Anda di halaman 1dari 100

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN di Bagian Umum dan


Keuangan Subbagian Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


GOLONGAN III

Disusun Oleh:
Nama : Brian Ahmad Nur Hasan, S.E.
NIP : 199205082019031014
Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara
Unit Kerja : Bagian Umum dan Keuangan POLIWANGI
Angkatan : XII
Nomor Presensi : 09
Mentor : Wahyu Yulianingsih, S.Si.
Coach : Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.M.

PELATIHAN DASAR CALON PNS


GOLONGAN III ANGKATAN XII
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Alhamdulillah Hirabbil’alamin, Puji syukur saya panjatkan Kehadirat


Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS ini dapat tersusun dengan baik.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai internalisasi nila-nilai dasar
ASN dalam rangka Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XII tahun
2020 secara daring. Selain memahami materi pelatihan dasar CPNS, penulis
juga dituntut agar dapat mengimplementasikan materi yang didapat selama
On Campus menjadi aktual nyata dengan diwujudkan dalam kegiatan sehari-
hari, terutama saat Off Campus yakni di Unit Kerja masing-masing.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan, saran, masukan dan kritik yang membangun dalam
laporan aktualisasi ini, yaitu:
1. Bapak Son Kuswadi, Dr. Eng., selaku Direktur Politeknik Negeri
Banyuwangi yang telah mendukung terselenggaranya Pelatihan Dasar
CPNS Tahun 2020 secara daring ini.
2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum, sebagai Kepala Pusdiklat
Kemendikbud, yang berkontribusi menyelenggarakan kegiatan diklat latsar
secara daring ini.
3. Ibu Wahyu Yulianingsih, S.Si. sebagai Ketua Kasubbag Keuangan
Politeknik Negeri Banyuwangi yang berkenan membimbing saya sebagai
mentor dan telah memberikan banyak arahan dan saran yang membangun.
4. Bapak Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.Si. selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan kualitas
Laporan Aktualisasi ini.
5. Bapak Drs. Marjuki, M.Pd. selaku penguji dalam seminar Laporan
Aktualisasi.
6. Ibu Saya, Sulikah, yang selalu memberi doa dan dukungannya demi
kelancaran proses Diklat ini.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iv
Daftar Isi .......................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Tujuan Aktualisasi ................................................................................... 4

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................ 5

A. Analisis Dampak Isu Jika tidak Diselesaikan .......................................... 5


B. Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................................... 7
C. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 21
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya ........................................................... 22

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 23

A. Simpulan ............................................................................................... 23

B. Saran..................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 8
Tabel 2. Pelaksanaan Aktualisasi .......................................................... 21
Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasinya ........................................ 22

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sesuai Undang-undang
tersebut, di dalam pasal 65 menyebutkan bahwa CPNS yang diangkat
menjadi PNS harus lulus pendidikan dan pelatihan, serta harus sehat
jasmani dan rohani. Pelaksanaan Diklat Prajabatan sesuai dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 21 dan 22 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan III maka mulai tahun
anggaran 2017 diterapkan kurikulum diklat prajabatan pola baru atau yang
sekarang disebut dengan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS.
Menurut peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia No. 12 Tahun 2018, CPNS berkewajiban mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS yang dilakukan secara berintegrasi yang bertujuan untuk
membangun integritas, moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, membentuk karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Latsar CPNS ini mempunyai tujuan menekankan pada
pengembangan karakter CPNS untuk menciptakan pelayan prima kepada
masyarakat yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu
tujuan tersebut merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki
setiap ASN karena pada dasarnya fungsi ASN sebagai pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.
Pelatihan dasar dilakukan untuk membangun kompetensi yang
diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam

1
kerangkan NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas. Pendidikan dan pelatihan bagi CPNS ini
juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, di mana masa percobaan
merupakan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menerapkan agenda
habituasi sebagai salah satu kurikulum pembentukan karakter PNS.
Pembelajaran Agenda Habituasi berkaitan dengan mata pelatihan yang
telah dipelajari yaitu mata pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara,
Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole of Government.
Harapannya PNS mampu melaksanakan peran dan kedudukannya dalam
menginternalisasi berbagai nilai tersebut di unit kerjanya masing-masing
agar menjadi PNS yang profesional.
Laporan Aktualisasi ini memaparkan hasil penerapan nilai-nilai yang
ada di dalam Agenda 2 yaitu ANEKA (Akuntablitias, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Laporan ini juga memuat
kegiatan yang telah dilaksanakan di unit kerja penulis, yaitu di Subbagian
Keuangan Bagian Umum dan Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi.
Kegiatan dalam laporan ini merupakan realisasi dari rancangan aktualisasi
yang telah disusun berdasarkan atas isu-isu pokok yang muncul pada unit
kerja penulis. Isu yang dipilih yaitu belum optimalnya pengelolaan barang
milik negara di Politeknik Negeri Banyuwangi. Tahapan-tahapan kegiatan
dilakukan sebagai bentuk solusi permasalahan tersebut. Setiap kegiatan
yang dilakukan merupakan implementasi dan habituasi mata diklat
Agenda II (ANEKA) dan mata diklat Agenda III (Kedudukan ASN dalam
NKRI).
Barang Milik Negara (BMN) merupakan aset Negara yang dibeli
atau diperoleh dari beban APBN atau diperoleh dari perolehan lainnya
yang sah, digunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi

2
kementerian/lembaga. Barang milik negara memerlukan pengelolaan dan
penatausahaan yang memadai baik secara fisik, hukum maupun
akuntansi. Pengelolaan dan penatausahaan yang baik akan sangat
bermanfaat dalam menjaga kondisi fisik, pengamanan, pengakuan, dan
penilaian BMN tersebut.
Permasalahan klasik yang sering timbul di lapangan terkait BMN
yaitu manajemen sumber daya yang kurang baik, ketidakpedulian dalam
pemeliharaan BMN, dan penatausahaan BMN yang belum maksimal.
Oleh karena itu meskipun pengelolaan BMN belum sempurna seperti yang
diharapkan, setidaknya pengelolaan BMN harus dimulai dari sejak dini
karena aset pemerintah adalah kekayaan yang harus dipelihara,
diamankan, dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai amanah yang harus
diemban oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap BMN
tersebut. Pengelolaan BMN diatur dalam Undang-undang Republik
Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan
Pemerintah RI No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN.
Pengelolaan BMN dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian
hukum, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Praktik yang dilakukan
oleh lembaga yang diberi tugas oleh peraturan perundang-undangan
mengenai pengelolaan BMN bisa saja berbeda dengan ketentuan yang
telah mengatur mengenai pedoman pengelolaan BMN tersebut.
Optimalisasi BMN dimulai dari proses perencanaan dan
penganggaran yang berfokus pada output, pengadaan yang transparan,
penggunaan yang tepat, pemeliharaan yang rutin, pengendalian dan
penatausahaan yang baik sampai dengan penghapusan yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Optimalisasi BMN yang baik akan
berpengaruh terhadap efiensi anggaran dan efektivitas kegiatan
pengelolaan BMN. Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) merupakan
institusi pendidikan vokasi di Kabupaten Banyuwangi yang berada di
bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Poliwangi
memiliki berbagai macam BMN yang harus dikelola dengan sistem yang
baik dan harus dipahami oleh setiap yang terlibat di dalam institusi. Barang

3
Milik Negara merupakan salah satu modal kerja yang sumber atau
sasarannya mudah untuk disalahgunakan. Pengendalian internal dan
pengawasan yang memadai sangat dibutuhkan untuk melindungi BMN
tersebut. Keberhasilan pengelolaan BMN harus didukung dengan sistem
pengelolaan BMN yaitu menerapkan sistem pengendalian internal BMN
terhadap BMN tersebut dan pihak-pihak yang terkait agar dalam
pengelolaanya dapat lebih efektif, efisien dan dapat dipertanggung
jawabkan.

B. Tujuan Aktualisasi
Adapun Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Memahami lebih baik dan lebih dalam tentang nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Mampu mengimplementasikan nilai-nila dasar ANEKA yaitu mewujudkan
akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan seluruh proses kegiatan
dan hasil yang akan dan telah dicapai, menanamkan sikap nasionalisme
demi terwujudnya cinta tanah air, adanya etika publik sebagai bagian
yang tak terpisahkan dalam proses pembentukan karaktek ASN yang
mampu melayani masyarakat dengan baik, mempertahankan komitmen
mutu dalam menyusun suatu kegiatan sehingga menghasilkan sesuatu
yang bernilai, dan selalu mengedepankan sikap anti korupsi demi
pelayanan yang terbaik untuk instansi maupun masyarakat luas.
3. Mampu mewujudkan pengelolaan BMN yang lebih baik dan sistematis
sehingga memudahkan dalam bekerja serta memberikan bentuk
pengendalian yang lebih baik demi terwujudnya mutu pelayanan yang
memuaskan.
4. Diharapkan bisa membentuk kebiasaan yang baik dengan dibentuknya
SOP ini dan bisa menjadi pedoman pelaksaaan kegiatan untuk pihak-
pihak yang terkait.

4
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan


Isu yang diangkat pada kegiatan aktualisasi ini adalah “belum
optimalnya proses pengelolaan barang milik negara di Politeknik Negeri
Banyuwangi”. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) merupakan gagasan yang
diambil sebab di Poliwangi belum ada SOP terkait Pengelolaan BMN.
Optimalisasi pengelolaan BMN harus dilakukan oleh pengelola BMN
demi terwujudnya tata kelola barang yang handal, selain itu untuk
mewujudkan good governace di lingkunan Poliwangi sehingga tercipta
transparansi, keefektifan, keefisienan, akuntabilitas terhadap pengelolaan
BMN. Salah cara untuk mengoptimalkan pengelolaan BMN dengan
membentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bisa menjadi
pedoman dan pengukuran kinerja pegawai maupun sumber daya manusia
yang terlibat di dalam SOP tersebut. Selama ini belum terbentuk SOP
yang mengatur tentang pengelolaan BMN di Poliwangi sehingga
menyulitkan pimpinan dalam mengontrol dan mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan oleh petugas BMN. Selain itu dengan tidak adanya SOP,
maka membuat petugas BMN bekerja dengan tidak terstruktur dan tidak
sistematis, alhasil keluaran data yang menjadi hasil kegiatan menjadi tidak
konsisten. Lebih lanjut lagi dengan tidak adanya SOP, user atau dalam hal
ini adalah pihak prodi dan unit di dalam Poliwangi merasa tidak ikut
bertanggung jawab dalam mengelola BMN ini, padahal prodi dan unit juga
ikut menggunakan BMN tersebut.
Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif pelayanan publik, sebab
Pengelolaan BMN merupakan rangkaian kegiatan pelayanan BMN dimulai
dari BMN tersebut datang hingga diinventarisasi secara berkala setelah
didistribusikan ke setiap unit yang membutuhkan. Sehingga, kualitas dari
pelayanan pengelolaan BMN akan bermutu jika semua proses kegiatan

5
dilaksanakan sesuai degnan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Isu ini juga dapat diidentifikasi dari perspektif Manajemen ASN.
Sebab dengan adanya manajemen ASN yang baik, tentu ASN tersebut
bisa bekerja secara profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi serta
bisa bertindak secara bersih dengan menghindari praktik KKN. Mengingat
BMN ini merupakan Aset yang mudah disalahgunakan penggunaannya,
maka SDM yang unggul sangat dibutuhkan demi terwujudnya tata kelola
BMN yang baik dan benar. Selain itu , isu ini juga dapat diidentifikasi dari
perspektif Whole of Goverment (WoG), sebab kegiatan pengelolaan BMN
memerlukan koordinasi dan kerja sama dari setiap user (prodi / unit) di
lingkungan Poliwangi yang juga turut serta menggunakan dan mengelola
BMN. Dengan kolaborasi antara BMN dengan user yang terstruktur
diharapkan mampu mencapai tujuan pengelolaan BMN yang baik secara
keseluruhan.
Jika isu “belum optimalnya proses pengelolaan barang milik negara
di Politeknik Negeri Banyuwangi” tidak diselesaikan maka akan
memberikan dampak sebagai berikut :
1. SOP Pengelolaan BMN tidak terbentuk, yang berpengaruh terhadap
pengawasan dan pengendalian internal bagi petugas BMN dan user
yang berkaitan langsung dengan pengelolaan BMN.
2. Petugas BMN tidak bekerja secara terstruktur, karena tidak adanya
pedoman rinci tentang pengelolaan BMN secara tertulis.
3. Dokumen yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan BMN kurang
lengkap.
4. Kesadaran user (prodi / unit) dalam pengelolaan BMN menjadi kurang,
sebab user merasa tidak dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan
BMN.
Menindaklanjuti isu tersebut, penulis menyusun Standar Operasional
Prosedur (SOP) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di
Politeknik Negeri Banyuwangi. Pemecahan permasalahan ini diharapkan
mampu mengoptimalkan proses pengelolaan BMN di Politeknik Negeri

6
Banyuwangi. Penyusunan SOP dipilih sebab bisa menjadi pedoman bagi
seluruh unit yang terkait di dalam SOP tersebut, terutama menjadi
pedoman kegiatan bagi petugas BMN dalam mengelola BMN. SOP ini
juga disusun untuk meningkatkan mutu pengendalian dan pengawasan
dalam seluruh kegiatan pengelolaan BMN. Selain itu, Reformasi Birokrasi
Internal (RBI) juga menjadi dasar dalam penyusunan SOP ini sebagai
bagian dari penyelenggara pelayanan publik, yang harapannya mampu
meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan
civitas akademika serta selaras dengan kemampuan Politeknik Negeri
Banyuwangi sehingga bisa mendapat kepercayaan masyarakat.

B. Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja : Bagian Umum dan Keuangan Subbagian


Keuangan Politeknik Negeri Banyuwangi
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya proses pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN) di Poliwangi
Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan SOP pengelolaan BMN di
Politeknik Negeri Banyuwangi
Kegiatan :

1. Mengidentifikasi kendala pengelolaan barang milik negara (BMN) di


Poliwangi.
2. Mereview kendala yang telah dianalisa.
3. Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN.
4. Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat
terkait tentang SOP Pengelolan BMN.
5. Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN.

6. Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit


di Poliwangi.

7
Tabel 1: Pelaksanaan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai


Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Mengidentifikasi 1. Koordinasi dengan Output: Agenda II : Kegiatan Identifikasi Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
kendala beberapa prodi / unit Hasil Analisis  Akuntabilitas: mengidentifikasi kendala (ANEKA) tidak diterapkan :
pengelolaan untuk mencari Kendala kejelasan, beberapa pengelolaan a. Apabila dalam mencari kendala
barang milik informasi tentang Pengelolaan tanggung kendala BMN yang melibatkan beberapa pegawai
negara (BMN) di kendala pengelolaan BMN di jawab pengelolaan dimaksudkan ini tidak dilakukan dengan sopan,
Poliwangi. BMN. Politeknik  Nasionalisme: BMN untuk maka pihal lain kurang menghargai
Negeri religius mendukung misi meningkatkan penulis.
Tanggal : “Meningkatkan
Proses : Banyuwangi  Etika Publik: nilai organisasi b. Jika penyampaian maksud dan
27 – 31 Juli Saya menemui pegawai di (Poliwangi) akses, Pelayanan tujuan tidak dilakukan dengan jelas,
sopan, cermat
2020 prodi / unit dengan sopan  Komitmen Mutu: relevansi, berkualitas maka dapat menimbulkan
dalam rangka mencari Bukti fisik: orientasi mutu kemampuan bagi seluruh penafsiran yang berbeda dari apa
beberapa kendala terkait  Foto Kegiatan  Anti Korupsi: ilmu civitas yang penulis ucapkan.
pengelolaan BMN dan koordinasi mandiri pengetahuan akademika.
menjelaskan maksud dan dengan dan teknologi Sebab,
tujuan secara jelas dalam beberapa Agenda III: dan inovasi identifikasi
rangka mencari kendala prodi / unit. untuk sumber kendala
terkait pengelolaan BMN. Manajemen ASN daya manusia dilakukan
ASN mampu yang dengan tujuan
2. Mengumpulkan mengindentifikasi berkualitas”. meningkatkan
berbagai kendala dan menganalisa Identifikasi kualitas
terkait pengelolaan kendala tersebut kendala pelayan BMN. Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
BMN. untuk bertujuan untuk (ANEKA) tidak diterapkan :

8
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Proses : Bukti fisik: meningkatkan meningkatkan a. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan
Saya mengumpulkan  Catatan hasil kompetensi dalam pengetahuan secara mandiri, maka bisa
beberapa kendala pengumpulan pengelolaan demi merepotkan orang lain.
pengelolaan BMN secara beberapa BMN. terwujudnya b. Jika mencatat kendala tidak
mandiri, mendengarkan kendala. sumber daya dilakukan dengan cermat, hasil dari
dan mencatat beberapa Whole of manusia yang pencatatan menjadi tidak
kendala dan saran secara Goverment berkualitas berkualitas.
cermat, kemudian Koordinasi dan c. Jika pencatatan tidak disusun
disusun dengan mencari beberapa dengan mementingkan mutu, maka
mementingkan mutu agar permasalahan menjadi kendala untuk kegiatan
memudahkan kegiatan dengan beberapa selanjutnya yang akan penulis
selanjutnya. unit di instansi lakukan.
demi mencapai
3. Menganalisa beberapa tujuan bersama
kendala yang telah yaitu terciptanya
dikumpulkan. pengelolaan BMN
yang baik.
Proses : Bukti fisik: Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Saya berdoa (religius)  Rangkuman (ANEKA) tidak diterapkan :
sebelum memulai hasil analisis a. Apabila tidak dimulai dengan
kegiatan, kemudian kendala BMN berdoa, maka penulis merasa tidak
mempelajari dan di Poliwangi. termotivasi dan hati kurang tenang.
menganalisa kendala b. Jika kegiatan menganalisa tidak
yang telah kumpulkan dilakukan dengan teliti, hasil
dengan cermat, analisis yang dicapai tidak
dilanjutkan membuat hasil maksimal

9
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
analisa dengan penuh c. Apabila tidak dilakukan dengan
tanggung jawab. penuh tanggung jawab, hasil yang
diperoleh tidak bisa menjadi acuan
kegiatan selanjutnya.
2. Mereview 1. Koordinasi dengan Output: Agenda II: Kegiatan Mereview Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
kendala yang teman sejawat dan Notulen hasil  Akuntabilitas: mereview kendala yang (ANEKA) tidak diterapkan :
telah dianalisa anggota BMN lainnya diskusi kepemimpinan, kendala yang telah dianalisa a. Apabila koordinasi dengan teman
untuk membahas transparan telah dianalisa dimaksudkan sejawat ini tidak dimulai dengan
Tanggal : kendala pengelolaan  Nasionalisme: mendukung misi untuk salam maka menjadi kurang baik
1 – 5 Agustus BMN. religius, “Meningkatkan meningkatkan karena sebagai umat beragama
2020 menghargai akses, nilai organisasi selalu mengawali kegiatan dengan
Proses: Bukti fisik: pendapat relevansi, Pelayanan salam.
Diawali dengan salam,  Screenshot  Etika Publik: kemampuan berkualitas b. Jika koordinasi dengan teman
saya mengirimkan pesan undangan sopan, teliti ilmu bagi seluruh sejawat tidak dilakukan dengan
rekan sejawat dan tim diskusi  Komitmen Mutu: pengetahuan civitas sopan, maka teman sejawat
BMN dengan sopan melalui orientasi mutu dan teknologi akademika enggan memberikan tanggapan
melalui Whatsapp, lalu aplikasi  Anti Korupsi: dan inovasi dan terkait koordinasi tersebut.
meminta bantuannya Whatsapp. tanggung untuk sumber mewujudkan
untuk mendiskusikan jawab daya manusia JINGGO yaitu
kendala pengelolaan yang Growth
BMN. Agenda III: berkualitas”. knowledge to
Manajemen ASN Mereview excellent.
2. Melakukan diskusi Mereview kendala kendala denga Kegiatan
bersama rekan sejawat pengelolaan BMN cara melakukan Review Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
dan anggota BMN lain bisa diskusi bersama kendala (ANEKA) tidak diterapkan
terkait kendala BMN. meningkatkan rekan sejawat berupaya

10
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Proses : Bukti fisik: wawasan ASN bisa menemukan a. Apabila tidak diawali dengan
Saya berdoa (religius)  Foto kegiatan terkait tugas dan meningkatkan solusi demi berdoa, maka penulis memiliki
sebelum memulai diskusi, diskusi fungsinya. pengetahuan pelayanan rasa kekhawatiran akan kelancaran
lalu memimpin penulis karena yang lebih kegiatan.
(kepemimpinan) berdiskusi baik. Selain itu b. Jika tidak menerapkan
kegiatan diskusi dan dengan orang kegiatan ini kepemimpinan dalam diskusi, maka
menjelaskan hasil analisa yang lebih mendukung anggota menganggap remeh
beberapa kendala dengan berpengalaman peningkatan terhadap penulis.
jelas dan transparan. terhadap pengetahuan c. Jika menjelaskan hasil analisa tidak
Kemudian mendengarkan pengelolaan dari kegiatan dilakukan dengan transparan, maka
pendapat dari beberapa BMN. diskusi hasil dari kegiatan diskusi tidak
rekan dengan baik tersebut. terwujud dengan maksimal.
(menghargai pendapat). d. Apabila mendengarkan pendapat
Mencatat seluruh saran tidak dilakukan dengan menghargai
dengan teliti. pendapat, saya tidak dapat
menyadari kendala dan solusi
dengan cepat.
e. Jika seluruh saran masukan tidak
dicatat dengan teliti, maka akan
terjadi kesalahan yang berdampak
pada kegiatan selanjutnya.
3. Menyusun notulen
diskusi tentang kendala
pengelolaan BMN dan
melaporkannya ke Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
atasan. (ANEKA) tidak diterapkan

11
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Proses : Bukti fisik: a. Jika tidak bertanggung jawab
Saya menyusun notulen  Foto kegiatan dalam menyusun notulen, maka
sebagai bentuk laporan hasil yang diharapkan tidak dapat
pertanggung jawaban notulen ke dijadikan pedoman untuk kegiatan
dengan mementingkan atasan berikutnya.
mutu. Kemudian b. Jika tidak memetingkan mutu saat
melaporkan notulen penyusunan notulen, maka hasil
tersebut kepada atasan notulen sulit dipahami dan
dengan sopan. menimbulkan multi tafisir.
c. Apabila tidak sopan saat
melaporkan notulen, atasan menilai
penulis sebagai bawahan yang
kurang menghargai orang lain.
3. Menyusun draft 1. Mencari referensi Output : Agenda II: Kegiatan Penyusunan Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
SOP terkait SOP Draft SOP  Akuntabilitas: menyusun draft draft SOP (ANEKA) tidak diterapkan :
Pengelolaan pengelolaan BMN dari Pengelolaan kepercayaan, SOP Pengelolaan a. Jika tidak menerapkan nilai efektif
BMN sumber lain BMN kejelasan Pengelolaan BMN dalam menyusun SOP, maka SOP
 Nasionalisme: BMN dimaksudkan yang dihasilkan tidak tepat sasaran.
Tanggal : Proses : Bukti Fisik : Bahasa mendukung misi untuk b. Apabila sumber yang diperoleh
6 – 13 Agustus Saya mencari informasi  Beberapa Indonesia “Meningkatkan meningkatkan tidak dapat dipercaya, maka
2020 tentang SOP dari sumber referensi SOP sesuai EYD akses, nilai organisasi sumber tersebut dapat dijadikan
lain sehingga lebih cepat dari sumber  Etika Publik: relevansi, Pelayanan acuan.
dan efektif dalam proses lain. sopan kemampuan berkualitas
menyusun SOP dan  Komitmen Mutu: ilmu bagi seluruh
memastikan sumber dapat efektif, pengetahuan civitas
dipercaya (kepercayaan) berorientasi dan teknologi akademika

12
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
agar saya mendapatkan mutu, inovasi dan inovasi dan
informasi yang bisa  Anti Korupsi: untuk sumber mewujudkan
dipertanggung jawabkan. kerja keras daya manusia JINGGO yaitu
yang Innovative.
2. Membuat draft SOP Agenda III: berkualitas”. Penyusunan Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Pengelolaan BMN yang Manajemen ASN Penyusunan SOP untuk (ANEKA) tidak diterapkan :
baru. membuat draft SOP sebagai menjadi a. Apabila tidak bekerja keras, SOP
SOP dengan alur langkah penulis pedoman yang dibuat akan terlambat dari
Proses : Bukti Fisik : kerja yang untuk petugas BMN jadwal yang ditentukan.
Saya bekerja keras  Draft SOP bermutu mampu meningkatkan dalam rangka b. Jika membuat SOP tidak
dalam Membuat draft SOP Pengelolaan menghasilkan kualitas pelayanan berorientasi mutu, maka SOP tidak
baru dengan memakai BMN awal. output yang pengetahuan prima. Dan bisa menjadi pedoman bagi
flowchart atau alur kerja bermutu pula dan petugas BMN. juga pengguna
yang berorientasi mutu, bisa menunjukkan c. Jika penyusunan SOP tidak jelas
disertai deskripsi kegiatan meningkatkan inovasi dari targetnya, maka output SOP yang
dan keterangan waktu mutu penulis yang dihasilkan juga tidak berkualitas.
yang jelas targetnya pengendalian mampu d. Apabila tidak berinovasi, maka
(kejelasan). Lalu SOP pegawai. membuat SOP SOP yang terbentuk tidak mampu
disusun dengan yang memberikan kemudahan
berinovasi dan memudahkan pelayanan.
disesuaikan dengan pengguna.
kondisi di instansi saat ini.

3. Mengkonsultasikan Dampak jika nilai-nilai dasar PNS


draft SOP yang telah (ANEKA) tidak diterapkan :

13
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
dibuat ke petugas BMN Bukti Fisik : a. Apabila konsultasi tidak dilakukan
dan atasan  Foto kegiatan dengan sopan, maka rekan dan
Proses : konsultasi. pimpinan enggan mengoreksi dan
Saya menemui petugas memberi masukan.
BMN dan pimpinan b. Jika tidak menggunakan Bahasa
dengan sopan dan Indonesia sesuai EYD, pimpinan
menggunakan penulisan bisa menyalahartikan apa yang
Bahasa Indonesia penulis jelaskan.
sesuai EYD, lalu
menjelaskan draft SOP
yang telah dibuat dengan
jelas, serta meminta saran
terkait SOP tersebut.

4. Diskusi (Forum 1. Koordinasi dengan Output : Agenda II: Kegiatan diskusi Diskusi Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Group pimpinan dan pejabat Berita Acara  Akuntabilitas: (Forum Group (Forum Group (ANEKA) tidak diterapkan :
Discussion) terkait dalam rangka FGD kejelasan Discussion) Discussion) a. Apabila tidak menggunakan
dengan pelaksanaan FGD.  Nasionalisme: dengan dengan Bahasa Indonesia sesuai EYD,
pimpinan dan religius, pimpinan dan pimpinan dan penerima kurang menghargai isi
pejabat terkait Proses : Bukti Fisik : musyawarah pejabat terkait pejabat terkait surat tersebut.
tentang SOP Saya menyusun  Surat mufakat, tentang SOP tentang SOP b. Jika undangan tidak dikirim dengan
Pengelolan undangan tertulis dengan Undangan Bahasa Pengelolan Pengelolan jelas, maka dapat terjadi
BMN menggunakan Bahasa terkait Indonesia yang BMN BMN kesalahpahaman dari penerima
Indonesia yang sesuai pelaksanaan sesuai EYD mendukung misi dimaksudkan surat.
Tanggal : EYD lalu mengirimkan FGD.  Etika Publik: organisasi yaitu untuk c. Jika tidak menerapkan kesopanan,
undangan tersebut sopan, cermat “Meningkatkan meningkatkan penerima surat merasa tidak

14
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
14 – 26 Agustus kepada pimpinan dan  Komitmen Mutu: akses, nilai organisasi dihargai dan berdampak terhadap
2020 pejabat terkait dengan orientasi mutu relevansi, Pelayanan kegiatan selanjutnya.
sopan dan jelas dalam  Anti Korupsi: kemampuan berkualitas
rangka mengoordinasikan kerja keras ilmu bagi seluruh
kegiatan diskuis (forum pengetahuan civitas
discussion group) tentang Agenda III: dan teknologi akademika
SOP pengelolaan BMN. Whole of dan inovasi dan
Goverment untuk sumber mewujudkan
2. Melakukan kegiatan koordinasi dan daya manusia JINGGO yaitu
FGD dengan pimpinan bekerja sama yang Networking. Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
dan pejabat terkait. antar unit berkualitas”. Karena (ANEKA) tidak diterapkan :
dibutuhkan Kegiatan ini kegiatan FGD a. Apabila tidak mulai dengan salam,
Proses : Bukti Fisik : sebagai upaya sebagai bentuk dilaksanakan maka nilai toleransi untuk menjaga
Saya memulai diskusi  Screenshot untuk inovasi untuk untuk persatuan tidak tercermin dalam
dengan salam, lalu kegiatan FGD menyamakan sumber daya meningkatkan kehidupan sehari-hari.
menjelaskan secara tepat tujuan dan manusia yang pelayanan b. Jika penjelasan tidak mudah
dan cermat agar mudah langkah-langkah berkualitas yang dipahami, orang lain akan sulit
dipahami, kemudian yang akan dengan berkualitas untuk memberikan masukan atau
melakukan diskusi dengan dilaksanakan. penyusunan dan juga saran.
mementingkan SOP. sebagai c. Apabila tidak mementingkan
musyawarah mufakat, bentuk diskusi musyawarah mufakat, kegiatan
mencatat seluruh untuk tidak akan menemui titik temu.
masukan dari pimpinan penyelarasan d. Jika tidak cermat maka hasil
dengan cermat. tujuan mencatat menjadi kurang maksimal
bersama. dan bisa terjadi kesalahan
penulisan.

15
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
3. Menyusun notulen (ANEKA) tidak diterapkan :
kegiatan FGD. a. Apabila tidak cermat, maka sangat
Proses : Bukti Fisik : mungkin terjadi kesalahan dalam
Saya menganalisa hasil  Notulen hasil penulisan notulen.
FGD dengan cermat dan kegiatan b. tidak berorientasi mutu, hasil yang
memperhatikan hal-hal FGD. diperoleh tidak maksimal dan akan
penting guna perbaikan mempengaruhi kualitas dari hasil
hasil SOP (orientasi analisa
mutu), kemudian bekerja c. Jika tidak bekerja keras, hasil yang
keras membuat notulen dicapai tidak sesuai dengan waktu
kegiatan FGD. yang ditentukan.

5. Finalisasi dan 1. Penyusunan SOP Output: Agenda II: Kegiatan Finalisasi dan Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Pengesahan Pengelolaan BMN final. SOP  Akuntabilitas: finalisasi dan Pengesahan (ANEKA) tidak diterapkan :
SOP Pengelolaan kejelasan pengesahan SOP a. Jika tidak teliti, maka dapat terjadi
Pengelolaan Proses : BMN yang telah  Nasionalisme: SOP Pengelolaan kesalahan saat pengoreksian hasil
BMN Saya mengoreksi hasil disahkan. religius Pengelolaan BMN FGD.
FGD dengan teliti dan  Etika Publik: BMN dimaksudkan b. Apabila tidak mandiri, maka akan
Tanggal : menyesuaikan SOP yang Bukti Fisik : mendukung misi untuk menyebabkan ketergantungan
teliti, sopan
27 Agustus – 3  SOP “Meningkatkan
telah dibuat dengan hasil  Komitmen Mutu: meningkatkan terhadap pihak lain.
September FGD. Kemudian Pengelolaan akses, nilai organisasi c. Jika tidak jelas, SOP yang disusun
orientasi mutu,
2020 mempersiapkan dokumen BMN Final. relevansi, Pelayanan bisa menimbulkan penafsiran yang
efisien
SOP dengan mandiri,  Anti Korupsi: kemampuan berkualitas berbeda.
dicetak dengan jelas dan mandiri ilmu bagi seluruh
disusun dengan rapi dan pengetahuan civitas

16
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
sistematis (efisien) untuk Agenda III: dan teknologi akademika d. Apabila tidak disusun secara
mempermudah proses Manajemen ASN dan inovasi dan efisien, maka berdampak pada
pengesahan SOP. ASN untuk sumber mewujudkan waktu pengerjaan yang lebih lama.
mengembangkan daya manusia LAROS yaitu
2. Koordinasi dengan Unit kompetensinya yang Smart. Karena
Pusat Penjaminan dengan membuat berkualitas”. kegiatan ini
Mutu (P2M) terkait SOP dan Finalisasi dan berorientasi Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
SOP yang akan melakukan proses Pengesahan untuk (ANEKA) tidak diterapkan :
disahkan. pengesahan SOP SOP melayani a. Apabila tidak sopan ketika
dilaksanakan seluruh pihak menemui orang lain, maka bisa
Proses : Bukti Fisik : sebagai upaya yang terkait. terjadi kesalahpahaman dan
Saya mengetuk pintu  Foto Kegiatan menyusun Selain itu terhambatnya penyelesaian
(sopan) dan koordinasi pedoman sebagai kegiatan.
mengucapkan salam dengan P2M pelaksanaan bentuk nyata b. Jika tidak salam, maka orang lain
(religius) lalu  Surat kegiatan demi dari smart kurang menghargai kehadiran
menyampaikan maksud permohonan peningkatan (pandai) penulis.
kedatangan dengan jelas. pengesahan kualitas sumber karena bisa
Saya juga meminta nomor SOP. daya yang menyusun
dokumen untuk berkualitas. SOP hingga
pengesahan SOP dan bisa disahkan.
surat permohonan
pengesahan SOP sebagai
dokumen persyaratan
untuk pengesahan SOP.

17
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3. Koordinasi dengan
pimpinan dalam rangka
pengesahan SOP. Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA) tidak diterapkan :
Proses : Bukti Fisik : a. Apabila tidak mengucapkan salam,
Setelah seluruh dokumen  Foto Kegiatan maka pimpinan menganggap
persyaratan pengesahan koordinasi penulis tidak sopan.
SOP dilengkapi, saya dengan b. Jika tidak sopan dalam
menemui pimpinan pimpinan berkomunikasi, maka hubungan
dengan mengucapkan dengan pimpinan menjadi kurang
salam dan berkomunikasi baik.
dengan sopan dalam
rangka mengajukan
pengesahan SOP
Pengeloaan BMN.

6. Sosialisasi SOP 1. Koordinasi dengan Output: Agenda II: Kegiatan Sosialisasi Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Pengelolaan pejabat terkait dalam Laporan hasil  Akuntabilitas: sosialisasi SOP SOP (ANEKA) tidak diterapkan :
BMN yang telah rangka sosialisasi SOP kuesioner kejelasan Pengelolaan Pengelolaan a. Apabila tidak sopan kepada orang
disahkan ke Pengelolaan BMN.  Nasionalisme: BMN BMN lain, menjadikan suasana kurang
prodi / unit di tidak mendukung misi dimaksudkan nyaman sebab tidak menerapkan
Poliwangi Proses : Bukti Fisik : diskriminatif “Meningkatkan untuk senyum, salam, dan sapa.
Saya berkoordinasi  Foto Kegiatan  Etika Publik: akses, meningkatkan b. Jika tidak menerapkan sikap
Tanggal : dengan pejabat terkait di koordinasi sopan, hormat relevansi, nilai organisasi hormat, orang lain merasa tidak
4 – 11 setiap unit dengan sopan dengan  Komitmen Mutu: kemampuan Pelayanan dihargai.
September 2020 dan hormat untuk efektif ilmu berkualitas

18
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
mensosialisasikan SOP beberapa  Anti Korupsi: pengetahuan bagi seluruh c. Jika tidak jelas dalam koordinasi,
yang telah disahkan, prodi / unit mandiri dan teknologi civitas akan terjadi kesalahpahaman.
kemudian menjelaskan dan inovasi akademika.
secara jelas maksud untuk sumber Sebab
koordinasi tersebut Agenda III: daya manusia sosialisasi
Pelayanan Publik yang SOP
2. Kegiatan sosialisasi Kegiatan berkualitas”. merupakan
SOP Pengelolaan BMN sosialisasi Sosialisasi SOP salah satu
dan pengisian sebagai bentuk dilaksanakan ke bentuk
kuesioner ke Prodi / pelayanan beberapa unit pelayanan.
Unit di Poliwangi. terhadap instansi dengan tujuan
peningkatan
Whole of
Proses : pemahaman Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
Goverment
Saya memberikan SOP Bukti Fisik : terkait (ANEKA) tidak diterapkan :
Kegiatan
Pengelolaan BMN ke  Bukti pengelolaan a. Apabila kegiatan dilakukan dengan
sosialisasi
setiap unit dengan tidak penerimaan BMN sehingga diskriminatif, hasil yang dicapai
dilaksanakan
diskriminatif dan kegiatan bisa terbentuk kurang mewakili unit kerja.
dengan
menyampaikan secara sosialisasi. sumber daya b. Jika tidak jelas dalam
koordinasi antar
jelas dan mudah manusia yang menyampaikan, maka orang lain
unit di Poliwangi
dipahami supaya berkualitas. sulit memahami isi SOP.
yang bertujuan
penyampainnya lebih
untuk
efektif. Selain itu juga
penyelarasan
menyerahkan kuesioner
kegiatan
sebagai tanggapan
pengelolaan
terhadap SOP yang telah
BMN.
dibentuk.

19
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Analisis Dampak Jika Nilai-nilai
Output / Hasil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi / Nilai Dasar PNS tidak Diterapkan
(Bukti Fisik)
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS
3. Menyusun hasil (ANEKA) tidak diterapkan :
pengisian kuesioner. a. Apabila tidak disusun dengan
mandiri maka penulis tidak akan
Proses : Bukti Fisik : bisa belajar untuk menyusun hasil
Saya menyusun hasil  Kuesioner kuesioner dengan benar.
kuesioner yang telah terkait SOP b. Jika tidak dilakukan dengan penuh
diperoleh dengan mandiri Pengelolaan tanggung jawab, maka
dan penuh tanggung BMN yang kepercayaan dari pihak lain
jawab. Hasil kuesioner telah diisi berkurang.
disusun secara efektif oleh c. Jika tidak disusun secara efektif,
menggunakan diagram responden. maka hasil kuesioner tidak bisa
batang agar tampilannya menjadi bahan pertimbangan
lebih jelas dan tepat guna.. untuk perbaikan di masa
mendatang.

20
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020
sampai dengan tanggal 11 September 2020. Rincian kegiatan dan jadwal
pelaksanakan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2: Jadwal Pelaksaan Aktualisasi


Agustus September
No Kegiatan Juli 2020
2020 2020
V I II III IV I II
1 Mengindentifikasi kendala
pengelolaan barang milik
negara di Poliwangi (27 –
31 Juli 2020)
2 Mereview kendala yang
telah dianalisis (1 – 5
Agustus 2020)
3 Menyusun draft SOP
Pengelolaan BMN (6 – 13
Agustus 2020)
4 Diskusi (Forum Group
Discussion) dengan
pimpinan dan pejabat terkait
tentang SOP Pengelolan
BMN (14 – 26 Agustus
2020)
5 Finalisasi dan Pengesahan
SOP Pengelolaan BMN (27
Agustus – 3 September
2020)
6 Sosialisasi SOP
Pengelolaan BMN yang
telah disahkan ke Prodi /
Unit di Poliwangi (4 – 11
September 2020)

21
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tidak bisa sepenuhnya
berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa kendala yang
menghambat terwujudnya kegiatan yang telah direncakan pada
rancangan aktualisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis melakukan
beberapa strategi yang dijelaskan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 : Kendala dan Strategi Mengatasinya

No. Kendala Strategi Mengatasinya

Kebijakan pembatasan dalam Penulis mengatur jadwal pertemuan dengan pihak


bekerja (maksimal karyawan yang yang terkait disesuaikan dengan jadwal masuknya
1 masuk sebanyak 50 %) pihak tersebut ke kantor, selain itu aktif melakukan
menyebabkan terganggunya kontak melalui media Whatsapp
kegiatan secara tatap muka.
Munculnya penugasan lain yang Penulis membuat skala prioritas dalam bekerja,
juga harus dilaksanakan menyulitkan menerapkan manajemen waktu dengan mengatur
penulis dalam melaksanakan ulang jadwal yang telah direncakan, dan
2
kegiatan aktualisasi sesuai dengan berkoordinasi dengan pihak terkait agar tetap
jadwal dan target yang terselesaikannya tugas lain yang dibebankan kepada
direncanakan. penulis.
Salah satu kegiatan yang harus Penulis mendapat masukan dari mentor untuk bisa
dilakukan terkait pengesahan SOP segera menentukan jadwal FGD dan membuat
adalah FGD dengan beberapa pihak undangan resmi yang ditujukan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan SOP tersebut. yang terkait dengan SOP tersebut. Selain itu, untuk
Kendala yang ditemui yaitu dapat memaksimalkan kehadiran tanpa mengurangi
3 menentukan jadwal yang tepat jumlah peserta yang hadir, penulis menggunakan
dengan berbagai jadwal dan aplikasi google meet sebagai media untuk
kesibukan dari masing-masing pihak. melaksanakan FGD.
Selain itu dengan adanya sistem
WFH sehingga membatasi kegiatan
tatap muka.
Saat membuat draft SOP, penulis Penulis aktif berkonsultasi dengan rekan sejawat
menemui kendala terkait komponen- yang lebih senior dan lebih berpengalaman yang
4 komponen yang ada di dalam SOP pernah membuat SOP. Selain itu juga meminta saran
karena penulis belum pernah dari atasan.
membuat SOP sebelumnya.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Melalui kegiatan aktualisasi, peserta pelatihan dasar dapat
memahami lebih dalam terhadap nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi, sehingga mampu diterapkan dalam berbagai kegiatan di
tempat kerja untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih
baik lagi terutama di bidang kelembagaan. Dan dengan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA, ada perubahan
sikap, budaya dan perilaku kerja PNS di tempat bertugas.
Penerapan nilai dasar profesi PNS dalam setiap kegiatan pekerjaan
menghasilkan PNS yang memiliki integritas tinggi terhadap
pekerjaanya sebagai pelaksana pelayan publik dibidang
pemerintahan khususnya di Bagian Umum dan Keuangan di
Politeknik Negeri Banyuwangi.
2. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai upaya pemecahan isu
tentang belum optimalnya pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan berjumlah 6 kegiatan yang
sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rancangan
aktualisasi. Kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengelolaan BMN yang lebih baik karena telah dibentuk SOP
Pengelolaan BMN. Selain itu kegiatan ini juga memberikan
kontribusi terhadap misi Politeknik Negeri Banyuwangi serta
penguatan nilai-nilai Politeknik Negeri Banyuwangi.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka terdapat beberapa
saran yang penulis ajukan :
1. Untuk Seluruh ASN, terutama yang berada di Politeknik Negeri
Banyuwangi, agar mensosialisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
kepada seluruh pegawai di lingkungan Politeknik Negeri
Banyuwangi, dengan maksud bertujuan merubah pola pikir para
pegawai bahwa profesi PNS adalah pelayan masyarakat bukan
dilayani melainkan melayani, sehingga diharapkan bisa
meningkatkan kualitas kinerja pegawai demi terciptanya visi

23
Politeknik Negeri Banyuwangi yaitu menjadikan pendidikan tinggi
yang profesional berkualitas dan mandiri yang adaptif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu
bersaing dalam menghadapi tantangan era global.
2. Seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan
aktualisasi ini dapat menjadi masukan pihak lain terkait dengan
penyusunan SOP. Pembentukan SOP ini diharapkan tidak hanya
sekedar menjadi pedoman bagi petugas BMN, namun juga menjadi
pedoman bagi seluruh unit yang ikut serta menggunakan dan
mengelola BMN. Dengan harapannya seluruh unit tersebut paham
terhadap pentingnya pengelolaan BMN yang baik. Sehingga Nilai
organisasi “Pelayanan berkualitas bagi seluruh civitas akademika”
bisa terwujud.

24
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 1 Sikap dan Perilaku Bela


Negara : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 2 ANEKA (Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) : Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN


dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Goverment) : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar
PNS.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 11 Tahun


2009 tentang Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara Tahun 2016.

25
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di Poliwangi

Output :
Hasil Analisis Kendala Pengelolaan BMN di Politeknik Negeri Banyuwangi
(Poliwangi)
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 1

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di


Poliwangi
Tahapan : Koordinasi dengan beberapa prodi / unit untuk mencari informasi
tentang kendala pengelolaan BMN.

Bukti : Foto kegiatan koordinasi dengan beberapa prodi / unit

Proses :
Saya menemui pegawai di prodi / unit dengan sopan dalam rangka mencari beberapa
kendala terkait pengelolaan BMN dan menjelaskan maksud dan tujuan secara jelas
dalam rangka mencari kendala terkait pengelolaan BMN.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 2

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di


Poliwangi
Tahapan : Mengumpulkan berbagai kendala terkait pengelolaan BMN di Poliwangi

Bukti : Catatan hasil pengumpulan beberapa kendala

Proses :
Saya mengumpulkan beberapa kendala pengelolaan BMN secara mandiri,
mendengarkan dan mencatat beberapa kendala dan saran secara cermat, kemudian
disusun dengan mementingkan mutu agar memudahkan kegiatan selanjutnya.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 1 TAHAPAN 3

Kegiatan : Mengidentifikasi Kendala Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di


Poliwangi
Tahapan : Menganalisa beberapa kendala yang telah dikumpulkan.

Bukti : Rangkuman hasil analisis kendala.pengelolaan BMN di Poliwangi

Proses :
Saya berdoa sebelum memulai kegiatan, kemudian mempelajari dan menganalisa
kendala yang telah kumpulkan dengan cemat, dilanjutkan membuat hasil analisa
dengan penuh tanggung jawab
RANGKUMAN HASIL ANALISIS KENDALA PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI POLIWANGI
No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala
1 Belum tersosialisasikannya Beberapa aturan terkait pengelolaan bmn sebenarnya sudah ada namun kadang petugas bmn lupa untuk
aturan-aturan pengelolaan barang mensosialisasikan kepada unit yang ada di Poliwangi, terutama jika ada perubahan aturan-aturan maka juga
milik negara secara merata ke perlu disosialisasikan kembali. Maka perlu untuk selalu koordinasi dengan setiap unit agar bisa teratur dalam
setiap unit di lingkungan Politeknik mensosialisasikan aturan-aturan BMN demi terwujudnya tata kelola yang baik dan benar terkait BMN di
Negeri Banyuwangi. Poliwangi

2 Kurangnya kesadaran dari setiap


Masih banyak ditemukan beberapa BMN yang ditempatkan tidak pada tempatnya, kemudian juga ada
pegawai yang ada di Poliwangi beberapa BMN yang barangnya masih baru namun tidak terpakai karena beberapa alasan, dan ada juga BMN
dalam menggunakan, menjaga yang belum satu tahun tapi sudah rusak, maka hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran pegawai atau unit
dan merawat barang milik negara
yang memakai kurang bisa menjaga BMN yang sudah diserahterimakan kepadanya. Maka tugas BMN sebagai
pengelola juga harus sering berinteraksi dan berkoordinasi dengan unit-unit terkait kondisi BMN baik yang
nilainya kecil maupun yang besar
3 Pengguna barang memindahkan Unit yang menjadi penanggung jawab barang yang berada diruangannya memindahkan barang dari satu
barang tanpa persetujuan ruangan ke ruangan lain dengan tidak menyertakan surat permohonan pemindahan barang ke pengelola BMN.
pengelola barang. Mengingat data suatu barang sudah tercatat di dalam aplikasi maka ketika barang ini pindah dengan tidak
disertai keterangan perpindahan maka akan menyulitkan pengelola BMN menelusuri jejak BMN tersebut. Hal
ini didukung pula dengan kurangnya kesadaran unit dalam melaporkan kondisi BMN, sehingga semakin
mempersulit petugas BMN dalam mendata aset BMN. Maka petugas BMN perlu untuk selalu mengingatkan
setiap unit dalam memindahkan barang.

4 Barang yang sudah terdistribusi ke Kendala ini banyak terjadi karena belum adanya standar operasional prosedur tentang pelabelan barang.
setiap unit namun belum sempat Didukung juga dengan kurangnya sumber daya manusia yang terbatas dan kurang berpengalaman dalam
dilabel melabel. Maka seringnya praktek pelabelan dilakukan ketika barang sudang menyebar ke berbagai tempat di
prodi maupun unit. Hal ini menyebabkan petugas BMN harus bekerja lebih keras mencari barang yang akan
dilabel dan menyebabkan kurang rapinya pekerjaan pelabelan karena keterbatasan waktu pelabelan. Maka
perlu dibuatkan SOP yang mengharuskan barang harus dilabel terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke
No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala
setiap prodi/unit sehingga bisa menertibkan kegiatan petugas BMN dan meminimalisir terjadinya kesalahan
pelabelan karena barang belum menyebar kemana-mana.

5 Penetapan status pengguna Dalam laporan yang dibuat oleh Petugas BMN Pusat Kemenristekdikti di bulan November 2019 kemarin,
barang setelah barang di input ke
banyak BMN Poliwangi yang belum di tetapkan penetapan status pengguna (PSP) nya oleh kuasa pengguna
aplikasi SIMAK BMN belum barang (KPB) atau dalam hal ini instansi. Maka hal ini juga menandakan belum adanya tertib administrasi dalam
berjalan dengan baik. pencatatan PSP barang. Kalau dalam pedoman pengelolaan BMN, jika suatu BMN telah selesai dicatat di
aplikasi SIMAK-BMN maka proses selanjutnya adalah instansi mengusulkan PSP BMN ke KPKNL atau ke
Kementerian yang berada di atasnya. Namun selama ini banyak barang yang belum di PSP-kan tentu
menambah daftar pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Maka petugas BMN perlu menertibkan kegiatan
pengelolaan BMN dengan segera mengusulkan PSP ke KPKNL atau Kemendikbud.
6 Banyak barang yang tercatat di BMN yang telah dimasukkan aplikasi SIMAK-BMN masih banyak yang belum dirubah dari kondisi saat ini. Dalam
aplikasi SIMAK BMN belum artian masih banyak barang yang tercatat dengan kondisi “baik”, padahal barang itu sudah berumur lebih dari
tercatat sesuai dengan kondisi lima tahun. Tentu jika dinalar setiap barang pasti ada masa pakainya, dan juga kondisinya pasti berubah.
barang yang sesungguhnya. Keterbatasan sdm menyebabkan sulitnya untuk merubah satu per satu kondisi barang sesuai kondisi saat ini.
Maka penting untuk selalu berkoordinasi dengan unit atau prodi dalam pengecekan kondisi barang. Tugas ini
juga berhubungan dengan bagian umum, yang tugasnya sebagai bagian perbaikan jika ada barang yang rusak.
Maka petugas BMN juga sering berkoordinasi dengan bagian umum untuk mengecek kondisi barang
7 Pengguna barang kurang aktif Seperti kejadian sebelumnya dimana unit atau prodi tidak melaporkan kondisi BMN, maka sering juga ada
dalam melaporkan barang dengan beberapa barang yang hilang namun tidak dilaporkan ke BMN. BMN bahkan harus melakukan penelusuran
kondisi rusak berat atau status terlebih dahulu sebelum diketahui jika barang tersebut hilang. Tentu hal ini menyebabkan ketidakefektifan
hilang kegiatan pengelolaan BMN. Jika dari awal ada laporan kehilangan maka BMN bisa segera membuat tindakan
dengan pengecekan dan pengurusan surat kehilangan barang ke pihak berwajib
8 Banyak daftar barang ruangan Daftar barang ruangan (DBR) merupakan salah satu indikator penilaian manajemen BMN yang harus
yang sudah tidak sesuai dengan diutamakan. Daftar barang ruangan ini berisi informasi BMN yang berada di suatu ruangan dengan disertai
barang yang ada dalam ruangan tanda tangan penaggung jawab ruangan. DBR juga menjadi persyaratan yang harus dipenuhi jika suatu instansi
tersebut ingin melakukan proses akreditasi. Maka sudah menjadi kewajiban untuk petugas BMN rutin memutakhirkan
DBR demi terwujudnya tata kelola dan manajemen aset yang baik di instansi ini
No. Kendala-kendala yang ditemui Analisis Kendala
9 Ada beberapa barang yang sudah Beberapa barang yang sudah diberikan ke unit/prodi ada yang belum dibuatkan berita acara serah terimanya
diberikan ke pengguna namun karena pada waktu adanya keterbatasan sdm yang ada. Selain itu kurangnya kesadaran pengguna dalam
belum dibuatkan berita acara meminta BAST. Hal ini juga diakibatkan belum adanya SOP yang mengatur tentang pengelolaan BMN. Maka
serah terima diharapkan dengan adanya SOP terkait pengelolaan BMN, seluruh barang yang telah diserahterimakan kepada
user/prodi bisa segera dibuatkan BAST-nya
10 Ada SOP tentang pengelolaan Kendala dari kegiatan pengelolaan BMN yang tidak optimal karena belum adanya SOP yang mengatur hal itu.
BMN yang hanya berupa draft Ada beberapa SOP yang hanya berupa catatan atau draft saja, sehingga tidak bisa dijadikan acuan untuk
sehingga belum bisa diterapkan pelaksanaan kegiatan
secara efektif
11 Pengamanan aset belum berjalan Aset yang dimiliki perlu dijaga supaya menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tindakan
dengan maksimal pencurian. Pengamanan aset bisa dibagi ke dalam tiga tahap yaitu pengamanan administrasi, pengamanan fisik
dan pengamanan hukum. Untuk pengamanan administrasi dan pengamanan hukum sudah dilaksanakan oleh
Poliwangi, namun untuk pengamanan fisik masih belum berjalan maksimal. Terutama aset tanah yang sebagian
besar belum diberi pagar sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kerugian kehilangan aset jika tidak
dicarikan solusinya
KEGIATAN 2
Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa

Output :
Notulen hasil diskusi
RISALAH DISKUSI

Saran dan 1. Belum tersosialisasikannya aturan-aturan pengelolaan barang milik negara


masukan secara merata ke setiap unit di lingkungan Politeknik Negeri Banyuwangi.
dari Tindakan :
peserta Petugas BMN perlu giat dan rutin mensosialisasikan aturan-aturan baik secara tertulis
diskusi maupun tidak tertulis terkait pengelolaan BMN ke setiap unit/prodi di lingkungan
terkait
Poliwangi
kendala
yang telah
dianalisis 2. Kurangnya kesadaran dari setiap pegawai yang ada di Poliwangi dalam
menggunakan, menjaga dan merawat barang milik negara
Tindakan :
Perlu ada kegiatan sosialisasi secara menyeluruh terhadap penggunaan BMN. Dalam
hal ini BMN akan mencoba mendiskusikan dengan pimpinan terkait hal ini.

3. Pengguna barang memindahkan barang tanpa persetujuan pengelola barang.


Tindakan :
Petugas BMN membuatkan form pengajuan perpindahan barang lalu dikirimkan ke
setiap unit agar ketika suatu unit melakukan perpindahan barang, bisa mengajukan
terlebih dahulu sebelum akhirnya dilaksanakan perpindahan barang.

4. Barang yang sudah terdistribusi ke setiap unit namun belum sempat dilabel.
Tindakan :
SOP yang akan dibuat nantinya mengharuskan petugas BMN untuk segera melabel
BMN ketika barang tersebut telah terinput di aplikasi SIMAK-BMN sehingga
mempercepat proses distribusi barang. Adapun barang yang belum dilabel maka
petugas BMN akan membuatkan label barang tersebut untuk kedepannya ditempel.

5. Penetapan status pengguna barang setelah barang di input ke aplikasi SIMAK


BMN belum berjalan dengan baik.
Tindakan :
Untuk kedepannya, ketika barang telah tercatat di aplikasi SIMAK-BMN dan
terdistribusi ke setiap unit, maka petugas BMN segera mengusulkan PSP ke KPKNL
maupun ke Dirjen Vokasi sesuai dengan jenis barang yang akan di PSP-kan.

6. Banyak barang yang tercatat di aplikasi SIMAK BMN belum tercatat sesuai
dengan kondisi barang yang sesungguhnya.
Tindakan :
Petugas BMN perlu aktif dalam memutakhirkan data yang ada di aplikasi SIMAK-BMN
setiap harinya secara bertahap supaya lebih baik tata kelolanya. Dan aktif
berkoordinasi dengan user / prodi yang menggunakan BMN secara langsung supaya
data BMN bisa selalu mutakhir.

7. Pengguna barang kurang aktif dalam melaporkan barang dengan kondisi rusak
berat atau status hilang.
Tindakan :
Petugas BMN setiap bulannya mengontrol barang yang ada di setiap unit terkait
barang yang memang sudah rusak. Dan jika ada barang hilang maka perlu dibuatkan
berita acara dengan terlebih dahulu dilalukan pemeriksaan.

8. Banyak daftar barang ruangan yang sudah tidak sesuai dengan barang yang
ada dalam ruangan tersebut.
Tindakan :
Petugas BMN perlu secara rutin memutakhirkan DBR di setiap ruangan. Adapaun
untuk ruangan yang ada ditingkat prodi atau jurusan, petugas BMN bekerja sama
dengan admin prodi untuk membantu memutakhirkan DBR

9. Ada beberapa barang yang sudah diberikan ke pengguna namun belum


dibuatkan berita acara serah terima.
Tindakan :
Ketika proses distribusi BMN dilaksanakan, maka petugas BMN sebelumnya sudah
menyiapkan berita acara serah terima sehingga ketika proses distribusi bisa langsung
segera diberikan juga berita acara serah terimanya. Adapun jika ada beberapa barang
yang belum dibuatkan BAST maka petugas BMN segera membuatkannya.

10. SOP tentang pengelolaan BMN yang ada hanya berupa draft sehingga belum
bisa diterapkan secara efektif
Tindakan :
Sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan, maka saya dibantu dengan
pengelola BMN akan membuat SOP pengelolaan yang disesuaikan dengan kondisi
saat ini, dan berusaha untuk dapat disahkan SOPnya sehingga bisa menjadi
pedoman bagi pengelola BMN dan juga sebagai pengendalian.

11. Pengamanan aset belum berjalan dengan maksimal


Tindakan :
Terkait permasalahan ini, perlu ada koordinasi dan diskusi dengan pimpinan karena
ranah permasalahan ini menyangkut kebijakan dari pimpinan.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 1

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa


Tahapan : Koordinasi dengan teman sejawat dan anggota BMN lainnya untuk
membahas kendala pengelolaan BMN.

Bukti : Screenshot undangan diskusi melalui aplikasi Whatsapp

Proses :
Diawali dengan salam, saya mengirimkan pesan rekan sejawat dan tim BMN dengan
sopan melalui Whatsapp, lalu meminta bantuannya untuk mendiskusikan kendala
pengelolaan BMN.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 2

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa


Tahapan : Melakukan diskusi bersama rekan sejawat dan anggota BMN lain terkait
kendala BMN.

Bukti : Foto kegiatan diskusi

Proses :
Saya berdoa sebelum memulai diskusi, lalu memimpin (kepemimpinan) kegiatan
diskusi dan menjelaskan hasil analisa beberapa kendala dengan jelas dan
transparan.
Kemudian mendengarkan pendapat dari beberapa rekan dengan baik (menghargai
pendapat). Mencatat seluruh saran dengan teliti.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 2 TAHAPAN 3

Kegiatan : Mereview kendala-kendala yang telah dianalisa


Tahapan : Menyusun notulen diskusi tentang kendala pengelolaan BMN dan
melaporkannya ke atasan.

Bukti : Foto kegiatan laporan notulen ke atasan

Proses :
Saya menyusun notulen sebagai bentuk pertanggung jawaban dengan
mementingkan mutu. Kemudian melaporkan notulen tersebut kepada atasan
dengan sopan.
KEGIATAN 3
Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN

Output :
Draft SOP Pengelolaan BMN
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 1

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Mencari referensi terkait SOP pengelolaan BMN dari sumber lain.

Bukti : Beberapa referensi SOP dari sumber lain.


Proses :
Saya mencari informasi tentang SOP dari sumber lain sehingga lebih cepat dan
efektif dalam proses menyusun SOP dan memastikan sumber dapat dipercaya
(kepercayaan) agar saya mendapatkan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 2

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Membuat draft SOP Pengelolaan BMN yang baru
Bukti : Draft SOP Pengelolaan BMN awal
Proses :
Saya bekerja keras dalam Membuat draft SPO baru dengan memakai flowchart atau
alur kerja yang berorientasi mutu, disertai deskripsi kegiatan dan keterangan waktu
yang jelas targetnya. Lalu SOP disusun dengan berinovasi dan disesuaikan dengan
kondisi di instansi saat ini.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 3 TAHAPAN 3

Kegiatan : Menyusun draft SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Mengkonsultasikan draft SOP yang telah dibuat ke petugas BMN dan
atasan
Bukti : Foto kegiatan konsultasi.

Proses :
Saya menemui petugas BMN dan pimpinan dengan sopan dan menggunakan
penulisan Bahasa Indonesia sesuai EYD, lalu menjelaskan draft SOP yang telah
dibuat dengan jelas, serta meminta saran terkait SOP tersebut.
KEGIATAN 4
Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait tentang
SOP Pengelolan BMN

Output :
Berita Acara FGD
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 1

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait
tentang SOP Pengelolan BMN
Tahapan : Koordinasi dengan pimpinan dan pejabat terkait dalam rangka
pelaksanaan FGD.
Bukti : Surat Undangan terkait pelaksanaan FGD.

Proses :
Saya menyusun undangan tertulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang
sesuai EYD lalu mengirimkan undangan tersebut kepada pimpinan dan pejabat terkait
dengan sopan dan jelas dalam rangka mengoordinasikan kegiatan diskuis (forum
discussion group) tentang SOP pengelolaan BMN.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 2

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait
tentang SOP Pengelolan BMN
Tahapan : Melakukan kegiatan FGD dengan pimpinan dan pejabat terkait
Bukti : Screenshot kegiatan FGD
Proses :
Saya memulai diskusi dengan salam, lalu menjelaskan secara tepat dan cermat agar
mudah dipahami, kemudian melakukan diskusi dengan mementingkan musyawarah
mufakat, mencatat seluruh masukan dari pimpinan dengan cermat.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 4 TAHAPAN 3

Kegiatan : Diskusi (Forum Group Discussion) dengan pimpinan dan pejabat terkait
tentang SOP Pengelolan BMN
Tahapan : Menyusun notulen kegiatan FGD.
Bukti : Notulen hasil FGD.
Proses :
Saya menganalisa hasil FGD dengan cermat dan memperhatikan hal-hal penting
guna perbaikan hasil SOP (orientasi mutu), kemudian bekerja keras membuat
notulen kegiatan FGD.
.
RISALAH DISKUSI

Tanya jawab 1. Pertanyaan dari Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Cs.


dan SOP untuk penghapusan BMN apakah ada ? dan untuk barang yang kondisinya rusak
tanggapan perlakuannya bagaimana ?
terkait SOP Sebab barang kita terutama yg sudah lama seperti yg ada di tahun 2008 sudah
yang telah banyak yg rusak, atau fisiknya sudah tidak ada, namun sampai sekarang masih
dijelaskan tercatat sebagai aset, apakah dimungkinkan adanya penghapusan ?
Jawab :
terkait SOP penghapusan BMN ada SOP Penghapusan BMN dari Dikti yang belum
diresmikan, tetapi secara garis besar bisa digunakan. Harapan kedepannya setelah
proses likuidasi selesai, BMN bisa dilakukan penghapusan BMN. Terkait
penghapusan memang dibutuhkan tim, dengan cara Direktur menunjuk tim yg akan
melakukan penghapusan. Saya dan juga teman2 bmn sebelum tim itu terbentuk juga
ikut menyusun konsep, mendata barang-barang yang akan dihapus. Saya juga minta
kontribusi prodi untuk melaporkan BMN dan juga perlu ada pengecekan ulang
terhadap BMN.
Tambahan dari penanya :
Segera mengambil langkah terutama untuk aset-aset yg sudah lama segera didata
kembali. Kalau aset sudah ke kemdikbud, data-data segera disampaikan ke user dan
prodi bisa segera menginventarisir BMN dari data yg diberikan pengelola BMN,
supaya aset yg kita catat dan kita laporkan benar2 real sesuai kondisi yg ada

2. Pertanyaan dari Anis Usfah Prastujati, S.Pt., M.Si.


Seperti apa teknis laporan perpindahan barang dari unit satu ke unit lainnya ?
Barang-barang apa saja yg dikategorikan sebagai aset BMN ?
Pelaporan untuk barang-barang yang kondisi rusak bagaimana ?
Jawab :
Kami mengarahkan setiap unit ketika akan memindahkan barang antar unit, supaya
bersurat ke direktur, lalu direktur mendisposisikan ke bmn, sehingga sama2
mengetahui.
Jenis aset yg tercatat dalam bmn adalah barang yg dibeli melalui belanja modal.
Kerusakan barang yg masih bisa diperbaiki (rusak ringan), laporan ke bagian umum,
dan barang yg sekiranya rusak berat, bisa diajukan ke bmn untuk didata dan
kedepannya akan dihapuskan.

3. Pertanyaan dari Ika Yuniwati, S.Pd., M.Si.


Untuk peraturan penghapusan apa masih memakai PMK no 83/PMK.06/2016 ttg tata
cara pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan bmn ?
Jawab :
Untuk SOP penghapusan BMN masih menggunakan PMK tersebut.
Tambahan dari penanya :
Terkait SOP yg sudah diajukan ke p2m, sudah disahkan sebelum akreditasi 2019,
cuman setelah disahkan ada aktor2 yg dari Biro Hukor harus sesuai dengan OTK,
kalau kita melaksanakan itu berarti tata kelola kita sepenuhnya harus sesuai dengan
OTK.
Maksudnya karena di Poliwangi masih ada beberapa unit yg tidak sesuai dengan
OTK, seperti misal kan UPK itu yang seharusnya berdiri sendiri, sedangkan di
Poliwangi, UPK ada di setiap prodi. kalau misal mau dilaksanakan sesuai dengan
OTK, maka disesuaikan dengan yg sekarang.
Untuk SOP, ada aktor yang menjalankan. sedangkan dari Biro Hukor menjelaskan
bahwa aktor tsb harus sesuai dengan OTK organisasi. beberapa waktu lalu kita
sempat merubah SOP sesuai OTK tapi ditolak oleh biro hukor.

4. Tanggapan dari Wahyu Yulianingsih, S.Si.


Saya sudah pernah membuat beberapa draft dibantu dengan anggota bmn (mas
panca), penghapusan bmn, pengelolaan bmn juga pernah, cuma saya tidak tau sudah
disahkan atau belum. Teman – teman yg latsar saya minta untuk membuat SOP yang
nantinya adalah SOP yg sudah disahkan, karena selama ini kita hanya memiliki draft
SOP.
Untuk mas brian saya sarankan membuat SOP pengelolaan BMN terkait barang
datang sampai barang terinventaris di user. Terkait DBR (Daftar Barang Ruangan),
dulunya yg membuat dari pengelola BMN, tapi dari pemgelola BMN kesulitan krn BMN
sering berpindah-pindah. Adanya latsar ini, kita mulai lagi dari awal supaya draft SOP
yg dibuat bisa berjalan sesuai dgn yg kita inginkan, dan BMN bisa terinventaris dgn
baik.
DBR wajib harus ada. kalau ruangan tidak memiliki DBR maka bisa menjadi poin yg
kurang baik dan DBR juga sebagai inventaris
Terkait penghapusan, kita ada rencana melakukan, tapi terlebih dahulu menuntaskan
masalah inventaris BMN

5. Tanggapan dari Muh. Fuad Al Haris, S.T., M.T.


SOP penghapusan aset sudah sepatutnya segera dijalankan, karena kita setiap tahun
ada pembelian aset. maka aset yg lama dan kondisinya rusak berat, semakin
menumpuk, sehingga bisa dihapus. Hanya saja kendalanya kita tidak memiliki gudang
untuk menyimpan barang rusak.
kalau penghapusan tsb bisa dilaksanakan, maka bisa mengurangi beban Poliwangi
terhadap aset yg ada. Misalnya ada kursi yg kondisinya 50 % dan layak utk
dihapuskan, ya dihapuskan saja. bisa dilelang, dan teman2 pegawai bisa ikut andil.
Kemudian terkait inventarisasi aset, kita harus punya kejelasan dalam bekerja. contoh
barang yg berpindah-pindah. Ketika memindahkan barang antar ruangan maka harus
ada prosedur, sehingga smuanya terkontrol.
Terkait DBR, dengan DBR yg terupdate, kita lebih mudah mengakses keberadaan
suatu aset tanpa perlu cek lapangan.
Harapannya inventarisasi aset bisa menjadi aktivitas yang bisa diukur. bisa ada waktu
periodik di setiap aktivitas yang selanjutnya dapat dilaporkan. Karena potensi
kepedulian terhadap aset sangat kurang sekali. Jadi kedepannya kita kalau beli aset
tidak hanya sekedar tambal sulam, beli aset karena aset lama rusak, tapi juga untuk
melengkapi aset yg lama, seperti karena ada teknologi bru.
KEGIATAN 5
Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN

Output :
SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 1

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Penyusunan SOP Pengelolaan BMN final.
Bukti : SOP Pengelolaan BMN Final.
Proses :
Saya mengoreksi hasil FGD dengan teliti dan menyesuaikan SOP yang telah dibuat
dengan hasil FGD. Kemudian mempersiapkan dokumen SOP dengan mandiri,
dicetak dengan jelas dan disusun dengan rapi dan sistematis (efisien) untuk
mempermudah proses pengesahan SOP.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Koordinasi dengan unit Pusat Penjaminan Mutu (P2M) terkait SOP yang
akan disahkan
Bukti 1 : Foto kegiatan koordinasi dengan P2M

Proses :
Saya mengetuk pintu (sopan) dan mengucapkan salam (religius) lalu menyampaikan
maksud kedatangan dengan jelas. Saya juga meminta nomor dokumen untuk
pengesahan SOP dan surat permohonan pengesahan SOP sebagai dokumen
persyaratan untuk pengesahan SOP.
Bukti 2 : Surat Permohonan Pengesahan SOP
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 3

Kegiatan : Finalisasi dan Pengesahan SOP Pengelolaan BMN


Tahapan : Koordinasi dengan pimpinan dalam rangka pengesahan SOP

Bukti : Foto kegiatan koordinasi dengan pimpinan.

Proses :
Setelah seluruh dokumen persyaratan pengesahan SOP dilengkapi, saya menemui
pimpinan dengan mengucapkan salam dan berkomunikasi dengan sopan dalam
rangka mengajukan pengesahan SOP Pengeloaan BMN.
KEGIATAN 6
Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit di Poliwangi

Output :
Laporan Hasil Kuesioner
Laporan Hasil Kuesioner Tanggapan Prodi / Unit
Terhadap SOP Pengelolaan Barang Milik Negara

Efektivitas
Dapat Keseluruhan
dan
No Nama Jabatan Dipahami Alur SOP
Efisiensi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Plt. Kasubbag Umum &
1 Prio Widhia Fajar, S.E. 1 0 1 0 1 0
Kepegawaian
Dadang Dwi Pranowo, S.T., Pejabat Pembuat
2 1 0 1 0 1 0
M.Eng. Komitmen (PPK)
Eka Mistiko Rini, S.Kom, M. Ketua Jurusan T.
3 0 1 1 0 1 0
Kom. Informatika
Rudi Tri Handoko, S.ST Par.,
4 Koordinator Prodi MBP 1 0 1 0 1 0
M.Tr.Par.
Koordinator Lab.
5 Shinta Setiadevi, S.TP., M.M. 1 0 1 0 1 0
Agribisnis
6 Muhammad Toyib, S.E., M.M. Ketua BAAKPSI 1 0 0 1 1 0
Anis Usfah Prastujati, S.Pt.,
7 Koordinator Prodi TPHT 1 0 1 0 1 0
M.Si.
8 Abdul Rohman, S.T., M.T. Koordinator Prodi TMK 1 0 1 0 1 0
Koordinator Prodi T.
9 M. Abdul Wahid, S.T., M.T. 1 0 1 0 1 0
Mesin
Mirza Ghulam Rifqi, S.T., Koordinator Prodi T.
10 1 0 1 0 1 0
MST. Sipil
Jumlah 9 1 9 1 10 0

Hasil Survei Kepuasan Dosen Prodi


12

10
Tingkat Kepuasan Dosen

0
Setuju Tidak Setuju
Dapat Dipahami 9 1
Efektivitas dan Efisiensi 9 1
Keseluruhan Alur SOP 10 0
Kesimpulan

Dalam Penyusunan SOP Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) ini, Sembilan
dari sepuluh responden dapat memahami SOP tersebut. Ada satu responden yang
tidak dapat memahami SOP tersebut disebabkan beberapa kalimat yang menurutnya
tidak dimengerti dan perlu dijelaskan secara detail lagi jika nantinya ada revisi SOP.
Namun secara keseluruhan unit / prodi di Poliwangi telah memahami SOP tersebut.
Untuk tingkat keefektivan dan keefisienan SOP ini, sembilan orang telah setuju
terhadap SOP ini. Satu responden tidak setuju terhadap keefektivan dan keefisienan
SOP karena ada beberapa komponen dalam SOP yang perlu dirubah. Namun
menurut penulis, komponen tersebut tidak perlu dirubah sebab komponen yang
dimaksud responden adalah komponen yang sudah sesuai dengan keadaan yang
ada. Jika nantinya perlu ada perubahan terkait SOP ini maka penulis bersama dengan
pengelola BMN dan atasan akan mendiskusikan lebih lanjut terkait hal ini. Secara
keseluruhan responden banyak yang menyetujui bahwa SOP ini lebih efektif dan lebih
efisien daripada prosedur lama yang telah dilaksanakan oleh pengelolan BMN.
Sedangkan untuk tingkat keseluruhan alur SOP, seluruh unit / prodi telah
memahami SOP ini sehingga diharapkan untuk kedepannya SOP ini bisa
dilaksanakan dengan baik dan bisa menjadi pedoman pelaksanaaan pengelolaan
BMN di Poliwangi.
Sebagai tambahan, berikut beberapa tanggapan dan masukan dari beberapa
responden terkait SOP ini, antara lain sebagai berikut:
1. Apabila ada perkembangan dari kondisi yang ada (contohnya kondisi covid-19)
bisa lebih fleksibel untuk diupdate.
2. SOP ini berharap bisa segera diimplementasikan di Poliwangi.
3. Perlu sedikir perbaikan terhadap susunan kata pada kalimat (kegiatan) yang
digunakan.
4. SOP telah sesuai dengan alur & prosedur sehingga jelas untuk dilaksanakan.
5. Komponen SOP pada nomor 3 dan 4 seharusnya ada proses (gambar wajik)
sebelum dimasukkan ke dalam aplikasi, yang mana proses tersebut adalah cek
ulang spesifikasi teknis dan kondisi barang yang diterima sebelum dimasukkan ke
dalam aplikasi SIMAK BMN.
6. SOP ini sangat membantu prodi dalam menginventarisir aset/barang yang ada di
Prodi.
7. Jika SOP bisa dijalankan, kesalahan-kesalahan dalam pendataan BMN bisa
teratasi.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 6 TAHAPAN 1

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit
di Poliwangi
Tahapan : Koordinasi dengan pejabat terkait dalam rangka sosialisasi SOP
Pengelolaan BMN

Bukti : Foto Kegiatan koordinasi dengan beberapa prodi / unit.


Proses :
Saya berkoordinasi dengan pejabat terkait di setiap unit dengan sopan dan hormat
untuk mensosialisasikan SOP yang telah disahkan, kemudian menjelaskan secara
jelas maksud koordinasi tersebut

Koordinasi dan
sosialisasi
dengan
Subbagian
Umum dan
Kepegawaian
Koordinasi
dan
sosialisasi
dengan Prodi
Agribisnis

Koordinasi
dan
sosialisasi
dengan Prodi
Teknik Sipil

Koordinasi
dan
sosialisasi
dengan Prodi
Teknik
Informatika
Koordinasi
dan
sosialisasi
dengan Prodi
Teknik
Pengolahan
Hasil Ternak

Koordinasi
dan
sosialisasi
dengan Prodi
Manajemen
Bisnis
Pariwisata
BUKTI FISIK
KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit
di Poliwangi
Tahapan : Kegiatan sosialisasi SOP Pengelolaan BMN dan pengisian kuesioner ke
Prodi / Unit di Poliwangi

Bukti : Bukti penerimaan kegiatan sosialisasi


Proses :
Saya memberikan SOP baru ke setiap unit dengan tidak diskriminatif dan
menjelaskan secara jelas dan mudah dipahami supaya penyampainnya lebih efektif.
Selain itu juga menyerahkan kuesioner sebagai tanggapan terhadap SOP yang telah
dibentuk.
BUKTI FISIK
KEGIATAN 6 TAHAPAN 3

Kegiatan : Sosialisasi SOP Pengelolaan BMN yang telah disahkan ke prodi / unit
di Poliwangi
Tahapan : Menyusun hasil pengisian kuesioner

Bukti : Kuesioner terkait SOP Pengelolaan BMN yang telah diisi oleh responden
Proses :
Saya menyusun hasil kuesioner yang telah diperoleh dengan mandiri dan penuh
tanggung jawab. Hasil kuesioner disusun secara efektif menggunakan diagram
batang agar tampilannya lebih jelas dan tepat guna..

Anda mungkin juga menyukai