Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan I Kelas A dapat tersusun dengan baik. Rancangan
Aktualisasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara.
Selain memahami materi, CPNS dituntut untuk dapat mengimplementasikan
materi yang didapatkan selama On Campus menjadi nyata dalam kegiatan
sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu di Unit Kerja masing-masing.
Dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Juliasman Purba, M.Si selaku Kepala Kantor wilayah


Kemenkumham Provinsi Sulawesi Tengah;
2. Bapak Suparman, S.H., M.H. selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Palu;
3. Ibu Isnaneny Ramadhan, S.Sos., M.M. selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan;
4. Bapak Rudy Prasetyo, A.Md.IM., S.H. selaku Mentor yang telah
memberikan masukan dan arahan;
5. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan I;
6. Seluruh jajaran panitia pelaksana Pelatihan Dasar Golongan III BPSDMD
Sulteng;
7. Semua pihak yang membantu penyelesaian rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan agar bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan.

Palu, 05 Juni 2018

Maulana Abdussalam

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ................................................................................ 3
DAFTAR BAGAN................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 5
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 5
1.2. Tujuan.................................................................................. 8
1.3. Manfaat................................................................................. 8
1.4. Ruang Lingkup dan Waktu Pelaksanaan............................... 8
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI......................................... 9
2.1. Profil Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu....................... 9
2.2. Visi dan Misi......................................................................... 11
2.2.1. Visi.............................................................................. 11
2.2.2. Misi.............................................................................. 11
2.2.3. Motto........................................................................... 11
2.2.4. Janji Layanan.............................................................. 11
2.3. Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu................. 12
2.4. Uraian Tugas dan Fungsi Pokok Peserta............................... 13
BAB III DESKRIPSI AKTUALISASI ................................................... 14
3.1. Penetapan Isu....................................................................... 14
3.2. Pemecahan Isu...................................................................... 17
3.3. Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output............................... 18
3.4. Keterkaitan Substansi / Mata Pelatihan............................... 21
3.5. Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi.............................. 24
3.6. Penguatan Nilai Organisasi................................................... 26
3.7. Rencana Aktualisasi dan Persetujuan Mentor....................... 27

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Isu menggunakan Metode Matriks Diagnostik Isu ....... 14


Tabel 2. Analisis Gagasan Pemecahan Masalah menggunakan teknik SWOT
............................................................................................................... 15
Tabel 3. Analisis Prioritas Gagasan Pemecahan Masalah Tabel Mc Namara
............................................................................................................... 16
Tabel 4. Waktu Pelaksananan................................................................. 27
Tabel 5. Timeschedule Kegiatan.............................................................. 28
Tabel 6. Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi ..................................... 29

3
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu…..……….. 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 diperlukan Aparatur Sipil yang profesional, bebas dari intervensi
publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,pegawai ASN berfungsi sebagai: 1)
Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik;dan 3) Perekat dan pemersatu
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pada era digital dengan menjunjung tinggi nilai keterbukaan informasi,
maka masyarakat semakin menuntut kualitas ASN yang berkualitas mumpuni
serta pelayanan yang prima. Masyarakat sudah sangat resah dengan perilaku-
perilaku ASN yang penuh dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Perilaku-
perilaku tersebut tidak sejalan dengan keinginan pemerintah dalam hal
memberikan pelayanan yang profesional, bersih dan melayani dengan senyum
serta bermutu tinggi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam
masyarakat. Ditambah lagi arus globalisasi yang semakin meningkat, yang bisa
dilihat dari banyaknya arus lintas keluar masuk orang dari dan ke Indonesia,
maka Imigrasi sebagai gerbang pintu masuk gerbang negara berperan aktif
dalam menjaga keamanan negara Indonesia.
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-
state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Untuk
Indonesia sendiri, Imigrasi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam pemberian
pelayanan dan penegakan hukum serta pengamanan terhadap lalu lintas keluar
masuknya setiap orang dari dan ke dalam wilayah RI, serta pengawasan
terhadap keberadaan warga negara asing di wilayah Republik Indonesia.

5
Kantor Imigrasi tersebar di 34 Provinsi di seluruh Indonesia, salah
satunya Imigrasi di Provinsi Sulawesi Tengah, yang mana terdapat 2 Kantor
UPT Imigrasi yaitu Kantor Imigrasi Kelas III Luwuk-Banggai dan Kantor
Imigrasi Kelas I Palu. Kantor Imigrasi Kelas I Palu terbagi dalam 5 seksi bagian
utama dalam menjalankan tugasnya, yaitu Tata Usaha, Lalu Lintas
Keimigrasian (Lantaskim), Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian
(Wasdakim), Informasi dan Saran Komunikasi Keimigrasian (Insarkom), dan
Status Keimigrasian (Statuskim).
Untuk Wilayah Kerjanya sendiri, Kantor Imigrasi Kelas I Palu sebagai
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keimigrasian mempunyai wilayah kerja yang luas
yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Membawahi 7 (tujuh)
Kabupaten/kota, yaitu Kota Palu, Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten Buol,
Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Poso,dan
Kabupaten Sigi, Kantor Imigrasi Kelas I Palu mempunyai cakupan yang
mencapai hampir seluas setengah wilayah provinsi Sulawesi Tengah. Didirikan
pada tahun 1977, Kantor Imigrasi Kelas I Palu melayani permohonan baik
permohonan SPRI dan Izin tinggal untuk orang asing.
Selain itu dalam wilayah kerja tersebut terdapat Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) yaitu kawasan dengan batas tertentu yang tercangkup dalam
daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan
memperoleh fasilitas tertentu yang terletak di wilayah Kota Palu, dimana
terdapat perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan orang asing sebagai
tenaga ahli. Terdapat pula orang asing yang bekerja sebagai misionaris dan
berasimilasi dengan warga negara Indonesia melalui perkawinan campur, serta
ada pula mahasiswa/mahasiswi yang melanjutkan pendidikan di Universitas
Tadulako. Hal-hal tersebut, yang belum ditambah juga dengan perusahaan
tenaga ahli asing di luar KEK maupun turis-turis yang berkunjung, tentu saja
memerlukan pelayanan Izin Tinggal yang baik dari Kantor Imigrasi Kelas I Palu.
Dengan cakupan wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Palu yang luas
dan bertambahnya jumlah orang asing yang tinggal di wilayah ini maka Kantor
Imigrasi kelas I Palu khususnya di Seksi Status Keimigrasian mengusulkan
penambahan fasilitas penunjang tugas bagi Petugas dalam rangka Pelayanan
Keimigrasian bagi Warga Negara Asing.

6
Kantor Imigrasi sendiri mempunyai seksi Status Keimigrasian yang
bertugas melayani permohonan izin tinggal Warga Negara Asing. Permasalahan
yang kerap kali terjadi yaitu Warga Negara Asing terlambat memperpanjang izin
Keimigrasiannya sehingga si pemohon dikenakan biaya beban melebihi batas
izin tinggalnya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada Warga Negara Asing pemohon
izin tinggal tersebut perlu adanya sebuah aplikasi deteksi dini pada seksi Status
Keimigrasian sehingga sebelum izin tinggal Warga Negara Asing yang telah
melakukan perpanjangan izin tinggal pada Kantor Imigrasi Kelas I Palu habis
masa berlaku, petugas dapat memberikan informasi kepada yang bersangkutan
agar segera melakukan perpanjangan. Hal ini juga akan berdampak positif
secara signifikan terhadap iklim industri dan pariwisata di wilayah Sulawesi
Tengah.

1.2. Tujuan

7
Adapun tujuan dilaksanakannya Rancangan Aktualisasi ini, selain sebagai
salah satu persyaratan kelulusan bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Tingkat I,
juga bertujuan :
 Terwujudnya sistem database deteksi dini izin tinggal untuk
memonitor masa berlaku izin tinggal yang telah diterbitkan oleh
Kantor Imigrasi Kelas I Palu;;
 Melatih diri dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai
Negeri Sipil pada kegiatan Aktualisasi serta dalam kehidupan sehari-
hari.

1.3. Manfaat
 Sebagai peserta Pelatihan Dasar, selain syarat untuk kelulusan juga
mempermudah pemberian pelayanan bagi pemohon Warga Negara
Asing yang membutuhkan pelayanan Keimigrasian;
 Dengan meningkatnya pelayanan, maka Kantor Imigrasi Kelas I Palu
ikut mendukung Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dalam hal
peningkatan iklim industri pariwisata di Sulawesi Tengah.
1.4. Ruang Lingkup dan Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi ini dilakukan di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM,
Kantor Imigrasi Kelas I Palu, tanggal 06 Juni 2018 sampai dengan 08 Oktober
2018.

BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

8
2.1. Profil Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu
Kantor Imigrasi Kelas I Palu terletak di Ibu Kota Provinsi Sulawesi
Tengah, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor : Y.S.4/2/21 Tahun 1976 tanggal 11 Maret 1976 melalui usul
Pemerintah Daerah (Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah),
kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : Ditpem 1/6/49a
tanggal 11 Maret 1974 dan Kantor Imigrasi Palu diresmikan oleh Direktur
Jenderal Imigrasi Bapak S. Soedarman pada tanggal 4 April 1977 atas
permintaan Surat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Ujung
Pandang Nomor : 2039/IX/C/77 tanggal 28 Februari 1977.
Pada masa integrasi, dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI
Nomor : M.847-Kp.04.04 tahun 1982 tanggal 3 Maret 1982 maka terbentuk
Kantor Wilayah Sulawesi Utara dan Tengah yang berkedudukan di Manado
yang selanjutnya dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI M.3382-
Kp.04.04 tahun 1985 tanggal 20 Agustus 1985 terbentuk Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman RI Sulawesi Tengah berkedudukan di Palu Sulawesi
Tengah.
Dengan terbentuknya Kantor Imigrasi Palu yang berkedudukan di
Provinsi Sulawesi Tengah, maka semua kegiatan yang berhubungan dengan
permasalahan dan penanganan pelayanan Keimigrasian serta Pengawasan
Orang Asing berada di Kantor Imigrasi Kelas I Palu, yang sebelumnya
dilaksanakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Manado dan
Makassar.
Kantor Imigrasi Kelas I Palu yang semula berstatus Kantor Imigrasi Kelas
II Palu dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : M.05.PR.07.04 TAHUN 2004 Tentang Peningkatan
Kelas Kantor Imigrasi dari Kelas II menjadi Kelas I dan Kantor Imigrasi dari
Kelas III menjadi Kelas II, Kantor Imigrasi Palu yang semula Kantor Imigrasi
Kelas II Palu menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Palu.
Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Palu meliputi seluruh wilayah
Sulawesi Tengah terdiri dari 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota Madya,
namun dengan lahirnya Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
9
Otonomi Daerah sehingga terjadi pengembangan wilayah Kota Kabupaten
menjadi 9 (sembilan) Kota Kabupaten dan 1 (satu) Kota Madya yaitu :
Kabupaten Donggala berkedudukan di Donggala, Kabupaten Poso
berkedudukan di Poso, Kabupaten Banggai berkedudukan di Luwuk,
Kabupaten Banggai Kepulauan berkedudukan di Banggai, Kabupaten Toli-Toli
berkedudukan di Toli-Toli, Kabupaten Morowali berkedudukan di Kolonedale,
Kabupaten Buol berkedudukan di Buol, Kabupaten Parigi Moutong
berkedudukan di Parigi, Kabupaten Tojo Una-Una yang berkedudukan di
Ampana dan Kotamadya Palu berkedudukan di Palu, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 27/2008 tanggal 24 Juli 2009
tentang Pembentukan Kabupaten Sigi Biromaru maka Wilayah Kerja Kantor
Imigrasi Kelas I Palu bertambah 1 (satu) Kota Kabupaten sehingga menjadi 10
(sepuluh) Kota Kabupaten dan 1 (satu) Kota Madya. Dengan berdirinya Kantor
Imigrasi Kelas III Luwuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
HAM R.I. nomor : M.HH-03.OT.01.01 Tahun 2013 tentang Pembentukan 5
(lima) Kantor Imigrasi Kelas III sehingga wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I
Palu menjadi 6 (enam) Kabupaten dan 1 (satu) Kota Madya yaitu : Kabupaten
Donggala berkedudukan di Donggala, Kabupaten Poso berkedudukan di Poso,
Kabupaten Toli-Toli berkedudukan di Toli-Toli, Kabupaten Buol berkedudukan
di Buol, Kabupaten Parigi Moutong berkedudukan di Parigi, Kabupaten Sigi
Biromaru yang berkedudukan di Sigi dan Kota Madya Palu berkedudukan di
Palu, Sulawesi Tengah.

2.2. Visi dan Misi

2.2.1. Visi

10
Pelaksanaan Tugas di Kantor Imigrasi Kelas I Palu diselenggarakan
dalam upaya mendukung dan juga menyukseskan visi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia “Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”.

2.2.2. Misi

Dalam mewujudkan visi tersebut Kementerian Hukum dan HAM memiliki


misi:
a. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang berkualitas;
b. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
c. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
d. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan Hak Asasi
Manusia;
e. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia; dan
f. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
yang profesional dan berintegritas.

2.2.3. Motto
Sedangkan untuk mendukung misi tersebut, Kantor Imigrasi Kelas I Palu Motto
“Melayani Dengan Tulus”

2.2.4. Janji Organisasi


Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung misi organisasi, maka Kantor
Imigrasi Kelas I Palu mengusung janjiyaitu:
(1) Kepastian Persyaratan
(2) Kepastian Biaya
(3) Kepastian Waktu Penyelesaian
Hal ini dimaksidkan sebagai komitmen setiap pegawai dalam menjalankan
tugas dan fungsinya di Kantor Imigrasi Kelas I Palu.
2.3. Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Palu

11
4. Uraian Tugas & Fungsi Pokok Peserta
Secara umum Kantor Imigrasi berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis
yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan yang telah dirumuskan oleh
Direktorat Jeneral Imigrasi, berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 2011
12
tentang Keimigrasian. Sebagai bagian dari lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I
Palu dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, penulis berpedoman sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Analis Keimigrasian, adapun menurut pasal 4 adalah tugas jabatan untuk
Analisis Keimigrasian yaitu melaksanakan kegiatan analisis keimigrasian.
Sesuai dengan Surat edaran Sekretaris Direktur Jenderal Imigrasi nomor
IMI.1-KP.05.03-0607 tentang Pedoman Sasaran Kinerja Calon Pegawai Negeri
Sipil Tahun 2018, tugas pokok penulis yang bertugas di Seksi Status
Keimigrasian meliputi:
1. Menyiapkan bahan pelayanan Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
2. Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk melancarkan tugas
pelayanan Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
3. Mencatat kebutuhan bahan dalam pelayanan Izin Tinggal dan Status
Keimigrasian.
4. Mencatat permasalahan dalam pelayanan Izin Tinggal dan Status
Keimigrasian
5. Mencatat pekerjaan pelayanan Izin Tinggal dan Status Keimigrasian yang
telah selesai dilaksanakan.
6. Mencatat pengaduan dalam pelayanan Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
7. Melaksanakan penertiban antrean pemohon Izin Tinggal dan Status
Keimigrasian.
8. Menyiapkan bahan penyerahan Izin Tinggal dan Status Keimigrasian pada
pemohon.
9. Membuat laporan pelaksanaan tugas harian.

BAB III
DESKRIPSI AKTUALISASI

13
3.1. Penetapan Isu
Dalam melakukan perancangan aktualisasi ini dimulai dengan
mengidentifikasi isu yang muncul pada instansi kerja penulis. Isu yang dapat
penulis identifikasi pada Kantor imigrasi Kelas I Palu berasal dari Hasil
observasi dan pengalaman penulis selama 4 bulan melaksanakan tugas. Isu
yang penulis kemukakan diatas diidentifikasikan dengan berdasarkan prinsip
ASN yaitu manajemen ASN, pelayanan publik, Whole of Government (WoG).
Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang telah
teridentifikasi kepada rekan CPNS, Atasan, Coach dan Mentor untuk kemudian
dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah isu yang
diangkat.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah isu aktual yang telah
diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN yaitu Belum optimalnya
pelayanan WNA di Kantor Imigrasi Kelas I Palu.
Selanjutnya menetapkan isu yang telah diidentifikasi menggunakan matriks
diagnostik pemilihan kriteria isu.

Tabel1. Analisis Isu menggunakan Metode Matriks Diagnostik Isu


DIMENSI PENYEBAB / DAMPAK
MASALAH A P K L PRIORITAS
DAMPAK MASALAH
ORGANISASI -PERATURAN -KURANGNYA
PENERAPAN
2 2 2 2 8
PERATURAN YANG
TELAH ADA
-TIDAK DIBEKALI
-KEAHLIAN 3 2 3 2 10
STANDAR
SDM KEAHLIAN BAHASA

PELAYANAN -KURANGNYA
-KUANTITAS 1 2 1 1 5
BAGI WNA JUMLAH SDM
YANG BELUM -CAKUPAN
OPTIMAL WILAYAH KERJA
3 4 2 2 11
SANGAT LUAS
PELAYANAN -LINGKUNGAN
-KULTUR BUDAYA
3 2 2 1 8
PADA
MASYARAKAT
-BELUM ADANYA
FASILITAS
-SISTEM SISTEM APLIKASI 5 4 5 5 19 √
DETEKSI DINI

Skor:
5 = Sangat A/P/K/L
4 = Baik A/P/K/L
3 = Cukup A/P/K/L

14
2 = Kurang A/P/K/L
1 = Tidak A/P/K/L

Dari hasil analisis isu menggunakan metode Matriks Diagnostik Isu,


maka ditemukan isu atau masalah prioritas dengan peringkat paling tinggi
yaitu “Belum adanya sistem aplikasi dini” dengan skor tertinggi 19. Hal ini
merupakan isu aktual prioritas di Kantor Imigrasi Kelas I Palu.

Untuk menentukan gagasan penunjang isu, perlu dianalisis faktor-faktor


penyebab isu yang mempengaruhi kinerja pelayanan di seksi Status
Keimigrasian dengan menggunakan Teknik alat tabel SWOT atau atau Tabel
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman sebagai berikut.

Tabel 2. Analisis Gagasan Pemecahan Masalah menggunakan teknik SWOT

INTERNAL STRENGTH / KEKUATAN WEAKNESS / KELEMAHAN


 Tersedianya jaringan internet  Belum adanya aplikasi sistem
yang mendukung. database deteksi dini WNA
 Masih memiliki sarana yang  Kurangnya kompetensi pegawai
mendukung dalam hal penggunaan bahasa
asing.

EKSTERNAL
OPPORTUNITY / PELUANG  Meningkatnya ketrampilan dan  Membekali pegawai dengan
 Adanya paket unit komputer kemampuan pegawai dengan ketrampilan dan kemampuan
yang didatangkan oleh pusat mengikuti program Diklat berbahasa asing serta
 Adanya program Diklat yang penguasaan teknologi informasi
bertahap dan
berkesinambungan

THREAT / ANCAMAN  Melakukan koordinasi dan  Pembuatan sistem aplikasi


 Cakupan wilayah kerja yang luas kolaborasi dengan instansi daabase deteksi dini izin tinggal
 Meningkatnya jumlah WNA terkait untuk meningkatkan WNA.
monitoring dan pengawasan
yang datang dan berkunjung di
WNA
wilayah kerja Kantor Imigrasi
Palu

Dari tabel SWOT yang telah diuraikan diatas maka didapatkan gagasan
pemecahan isu yang akan diterapkan pada lingkungan kerja. Untuk
menentukan prioritas pemilihan gagasan isu, maka penulis memilih teknik
tapisan gagasan yang dipopulerkan oleh Mc Namara yang mana dibagi oleh tiga

15
indikator yaitu efektivitas, efisiensi, dan kemudahan. Bentuk tabel digunakan
sebagai berikut.

Tabel 3. Analisis Prioritas Gagasan Pemecahan Masalah Tabel Mc Namara

PEMECAHAN
EFEKTIVITAS EFISIENSI KEMUDAHAN TOTAL PRIORITAS
MASALAH

Meningkatnya
ketrampilan dan
kemampuan
4 3 2 9 4
pegawai dengan
mengikuti
program Diklat

Melakukan
koordinasi dan
kolaborasi dengan
instansi terkait
4 4 2 10 3
untuk
meningkatkan
monitoring dan
pengawasan WNA

Membekali
pegawai dengan
ketrampilan dan
kemampuan
4 4 4 12 2
berbahasa asing
serta penguasaan
teknologi
informasi

Pembuatan sistem
aplikasi daabase
5 5 5 15 1
deteksi dini izin
tinggal WNA.

3.2. Pemecahan Isu


Melalui proses analisis isu menggunakan metode dan teknik penjabaran
masalah maka dari isu utama, yaitu belum optimalnya pelayanan bagi WNA di
Kantor Imigrasi Kelas I Palu. Maka telah didapatkanfokus dari isu ini yaitu

16
Pembuatan teknologi sistem aplikasi database deteksi dini izin tinggal WNA di
wilayah lingkup kerja Kantor Imigrasi Kelas I Palu.

Berdasarkan Peraturan Menteri No 2 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan


Sistem Elektronik di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI, pelayanan
publik diarahkan untuk menggunakan teknologi informasi dengan dengan
mengikuti standar pelayanan publik yang berbasis perkembangan teknologi
yang cepat dan dinamis, sehingga mampu mendukung tugas dan fungsional
organisasi.

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 Tentang Keimigrasian juga


menyebutkan bahwa dalam perkembangan globalisasi dewasa ini mendorong
meningkatnya mobilitas penduduk dunia yang menimbulkan berbagai dampak,
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan kepentingan dan
kehidupan bangsa dan negara Republik Indonesia, sehingga diperlukan
peraturan perundang-undangan yang menjamin kepastian hukum yang sejalan
dengan penghormatan, pelindungan, dan pemajuan hak asasi manusia yang
mana kedepannya diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada.

Lebih lanjut lagi pada UU yang sama pasal 48 ayat 1 menyebutkan bahwa
“Setiap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesia wajib memiliki Izin
Tinggal” sedangkan efek arus globalisasi yang membuat peningkatan signifikan
terhadap banyak WNA keluar-masuk wilayah Indonesia membuat pihak
Imigrasi mengalami kesulitan untuk melakukan pengawasan dan monitoring
17
WNA. Maka untuk itu, didukung dengan kemajuan teknologi yang
memudahkan pelayanan, diperlukan pemecahan masalah berbasis teknologi
informasi untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan izin tinggal, sesuai
dengan UU No. 6 Tahun 2011 pasal 1 ayat 10 tentang Sistem Manajemen
Informasi Keimigrasian. Berdasarkan hal inilah maka penulis mengemukakan
gagasan pemecahan isu “Optimalisasi Pelayanan Warga Negara Asing pada
Kantor Imigrasi Kelas I Palu Melalui Sistem Database Deteksi Dini Izin Tinggal
Orang Asing atau WNA”.

3.3. Kegiatan, Tahap Kegiatan dan Output

1. Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung.


Tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
 Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai gagasan yang akan
diangkat. Diharapkan mendapatkan output berupa arahan dan
persetujuan mentor.
 Melakukan koordinasi internal yang mengenai analisis kebutuhan
dan masalah serta menyampaikan gagasan dengan berbagai
stakeholder yang berhubungan dengan tujuan pengayaan fungsi dari
sistem dan persetujuan pada pimpinan dan atasan langsung dengan
jelas dan sopan, dari tahapan kegiatan ini diharapkan mendapatkan
output kegiatan berupa persetujuan dan arahan yang diberikan oleh
pimpinan;
 Mencatat hasil koordinasi dengan jelas, dari kegiatan ini diharapkan
mendapat output berupa catatan hasil koordinasi.

2. Pembuatan tim rancangan aplikasi.


Tahapan yang akan dilakukan meliputi:
 Menyiapkan materi rapat pembentukan tim rancangan aplikasi.
Output yang diharapkan berupa bahan rapat;
 Membuat surat undangan rapat kepada pegawai CPNS. Output yang
diharapkan berupa adanya surat undangan rapat.

18
 Membahas bahan materi rapat. Output yang diharapkan yaitu
terdokumentasikan kegiatan rapat;
 Penetapan anggota Tim rancangan aplikasi. Output yang diharapkan
adalah daftar nama calon anggota Tim;
 Penyusunan konsep aplikasi. Output yang diharapkan adalah
terbentuknya konsep produk Tim rancangan aplikasi.
 Penandatanganan keputusan Tim rancangan aplikasi. Output yang
diharapkan adalah surat keputusan pembuatan Tim rancangan
aplikasi ditandatangani oleh pejabat berwenang.

3. Pembuatan Aplikasi
Sebelum pembuatan sistem perlu adanya rancangan dan persiapan
dengan tahapan sebagai berikut:
 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor mengenai
rancangan pembuatan aplikasi. Output yang diharapkan yaitu
persetujuan dari mentor terkait dengan pembuatan aplikasi;
 Melaksanakan pembuatan aplikasi, ujicoba aplikasi, serta
melaporkan hasilnya kepada mentor. Output yang diharapkan yaitu
terlaksananya kegiatan, dokumentasi dan prototype produk aplikasi.

4. Penyempurnaan aplikasi
Tahapan kegiatan ini meliputi:
 Konsultasi dengan mentor, yang mana dari kegiatan ini diharapkan
mendapat output berupa arahan dan saran dari mentor;
 Penyusunan dan pelaksanaan konsep penyempurnaan aplikasi, dari
kegiatan ini diharapkan mendapat output berupa pelaksanaan dan
dokumentasi kegiatan;
 Pelaporan hasil kegiatan kepada mentor, yang mana diharapkan
mendapat output berupa pertanggungjawaban laporan hasil kegiatan
kepada mentor untuk kegiatan selanjutnya.
5. Uji Coba Aplikasi
Tahapan kegiatan ini meliputi:
 Kegiatan konsultasi dengan mentor. Kegiatan ini diharapkan
mendapat output berupa arahan dan saran dari mentor.

19
 Kegiatan Pengujian aplikasi merupakan proses evaluasi aplikasi,
diharapkan mendapat output berupa feedback (timbal balik) dari
pengguna aplikasi (user), yaitu pegawai internal seksi Status
Keimigrasian;
 Finalisasi dan penyempurnaan aplikasi yang telah diuji, diharapkan
bisa menghasilkan aplikasi yang sudah di review;

 Pelaporan hasil kegiatan kepada mentor mengenai aplikasi untuk


deteksi dini izin tinggal, diharapkan dengan adanya aplikasi bisa
digunakan sebagai early warning atau peringatan dini berbentuk
alarm bagi seksi Status Keimigrasian.

6. Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.


Tahapan kegiatan ini meliputi:
 Kegiatan konsultasi dengan mentor. Kegiatan ini diharapkan
mendapat output berupa arahan dan saran dari mentor untuk
finalisasi laporan kegiatan;
 Penyiapan bahan laporan berupa rangkuman kegiatan serta catatan
berbagai permasalahan yang terjadi pada sistem agar bisa
ditindaklanjuti, Output yang diharapkan berupa bahan laporan;
 Pelaksanaan penyusunan laporan. Dari kegiatan ini diharapkan
mendapatkan output yaitu adanya finalisasi hasil laporan kegiatan
pelaksanaan aktualisasi di UPT Kantor Imigrasi Kelas I Palu.

20
3.4. Keterkaitan Substansi / Mata Pelatihan

1. Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung,


Kegiatan ini diawali dengan menyampaikan gagasan dan berkonsultasi
dengan pimpinan dan atasan langsung dengan ramah dan sopan demi
menciptakan komunikasi yang baik. Selanjutnya saya akan melakukan
diskusi dan wawancara mengenai analisis kebutuhan dan masalah serta
mencatat hasil koordinasi dengan cermat, teliti, jelas dan
bertanggungjawab serta mengedepankan Musyawarah agar hasil tersebut
bisa ditindaklanjuti dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Kejelasan dan Tanggung Jawab
dari mata pelatihan Akuntabilitas, Musyawarah dari mata pelatihan
Nasionalisme, dan Komunikasi yang Baik dan Sopan, Cermat dan
Teliti dari mata pelatihan Etika Publik.
2. Pembuatan Tim rancangan aplikasi deteksi dini izin tinggal Keimigrasian.
Kegiatan ini diawali dengan penyiapan materi rapat tim rancangan
aplikasi dengan mengedepankan Kejelasan, Transparansi dan Etos Kerja,
sehingga materi dan bahan yang diberikan dan disajikan lengkap.
Selanjutnya penulis membuat surat undangan dengan mengutamakan
nilai Saling Menghormati kepada pihak yang diundang. Kegiatan
berikutnya yaitu membahas materi rapat dengan mengedepankan
Ketertiban, Musyawarah, Menghargai Pendapat, dan Bijaksana serta
berkomunikasi yang baik dan sopan selama kegiatan berlangsung.
Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu penetapan anggota Tim
rancangan aplikasi dari hasil musyawarah dengan Koordinasi dan
persetujuan masing-masing anggota. Berikutnya yaitu kegiatan
penyusunan konsep aplikasi yang diakhiri dengan penandatangan surat
keputusan Tim Rancangan Aplikasi yang dipertanggungjawabkan secara
administratif. Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari yaitu
Kejelasan, dan Transparansi dari mata pelatihan Akuntabilitas,
Mendorong Musyawarah, menghargai pendapat, dan Bijaksana dari

21
mata pelatihan Nasionalismeserta Komunikasi yang Baik dan Sopandari
mata pelatihan Etika Publik dan TanggungJawab dari mata pelatihan
Anti Korupsi.
3. Pembuatan Aplikasi
Kegiatan ini diawali dengan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
mentor dengan mengedepankan komunikasi yang ramah dan sopan
mendeskripsikan target kegiatan secara jelas. Kemudian kegiatan
dilanjutkan dengan pelaksanaan pembuatan aplikasi, uji coba aplikasi
dengan efektif, cermat dan teliti serta kreatif lalu kegiatan diakhiri
dengan laporan pertama hasil kegiatan dan produk aplikasi kepada
mentor dengan bertanggung jawab pada hasil yang ada. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Konsultasi, Koordinasi, dan
Komunikasi yang Baik dan Sopan, serta Cermat dan Teliti dari mata
pelatihan Etika Publik, Tanggung Jawab dan Mendeskripsikan Target
Secara Jelas dari mata pelatihan Akuntabilitas,, serta Efektivitas dan
Kreatifitas dari mata pelatihan Komitmen Mutu.
4. Penyempurnaan aplikasi
Inti dari tahapan kegiatan ini adalah pelaksanaan produk aplikasi yang
telah jadi untuk disempurnakan yang mana dimulai dengan konsultasi
kepada mentor dengan mengedepankan komunikasi yang baik dan
sopan. Kemudian, pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
mengedepankan kecermatan dan ketelitian, yang pada akhir kegiatan
ditutup dengan laporan hasil kegiatan kepada mentor.Dalam
melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Komunikasi yang Baik dan Sopan,
serta Cermat dan Teliti dari mata pelatihan Etika Publik, dan
Kreativitas dari mata pelatihan Komitmen Mutu.

5. Uji Coba Aplikasi


Pengujian dilakukan untuk menguji sejauh mana kemampuan sistem
bisa bertahan dan menerima feedback dari pengguna. Proses ini
mengedepankan kejelasan dan keseimbangan dari pengembang maupun

22
pengguna agar efesiensi sistem bisa terwujud. Aplikasi akan diuji oleh
pegawai internal kantor bagian seksi keimigrasian selaku yang
bertanggung jawab dan terkait dengan izin tinggal Keimigrasian yang
mana akan mencoba dan menguji aplikasi agar mutu aplikasi bisa
terjamin dan mencatat seluruh keluhan, saran dan kritikan mengenai
aplikasi dengan cermat agar dapat segera ditindaklanjuti. Pada akhir
kegiatan akan dilakukan finalisasi dan penyempurnaan kembali aplikasi
dan melaporkan hasil kegiatan kepada secara jujur bertanggung
jawab.Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Tanggung Jawab,
Kejelasan dan Keseimbangan dari mata pelatihan Akuntabilitas, Jujur
dari mata pelatihan Anti Korupsi, dan Efesiensi dari mata pelatihan
Komitmen Mutu.
6. Penyusunan laporan kegiatan
Laporan merupakan bukti dari segala kegiatan, kegiatan ini diawali
dengan berkonsultasi ke mentor dengan komunikasi yang baik dan sopan
untuk mendapatkan arahan tentang finalisasi laporan kegiatan agar
menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan, selanjutnya
mencatat berbagai permasalahan yang terjadi pada sistem agar bisa
ditindaklanjuti. Kegiatan ini diakhiri penyusunan bahan laporan dan
melapor kepada atasan secara disiplin sebagai bentuk
pertanggungjawaban secara transparan dan komitmen pada tugas.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN yang telah dipelajari yaitu Komunikasi yang Baik dan
Sopan, dari mata pelatihanEtika Publik,Komitmen dari mata pelatihan
Komitmen Mutu, dan Transparan dan Disiplin dari mata pelatihan Anti
Korupsi.

3.5. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

1. Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung,


Kegiatan ini dilakukan agar mewujudkan pelayanan yang berorientasi
mutu serta meningkatkan efisiensi, yang mana akan menunjang misi

23
organisasi yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Pembuatan Tim rancangan Aplikasi Deteksi Dini Izin Tinggal
Keimigrasian.
Kegiatan ini dilakukan agar meningkatkan layanan mutu dan
memunculkan adanya check and balance serta suasana partisipatif dan
dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini menunjang misi organisasi
yaitu Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Pembuatan Aplikasi
Kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan sebuah sistem yang optimal
dan manajemen berbasis teknologi informasi dalam mewujudkan e-
government untuk menunjang misi organisasi yaitu mewujudkan layanan
hukum yang berkualitas dan layanan manajemen administrasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

4. Penyempurnaan Aplikasi
Kegiatan ini ini dilakukan untuk mengoptimalisasi produk aplikasi yang
telah jadi. Kegiatan ini menunjang misi organisasi yaitu mewujudkan
layanan manajemen adminstrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
5. Uji Coba Sistem
Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji seberapa
mumpuni sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna dalam
menunjang misi organisasi yaitu mewujudkan layanan manajemen
administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
profesional dan berintegritas;

24
6. Penyusunan Laporan Kegiatan Akhir
Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia; dan Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang profesional dan berintegritas.

3.6. Penguatan Nilai Organisasi

1. Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung


Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Penanggung jawab data WNA akan
menciptakan komunikasi yang baik dan kegiatan yang dilakukan dapat
dipertanggung jawabkan pada pimpinan sehingga akan menguatkan nilai
organisasi yaitu AKUNTABEL dan SINERGI.
2. Pembuatan Tim rancangan Aplikasi Deteksi Dini Izin Tinggal
Keimigrasian.
Prosesi pembuatan Tim Rancangan dilakukan secara profesional dan
musyawarah serta melibatkan komponen penting dan stakeholder, maka
menguatkan nilai organisasi yaitu PROFESIONAL, NASIONALISME,
SINERGI, AKUNTABEL dan TRANSPARAN.
3. Pembuatan Aplikasi
Membuat sistem dengan teliti, cermat dan mempertimbangkan segala
komponen yang mumpuni akan menguatkan nilai PROFESIONAL,
INOVATIF DAN SINERGI dalam organisasi.
4. Penyempurnaan Aplikasi
Mengkoordinasikan dengan komponen terkait dan stakeholder serta
mempertimbangkan segala komponen yang mumpuni akan menguatkan
nilai PROFESIONAL, INOVATIF DAN SINERGI dalam organisasi.

25
5. Uji Coba Sistem
Menguji sistem dengan seksama dan meminta feedback dari pengguna
secara transparan akan menghasilkan sebuah sistem yang mumpuni
sehingga menguatkan nilai PROFESIONAL, SINERGI, AKUNTABEL dan
SINERGI dalam organisasi.
6. Penyusunan Laporan Kegiatan Akhir
Laporan akhir kegiatan kepada atasan akan menjadi acuan untuk setiap
perbaikan dan perkembangan sehingga menguatkan nilai organisasi
yaitu PROFESIONAL, AKUNTABEL, SINERGI dan TRANSPARAN.

26
3.7. Rencana Aktualisasi dan Persetujuan Mentor

Tabel 4. Waktu Pelaksananan

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


Berkoordinasi dengan Pimpinan dan
1 09 Juli 2018 – 22 Juli 2018
Atasan Langsung
Pembuatan Tim rancangan Aplikasi Deteksi
2 16 Juli 2018 – 30 Juli 2018
Dini Izin Tinggal Keimigrasian.
3 Pembuatan Aplikasi 31 Juli 2018 – 02 September 2018
4 Penyempurnaan Aplikasi 03 September 2018 – 30 September 2018
5 Uji Coba Sistem 17 September 2018 – 07 Oktober 2018
6 Penyusunan Laporan Kegiatan Akhir 01 September 2018 – 08 September 2018

27
Tabel 5. Timeschedule Kegiatan
Tahun 2018
Juli Agustus September Oktober
No Nama Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu
II III IV I II III IV I II III IV I
Berkoordinasi dengan
1 Pimpinan dan Atasan
Langsung
2 Pembuatan Tim rancangan UJIAN
Aplikasi Deteksi Dini Izin LAPORAN
Tinggal Keimigrasian. AKTUALISASI
3 Pembuatan Aplikasi
4 Penyempurnaan Aplikasi
5 Uji Coba Sistem
6 Penyusunan Laporan
Kegiatan Akhir

28
Tabel 6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Terhadap


Output / Hasil Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Visi-Misi
Kegiatan Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkoordinasi 1. Melakukan 1. Adanya persetujuan Koordinasi dilakukan Koordinasi dan Konsultasi Kegiatan
dengan koordinasi dengan dan arahan dari dengan pimpinan dan merupakan kegiatan awal yang koordinasi yang
Pimpinan dan pimpinan dan pimpinan dan atasan langsung dengan dilakukan agar mencapai hasil dilakukan dengan
atasan atasan langsung; atasan langsung; menggunakan terbaik dari sebuah pekerjaan, profesional dan
langsung 2. Melakukan 2. Adanya persetujuan Komunikasi yang Baik koordinasi akan menunjang misi akuntabel akan
koordinasi dan arahan yang dan Sopan, koordinasi organisasi yaitu mewujudkan menguatkan nilai
internal analisis diberikan oleh bertujuan untuk layanan manajemen organisasi yaitu;
kebutuhan dan pimpinan; menggali kebutuhan administrasi, juga mewujudkan PROFESIONAL,
masalah serta 3. Catatan hasil dan masalah yang aparatur yang profesional dan AKUNTABEL,
menyampaikan koordinasi. terjadi dengan Jelas dan berintegritas dan SINERGI.
gagasan dengan Bertanggung Jawab
berbagai serta mengedepankan
stakeholder pada Musyawarah hingga
pimpinan dan menghasilkan sebuah
atasan langsung; sistem yang bisa
3. Mencatat hasil dipertanggungjawabkan
koordinasi dengan mencatat hasil
koordinasi dengan
cermat dan teliti.

1. Anti Korupsi;
2. Nasionalisme;
3. Akuntabilitas.
Analisis Dampak : Jika tidak terlaksananya kegiatan ini, maka tidak terjadi sinergitas antara target yang ingin dicapai dengan kebutuhan lingkungan
kantor, yang mana akan berdampak pada terganggunya hubungan harmonis antara pimpinan dan bawahan.

29
2 Pembuatan 1. Menyiapkan 1. Adanya bahan Kegiatan ini diawali Kegiatan ini dilakukan agar Prosesi
Tim materi rapat rapat; dengan penyiapan meningkatkan layanan mutu pembuatan Tim
rancangan pembentukan 2. Adanya surat materi rapat tim dan memunculkan adanya Rancangan
tim rancangan undangan rapat;
aplikasi rancangan aplikasi check and balance serta suasana dilakukan secara
aplikasi; 3. Terdokumentasika
deteksi dini 2. Membuat surat n kegiatan rapat; dengan mengedepankan partisipatif dan dapat profesional dan
izin tinggal undangan rapat 4. Daftar nama calon Kejelasan, Transparansi dipertanggungjawabkan.Kegiatan musyawarah
Keimigrasian kepada pegawai anggota Tim dan Etos Kerja, ini menunjang misi organisasi serta melibatkan
CPNS yang Rancangan. sehingga materi dan yaitu Mewujudkan layanan komponen
bersangkutan; 5. Terbentuknya bahan yang diberikan manajemen administrasi penting dan
3. Membahas konsep produk Tim dan disajikan lengkap. Kementerian Hukum dan Hak stakeholder,
bahan materi rancangan aplikasi
Selanjutnya penulis Asasi Manusia; maka
rapat; 6. Surat Keputusan
4. Penetapan pembuatan Tim membuat surat menguatkan nilai
anggota Tim rancangan aplikasi undangan dengan organisasi yaitu
rancangan ditandatangani mengutamakan nilai PROFESIONAL,
aplikasi; oleh pejabat Saling Menghormati NASIONALISME,
5. Penyusunan berwenang kepada pihak yang SINERGI,
konsep aplikasi; diundang. Kegiatan AKUNTABEL dan
6. Penandatangana
berikutnya yaitu TRANSPARAN.
n keputusan Tim
rancangan membahas materi rapat
aplikasi dengan mengedepankan
Ketertiban,
Musyawarah,
Menghargai Pendapat,
dan Bijaksana serta
berkomunikasi yang
baik dan sopan selama
kegiatan berlangsung.
Selanjutnya kegiatan
yang dilakukan yaitu
penetapan anggota Tim
rancangan aplikasi dari
hasil musyawarah
dengan Koordinasi dan

30
persetujuan masing-
masing anggota.
Berikutnya yaitu
kegiatan penyusunan
konsep aplikasi yang
diakhiri dengan
penandatangan surat
keputusan Tim
Rancangan Aplikasi
yang
dipertanggungjawabkan
secara administratif.

1. Anti Korupsi;
2. Nasionalisme;
3. Akuntabilitas;
4. Etika Publik.

Analisis Dampak : Jika tidak terlaksananya kegiatan ini, maka yang akan terjadi adalah kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan karena tidak
adanya penyempurnaan produk melalui kritik dan saran yang konstruktif dan saran yang membangun terkait hasil produk yang akan dibuat serta
akan munculnya masalah keharmonisan hubungan antar sesama pegawai.

3 Pembuatan 1. Melakukan 1. Persetujuan dari Membuat persiapan Pembuatan sistem baru untuk Membuat sistem
Aplikasi konsultasi dan mentor terkait dengan berkonsultasi memudahkan proses pelayanan dengan teliti,
koordinasi dengan dan berkoordinasi yang berkualitas dan bermutu cermat dan
dengan mentor pembuatan
dengan mentor dan tinggi merupakan sebuah mempertimbangk
mengenai aplikasi;
rancangan 2. Terlaksananya mendeskripsikan target tindakan inovatif yang bisa an segala
pembuatan kegiatan, dengat jelas. Kemudian menguatkan visi-misi organisasi komponen yang
aplikasi; dokumentasi dan kegiatan dilanjutkan yaitu mewujudkan aparatur mumpuni akan
2. Melaksanakan prototype produk dengan pelaksanaan yang profesional dan menguatkan nilai
pembuatan aplikasi; pembuatan aplikasi, uji berintegritas serta memberikan PROFESIONAL,
aplikasi, ujicoba coba aplikasi dengan kepastian di bidang pelayanan INOVATIF DAN
aplikasi, serta
efektif, cermat dan teliti kepada publik. SINERGI dalam
melaporkan
serta kreatif lalu organisasi.
31
hasilnya kepada kegiatan diakhiri
mentor; dengan laporan pertama
hasil kegiatan dan
produk aplikasi kepada
mentor dengan
bertanggung jawab pada
hasil yang ada.

1. Etika Publik;
2. Akuntabilitas;
3. Komitmen Mutu.

Analisis Dampak: Jika tidak dilakukan kegiatan ini, maka tidak terlaksananya inti kegiatan aktualisasi serta hilangnya peranan tanggung jawab
dalam hal memajukan kantor lewat ide-ide dan inovasi.

4 Penyempurna 1. Konsultasi 1. Arahan dan saran Pelaksanaan produk Kegiatan ini ini dilakukan untuk Mengkoordinasika
an Aplikasi dengan mentor; dari mentor; aplikasi yang telah jadi mengoptimalisasi produk n dengan
2. Penyusunan dan 2. Terlaksananya untuk disempurnakan, aplikasi yang telah jadi. Kegiatan komponen terkait
pelaksanaan kegiatan dan
dimulai dengan ini menunjang misi organisasi dan stakeholder
konsep dokumentasi
penyempurnaan kegiatan; konsultasi kepada yaitu mewujudkan layanan serta
aplikasi; 3. Laporan hasil mentor dengan manajemen adminstrasi mempertimbangk
3. Pelaporan hasil kegiatan kepada mengedepankan Kementerian Hukum dan Hak an segala
kegiatan kepada mentor untuk komunikasi yang baik Asasi Manusia. komponen yang
mentor. kegiatan dan sopan. Pelaksanaan mumpuni akan
selanjutnya. kegiatan dilakukan menguatkan nilai
dengan kecermatan dan PROFESIONAL,
ketelitian, yang pada INOVATIF DAN
akhir kegiatan ditutup SINERGI dalam
dengan laporan hasil organisasi
kegiatan kepada
mentor.
1. Etika Publik;
2. Komitmen Mutu;

32
Analisis Dampak : Jika tidak terlaksana kegiatan ini maka kurang optimalnya produk kegiatan dala hal ini produk yang dibuat yang mana
berdampak pad punurunan layanan mutu.
5 Uji Coba 1. Kegiatan 1. Adanya arahan Pengujian sistem Uji coba sistem merupakan Menguji sistem
Sistem konsultasi dan saran dari dilakukan untuk tindakan yang dilakukan untuk dengan seksama
dengan mentor; mentor; memperbanyak meningkatkan kualitas sebuah dan meminta
2. Pengujian 2. feedback (timbal
feedback terhadap sistem dan meningkatkan rasa feedback dari
aplikasi; balik) dari
3. Finalisasi dan pengguna aplikasi informasi yang jujur, memiliki dari sesama pegawai pengguna secara
penyempurnaan (user), yaitu Jelas dan berkualitas. sehingga membentuk lingkungan transparan akan
aplikasi yang pegawai internal Pengujian juga kerja yang harmonis dan menguatkan nilai
telah diuji. seksi Status dilakukan untuk profesional dalam rangka PROFESIONAL,
Keimigrasian mengukur integrasi menguatkan visi-misi organisasi SINERGI,
3. Produk aplikasi sistem serta efisiensi yaitu masyarakat mendapat AKUNTABEL dan
yang sudah di
sistem ke dalam kepastian layanan dan juga SINERGI dalam
review;
organisasi yang mewujudkan pegawai yang organisasi.
mewujudkan aparatur profesional dan berintegritas.
yang parsitipatif dengan
memberikan feedback.

1. Anti Korupsi;
2. Akuntabilitas;
3. Komitmen Mutu.

Analisis Dampak: Jika tidak terlaksananya kegiatan ini, maka akan berdampak pada rendahnya mutu hasil kegiatan dan menurunnya integritas dan
pertanggung jawaban hasil kepada pengguna dan stakeholder terkait.
6 Penyusunan 1. Kegiatan 1. Mendapat arahan Laporan akhir bulan Laporan merupakan proses Laporan akhir
laporan konsultasi dan saran dari yang transparan dan akhir dari sebuah kegiatan, kegiatan kepada
kegiatan dengan mentor; mentor untuk akuntabel, serta sehingga dengan adanya atasan akan
2. Penyiapan finalisasi laporan
aktualisasi berkoordinasi dengan pembuatan laporan menjadikan menjadi acuan
laporan kegiatan;
rangkuman serta 2. Adanya bahan mentor lewat pegawai lebih jujur dan untuk setiap
catatan berbagai laporan; berkomunikasi yang akuntabel dalam menjalankan perbaikan dan
permasalahan 3. Adanya finalisasi baik. Laporan bisa visi-misi organisasi yaitu perkembangan
yang terjadi pada hasil laporan dijadikan acuan untuk mewujudkan layanan sehingga
sistem agar bisa kegiatan mengambil kebijakan manajemen administrasi yang menguatkan nilai
ditindaklanjuti; pelaksanaan yang membuat sistem baik serta aparatur yang organisasi yaitu
33
3. Pelaksanaan aktualisasi; yang lebih inovatif. profesional dan berintegritas. PROFESIONAL,
penyusunan Serta dapat AKUNTABEL,
laporan; dipertanggungjawabkan. SINERGI dan
1. Komitmen Mutu; TRANSPARAN.
2. Etika Publik;
3. Anti Korupsi.
Analisis Dampak : Jika tidak ada, maka berdampak rendahnya integritas hasil mutu, pertanggungjawaban hasil kepada stakeholder terkait,
ketidakjelasn target yang dicapai.

34

Anda mungkin juga menyukai