Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR

CASN GOLONGAN II PADA SEKSI PENJAGA TAHANAN DI


CABANG RUTAN RENGAT DI TELUK KUANTAN

PELATIHAN DASAR CASN GOLONGAN II


KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIAU

Oleh :
HARIS KURNIAWAN
NIP. 199411022017121001

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI RIAU
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Penyusun : HARIS KURNIAWAN

NIP : 199411022017121001

Judul : MENGOPTIMALKAN PENGHIJAUAN DI


LINGKUNGAN BLOK HUNIAN CABANG RUMAH
TAHANAN NEGARA RENGAT DI TELUK KUANTAN
Instansi : Unit Pelakasana Teknis Cabang Rumah Tahanan Negara
Teluk Kuantan

Pekanbaru, 27 September 2018

COACH MENTOR

AMRIN SOFIAN, M.Ag BOY FERNANDES Amd.IP


NIP. NIP. 1986013020055011001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi sebagai Penjaga Tahanan di Cabang Rutan Teluk Kuantan tepat pada
waktunya. Dalam rangka penerapan rancangan aktualisasi, penulis melakukan
penelitian yang disusun dalam rancangan aktualisasi sebagai salah satu syarat
menjadi kader PNS Golongan II.

Dalam menyusun Rancangan Aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan


bimbingan, bantuan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga rancangan ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman, M.B.A, selaku Gubernur Riau.
2. Bapak M. Diah, SH, MH, selaku Kepala Kantor Kementrian Hukum dan Ham
Wilayah Riau.
3. Bapak Abdul Rasyid Meliala,Amd.IP,SH,MH selaku Kepala Cabang Rumah
tahanan rengat di Teluk kuantan.
4. Boy Fernandes,Amd.IP selaku mentor yang memberikan masukan dalam
penyusunan perencanaan aktualisasi ini.
5. Bapak Amrin Sofian, M.Ag selaku coach yang telah membimbing penulis
dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu kepada penulis agar
menjadi ASN yang profesional.
7. Kedua orang tua yang saya cintai beserta ketiga adik saya yang selalu
memberikan support dan doa bagi saya.
8. Seluruh panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan II Provinsi Riau di Lingkungan Kantor Wilayah Kementrian
Hukum dan Ham Riau bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Riau tahun 2018, yang memastikan setiap rangkaian
kegiatan berjalan dengan lancar.
9. Kepala regu pengamanan dan senior senior yang telah memberikan saran -
saran dan kemudahan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
10. Rekan peserta Latihan Dasar Golongan II angkatan III yang telah memberikan
bantuan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
memperbaiki laporan ini agar dapat bermanfaat bagi orang banyak .

Pekanbaru, 27 September 2018

Peserta

HARIS KURNIAWAN
NIP. 199411022017121001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pada penjelasan umum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dijelaskan bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana
tertuang dalam alinea ke-4 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Aparatur
Sipil Negara (ASN) ditugaskan untuk mampu menyelenggarakan pelayanan publik
yang baik bagi masyarakat, bertindak sebagai pelaksana kebijakan publik, serta
menjadi perekatpersatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mengingat peran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cukup dominan yaitu
mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan maka,
diperlukan sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional yaitu Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya seingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efesien. Untuk
membentuk sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon
Aparatur Sipil Negara (CASN) dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan (Diklat Prajabatan), dimana praktik penyelenggaraan Pelatihan yang
pembelajarannya didominasi oleh ceramah yang dianggap sulit membentuk karakter
ASN yang kuat dan profesional.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas ASN adalah dengan mengadakan
pendidikan dan pelatihan, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Aparatur Sipil
Negara (ASN). Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat
yang strategis untuk mewujudkan ASN agar menjadi ASN yang profesional adalah
Diklat Prajabatan. Diklat ini bertujuan untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS
agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-nilai dasar profesi PNS
tersebut yang biasa dikenal dengan ANEKA, yang merupakan singkatan dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi,
sehingga ASN dapat memiliki kinerja yang berkompeten untuk menuju ASN kelas
dunia. Pada pola pendidikan yang baru dimana Diklat Prajabatan berganti nama
menjadi Pelatihan Dasar, selain nilai-nilai dasar ANEKA juga terdapat materi
mengenai peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang dikaitkan dengan penerapan niai-nilai ANEKA yaitu Manajemen ASN, Whole
of Government dan Pelayan Publik.
Berdasarkan hal tersebut, Diklat Pelatihan Pra jabatan berguna untuk membentuk
kemampuan bersikap dan bertindak secara profesional dalam mengelola tantangan
dan keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government
yang didasari oleh nilai-nilai dasar PNS berdasarkan peran dan kedudukan PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menjalankan tugas
jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Selain itu, untuk mengindetifikasi berbagai isu masalah yang ada di UPT penulis
berpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan,
Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013 tentang tata tertib lembaga pemasyarakatan
dan rumah tahanan sebagai acuan untuk mengaktulisasikan nilai-nilai dasar ASN.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi) adalah untuk menjadikan Calon
ASN sebagai ASN yang memiliki sikap profesional, berkomitmen sehingga mampu
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Sedangkan tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta keterkaitan
dengan peran dan kedudukan PNS antara lain:
1. Agar Calon ASN dapat mengetahui sejauh mana dapat menerapkan langsung
nilai-nilai dasar tersebut di dalam lingkungan kerjanya;
2. Agar Calon ASN dapat mengubah mindset di dalam dirinya untuk menjadikan
dirinya sendiri sebagai contoh bagi lingkungan kerja di sekitarnya.
3. Agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat dengan sikap ASN
yang akuntabel, berjiwa nasionalisme, memiliki etika publik yang baik,
berorientasi pada komitemen mutu, serta pribadi yang anti korupsi.

C. Gambaran Umum Instansi


Bangunan Cabang Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan yang terletak di
kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi RIAU adalah bangunan
peninggalan jaman Hindia Belanda, yang didirikan pada tahun 1938 yang dikenal
dengan nama “Penjara“. Pada saat itu oleh pemerintah Hindia Belanda bangunan ini
digunakan untuk memenjarakan warga pribumi yang melanggar hukum atau
menentang kebijakan pemerintahan Hindia Belanda.
Pada tahun 1964 dengan berubahnya sistem kepenjaraan menjadi Sistem
Pemasyarakatan, Penjara pun berubah sesuai dengan tuntutan sistem menjadi
Lembaga pemasyarakatan. Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
No: 01.PR.07.03 tahun 1985 secara organisatoris sampai sekarang disebut sebagai
Cabang Rutan Rengat di Teluk Kuantan, yang berarti Cabang RUTAN mempunyai
tugas dan fungsi RUTAN didaerah cabang Hukum RUTAN yang bersangkutan.
Cabang Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT ) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI secara teknis administratif bertanggung jawab dan dibina oleh Kepala
Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RIAU yang mempunyai
tugas pokok menerima ,menampung dan merawat tahanan dari Kepolisian, Kejaksaan
dan Pengadilan yang berada pada wilayah hukum Kabupaten Kuantan Singingi juga
membina narapidana.
Cabang RUTAN Teluk Kuantan yang berlokasi di jalan Imam Bonjol No. 34
menempati lahan seluas 2.190 M2. Luas bangunan Cabang Rutan Teluk Kuantan
hanya 373 M2 tidak bertingkat, yang terdiri dari blok hunian 142 M2, ruang aula 91
M2 dan perkantoran/gudang 140 M2 dengan kapasitas hunian 60 orang. Dengan
struktur bangunan yang ada maka segala bentuk kegiatan tahanan dan narapidana
disesuaikan dengan kebutuhan serta sarana dan prasarana yang tersedia.Struktur
bangunan Cabang RUTAN Teluk Kuantan baik Blok hunian bagi narapidana maupun
area perkantoran telah mengalami renovasi disesuaikan dengan kebutuhan Cabang
Rutan pada kondisi sekarang.Penghuni Cabang Rutan Teluk Kuantan pada saat profil
ini dibuat berjumlah 260.Gedung Cabang Ruatan Teluk Kuantan memiliki kamar
hunian yang terdiri dari kamar napi, kamar tahanan, kamar penghuni anak, penghuni
wanita dan kamar Asimilasi kerja.Selain lahan tersebut Cabang Rutan Teluk Kuantan
memiliki lahan seluas 3.080 M2 yang berlokasi di sei jering kec. Kuantan Tengah
yang diperuntukan rumah dinas dan kegiatan pembinaan narapidana budidaya
tanaman pangan, juga memiliki lahan hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Kuantan Singingi seluas lebih kurang 30.000 M2 yang berlokasi di Sinambek di
peruntukan pembangunan Rutan Teluk Kuantan (masih dalam proses).
1. Struktur Organisasi Cabang Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan

Berdasarkan penerimaan Calon PNS yang diselenggarakan oleh


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2017, Cabang Rutan
Teluk Kuantan mendapatkan tambahan Calon PNS sebanyak 26 (dua puluh enam)
orang yang ditempatkan sesuai dengan formasi jabatannya, yaitu penjaga tahanan
dan perawat pertama. Dengan demikian, saat ini Cabang Rutan Teluk Kuantan
memiliki jumlah pegawai sebanyak 46 (empat puluh enam) orang.
Adapun struktur organsasi Cabang Rutan Teluk Kuantan saat ini adalah:
a. Kepala Cabang Rutan:
Abdul Rasyid Meliala, Amd.IP., SH., MH
b. Kasubsi Yantah Lola:
Boy Fernandes, Amd.IP

KEPALA
A.R Meliala, Amd.IP, SH,
NIP. 197402081999021001

KASUBSI YANTAH LOLA


Boy Fernandes, Amd. IP
NIP.1986013020055011001

KPCR STAF TU STAF REGISTER


Gambar I.1
Struktur Organisasi Cabang Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan

2. Visi dan misi Cabang Rutan Teluk Kuantan


a. Visi
Pelayanan prima dalam mendukung tegaknya supermasi hukum dan
perlindungan hak asasi manusia warga binaan pemsyarakatan
menuju manusia mandiri
b. Misi
Melakukan pelayanan perawatan dan pembimbingan terhadap
tahanan atau narapidana dan melaksanakan sistem pengamanan
yang didukung oleh sistem pengelolahan yang profesional
Sedangkan nilai-nilai dasar yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
Cabang Rutan Teluk Kuantan adalah PASTI SMART yang merupakan singkatan
dari Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif, Serious, Minded,
Active, Responsive, dan Talk. PASTI SMART mengandung makna sebagai
berikut:
a. Profesional
Profesional adalah sumber daya manusia (petugas Balai Pemasyarakatan)
yang memiliki kompetensi, kreativitas, inovasi, konsisten dan koneksi.
b. Akuntabel
Pegawai CABANG RUTAN TELUK KUANTAN ketika bertugas dapat
bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan serta tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Sinergi
Kerjasama dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dengan
terhubung oleh beberapa peran yang berbeda namun saling berkaitan di
dalamnya.

d. Transparan
Prinsip ini menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan serta hasil yang dicapai.
e. Inovatif
Suatu ide gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau sekelompok untuk diadopsi.
f. Serious
Petugas harus serius dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
g. Minded
Petugas harus memiliki pemikiran yang luas dan komprehensif.
h. Active
Petugas harus bekerja secara bersungguh-sungguh.
i. Responsif
Petugas harus peka dalam berbagai permasalahan dan harus tanggap.
j. Talk
Petugas harus dapat menjalin komunikasi yang baik.

3. Uraian Tugas
Petugas penjaga blok hunian adalah seorang petugas pengamanan yang
bertugas di lingkungan dalam blok hunian yang melakukan penjagaan dan
pelayanan kepada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP). adapun uraian tugas
sebagai berikut :

1. Memeriksa dan meneliti keluar masuknya Tahanan / Napi dari dan ke dalam
lingkungan blok/kamar hunian.
2. Menjaga terlaksananya penggunaan ruangan dalam Lapas/Rutan/Cabang
rutan dengan sebaik-baiknya.
3. Ikut mengawasi pelepasan napi/tahanan tepat pada waktunya.
4. Menjaga agar tetap terpisahnya antara Napi/Tahanan Pria, Wanita, Anak
anak dan yang dianggap perlu diasingkan / diamankan.
5. Melaksanakan tertib pembukaan ruangan/blok/ kamar hunian (cara membuka
pintu, cara mengeluarkan dan sebagainya).
6. Melaksanakan tertib penutupan (cara memasukkan orang, cara mengunci
pintu/ruangan, pemeriksaan gembok-gembok, terali besi, plafon dan
sebagainya).
7. Melaksanakan apel jumlah napi/tahanan pada jam-jam yang telah ditentukan
dan apel-apel sehubungan dengan adanya kegiatan penyuluhan, bimbingan
kegiatan dan sebagainya.
8. Mengatur pengantaran napi/tahanan kebagian-bagian yang memerlukan.
9. Melakukan pemeriksaan/penggeledahan kamar/ruangan napi/tahanan dan
juga tempat2 lain di dalam Lapas/Rutan/Cabang Rutan yang dipandang perlu.
10. Memeriksa dan meneliti keluar/ masuknya barang-barang dari/ ke
lingkungan blok/kamar hunian.
11. Membuat buku laporan pelaksanaan tugas jaga.
12. Pengawasan dan penataan kebersihan dan keindahan areal blok hunian.
13. Melaksanakan pengawalan terhadap napi yang memperoleh ijin resmi keluar
Lapas/Rutan/Cabang Rutan, pemindahan, dirawat di rumah sakit luar
Lapas/Rutan/Cabang Rutan, dll.
14. Dalam hal terjadi kericuhan / gangguan keamanan dan ketertiban, segera
mengambil langkah-langkah pertama dan segera melaporkan kepada
Ka.Rupam / Komandan Jaga.
(Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E.22.PR.08.03 Tahun 2001
Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan)
Berdasarkan uraian tugas di atas, kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh penulis selama habituasi adalah melakukan pelayanan dalam menanggapi
hak keluhan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) dalam rangka melakukan
upaya pelayanan prima kepada warga binaan.
Selain itu, pada Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Calon PNS dari UPT
Cabang Rutan Teluk Kuantan adalah:

1) Melakukan serah terima


2) Melakukan buka tutup blok/kamar,mengawasi lalu litas narapidana dan
melakuan pemeriksaan terhadap fisik dan barang-barang bawan
narapidana
3) Melakukan pelayanan dan memberikan arahan kepada naraidana
berupa tata cara kehidupan dan perilaku di dalam blok
4) Megawasi pelaksanaan pembagian makan dan minum
5) melakukan penjagaan dan pengamatan di pos atas
6) melakukan penindakan terhadap narapidana apabila terjadi pelaggaran
dan tata tertib cabang rutan.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR KADER PNS

A. Konsep Aktualisasi
Aktualisasi yang dilakukan oleh Calon PNS adalah dengan berdasarkan dari
kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik
komitmen mutu dan Anti korupsi. Nilai-nilai itulah yang harus di tanamkan
kepada setiap ASN sehingga perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata
tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.Bentuk pertanggungjawaban dalam suatu
instansi adalah kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban
laporan kegiatannya kepada atasan.Nilai-nilai yang terkandung didalam
akuntabilitas ini meliputi tanggungjawab, kepemimpinan, kepercayaan,
disiplin, jujur, transparan, kejelasan target, konsisten, partisipasi,
mendahulukan kepentingan publik, dan adil.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan dan paham kecintaan masyarakat Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang berdasarkan pancasila dan diwujudkan
dalam perilaku sehari-hari.Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya antara lain
adalah religius, saling menghormati, kerja sama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, mendahulukan kepentingan
bersama, menghargai perbedaan pendapat, gotong royong dan persamaan
derajat.

3. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standarnorma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan/keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai- nilai yang terkandung di dalam etika publik ini adalah ramah,
sopan, non-diskriminatif, berintegritas tinggi, cermat, disiplin, taat pada
perintah, menjaga rahasia, taat pada peraturan perundang-undangan, dan
sebagainya.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil yaitu kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
yang diberikan oleh ASN.Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam
komitmen mutu ini adalah efektif, efisien, inovasi,kreatif dan nilai mutu.
5. Anti korupsi
Anti korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.Adapun nilai- nilai
yang terkandung di dalam anti korupsi ini adalah jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia terdiri dari tiga materi pelatihan, yaitu Manajemen ASN,
Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) yaitu ASN untuk menunjang pembangunan NKRI.Manajemen
ASNbertujuan agar ASN mampu menjalankan tugas dan fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa.
2. Pelayanan Publik
Pelayan publik merupakan pelayanan umum yang diberikan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah sebagai pelayan publik. Agar pelayanan publik semakin lebih
baik, maka yang menjadi indikator nilai pelayanan publik adalah transparan,
responsif, murah dan sederhana, tepat waktu, kemudahan akses, adil, dan
kenyamanan
3. Whole of Government
Dalam mewujudkan pelayanan publik dan pelaksanaan kebijakan publik, yang
lebih optimal diperlukan adanya kerjasama antar seksi, instansi maupun
dengan pihak lainnya.Beberapa macam bentuk upayanya adalah koordinasi,
sinkronisasi, kolaborasi, dan komunikasi.

C. Isu Aktualisasi
1. Isu Aktual
Di dalam menetapkan isu untuk rancangan aktualisasi peserta Latihan Dasar
(LATSAR) mengambil dasar dari kurang baiknya Whole Of goverment, Manajemen
ASN dan Pelayanan Publik didalam suatu organisasi yang informasinya bersumber
dari suatu individu dan organisasi. Setelah mendapatkan informasi yang ada pada
suatu organisasi tersebut maka dapat diangkat sebuah isu yang bias digunakan untuk
Rancangan Aktualisasi. Terdapat beberapa isu yang berada didalam UPT Cabang
Rutan Rengat di Teluk Kuantan. Adapun isu-isu yang berkembang yakni :
UPT Cabang Rutan Rengat di Teluk Kuantan merupakan salah satu lembaga
permasyarakatan negara di indonesia, khususnya di Riau. Beberapa isu yang sedang
hangat diperbincangkan di UPT Cabang Rutan Rengat di Teluk Kuantan adalah
Kurang Optimalnya Penghijauan di lingkungan Cabang Rutan Rengat di Teluk
kuantan. Poin yang dimaksud penghijauan lingkungan dikarenakan masih kurang
bersihnya udara di lingkungan Cabang Rutan Rengat di Teluk kuantan terutama
didalam blok hunian. Oleh karena itu, demi menciptakan lingkungan yang sehat dan
nyaman di lingkungan tempat kerja dibutuhkan penghijauan lingkungan. Isu yang
diangkat ini mempunyai dasar hukum :
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia
Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Kode Etik Perilaku Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia BAB II Kode Etik dan Perilaku
Pasal 7 point b dengan bunyi “Kode Perilaku dari nilai profesional tercermin
dalam prilaku pegawai dalam menjaga lingkungan tempat kerja dalam keadaan
bersih, sehat, aman dan nyaman”.
2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Permasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara BAB II Kewajiban dan Larangan Pasal 3 point f
dengan bunyi “setiap narapidanaatau tahanan wajib menjaga kebersihan diri dan
lingkungan hunian serta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
kebersihan lingkungan hunian”.
Dalam menentukan core issue digunakan alat bantu analisis isu dimana pada
rancangan aktualisasi ini penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) yang penilaiannya menggunakan skala 1-5 (5= sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil), berikut ditampilkan hasilnya :

Table 1. Identifikasi Isu


Prioritas
No. Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

belum optimalnya tempat penjemuran


1.
pakaian WBP 3 4 4 12 III
belum optimalnya tempat pembuangan
2.
sampah di bawah Pos Tinggi 4 4 5 13 II
Belum optimalnya Penghijauan di
lingkungan Blok Hunian Cabang
3. 5 4 5 14 I
Rumah Tahanan Negara Rengat di
Teluk Kuantan
belum optimalnya tempat bermain anak
4. 3 4 3 10 IV
di area kunjungan

Keterangan :
U (Urgency) : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
S (Seriousness) : Seberapa serius suatu isu harus dibahas di kaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak di tangani sebagaimana mestinya
Skala Likert 1-5 (5 = Sangat besar 4 = Besar 3 = Sedang 2 = Kecil 1 = Sangat Keci)

Berdasarkan hasil penilaian prioritas menggunakan USG, skor tertinggi ada


pada isu ketiga adalah “Kurang Optimalnya Penghijauan di Lingkungan Cabang
Rumah Tahanan Negara Rengat di Teluk Kuantan”. Isu ini memiliki skor 14 dan
menjadi isu prioritas (core issue) yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi.

2. Kegiatan
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang ada di
dalam unit kerja tersebut adalah :
1. Pengusulan pembuatan banner kepada atasan atau mentor yang berisikan
ajakan pentingnya penghijauan di lingkungan blok hunian
2. Menempelkan banner dan memberitahukan kepada warga binaan
permasyakatan (WBP) tentang pentingnya penghijauan di lingkungan blok
hunian
3. Membuat kegiatan Hijaukan Blok Hunian kepada warga binaan
permasyarakatan (WBP)
4. Melakukan kegiatan gotong royong dalam membangun kesadaran warga
binaan permasyarakatan (WBP) untuk peduli terhadap lingkungan blok
hunian
5. Menyediakan tanaman-tanaman hias untuk pintu utama, pos kepala regu
pengamanan, dan pos blok hunian
6. Membuat daftar piket tamping kebersihan untuk menyiram tanaman
7. Membuat laporan hasil akhir kegiatan sebagai bahan evaluasi
D. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Cabang Rumah Tahanan Negara Rengat di
Teluk Kuantan
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya tempat penjemuran
pakaian WBP
2. Kurang optimalnya tempat pembuangan
sampah di bawah Pos Tinggi
3. Kurang Optimalnya Penghijauan di
lingkungan blok hunian Cabang Rumah
Tahanan Negara Rengat di Teluk
Kuantan
4. Kurang optimalnya tempat bermain anak
di area kunjungan

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Penghijauan


di lingkungan Cabang Rumah Tahanan
Negara Teluk Kuantan

Gagasan Pemecahan Isu : Mengoptimalkan Penghijauan


di lingkungan Cabang Rumah Tahanan
Negara Teluk Kuantan

Rancangan Aktualisasi :
1. Pengusulan pembuatan banner kepada atasan atau mentor yang berisikan
ajakan pentingnya penghijauan di lingkungan blok hunian
Tabel 2. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 1
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Pengusulan pembuatan banner kepada atasan atau mentor
yang berisikan ajakan pentingnya penghijauan di
lingkungan blok hunian
Tahapan Kegiatan 1. Mengumpulkan aturan-aturan mengenai kenyamanan
dan kebersihan di lingkungan blok hunian
2. Mencari data bahwa di lingkungan blok hunian Cabang
Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan masih belum
optimalnya penghijauan
3. Membuat desain banner
4. Menemui dan memaparkan kepada atasan atau mentor
tentang penting nya penghijauan dilingkungan blok
hunian serta memperlihatkan contoh desain banner
5. Mendengarkan dan mencatat saran saran dari atasan
atau mentor
6. Mencetak Banner pentingnya penghijauan di
lingkungan blok hunian
7. Melakukan survei tempat penempelan banner yang
strategis
Output / Hasil Terlaksananya pengusulan banner yang berisikan
pentingnya penghijauan di lingkungan blok hunian
Nilai Dasar Akuntabilitas
Dalam membuat desain banner, saya akan membuat desain
banner kreatif yang berisikan gambar dan kalimat yang
mudah ditangkap publik dalam memahami maksud dan
tujuan kejelasan taget yang akan dicapai
Nasionalisme
Dalam mendengarkan dan mencatat saran saran dari
mentor, saya akan menghormati saran saran dari mentor
dengan cara mendengarkan mentor dengan baik serta
mencatat saran nya
Sila Ke – 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan)
Etika Publik
Saat saya menemui dan memaparkan kepada mentor
tentang penting nya penghijauan di lingkungan blok hunian
serta memperlihatkan contoh desain banner tersebut, saya
akan menjelaskan kepada mentor secara bahasa sopan
satun dengan cara menggunakan bahasa yang jelas,
mudah mengerti, singkat dan padat
Komitmen Mutu

Anti Korupsi
Dalam melakukan dokumentasi pencarian data bahwa
Cabang Rumah Tahanan Negara Teluk Kuantan belum
optimalnya penghijauan lingkungan, maka saya akan
melaporkan dengan jujur kepada mentor dengan cara
menampilkan data yang sesuai dengan apa adanya
Peran ASN dalam
NKRI (Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole
Of Government)
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi
Penguatan Nilai-
nilai Organisasi
2. Menempelkan banner dan memberitahukan kepada warga binaan
permasyakatan (WBP) tentang pentingnya penghijauan di lingkungan blok
hunian
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 2
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Menempelkan banner dan memberitahukan kepada warga
binaan permasyakatan (WBP) tentang pentingnya
penghijauan di lingkungan blok hunian
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada atasan atau mentor untuk
melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Memberikan informasi kepada teman sejawat kegiatan
yang akan dilaksanakan
3. Berkoordinasi kepada kepala regu pengamanan untuk
melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Menempelkan benner tentang pentingnya menanam
untuk penghijauan didalam blok hunian
5. Mengeluarkan warga binaan permasyarakatan (WBP)
saat jadwal berangin kamarnya
6. Memberitahukan kepada warga binaan
permasyarakatan (WBP) dengan cara ketika jam
berangin penulis akan langsung mengajak pentingnya
penghijauan blok hunian
7. Melapor kepada kepala regu pengamanan bahwa
kegiatan telah selesai dilaksanakan
Output / Hasil Terwujudnya kesadaran warga binaan permasyakatan
(WBP) tentang pentingnya penghijauan dilingkungan blok
hunian

Nilai Dasar Akuntabilitas


Dalam memberitahukan kepada warga binaan
permasyakatan (WBP) tentang pentingnya penghijauan di
lingkungan blok hunian tersebut, maka saya akan
melakukannya secara bertanggung jawab dengan cara
memberitahukan manfaat dari pentingnya penghijauan
lingkungan diblok hunian
Nasionalisme
Dalam Memberitahukan kepada warga binaan
permasyarakatan (WBP) pentingnya penghijauan blok
hunian, maka saya akan berlaku adil dengan cara tidak
membedakan kamar hunian dalam memberitahukan
pentingnya penghijauan dilingkungan blok hunian
Sila Ke – 5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia)
Etika Publik
Dalam Memberitahukan kepada warga binaan
permasyarakatan (WBP) pentingnya penghijauan blok
hunian, maka saya akan melaksanakan secara sopan dan
santun dan tetap menghormati WBP dengan cara
mengucapkan salam sebelum memulai kegiatan dan
singkat, padat dan jelas serta menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Dalam Memberitahukan kepada warga binaan
permasyarakatan (WBP) pentingnya penghijauan blok
hunian, maka saya akan melaksanakan secara kerja keras
dengan cara melaksanakan kegiatan dengan semangat
bekerja keras dan ikhlas tanpa mengeluh
Peran ASN dalam
NKRI (Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole
Of Government)
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi
Penguatan Nilai-
nilai Organisasi

3. Membuat kegiatan Hijaukan Blok Hunian kepada warga binaan


permasyarakatan (WBP)
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 3
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Membuat kegiatan Hijaukan Blok Hunian kepada warga
binaan permasyarakatan (WBP)

Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada atasan atau mentor dengan


membuat surat izin untuk melakukan kegiatan
Hijaukan Blok Hunian

2. Memberikan informasi kepada rekan sejawat tentang


kegiatan yang akan dilakukan
3. Mempersiapkan pot dan tanaman sebagai media
kegiatan Hijaukan Blok Hunian
4. Mendata nama-nama warga binaan permasyarakatan
WBP dan menyiapkan daftar hadir
5. Berkoordinasi kepada kepala regu pengamanan
(Karupam) untuk mengumpulkan ketua kamar
6. Mengumpulkan Warga binaan permasyarakatan
7. Melakukan pemasangan pita hijau sebagai simbol
semangat dalam rangka Hijaukan Blok Hunian
8. Melakukan kegiatan Hijaukan Blok Hunian dengan
melakukan penanaman tanaman kedalam pot yang
sudah disediakan
9. Menutup kegiatan Hijaukan Blok Hunian
10. Mengembalikan ketua kamar ke kamar masing-masing
11. Melapor kepada komandan jaga bahwa kegiatan sudah
selesai dan Ketua kamar telah kembali ke kamar
masing-masing
Output / Hasil Terciptanya sirkulasi udara yang sehat didalam blok
hunian
Nilai Dasar Akuntabilitas
Dalam mempersiapkan pot dan tanaman sebagai media
kegiatan Hijaukan Blok Hunian, maka saya akan
mempersiapkan pot dan tanaman secara bertanggung
jawab dengan cara mempersiapkan pot dan tanaman
beberapa hari sebelum kegiatan dilakukan

Nasionalisme
Melakukan kegiatan Hijaukan Blok Hunian dengan
melakukan penanaman tanaman kedalam pot yang sudah
disediakan, maka saya akan bekerja sama dengan warga
binaan permasyakatan (WBP) dengan cara melakukan
penanaman tanaman secara bersama-sama
Sila Ke – 3 (Persatuan indonesia)
Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi

Peran ASN dalam


NKRI (Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole
Of Government)
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi
Penguatan Nilai-
nilai Organisasi

4. Melakukan kegiatan gotong royong dalam membangun kesadaran warga


binaan permasyarakatan (WBP) untuk peduli terhadap lingkungan blok
hunian

Tabel 5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 4


URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Melakukan kegiatan gotong royong dalam membangun
kesadaran warga binaan permasyarakatan (WBP) untuk
peduli terhadap lingkungan blok hunian
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada atasan atau mentor dengan
membuat surat izin untuk melakukan kegiatan gotong
– royong
2. Memberikan informasi kepada rekan sejawat tentang
kegiatan yang akan dilakukan
3. Mendata nama-nama warga binaan permasyarakatan
WBP dan menyiapkan daftar hadir
4. Berkoordinasi kepada kepala regu pengamanan untuk
mengumpulkan warga binaan permasyarakatan
(WBP)
5. Mengeluarkan warga binaan permasyarakatan (WBP)
6. Melakukan kegiatan gotong royong dengan
membersihkan seluruh lingkungan blok hunian
7. Mendokumentasikan kegiatan gotong royong
Output / Hasil Terwujudnya lingkungan blok hunian yang bersih, asri
dan nyaman
Nilai Dasar Akuntabilitas

Nasionalisme

Etika Publik

Komitmen Mutu

Anti Korupsi
Peran ASN dalam
NKRI (Manajemen
ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole
Of Government)
Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi
Penguatan Nilai-nilai
Organisasi

5. Menyediakan Tanaman- tanaman hi


Tabel 6. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 5
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Membuat dan menempelkan label tong sampah organik
dan non organik.
Tahapan Kegiatan 1. Mencari bentuk desain dan membuat label tong
sampah organik dan anorganik
2. Mendata berapa tong sampah yang akan disediakan
3. Mengusulkan penambahan tong sampah, apabila
terdapat kekurangan
4. Mencetak label tong sampah sesuai degan jumlah
tong sampah yang ada
5. Menempelkan label tong sampah
Output / Hasil Terlaksananya kegiatan menempelkan label tong sampah
organik dan non organik di dalam blok hunian WBP
Nilai Dasar Akuntabilitas
Saya akan mencari bentuk desain yang menarik dan
bertangung jawab akan membuat label sampah organik
dan non organik sesuai jumlah tempat sampah yang
tersedia di blok hunian Lapas Perempuan Kelas IIA
Pekanbaru.
Nasionalisme
Saya akan bekerjasama dengan rekan sejawat yang ahli
desain untuk membuat label tong sampah agar hasilnya
tampak bagus dan menarik. Hal ini sesuai dengan sila
ketiga (gotong-royong).
Etika Publik
Dalam meminta bantuan kepada rekan sejawat pada
pembuatan label tong sampah, maka saya akan senantiasa
bersikap sopan, santun dan ramah. Agar rekan sejawat
merasa dihargai.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan label tong
sampah organik dan non organik, saya akan melakukan
secara efektif dan efisien. Dengan menggunakan teknik
PDCA, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Plan (Rencana)
Saya akan membuat label tong sampah organik dan
non organic dengan tampilan yang bagus dan
menarik. Kemudian saya akan menempelkan label
tong sampah sesuai dengan jumlah tong sampah yang
tersedia
2. Do (Melakukan)
Saya melaksanakan perencanaan yang saya buat.
3. Check
Apakah gagasan/ide tersebut efektif untuk
dilaksanakan?
4. Action
- Jika hasil evaluasi tersebut efektif maka akan
diadopsi.
- Jika hasil evaluasi rancangan kurang efektif maka
akan diadaptasi
- Jika hasil evaluasi rancangan tidak efektif maka
akan dibatalkan (abandon).
Anti Korupsi
Melaporkan biaya yang telah digunakan kepada atasan
dalam proses pembuatan label tong sampah secara jujur
dengan memberikan bukti pembayaran (nota)
perbelanjaan alat dan bahan untuk pembuatan label tong
sampah.
Peran ASN dalam Manajemen ASN: Dengan adanya penempelan label
NKRI (Manajemen tong sampah organik dan non organik, maka hal ini dapat
ASN, Pelayanan menggambarkan terlaksananya manajemen ASN di Lapas
Publik, dan Whole Of Perempuan Kelas II A Pekanbaru.
Government)
Kontribusi Terhadap Kegiatan ini sesuai dengan misi UPT Lapas Perempuan
Visi dan Misi Klas IIA Pekanbaru yaitu: Pembinaan dan Pembimbingan
WBP Dalam Kerangka Penegakan Hukum demi
terwujudnya visi Lapas Perempuan Klas IIA Pekanbaru.
Penguatan Nilai-nilai Dengan terlaksanaknya penempelan label tong sampah
Organisasi organik dan non organik akan menguatkan nilai
Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif.

6. Membuat daftar piket tamping kebersihan untuk menyiram tanaman

Tabel 7. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 6


URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Mengumpulkan sampah–sampah yang telah terpisah pada
tempat sampah.
Tahapan Kegiatan 1. Berkoordinasi dengan teman sejawat
2. Berkoordinasi dengan ketua kamar / petugas piket
3. Mengumpulkan sampah-sampah yang telah terpisah
pada tempat sampah.
Output / Hasil Terkumpulnya sampah-sampah yang telah terpisah pada
tempat sampah.
Nilai Dasar Akuntabilitas
Saya akan bertangung jawab dalam kegiatan
mengumpulkan sampah-sampah yang telah terpisah pada
tempat sampah dengan penuh tanggung jawab dan
berkelanjutan (konsisten).
Nasionalisme
Saya akan berkerjasama dengan teman sejahwat dan
ketua kamar hunian. Hal ini sesuai dengan sila ketiga
(gotong royong).
Etika Publik
Saya akan bersikap sopan saat berkoordinasi dengan
atasan dan teman sejahwat serta ketua kamar hunian.
Selain itu saya akan bersikap cermat dalam mengawasi
WBP saat melaksanakan kegiatan mengumpulkan
sampah-sampah yang telah terpisah pada tempat sampah.

Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan mengumpulkan sampah-
sampah yang telah terpisah pada tempat sampah, maka
saya akan melakukan secara efektif.
Anti Korupsi
Saat melakukan kegiatan pemisahan sampah saya akan
bekerja keras dan kerja ikhlas.
Peran ASN dalam Manajemen ASN: Dengan adanya kegiatan
NKRI (Manajemen mengumpulkan sampah-sampah yang telah terpisah pada
ASN, Pelayanan tempat sampah, maka hal ini dapat menggambarkan
Publik, dan Whole Of terlaksananya manajemen ASN di Lapas Perempuan
Government) Kelas II A Pekanbaru.
Kontribusi Terhadap Dengan melakukan kegiatan pemisahan tong sampah
Visi dan Misi organik dan non organik, dapat mewujudkan Misi Lapas
Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, yaitu melaksanakan
perawatan tahanan dan Pembinaan serta Pembimbingan
WBP dalam kerangka penegakan hukum.
Penguatan Nilai-nilai Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, maka akan
Organisasi menguatkan nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif

7. Menyerahkan sampah yang telah dipisah ke Bidang Kegiatan Kerja


(Giatja) sebagai sarana untuk kegiatan kerja WBP.
Tabel 8. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 7
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Menyerahkan sampah yang telah dipisah ke Bidang
Kegiatan Kerja (Giatja) sebagai sarana untuk kegiatan
kerja WBP.
Tahapan Kegiatan 1. Berkoordinasi dengan teman sejawat
2. Berkoordinasi dengan petugas piket
3. Mengumpulkan sampah yang telah dipilah / dipisah
4. Menyerahkan sampah yang telah dipilah / dipisah ke
Giatja
Output / Hasil Kegiatan kerja (Giatja) mendapatkan sampah yang sudah
terkumpulkan oleh WBP sesuai dengan pengelompokan
jenis sampahnya.
Nilai Dasar Akuntabilitas
Saya akan bertangung jawab dalam kegiatan
pengumpulan sampah organik dan non organik hingga
diserahkan ke Giatja.
Nasionalisme
Saya akan berkerjasama dengan teman sejahwat dan
ketua kamar hunian. Hal ini sesuai dengan sila ketiga
(gotong royong).
Etika Publik
Saya akan menggunakan bahasa yang sopan dan santun
saat pengumpulan sampah, ketika bertemu dengan WBP
dan saya menerapkan teknik komunikasi yang efektif,
agar dapat dipahami oleh WBP.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kegiatan menyerahkan sampah
yang telah dipilah / dipisah ke Giatja saya akan
melakukan secara efektif dengan cara mengumpulkan
sampah ke Giatja setiap harinya.

Anti Korupsi
Saya akan bertangung jawab dalam melaksanakan
menyerahkan sampah yang telah dipilah / dipisah ke
Giatja.
Peran ASN dalam Whole Of Government: Dengan terlaksanaknya
NKRI (Manajemen kegiatan menyerahkan sampah yang telah dipilah /
ASN, Pelayanan dipisah ke Giatja, hal tersebut menunjukkan adanya
Publik, dan Whole kerjasama antara WBP dengan pihak Giatja (Kegiatan
Of Government) Kerja).
Kontribusi Terhadap Kegiatan ini sesuai dengan Misi UPT Lapas Perempuan
Visi dan Misi Klas IIA Pekanbaru yaitu: Pembinaan dan Pembimbingan
WBP Dalam Kerangka Penegakan Hukum demi
terwujudnya visi Lapas Perempuan Klas IIA Pekanbaru.
Penguatan Nilai-nilai Dengan terlaksanaknya kegiatan menyerahkan sampah
Organisasi yang telah dipilah / dipisah ke Giatja, maka akan
menguatkan nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif.

8. Melaksanakan kontrol rutin kebersihan ke dalam blok hunian WBP pada


saat jam bertugas.
Tabel 9. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 8
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Melaksanakan kontrol kebersihan ke dalam blok hunian
WBP pada saat jam bertugas.
Tahapan Kegiatan 1. Membuka pintu masuk blok hunian WBP.
2. Masuk ke dalam blok hunian WBP.
3. Berkeliling ke setiap sel hunian WBP.
4. Berkomunikasi dengan WBP, menanyakan keadaan
atau keluhan dari WBP.
Output / Hasil Terciptanya blok hunian WBP yang bersih dan asri.
Nilai Dasar Akuntabilitas
Konsisten dan Bertanggung jawab: Saya akan
memeriksa keadaan lingkungan sekitar untuk memastikan
tidak ada sampah secara berkala dan konsisten serta
bertanggung jawab untuk memastikan keadaan blok
hunian aman dan tidak terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan.
Nasionalisme
Saya akan berkerjasama dengan teman sejahwat ketika
mengotrol blok hunian WBP. Hal ini sesuai dengan sila
ketiga (gotong royong).
Etika Publik
Saat berkomunikasi dengan WBP saya akan bertutur
bahasa yang baik dan bersikap sopan.
Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan kontrol kebersihan ke dalam blok
hunian WBP pada saat jam bertugas, saya akan
melakukan secara efektif sesuai dengan SKP kerja.
Anti Korupsi
Saya akan jujur dalam melaporkan hasil pengawasan
kepada atasan sesuai dengan fakta yang saya temui di
lapangan dengan menunjukkan dokumentasi hasil kontrol
rutin saat jam bertugas.
Peran ASN dalam Manajemen ASN: Dengan adanya kontrol kebersihan ke
NKRI (Manajemen dalam blok hunian WBP pada saat jam bertugas, maka hal
ASN, Pelayanan ini dapat menggambarkan terlaksananya manajemen ASN
Publik, dan Whole di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru.
Of Government)
Kontribusi Terhadap Dengan dilakukannya kegiatan ini dapat mendukung visi
Visi dan Misi Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru yaitu Pulihnya
kesatuan Hubungan Hidup, Kehidupan dan Penghidupan
WBP Sebagai Individu, Anggota Masyarakat dan
Makhluk Tuhan YME
Penguatan Nilai-nilai Dengan dilaksanakannya kegiatan kontrol kebersihan ke
Organisasi dalam blok hunian WBP pada saat jam bertugas maka
akan menguatkan nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif

9. Melakukan evaluasi dan monitoring mingguan/bulanan tentang pemisahan


sampah diblok hunian WBP.
Tabel 10. Rancangan Aktualisasi Kegiatan 9
URAIAN KETERANGAN
Kegiatan Evaluasi dan monitoring mingguan/bulanan.
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada komandan jaga
2. Memasuki blok
3. Memeriksa kebersihan di lingkungan blok dan
kamar hunian
4. Melaporkan hasil evaluasi dan monitoring
Output / Hasil Adanya laporan evaluasi dan monitoring mingguan atau
bulanan tentang pemisahan sampah diblok hunian WBP.
Nilai Dasar Akuntabilitas
Dalam hal ini saya meminta izin terlebih dahulu kepada
atasan atau komandan jaga agar kegiatan ini bersifat
Transparan serta komandan mengetahui maksud dan
tujuan saya memasuki blok.
Nasionalisme
Saya bertangung jawab dalam membuat laporan evaluasi
dan monitoring mingguan atau bulanan tentang
pemisahan sampah diblok hunian WBP. Hal ini sesuai
dengan Sila Pertama (Bertangung jawab).
Etika Publik
Saat berkomunikasi dengan atasan/ mentor mengenai
hasil evaluasi dan monitoring saya akan bertutur bahasa
yang baik dan bersikap sopan.
Komitmen Mutu
Saya akan membuat laporan mingguan/bulanan untuk
membantu proses pelaporan hasil evaluasi dan monitoring
kepada atasan/mentor
Anti Korupsi
Dalam melaporkan hasil evaluasi dan monitoring saya
akan jujur dengan menyampaikan hasil evaluasi dan
monitoring yang sesuai dengan fakta di lapangan.
Peran ASN dalam Whole Of Government: Dengan terlaksananya kegiatan
NKRI (Manajemen melaporkan hasil evaluasi dan monitoring, maka saya kan
ASN, Pelayanan melaporkan dan berkonsultasi kepada atasan sehingga
Publik, dan Whole terciptanya lingkungan blok hunian yang bersih dan hasil
Of Government) pemilahan sampah dapat dimanfaatkan oleh Giatja untuk
menjalin kerjasama yang berhubungan dengan Whole Of
Government.
Kontribusi Terhadap Dengan dilakukannya kegiatan ini dapat mendukung visi
Visi dan Misi Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru yaitu Pulihnya
kesatuan Hubungan Hidup, Kehidupan dan Penghidupan
WBP Sebagai Individu, Anggota Masyarakat dan
Makhluk Tuhan YME.
Penguatan Nilai-nilai Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, maka akan
Organisasi menguatkan nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan dan Inovatif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II di Lingkungan Kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau tahun 2018 memberikan syarat
kepada peserta untuk membuat rancangan aktualisasi yang untuk selanjutnya
diterapkan di tempat kerja masing-masing (habituasi). Rancangan aktualisasi dibuat
dengan cara memecahkan isu atau masalah pokok yang terjadi serta gagasan
pemecahan masalah yang dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Rancangan
aktualisasi ini dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi) serta peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayan Publik).Selain
itu, kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan pula dengan visi dan misi organisasi serta
tata nilai organisasi Lapas Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini pada dasarnya dilakukan untuk memberikan
panduan bagi Calon PNS mengenai hal-hal yang akan diaktualisasikan selama proses
habituasi. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis memilih isu yang diangkat adalah
“Kurangnya kesadaran WBP dalam memilah sampah di lingkungn Lapas
Perempuan Kelas IIA Pekanbaru”. Isu ini merupakan isu prioritas (core issue)
yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi, dengan gagasan pemecahan isu
berupa 10 (sepuluh) kegiatan.

B. SARAN

Adapun saran dari rancangan aktualisasi ini yaitu peserta berharap Pimpinan
dan seluruh staf jajaran di unit kerja Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru dapat
memberikan persetujuan, dukungan, motivasi dan bimbingan selama melaksanakan
kegiatan rancangan aktualisasi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2014. Salinan Peraturan Kepala Lembaga


Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 Pedoman Penyelenggara
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggara Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas. Modul Penyelenggara Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi. Modul Penyelenggara Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik. Modul Penyelenggara Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggara
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme. Modul Penyelenggara Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 Tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Perawat pertama

Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

Purwanto Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara.

Suwarno Yogi, danTri AtmojoSejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi Modul


Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Utomo Tri Widodo W, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai