Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


LAYANAN INFORMASI PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA BAGI PETUGAS LPSE BAGIAN LAYANAN
PENGADAAN BARANG/JASA KOTA MALANG

Disusun Oleh :
LISA DWI ANDRIYANI, S.E.
NIP. 19970615 202012 2 005

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach dan Mentor


untuk diajukan kepada
Panitia Ujian Seminar atau Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi

Malang, 3 September 2021

Telah Disahkan Oleh:

Coach Mentor

Drs. Didiek Dwiyanto, M.M. Dedy Surfianto, S.E.


Pembina Utama Muda Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19640127 198603 1 008 NIP. 19741217 200212 1 004
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
ANGKATAN CXVIII TAHUN 2021
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Pada hari Jumat tanggal 3 September 2021 telah dilaksanakan


Seminar Laporan Pelaksanaan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III Angkatan CXVIII Tahun 2021 Pemerintah
Provinsi Jawa Timur :

Nama : LISA DWI ANDRIYANI, S.E.


Angkatan/NDH : CXVIII/34
Judul : Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Layanan Informasi Proses Pengadaan Barang/Jasa
Bagi Petugas LPSE Bagian Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Kota Malang

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan


ditandatangani oleh :
Malang, 3 September 2021
Coach, Peserta,

Drs. DIDIEK DWIYANTO, M.M. LISA DWI ANDRIYANI, S.E.


Pembina Utama Muda Penata Muda
NIP. 19640127 198603 1 008 NIP. 19970615 202012 2 005

Mentor, Penguji,

DEDY SURFIANTO, S.E. Prof. Dr. BAGONG SUYANTO, Drs., M.Si


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19741217 200212 1 004 NIP. 19660906 198903 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena


berkat limpahan rahmat, petunjuk, karunia, dan pertolongan-Nya, maka
penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan aktualisasi dengan
judul “Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan
Informasi Proses Pengadaan Barang/Jasa Bagi Petugas LPSE Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang’’. Laporan pelaksanaan
aktualisasi ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan dalam
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 yang diselenggarakan
secara Blended Learning (pembelajaran secara Distance Learning (online)
dan klasikal (online).
Laporan pelaksanaan aktualisasi ini disusun sebagai bentuk
penerapan nilai-nilai dasar yang telah penulis dapatkan dari Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diwujudkan dalam
habituasi di Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kota
Malang untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Adapun pelaksanaannya bertujuan sebagai salah satu
langkah dalam rangka perbaikan yang terus menerus terhadap kualitas
ASN dalam fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat kesatuan bangsa.
Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
tersusunnya laporan pelaksanaan aktualisasi agar lebih sempurna. Akhir
kata, penulis berharap semoga penulisan laporan pelaksanaan aktualisasi
ini bermanfaat bagi semua.

Malang, 3 September 2021


Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CXVIII

Lisa Dwi Andriyani, S.E.


Penata Muda
NIP. 19970615 202012 2 005
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................... 1
TUJUAN AKTUALISASI ................................................................. 4
MANFAAT AKTUALISASI .............................................................. 4
GAMBARAN ORGANISASI ............................................................ 5
IDENTIFIKASI ISU & ANALISIS ISU .............................................. 6
DESKRIPSI PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................ 8
KESIMPULAN & SARAN ................................................................ 15
PENDAHULUAN

Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam mewujudkan ASN yang


mempunyai peran penting dalam berkualitas, ASN wajib menjalani
rangka menciptakan masyarakat yang masa percobaan. Sesuai dengan
taat hukum, demokratis, dan bermoral Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021
tinggi dalam menyelenggarakan tentang Pelatihan Dasar Calon
pelayanan kepada masyarakat secara Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
adil dan merata. Selain itu, ASN pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk
berkewajiban menjaga persatuan dan mengembangkan kompetensi CPNS
kesatuan bangsa dengan penuh yang dilakukan secara terintegrasi
kesetiaan terhadap Pancasila dan dalam membangun integritas moral,
Undang-Undang Dasar 1945. Hal kejujuran, karakter kepribadian yang
tersebut dilakukan untuk mencapai unggul dan bertanggung jawab,
tujuan yang dicita-citakan oleh Bangsa profesionalisme. Pada pelatihan
Indonesia. dasar, CPNS diajarkan untuk
Berdasarkan Undang-Undang menjalankan fungsi-fungsi sebagai
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN yang wajib memiliki nilai dasar
Aparatur Sipil Negara, Pegawai seperti Akuntabilitas, Nasionalisme,
AparaturSipil Negara (ASN) adalah EtikaPublik, Komitmen Mutu, dan Anti
pegawai negeri sipil dan pegawai Korupsi yang biasa disingkat menjadi
pemerintah dengan perjanjian ANEKA. Nilai ANEKA merupakan
kerjayang diangkat oleh pejabat nilai dasar yang harus
pembina kepegawaian dan diserahi diimplementasikan oleh ASN dalam
tugas dalam suatu jabatan pelaksanaan tugas kesehariannya.
pemerintahan atau diserahi tugas Selain itu, dalam pelatihan dasar
negara lainnya dan digaji berdasarkan CPNS ini, nilai-nilai ANEKA juga akan
peraturan perundang-undangan. ASN diaktualisasikan oleh CPNS pada
berorientasi pada pelayanan publik masing-masing instansi dalam hal ini
secara profesional yang selalu adalah Bagian Layanan Pengadaan
mengedepankan kepentingan negara Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kota
dan mampu menjalankan fungsi Malang.
penting yaitu sebagai pembuat dan Bagian Layanan Pengadaan
pelaksana kebijakan publik, sebagai Barang/Jasa (BLPBJ) atau juga sering
pelayan publik yang profesional, serta disebut sebagai Unit Kerja Pengadaan
sebagai perekat persatuan dan Barang/Jasa (UKPBJ) merupakan
kesatuan bangsa berdasarkan pusat keunggulan pengadaan
Pancasila dan UUD1945. Sejalan barang/jasa. Bagian Layanan
denganfungsi tersebut ASN dituntut Pengadaan Barang/Jasa (BLPBJ)
untuk berkualitas dalam memberikan adalah unit kerja yang memiliki
pelayanan kepada masyarakat atau karakter strategis, kolaboratif,
organisasi dan pihak yang berorientasi pada kinerja, proaktif dan
berkepentingan lainnya. mampu melakukan perbaikan

1
berkelanjutan sehingga merupakan Data Tender BLPBJ Kota Malang per
pendorong dalam penciptaan nilai 23 Juli 2021
tambah dan manfaat dalam kegiatan No Keterangan Jumlah
pengadaan barang/jasa di Indonesia. 1 Tender Selesai 77
BLPBJ Kota Malang dalam hal ini 2 Tender dalam Proses 32
memiliki tugas menyelenggarakan
Jumlah tender tahun 2021 109
dukungan pengadaan barang/jasa
pada Pemerintah Kota Malang.
Pengadaan barang/jasa di Tabel diatas menunjukkan data
Indonesia saat ini sedang disorot oleh paket tender yang ada di BLPBJ Kota
publik. Hal ini terjadi karena kasus Malang selama bulan Januari-Juli
korupsi paket pengadaan sembako di 2021. Dari keseluruhan tender
Kementerian Sosial pada tahun tersebut, informasi mengenai proses
anggaran 2020 dengan nilai mencapai pengadaan barang/jasa masih belum
Rp 5,9 triliun (Kusuma, H., 2020). tersedia pada website BLPBJ Kota
Dengan adanya kasus tersebut, Malang yang ditunjukkan pada gambar
membuat kepercayaan masyarakat 1.1. Sehingga masyarakat tidak dapat
menurun terhadap pengadaan mengakses informasi proses
barang/jasa yang terjadi di Indonesia. pengadaan barang/jasa yang terjadi
Oleh karena itu untuk membangun pada Kota Malang.
kepercayaaan masyarakat perlu
Website BLPBJ Kota Malang
adanya informasi mengenai proses
pengadaan secara transparan kepada
masyarakat.
Pemberian layanan informasi
proses pengadaan barang/jasa
merupakan hal yang sangat penting.
Sebagai instansi pemerintah yang
berorientasi pada pelayanan publik,
maka BLPBJ Pemerintah Kota Malang
memiliki kewajiban dalam memberikan
layanan informasi proses pengadaan
barang/jasa kepada masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Presiden
No.16 Tahun 2018 bahwa salah satu
prinsip pengadaan/barang jasa adalah Hal tersebut terjadi karena
transparan. Oleh karena itu, kurangnya pemahaman petugas LPSE
masyarakat atau publik berhak dalam memberikan layanan informasi
mengetahui proses yang terjadi pada proses pengadaan barang/jasa
pengadaan barang/jasa secara kepada masyarakat.
transparan.

2
Alasan dari permasalahan kurangnya masih terus berusaha menuju tingkat
pemahaman petugas LPSE dalam proaktif.Tingkat kematangan esensi
memberikan layanan informasi proses adalah BLPBJ yang memfokuskan
pengadaan dikarenakan BLPBJ pada fungsi dasar BLPBJ dalam
Pemerintah Kota Malang belum proses pemilihan, memiliki pola kerja
memiliki standar operasional prosedur tersegmentasi dan belum terbentuk
dalam layanan informasi proses kolaborasi antar pelaku proses
pengadaan barang/jasa. Sesuai
pengadaan barang/jasa yang efektif.
dengan peraturan LKPP No. 10 tahun
Sedangkan tingkat kematangan
2021 pasal 23 ayat (1) UKPBJ/BLPBJ
proaktif adalah BLPBJ yang
harus memiliki standar operasional
prosedur pelaksaanaan tugas dan menjalankan fungsi pengadaan
fungsi transparansi, akuntabilitas, dan barang/jasa dengan berorientasi pada
mengurangi terjadinya intervensi pemenuhan kebutuhan pemangku
pelaksanaan tugas di lingkungan kepentingan melalui kolaborasi,
UKPBJ. penguatan fungsi perencanaan
bersama pemangku kepentingan
Berdasarkan aturan tersebut,
internal maupun eksternal. Sehingga
maka BLPBJ perlu memiliki standar
dengan terciptanya dan dijalankannya
operasional prosedur dalam
SOP layanan informasi proses
memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa akan
pengadaan barang/jasa kepada
membuat BLPBJ Pemerintah Kota
masyarakat. Dengan adanya dan
Malang mampu memenuhi kebutuhan
dijalankannya SOP tersebut,
pengadaan yang transparan bagi
pengadaan pada BLPBJ Pemerintah
pemangku kepentingan dalam hal ini
Kota Malang akan berlangsung secara
adalah masyarakat.
transparan. Kepercayaan masyarakat
Berdasarkan pemaparan diatas,
terhadap BLPBJ Pemerintah Kota
judul yang diambil dalam rancangan
Malang juga akan meningkat.
aktualisasi adalah “Pembuatan
Pembuatan SOP juga dapat
Standar Operasional Prosedur (SOP)
membantu peningkatan kapabilitas
Layanan Informasi Proses Pengadaan
BLPBJ dalam pemberian layanan
Barang/Jasa Bagi Petugas LPSE
kepada publik. BLPBJ Pemerintah
Bagian Layanan Pengadaan
Kota Malang saat ini berada pada
Barang/Jasa Kota Malang”.
tingkat kematangan esensial, dan

3
TUJUAN AKTUALISASI

MANFAAT AKTUALISASI
MANFAAT INTERNAL MANFAAT EKSTERNAL
1. Mempermudah pemberian layanan 1. Dengan terciptanya ASN yang
informasi proses pengadaan barang/ mempunyai & mengimplementasikan
jasa. nilai-nilai dasar ANEKA, maka akan
2. Meningkatkan kualitas dan mutu tercipta pelayanan informasi
pelayanan Bagian Layanan pengadaan barang/jasa yang
Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat transparan.
Daerah Pemerintah Kota Malang. 2. Dapat meningkatkan kepercayaan
3. Meningkatkan kualitas SDM Bagian masyarakat terhadap Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Malang. Malang
4. Pencapaian kapabilitas Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Malang yang diukur dengan naiknya
tingkat kematangan menuju level
tiga proaktif

4
GAMBARAN ORGANISASI
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau dalam Pemerintah Kota
Malang disebut Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang
adalah unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah yang menjadi pusat
keunggulan pengadaan barang/jasa. Visi dari Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang adalah “Kota Malang
Bermartabat”. Misi dari Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota
Malang adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan
dasar lainnya bagi semua warga.
2. Mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi
kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.
3. Mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman
dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.
4. Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang
tertib hukum, profesional dan akuntabel.

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

KEPALA BAGIAN LAYANAN


PENGADAAN
BARANG/JASA

Kasubag Pengelolaan Kasubag Pembinaan Kasubag Layanan


Pengadaan Barang/Jasa dan Advokasi Pengadaan Secara
Pengadaan Barang/Jasa Elektronik

Staff Staff Staff

5
IDENTIFIKASI ISU & ANALISIS ISU
Metode AKPL adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan
aktualisasi. Metode ini menggunakan teknik skoring 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) dalam penetapan prioritas isu.

No Isu A K P L Jumlah Rangking


1 Kurangnya pemahaman
petugas LPSE dalam
memberikan layanan informasi 4 5 5 5 19 1
proses pengadaan barang/jasa
kepada masyarakat
2 Kurang tertibnya penjadwalan
3 4 4 4 15 3
tender
3 Kurang tertibnya proses
4 4 5 4 17 2
persiapan pengadaan
4 Kurangnya informasi pokja
terkait dokumen RPP (Rencana 3 2 2 3 10 5
Pelaksanaan Pengadaan)
5 Kurang tertibnya proses
perencanaan pengadaan oleh 4 3 3 3 13 4
masing-masing OPD

Metode kedua yang digunakan dalam penyeleksian isu adalah


metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode ini menggunakan
teknik skoring seperti metode AKPL yaitu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
dalam penetapan prioritas isu.
No Isu U S G Jumlah Rangking
1 Kurangnya pemahaman petugas
LPSE dalam memberikan layanan
5 4 5 14 1
informasi proses pengadaan
barang/jasa kepada masyarakat
2 Kurang tertibnya penjadwalan tender 4 3 3 10 3

3 Kurang tertibnya proses persiapan


pengadaan oleh pokja pemilihan 4 4 4 12 2

6
Setelah dilakukan analisis menggunakan metode AKPL dan
USG, isu strategis yang diangkat adalah kurangnya pemahaman
petugas LPSE dalam memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa kepada masyarakat, sebagai isu yang
mendapatkan penilaian tinggi, sehingga perlu ditemukan penyebab
masalah dari terjadinya isu. Setelah ditemukan penyebab masalah,
maka dapat perlu dicari alternatif solusi salam mengatasi masalah
yang terjadi.

Akar
Penyebab Penyebab Alternatif
Isu Strategis Solusi
Masalah Utama Solusi
(Leverage)
Kurangnya 1.Kurangnya Belum a. memberikan Membuat SOP
pemahaman sosialisasi kepada memiliki sosialisasi layanan
petugas LPSE petugas LPSE standar kepada informasi proses
dalam mengenai dalam petugas LPSE pengadaan
memberikan pemberian layanan memberikan barang/jasa
layanan informasi proses layanan
informasi pengadaan informasi
proses barang/jasa proses
pengadaan 2.Kurangnya pengadaan b. membuat
barang/jasa pemanfaatan barang/jasa leaflet
kepada penggunaan web kepada informasi
masyarakat dan sosial media masyarakat proses
dalam memberikan pengadaan
informasi proses kepada
pengadaan masyarakat
barang/jasa kepada
masyarakat
3.Belum memiliki c. membuat
standar dalam SOP layanan
memberikan informasi
layanan informasi proses
proses pengadaan pengadaan
barang/jasa kepada barang/jasa
masyarakat

7
DESKRIPSI PELAKSANAAN AKTUALISASI
Laporan Aktualisasi Kegiatan 1
Nama Kegiatan : Mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja
Tanggal : 26 - 30 Juni 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Berdiskusi bersama rekan kerja terkait isu yang ada
di unit kerja
2. Membuat prioritas masalah dari isu yang ada dan
menentukan isu
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Nasionalisme

Laporan Aktualisasi Kegiatan 2


Nama Kegiatan : Mengkonsultasikan pelaksanaan rancangan
aktualisasi dengan coach dan mentor
Tanggal : 4 - 26 Juli 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Memaparkan bahan konsultasi
3. Mencatat kritik dan saran
4. Menyempurnakan bahan konsultasi berdasarkan
kritik dan saran
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Nasionalisme √ Etika Publik √ Akuntabilitas

8
Laporan Aktualisasi Kegiatan 3
Nama Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai
solusi dari masalah kurangnya pemahaman Petugas
LPSE dalam memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasakepada masyarakat
Tanggal : 1 - 3 Juli 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Berdiskusi bersama rekan kerja
2. Membuat prioritas solusi yang akan diberikan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Komitmen Mutu

Laporan Aktualisasi Kegiatan 4


Nama Kegiatan : Membuat usulan draf SOP layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa
Tanggal : 27 – 30 Juli 2021
Lampiran : Draf SOP
Tahapan Kegiatan : 1. Menyusun draf SOP
2. Berkonsultasi dengan mentor dalam penyusunan
draf SOP
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Akuntabilitas √ Komitmen Mutu

Pelaksana Mutu Baku


No Kegiatan Keterangan
PPK Pokja Pemilihan Petugas LPSE Kelengkapan Waktu Output
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUP sudah terupload pada SIRUP N/A
M ulai

2 RPP sudah dilakukan oleh Pokja N/A Dilakukan oleh Pokja


Pemilihan bersama PPK Pemilihan dan PPK

3 Apakah RPP sudah final? Ya N/A


Tidak
4 Apabila RPP belum final maka PPK N/A
memperbaiki dokumen
pengadaannya, dan melakukan
5 Apabila RPP sudah final, maka 1. RUP N/A Data terkait
petugas LPSE melakukan 2. Informasi tender informasi proses
pengumpulan data terkait informasi pada SPSE pengadaan
proses pengadaan
6 Petugas LPSE menyiapkan dokumen N/A Dokumen informasi
informasi proses pengadaan proses pengadaan
7 Dokumen informasi proses 10 menit Dokumen informasi
pengadaan di upload ke website proses pengadaan
Selesai
blp.malangkota.go.id terupload pada
website

9
Laporan Aktualisasi Kegiatan 5
Nama Kegiatan : Melakukan uji coba SOP dan mensosialisasikan
SOP kepada Petugas LPSE
Tanggal : 2 – 9 Agustus 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Melakukan uji coba SOP
2. Melakukan pre-test, sosialisasi, dan post-test kepada
Petugas LPSE
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Nasionalisme

Laporan Aktualisasi Kegiatan 6


Nama Kegiatan : Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
Tanggal : 17 – 20 Agustus 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Menyebarkan kuisioner kepada masyarakat
terkait testimoni penggunaan website
2. Melakukan analisa terkait pelaksanaan SOP
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Akuntabilitas √ Nasionalisme

Analisa hasil aktualisasi pelaksanaan SOP yang sudah dilakukan


diantaranya sebagai berikut :
1. Pengukuran Tingkat Pemahaman Petugas LPSE Dalam Menjalankan
SOP Layanan Informasi Proses Pengadaan Barang/Jasa Kepada
Masyarakat
Pengukuran tingkat pemahaman petugas LPSE dilakukan dengan
melakukan pre-test dan post-test.
10
No Keterangan Nilai Pre-Test Nilai Post-Test
1 Petugas LPSE 1 60 100
2 Petugas LPSE 2 20 100
Rata-Rata 50 100

100
80
60 1 Petugas LPSE
40 1
20 2 Petugas LPSE
0 2
Nilai Pre- Nilai Post-
Test Test

Berdasarkan tabel dan gambar diatas, menunjukkan adanya


peningkatan pemahaman terhadap petugas LPSE dari sebelum dan
sesudah dilakukannya sosialisasi. Hal tersebut terbukti dengan adanya
kenaikan yaitu sebesar 50% dari nilai pre-test dan post-test yang telah
dilakukan.

2. Pengukuran Pelayanan Informasi Proses Pengadaan Barang/Jasa Pada


Website BLP Kota Malang Yang Transparan Kepada Pengguna Webstie
BLP Kota Malang
Kuesioner ini digunakan sebagai testimoni pengguna website untuk
mengukur apakah dengan adanya informasi proses pengadaan
barang/jasa di website blp.malangkota.go.id sudah dapat meningkatkan
transparansi kepada masyarakat. Jenis kuesioner ini merupakan
kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang memberikan pertanyaan dengan
alternatif jawaban yang sudah disiapkan dan responden hanya memilih
jawaban yang sudah disiapkan. Jawaban pada kuisioner ini,
menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 poin mulai dari sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
Kuesioner dibuat menggunakan google form, kemudian disebarkan
kepada pengguna website BLP Kota Malang melalui sosial media seperti
instagram, twitter dan whatsapp. Dalam kuesioner ini responden terlebih
dahulu untuk diarahkan menuju website BLP Kota Malang, sehingga
responden dapat mengetahui informasi proses pengadaan barang/jasa
yang sudah ada pada website.

11
Setelah penyebaran kuisioner sudah dilakukan, tahap selanjutnya
adalah melakukan analisa. Setelah dilakukan penyebaran kuisioner
kepada pengguna website BLP Kota Malang tanggal 16-18 Agustus 2021
melalui google form, terdapat 22 jawaban yang masuk.
No Pertanyaan STS TS N S SS
1. Adanya informasi proses 0 0 1 8 13
pengadaan barang/jasa (0%) (0%) (4,5%) 36,4% (59,1%)
kepada masyarakat dapat
meningkatkan transparansi.
2. Pengumuman informasi 0 0 2 16 4
proses pengadaan (0%) (0%) (9,1%) (72,7%) (18,2%)
barang/jasa dilakukan secara
terbuka kepada masyarakat

3. Mudah untuk mengakses 0 0 0 9 13


informasi proses pengadaan (0%) (0%) (0%) (40,9%) (59,1%)
barang/jasa
4. Informasi proses pengadaan 0 0 2 11 9
barang/jasa bisa didapat (0%) (0%) (9,1%) (50%) (40,9%)
setiap waktu
5. Mudah memahami informasi 0 0 4 13 5
proses pengadaan (0%) (0%) (18,2%) (59,1%) (22,7%)
barang/jasa yang ada

No Pertanyaan Menyetujui
1. Adanya informasi proses pengadaan barang/jasa kepada 95,5%
masyarakat dapat meningkatkan transparansi.
2. Pengumuman informasi proses pengadaan barang/jasa dilakukan 90,9%
secara terbuka kepada masyarakat
3. Mudah untuk mengakses informasi proses pengadaan barang/jasa 100%
4. Informasi proses pengadaan barang/jasa bisa didapat setiap waktu 90,9%
5. Mudah memahami informasi proses pengadaan barang/jasa yang 81,8%
ada
Rata-rata 91,82%

12
Dari kelima pertanyaan kuisioner yang sudah dijawab, 91,82%
menyetujui bahwa adanya informasi proses pengadaan barang/jasa pada
website BLP dapat meningkatkan pelayanan yang transparan kepada
masyarakat.

3. Pengukuran Tercapainya Kapabilitas Bagian Layanan Pengadaan


Barang/Jasa yang Diukur Dengan Naiknya Tingkat Kematangan
Kegiatan penyusunan draf SOP layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa kepada masyarakat salah satunya bertujuan
untuk meningkatkan kematangan pada domain yang keempat yaitu
sistem informasi. Tingkat kematangan BLPBJ Kota Malang pada domain
sistem informasi saat ini masih berada pada level dua. Dengan adanya
salah satu SOP layanan informasi proses pengadaan barang/jasa
kepada masyarakat dapat berperan dalam meningkatkan tingkat
kematangan domain sistem informasi menuju level tiga. Sesuai dengan
key drivers pada domain sistem informasi, adanya SOP ini merupakan
bentuk ketersediaan data dan informasi pengadaan bagi stakeholder.

Laporan Aktualisasi Kegiatan 7


Nama Kegiatan : Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
Tanggal : 23 – 27 Agustus 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Mengumpulkan data dan bukti pendukung
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai
laporan kegiatan aktulisasi
3. Mencetak laporan kegiatan aktualisasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Nasionalisme √ Anti Korupsi √ Akuntabilitas

13
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
1. Terwujudnya SOP Layanan pengadaan barang/jasa Kota
Informasi Proses Pengadaan Malang kepada masyarakat. Hal
Barang/Jasa, sehingga dokumen ini terbukti dari kuisioner yang
informasi proses pengadaan sudah disebarkan kepada
dapat diakses oleh masyarakat pengguna website, 91,82%
pada website BLP Kota Malang. responden menyetujui bahwa
2. Dengan adanya SOP ini, adanya informasi proses
pemahaman petugas LPSE pengadaan barang/jasa pada
dalam memberikan layanan website BLP dapat meningkatkan
informasi proses pengadaan pelayanan yang transparan
barang/jasa meningkat. Hal ini kepada masyarakat.
dapat dibuktikan dengan adanya 4. Adanya salah satu SOP layanan
kenaikan nilai hasil dari pre-test informasi proses pengadaan
ke post-test yaitu sebesar 50%. barang/jasa kepada masyarakat
3. SOP ini dapat menjadi standar merupakan bentuk ketersediaan
bagi petugas LPSE dalam informasi pengadaan bagai
pemberian informasi proses stakeholder, sehingga dapat
pengadaan barang/jasa kepada berperan dalam meningkatkan
masyarakat. Pemberian informasi tingkat kematangan domain
proses pengadaan barang/jasa sistem informasi menuju level
dapat meningkatkan transparansi tiga.

SARAN
1. Diharapkan dilakukan bimtek 2. Draf SOP layanan informasi
terhadap petugas LPSE untuk proses pengadaan barang/ jasa
meningkatkan kualitas SDM yang sudah disetujui oleh Kepala
pada Bagian Layanan Sub Bagian LPSE, akan diusulkan
Pengadaan Barang/Jasa Kota kepada Sekretariat Daerah Kota
Malang. Malang untuk disahkan.

15

Anda mungkin juga menyukai