Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKTUALISASI

PENERAPAN NILAI- NILAI


DASAR ASN

OPTIMALISASI INFORMASI ALUR PELAYANAN


BERBASIS MULTI MEDIA DI UPT
PUSKESMAS KOTA TOLITOLI

NAMA : BELA SAFITRI LATOWALE,SKM


LEMBAR PERSETUJUAN
NO PESERTA
EVALUASI : 03
RANCANGAN AKTUALISASI
UNIT KERJA : UPT PUSKESMAS KOTA TOLITOLI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIX PEMERINTAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 109
KABUPATEN TOLITOLI
PEMERINTAH KABUPATEN Kerja Sana
TOLITOLI
BADAN PENGEMBANGAN Kerja
SUMBERSamaDAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER SULAWESI TENGAH DAYA MANUSIA DAERAH


TAHUN 2022
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

i
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIX PEMERINTAH


KABUPATEN TOLITOLI
Kerja Sana
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

Oleh

NAMA : Bela Safitri Latowale, SKM


NIP : 19980202 2022032016
INSTANSI : Pemerintah Kabupaten Tolitoli
JABATAN : Ahli Pertama – Penyuluh Kesehatan Masyarakat
NDH : 03

JUDUL

OPTIMALISASI INFORMASI ALUR PELAYANAN BERBASIS


MULTIMEDIA DI UPT PUSKESMAS KOTA TOLITOLI
Disetujui untuk diseminarkan
Pada Tanggal : 05 Agustus 2022

COACH MENTOR

Isnaeny Ramadhan, S.Sos, M.M


Nip. 197008162001121005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam kita panjatkan pada
junjungan kita Muhammad SAW karena atas curahan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga
penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang merupakan salah
satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai bentuk penerapan nilai-nilai dasar yang
telah penulis dapatkan dari pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil yang diwujudkan
dalam suatu inovasi nyata untuk perbaikan pelayanan masyarakat. Adapun
pelaksanaannya bertujuan sebagai salah satu langkah dalam rangka perbaikan yang terus
menerus terhadap kualitas ASN dalam fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat kesatuan bangsa.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang telah mendoakan dan mendukung saya demi kemudahan
dan kelancaran mengikuti kegiatan ini
2. Bapak Amran Hi Yahya selaku Bupati Kabupaten Tolitoli
3. Bapak Salman, SH, MH selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Tolitoli
4. Ibu Isnaeny Ramadhan, S.Sos, M.M selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
kritik dan saran dalam penyusunan laporan ini
5. Ibu Jeane Yuliana, S.Kep Kepala UPT Puskesmas Kota Tolitoli selaku mentor yang
telah memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan laporan ini
6. Seluruh Panitia Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CIX Tahun 2022
7. Seluruh peserta pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan CIX atas seluruh
kebersamaan dan kekeluargaan dalam melaksanakan pelatihan dasar
8. Rekan – rekan kerja UPT Puskesmas Kota Tolitoli
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.

Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,


sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini. Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi menyempurnakan laporan ini selanjutnya.

iii
Akhir kata, tidak ada kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis
Penulis berharap Laporan Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua
pihak serta dapat memberikan sumbangsih yang dapat membawa perubahan dalam
institusi yaitu pada UPT Puskesmas Kota Tolitoli

Tolitoli, Juli 2022


Penulis

BELA SAFITRI LATOWALE, SKM


Nip. 199802022022032016

iv
DAFTAR ISI
COVER
Lembar Persetujuan Evaluasi Rancangan Aktualisasi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi, Misi Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
1.3 Tugas dan Fungsi Jabatan
1.4 Tujuan Aktualisasi
1.5 Manfaat Aktualisasi

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI


2.1 Nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara
2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance
2.3 Analisis Isu
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)


Tabel 2.2 Analisis APKL
Tabel 2.3 Gagasan Pemecah Isu
Tabel 2.4 Tapisan Mc Namara
Tabel 2.5 Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2.6 Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mesin Antrean Online

Gambar 1.2 UPT Puskesmas Kota

vii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang
Undang Dasar Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No.5 Tahun 2014 adalah profesi
bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. ASN yang kompeten yang diindikasikan dari
sikap dan perilaku yang baik, profesional, bermoral dan bermental baik,
bertanggungjawab setia dan taat kepada negara serta mampu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aparatur negara memiliki peran
penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN
yang profesional yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara prima,
efektif dan efisien.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) adalah lembaga pemerintah
nonkementrian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan
dan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam undang-undang yang mengatur
mengenai ASN. Di tahun 2021, sehubungan dengan kondisi darurat pandemi
covid-19 yang melanda Indonesia LAN mencabut peraturan pelatihan dasar
(Latsar) CPNS yaitu Peraturan LAN nomor 12 tahun 2018 lalu menerbitkan
Peraturan LAN (PerLAN) nomor 1 tahun 2021 tentang pelatihan dasar (Latsar)
dimana metode pelatihan dasar (Latsar) yang dahulu dilaksanakan secara
klasikal kini dilaksanakan secara blended learning yakni memadukan antara
pembelajaran klasikal dan dalam jaringan (daring), hal ini juga sesuai 2
pertimbangan bahwa Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sudah tidak
sesuai dengan perkembangan kebutuhan pengembangan kompetensi,
sehingga perlu diganti. Salah satu tugas LAN adalah membina dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai ASN berbasis
kompetensi.

1
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2021 Tentang
Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Pejabat
Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku yang
selanjutnya disebut Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku adalah
PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh Pejabat yang Berwenang untuk melakukan pelayanan di bidang promosi
Kesehatan pada Instansi Pemerintah.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 31 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia
yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan
tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan
kesehatan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang pedoman standar
pelayanan dilakukan memperhatikan prinsip-prinsip sederhana, partisipatif,
akuntabel, berkelanjutan, transparansi, dan keadilan. Salah satu pelayanan
yang menerapkan pelayanan publik berbasis elektronik yaitu pendaftaran
pasien.
Gambar 1.1 Mesin Antrean Online UPT Puskesmas Kota

2
Pendaftaran pasien adalah proses pengumpulan data pasien pada
fasilitas pelayanan kesehatan dimulai dari proses registrasi atau pendaftaran
pasien, baik rawat jalan maupun rawat gawat darurat atau rawat inap.
Pengumpulan data dapat dilakukan oleh petugas pendaftaran, dokter,
paramedis dan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan kepada
pasien melalui wawancara atau observasi. Dalam tercapainya good
governance maka pendaftaran pasien mengalami kemajuan yaitu terdapat
pendaftaran pasien secara online. Pendaftaran pasien online bertujuan untuk
memudahkan pasien dalam mendaftarkan dirinya atau anggota keluarganya
tanpa harus pasien mengantri dan menunggu lama.

Berdasarkan kondisi saat ini di UPT Puskesmas Kota Tolitoli mempunyai


pendaftaran pasien secara offline dan pendaftaran secara online dengan
menggunakan Aplikasi JKN Mobile. Dengan rata - rata pasien yang mendaftar
secara offline mencapai 40 per harinya dan pasien yang mendaftar secara
online tidak mencapai 5 per harinya dengan perbandingan 10% pendaftaran
online dan 90% pendaftaran offline. Pendaftaran online baru di
implementasikan dari bulan Juni 2022 dan selama pendaftaran online
diimplementasikan tidak banyak masalah yang dihadapi, namun pengetahuan
masyarakat tentang mendaftar secara online masih sangat rendah.
Untuk mewujudkan Kondisi sesuai dengan misi UPT Puskemas Kota
Tolitoli yaitu “Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata,
Aman, Memuaskan, Profesional, Komunikatif dan Terjangkau” diperlukannya
media yang menyajikan informasi mengenai alur pelayanan Puskesmas
berbasis online. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang
memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan.
eningkatan mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas utama . Seiring
dengan perkembangan zaman, maka mutu layanan berkualitas harus pula
ditingkatkan. Kepuasan pasien adalah hal yang sangat penting yang tidak bisa
diabaikan oleh para penentu kebijakan di bidang kesehatan.
Berdasarkan kondisi diatas, perlu dilakukan kegiatan sosialisasi mengenai
Alur Pelayanan Puskesmas berbasis online. Salah satu unsur pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah ketersediaan informasi
yang jelas, salah satunya yaitu informasi alur pelayanan di puskesmas. Alur
pelayanan yang jelas akan meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat
meningkatkan kepuasan pasien.
1.2 Visi Misi dan Gambaran Organisasi Perangkat Daerah
1.2.1 Visi dan Misi Kabupaten Tolitoli

3
Visi Dari Kabupaten Tolitoli Adalah Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tolitoli
yang Sejahtera Dan Mandiri Pemerintahan yang Amanah, Respinsif dan Merakyat
Misi Kabupaten Tolitoli :
1. Menerapkan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang transparan,
akuntabel dan partisipatif
2. Meningkatkan sumber daya manusia, kualitas hidup masyarakat lebih maju dan
berdaya saing
3. Menciptakan kemandirian ekonomi desa dan penguatan usah mikro kecil
menengah sebagai pilar pembangunan daerah
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar, pertanian dan perikanan
5. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui semangat gotong royong dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah
6. Membangun masyarakat religius yang berkepribadian berbasis kearifan lokal
7. Meningkatkan pembangunan kepariwisatawan secara komprehensif, bersinergi
dan terpadu
8. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih mudah dan cepat
9. Menyelenggarakan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan
1.2.2 Gambaran Umum UPT Puskesmas Kota Tolitoli
a. Visi dan Misi UPT Puskesmas Kota Tolitoli
Visi Puskesmas Kota Tolitoli adalah menjadi Puskesmas dengan pelayanan
bermutu dan mandiri menuju masyarakat tolitoli sehat.
Misi dari UPT Puskesmas Kota Tolitoli yaitu :
1. Menyelengarakan pelayanan kesehatan dasar yang Bermutu, Merata, Aman,
Memuaskan, Profesional, Komunikatif dan Terjangkau.
2. Melaksanakan Akreditasi Puskesmas
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Sumber Daya Manusia Puskesmas
5. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk pencapaian Pembangunan
Milenium (MDG’S)
6. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam Program BPJS
Kesehatan dalam rangka Universal Coverage di Tahun 2019.
Dengan motto “Melayani Dengan Hati Kesehatan Anda Kepuasan Kami”

b. Letak geografis
Wilayah Kerja Puskesmas Kota merupakan daerah kota yang berada di
Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Wilayah kerja Puskesmas Kota
terdiri dari 4 Kelurahan dan 22 Lingkungan yaitu : Kelurahan Baru terdiri

4
dari 8 Lingkungan, Kelurahan Sidoarjo terdiri dari 4 Lingkungan, Kelurahan
Tuweley terdiri dari 6 Lingkungan dan Kelurahan Panasakan terdiri dari 4
Lingkungan.

Gambar 1.2 UPT Puskesmas Kota

Wilayah Kerja Puskesmas Kota mempunyai luas 52,00 km² dengan batas –
batas sebagai berikut:
 Bagian utara : berbatasan dengan Kecamatan Galang
 Bagian Timur : berbatasan dengan Kabupaten Buol
 Bagian Barat : berbatasan dengan Laut Sulawesi
 Bagian Selatan: berbatasan dengan Kelurahan Nalu

Puskesmas Induk terletak di Kota Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.


Sedangkan Kelurahan-kelurahan lain memiliki Pustu kecuali Kelurahan
Tuweley yang juga memiliki Poskesdes.
Secara umum Puskesmas Kota Kabupaten Tolitoli berfokus pada Upaya –
upaya Kesehatan utama yait:
1. Upaya Kesehatan wajib
Meliputi upaya – upaya yang bersifat wajib seperti promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu – anak dan Keluarga berencana,
Perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular dan pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Meliputi upaya – upaya kesehatan yang bersifat pengembangan seperti
Upaya Kesehatan sekolah, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan gigi
dan mulut, upaya kesehatan matra, upaya kesehatan lanjut, program
penanggulangan rabies, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan mata,

5
Program perkesmas, program penyakit tidak menular, program kesehatan
olahraga dan program kekerasan terhadap anak
3. Upaya Pelayanan Penunjang
Meliputi upaya pelaksanaan pelayanan penunjang seperti Pemeriksaan
Laboratorium dan Pelaksanaan Manajemen Puskesmas termasuk
pencatatan dan pelaporan

1.3 Tujuan dan Fungsi Jabatan Peserta


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2021 Tentang Jabatan
Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Tugas penyuluh
kesehatan yaitu pelayanan promosi kesehatan dan ilmu perilaku, dengan unsur
kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan pelaksanaan promosi kesehatan dan ilmu perilaku
2. Pelaksanaan promosi kesehatan dan ilmu perilaku
3. Pemantauan dan penilaian kegiatan promosi kesehatan dan ilmu perilaku
4. Pengembangan promosi kesehatan dan ilmu perilaku
Berdasarkan peraturan tersebut uraian kegiatan tugas tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja kegiatan bulanan
2. Menyusun rencana kerja kegiatan triwulanan
3. Menyusun rencana kerja kegiatan tahunan
4. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data masalah kesehatan sebagai
bahan advokasi kesehatan
5. Mengkompilasi data potensi dan masalah kesehatan masyarakat untuk
pemberdayaan masyarakat
6. Menyusun materi bahan pendukung pembentukan forum / kelompok kerja
operasional / pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan
7. Melakukan peningkatan kapasitas pengelola pemberdayaan masyarakat / kader
dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku
8. Melakukan kunjungan rumah dalam rangka identifikasi dan intervensi masalah
kesehatan dengan menggunakan pendekatan ilmu perilaku
9. Mengkompilasi data kelompok potensial masyarakat dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM)
10. Melakukan pendampingan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
dalam pelaksanaan gerakan masyarakat
11. Melaksanakan komunikasi kesehatan melalui saluran media sosial dengan
menggunakan pendekatan ilmu perilaku

6
1.4 Tujuan Aktualisasi
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu berAKHLAK yaitu
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif guna membentuk ASN yang profesional dan berkarakter dalam dunia
kerja sebagai seorang Promotor kesehatan.

1.4.2 Tujuan Khusus


Untuk mengoptimalisasi informasi alur pelayanan berbasis multi media di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kota

1.5 Manfaat Aktualisasi


1.5.1 Manfaat Bagi Pemerintah Daerah
Dengan adanya rancangan aktualisasi ini dapat mendorong terwujudnya visi
dan misi Kabupaten Tolitoli khususnya tercapainya misi kedua yaitu meningkatkan
sumber daya manusia, kualitas hidup masyarakat lebih maju dan berdaya saing
1.5.2 Manfaat Bagi Unit Kerja
Dapat menjadi kontribusi positif bagi Puskesmas dalam upaya pencapaian
visi, misi dan tujuan organisasi. Aktualisasi juga diharapkan menghadirkan sumber
informasi yang lebih baik.
1.5.3 Manfaat Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Peserta mampu mengimplementasikan nilai - nilai berAKHLAK pada instansi kerja
sesuai dengan kegiatan. Serta menguasai bidang dan tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sesuai dengan fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa.

7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Nilai – Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World
Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). ASN BerAKHLAK yang
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan
dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang
sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan
bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya,
dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat
Setiap ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani, untuk membantu masyarakat.
Dalam menjalankan tugasnya, ASN dilengkapi dengan kewenangan dan sumber daya
yang diberikan oleh negara. Otoritas dan sumber daya ini harus digunakan secara
akuntabel dengan loyalitas yang tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara, serata
menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis. Ditengah dunia yang mengalami
perkembangan teknologi, peningkatan kapasitas dan kompetensi, serta kemampuan
beradaptasi dengan perubahan menjadi mutlak bagi ASN. Selain itu, diperlukan juga
kolaborasi lintas organisasi karena terdapat banyak tantangan yang tidak bisa
dipecahkan oleh satu dinas, satu daerah, satu kementrian atau Lembaga, maupun satu
keahlian dan satu disiplin ilmu.
Dengan lahirnya core values BerAKHLAK diharapkan menguatkan budaya kerja
ASN yang professional dalam melayani masyarakat. Orientasi pelayanan yang
berkualitas dan professional terus meningkatkan kinerja secara terus menerus untuk
kemajuan bangsa

2.1.1 Berorientasi Pelayanan


Orientasi pelayanan adalah keinginan untuk membantu dan melayani orang lain untuk
memahami kebutuhan mereka. panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi
Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu
Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat, bagaimana kita sebagai Pelayanan
masyarakat mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia dengan menjunjung tinggi

8
etika seperti jujur, tanggap cepat dan santun. Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, dengan tidak memandang latar belakang pasien, menghargai komunikasi
secara ramah, solutif, konsultasi dengan baik, responsif, empati dan bekerja sama
kepada penerima layanan. Ramah, cekatan dan solutif.

2.1.2 Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung
jawabkansegala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina dan lebih luasnya kepada publik Serta memperhatkan aspek-aspek penting
dalam sikap akuntabel yaitu dengan menjaga hubungan kita dengan pimpinan,
bertanggung jawab, adil dan membuat inovasi untuk meningkatkan kinerja sebagai ASN.

2.1.3 Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari
International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan
perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Panduan perilaku dalam kompeten antara lain
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,
Membantu Orang Lain Belajar dan Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

2.1.4 Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Salah satu kunci
sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Menghargai orang
lain, Hindari politik kotor, Jangan mengandalkan trik murahan, Tetap profesional.
Pastikan kamu menjadi pribadi positif, Ciptakan lingkungan kerja yang senang berbagi
ide, Ciptakan community minded di tempat kerja, Perhatikan pencahayaan kantor,
memiliki kebebasan, meningkatkan komunikasi dengan baik dan membuat Mindset
positif kepada diri sendiri, rekan kerja dan lingkungan kerja.

2.1.5 Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut
di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal
terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan 15 sikap loyal ASN
kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau
komponen dari pemerintahan itu sendiri. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain seperti,

9
Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan, seorang pegawai yang
loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka saat bekerja.

2.1.6 Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Bagaimana kita menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas serta bertindak proaktif.

2.1.7 Kolaboratif
Pemberian kesempatan kepada semua pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. ada beberapa faktor yang dapat
menghambat kolaborasi yaitu ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan
pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga
tidak jelas, adapun contoh kolaboratif di tempat kerja yaitu dengan melakukan kerja
sama sebagai sesama pengelola program, berkolaborasi dengan lintar sektor dalam
penyelesaian suatu masalah kesehatan agar mendapat solusi terbaik

Tabel 2.1
Nilai – Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
No Nilai Dasar Afirmasi Kata Kunci Panduan Perilaku
 Responsivitas 1. Memahami dan
 Kualitas memenuhi
Kami
 Kepuasan kebutuhan masyakat
berkomitmen
2. Ramah, cekatan,
Berorientasi memberikan
1 solutif dan dapat
Pelayanan pelayanan prima
diandalkan
demi kepuasan
3. Melakukan
masyarakat
perbaikan tiada
henti.
 Integritas 1. Melaksanakan tugas
 Konsisten dengan jujur,
 Dapat bertanggungjawab,
dipercaya cermat, disiplin dan
 Transparan berintegritas tinggi
Kami bertanggung 2. Menggunakan
jawab atas kekayaan dan
2 Akuntabel
kepercayaan yang barang milik negara
diberikan secara bertanggung
jawab, efektif, dan
efisien
3. Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan

10
 Kinerja terbaik 1. Meningkatkan
 Sukses kompetensi diri
 Keberhasilan untuk menjawab
Kami terus belajar  Learning tantangan yang
dan agility selalu berubah
3 Kompeten
mengembangkan  Ahli 2. Membantu orang
kapabilitas dibidangnya lain belajar
3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
 Peduli 1. .Menghargai setiap
 Perbedaan orang apapun latar
 Selaras belakangnya
Kami saling peduli 2. Suka menolong
4 Harmonis dan menghargai orang lain
perbedaan 3. Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif

 Komitmen 1. Memegang teguh


 Dedikasi ideologi Pancasila,
 Kontribusi UUD 1945, setia
Kami berdedikasi  Nasionalisme pada NKRI serta
dan  Pengabdian pemerintahan yang
mengutamakan sah
5 Loyal 2. Menjaga nama
kepentingan
Bangsa dan baik sesama ASN,
Negara Pimpinan, Instansi,
dan Negara
3. Menjaga rahasia
jabatan dan negara
 Inovasi 1. Cepat
Kami terus  Antusias menyesuaikan diri
berinovasi dan terhadap menghadapi
antusias dalam perubahan perubahan
6 Adaptif menggerakkan  Proaktif 2. Terus berinovasi
ataupun dan
menghadapi mengembangkan
perubahan kreativitas
3. Bertindak proaktif
 Kesediaan 1. Memberi
bekerja sama kesempatan kepada
 Sinergi untuk berbagai pihak untuk
hasil yang berkontribusi
lebih baik 2. Terbuka dalam
Kami membangun bekerja sama untuk
7 Kolaboratif kerjasama yang menghasilkan nilai
sinergis tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan
berbagai
sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
2.2.1 Manajemen ASN

11
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1. Gaji dan tunjangan
2. Cuti
3. Perlindungan
4. Pengembangan kompetensi

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:


1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenan
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab

12
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi (strategic alignment), dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM
harus mendukung misi utama organisasi. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk
memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Organisasi membutuhkan pegawai yang jujur, kompeten dan berdedikasi.
Konsep Sistem Merit menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengelolaan ASN. Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM
yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses
dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan prestasi individu
untuk melaksanakan pekerjaanya 20 (kompetensi dan kinerja). Bagi organisasi sistem
merit mendukung keberadaan prinsip akuntabilitas yang saat ini menjadi tuntutan dalam
sektor publik. Dalam sistem merit berbagai keputusan dalam manajemen SDM didasari
pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Dalam recruitment, kualifikasi dan kompetensi
menjadi pertimbangan seseorang untuk menjadi pegawai ASN.

2.2.2 Smart ASN


Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat digital dapat
menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Hal ini termasuk dalam visi misi
Presiden Jokowi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Penilaiannya dapat
ditinjau dari etis dalam mengakses media digital (digital ethics), budaya menggunakan
digital (digital culture), menggunakan media digital dengan aman (digital safety), dan
kecakapan menggunakan media digital (digital skills).
Konsep literasi digital pun semakin berkembang seiring zaman. Menurut definisi
UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy Framework (Law, dkk., 2018) literasi
digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini
mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi
TIK, literasi informasi dan literasi media.” Seorang pengguna yang memiliki kecakapan
literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga
mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Literasi digital juga merupakan
kemampuan untuk secara kreatif terlibat dalam praktik sosial tertentu, untuk

13
mengasumsikan identitas sosial yang tepat, dan untuk membentuk atau
mempertahankan berbagai hubungan sosial di ruang digital.
Kominfo sendiri menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu
kecakapan menggunakan media digital (digital skills), budaya menggunakan digital
(digital culture), etis menggunakan media digital (digital ethics) dan aman menggunakan
media digital (digital safety). Literasi digital 21 memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai
oleh para peserta CPNS yang terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan
dalam bermedia digital.
a. Etika Bermedia Digital
Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika
berinternet (netiquette)
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll
3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Budaya Bermedia Digital


Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimasukkan dalam kerangka
literasi digital dapat diklasifikasikan menjadi dua pokok besar, yaitu:
1. Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Landasan
Kecakapan Digital Dalam Kehidupan Berbudaya, Berbangsa dan Bernegara.
Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Paham
2. Internalisasi (Penerapan) Nilai-Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di
Ruang Digital. Adapun kompetensi yang dibutuhkan adalah Cakap Produksi,
Cakap Distribusi, Cakap Partisipasi dan Cakap Kolaborasi.

c. Aman Bermedia Digital


Ada lima indikator atau kompetensi yang perlu ditingkatkan dalam membangun area
kompetensi keamanan digital, yaitu:
1. Pengamanan perangkat digital
2. Pengamanan identitas digital
3. Mewaspadai penipuan digital
4. Memahami rekam jejak digital
5. Memahami keamanan digital bagi anak

d. Cakap di dunia digital

14
Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
1. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
2. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
3. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
4. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.

2.3 Analisis Isu

2.3.1 Identifikasi Isu


Dalam melaksanakan tugas sebagai Ahli Pertama Penyuluh kesehatan
Masyarakat di UPT Puskesmas Kota Tolitoli ditemukan beberapa isu yang berkaitan
dengan nilai - nilai Manajemen ASN dan SMART ASN. Identifikasi Isu dilakukan melalui
analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yang
bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu
diangkat dan diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik,
Kelayakan, Kekhalayakan), yakni alat bantu yang untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayan, dan
kelayakan.
Berdasarkan pengamatan adapun permasalahan atau isu-isu aktual yang ditemukan di
UPT Puskesmas Kota Tolitoli adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya penerapan kawasan tanpa rokok di Puskesmas
b. Belum optimalnya pemberian informasi tentang alur pelayanan puskesmas
berbasis online
c. Kurangnya kesadaran pasien dan pengunjung memakai masker
d. Masih kurangnya pengetahuan pasien tentang alur dan prosedur rujukan BPJS

Tabel 2.2
Analisis APKL
N Kriteria Tota Peringk
Identifikasi Isu
o A P K L l at
1 Belum optimalnya penerapan kawasan
5 5 4 4 18 2
tanpa rokok di Puskesmas
2 Belum optimalnya pemberian informasi
5 5 5 5 20 1
tentang alur pelayanan puskesmas berbasis

15
online
3 Kurangnya kesadaran pasien dan
4 3 3 2 12 4
pengunjung memakai masker
4 Masih kurangnya pengetahuan pasien
4 4 3 3 14 3
tentang alur dan prosedur rujukan BPJS

Keterangan Nilai :
5 : sangat besar
4 : besar
3 : sedang
2 : kecil
1 : sangat kecil
Keterangan APKL :
A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat bicarakan)
P : Problematika (masalah mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas

Berdasarkan hasil analisis menggunakan Teknik APKL diatas, lalu diurut


berdasarkan jumlah nilai tertinggi yaitu :
1. Belum optimalnya pemberian informasi tentang alur pelayanan puskesmas
berbasis online
2. Belum optimalnya penerapan kawasan tanpa rokok di Puskesmas
3. Masih kurangnya pengetahuan pasien tentang alur dan prosedur rujukan BPJS
4. Kurangnya kesadaran pasien dan pengunjung memakai masker

2.3.2 Identifikasi Penyebab Masalah


Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang dapat dianalisis dengan
metode fishbone. Pada metode ini, analisa penyebab masalah ditentukan dengan
analisis faktor dengan model 5M + E yaitu Machine, Method, Man, Material,
Measurement dan Environment. Pada analisis fishbone di bawah ini, analisis hanya
menggunakan empat aspek saja yaitu Method, Man, Material, dan Environment.

16
Diagram Fishbone

MAN
ENVIRONMENT

Kurangnya penerapan
Partisipasi masyarakat digitalisasi dalam bekerja
Kurangnya pemahaman
masih rendah dalam
penerapan sistem petugas tentang
pelayanan secara online pengoperasian sistem
Belum optimalnya pemberian
pelayanan online
informasi tentang alur
pelayanan puskesmas berbasis
online
Belum adanya media
Belum dilakukan informasi tentang alur
sosialisasi tentang alur pelayanan secara online
pelayanan secara online

METHOD MATERIAL

17
2.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah / Gagasan Ide
Berdasarkan diagram fishbone terdapat 4 (empat) penyebab masalah
berdasarkan 4 (empat) aspek analisis diagram fishbone yaitu Method, Man,
Material dan Environment. Dari 4 (empat) penyebab masalah dibuatkan gagasan
ide sebagai sebagai gagasan kreatif untuk menyelesaikan penyebab masalah.

Tabel 2.3
Gagasan Pemecah Isu
No Penyebab Masalah Gagasan Ide
Memberi pemahaman kepada
Kurangnya pemahaman petugas
beberapa petugas tentang
1 tentang pengoperasian sistem
pengoperasian sistem
pelayanan online
pelayanan berbasis online
Memberikan sosialisasi kepada
Belum dilakukan sosialisasi tentang Pasien, pengunjung dan
2
alur pelayanan secara online masyarakat tentang alur
pelayanan berbasis online
Membuat media informasi
Belum adanya media informasi seperti leaflet dan banner
3
tentang alur pelayanan secara online tentang alur pelayanan berbasis
online
Melakukan pendekatan dan
Partisipasi masyarakat masih rendah pemahaman tentang
4 dalam penerapan sistem pelayanan kemudahan yang didapatkan
secara online menggunakan sitem pelayanan
secara online
Mengaktifkan kembali
Kurangnya penerapan digitalisasi
5 pemberian informasi melalui
dalam bekerja
media sosial Puskesmas

Gagasan di atas kemudian di tapis melalui teori tapisan MC. NAMARA untuk
menemukan satu gagasan sebagai gagasan utama pemecahan masalah

18
Tabel 2.4
Tapisan Mc Namara

N Alternatif Pemecah Tapisan Mc Namara


Total Skor
o Masalah Efektivitaa Kemudahan Biaya
Kurangnya
pemahaman petugas
tentang
1 4 4 4 12 4
pengoperasian
sistem pelayanan
online
Belum dilakukan
sosialisasi tentang
2 5 5 5 15 1
alur pelayanan
secara online
Belum adanya media
informasi tentang
3 5 5 4 14 2
alur pelayanan
secara online
Partisipasi
masyarakat masih
rendah dalam
4 5 4 4 13 3
penerapan sistem
pelayanan secara
online
Kurangnya
penerapan
5 3 4 3 10 5
digitalisasi dalam
bekerja

Keterangan :
Efektifitas : 1 (sangat tidak efektif) 5: (sangat efektif)
Kemudahan : 1 (sangat sulit) 5 : (sangat mudah )
Biaya : 1 ( sangat mahal) 5 : ( sangat murah)

Dari hasil tapisan yang dilakukan, pemecahan yang dapat dilakukan untuk
permasalahan belum optimalnya pemberian informasi tentang alur pelayanan
puskesmas berbasis online di UPT Puskesmas Kota Tolitoli adalah melakukan
kegiatan sosialisasi kepada Pasien, pengunjung dan masyarakat tentang alur

19
pelayanan berbasis online. Berdasarkan Isu yang telah di analisa dan
menentukan pemecahan masalah, maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
adalah “Optimalisasi informasi alur pelayanan berbasis multi media” di UPT
Puskesmas Kota Tolitoli

2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi


Unit Kerja : UPT Puskesmas Kota Tolitoli
Isu yang diangkat : belum optimalnya pemberian informasi tentang alur
pelayanan puskesmas berbasis online di UPT Puskesmas Kota Tolitoli

20
Tabel 2.5
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan dengan
Tahapan Keterkaitan terhadap Visi Misi
No Kegiatan Output / Hasil Nilai Dasar Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
BerAKHLAK
1 2 3 4 5 6 7
1 Perencanaan Melakukan Dokumentasi Beorientasi Kegiatan ini berkontribusi Pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan konsultasi Konsultasi Pelayanan (bersikap terhadap pencapaian misi menguatkan nilai
kegiatan dengan Beserta surat ramah antara bawahan Puskesmas no 1 yaitu akuntabel,harmonis dan
pimpinan persetujuan dengan pimpinan) Menyelenggarakan Kolaboratif karena saat
pelaksanaan Akuntabel Pelayanan Kesehatan berkonsultasi dengan pimpinan
kegiatan (Transparansi) Dasar yang Bermutu, dan melakukan koordinasi
Harmonis (Bersikap Merata, Aman, Memuaskan, dengan penanggung jawab
sopan) Profesional, Komunikatif program promosi kesehatan
Kolaboratif (Kerja dan Terjangkau harus dengan sikap ramah dan
sama) sopan, dan saat melakukan
Membahas Dokumentasi Beorientasi perencanaan suatu kegiatan
rencana diskusi dan Pelayanan harus ada koordinasi kepada
kegiatan format alurr (memahami apa yang Pimpinan karena tanpa kerja

21
aktualisasi kegiatan yang disampaikan pimpinan) sama dan dukungan dari
bersama Kepala akan Akuntabel pimpinan kegiatan yang
UPT Puskesmas dilaksanakan (Bertanggungjawab) dilaksanakan tidak dapat
Kota Kompeten berjalan dengan lancar serta
(Menjelaskan kegiatan memiliki sikap akuntabel dalam
kepada pimpinan) setiap melaksanakan tugas
Harmonis yang diberikan
(Menghargai saran
dan masukan)
Kolaboratif (Kerja
sama)
Melakukan Dokumentasi Beorientasi
koordinasi diskusi dan Pelayanan (bersikap
dengan format alurr ramah antara teman
Penanggung kegiatan yang sejawat)
jawab Promosi akan Akuntabel
Kesehatan di dilaksanakan (Transparansi)
UPT Puskesmas Harmonis (Bersikap
Kota sopan)

22
Kolaboratif (Kerja
sama)
Mencatat Hasil Formulir hasil Akuntabel
Konsultasi konsultasi yang (Bertanggungjawab)
berupa sara dan Kompeten
masukn (Menjelaskan kegiatan
kepada pimpinan)
2 Identifikasi Mencari tempat Dokumentasi Akuntabel Kegiatan ini berkontribusi Pada tahapan identifikasi
Kebutuhan lokasi kegiatan lokasi kegiatan (Transparansi) terhadap pencapaian misi kebutuhan kegiatan sosialisasi
kegiatan sosialisasi sosialisasi Harmonis (Bersikap Puskesmas no 1 yaitu menguatkan nilai
sosialisasi sopan) Menyelenggarakan Akuntabel, Harmonis dan
Kolaboratif (Kerja Pelayanan Kesehatan Kolaboratif. Karena dalam
sama) Dasar yang Bermutu, melakukan identifikasi
Mengumpulkan Dokumentasi Akuntabel Merata, Aman, Memuaskan, kebutuhan harus berdasarkan
informasi terkait diskusi dengan (Bertanggungjawab) Profesional, Komunikatif kebutuhan Pasien dan
alur pelayanan pihak yang Kompeten dan Terjangkau pengunjung Puskesmas sesuai
Puskesmas kredibel dan (Melaksanakan tugas dengan acuan dan juga harus
berbasis online dokumen dengan kualitas bertanggung jawab, cermat,
ringkasan materi terbaik) efektif.

23
Menyiapkan Membuat daftar Akuntabel
kebutuhan untuk kebutuhan yang (Transparansi)
pelaksanaan diperlukan dalam Kompeten
sosialisasi pelaksanaan (Melaksanakan tugas
kegiatan dengan kualitas
terbaik)

3 Membuat Menyusun Format ringkasan Akuntabel Kegiatan ini berkontribusi Kegiatan Mempersiapkan alat,
Media konsep materi materi (Transparansi) terhadap pencapaian misi bahan, media dalam kegiatan
Informasi dalam media Harmonis (Bersikap Puskesmas no 1 yaitu sosialisasi menguatkan nilai
Melalui Leaflet leaflet sopan) Menyelenggarakan Akuntabel, Kompeten dan
Kolaboratif (Kerja Pelayanan Kesehatan Harmonis Karena dalam
sama) Dasar yang Bermutu, membuat media dan
Membuat design Dokumentasi Adaptif (Inovasi) Merata, Aman, Memuaskan, menentukan konsep materi
media informasi pembuatan Kompeten (kinerja Profesional, Komunikatif sosialisasi harus cermat dan
leaflet tentang desain media terbaik) dan Terjangkau berinovasi mengembangkan
alur pelayanan leaflet Akuntabel (integritas) kreativitas.
puskesmas

24
berbasis online
Mencetak media Leaflet yang Adaptif (Inovasi)
informasi leaflet telah dicetak Loyal (Distribusi)
4 Membuat Menyusun Format ringkasan Akuntabel Kegiatan ini berkontribusi Pada tahap Melaksanakan
Media konsep materi materi (Bertanggungjawab) terhadap pencapaian misi kegiatan sosialisasi menguatkan
Informasi dalam media Kompeten Puskesmas no 1 yaitu nilai Berorientasi pelayanan,
Melalui Banner banner (Melaksanakan tugas Menyelenggarakan Adaptif, akuntabel, kompeten,
dengan kualitas Pelayanan Kesehatan Harmonis dan Kolaboratif
terbaik) Dasar yang Bermutu, karena dalam pelaksanaan
Merata, Aman, Memuaskan, Kegiatan sosialisasi harus
Membuat design Dokumentasi Akuntabel Profesional, Komunikatif ramah dan memahami karakter
media informasi pembuatan (Bertanggungjawab) dan Terjangkau Pasien dan pengunjung
banner tentang desain media Kompeten puskesmass bertanggung jawab
alur pelayanan banner (Melaksanakan tugas dalam melaksanakan tugas
puskesmas dengan kualitas
berbasis online terbaik)
Mencetak media Banner yang Adaptif (Inovasi)
informasi banner telah dicetak Kompeten (kinerja
terbaik)

25
Akuntabel (integritas)
Loyal (Distribusi)
5 Melaksanakan Menjelaskan Dokumentasi dan Beorientasi Kegiatan ini berkontribusi Pada tahapanevaluasi dan
Kegiatan tujuan dari video Pelayanan (bersikap terhadap pencapaian misi Pelaporan Kegiatan
Sosialisasi sosialisasi pelaksanaan ramah kepada Puskesmas no 1 yaitu menguatkan niali Akuntabel,
kegiatan pemgunjung) Menyelenggarakan kompeten, berorientasi
sosialisasi Akuntabel Pelayanan Kesehatan pelayanan dan harmonis karena
(Transparansi) Dasar yang Bermutu, karena dalam melaksakan
Kompeten (pro aktif) Merata, Aman, Memuaskan, evaluasi tidak boleh membeda-
Harmonis (Bersikap Profesional, Komunikatif bedakan dan bersikap
sopan) dan Terjangkau diskriminatif kepada pasien dan
Kolaboratif (Kerja pengunjung
sama)
Membagikan Dokumentasi dan Beorientasi
leaflet kepada video pembagian Pelayanan (bersikap
pasien dan leaflet kepada ramah kepada
pengunjung pengunjung pemgunjung)
Puskesmas Puskesmas Akuntabel
(Transparansi)

26
Kompeten (pro aktif)
Harmonis (Bersikap
sopan)
Memaparkan Dokumentasi Beorientasi
materi sosialisasi kegiatan Pelayanan (bersikap
sosialisasi ramah kepada
pemgunjung)
Akuntabel
(Transparansi, jujur)
Kompeten
(Melakukan tugas
dengan kualitas
terbaik)
Adaptif (pro aktif)
Harmonis (Bersikap
sopan)
Kolaboratif (bekerja
sama)

27
6 Evaluasi Menyiapkan Daftar hadir Akuntabel
Manfaat lembar kuisioner pasien (Transparansi, jujur)
Kegiatan tentang pengunjung dan Kompeten
sosialisasi pemahaman Lembar kuisioner (Melakukan tugas
pasien yang telah dengan kualitas
dicetak terbaik)

Membagikan Dokumentasi Beorientasi


kuesioner penyerahan Pelayanan (bersikap
kepada Pasien lembar kuisioner ramah kepada
dan pengunjung kepada pasien pemgunjung)
dan pengunjung Harmonis (Bersikap
sopan)
Melakukan Tersedianya Akuntabel (jujur)
perekapan hasil diagram hasil Harmonis (tidak
kuisioner tingkat adanya diskriminasi)
pemahaman
pasien dan
pengumjung

28
2.5 Jadwal Tentatif Aktualisasi
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk mempermudah melakukan tahapan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada off class yaitu pada tanggal 06 Agustus – 11 September 2022.
Jadwal tentatif aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6
Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi

Agustus September
No Kegiatan 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
1 Perencan
aan
pelaksana
an

29
kegiatan
2 Identifikasi
Kebutuha
n kegiatan
sosialisasi
3 Membuat
Media
Informasi
Melalui
Leaflet
4 Membuat
Media
Informasi
Melalui
Banner
5 Melaksan
akan
Kegiatan
Sosialisa

30
si
6 Evaluasi
Manfaat
Kegiatan
sosialisas
i

31
32

Anda mungkin juga menyukai