Anda di halaman 1dari 51

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II CALON PENJAGA TAHANAN

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG

Oleh :

Ahmad Sodiq
NIP. 199104202017121005

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Penjaga Tahanan


Angkatan 1 (Satu)
NDH : 03 (Tiga)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I
TAHUN 2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI (HABITUASI)

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DI


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I PALEMBANG

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Sodiq


NDH : 04

Telah diseminarkan dan disetujui


Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Juli 2017
Tempat : Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Sumatera Selatan

COACH, MENTOR,

Um Salamah Herman Anwar, Amd.IP., SH.


NIP. 196801211993032006 NIP. 197209291996031001
Disetujui,
KALAPAS Fakultas.............................

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq ii


KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur tidak terhingga penulis
persembahkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang
telah memberikan kekuatan jasmani, rohani, kesabaran serta ketaqwaan
kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Aktualisasi (Habituasi) yang
berjudul “Optimalisasi Pelayanan Laboratorium Kepada Mahasiswa di
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya”.
Terwujudnya rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari pihak-
pihak yang banyak berjasa sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh
rangkaian pelatihan dasar dan penulisan rancangan aktualisasi dengan
baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :

1. Sofyan Effendi, S.IP, M.Si Selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan,


Kepegawaian, dan Umum yang bertindak sebagai mentor dan telah
dan akan membimbing penulis dalam proses aktualiasasi
(habituasi) ketika kembali ke institusi.
2. Ibu Dra. Srisnawati, M.Si selaku coach penulis yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk memberi saran dan motivasi
dengan cara yang menyenangkan kepada penulis dalam proses
penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
3. Ibu Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si. selaku Kaprodi Angkatan II yang
telah dengan sabar membimbing kami selama melaksanakan masa
on campus pada pelatihan dasar CPNS. 

4. Suami, Anak, dan Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan
menyemangati penulis. 


Akhir kata, Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi


ini jauh dari kata 
 sempurna, semoga kiranya karya yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Palembang, Juli 2017


Penulis

Nurly Meilinda

iii
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL ………………………………………………
LEMBAR PERSETUJUAN……........................………….……………..
DAFTAR ISI ..............…………………………………………………..
DAFTAR TABEL…...............……………………………..……………
DAFTAR GAMBAR......……………………………………..……………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………...
B. Tujuan dan Manfaat …………………….……………...
C. Ruang Lingkup ……………….………………......
Bab II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI) ………….
A. Deskripsi Organisasi .....……………………….……….
1. Profil Organisasi .....………………………………….
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi .....…………….……
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik ………………….……
C. Analisis Isu .....……………………….…………………….
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ………………
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS .....…………………………
F. Matrik Rancangan …………………….…………………
G. Jadwal Kegiatan …………………….…………………..
H. Kendala dan Antisipasi …………………….………..
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
DAFTAR REFERENSI………………….
LAMPIRAN ............................................................................................
BIODATA ..................................................................

DAFTAR TABEL

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq iv


1. Tabel Deskripsi Isu/Kondisi Unit Kerja Saat Ini ........................................... 18
2. Tabel Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK dan USG .................... 20
3. Tabel Analisis Isi Menggunakan AKPK ...................................................... 21
4. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG ...................................................... 22
5. Tabel Rancangan Aktualisasi (Habituasi) .................................................. 24

v
DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Komunikasi Unsri ......................... 18

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq vi


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan strategis dalam
kehidupan bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itulah penting
bagi ASN untuk memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini dalam
melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini
sejalan dengan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
dalam UU ini dijelaskan bahwa ASN memiliki tugas melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sosok
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu melaksanakan peran tersebut
adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan
perilakunya, penuh kesetiaan dan ketaatan pada negara, bermoral dan
bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai
pelayan publik serta mampu menjadi pemersatu bangsa.
Dalam upayamengimplementasikan pelaksanaan tugas sebagai ASN,
maka sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai dasar kepada ASN
agar tugas dan jabatan tersebut dapat dijalankan secara profesional,
adapun nilai-nilai dasar tersebut meliputi kemampuan untuk
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung
tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas dan jabatannya, serta tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

Keberhasilan pembangunan nasional dan di daerah, tidak terlepas


dari peran birokrasi yang menjadi motor penggerak pada setiap agenda
pembangunan. Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai salah satu

1
aktor birokrasi, berperan penting dalam memastikan berjalannya seluruh
agenda dan program pembangunan yang telah direncanakan. Menurut
UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN memiliki
tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu melaksanakan
peran tersebut adalah PNS yang memiliki kompetensi yang diindikasikan
dari sikap dan perilakunya, penuh kesetiaan dan ketaatan pada negara,
bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya
sebagai pelayan publik serta mampu menjadi pemersatu bangsa.
Dalam membentuk sosok PNS seperti yang disebut di atas maka
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan
(Diklat), Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016
Tentang penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan II dan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4; calon PNS wajib
menjalani massa percobaan yang dilaksanakan untuk melalui proses
pendidikan dan pelatihan (Diklat).
Melalui mata pelatihan dasar CPNS agenda tiga, peserta pelatihan
dasar diharapkan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang
dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan
publik, dan Whole of Government (WOG). Selanjutnya agar nilai-nilai
dasar tersebut dapat terpatri kuat dalam diri PNS maka dilakukan
internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS melalui aktualisasi (habituasi)
pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan
prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan
kontribusi dalam penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja. Melalui
pelatihan dasar ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional,
yang dewasa ini sangat dibutuhkan dalam mengelola sumber daya

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 2


pembangunan yang ada sehingga dapat mempercepat peningkatan daya
saing bangsa.

B. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan Aktualisasi

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam bentuk nilai-nilai


ANEKA ini memiliki tujuan:
1) Menanamkan niai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dalam kondisi kerja
yang nyata.
2) Mampu menganalisis dampak penerapan nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) dalam setiap kegiatan.
2. Manfaat Aktualisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam bentuk nilai-nilai
ANEKA ini memiliki manfaat:
1) PNS diharapkan mampu mengimplementasikan nilai – nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA) dalam kondisi kerja yang nyata.
2) PNS mampu menjadi penggerak implementasi nilai – nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA) dalam kondisi kerja masing – masing.
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan aktualisasi ini peserta di minta mampu


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, yang
terdiri dari lima nilai dasar, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta Peran dan Kedudukan
PNS dalam NKRI dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab di
instansi masing-masing.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 3


Aktualisasi nilai-niai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan pada saat off campus selama 23 Juni 2018 sampai
dengan 21 September 2018. Aktualisasi dilakukan di tempat kerja
Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang. Dalam ruang
lingkup ini kegiatan dibatasi di lingkungan lembaga pemasyarakatan
Kelas I Palembang, inovasi kegiatan dan tugas tambahan dari atasan.

Aktualisasi dilakukan selama 113 hari kerja dengan menerapkan


nilai-nilai dasar PNS yakni nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) dalam kegiatan
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) maupun penugasan
tambahan lainnya. Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilakukan pada 7
(Tujuh) kegiatan yang dianggap merupakan solusi dari isu yang ada di
unit kerja, yaitu:
1. Pembuatan Draft, desain, template website lapas
2. Pembuatan dan Pengajuan Proposal Pendanaan pembuatan
website lembaga pernmasyarakatan kelas 1 palembang
3. Melengkapi kelengkapan syarat pengajuan nama domain
Pemerintah (go.id) sesuai dengan peraturan kominfo
4. Pembelian Hosting dan Pengajuan Nama Website pemerintah (
go.id ) ke Perusahan Penyedia layanan hosting dan Kominfo
5. penulisan dan upload artikel tentang profil lapas
6. sosialisasi mengenai adanya website Lembaga permasyarakatan
kelas 1 palembang
7. Membuat Fasilitas Internet terbatas untuk Pengunjung Lapas Kelas
1 Palembang

BAB II
Rancangan aktualisasi (Habituasi)

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 4


A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. PROFIL ORGANISASI

Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang yang dipimpin


oleh Kepala Lapas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia di bawah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang disahkan
pendiriannya melalui Keputusan berdiri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.03.PR.07.03
Tahun 2007 Tanggal 23 Februari 2007.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang terletak di
jantung ibu kota Palembang, Sumatera Selatan. Kota Palembang
yang sejatinya berada di pulau Sumatera yang budaya
masyarakatnya relatif “keras” berpengaruh pada tingkat kriminalitas
yang terjadi di kota Palembang.
Sejalan dengan perkembangan kota Palembang yang
semakin maju yang dibuktikan dengan penataan ruang bangunan
gedung kantor dan venue-venue olahraga yang dipusatkan di
daerah Jakabaring. Dengan demikian, berdampak pada perilaku
dan budaya masyarakat yang ada di kota Palembang sehingga
tingkat kriminal yang terjadi sekarang ini cenderung menurun.
Gedung Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang
merupakan gedung peninggalan pada jaman penjajahan Belanda
yang didirikan pada tahun 1917 yang sebelumnya merupakan
gedung Rumah Tahanan Kelas I Palembang yang terletak di jalan
Inspektur Marzuki Km. 4,5 Kel. Siring Agung Palembang. Pada
tanggal 01 Juni 2009 Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas I
Palembang mulai beroperasi sendiri tetapi bangunannya masih
merupakan bagian gedung Lembaga.
Alih fungsi bangunan dari Gedung Rumah Tahanan Klas I
Palembang menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 5


sejak tanggal 16 Mei 2011 dengan surat keputusan Kepala Kantor
Wilayah Sumatera Selatan Nomor : W5.Ew5.PL.04.01-473. Letak
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang sangat strategis
yaitu di Jln. Merdeka No. 12 Palembang sebelah timur Masjid
Agung SMB II Palembang dan Jembatan Ampera sehingga sangat
mudah dikenali dan saat ini jumlah penghuni di Lembaga
Permasyarakatan Wanita Kelas II.A Palembang mencapai ± 474
orang.

TABEL I
JUMLAH SELURUH WARGA BINAAN

No. Kasus Jumlah


1. Kriminal 57 Orang
2. Narkoba 170 Orang
3. Teroris 3 Orang
4. Korupsi 13 Orang
Total 474 Orang
Sumber Data: Dokumentasi Lembaga Permasyarakatan Wanita Kelas II.A
Palembang 2018

Sedangkan luas bangunan :


 Bangunan Kantor (623 M²)

 Kamar Hunian (4.439 M²)

Jumlah (5.062 M²)

Terdiri dari :
 Ruang Perkantoran (Ruang Tata Usaha, Umum, Kepegawaian &
Keuangan, Pertemuan, Kalapas, Adm. Kamtib, Keamanan, Portatib
Kegiatan Kerja, Bimker& Lolahasker, Ruang Besukan, Warung

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 6


Informasi, KPLP, P2U, Binadik, Register, Bimaswat, Komandan dan
Dapur).
 Blok Hunian terdiri dari 2 sektor, Sektor A untuk warga binaan
narkotika dan sektor B khusus warga binaan Kriminal
 Ruang Ibadah, Ruang Pertemuan, Koperasi, Bimker, Perpustakaan,
Wartel, Ruang Poliklinik dan Gudang.

2. VISI, MISI, NILAI-NILAI ORGANISASI


a. Visi
b. Misi
c. Nilai-Nilai Organisasi
3. Struktur Organisasi

B. DESKRIPSI ISU/SITUASI PROBLEMATIK

Munculnya isu dalam sebuah organisasi akan selalu dihadapi oleh


organisasi tersebut demi perubahan kearah yang lebih baik, oleh
sebab itu organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang
memungkinkan dapat membuat organisasi tersebut menjadi krisis.
Penanganan isu organisasi ini beragam, hal ini sangat berkaitan
seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi
organisasi tersebut.
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu dapat mempresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik organisasi tersebut dengan harapan-
harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik dan tepat maka
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi tersebut, bahkan
dapat berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan rancangan
aktualisasi ini, isu dianggap sebagai kejadian-kejadian nyata atau
tersamar di lingkungan kerja yang merupakan masalah yang sedang

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 7


diperdebatkan, dibahas, dan atau fenomena yang tidak sesuai harapan
sehingga perlu untuk diselesaikan.
Terdapat tiga faktor penting yang harus diperhatikan dalam
menunjukkan kemampuan menetapkan isu yaitu:
a. Environmental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam
suatu organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
b. Problem Solving yaitu mampu mengembangkan dan memilih
alternatif dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya
masing-masing.
c. Analysis yaitu mampu berfikir konseptual, mampu mengidentifikasi
implikasi / dampak / manfaat / dari sebuah pilihan kebijakan /
program / kegiatan / dan tahapan kegiatan.
Dalam kaitannya terhadap isu aktual yang terjadi di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang khususnya Penjaga
Tahanan, rancangan aktualisasi ini akan didasarkan pada beberapa
identifikasi isu atau masalah yang penulis temukan pada instansi
tempat penulis ditugaskan yaitu Pada Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Palembang khusus Penjaga Tahanan.
Penulis mengidentifikasi beberapa isu terkait di Penjaga
Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I sebagai berikut:

1. Rendahnya minat pegawai untuk meningkatkan kompetensi


karena pada saat ini penjaga tahanan sudah berada dalam
posisi nyaman sehingga tidak mau mengembangkan diri dan
kondisi yang diharapkan adalah para penjaga tahanan mengikuti
pendidikan dan meningkatkan kompetensinya sehingga
menambah wawasan dan ilmu untuk diterapkan ditempat kerja
sesuai disiplin ilmunya.
2. Kurang optimalnya kinerja pegawai karena belum sesuai
dengan SOP
Pekerjaan seorang petugas menjadi bergantung pada pribadi
masing-masing karena tidak adanya peraturan yang

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 8


mengaturnya dan diharapkan dengan tersedianya Standar
Operasional Prosedur yang jelas. Jadi petugas dapat
mengetahui alur proses pelayanan kunjungan dan
menerapkannya dalam salah satu dari tugas dan fungsinya
sebagai penjaga tahanan.
3. Kurangnya rasa peduli dan tanggung jawab pada barang
inventaris
Seorang pegawai diberikan sebuah tanggung jawab dalam
perawatan barang inventaris yang nantinya dipergunakan dalam
menjalankan pekerjaannya. Kadang ditemukan barang inventaris
tersebut malah rusak tanpa ada perduli ataupun melaporkan
kepada atasannya untuk tindak lanjutnya.
4. Penggunaan transaksi elektronik untuk penyimpanan uang
Pada hakikatnya salah satu tugas pokok dan fungsi dari sub
bagian Registrasi pada suatu lapas yakni menyimpan uang
narapidana pada suatu buku yang dinamakan dengan Buku
Presiosa. Terkadang napi sering menyimpan uang nya kedalam
blok tanpa tahu bahwa sewaktu-waktu uang tersebut terkadang
hilang. Dengan penggunaan uang elektronik diharapkan dapat
menertibkan sekaligus mempermudah narapidana dalam
bertransaksi di dalam lapas.

5. Masih rendahnya minat membaca buku


Minat membaca buku dikalangan narapidana masih sangat
rendah sekali dikarenakan faktor kurang updatenya buku-buku
yang ada di dalam perpustakaan serta mungkin kurangnya
kesadaran dari narapidana bahwa buku merupakan sumber dari
segala ilmu yang ada dan bisa mereka pergunakan dalam
mengisi waktu luang dan jikalau tidak ada kegiatan lain.
6. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelayanan.
Salah satu penyebab terjadinya keluhan yang kadang dialami
pengunjung narapidana maupun tamu yang akan mengunjungi
Lapas yakni kurang ketersediaan lahan parkir yang bisa

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 9


menampung kendaraan. Terkadang disaat padatnya kunjungan,
banyak kendaraan yang masuk halaman Lapas. Hal ini
menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan yang dan
terkadang kendaraan pengunjung diparkiran di depan Lapas
yang sewaktu waktu malah diberikan tilang oleh petugas Dishub.

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu


dilakukan proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
identifikasi isu tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Probematik, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Sedangkan Kelayakan
artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Adapun keenam permasalahan tersebut secara ringkas
dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Keterkaitan
Identifikasi Isu/ dengan Identifikasi Akar
No Kondisi Ideal
Kondisi Sekarang Materi Permasalah

1. Rendahnya minat Diadakan / Manajemen 1. Banyaknya tugas


pegawai untuk diikutsertakan ASN pegawai sehingga tidak
pada pelatihan memiliki waktu luang untuk
meningkatkan dan peningkatan melakukan Peningkatan
kompetensi. kompetensi kompetensi.
secara berkala 2. kurangnya motivasi
pegawai mengikuti
pelatihan karena merasa
nyaman dengan posisi saat
ini.

3. Kurangnya alokasi
anggaran untuk kegiatan
pelatihan

2. Kurang optimalnya Harus memiliki Manajemen 1. Tingkat pemahaman


kinerja pegawai SOP yang jelas ASN pegawai masih rendah
dan bisa di dalam memahami SOP
karena belum sesuai
Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 10
dengan SOP. jalankan dengan Pelayanan yang berlaku.
semestinya Publik
2. Ketidakpatuhan pegawai
dalam menjalankan SOP
yang berlaku.

3. Kurangnya sosialisasi
dari atasan ke pegawai.

3. Kurangnya rasa Barang inventaris Manajemen 1. Tidak ada pengecekan


peduli dan tanggung di Lapas harus ASN kelengkapan barang
dipergunakan inventaris saat serah terima
jawab pada barang dan dirawat per saat apel regu.
inventaris. masing masing
bagian dari 2. Kurang disiplinnya dalam
pegawai yang menjaga barang inventaris
menerima tersebut.
amanah untuk
menjaga dan 3. kurang nya kepedulian
menggunakannya dan kesadaran dari dalam
sesuai dengan diri pegawai tersebut dalam
peruntukannya. menjaga dan merawat
barang inventaris yang ada.

4. Penggunaan Narapidana Pelayanan 1. Sering terjadinya


transaksi elektronik terlibat dalam Publik kehilangan uang di dalam
penggunaan blok
untuk penyimpanan transaksi
uang. keuangan dalam 2. Kurang praktisnya
bentuk kartu ATM penyimpanan uang
agar menciptakan di buku presiosa.
rasa kemudahan
dan keamanan 3. Belum adanya
dalam kesadaran untuk melek
menyimpan uang. teknologi dari pegawai
maupun para narapidana
dan tahanan

5. Masih rendahnya Pemanfaatan Pelayanan 1. Kurangnya sumber daya


minat membaca buku sebagai Publik manusia dalam pengurusan
sarana dan pengelolaan buku yang
buku. pembelajaran ada.
disamping
kegiatan yang 2. kurang koordinasi dalam
telah ada pengupdetan koleksi buku
yang ada.

3. Kurangnya alokasi dana


untuk penambahan
beberapa alat penunjang
yang ada.

6. Peningkatan sarana Perbaikan sarana Whole of 1. Sempitnya lahan parkir


yang memadai Government yang ada saat ini.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 11


pendukung agar tercipta
pelayanan. lingkungan yang Pelayanan 2. Sulitnya mencari lahan
nyaman bagi Publik parkir yang bisa
pengunjung dipergunakan.
Lapas.
3. Ketidaknyamanan
Penambahan pengunjung untuk
atau membuat memarkirkan kendaraan
kantong parkir nya di tempat yang jauh
yang nyaman dari Lapas mengingat
bagi pengunjung tingginya tingkat
maupun tamu kriminalitas.
yang akan
berkunjung ke 4. Kurang disiplinnya
Lapas. pengunjung dalam parkir.

C. ANALISIS ISU
1. Isu 1
2. Isu 2
3. Isu 3
4. Isu 4
5. Isu5
6. Isu6
D. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH
E. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
F. MATRIK RANCANGAN
G. JADWAL KEGIATAN
H. KENDALA DAN ANTISIPASI

4. Uraian Tugas Pokok Lembaga Pemasyarakatan

I. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1.

J. Ruang Lingkup Aktualisasi

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 12


Aktualisasi dilakukan selama 113 hari kerja dengan menerapkan
nilai-nilai dasar PNS yakni nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) dalam kegiatan
sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) maupun penugasan
tambahan lainnya. Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilakukan pada 7
(Tujuh) kegiatan yang dianggap merupakan solusi dari isu yang ada di
unit kerja, yaitu:
8. Pembuatan Draft/ kebutuhan dalam pembuatan website lapas
9. Pembuatan dan Pengajuan Proposal Pendanaan pembuatan
website lembaga pernmasyarakatan kelas 1 palembang
10. Melengkapi kelengkapan syarat pengajuan nama domain
Pemerintah (go.id) sesuai dengan peraturan kominfo
11. Pembelian Hosting dan Pengajuan Nama Website pemerintah (
go.id ) ke PANDI
12. penulisan dan upload artikel tentang profil lapas
13. sosialisasi mengenai adanya website Lembaga permasyarakatan
kelas 1 palembang
14. Membuat Fasilitas Internet terbatas untuk Pengunjung Lapas Kelas
1 Palembang

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 13


BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Isu/Situasi Problematik

Di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 disebutkan “setiap warga


negara berhak mendapatkan pendidikan”. Hal ini menunjukkan keseriusan
pemerintah Republik Indonesia dalam menangani agenda pendidikan yang
ada, bukan hanya pendidikan tingkat dasar dan menengah, melankan juga
pendidikan tingkat tinggi atau dalam hal ini adalah universitas. Peranan
pendidikan tinggi sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Para mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi harus bisa
menjadi ujung tombak dari upaya tersebut, karena mereka termasuk dalam
golongan masyarakat yang berilmu, walaupun pada kenyataannya perguruan
tinggi saat ini masih menghadapi kenyataan; seperti masih kurangnya mutu
pendidikan, dan kurangnya ketersediaan tenaga lulusan tinggi yang benar-
benar kompeten.
Dalam perjalanannya Universitas Sriwijaya terus berupaya berperan aktif
dalam memberikan kontribusi khususnya mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni serta memberikan dapat memberikan sumbangsih dalam
pembangunan bangsa melalui penyediaan sumber daya manusia terdidik
terlatih dan berkualitas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa organisasi, baik
itu milik publik ataupun privat harus selalu siap dalam mengatasi isu-isu yang
mungkin dapat membuat organisasi atau perusahaan tersebut menjadi krisis.
Isu sendiri dapat diartikan sebagai suatu pertanyaan tentang fakta, nilai, atau
kebijakan yang dapat diperdebatkan (Kriyantono; 2012). Begitu pula dengan
Universitas Sriwijaya yang tidak luput dari isu serta permasalahan dalam
proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam menetapkan isu penulis
menggunakan landasan teoritik dari agenda kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik) dengan
ditambah pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan lingkungan
tempat kerja. Selain itu untuk menjaga relevansi dengan kondisi nyata di
tempat kerja, dilakukan juga proses konsultasi dengan atasan di lingkungan
kerja sehingga isu yang disampaikan valid dan reliabel.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 14


Manajemen ASN sendiri merupakan pengelolaan ASN dalam
menghasilkan pegawai (dosen dan karyawan) ASN yang profesional, memiliki
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Terlepas dari usaha menciptakan ASN yang
profesional, Universitas Sriwijaya mengalami beberapa permasalahan terkait
manajemen ASN yaitu :
1. Keluarnya uang remunerasi yang tidak konsisten
Deskripsi Isu : Peraturan Presiden Republik Indonesia No.32 tahun 2016
Pasal 2 berisi “Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, selain diberikan
penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan
tunjangan kineja setiap bulan”. Ini berarti setiap pegawai yang telah
menjalankan tugasnya dengan baik berhak untuk mendapatkan tunjangan
kinerja, dalam hal ini remunerasi. Universitas Sriwijaya sesungguhnya
telah menerapkan kebijakan ini, namun terdapat beberapa hal yang
masih menjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Isu inkonsistensi waktu
keluarnya uang remunerasi menjadi salah satu perhatian di Universitas
Sriwijaya. Hal ini disebabkan oleh proses koordinasi dari Kementrian
Keuangan yang memakan waktu cukup lama, belum lagi proses
kooornisasi yang ada di dalam tubuh Universitas Sriwijaya sendiri, selain
itu metode penghitungan jumlah remunerasi yang masih belum jelas juga
menjadi salah satu penyebab munculnya isu ini. Jika dikaitkan dengan
materi peran PNS dalam NKRI, maka poin isu ini tidak sesuai dengan
pelaksanaan Manajemen ASNdan Whole of Government.
Dalam manajemen ASN telah diatur mengenai hak dan
kewajiban ASN. Adapun Hak PNS tersebut diatur dalam UU ASN
sebagai berikut : 1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas 2) cuti, 3) Jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, 4) Perlindungan, 5) Pengembangan
kompetensi. Oleh karena itu bermasalahnya sistem remunerasi ini
merepresentasikan masih diperlukannya perbaikan manajemen ASN di
Unsri. Sedangkan dilihat dari faktor penyebabnya, salah satu hal yang
menjadi akar permasalahan isu ini adalah kurangnya upaya kolaboratif
dari pengampu kepentingan di Unsri yang menjadi cerminanperlunya
perbaikan pada sisi Whole of Government.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 15


2. Minimnya pelatihan peningkatan kompetensi bagi dosen dan karyawan
Deskripsi Isu : Pengembangan karir PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah.
Pengembangan karir PNS dilakukan dengan mempertimbangkan integritas
dan moralitas. Salah satu poin yang perlu diperhatikan adalah kompetensi
teknis diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis, dan seterusnya. Oleh
karena itu isu minimnya pelatihan peningkatan kompetensi bagi dosen dan
karyawan merupakan perwujudan dari kurangnya internalisasi nilai
Manajemen ASN yang profesional di Universitas Sriwijaya, walaupun
sesungguhnya Universitas Sriwijaya telah melaksanakan beberapa
pelatihan peningkatan kompetensi dosen dan karyawan yang dirasa masih
bisa di optimalisasi.

3. Lambatnya waktu penyelesaian surat-menyurat di fakultas


Deskripsi Isu : Isu lambatnya waktu penyelesaian surat-menyurat di institusi
merupakan salah satu isu yang muncul di Universitas Sriwijaya, meskipun
lambatnya pengurusan surat-menyurat ini belum sampai pada tahap yang
mengkhawatirkan, oleh karena itulah isu ini belum dipandang sangat penting
untuk diselesaikan. Whole of Government (WoG) sendiri dipandang
sebagai konsep yang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi
pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu. WoG ini juga merupakan pendekatan yang menekankan aspek
kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang ada. Oleh
karena itulah lambatnya waktu penyelesaian surat-menyurat ini merupakan
cerminan masih dibutuhkannya internalisasi konsep WoG. Selain itu, isu ini
juga berkaitan dengan pelayanan publik, karena lambatnya penyelesaian
surat-menyurat ini merupakan salah satu bagian dari pelayanan publik.

4. Minimnya Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Penelitian dan


Pengabdian

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 16


Deskripsi Isu : Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian
dan pengabdian merupakan isu yang cukup umum berkembang di sebuah
lembaga pendidikan tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya gap antara
dosen dan mahasiswa dalam proses komunikasi, terjadi benturan jadwal
antara dosen dan mahasiswa, serta kurangnya tingkat kepercayaan dosen
kepada mahasiswa. Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan
dosen ini menunjukkan lemahnya internalisasi konsep Whole of
Government (WoG) di Universitas Sriwijaya, karena penerapan WoG dalam
mengembangkan kebijakan, mendesain program, dan pelayanan semua
sektor harus mempunyai kesetaraan dalam pengambilan keputusan dan
dalam melaksanakan proses kerja harus melibatkan stakeholder di
dalamnya dalam hal ini mahasiswa. Selain itu ini juga menunjukkan
kurangnya penerapan pelayanan publik di Universitas Sriwijaya.

5. Kurang Optimalnya Pemanfaatan Teknologi dalam Penyebaran


Informasi
Deskripsi Isu :Isu kurang optimalnya pemanfaatan teknologi dalam
penyebaran informasi muncul dikarenakan kurangnya sumber daya manusia
di bidang teknologi informasi, belum adanya kesadaran untuk melek
teknologi dari civitas akademika, serta kurangnya alokasi dana untuk
pengembangan teknologi. Hal ini menunjukkan kurangnya penerapan
pelayanan publik di universitas sriwijaya pada umumnya. Pelayanan publik
sendiri sesungguhnya harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti dekat, terjangkau, mudah dilihat, dan gampang
ditemukan. Kenyataan pemanfaatan teknologi yang belum secara optimal
diterapkan dapat mengurangi esensi pelayanan publik di unit kerja.

6. Kurangnya Sarana Transportasi bagi Dosen dan Mahasiswa


Deskripsi Isu : Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau orang
lain yang memiliki kepentingan pada organisasi tersebut. Oleh karena itu
kurangnya sarana transportasi bagi dosen dan mahasiswa menuju ke
kampus merupakan salah satu permasalahan pada penerapan konsep
pelayanan publik. Adapun penyebab kurangnya sarana transportasi ini

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 17


disebabkan oleh tidak terpeliharanya sarana transportasi yang sudah ada
dan birokrasi yang berbelit-belit untuk pengadaan kendaraan dinas.

7. Kurang Optimalnya Pelayanan Laboratorium di Bidang Akademik


kepada Mahasiswa
Deskripsi Isu : Proses pembelajaran pada Program Studi Ilmu Komunikasi
memerlukan dukungan dari Laboratorium karena sifatnya yang mengharuskan
banyak praktek dan berhubungan secara langsung dengan pembelajaran
mahasiswa yang menjadi jenis pelayanan utama di Universitas. Laboratorium
Ilmu Komunikasi sendiri mulai beroperasi pada tahun 2015, sehingga masih
berada pada tahap berkembang. Oleh karena itu masih diperlukan upaya-
upaya peningkatan pelayanan laboratorium di prodi ilmu komunikasi guna
meningkatkan kualitas mahasiswa pada ranah vokasi. Saat ini masih terdapat
permasalahan yang perlu untuk dicarikan solusinya pada laboratorium ilmu
komunikasi, yaitu misalnya kurang optimalnya pelayanan pada bidang
akademik laboratorium Ilmu komunikasi. Permasalahan ini disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu : tidak adanya Pedoman baku Penggunaan Laboratorium
sehingga mahasiswa sulit menikmati pelayanan, minimnya peranan
laboratorium dalam proses pembelajaran, sertakurangnya sumber daya
manusia pengelola laboratorium. Hal ini merupakan bagian fungsi Pelayanan
Publik yang seharusnya diterapkan di Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Sriwijaya. Selain itu poin kurangnya sumber daya manusia di
laboratorium merupakan refleksi kurangnya penerapan Whole of Government
(WoG) yaitu ranah koordinasi antar sektoral dalam hal ini antara laboratorium,
program studi, fakultas, dan rektorat sehingga membuat masalah ini menjadi
urgen untuk dicarikan solusinya atau alternatif solusinya.

Adapun ketujuh permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan pada


tabel di bawah ini :

Keterkaitan
Identifikasi Isu/ dengan Identifikasi Akar
No Kondisi Ideal
Kondisi Sekarang Materi Permasalah

1. Keluarnya uang Penyelesaian Manajemen 1. Lambatnya


remunerasi yang tidak surat menyurat ASN& pengumpulan laporan
konsisten dilakukan secara WoG kinerja dari dosen
Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 18
efektif dan efisien, 2. Lamanya proses
sehingga ada input data oleh admin
konsistensi remunerasi
penerimaan 3. Metode
remunerasi penghitungan jumlah
remunerasi belum
jelas
2. Minimnya Pelatihan Diadakan / Manajemen 1. Banyaknya beban
Peningkatan diikutsertakan ASN tugas karyawan dan
Kompetensi bagi Dosen pada pelatihan dosen sehingga tidak
dan Karyawan dan peningkatan memiliki waktu untuk
kompetensi melakukan
secara berkala peningkatan
kompetensi
2. kurangnya motivasi
karyawan dan dosen
mengikuti pelatihan
karena merasa
nyaman dengan posisi
saat ini
3. Kurangnya alokasi
anggaran untuk
kegiatan pelatihan

3. Lambatnya Waktu Universitas harus Whole of 1. Karyawan kurang


Penyelesaian Surat memiliki SOP Government& kreatif dan berinisiatif
Menyurat di Fakultas yang jelas Pelayanan dalam menyelesaikan
Publik tugas
2. Pejabat yang
berwenang tidak
berada ditempat
dikarenakan
kesibukan
4. Minimnya Keterlibatan Mahasiswa Whole of 1. Tingkat
Mahasiswa dalam terlibat dalam Government kepercayaan dosen
Kegiatan Penelitian dan kegiatan yang rendah kepada
Pengabdian penelitian dan mahasiswa
pengabdian 2. Adanya gap antara
dosen dosen dan mahasiswa
dalam proses
komunikasi
3. Terjadi benturan
jadwal antara dosen
dan mahasiswa dalam
pelaksanaan kegiatan

5. Kurang Optimalnya Pemanfaatan Pelayanan 1. Kurangnya sumber


Pemanfaatan Teknologi teknologi secara Publik daya manusia di
dalam Penyebaran optimal di segala bidang teknologi
Informasi bidang informasi
2. Belum adanya
kesadaran untuk
melek teknologi dari
civitas akademika
3. Kurangnya alokasi
dana untuk
pengembangan
teknologi

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 19


6. Kurangnya Sarana Sarana Pelayanan 1. Tidak
Transportasi bagi Dosen Transportasi Publik terpeliharanya sarana
dan Mahasiswa menuju kampus transportasi yang
yang memadai sudah ada
dan nyaman 2. Birokrasi yang
berbelit-belit untuk
pengadaan kendaraan
dinas
7. Kurang Optimalnya Laboratorium Ilmu Pelayanan 1. Tidak adanya SOP
Pelayanan Laboratorium Komunikasi Publik& Penggunaan
di Bidang Akademik memiliki layanan WoG Laboratorium
kepada Mahasiswa Prima sehingga mahasiswa
sulit menikmati
pelayanan
2. Minimnya peranan
laboratorium dalam
proses pembelajaran
3. Kurangnya sumber
daya manusia
pengelola
laboratorium

Tabel 1. Deskripsi Isu/ Kondisi Unit Kerja Saat Ini

B. Analisis Isu/Situasi Problematik

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, maka diperlukan


analisis lanjutan dari isu-isu tersebut. Analisis isu dilakukan bertujuan untuk
menetapkan kriteria kualitas isu. Penetapan kriteria isu tulisan ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa dua metode/ alat bantu penetapan kriteri
kualitas isu, yaitu;
1. Metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Probelmatika, Kelayakan).
2. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Analisis isu yang dilakukan akan menghasilkan penetapan isu yang
memiliki kualitas isu tertinggi untuk dilakukan dalam proses habituasi peserta di
tempat kerja, dimana penetapan isu tersebut didukung berdasarkan data dan
fakta relevan.
Pada tahapan analisis isu, penulis menggunakan metode/ alat bantu
AKPK dan USG dalam proses penetapan kriteria kualitas isu. Dalam
pembelajaran isu aktual sesuai tema ini, tidak semua isudapat dikategorikan
sebagai isu aktual. Isu aktual yang dibahas adalah isu yang memenuhi kriteria
berdasarkan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika,
Kekhalayakan), yaitu isu yang mengandung kriteria sebagai berikut:

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 20


1. Aktual (Terjadi/akan Terjadi). Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu
yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Bukan isu yang sudah
lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
2. Kekhalayakan. Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya
untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
3. Problematik. Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
4. Kelayakan. Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
Disamping pemenuhan kriteria, penggalian isu juga dapat diperoleh
melalui berbagai aspek antara lain: aspek manajemen ASN, pelayanan publik,
dan Whole of Governement (WOG). Namun tidak semua isu yang
berhubungan dengan ketiga aspek tersebut di atas perlu dibicarakan dan
dipecahkan melainkan harus disesuaikan dengan organisasi atau unit kerja.
Penentuan kualiatas kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan dengan
pembobotan 1 sampai dengan 5 untuk setiap kriterianya, adapun keterangan
dari setiap bobot, yaitu pada Tabel 2:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan


rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani. Variabel
penetapan kriteria kualiatas isu pada USG, yaitu;

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 21


1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis,
dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.

Penetapan kriteria isu dilakukan dengan dua tahapan. Tahapan pertama


dilakukan dengan perhitungan penilaian kriteria dari core issue yang ada
dengan menggunakan metode AKPK, yang kemudian akan diranking untuk
mendapatkan 3 (tiga) core issue tertinggi untuk dilakukan analisis isu kembali
menggunakan metode USG.

Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), maka
analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

No ISU A K P K Jml Peringkat


(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Lambatnya Waktu 3 2 3 3 11 5
Penyelesaian Surat Menyurat
di Fakultas
2. Minimnya Pelatihan 3 3 4 3 13 3
Peningkatan Kompetensi
bagi Dosen dan Karyawan
3. Tidak adanya Standard 2 3 2 3 10 6
Operational Procedure (SOP)
dalam pelaksanaan tugas
4. Minimnya Keterlibatan 4 3 3 2 12 4
Mahasiswa dalam Kegiatan
Penelitian dan Pengabdian
5. Kurang Optimalnya 4 3 3 4 14 2
Pemanfaatan Teknologi
dalam Penyebaran Informasi
6. Kurangnya Sarana 2 4 2 2 10 7
Transportasi bagi Dosen dan
Mahasiswa
7. Kurang Optimalnya 4 5 4 4 17 1
Pelayanan Bidang Akademik
Laboratorium Ilmu
Komunikasi
Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 22


Berdasarkan analisis penetuan kriteria kualitas isu dengan menggunakan
metode AKPK, maka dari enam core issue yang ditemukan di lingkungan kerja
penulis, maka yang menjadi tiga core issue dengan prioritas tinggi, yaitu;
1. Minimnya Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Dosen dan Karyawan
(Total=13).
2. Kurang Optimalnya Pemanfaatan Teknologi dalam Penyebaran Informasi
(Total=14).
3. Kurang optimalnya pelayanan bidang akademik laboratorium Ilmu
Komunikasi (Total=17).

Dari ketiga core issue tersebut di atas selanjutnya dilakukan analisis


penentuan kriteria kualitas isu dengan metode USG. Analisis dengan metode
USG ditunjukkan pada Tabel 4, sebagai berikut:
No Penilaian Kriteria Jml Peringkat
Masalah U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Minimnya Pelatihan 3 4 4 11 3
Peningkatan Kompetensi
bagi Dosen dan Karyawan
2. Kurang Optimalnya 4 3 5 12 2
Pemanfaatan Teknologi
dalam Penyebaran Informasi
3. Kurang Optimalnya 5 4 4 13 1
Pelayanan Bidang Akademik
Laboratorium Ilmu
Komunikasi
Tabel 4. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG

Analisis Isu dengan menggunakan pisau ukur USG, merupakan analisis


final dari Isu yang ditentukan. Berdasarkan analisis si atas maka ditemukan isu
yang paling tinggi urgensinya untuk dicarikan solusi yaitu “Kurang
Optimalnya Pelayanan Bidang Akademik Laboratorium Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Sriwijaya”.

C. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


Berdasarkan hasil penetapan kriteria kualitas dan urgensi isu dengan
metode AKPK dan USG, maka Core issue yang telah terpilih untuk dicarikan
solusi pemecahan masalahnya secara kreatif, dan direncakan aktivitas dalam

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 23


memberikan kontribusinya dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi,
serta memberikan manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisisasi adalah:

“Kurang Optimalnya Pelayanan Bidang Akademik Laboratorium Ilmu


Komunikasi FISIP Universitas Sriwijaya”.

Isu memiliki prioritas tertinggi karena; Ilmu Komunikasi merupakan


Program Studi yang memiliki basis praktek dalam proses pembelajarannya.
Prodi Ilmu Komunikasi saat ini memiliki 4 (empat) konsentrasi yaitu; Hubungan
Masyarakat, Penyiaran,Jurnalistik, dan Periklanan yang kesemuanya
membutuhkan dukungan dari sarana dan prasarana laboratorium.
Laboratorium Ilmu Komunikasi sendiri mulai beroperasi pada tahun 2015,
sehingga masih berada pada tahap berkembang. Oleh karena itu masih
diperlukan upaya-upaya peningkatan pelayanan laboratorium di prodi ilmu
komunikasi guna meningkatkan kualitas mahasiswa pada ranah vokasi.

D. Kegiatan, Tahapan Kegiatan Pemecahan Core Issue, Kontribusi Hasil


Terhadap Visi, Misi, Tujuan Organisasi, Dan Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi

Pemecahan core issue pada rancangan aktualisasi (habituasi) dilakukan


dalam bentuk kegiatan. Setiap kegiatan yang dilakukan dijabarkan menjadi
tahapn-tahapan kegiatan. Kegiatan-kegiatan pemecahan core issue hendaklah
mengandung nilai-nilai dasar mata pelatihan ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Serta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada tahap habituasi diharapkan menghasilkan
sebuah capaian dan dapat memberikan kontribusi terhadap visi, misi, tujuan
organisasi, dan penguatan nilai-nilai unit kerja Universitas Sriwijaya tempat
penulis berkarya. Adapun nilai-nilai dasar organisasi telah dicantumkan pada
bagian 2.3
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan diharapkan akan memberikan
kontribusi terhadap lingkungan di tempat kerja penulis yaitu Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Sriwijaya. Adapun kegiatan, tahapan kegiatan
pemecahan core issue, kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi, tujuan
Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 24
organisasi, dan penguatan nilai-nilai organisasi terdapat pada Formulir 1,
sebagai berikut:

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 25


FORMULIR 1. TABEL RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

Unit Kerja : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNSRI
Identifikasi Isu : (1) Waktu Keluarnya Uang Remunerasi yang Tidak Konsisten, (2) Minimnya Pelatihan Peningkatan
Kompetensi bagi Dosen dan Karyawan, (3) Lambatnya Waktu Penyelesaian Surat Menyurat di
Fakultas, (4) Minimnya Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Penelitian dan Pengabdian, (5)
Kurang Optimalnya Pemanfaatan Teknologi dalam Penyebaran Informasi, (6) Kurangnya Sarana
Transportasi bagi Dosen dan Mahasiswa, (7) Kurang Optimalnya Pelayanan Bidang Akademik
Dosen kepada Mahasiswa
Isu yang Diangkat : Kurang Optimalnya Pelayanan Laboratorium Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI
Gagasan Pemecahan Isu : Melaksanakan Rapat Koordinasi Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktek; Membuat Video
Pembelajaran Mata Kuliah Penulisan dan Produksi Iklan Radio dan Televisi; Melaksanakan Kuliah
Praktikum Mata Kuliah Penulisan dan Produksi Iklan Radio dan Televisi; Menyusun Laporan Penelitian
yang Melibatkan Mahasiswa; Melakukan Kegiatan Pengabdian dengan Melibatkan Mahasiswa;
Pembuatan Standar Operational Procedure (SOP) Peminjaman Alat Laboratorium; Mengajukan
Proposal Pembuatan Website Peminjaman Alat Laboratorium.

Tabel 5. Tabel Rancangan Aktualisasi (Habituasi)


No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Nilai-
Kegiatan Kegiatan ANEKA terhadap Visi-Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan Rapat Input : Kalender Output : Akuntabilitas : Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Koordinasi Dosen akademik, Surat Terselenggaranya 1. Partisipatif ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Pengampu Mata Kuliah keputusan dekan rapat koordinasi melaksanakan dan kegiatan melaksanakan rapat
Praktek tentang dosen dosen pengampu mengikuti rapat koordinasi melaksanakan rapat koordinasi dosen
pengampu mata kuliah mata kuliah yang ini menunjukkan koordinasi dosen mata kuliah praktek
kondusif dan keterlibatan dalam mata kuliah praktek ini memberikan
Tahapan Kegiatan : solutif persiapan proses ini memberikan penguatan terhadap
1. Membuat undangan pembelajaran agar proses kontribusi terhadap nilai organisasi
untuk dosen pembelajaran khususnya pencapaian misi unsri Universitas

26
pengampu mata yang menggunakan poin ke-1 dan ke-6, Sriwijaya poin ke-4,
kuliah praktek Bukti (evidence) : fasilitas laboratorium dapat yaitu: ke-6, ke-8, dan ke-9
2. Mempersiapkan 1. Undangan berjalan dengan baik 1.“Menyelenggarakan yaitu :
ruangan rapat Rapat dan mengembangkan 4. “Kesadaran yang
3. Membuat daftar 2. Daftar Hadir Nasionalisme : pendidikan tinggi tinggi akan
hadir rapat Rapat 1. Menjaga ketertiban dalam upaya pentingnya
4. Membuka rapat 3. Notulensi Rapat Rapat dilaksanakan dalam menghasilkan pencapaian visi,
dengan 4. Foto suasana yang tertib dan manusia terdidik yang misi, dan tujuan”
mengucapkan Dokumentasi kondusif sehingga proses dapat menerapkan,
salam dan berdoa pencapaian tujuan dapat mengembangkan, 6. “Kesadaran yang
5. Melaksanakan dilakukan dengan lebih dan/atau menciptakan tinggi akan arti
rapat koordinasi cepat. Selain itu rapat ini ilmu pengetahuan, dalam pentingnya
6. Menutup rapat dilaksanakan guna teknologi, dan/atau penerapan kinerja
koordinasi kelangsungan perkuliahan seni” yang bermutu,
dan penggunaan 6. “Mewujudkan sistem berkualitas, dan
laboratorium yang tertib manajemen yang berkelanjutan
2. Musyawarah mufakat profesional, efektif, 8.”Kesadaran untuk
Proses pelaksanaan rapat efisien, dan akuntabel” terus berupaya
dilakukan dengan meningkatkan
mengakomodir ide serta kemampuan diri
pendapat peserta rapat dan beradaptasi
agar tercapainya dengan dinamika
keputusan dan kesamaan perubahan dan
persepsi yang mufakat modernisasi untuk
dalam proses kemajuan”
pembelajaran yang 9.
menggunakan sarana dan “Bertanggungjawab
prasarana laboratorium dalam
mengembangkan
Etika Publik : IPTEK, Informasi
1. Disiplin dan seni, serta
Pelaksanaan rapat menyampaikan dan
dilakukan dengan tepat mempertukaran ide
waktu sesuai dengan serta informasi
jadwal yang telah
ditentukan dan penulis

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 27


datang tapat waktu
Komitmen Mutu :
1. Berorientasi Mutu
Rapat ini dilakukan
sebagai wadah koordinasi
dosen pengampu mata
kuliah agar dapat
memberikan pelayanan
pengajaran dan
peminjaman alat
laboratorium yang
maksimal kepada
mahasiswa

Anti Korupsi :
1. Berani
Dalam proses
pelaksanaan rapat, setiap
peserta rapat dapat
menyampaikan pendapat
dengan terbuka dan berani
dalam rangka mencapai
tujuan bersama
2 Membuat Video Input : Output : Video Akuntabilitas : Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Pembelajaran Mata Materi Pembelajaran pembelajaran 1. Tanggung Jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Kuliah Penulisan dan (Penuisan dan Produksi yang interaktif dan Proses pembuatan video kegiatan membuat membuat video
Produksi Iklan Radio Iklan Radio dan kreatif dan dilakukan dengan penuh video pembelajaran pembelajaran mata
Televisi), bahan pemanfaatan tanggungjawab sehingga mata kuliah Penulisan kuliah Penulisan
dan Televisi
referensi (sumber ruang dapat menghasilkan video dan Produksi Iklan dan Produksi Iklan
pustaka minimal 5 laboratorium yang pembelajaran yang baik Radio dan TV ini Radio dan TV ini
tahun terakhir), maksimal dan bermanfaat, serta memberikan memberikan
Program i-movie dan pemanfaatan peralatan kontribusi terhadap penguatan terhadap
adobe premiere, Bukti (Evidence) : laboratorium yang pencapaian misi unsri nilai organisasi
Kamera DSLR 1. Surat bertanggung jawab. poin ke-1 dan ke-4, Universitas
Keputusan 2. Kejelasan Target yaitu: Sriwijaya poin ke-4,
Pengampu Pembuatan video 1.“Menyelenggarakan ke-8, dan ke-9 yaitu

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 28


Mata Kuliah mengacu pada tujuan dan mengembangkan :
2. Materi tayang pembelajaran yang ingin pendidikan tinggi 4. Kesadaran yang
Tahapan Kegiatan : 3. Foto dicapai mlalui video dalam upaya tinggi akan
1. mempersiapkan Dokumentasi pembelajaran tersebut. menghasilkan pentingnya
bahan materi yang kegiatan manusia terdidik yang pencapaian visi,
telah direncanakan Nasionalisme : dapat menerapkan, misi, dan tujuan
dengan disesuaikan 1. Etos kerja mengembangkan,
pada capaian Pembuatan video dan/atau menciptakan 8.”Kesadaran untuk
pembelajaran kuliah pembelajaran ini ilmu pengetahuan, terus berupaya
penulisan dan menunjukkan etos kerja teknologi, dan/atau meningkatkan
produksi iklan radio dan komitmen penulis seni” kemampuan diri
dan tv untuk mencapai tujuan 4. dan beradaptasi
2. Mengisi buku yaitu perbaikan kualitas “Menyelenggarakan dengan dinamika
peminjaman alat mutu pengajaran pembinaan dan perubahan dan
laboratorium di 1. Cinta tanah air pengembangan modernisasi untuk
Prodi Dalam proses pembuatan bakat, minat, kemajuan”
3. Mempersiapkan video ini digunakan penalaran, dan 9.
seluruh peralatan bahasa indonesia yang kesejahteraan “Bertanggungjawab
teknis yang akan baik dan benar mahasiswa” dalam
digunakan dalam mengembangkan
proses shooting Etika Publik : IPTEK, Informasi
atau pembuatan 1. Cermat dan seni, serta
video membaca secara seksama menyampaikan dan
4. Melibatkan dan cermat bahan tayang mempertukaran ide
mahasiswa dalam yang akan dimasukkan serta informasi
proses take atau dalam video dan mencari
pengambilan bahan yang relevan
gambar dengan materi
5. Melakukan shooting perkuliahan.
(pengambilan 2. Sopan
gambar) Dalam proses pembuatan
6. Memeriksa hasil video menggunakan
rekaman yang telah bahasa yang sopan, dan
diambil tidak menyebutkan topik
7. Mengedit dan yang mengandung unsur
menyatukan SARA. Selain itu pakaian

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 29


gambar-gambar yang digunakan dalam
yang telah diambil video adalah pakaian yang
dengan sopan serta sesuai dengan
menggunakan kultur Indonesia.
program i-movie
dan adobe premiere Komitmen Mutu :
8. Menyimpan hasil 1. Efektifitas
rekaman Dengan menggunakan
9. Mengembalikan alat metode pembelajaran
laboratorium yang daring dengan
digunakan menggunakan video yang
menarik maka proses
pembelajaran akan lebih
efektif karena materi
tersebut disampaikan
secara menyenangkan
namun tetap dilengkapi
materi pembelajaran di
kelas.
2. Inovasi
Pembelajaran dengan
menggunakan video
pembelajaran dan
dilakukan dengan peng-
unggahan secara online
merupakan bentuk dari
penciptaan inovasi dalam
metode pembelajaran
yang biasa menggunakan
metode konvensional
(ceramah).

Anti Korupsi :
1. Kerja Keras
Proses perekaman video
dilakukan dengan serius

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 30


dan bersungguh-sungguh
walaupun akan
memputuhkan waktu yang
tidak sebentar, dalam
rangka menciptakan video
pembelajaran yang
berkualitas
3 Melaksanakan Kuliah Input : Bahan ajar, buku Output: Akuntabilitas : Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Praktikum Mata Kuliah referensi, SAP, Laptop, Terselenggaranya 1. Tanggung Jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Penulisan dan infocus, Kamera pengajaran mata Materi disampaikan kegiatan melaksanakan
Produksi Iklan Radio Profesional, Studio kuliah Produksi secara ber- melaksanakan kuliah kuliah praktikum
Laboratorium Iklan Radio dan tanggungjawab sesuai praktikum mata kuliah mata kuliah
dan Televisi
Televisi Penulisan dan Penulisan dan
dengan SAP serta
Tahapan Kegiatan : Produksi Iklan Radio Produksi Iklan
Bukti (evidence) : bertanggungjawab dan TV ini Radio dan TV ini
1. Menyiapkan bahan
1. SK Mengajar terhadap peralatan memberikan memberikan
ajar
2. Mempersiapkan Mata Kuliah yang digunakan untuk kontribusi terhadap penguatan terhadap
studio Produksi Iklan praktikum pencapaian misi unsri nilai organisasi
laboratoriumuntuk Radio dan 2. Transparan poin ke-1 dan ke-4, Universitas
praktek Televisi Pemberian tugas dan yaitu: Sriwijaya poin ke-4,
3. Datang tepat waktu 2. RPS/SAP 1.“Menyelenggarakan ke-5, ke-6, dan ke-
nilai tugas dilakukan
4. Memberi Senyum, 3. Absensi dan mengembangkan 8, yaitu :
Mahasiswa secara transparan pendidikan tinggi 4. “Kesadaran yang
Salam, Sapa (3S)
sebelum dan 4. Absensi Dosen tanpa memandang dalam upaya tinggi akan
sesudah materi 5. Foto status/kekerabatan menghasilkan pentingnya
5. Membuka Dokumentasi dengan mahasiswa. manusia terdidik yang pencapaian visi,
perkuliahan dengan Kegiatan Tugas mendorong dapat menerapkan, misi, dan tujuan”
berdoa mahasiswa untuk mengembangkan, 5. “Kesadaran akan
6. Memeriksa dan/atau menciptakan pentingnnya
berpikir kreatif
kehadiran ilmu pengetahuan, penerapan
sekaligus mandiri teknologi, dan/atau paradigma baru
mahasiswa melalui
presensi mencari pengetahuan seni” pendidikan tinggi”
7. Menyiapkan sendiri. 4. 6. “Kesadaran yang
peralatan “Menyelenggarakan tinggi akan arti
laboratorium yang Nasionalisme (N) : pembinaan dan dalam pentingnya
akan digunakan 1. Religius pengembangan penerapan kinerja

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 31


dalam praktek Kegiatan perkuliahan bakat, minat, yang bermutu,
8. Menyimpulkan hasil dimulai dengan penalaran, dan berkualitas, dan
perkuliahan berdoa sebagai kesejahteraan berkelanjutan
9. Menutup mahasiswa” 8.”Kesadaran untuk
bentuk keyakinan
perkuliahan dengan terus berupaya
salam terhdap Tuhan YME meningkatkan
10. Merapikan dan 2. Saling menghormati kemampuan diri
mengunci kembali Sebagai seorang dan beradaptasi
studio laboratorium pelayan publik, dalam dengan dinamika
hal ini publik adalah perubahan dan
mahasiswa, seorang modernisasi untuk
kemajuan”
dosen sebaiknya
memulai perkuliahan
dengan 3S yaitu
Senyum, Salam, dan
Sapa. Senyum
menunjukkan sikap
saling menghormati

Etika Publik :
1. Jujur
Memeriksa kehadiran
dilakukan untuk melihat
mahasiswa yang hadir
atau tidak hadir. Hal ini
berhubungan dengan
nilai jujur.
2. Adil
Jika ada mahasiwa
yang bertanya maka
diberikan kesempatan
secara adil kepada

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 32


semua mahasiswa

3. Cermat
Dalam menyiapkan
bahan ajar, bahan
materi dipilih secara
cermat , sehingga tidak
terjadi kesalahan
materi.

Komitmen Mutu :
1. Efektif
Dapat memanfaatkan
waktu secara efektif
selain itu metoe
mengajar yang variatif
dengan menggunakan
video juga membuat
proses memberikan
pemahaman kepada
mahasiswa menjadi
lebih efektif
2. Efisien
Metode pembelajaran
dengan menggunakan
bahan peraga berbasis
teknologi membuat
proses pembelajaran
menjadi efisien karena
menghemat pemakaian
kertas dan bahan habis
pakai lainnya.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 33


3. Berorientasi Mutu
Selalu beruaha
meningkatkan materi
yang berorientasi mutu
sehingga mahasiswa
bisa mendapatkan
pengetahuan lebih
banyak dari pokok
bahasan tersebut

4. Inovasi
Metode pembelajaran
yang beragam
merupakan wujud
inovasi dalam proses
pembelajaran

Anti Korupsi :
1. Disiplin
Dengan datang di kelas
tepat waktu berarti
mengajarkan disiplin
baik terhadap diri
sendiri maupun orang
lain (mahasiwa)
2. Adil
Memperlakukan
mahasiswa secara adil
dan tidak membeda-
bedakan secara
subjektif

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 34


4 Menyusun Laporan Input : Output : Laporan Akuntabilitas: Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Penelitian yang Surat tugas, bahan penelitian 1. Tanggung jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Melibatkan Mahasiswa referensi Tanggung jawab kegiatan menyusun menyusun laporan
Bukti (evidence) : dalam pengerjaan laporan penelitian penelitian
Tahapan Kegiatan : 1. Laporan penelitian dalam kerjasama dengan kerjasama dengan
1. Melakukan briefing Penelitian bentuk mengerjakan mahasiswa ini mahasiswa ini
dengan tim dosen 2. Surat tugas laporan memberikan memberikan
dan mahasiswa 3. Absensi kontribusi terhadap penguatan terhadap
yang dilibatkan briefing Nasionalisme: pencapaian misi unsri nilai organisasi
dalam penelitian 4. Foto 1. Amanah poin ke-2 dan ke-4, Universitas
2. Membuat daftar dokumentasi Penyerahan laporan yaitu: Sriwijaya poin ke-4,
peralatan kegiatan ke LPPM merupakan 2. ke-8, dan ke-10,
laborarium yang bentuk penyampaian “Menyelenggarakan yaitu:
akan dipakai untuk amanah dari penulis dan mengembangkan 4. “Kesadaran yang
proses penelitian 2. Gotong Royong penelitian dalam tinggi akan
3. Persiapan Nilai gotong royong rangka meningkatkan pentingnya
pembagian tugas tercermin dalam kualitas pencapaian visi,
dengan tim dosen penyelesaian laporan pembelajaran, ilmu misi, dan tujuan”
dan mahasiswa tugas yang pengetahuan, 8.”Kesadaran untuk
yang dilibatkan diselenggarakan teknologi, dan/atau terus berupaya
dalam peneltIn bersama-sama seni serta memiliki meningkatkan
4. Melakukan proses dengan pembagian nilai aplikasi dalam kemampuan diri
review dan tugas yang jelas pembangunan” dan beradaptasi
merangkum bahan 3. Mengutamakan dengan dinamika
referensi yang 4. perubahan dan
kepentingan Publik
sesuai dengan “Menyelenggarakan modernisasi untuk
Pada laporan pembinaan dan
dengan topik/tema kemajuan”
penelitian pengabdian pada pengembangan 10. “Kesadaran
5. Diskusi dan bagian manfaat bakat, minat, akan
penyusunan terdapat poin bahwa penalaran, dan tanggungjawab
laporan penelitian, penelitian ini dapat kesejahteraan sosial terhadap
diskusi untuk digunakan selanjutnya mahasiswa” masyarakat sekitar
menggabungkan untuk keperluan publik maupun
hasil review dan masyarakat luas”
rangkuman yang

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 35


telah diselesaikan
oleh masing-masing Etika Publik:
anggota tim serta 1. Taat pada peraturan
bersama-sama Pengumpulan laporan
menyusun laporan merupakan bentuk
penelitian ketaatan terhadap
6. Memeriksa ulang peraturan universitas
jika mungkin ada yang meajibkan setiap
kesalahan dalam penelitian harus
penyusunan disertai output berupa
laporan sekaligus laporan penelitian
sebagai yang harus dilaporkan
penyempurnaan
laporan Komitmen Mutu:
7. Mencetak laporan 1. Berorientasi pada
penelitian mutu
8. Meminta Penelitian dilakukan
persetujuan pejabat dengan sungguh-
yang terkait sungguh sehingga
hasilnya diharapkan
memiliki kualitas yang
tinggi
2. Kejelasan target
Dalam batang tubuh
laporan terdapat
tujuan, rumusan
masalah, dan manfaat
yang berhasil dicapai
pada laporan
penelitian

Anti Korupsi:
1. Jujur
Pelaporan penelitian

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 36


dilakukan dengan jujur
dan sesuai dengan
fakta lapangan

5 Melakukan Kegiatan Input : Output : Laporan Akuntabilitas : Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Pengabdian dengan Surat tugas, surat Kegiatan 1. Tanggung jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Melibatkan Mahasiswa permintaan Pengabdian Pelaksanaan kegiatan pengabdian mengadakan
berupa Sosialisasi pelaksanaan Masyarakat pengabdian adalah kepada masyarakat kegiatan
pengabdian, bahan bentuk pelaksaan dengan malibatkan pengabdian kepada
Literasi Media
sosialisasi Bukti (evidence) : tanggungjawab mahasiswa ini masyarakat ini
1. Surat dosen dalam memberikan memberikan
Tahapan Kegiatan : permohonan berkontribusi kepada kontribusi terhadap penguatan terhadap
1. Berkoordinasi pelaksanaan masyarakat pencapaian misi unsri nilai organisasi
dengan pihak pengabdian 2. Cermat poin ke-3 dan ke-4, Universitas
Sekolah untuk 2. Surat tugas Proses pelaksanaan yaitu: Sriwijaya poin ke-4,
3. Absen kegiatan kegiatan dan 3. dan ke-10, yaitu:
pelaksanaan
pengabdian pelaporan dilakukan “Menyelenggarakan 4. “Kesadaran yang
kegiatan pengabdian 4. Laporan dengan cermat dan dan mengembangkan tinggi akan
2. Melakukanbriefing Pengabdian teliti pengabdian kepada pentingnya
dengan tim 5. Foto masyarakat dengan pencapaian visi,
pelaksana dokumentasi Nasionalisme : menerapkan ilmu misi, dan tujuan”
pengabdian kegiatan 1.Religius pengetahuan, 10. “Kesadaran
termasuk Memulai kegiatan teknologi, dan/atau akan
mahasiswa yang dengan berdoa seni untuk tanggungjawab
dilibatkan menunjukkan mewujudkan sosial terhadap
3. Membuat daftar kepercayaan dan kesejahteraan dan masyarakat sekitar
peralatan laborarium keyakinan kepada kemajuan maupun
yang akan dipakai Tuhan YME masyarakat” masyarakat luas”
untuk proses 2. Gotong Royong
penelitian Pengabdian 4.
4. Menyiapkan bahan dilakukan dalam tim “Menyelenggarakan
yang diperlukan dosen dan pembinaan dan
dalam kegiatan mahasiswa, terlibat pengembangan
pengabdian pembagian tugas bakat, minat,
5. Melakukan kegiatan yang merata dalam penalaran, dan
pengabdian prosesnya kesejahteraan

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 37


6. Membuka kegiatan mahasiswa”
dengan berdoa 3. Menjaga ketertiban
7. Memberikan Pelaksanaan
kesempatan kepada kegiatan pengabdian
masyarakat/siswa dilakukan dengan
untuk bertanya dan mengikuti norma dan
mengemukakan aturan di tempat yang
pendapat. didatangi
8. Menutup sosialisasi
dan menanyakan Etika Publik :
sejauh mana 1. Sopan
pemahaman Proses penyampaian
masyarakat/siswa materi pengabdian
terhadap informasi dilakukan dengan
yang disampaikan. menggunakan
9. Membuat laporan bahasa yang baik
Pengabdian pda dan pakaian yang
Masyarakat dan sopan
meminta persetujuan
Dekan Komitmen Mutu:
1. Inovatif
Kegiatan ini
dilakukan dengan
menyenangkan dan
menggunakan variasi
metode penyampaian
merupakan inovasi
dari kegiatan
pengabdian
2. Berorientasi mutu
Kegiatan ini
diharapkan dapat
meningkatkan
kualitas hidup
masyarakat menjadi
lebih baik

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 38


Anti Korupsi :
1. Mandiri
Kegiatan ini dilakukan
dengan mandiri
bersama tim dosen
dan mahasiswa
dengan tidak
membebani
masyarakat yang
didatangi
6 Pembuatan Standar Input : Surat tugas, Output : Akuntabilitas : Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Operational Procedure Permenpan 35 tahun DokumenStandard 1. Tanggung Jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
(SOP) Pemakaian Alat 2012 Operational Pembuatan Buku kegiatan Buku membuat Buku
Laboratorium Procedure (SOP) Standard Operational Standard Operational Standard
Tahapan Kegiatan : Peminjaman Alat Procedure (SOP) Procedure (SOP) Operational
1. Mengumpulkan Laboratorium Peminjaman Alat Peminjaman Alat Procedure (SOP)
referensi dan data Laboratorium Laboratorium ini Peminjaman Alat
pembanding tentang Bukti (Evidence) : merupakan bentuk memberikan Laboratorium ini
penulisan Standard 1. Surat tugas tanggung jawab dari kontribusi terhadap memberikan
Operational 2. Dokumen SOP pihak jurusan kepada pencapaian misi unsri penguatan terhadap
Procedure (SOP) 3. Absensi Rapat mahasiswa poin ke-1 dan ke-6, nilai organisasi
Peminjaman Alat khususnya yaitu: Universitas
4. Foto
Laboratorium mahasiswa semester 1.“Menyelenggarakan Sriwijaya poin ke-4,
2. Membagi tugas dokumentasi akhir dalam dan mengembangkan ke-6, dan ke-9 yaitu
pembuatan Standard kegiatan membantu pendidikan tinggi :
Operational penyelesaian skripsi dalam upaya 4. “Kesadaran yang
Procedure (SOP) menghasilkan tinggi akan
Peminjaman Alat Nasionalisme : manusia terdidik yang pentingnya
Laboratorium kepada 1. Tidak Diskriminatif dapat menerapkan, pencapaian visi,
teman sejawat untuk Buku Buku Standard mengembangkan, misi, dan tujuan”
penyelesaian SOP Operational Procedure dan/atau menciptakan 6. “Kesadaran yang
tersebut (SOP) Peminjaman Alat ilmu pengetahuan, tinggi akan arti
3. Mengerjakan SOP Laboratorium teknologi, dan/atau dalam pentingnya
4. Setelah draft selesai, ini dibuat untuk seluruh seni” penerapan kinerja
meminta persetujuan mahasiswa prodi ilmu 6. “Mewujudkan sistem yang bermutu,

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 39


kaprodi dan tanda komunikasi tanpa manajemen yang berkualitas, dan
tangan terkecuali profesional, efektif, berkelanjutan
5. Melakukan cek 2.Mengutamakan efisien, dan akuntabel” 9.
terakhir terhadap kepentingan publik “Bertanggungjawab
SOP Buku pedoman ini dalam
6. Mencetak SOP menyangkut hajat hidup mengembangkan
publik prodi ilmu IPTEK, Informasi
komunikasi karena dan seni, serta
merupakan panduan menyampaikan dan
bagi dosen dan mempertukaran ide
mahasiswa dalam serta informasi
peminjaman alat
laboratorium

Etika Publik :
1. Cermat
Penulisan Buku
Standard Operational
Procedure (SOP)
Peminjaman Alat
Laboratorium dilakukan
secara cermat, teliti,
dan hati-hati agar tidak
terjadi kesalahan yang
bisa berakibat
kesalahan alur
peminjaman alat.

Komitmen Mutu :
1. Efektifitas
Penulisan Buku
Standard Operational
Procedure (SOP)
Peminjaman Alat
Laboratorium
ini akan berdampak

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 40


pada teraturnya alur
peminjaman alat
laboratoriium
2. Berorientasi Mutu
Adapun tujuan dari
penulisan buku ini
adalah peningkatan
mutu pelayanan
laboratorium Ilmu
Komunikasi

Anti Korupsi :
1. Kerja Keras
Penulisan Buku
Standard Operational
Procedure (SOP)
Peminjaman Alat
Laboratorium
ini dilakukan secara
bersungguh-sungguh
dan diseusaikan engan
aturan yang ada.
7 Mengajukan Proposal Input : Surat Tugas, Output : Proposal Akuntabilitas: Aktualisasi nilai dasar Aktualisasi nilai
Pembuatan Website Template website Pembuatan 1. Tanggung jawab ANEKA dalam dasar ANEKA saat
Peminjaman Alat laboratorium Ilmu Website Tanggung jawab dalam kegiatan pembuatan membuat Buku
Laboratorium Komunikasi Peminjaman Alat pengerjaan layout buku proposal pembuatan Standard
Laboratorium pedoman skripsi website peminjaman Operational
Tahapan Kegiatan : alat laboratorium ini Procedure (SOP)
1. Membuat daftar tim Bukti (evidence) : Nasionalisme: memberikan Peminjaman Alat
pembuatan 1. Surat Tugas 1. Amanah kontribusi terhadap Laboratorium ini
proposal 2. Absensi Penyerahan laporan ke pencapaian misi unsri memberikan
pembuatan website Briefing kaprodi ilmu komunikasi poin ke-1, ke-2, dan penguatan terhadap
peminjaman alat 3. Foto merupakan bentuk ke-6, yaitu: nilai organisasi
laboratorium Dokumentasi pertanggungjawaban 1.“Menyelenggarakan Universitas
2. Melakukan briefing 2.Mengutamakan dan mengembangkan Sriwijaya poin ke-4,
dengan tim dosen kepentingan Publik pendidikan tinggi ke-6, dan ke-9 yaitu

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 41


dan mahasiswa Pada pembuatan draft dalam upaya :
yang terlibat buku pedoman skripsi menghasilkan 4. “Kesadaran yang
3. Membuat proposal merupakan bagian manusia terdidik yang tinggi akan
pembuatan website manfaat terdapat poin dapat menerapkan, pentingnya
dan merancang bahwa penelitian ini mengembangkan, pencapaian visi,
bentuk website dapat digunakan dan/atau menciptakan misi, dan tujuan”
4. Melakukan proses selanjutnya untuk ilmu pengetahuan, 6. “Kesadaran yang
review keperluan publik teknologi, dan/atau tinggi akan arti
5. Memeriksa ulang seni” dalam pentingnya
jika mungkin ada Etika Publik: 2. penerapan kinerja
kesalahan dalam 1. Cermat “Menyelenggarakan yang bermutu,
penyusunan Pembuatan Layout dan mengembangkan berkualitas, dan
proposal dilakukan secara penelitian dalam berkelanjutan
pembuatan website cermat agar tidak rangka meningkatkan 9.
6. Mencetak proposal terjadi kesalahan kualitas “Bertanggungjawab
pengajuan dalam pembuatan pembelajaran, ilmu dalam
pembuatan website layout buku pedoman pengetahuan, mengembangkan
peminjaman alat skripsi teknologi, dan/atau IPTEK, Informasi
laboratorium seni serta memiliki dan seni, serta
7. Meminta Komitmen Mutu : nilai aplikasi dalam menyampaikan dan
persetujuan pejabat 1. Efektifitas pembangunan” mempertukaran ide
yang terkait Pembuatan layout Buku serta informasi
8. Penyerahan Pedoman skripsi
proposal kepada ini akan berdampak 6. “Mewujudkan sistem
Dekan FISIP manajemen yang
pada berkualitasnya
profesional, efektif,
skripsi mahasiswa efisien, dan akuntabel”
2. Berorientasi Mutu
Adapun tujuan dari
penulisan buku ini
adalah peningkatan
kualitas tugas akhir
atau skripsi mahasiswa

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 42


Anti Korupsi :
1. Kerja Keras
Penulisan Buku
Standard Operational
Procedure (SOP)
Peminjaman Alat
Laboratorium ini
dilakukan secara
bersungguh-sungguh
dan diseusaikan
engan aturan yang
ada.

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 43


E. Jadwal Rancangan Aktuliasasi (Habituasi)

Tabel 6. Jadwal Rancangan Aktualisasi (Habituasi)


Minggu Pelaksanaan
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Melaksanakan Rapat Koordinasi Dosen Pengampu Mata
Kuliah Praktek
2 Membuat Video Pembelajaran Mata Kuliah Penulisan dan
Produksi Iklan Radio dan Televisi
3 Melaksanakan Kuliah Praktikum Mata Kuliah Penulisan
dan Produksi Iklan Radio dan Televisi
4 Menyusun Laporan Penelitian yang Melibatkan Mahasiswa
5 Melakukan Kegiatan Pengabdian dengan Melibatkan
Mahasiswa
6 Pembuatan Standar Operational Procedure (SOP)
Peminjaman Alat Laboratorium
7 Mengajukan Proposal Pembuatan Website Peminjaman
Alat Laboratorium

Rancangan Aktualisasi (Habituasi) Ahmad Sodiq 44


Rancangan Aktualisasi (Habituasi) ahmad Sodiq 45

Anda mungkin juga menyukai