Disusun Oleh :
LISA DWI ANDRIYANI, S.E.
NIP. 19970615 202012 2 005
Coach Mentor
Mentor, Penguji,
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
TUJUAN AKTUALISASI ................................................................. 4
MANFAAT AKTUALISASI .............................................................. 4
GAMBARAN ORGANISASI ............................................................ 5
IDENTIFIKASI ISU & ANALISIS ISU .............................................. 6
DESKRIPSI PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................ 8
KESIMPULAN & SARAN ................................................................ 15
PENDAHULUAN
1
berkelanjutan sehingga merupakan Data Tender BLPBJ Kota Malang per
pendorong dalam penciptaan nilai 23 Juli 2021
tambah dan manfaat dalam kegiatan No Keterangan Jumlah
pengadaan barang/jasa di Indonesia. 1 Tender Selesai 77
BLPBJ Kota Malang dalam hal ini 2 Tender dalam Proses 32
memiliki tugas menyelenggarakan
Jumlah tender tahun 2021 109
dukungan pengadaan barang/jasa
pada Pemerintah Kota Malang.
Pengadaan barang/jasa di Tabel diatas menunjukkan data
Indonesia saat ini sedang disorot oleh paket tender yang ada di BLPBJ Kota
publik. Hal ini terjadi karena kasus Malang selama bulan Januari-Juli
korupsi paket pengadaan sembako di 2021. Dari keseluruhan tender
Kementerian Sosial pada tahun tersebut, informasi mengenai proses
anggaran 2020 dengan nilai mencapai pengadaan barang/jasa masih belum
Rp 5,9 triliun (Kusuma, H., 2020). tersedia pada website BLPBJ Kota
Dengan adanya kasus tersebut, Malang yang ditunjukkan pada gambar
membuat kepercayaan masyarakat 1.1. Sehingga masyarakat tidak dapat
menurun terhadap pengadaan mengakses informasi proses
barang/jasa yang terjadi di Indonesia. pengadaan barang/jasa yang terjadi
Oleh karena itu untuk membangun pada Kota Malang.
kepercayaaan masyarakat perlu
Website BLPBJ Kota Malang
adanya informasi mengenai proses
pengadaan secara transparan kepada
masyarakat.
Pemberian layanan informasi
proses pengadaan barang/jasa
merupakan hal yang sangat penting.
Sebagai instansi pemerintah yang
berorientasi pada pelayanan publik,
maka BLPBJ Pemerintah Kota Malang
memiliki kewajiban dalam memberikan
layanan informasi proses pengadaan
barang/jasa kepada masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Presiden
No.16 Tahun 2018 bahwa salah satu
prinsip pengadaan/barang jasa adalah Hal tersebut terjadi karena
transparan. Oleh karena itu, kurangnya pemahaman petugas LPSE
masyarakat atau publik berhak dalam memberikan layanan informasi
mengetahui proses yang terjadi pada proses pengadaan barang/jasa
pengadaan barang/jasa secara kepada masyarakat.
transparan.
2
Alasan dari permasalahan kurangnya masih terus berusaha menuju tingkat
pemahaman petugas LPSE dalam proaktif.Tingkat kematangan esensi
memberikan layanan informasi proses adalah BLPBJ yang memfokuskan
pengadaan dikarenakan BLPBJ pada fungsi dasar BLPBJ dalam
Pemerintah Kota Malang belum proses pemilihan, memiliki pola kerja
memiliki standar operasional prosedur tersegmentasi dan belum terbentuk
dalam layanan informasi proses kolaborasi antar pelaku proses
pengadaan barang/jasa. Sesuai
pengadaan barang/jasa yang efektif.
dengan peraturan LKPP No. 10 tahun
Sedangkan tingkat kematangan
2021 pasal 23 ayat (1) UKPBJ/BLPBJ
proaktif adalah BLPBJ yang
harus memiliki standar operasional
prosedur pelaksaanaan tugas dan menjalankan fungsi pengadaan
fungsi transparansi, akuntabilitas, dan barang/jasa dengan berorientasi pada
mengurangi terjadinya intervensi pemenuhan kebutuhan pemangku
pelaksanaan tugas di lingkungan kepentingan melalui kolaborasi,
UKPBJ. penguatan fungsi perencanaan
bersama pemangku kepentingan
Berdasarkan aturan tersebut,
internal maupun eksternal. Sehingga
maka BLPBJ perlu memiliki standar
dengan terciptanya dan dijalankannya
operasional prosedur dalam
SOP layanan informasi proses
memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa akan
pengadaan barang/jasa kepada
membuat BLPBJ Pemerintah Kota
masyarakat. Dengan adanya dan
Malang mampu memenuhi kebutuhan
dijalankannya SOP tersebut,
pengadaan yang transparan bagi
pengadaan pada BLPBJ Pemerintah
pemangku kepentingan dalam hal ini
Kota Malang akan berlangsung secara
adalah masyarakat.
transparan. Kepercayaan masyarakat
Berdasarkan pemaparan diatas,
terhadap BLPBJ Pemerintah Kota
judul yang diambil dalam rancangan
Malang juga akan meningkat.
aktualisasi adalah “Pembuatan
Pembuatan SOP juga dapat
Standar Operasional Prosedur (SOP)
membantu peningkatan kapabilitas
Layanan Informasi Proses Pengadaan
BLPBJ dalam pemberian layanan
Barang/Jasa Bagi Petugas LPSE
kepada publik. BLPBJ Pemerintah
Bagian Layanan Pengadaan
Kota Malang saat ini berada pada
Barang/Jasa Kota Malang”.
tingkat kematangan esensial, dan
3
TUJUAN AKTUALISASI
MANFAAT AKTUALISASI
MANFAAT INTERNAL MANFAAT EKSTERNAL
1. Mempermudah pemberian layanan 1. Dengan terciptanya ASN yang
informasi proses pengadaan barang/ mempunyai & mengimplementasikan
jasa. nilai-nilai dasar ANEKA, maka akan
2. Meningkatkan kualitas dan mutu tercipta pelayanan informasi
pelayanan Bagian Layanan pengadaan barang/jasa yang
Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat transparan.
Daerah Pemerintah Kota Malang. 2. Dapat meningkatkan kepercayaan
3. Meningkatkan kualitas SDM Bagian masyarakat terhadap Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Malang. Malang
4. Pencapaian kapabilitas Bagian
Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Malang yang diukur dengan naiknya
tingkat kematangan menuju level
tiga proaktif
4
GAMBARAN ORGANISASI
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa atau dalam Pemerintah Kota
Malang disebut Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang
adalah unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah yang menjadi pusat
keunggulan pengadaan barang/jasa. Visi dari Bagian Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang adalah “Kota Malang
Bermartabat”. Misi dari Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota
Malang adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan layanan
dasar lainnya bagi semua warga.
2. Mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi
kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.
3. Mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman
dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.
4. Memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang
tertib hukum, profesional dan akuntabel.
5
IDENTIFIKASI ISU & ANALISIS ISU
Metode AKPL adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan
aktualisasi. Metode ini menggunakan teknik skoring 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) dalam penetapan prioritas isu.
6
Setelah dilakukan analisis menggunakan metode AKPL dan
USG, isu strategis yang diangkat adalah kurangnya pemahaman
petugas LPSE dalam memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasa kepada masyarakat, sebagai isu yang
mendapatkan penilaian tinggi, sehingga perlu ditemukan penyebab
masalah dari terjadinya isu. Setelah ditemukan penyebab masalah,
maka dapat perlu dicari alternatif solusi salam mengatasi masalah
yang terjadi.
Akar
Penyebab Penyebab Alternatif
Isu Strategis Solusi
Masalah Utama Solusi
(Leverage)
Kurangnya 1.Kurangnya Belum a. memberikan Membuat SOP
pemahaman sosialisasi kepada memiliki sosialisasi layanan
petugas LPSE petugas LPSE standar kepada informasi proses
dalam mengenai dalam petugas LPSE pengadaan
memberikan pemberian layanan memberikan barang/jasa
layanan informasi proses layanan
informasi pengadaan informasi
proses barang/jasa proses
pengadaan 2.Kurangnya pengadaan b. membuat
barang/jasa pemanfaatan barang/jasa leaflet
kepada penggunaan web kepada informasi
masyarakat dan sosial media masyarakat proses
dalam memberikan pengadaan
informasi proses kepada
pengadaan masyarakat
barang/jasa kepada
masyarakat
3.Belum memiliki c. membuat
standar dalam SOP layanan
memberikan informasi
layanan informasi proses
proses pengadaan pengadaan
barang/jasa kepada barang/jasa
masyarakat
7
DESKRIPSI PELAKSANAAN AKTUALISASI
Laporan Aktualisasi Kegiatan 1
Nama Kegiatan : Mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja
Tanggal : 26 - 30 Juni 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Berdiskusi bersama rekan kerja terkait isu yang ada
di unit kerja
2. Membuat prioritas masalah dari isu yang ada dan
menentukan isu
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Nasionalisme
8
Laporan Aktualisasi Kegiatan 3
Nama Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai
solusi dari masalah kurangnya pemahaman Petugas
LPSE dalam memberikan layanan informasi proses
pengadaan barang/jasakepada masyarakat
Tanggal : 1 - 3 Juli 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Berdiskusi bersama rekan kerja
2. Membuat prioritas solusi yang akan diberikan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Komitmen Mutu
9
Laporan Aktualisasi Kegiatan 5
Nama Kegiatan : Melakukan uji coba SOP dan mensosialisasikan
SOP kepada Petugas LPSE
Tanggal : 2 – 9 Agustus 2021
Tahapan Kegiatan : 1. Melakukan uji coba SOP
2. Melakukan pre-test, sosialisasi, dan post-test kepada
Petugas LPSE
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
√ Etika Publik √ Akuntabilitas √ Nasionalisme
100
80
60 1 Petugas LPSE
40 1
20 2 Petugas LPSE
0 2
Nilai Pre- Nilai Post-
Test Test
11
Setelah penyebaran kuisioner sudah dilakukan, tahap selanjutnya
adalah melakukan analisa. Setelah dilakukan penyebaran kuisioner
kepada pengguna website BLP Kota Malang tanggal 16-18 Agustus 2021
melalui google form, terdapat 22 jawaban yang masuk.
No Pertanyaan STS TS N S SS
1. Adanya informasi proses 0 0 1 8 13
pengadaan barang/jasa (0%) (0%) (4,5%) 36,4% (59,1%)
kepada masyarakat dapat
meningkatkan transparansi.
2. Pengumuman informasi 0 0 2 16 4
proses pengadaan (0%) (0%) (9,1%) (72,7%) (18,2%)
barang/jasa dilakukan secara
terbuka kepada masyarakat
No Pertanyaan Menyetujui
1. Adanya informasi proses pengadaan barang/jasa kepada 95,5%
masyarakat dapat meningkatkan transparansi.
2. Pengumuman informasi proses pengadaan barang/jasa dilakukan 90,9%
secara terbuka kepada masyarakat
3. Mudah untuk mengakses informasi proses pengadaan barang/jasa 100%
4. Informasi proses pengadaan barang/jasa bisa didapat setiap waktu 90,9%
5. Mudah memahami informasi proses pengadaan barang/jasa yang 81,8%
ada
Rata-rata 91,82%
12
Dari kelima pertanyaan kuisioner yang sudah dijawab, 91,82%
menyetujui bahwa adanya informasi proses pengadaan barang/jasa pada
website BLP dapat meningkatkan pelayanan yang transparan kepada
masyarakat.
13
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
1. Terwujudnya SOP Layanan pengadaan barang/jasa Kota
Informasi Proses Pengadaan Malang kepada masyarakat. Hal
Barang/Jasa, sehingga dokumen ini terbukti dari kuisioner yang
informasi proses pengadaan sudah disebarkan kepada
dapat diakses oleh masyarakat pengguna website, 91,82%
pada website BLP Kota Malang. responden menyetujui bahwa
2. Dengan adanya SOP ini, adanya informasi proses
pemahaman petugas LPSE pengadaan barang/jasa pada
dalam memberikan layanan website BLP dapat meningkatkan
informasi proses pengadaan pelayanan yang transparan
barang/jasa meningkat. Hal ini kepada masyarakat.
dapat dibuktikan dengan adanya 4. Adanya salah satu SOP layanan
kenaikan nilai hasil dari pre-test informasi proses pengadaan
ke post-test yaitu sebesar 50%. barang/jasa kepada masyarakat
3. SOP ini dapat menjadi standar merupakan bentuk ketersediaan
bagi petugas LPSE dalam informasi pengadaan bagai
pemberian informasi proses stakeholder, sehingga dapat
pengadaan barang/jasa kepada berperan dalam meningkatkan
masyarakat. Pemberian informasi tingkat kematangan domain
proses pengadaan barang/jasa sistem informasi menuju level
dapat meningkatkan transparansi tiga.
SARAN
1. Diharapkan dilakukan bimtek 2. Draf SOP layanan informasi
terhadap petugas LPSE untuk proses pengadaan barang/ jasa
meningkatkan kualitas SDM yang sudah disetujui oleh Kepala
pada Bagian Layanan Sub Bagian LPSE, akan diusulkan
Pengadaan Barang/Jasa Kota kepada Sekretariat Daerah Kota
Malang. Malang untuk disahkan.
15