
Penyuluhan tentang cara
penularan penyakit kulit
merupakan tindakan
inovatif untuk
menurunkan penularan
penyakit kulit WBP

Anti Korupsi :

1. Mandiri
Dengan melakukan

27
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

penyuluhan tercipta
jiwa kemandirian dalam
melakukan kegiatan
2. Peduli
Terlihatnya kepedulian
terhadap WBP dengan
memberikan penyuluhan
mengenai penyakit kulit

5 Membuat Banner tentang a. Membuat draft Tersedianya Banner Akuntabilitas : Membuat Banner  Membuat Banner
cara pencegahan Banner tentang cara mendukung pencapaian adalah bentuk
penularan penyakit kulit b. Mengkonsultas pencegahan penularan 1. Konsistensi visi dan misi penguatan nilai dari
ikan Draft penyakit kulit Konsistensi dalam kemenkumham yaitu Kemenkumham yaitu
Banner kepada menurunkan penularan mewujudkan profesional dan inovatif
atasan penyakit kulit melalui penghormatan, pemenuhan
c. Mencetak kegiatan pembuatan dan perlindungan Hak Profesional

28
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

Banner Bukti : banner Asasi Manusia Aparatur Kementerian


d. Memasang Hukum dan HAM
Banner 1. Draft Banner Nasionalisme : adalah aparat yang

2. Foto Dokumentasi bekerja keras untuk

Kegiatan mencapai tujuan


1. Nilai-nilai yang
organisasi melalui
berhubungan dengan
penguasaan bidang
butir-butir pancasila
tugasnya, menjunjung
Pembuatan banner
tinggi etika dan
sesuai dengan butir
integritas profesi
pancasila sila ke dua
yaitu tidak membeda-
bedakan WBP dalam - Banner menggunakan

memberikan informasi bahasa yang mudah

melalui banner dimengerti sehingga


materi yang
disampaikan diterima
Etika Publik :

29
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1. Menjalankan tugas dengan jelas oleh WBP


secara profesional dan
tidak berpihak Inovatif
Pemberian informasi
melalui pembuatan
Kementerian Hukum
banner dilakukan untuk
dan HAM mendukung
semua WBP dan tidak
kreativitas dan
berpihak hanya untuk
mengembangkan
golongan WBP tertentu
inisiatif untuk selalu
melakukan
Komitmen mutu : pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas
1. Efesiensi dan fungsinya
Kegiatan pembuatan
banner ini menciptakan - Pembuatan Banner
efisiensi dalam merupakan

30
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

pemberian pengetahuan pengembangan inisiatif


kepada WBP tentang dan kreativitas untuk
pencegahan penyakit meningkatkan
kulit pengetahuan WBP
mengenai penyakit

Anti Korupsi : yang diderita

1. Mandiri
Dengan melakukan
pembuatan banner
tercipta jiwa
kemandirian dalam
melakukan kegiatan
2. Peduli

Terlihatnya kepedulian

31
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

terhadap WBP dengan


pembuatan banner
mengenai penyakit kulit

3. Sederhana
Pembuatan Banner
merupakan kegiatan
sederhana dalam
memberikan
pengetahuan kepada
WBP

6 Melakukan Pemeriksaan a. Mendata WBP WBP mendapatkan Akuntabilitas : Melakukan Pemeriksaan Melakukan
Dan Pengobatan WBP yang pengobatan Dan Pengobatan WBP Pemeriksaan Dan
mengeluhkan Konsistensi dan mendukung pencapaian Pengobatan WBP
gatal di kulit berintegritas dalam visi dan misi adalah bentuk

32
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

b. Memanggil Bukti : menurunkan kejadian kemenkumham yaitu penguatan nilai dari


WBP yang penularan penyakit kulit mewujudkan pelayanan Kemenkumham yaitu
mengeluhkan 1. Data WBP yang melalui kegiatan pemberian hukum yang berkualitas Akuntabel
gatal di kulit menderita gatal obat-obatan serta disertai
ke klinik dikulit keadilan dalam pemberian
c. Melakukan 2. Data WBP yang obat
pemeriksaan mendapatkan obat Akuntabel
terhadap WBP penyakit kulit Nasionalisme : nilai-nilai
d. Memberikan menular yang berhubungan dengan
Setiap kegiatan dalam
obat kepada 3. Foto Kegiatan butir-butir pancasila sila ke
rangka
WBP dua
penyelenggaraan
pemerintah dapat
Etika publik : membuat dipertanggungjawabkan
keputusan berdasarkan kepada masyarakat
prinsip keahlian, sesuai dengan
memberikan layanan kepada ketentuan atau

33
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

publik secara tanggap, tepat peraturan yang berlaku


dan akurat

- Kegiatan ini adalah


Komitmen Mutu : bentuk
Pertanggungjawaban

Kegiatan pemberian obat dalam menjaga

obatan kepada WBP kesehatan WBP

merupakan kegiatan untuk


memperoleh hasil maksimal
dalam menurunkan angka
kejadian penyakit kulit

34
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

Anti Korupsi :

1. Peduli
Pemberian obat-obatan
kepada WBP
menunjukkan sikap
kepedulian dalam
penyembuhan penyakit
2. Kerja keras
Ditunjukkannya kerja
keras dalam
pemberantasan
penularan penyakit
dengan pemberian obat-
obatan

35
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

7 Mengkoordinasikan a. Memanggil Pembersihan blok Akuntabilitas : Mengkoordinasikan Mengkoordinasikan


pembersihan Blok kepala kamar terkoordinasi pembersihan Blok pembersihan Blok
untuk 1. Kepemimpinan mendukung pencapaian adalah bentuk
sosialisasi Terwujudnya sikap visi dan misi penguatan nilai dari
pembersihan kepemimpinan dalam Kemenkumham yaitu kemenkumham yaitu
Blok kegiatan koordinasi mewujudkan aparatur profesional, akuntabel
Bukti :
b. Merancang pembersihan blok Kemenkumham yang dan sinergi
jadwal piket di kepada WBP profesional dan
1. Data kepala kamar
setiap kamar 2. Tanggung jawab berintegritas
yang mengikuti
c. Menempel Pembersihan blok
sosialisasi
aturan tata merupakan tanggung
2. Jadwal piket WBP Sinergi
cara jawab semua pihak
3. Foto dokumentasi
pembersihan termasuk WBP
kegiatan Komitmen untuk
kamar dan
4. Aturan tata cara membangun dan
blok
pembersihan Nasionalisme : memastikan hubungan
kamar/blok kerjasama yang

36
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1. Integritas produktif serta


Pembersihan blok kemitraan yang
merupakan kegiatan harmonis dengan para
yang berintegritas dalam pemangku kepentingan
mencegah penularan untuk menemukan
penyakit kulit solusi terbaik,
bermanfaat, dan

Etika Publik : berkualitas

1. Menghargai
komunikasi, konsultasi - Kegiatan melibatkan

dan kerjasama kerjasama WBP dalam

Dalam kegiatan ini menjaga kebersihan

terbentuknya komunikasi blok dan kamar hunian

dan saling kerjasama


2. Mendorong kesetaraan

37
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

dalam pekerjaan
Pembersihan blok
merupakan
tanggungjawab semua
WBP tanpa terkecuali

Komitmen Mutu :

1. Komitmen dan
Konsisten
Pembersihan blok secara
berkala merupakan
wujud komitmen dan
konsisten dalam
memberantas penularan
penyakit kulit

38
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

2. Berorientasi mutu
Dengan adanya aturan
tata cara pembersihan
kamar akan
meningkatkan mutu dari
pembersihan blok itu
sendiri

Anti korupsi :

1. Mandiri
Adanya
pengkoordinasian
pembersihan blok
diharapkan kemandirian
dari WBP dalam menjaga

39
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

kebersihan
2. Sederhana
Pembersihan blok
merupakan kegiatan
yang sederhana dalam
mencegah penularan
penyakit kulit

8 Monitoring dan Evaluasi a. Mengatur - Monitoring dan Akuntabilitas : Monitoring dan evaluasi Kegiatan ini
jadwal evaluasi kegiatan mendukung pencapaian mengandung unsur
evaluasi terlaksana 1. Transparansi visi dan misi Monitoring dan
kegiatan Monitoring dan evaluasi Kemenkuham Evaluasi adalah bentuk
b. Melakukan menunjukan keterbukaan penguatan nilai dari
Evaluasi kegiatan yang telah yaitu mewujudkan layanan kemenkumham yaitu
mengenai dilakukan manajemen adminisrasi profesional, akuntabel
Kegiatan Kementerian Hukum dan dan sinergi

40
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

c. Membuat Nasionalisme : Hak Asasi Manusia Akuntabel


laporan

1. Persatuan Setiap kegiatan dalam


Monitoring dan rangka
evaluasi menunjukan penyelenggaraan
rasa persatuan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan

Etika Publik : kepada masyarakat


sesuai dengan
ketentuan atau
1. Mempertanggungjawa
peraturan yang berlaku
bkan tindakan dan
kinerjanya kepada
publik - Dilakukan rapat

Monitoring dan internal mengenai hasil

evaluasi merupakan kegiatan tersebut untuk

bentuk disampaikan ke atasan

41
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

pertanggungjawaban Sinergi
tindakan dan kinerja
kepada publik Komitmen untuk
membangun dan
memastikan hubungan
kerjasama yang
Komitmen Mutu : produktif serta
kemitraan yang
1. Orientasi mutu harmonis dengan para

Monitoring dan pemangku kepentingan

evaluasi akan menjaga untuk menemukan

mutu sehingga solusi terbaik,

memberikan kepuasan bermanfaat, dan

pada publik berkualitas


- Kegiatan melibatkan
kerjasama beberapa
Anti korupsi :

42
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai
No. Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
pihak dalam

1. Tanggung Jawab pemantauan hasil kerja

Monitoring dan evaluasi


merupakan bentuk
tanggung jawab pada
hasil kegiatan

43
Kegiatan Jumlah
Mata Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Aktualisasi
No
Pelatihan 1 2 3 4 5 6 7 8 MP
Agenda II

1. Akuntabilitas 2 1 1 2 1 2 2 1 12

2. Nasionalisme 1 1 1 1 1 2 1 1 9

3. Etika Publik 2 1 1 2 1 3 2 1 13

4. Komitmen 1 1 2 1 2 2 2 1 12
Mutu

5. Anti Korupsi 1 1 2 2 1 2 2 1 12

Jumlah Aktualisasi 7 5 7 8 6 11 9 5 58
Per Kegiatan

44
Tabel 5. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi MP Agenda II
BAB III

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

No Kegiatan Sept – 21 Okt – 21


.
III IV I II III IV

1 Berkonsultasi Dengan Atasan      

2 Berkoordinasi dengan pihak terkait

3 Menyiapkan sarana dan prasarana      

4 Melakukan penyuluhan tentang cara      


pencegahan penularan penyakit kulit

5 Membuat Banner tentang cara      


pencegahan penularan penyakit kulit

6 Melakukan Pemeriksaan Dan      


Pengobatan WBP

7 Mengkoordinasikan pembersihan
Blok

8 Monitoring dan Evaluasi

Tabel 6. Jadwal Rancangan Aktualisasi

45
46
Daftar Pustaka

Lembaga Administrasi Negara 2017. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan Golongan


III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Nasionalisme : Modul Diklat Prajabatan Golongan


III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Anti Korupsi : Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Manajemen ASN : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Pelayan Publik : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara 2017. Whole of Goverment : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia. 2014. Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Lembaga Negara RI Tahun 2014, No. 6. Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Sekretariat Negara. Jakarta

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara RI Tahun 2017, No. 63.
Sekretariat Negara. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai