Anda di halaman 1dari 60

Angkatan XXIV

Golongan II

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MELALUI MEDIA


INFORMASI MENGENAI PELAYANAN DAN PERSYARATAN
ADMINISTRASI PBB-P2 DAN BPHTB DI KANTOR BADAN
PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN

OLEH :

OLANITA RITONGA, A.Md

PENGATUR (II/C)

NIP. 199208032019032012

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
Lembar Persetujuan :

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan
Persyaratan Administrasi PBB-P2 Dan BPHTB Di Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Nama Peserta : Olanita Ritonga, A.Md


NIP : 19920803 201903 2 012
Pangkat/Golongan : Pengatur / II c
Jabatan : Pengelola Wajib
Pajak/Retribusi Daerah
Instansi : Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Angkatan : XXIV
Kelompok :1

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari .., tanggal .. ... 2021 dengan Metode
Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) di hadapan Coach, Penguji dan Mentor

Coach, Penguji, Mentor,

Yamnur Mahlia,SST, M.Kes Mariani Siregar, S.Si


NIP. 19771015 200701 2 004 NIP. 19810922 201101 2 004

Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial

Bambang Siswanto, S.E., M.Si.


2
NIP. 19631005 198603 1 006

3
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
(Aparatur Sipil Negara) ini dapat tersusun dengan baik sebagai salah satu penilaian kelulusan
pada pendidikan pelatihan dasar CPNS golongan II. Saya menyadari bahwa proses
penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan rancangan aktualisasi ini
saya dapat terus meningkatkan kinerja saya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Semoga
rancangan aktualisasi ini dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai ASN yang
berdasarkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang
berintegritas dan professional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun
1945.

Dalam penulisan dan penyusunan Laporan Aktualisasi ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan penghargaan, rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada mereka yang telah
berjasa kepada penulis:

1. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) yang telah
memfasilitasi penulis untuk turut serta mengikuti Latsar CPNS Angkatan XXIV tahun
2021.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara yang
telah memfasilitasi penulis untuk turut serta mengikuti Latsar CPNS Angkatan XXIV
tahun 2021.
3. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang telah memfasilitasi
penulis untuk turut serta mengikuti Latsar CPNS Angkatan XXIV tahun 2021.
4. Ibu Yamnur Mahlia, SST, M.Kes selaku coach yang senantiasa tiada lelah
memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi.
5. Bapak ... selaku penguji dalam seminar Rancangan Aktualisasi.
6. Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Bapak Hasan Basri Harahap, S.Sos,
MM selaku Kepala Badan penulis di unit kerja Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah.

7. Kepala Sub Bidang Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi, Ibu Mariani Siregar,
S.Si selaku mentor penulis di unit kerja Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah.

8. Kepala Sub Bidang Penagihan dan Keberatan, Bapak Suwono H, SE dan Kepala Sub
Bidang Pendataan dan Penilaian, Bapak Khoirul Amri Pulungan, S.Kom yang telah
memberikan masukan dan saran selama saya menjalani kegiatan ini.
9. Orangtua yang selalu memberi dukungan dan doa-doanya kepada saya sehingga saya
bisa sampai ke tahap Pelatihan Dasar ini.
10. Suami tercinta yang telah mendukung saya dalam menjalani kegiatan ini.
11. Teman-teman peserta Latsar CPNS Angkatan XXIV tahun 2021 yang senantiasa
memberikan semangat sekaligus dorongan untuk penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan semangat, dukungan, dan do’a yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya Rancangan Aktualisasi ini masih sangat banyak kekurangan
maka untuk itu penulis harapkan kepada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran.
Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.
Penulis juga berharap penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri dan juga bagi para pembaca. Dengan disusunnya Rancangan Aktualisasi ini,
diharapkan dapat menjadi bahan belajar untuk pengembangan ilmu, serta menjadi inspirasi
untuk menciptakan karya yang lebih baik. Semoga Allah Yang Maha Pengasih meridhoi
rancangan aktualisasi ini. Aamiin.

Kotapinang, 2021

Penulis

Olanita Ritonga, A.Md


NIP. 199208032019032012
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Dalam
rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang
berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pegawai PNS berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Fungsi PNS ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam menjalankan fungsinya, seorang PNS harus
selalu memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. PNS juga
mempunyai kedudukan peran yaitu : Manajemen ASN, Whole of government, Pelayanan
Publik. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan fungsi PNS belum dilaksanakan dalam
mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA. Nilai-nilai dasar ANEKA belum diaplikasilkan dalam
Manajemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik. Sebagian besar masyarakat
memandang negatif para Pegawai Negeri Sipil (PNS), dipandang tidak serius dalam bekerja,
malas, kurang ramah, sombong dan tebang pilih.
Pengetahuan yang di dapat dari proses belajar klasikal dan non-klasikal (on-campus)
selama pelatihan dasar akan diimplementasikan secara nyata di unit kerja (off-campus), dalam
kesempatan ini yaitu Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Adanya proses internalisasi,
penerapan, aktualisasi serta menjadikannya suatu kebiasaan (habituasi) diharapkan terpatrinya
jiwa PNS yang berkarakter dan profesional sesuai bidang tugas.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah adalah organisasi perangkat daerah yang
mempunyai tugas pokok sebagai koordinator untuk merumuskan kebijakan dalam hal
Pengelolaan Pendapatan Daerah. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah harus mampu
menjalankan perannya sebagai pelayan publik yang baik.
Penulis adalah salah satu staff di bidang PBB-P2 dan BPHTB yang menjabat sebagai
calon Pengelola Wajib Pajak/Retribusi Daerah. PBB-P2 merujuk pada Pasal 1 angka 37 UU
PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) No. 28 Tahun 2009 adalah pajak atas bumi
dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau
badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan.
BPHTB adalah bea yang dikenakan kepada seseorang terhadap perolehan hak atas
bangunan atau tanah sesuai dengan UU PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) No. 28
tahun 2009 pasal 1 angka 43 .
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah adalah badan yang bertugas sebagai koordinator
untuk merumuskan kebijakan dalam hal Pengelolaan Pendapatan Daerah. Dalam hal ini
penulis melihat ada beberapa isu yang perlu mendapat perhatian yang terjadi di kantor Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah, khususnya bidang PBB-P2 dan BPHTB diantaranya adalah :
1. Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data Dokumentasi Berbasis Online Dengan
Aplikasi Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
2. Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Telepon (Call Center) pada Pelayanan
PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
3. Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan
PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
Berdasarkan isu-isu diatas, kondisi yang diharapkan terjadi di bidang PBB-P2 dan
BPHTB kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) adalah data dokumentasi
kegiatan di bidang PBB-P2 dan BPHTB baik itu sosialisasi, koordinasi ke instandi lain
maupun kegiatan penagihan ke lapangan dapat lebih aman penyimpanannya dan dapat diakses
kapanpun dan dimanapun selama terkoneksi dengan internet dengan menggunakan aplikasi
Google Drive. Namun pada kenyataannya, penyimpanan data dokumentasi kegiatan di bidang
selama ini masih di simpan di komputer, hard disk, flash disk dan dikirim melalui Aplikasi
Whatsapp. Hal ini akan menghambat kinerja bidang dan jika di kirim melalui Whatsapp akan
memakan banyak memori handphone.
Disamping belum efektifnya penyimpanan data dokumentasi di bidang, isu lainnya
adalah call center/ layanan panggilan telepon dari masyarakat terkait pengurusan PBB-P2
dan BPHTB juga belum tersedia. Selama ini jika ada masyarakat yang menanyakan terkait
pelayanan administrasi PBB-P2 dan BPHTB maka bisa menghubungi nomor Whatsapp salah
satu pegawai pelayanan, hal ini kurang efektif karena nomor Whatsapp pribadi tidak bisa
selalu standby di jam operasional pelayanan. Diharapkan dengan adanya telepon hotline/ call
center khusus pelayanan lebih meningkatkan profesionalitas dan efektivitas pelayanan PBB-
P2 dan BPHTB.
Bidang PBB-P2 dan BPHTB adalah bidang yang melaksanakan pelayanan administrasi
berupa permohonan pendaftaran, mutasi, pemecahan dan penggabungan objek pajak, serta
permohonan pengurangan dan keberatan pajak serta pengurusan bea perolehan hak atas tanah
dan bangunan (BPHTB). Sebagai pelayan publik, maka Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah harus mampu memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat. Salah satu cara
yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan kewajibannya sebagai
Wajib Pajak adalah dengan memberikan informasi kepada masyarakat terkait jenis pelayanan
dan persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB. Hal ini dapat dilakukan dengan
menyediakan leaflet/brosur kecil yang bisa dibawa-bawa berisi jenis pelayanan PBB-P2 dan
BPHTB beserta persyaratan adminitrasi yang harus dipenuhi, selain dalam bentuk leaflet,
penulis juga akan membuat informasi tersebut dalam bentuk poster yang akan ditempel
ditempat-tempat strategis serta dalam bentuk video yang linknya akan di unggah ke media
sosial instansi, media sosial penulis untuk kemudian dapat disebarluaskan ke publik.
Leaflet merupakan suatu lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan
tercetak untuk disebarkan kepada khalayak ramai sebagai informasi mengenai suatu hal atau
peristiwa. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
alur pelayanan dan persyaratan administrasi yang diperlukan sehingga tidak bertanya-tanya
lagi persyaratan apa yang akan dilengkapi karena banyak masyarakat yang menempuh jarak
yang jauh untuk datang ke Bappenda dan kegiatan ini juga diharapkan dapat mengedukasi
masyarakat bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban sebagai Warna Negara Indonesia
yang baik sehingga mendorong minat masyarakat untuk taat pajak. Hal ini juga merupakan
bentuk nilai trasnparansi pelayanan publik.
Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis mengangkat isu
“Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan
Administrasi PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan” . Diharapkan dengan terlaksananya aktualisasi ini, dapat
meningkatkan kinerja dan profesionalitas pelayanan kantor Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah serta dapat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat khususnya dalam
pelayanan PBB-P2 dan BPHTB.
1.2 Tupoksi Organisasi

Tujuan dan Sasaran yang akan diwujudkan oleh Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebagai berikut :
Tujuan ke-1 : Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran secara maksimal.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terselenggaranya administrasi perkantoran yang
berkualitas .
Tujuan ke-2 : Optimalisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : Tercapainya realisasi penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) setiap tahunnya.

1.2.1 T ugas Pokok dan Fungsi Badan


Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan mempunyai
tugas pokok sebagai koordinator untuk merumuskan kebijakan dalam hal Pengelolaan
Pendapatan Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan berkedudukan
sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas Bupati.
Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
menyelenggarakan fungsi :
1. Merumuskan kebijakan dan petunjuk teknis pengelolaan pendapatan daerah;
2. urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan daerah;
3. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan, koordinator penghimpunan pajak dan
retribusi daerah;
4. Menyusun Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD;
5. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan, koordinator penghimpunan pajak daerah,
retribusi daerah, dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah;
6. Mengkoordinasikan penyusunan Rancangan APBD dan Rancangan Perubahan APBD;
7. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan Badan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
8. Merumuskan penetapan kebijakan sistem dan prosedur tentang pengelolaan
pendapatan daerah;
9. Melaksanakan pengesahan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD;
10. Menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan dan barang daerah;
11. Penyelenggaraan pembinaan, peng awasan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi tentang
pengelolaan investasi, pajak daerah, retribusi daerah, pinjaman dan obligasi daerah
serta BLU Kabupaten;
12. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan
di bidang pendapatan daerah;
13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan Bupati.
1.2.2 Tupoksi Peserta Latsar
Penulis adalah staff yang berada di bidang PBB-P2 dan BPHTB yaitu Subbidang
Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi. Tugas Pokoknya adalah melaksanakan sebagian
tugas Bidang dalam pelayanan, pengolahan data dan informasi objek dan subjek pajak PBB
P2 dan BPHTB. Peraturan Bupati Labuhanbatu Selatan Nomor 42 Tahun 2016 tentang Tugas
dan Fungsi Badan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Rincian Tugas :
1. Menyusun rencana program/kegiatan sub bidang;
2. Menyiapkan rumusan kebijakan dan petunjuk teknis tentang pendataan dan
penilaian objek pajak PBB P2 dan BPHTB;
3. Melaksanakan pelayanan administrasi terhadap wajib pajak atas penerimaan dan
penilaian berkas permohonan pendaftaran, mutasi, pemecahan dan penggabungan
objek pajak;
4. Melaksanakan pelayanan administrasi penerimaan dan penelitian berkas atas
permohonan pengurangan dan keberatan pajak;
5. Mengkoordinasikan permohonan pendaftaran, mutasi, pemecahan dan
penggabungan objek pajak, serta permohonan pengurangan dan keberatan pajak;
6. Melakukan pengentrian dan pengolahan data objek dan subjek pajak ke dalam basis
data PBB P2 dan BPHTB;
7. Memproses keluaran Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Daftar
Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) PBB P2;
8. Mengkoordinasikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Daftar
Himpunan Ketetapan Pajak (DHKPn ) PBB P2;
9. Mengelola dan mengembangkan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak;
10. Melakukan pemeliharaan terhadap basis data dan server aplikasi sistem manajemen
informasi objek pajak;
11. Mengkoordinasikan penyusunan laporan ketetapan, realisasi penerimaan dan
tunggakan PBB P2 dan BPHTB;
12. Mengkoordinasikan persediaan dan penggunaan Blanko cetakan PBB P2 dan
BPHTB;
13. Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan terhadap wajib pajak, instansi terkait, dan
mitra kerja atas pengelolaan dan pemungutan PBB P2 dan BPHTB;
14. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan atasan.

1.2.2 Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah


Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

1.2.4 Nilai nilai Organisasi/Kementerian Keuangan


1. INTEGRITAS : Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar
serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral
2. PROFESIONALISME: Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan
penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi
3. SINERGI: Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif
serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan
karya yang bermanfaat dan berkualitas
4. PELAYANAN: Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan
yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman
5. KESEMPURNAAN: Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk
menjadi dan memberikan yang terbaik
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari ditulisnya laporan kegiatan aktualisasi ini antara lain:
1. ASN dapat belajar untuk mengembangkan tanggung jawab sepenuhnya sebagai abdi
negara secara khusus dan pelayan masyarakat secara umum.
2. ASN mampu menuangkan ide mengenai kegiatan yang berorientasi ANEKA ke dalam
pelaksanaan kegiatan tupoksinya sehari-hari.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan PBB-P2 dan BPHTB di
kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah.
4. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta yang dapat dipertanggungjawabkan di
masyarakat.
5. Menciptakan suatu kegiatan kreatif yang dapat mengembangkan potensi peserta
sebagai aparatur sipil negara yang bermutu.
6. Diharapkan dapat meningkatkan penerimaan PAD khususnya PBB-P2
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dalam laporan ini antara
lain adalah:
Manfaat untuk peserta adalah :
- Peserta dapat mengembangkan kemampuan untuk memberikan kontribusi terbaik
bagi kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah .
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki latar
belakang yang berbeda-beda dari sisi pendidikan, kultur dan ekonomi.
- Meningkatkan kualitas dan keprofesionalan diri sebagai ASN yang bertugas sebagai
pelayan publik
- meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pengoperasian perangkat lunak
pendesainan gambar
Manfaat untuk organisasi Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah adalah :
- Terciptanya proses pelayanan yang efektif dan meningkatkan profesionalitas
pegawai pelayanan di kantor Badan Pesngelolaan Pendapatan Daerah.
- Meningkatkan citra baik Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah dimata masyarakat.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah
Manfaat untuk masyarakat :
- Memberikan informasi yang jelas dan kemudahan bagi masyarakat dalam proses
pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (PBB-P2 dan BPHTB)
- Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pelayanan dan persyaratan
adminitrasi PBB-P2 dan BPHTB
- Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pajak adalah kontribusi terbesar untuk
pembangunan nasional.
- Menumbuhkan persepsi masyarakat bahwa pelayanan PBB-P2 dan BPHTB
bukanlah pelayanan yang rumit/berbelit-belit.
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1 Identifikasi Isu

Penulis sebagai staff yang berjabatan sebagai calon Pengelola Wajib Pajak/Retribusi
Daerah yang kurang lebih sudah 2 tahun bertugas di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah,
hal ini membuat penulis menemukan beberapa isu yang terjadi di unit kerja selama
melaksanakan tugas. Isu yang muncul adalah berupa isu dalam pelaksanaan kegiatan sehari-
hari yang perlu untuk ditemukan solusinya. Masalah ini tentu saja akan berpengaruh, bukan
hanya terhadap kegiatan kantor namun juga melibatkan kepentingan dari berbagai elemen
masyarakat. Isu – isu aktual yang dapat diidentifikasi pada bidang PBB-P2 dan BPHTB
adalah sebagai berikut :
1. Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data Dokumentasi Berbasis Online
Dengan Aplikasi Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Gambar 2.1 Grup WA Bidang PBB P-2 dan BPHTB dan Grup Wa Bappenda

Bidang PBB-P2 dan BPHTB sering melakukan kegiatan ke lapangan, baik kegiatan
sosialiasi, koordinasi dengan instansi lain, dan kegiatan penagihan ke lapangan.
Kegiatan tersebut menghasilkan data diokumentasi yang cukup banyak. Data
penyimpanannya selama ini masih di simpan di komputer, hard disk, flash disk dan
dikirim melalui Aplikasi Whatsapp. Sementara harus memberikan informasi aktual
terkait kegiatan kepada pimpinan di media sosial atau di web membutuhkan data
dokumentasi yang diperlukan, jika data dokumentasi tersimpan di komputer, hard disk,
flash disk akan menghambat kinerja bidang PBB-P2 dan BPHTB. Dan jika di kirim
melalui whatapps akan memakan banyak memori handphone dengan banyak foto.
2. Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Telepon (Call Center) pada
Pelayanan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Gambar 2.2 Tangkapan layar percakapan Pegawai Pelayanan dengan Wajib Pajak

Kondisi saat ini di pelayanan bidang PBB-P2 dan BPHTB adalah belum adanya call
center atau nomor telepon hotline yang bisa dihubungi ketika jam operasional
pelayanan berlangsung. Selama ini masyarakat melakukan layanan pengaduan dan
mengajukan pertanyaan hanya melalui nomor whatsapp pribadi/ nomor telepon pribadi
pegawai pelayanan di kantor Bappenda. Hal ini tentu belum efektif, karena nomor
pribadi pegawai pelayanan tersebut terkadang bisa saja tidak aktif di jam operasional
pelayanan. Maka diharapkan dengan adanya call center khusus pelayanan bidang
PBB-P2 dan BPHTB dapat meningkatkan kinerja pelayanan sehingga menjadi lebih
profesional.
3. Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan
Persyaratan Administrasi PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Gambar 2.3 Kondisi Pelayanan PBB-P2 dan BPHTB

Bidang PBB-P2 dan BPHTB adalah bidang yang melaksanakan pelayanan administrasi berupa
permohonan pendaftaran, mutasi, pemecahan dan penggabungan objek pajak, serta
permohonan pengurangan dan keberatan pajak serta pengurusan bea perolehan hak atas tanah
dan bangunan (BPHTB). Sebagai pelayan publik, maka Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
harus mampu memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat sehingga meningkatkan
pemahaman masyarakat terkait pelayanan dan persyaratan adminitrasi PBB-P2 dan BPHTB.
Cara yang bisa dilakukan adalah menyediakan leaflet yang dapat dibawa-bawa yang berisikan
profil Bappenda, jenis pelayanan PBB-P2 dan BPHTB beserta persyaratan yang harus
dipenuhi. Selain dalam bentuk leaflet, penulis juga akan membuat informasi tersebut diatas
dalam bentuk poster dan akan ditempel di bagian pelayanan kantor dan ditempel di tempat-
tempat strategis diluar kantor, serta membuat video persuasi terkait alur pelayanan dan
persyaratan administrasi yang linknya akan di unggah ke media sosial instansi, media sosial
penulis untuk kemudian dapat disebarluaskan ke publik. Hal ini akan memperluas penyebaran
informasi mengenai PBB-P2 dan BPHTB.
Leaflet merupakan suatu lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan tercetak
untuk disebarkan kepada khalayak ramai sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
Kegiatan ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat agar tidak bertanya-tanya lagi
persyaratan apa yang akan dilengkapi karena banyak masyarakat yang menempuh jarak yang
jauh untuk datang ke Bappenda dan kegiatan ini juga diharapkan untuk mengedukasi
masyarakat, dan mendorong minat masyarakat untuk taat pajak. Hal ini merupakan bentuk nilai
trasnparansi pelayanan publik.
Survey pemahaman masyarakat mengenai informasi pelayanan dan persyaratan
administrasi PBB-P2 dan BPHTB.
Data ini diperoleh dari 22 orang responden yang berdomisili di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
*Mengetahui alamat kantor Bappenda

*Mengetahui apa itu PBB-P2 *Mengetahui apa itu BPHTB

*Mengetahui jenis pelayanan PBB-P2


*Pernah berkunjung ke Bappenda

*Mengetahui syarat admninistrasi PBB-P2


*Mengetahui syarat administrasi BPHTB
*Mengetahuitarif pajak PBB-P2 *Memiliki tanah/bangunan di labusel

*Mengetahui kapan BPHTB terhutang


1Mengethui Alur pelayanan PBB-P2 dan BPHTB

*Mengetahui berapa sanksi jika tdk bayar PBB-P2 *Pernah menerima informasi mengenai PBB-P2

Pernah menerima informasi prosedur BPHTB


Kesimpulan:
• Masih minimnya pemahaman masyaratakat terkait pelayanan dan persyaratan administrasi
PBB-P2 dan BPHTB
• Masyarakat belum menerima informasi yang jelas mengenai jenis pelayanan dan persyaratan
administrasi yang harus dipenuhi untuk pengurusan PBB-P2 dan BPHTB
• Diperlukannya suatu upaya peningkatan media publikasi/informasi

2.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih

2.2.1 Analisis Isu

Penetapan kualitas isu dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Alat bantu penetapan kriteria isu adalah 1) Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat, 2) Problematik, artinya isu memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya, 3) Kekhalayakan, artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, dan 4) Kelayakan, artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 2. 1 Analisis Kualitas Isu dengan Metode APKL

Kriteria Isu
No Isu Keterangan
A P K L
Memenuhi
1 Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data √ √ √ √
Syarat
Dokumentasi Berbasis Online Dengan Aplikasi
Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB
Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Memenuhi


2 √ √ √ √
Telepon (Call Center) pada Pelayanan PBB-P2 dan syarat
BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Memenuhi
3 Informasi Pelayanan dan Persyaratan √ √ √ √ syarat
Administrasi PBB-P2 dan BPHTB di Kantor
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Keterangan:
A = Aktual P = Problematik
K = Kekhalayakan L = Layak
Penjelasan dari Tabel 2.1 bedasarkan kriteria APKL :

1. Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data Dokumentasi Berbasis Online Dengan


Aplikasi Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Isu ini memenuhi kriteria APKL.
Dikatakan aktual karena isu ini memang ada dan benar sedang terjadi di bidang.
Dikatakan problematik karena jika isu ini tidak diselesaikan maka data dokumentasi
yang ada di bidang bisa saja hilang jika tetap berada di komputer atau tempat lainnya,
isu ini mencakup banyak orang karena data dokumentasi tersebut mencakup semua staff
di bidang, masyarakat dan semua yang turut serta di kegiatan yang dilaksanakan, isu ini
isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

2. Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Telepon (Call Center) pada Pelayanan
PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Isu ini benar ada dan sedang terjadi di bidang, jika isu ini tidak
diselesaikan maka dapat berpengaruh pada komunikasi pelayanan dengan masyarakat ,
isu ini mencakup banyak orang karena isu ini berkaitan dengan masyarakat, dan isu ini
adalah isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
permasalahannya

3. Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan


PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Isu ini memang ada dan sedang terjadi di pelayanan, isu ini harus
segera diselesaikan sehingga masyarakat mengetahui dengan pasti apa saja jenis
pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB, isu ini jelas menyangkut
hajat orang banyak karena efek dari isu ini adalah masyarakat dan pelayanan di kantor,
isu ini isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Dari ketiga isu diatas, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk
segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Adapun analisis isu
berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Analisis Penetapan Prioritas Isu dengan USG
No. Isu U S G Total Peringkat
1
Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data 3 3 3 9 III
Dokumentasi Berbasis Online Dengan Aplikasi
Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.

2 Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Telepon 4 3 4 11 II


(Call Center) pada Pelayanan PBB-P2 dan BPHTB
di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3 Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai 4 4 5 13 I


Informasi Pelayanan dan Persyaratan PBB-P2
dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
Keterangan :
5 : Sangat mendesak/berpengaruh/berdampak
4 : Mendesak/berpengaruh/berdampak
3 : Cukup mendesak/berpengaruh/berdampak
2 : Tidak mendesak/ berpengaruh/berdampak
1 : sangat tidak mendesak/berpengaruh/berdampak

Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan Metode USG maka di dapat isu pertama yaitu
Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data Dokumentasi Berbasis Online Dengan
Aplikasi Google Drive di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan total skor 9 yaitu peringkat III,
dengan tingkat urgency : 3 poin ,cukup mendesak dicarikan solusinya untuk menghindari
kehilangan data, tingkat seroiusness: 3 poin karena isu ini cukup berpengaruh pada
kemananan data dokumentasi di bidang, dan tingkat growth: 3 poin, jika tidak ditangani
maka cukup berdampak pada kinerja bidang, lebih aman jika data tersebut disimpan di
google drive .
Untuk isu kedua yaitu Belum Efektifnya Pusat Layanan Panggilan Telepon (Call Center)
pada Pelayanan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.dengan total skor 11 yaitu peringkat ke II. Untuk tingkat
urgency nya mendapat 4 poin isu ini mendesak untuk segera diselesaikan agar kinerja
pelayanan lebih baik untuk tingkat seriousness nya adalah 3 poin, isu ini akan cukup
berpengaruh pada proses pelayanan sehingga tidak maksimal dan untuk tingkat growth nya
diberi 4 poin, dampak isu ini jika tidak ditangani maka kualitas pelayanan tidak meningkat
sehingga pelayanan yang diberikan kepada publik tidak akan optimal.
Isu ketiga ini adalah isu prioritas yang mendapat total skor 13 yaitu Minimnya Pemahaman
Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan Administrasi PBB-P2 dan
BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Mendapat 4 poin untuk urgency, isu ini mendesak untuk segera diselesaikan agar masalah
ini terpecahkan dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan bagi pelayanan di kantor,
tingkat seriousnessnya diberi 4 poin, masalah ini dianggap serius karena berpengaruh pada
terbatasnya informasi yang diterima masyarakat untuk melakukan proses layanan PBB-P2
dan BPHTB, diberi 5 poin pada tingkat growthnya, dampak masalah ini jika tidak ditangani
segera adalah kualitas pelayanan tidak akan meningkat, pemahaman masyarakatpun terbatas
sehingga membuat masyarakat selalu bertanya-tanya mengenai persayaratan yang harus
dipenuhi untuk mengurus PBB-P2 dan BPHTB.
2.2.2 Penetepan Isu Terpilih

Setelah melewati proses identifikasi isu menggunakan kriteria APKL dan USG dengan
skor 13, maka didapatkan 1 isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan aktualisasi
nilai ASN oleh penulis yaitu : Minimnya Pemahaman Masyarakat Tentang Pelayanan dan
Persyaratan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Setelah mendapatkan isu terpilih, penulis melakukan proses analisa sebab-akibat
menggunakan Diagram tulang ikan/Fishbone terhadap isu yang terpilih, hal ini diperlukan
untuk mengetahui sejumlah faktor yang terkait dengan isu terpilih yaitu
“Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan
PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan”
Gambar 2.4 Diagram Fishbone

MAN
PRODUCT Belum ada arahan atasan
Belum tersedia media untuk membuat media
informasi bagi informasi tersebut
masyarakat Minimnya
Pemahaman
Masyarakat Mengenai
Informasi Pelayanan
dan Persyaratan
Administrasi PBB-P2
dan BPHTB di
KantorBappenda
PRICE Labusel
Belum ada dana
dianggarkan utk
penyediaan media
informasi
Dari hasil analisa menggunakan diagram fishbone terdapat beberapa kategori permasalahan yang
menyebabkan terjadinya isu “Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi
Pelayanan dan Persyaratan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan. yaitu :
a. Dari segi product, belum adanya media informasi yang sampai kepada masyarakat.
b. Dari segi man, belum ada arahan dari atasan untuk menyediakan media informasi tersebut
c. Dari segi price, belum ada dana yang dianggarkan untuk pembuatan media tersebut

2.3 Role Model

Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya
dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh seperti teladan,
kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya. Saya memilih satu Role Model di Unit kerja saya,
yaitu Kepala Subbidang Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi bidang PBB-P2 dan
BPHTB.

1. Kepala Subbid Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi


Nama : Mariani Siregar, S.Si

TTL : Padanglawas Utara, 22 September 1981

NIP : 198109222011012004

Pangkat/Gol : Penata Tingkat I/ IIId

Jabatan : Kepala Subbidang


Pelayanan, Pengolahan Data
dan Informasi
Riwayat pekerjaan:
• Dinas Perkebunan dan Peternakan Labusel Tahun 2011 - 2017
• Kasubbid Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi 2017 - sekarang
Alasan saya memilih Kepala Subbidang Pelayanan, Pengolahan Data dan Informasi di
tempat saya bekerja sebagai role model dalam rancangan aktualisasi ini karena ibu Mariani
Siregar,S.Si memiliki jiwa pemimpin yang baik serta selalu mengayomi staff dibidangnya. Ibu
Kasubbid dapat menggerakkan staff untuk turut serta mempersiapkan diri agar menjadi
pribadi yang disiplin serta berintegritas. Selain itu, Ibu Kasubbid juga mampu menjadi ibu
sekaligus kakak dan rekan yang tidak membeda-bedakan stafnya di bidang. Ibu Kasubbid
juga selalu mendukung kegiatan-kegiatan inovasi dari rekan-rekan dan staff di bidang untuk
mempercepat penyelesaian masalah baik masalah internal bidang maupun masalah ekternal
bidang
BAB III

STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif

Berdasarkan isu prioritas yang didapat yaitu “Minimnya Pemahaman


Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan Administrasi PBB-P2
dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
Gagasan Pemecahan Isu adalah :”Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Melalui Media Informasi Mengenai Pelayanan dan Persyaratan Administrasi PBB-
P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Selatan”. Gagasan yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah ini yaitu
dengan cara pembuatan media berupa leaflet, poster, dan video untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-P2
dan BPHTB di kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah yang selanjutnya leaflet ini
akan diletakkan di bagian pelayanan kantor, sedangkan poster akan ditempelkan di
tempat strategis dan video akan di pasang di media sosial Badan Pengelolaan Pendapatan
Daerah.
Adapun rencana kegiatannya sebagai berikut :
1. Persiapan Aktualisasi
a. Survey mengenai tingkat pengetahuan/pemahaman masyarakat terkait
prosedur pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB melalui
peneyebaran kuesioner online.
b. Berkonsultasi dengan mentor sekaligus atasan langsung (kepala subbidang
pelayanan dan pengolahan data informasi)

2. Membuat media informasi berupa poster


a. Mengumpulkan data mengenai pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-
P2 dan BPHTB
b. Berdiskusi dengan atasan dan teman kantor
c. Membuat draft media dalam bentuk poster

3. Membuat media informasi berupa leaflet


a. Mengumpulkan data mengenai pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-
P2 dan BPHTB
b. Berdiskusi dengan atasan dan teman kantor
c. Membuat draft media dalam bentuk leaflet
4. Membuat penyajian informasi dalam bentuk video
a. Mengumpulkan data mengenai pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-
P2 dan BPHTB
b. Berdiskusi dengan pimpinan dan teman kantor
c. Membuat media informasinya dalam bentuk video

5. Persetujuan desain bentuk poster, leaflet dan video


a. Mempresentasikan poster, leaflet dan video kepada Kasubbid Pelayanan
b. Penandatanganan desain oleh Kasubbid Pelayanan

6. Sosialisasi poster, leaflet dan video


a. Meletakkan leaflet di bagian pelayanan kantor
b. Menempelkan poster ditempat yang strategis
c. Memasang video di media sosial Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

7. Penyusunan Laporan Aktualisasi


a. Dokumentasi Seluruh Bukti Kegiatan Aktualisasi
b. Menyusun Laporan Aktualisasi

3.2 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN

3.2.1 Nilai-nilai Dasar ASN

Sesuai dengan Undang Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN). Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu pada
ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Adapun
detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut:
3.2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan
di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung jawab, keadilan,

kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi. Amanah seorang ASN adalah


menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingansektor, kelompok
dan dan pribadi
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

Aspek-aspek Akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:


1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, menjaga kerjasama dalam tim dan
komunikasi.
2. Akuntabilitas beroientasi pada hasil.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Nilai-nilai Akuntabilitas yaitu :


1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggungjawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsisten

3.2.1.2 Nasionalisme

Sebagai pelaksana kebijakan pelayanan publik tentu setiap pegawai ASN harus
memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa

menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara diatas kepentingan lainnya,


mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral atau golongan.
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :
1. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepatan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikan pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap adil
dan tidak deskriminatif.
2. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan, menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi, tidak
menyalahgunakan informasi, dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. ASN sebagai pemersatu bangsa bersikap netral dan adil, mengawoni
kepentingan kelompok minoritas, menjadi teladan di lingkungan masyarakat.

3.2.1.3 Etika Pubik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik antara lain adalah:
1. Memegang teguh nilai-nilai ideologi pancasila.
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi prinsip standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil & mendorong kinerja kesetaraan pekerjaan
13. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

3.2.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam


pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk
mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu
pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Inovatif.
3. Selalu melakukan perbaikan mutu.
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran.
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal.
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan.
8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.

3.2.1.5 Anti Korupsi

Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri
maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain:

1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Keadilan
6. Tanggung jawab
7. Kerja keras
8. Sederhana
9. Berani
Tabel 3.1 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN


No. Rencana Kegiatan
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
1 Survey mengenai tingkat Berkaitan dengan Menggunakan berkaitan dengan Kegiatan ini sebagai berkaitan dengan
kegiatan transparansi
pengetahuan/pemahaman Bahasa Indonesia bersikap ramah dan bentuk orientasi
melaksanakan sopan ketika mutu untuk menyediakan
masyarakat terkait prosedur yang baik dan kegiatan hasil
survey yang berkomunikasi mengetahui tingkat
survey.
pelayanan dan persyaratan bertanggung benar dengan responden pemahaman
administrasi PBB-P2 dan BPHTB jawab untuk dan berkonsultasi masyarakat
menggambarkan dengan mentor
melalui peneyebaran kuesioner
pemahaman
online. responden yang
akurat. ketika
berkomunikasi
dengan responden
dan berkonsultasi
dengan mentor
Berkonsultasi dengan mentor Bertanggung jawab Konsultasi dengan berkaitan dengan berkaitan dengan Dengan mengikuti
bersikap ramah dan kegiatan kegiatan ini adalah
sekaligus atasan langsung (kepala dan bahasa yang baik
sopan berkonsultasi wujud kepedulian
subbidang pelayanan dan dan benar terhadap perbaikan
partisipatif dalam
ketika berkonsultasi kepada mentor
pelayanan
pengolahan data informasi) pembelajaran dengan mentor. sebagai bentuk
2
orientasi mutu
untuk tercapainya
target
dan tingkat
kepuasan.
3 Mengumpulkan data mengenai berkaitan dengan Bekerja keras Cermat dalam Membangun Disiplin waktu
pelayanan dan persyaratan kegiatan mencari dalam melakukan kerjasama dengan dalam melakukan
administrasi PBB-P2 dan BPHTB dan melaksanakan pekerjaan rekan dikantor pekerjaan tersebut
mengumpulkan tahapan dalam
data kegiatan. Disiplin mengumpulkan
demi informasi dalam data tersebut.
yang akuntabel ketepatan waktu
menyelesaikan
tugas.

4 Membuat darft media informasi Bekerja keras dalam Menanamkan Disiplin waktu
Cermat dalam
berupa poster Bertanggung jawab Melaksanakan perilaku kreatif dan dalam membuat
merancang desain
dan konsisten atas tahapan inovatif dalam draft poster
poster
tugas yang kegiatan. Disiplin pembuatan poster
dilaksanakan sejak dalam
perencanaan sampai ketepatan waktu
selesai menyelesaikan
tugas.
Menyajikan isi
poster dengan
bahasa Indonesia
yang
baik dan benar
5 Membuat draft media informasi berkaitan dengan Bekerja keras dalam Cermat dalam Menanamkan Disiplin waktu
berupa leaflet teliti dalam Melaksanakan merancang desain perilaku kreatif dan dalam membuat
membuat desain tahapan leaflet inovatif dalam draft leaflet
leaflet sebagai kegiatan. Disiplin pembuatan leaflet
bentuk dalam
rasa tanggung jawab ketepatan waktu
untuk mencapai menyelesaikan
hasil yang maksimal tugas.
Menyajikan isi
leaflet dengan
bahasa Indonesia
yang
baik dan benar
6 Menyajikan informasi dalam Bertanggung jawab Bekerja keras dalam Cermat dan teliti Menggunakan Memanfaatkan
bentuk video dan konsisten atas Melaksanakan dalam membuat waktu yang terbatas waktu dengan
tugas yang tahapan video dengan efektif dan sebaik-baiknya
dilaksanakan sejak kegiatan. Disiplin efisien dalam membuat
perencanaan sampai dalam video
selesai ketepatan waktu
menyelesaikan
tugas.
Menyajikan video
dengan bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Mempresentasikan poster, leaflet Jujur dan transparan Menyajikan hasil Hormat dan sopan Beroientasi pada Berani dan
7
dan video kepada Kasubbid kepada atasan dan pekerjaan dengan kepada mutu dari output bertanggung
Pelayanan saat laporan kepada bahasa yang baik atasan kegiatan jawab ketika
mentor terkait hasil dan benar menyampaikan
desain, proses dan hasil
kendala yang kerja kita kepada
dialami selama atasan.
membuat poster,
leaflet dan video
8 Sosialisasi brosur, Bertanggung jawab Sosialisasi Berkomunikasi Menggunakan Disiplin waktu
poster, dan video dan dilaksanakan dengan waktu ketika
partisipatif dalam untuk kepentingan baik dan sosialisasi dengan mengadakan
penyelenggaraan bersama menerapkan sikap efektif sosialisasi
sosialisasi dan dilaksanakan yang baik saat dan efisien
dengan melakukan
tetap memelihara sosialisasi.
ketertiban
3.3 Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI

3.3.1 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Dalam menjalankan kedudukannya pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)


memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. Pembahasan mengenai Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI pada
intinya mencakup 3 (tiga) hal, yakni Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik. Adapun penjelasan singkat mengenai ketiga hal tersebut adalah sebagai
berikut:

3.3.1.1 Manajemen ASN

Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola
aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen
ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban
dan kode etik ASN.
1. Kedudukan ASN : Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri,
namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
2. Peran ASN : Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat pemersatu bangsa
3. Hak dan kewajiban ASN : Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai
berikut : Gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari tua,
perlindungan, dan pengembangan kompetensi
4. Kode etik dan kode perilaku ASN : Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar pegawai ASN. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. Melaksanakan tugasnya dengan
cermat dan disiplin, Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan,
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan, Menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara, Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya, memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan, tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau orang lain, memagang teguh nilai dasar ASN dan
selalu menjaga reputasi dan integritas ASN dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

3.3.1.2 Whole Of Government

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan


upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan
tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah
adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau saling
membunuh. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang
lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
3.3.1.3 Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif

Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan


mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi
akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak
puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
3. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.
Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki
posisi sebagai agen pelayanan publik
4. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
5. Mudah dan murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau
oleh seluruh warga negara.
6. Efektif dan efisien
Mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan mandat
konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka panjang).

7. Efisien
Cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
8. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah
ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
9. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun
elektronik.
10. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok kuat.
Prinsip-prinsip pelayan prima antara lain:
a. Responsif terhadap pelanggan/ memahami pelanggan.
b. Membangun visi dan misi pelayanan.
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, sebagai dasar
pemberian pelayanan.
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan
pelayanan yang baik, serta pemahaman tugas dan fungsi organisasi.
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah melaksanakan tugas
pelayanannya dengan baik.
Tabel 3.2 Relevansi Rencana Aktualisasi dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN


No. Rencana Kegiatan
Manajemen ASN Whole Of Government Pelayanan Publik
1 Survey mengenai tingkat pengetahuan/pemahaman Berkaitan dengan Berkordinasi dengan Menciptakan pelayanan
masyarakat terkait prosedur pelayanan dan peran PNS sebagai publik untuk mendapatkan yang akuntabel
persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB pelayan publik data kuesioner
melalui peneyebaran kuesioner online.
Memperoleh arahan Mendapatkan arahan dari
2 Arahan mentor sekaligus
Berkonsultasi dengan mentor sekaligus atasan dengan berkoordinasi atasan dalam
atasan langsung
langsung (kepala subbidang pelayanan dan dengan atasan , dan memaksimalkan hasil
pengolahan data informasi) mendapatkan ilmu untuk pekerjaan
meningkatkan kapasitas
diri
Mengumpulkan data mengenai pelayanan dan Bekerja dengan cermat Terjadi koordinasi antara Kegiatan ini
3 untuk mencapai hasil tugas
persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB penulis dengan atasan dan dimaksudkan untuk
yang maksimal
rekan kerja untuk meningkatkan kualitas
mendapatkan data yang pelayanan
akan dikumpulkan
Membuat draft media informasi berupa poster Berkaitan dengan peran Kegiatan ini dilakukan Mampu menciptakan
4 ASN sebagai pelayan dengan bekerja sama hasil kegiatan yang
publik dengan rekan kerja akuntabel
Berkaitan dengan peran Kegiatan ini dilakukan Mampu menciptakan
5
Membuat draft media informasi berupa leaflet ASN sebagai pelayan dengan bekerja sama hasil kegiatan yang
publik dengan rekan kerja akuntabel
Berkaitan dengan peran Kegiatan ini dilakukan Mampu menciptakan hasil
Membuat penyajian informasi dalam bentuk video ASN sebagai pelayan publik dengan bekerja sama dengan kegiatan yang akuntabel
6 rekan kerja

Mempresentasikan poster, leaflet dan video kepada Mendapat arahan mentor melibatkan atasan dan rekan Berkaitan dengan prinsip
7 Kasubbid Pelayanan sekaligus atasan langsung kerja untuk turut serta pelayanan yaitu partisipatif
dikantor melihat presentasi penulis

8 Sosialisasi brosur, poster, dan video Berkaitan dengan peran Terjadi koordinasi antara Kegiatan ini untuk
ASN sebagai pelaksana penulis dan publik menciptakan pelayanan
kebijakan publik dan publik yang baik bagi
pelayan publik masyarakat
3.4 Rancangan Aktualisasi

• Unit Kerja : Badan Pengelolaaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan


• Identifiikasi Isu :
o Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Data Dokumentasi Berbasis Online Dengan Aplikasi Google Drive
di Bidang PBB-P2 dan BPHTB Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
o Belum Efektifnya Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Terkait PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
o Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan PBB-P2 dan BPHTB di
Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
• Isu Yang Diangkat : Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Informasi Pelayanan dan Persyaratan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
• Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pemahaman Masyarakat Melalu Media Informasi Mengenai Pelayanan dan Persyaratan
Adminitrasi PBB-P2 dan BPHTB
a. Survey mengenai tingkat pengetahuan/pemahaman masyarakat terkait prosedur pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-P2 dan
BPHTB melalui peneyebaran kuesioner online.
b. Mengumpulkan data mengenai pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB
c. Membuat media informasi berupa poster dan leaflet
d. Membuat media informasi dalam bentuk video
e. Sosialisasi poster, leaflet dan video
Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi

Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Mata Pelatihan Tujuan dan Sasaran Organisasi
Organisasi
1 Persiapan 1.Membuat kuesioner Hasil survey • Bahasa Indonesia yang Kegiatan yang saya SINERGI:
Aktualisasi mengenai pemahaman tingkat baik dan benar lakukan sesuai Membangun dan
masyarakat tentang pemahaman (Nasionalisme) dengan tujuan memastikan
pelayanan dan persyaratan masyarakat • Sopan santun (Etika organisasi Badan hubungan
administrasi PBB-P2 dan terkait Publik) Pengelolaan kerjasama internal
BPHTB yang akan pelayanan dan • Arahan mentor dan Pendapatan Daerah yang produktif
disebarkan kepada responden persyaratan atasan langsung yaitu”. Terwujudnya serta kemitraan
secara online administrasi (Manajemen ASN) pelayanan yang harmonis
2.Berkonsultasi dengan PBB-P2 dan Disiplin waktu (Anti administrasi dengan para
mentor sekaligus atasan BPHTB Korupsi) perkantoran secara pemangku
langsung (kepala subbidang • Bertanggung jawab dan maksimal. Dengan kepentingan, untuk
pelayanan dan pengolahan partisipatif dalam sasaran yang ingin menghasilkan
data informasi) pembelajaran dicapai adalah karya yang
(Akuntabilitas) terselenggaranya bermanfaat dan
administrasi berkualitas
perkantoran yang
berkualitas sehingga
proses pelayanan dapat
berjalan dengan baik.
2 Membuat draft 1. Mengumpulkan data Draft media • Bertanggung jawab dan Kegiatan yang saya PROFESION
media informasi mengenai pelayanan dan dalam konsisten atas tugas lakukan sesuai ALISME:
berupa poster persyaratan administrasi bentuk yang dengan tujuan Bekerja tuntas
PBB-P2 dan BPHTB poster dilaksanakan sejak organisasi Bappenda dan akurat atas
2. Berdiskusi dengan perencanaan sampai yaitu “Terwujudnya dasar
atasan dan teman selesai (Akuntabilitas) pelayanan kompetensi
kantor • Bekerja keras dalam administrasi terbaik dengan
3. Membuat draft media melaksanakan tahapan perkantoran secara penuh tanggung
dalam bentuk poster kegiatan. Disiplin dalam maksimal.sasaran jawab dan
ketepatan waktu yang ingin dicapai komitmen yang
menyelesaikan tugas. adalah”terselenggara tinggi
Bahasa Indonesia yang nya administrasi
baik dan benar perkantoran yang
(Nasionalisme) berkualitas. media
• Cermat dalam informasi tsb
merancang memberi kemudahan
desain poster, jujur atas bagi masyarakat
kondisi yang terjadi saat dalam pengurusan
ini dan kesulitan yang PBB dan mendorong
dialami saat konsultasi. masyarakat utk taat
Hormat dan sopan pajak.
kepada
atasan dan mentor.
Menerima dan taat pada
perintah dari atasan dan
mentor (Etika Publik)
• Menggunakan waktu
yang terbatas dengan
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
• Sopan santun (Etika
Publik
3 Membuat draft 1. Mengumpulkan data Draft media • Bertanggung jawab Kegiatan yang saya PROFESIONALISME:
media informasi
mengenai pelayanan dan dalam dan lakukan sesuai dengan Bekerja tuntas dan
berupa leaflet
persyaratan administrasi bentuk konsisten atas tugas tujuan organisasi akurat atas dasar

PBB-P2 dan BPHTB leaflet yang Bappenda yaitu kompetensi terbaik

2. Berdiskusi dengan dilaksanakan sejak “Terwujudnya dengan penuh

atasan dan teman perencanaan sampai pelayanan administrasi tanggung jawab

kantor selesai (Akuntabilitas) perkantoran secara dan komitmen

3. Membuat draft media • Bekerja keras dalam maksimal.sasaran yang yang tinggi
dalam bentuk leaflet melaksanakan tahapan ingin dicapai
kegiatan. Disiplin adalah”terselenggarany
dalam a administrasi
ketepatan waktu perkantoran yang
menyelesaikan tugas. berkualitas. media
Bahasa Indonesia yang informasi tsb memberi
baik dan benar kemudahan bagi
(Nasionalisme) masyarakat dalam
• Cermat dalam pengurusan PBB dan
merancang mendorong masyarakat
desain leaflet, jujur atas utk taat pajak.
kondisi yang terjadi
saat
ini dan kesulitan yang
dialami saat konsultasi.
Hormat dan sopan
kepada
atasan dan mentor.
Menerima dan taat
pada
perintah dari atasan dan
mentor (Etika Publik)
• Menggunakan waktu
yang terbatas dengan
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
• Sopan santun (Etika
Publik
4 Membuat 1. Mengumpulkan Media informasi • Bertanggung jawab dan Kegiatan yang saya PROFESIONALISME

penyajian data mengenai dalam bentuk konsisten atas tugas lakukan sesuai dengan Bekerja tuntas dan
informasi dalam pelayanan dan video yang tujuan organisasi akurat atas dasar

bentuk video persyaratan dilaksanakan sejak Bappenda yaitu kompetensi terbaik

administrasi PBB-P2 perencanaan sampai “Terwujudnya dengan penuh

dan BPHTB selesai (Akuntabilitas) pelayanan tanggung jawab dan

2. Berdiskusi dengan • Bekerja keras dalam administrasi komitmen yang

atasan dan teman melaksanakan tahapan perkantoran secara tinggi

kantor kegiatan. Disiplin dalam maksimal.sasaran


3. Membuat media ketepatan waktu yang ingin dicapai
informasi dalam menyelesaikan tugas. adalah”terselenggaran
bentuk video Bahasa Indonesia yang ya administrasi
baik dan benar perkantoran yang
(Nasionalisme) berkualitas. media
• Cermat dalam informasi tsb memberi
merancang kemudahan bagi
desain leaflet, jujur atas masyarakat dalam
kondisi yang terjadi saat pengurusan PBB dan
ini dan kesulitan yang mendorong
dialami saat konsultasi. masyarakat utk taat
Hormat dan sopan pajak.
kepada
atasan dan mentor.
Menerima dan taat pada
perintah dari atasan dan
mentor (Etika Publik)
• Menggunakan waktu
yang terbatas dengan
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
• Sopan santun (Etika
Publik
5 Persetujuan desain -Konsultasi Meminta Desain yang -Jujur dan transparan Kegiatan yang saya KESEMPURNAAN
kepada atasan dan saat
bentuk poster, masukan ke rekan kerja telah disetujui lakukan sesuai dengan Senantiasa
laporan kepada
leaflet dan video ▪ Menayangkan konsep (poster, leaflet mentor terkait hasil tujuan organisasi melakukan upaya
desain, perbaikan di segala
poster, leaflet, dan video dan video) Bappenda yaitu
proses dan kendala yang
▪ Penandatanganan dialami selama “Terwujudnya bidang untuk
merancang
desain oleh Kasubbid pelayanan administrasi menjadi dan
desain leaflet dan
Pelayanan brosur. perkantoran secara memberikan yang
(Akuntabilitas)
maksimal.sasaran yang terbaik
•Disiplin dalam
ketepatan ingin dicapai
waktu menyelesaikan
adalah”terselenggarany
tugas.(Nasionalisme)
•Hormat dan sopan a administrasi
kepada
perkantoran yang
atasan dan mentor.
(Etika Publik) berkualitas. media
• Beroientasi pada mutu
informasi tsb memberi
dari output kegiatan
(Komitmen mutu) kemudahan bagi
•Berani dan bertanggung
masyarakat dalam
jawab ketika
menyampaikan hasil pengurusan PBB dan
kerja kita kepada atasan mendorong masyarakat
(Anti Korupsi)
utk taat pajak.
6 Sosialisasi leaflet ▪ Meletakkan leaflet di Final poster, Bertanggung jawab dan . Kegiatan yang saya PELAYANAN:
poster, dan video bagian pelayanan kantor leaflet dan video partisipatif dalam lakukan sesuai dengan Memberikan
▪ Menempelkan poster penyelenggaraan tujuan organisasi layanan yang
ditempat yang sosialisasi. Bappenda yaitu memenuhi
strategis (Akuntabilitas) • “Terwujudnya kepuasan
▪ Memasang video di Sosialisasi dilaksanakan pelayanan administrasi pemangku
Media sosial untuk kepentingan perkantoran secara kepentingan yang
Badan Pengelolaan bersama dan dilaksanakan maksimal.sasaran yang dilakukan dengan
Pendapatan Daerah dengan tetap memelihara ingin dicapai sepenuh hati,
ketertiban (Nasionalisme) adalah”terselenggarany transparan, cepat,
• Berkomunikasi dengan a administrasi akurat dan aman
baik dan menerapkan perkantoran yang
sikap yang baik saat berkualitas. Angket tsb
melakukan sosialisasi. diharapkan akan
(etika publik) • membawa perbaikan
Menggunakan waktu bagi kualitas pelayanan
sosialisasi dengan efektif
dan efisien (Komitmen
mutu) • Disiplin waktu
ketika mengadakan
sosialisasi. (Anti Korupsi)
7 Penyusunan -Dokumentasi seluruh Laporan Dilakukannya INTEGRITAS :
Laporan bukti kegiatan Aktualisasi Penyusunan Laporan Berpikir, berkata,

Aktualisasi -Survey Pemahaman Aktualisasi mengandung berperilaku dan


bertindak dengan
Masyarakat nilai-nilai akuntabilitas,
baik dan benar serta
▪ Menyusun Laporan etika publik, komitmen
memegang teguh
Akhir Aktualisasi mutu dengan
kode etik dan
mengerjakan sungguh-
prinsip-prinsip moral
sungguh dan tidak ada PROFESIONALISME:
yang ditutupi dan Bekerja tuntas dan
berorientasi kepada hasil akurat atas dasar
kompetensi terbaik
dengan penuh
tanggung jawab dan
komitmen yang
tinggi
SINERGI:
Membangun dan
memastikan
hubungan kerjasama
internal yang
produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan, untuk
menghasilkan karya
yang bermanfaat dan
berkualitas
PELAYANAN:
Memberikan layanan
yang memenuhi
kepuasan pemangku
kepentingan yang
dilakukan dengan
sepenuh hati,
transparan, cepat,
akurat dan aman
KESEMPURNAAN
:Senantiasa
melakukan upaya
perbaikan di segala
bidang untuk
menjadi dan
memberikan yang
terbaik
3.5 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai tanggal 28 November sampai dengan 26 Desember 2021 (30 hari kerja) yang hasilnya akan
dilaporkan pada 29 Desember 2021.

Tabel 3.4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BULAN
NO KEGIATAN NOVEMBER DESEMBER
IV I II III IV
1 Persiapan Aktualisasi (Membuat kuesioner mengenai
pemahaman masyarakat tentang pelayanan dan
persyaratan administrasi PBB-P2 dan BPHTB yang akan
disebarkan kepada responden secara online)
2 Membuat draft media informasi berupa poster yang
berisi tentang alur pelayanan dan persyaratan administrasi
PBB-P2 dan BPHTB
3 Membuat draft media informasi berupa leaflet yang
berisi tentang alur pelayanan dan persyaratan administrasi
PBB-P2 dan BPHTB
4 Membuat media informasi berupa video yang berisi
tentang alur pelayanan dan persyaratan administrasi PBB-
P2 dan BPHTB
5 Persetujuan desain bentuk poster, leaflet dan video

6 Sosialisasi leaflet poster, dan video (meletakkan leaflet di


bagian pelayanan kantor, menempelkan poster ditempat
yang strategis, memasang video di media sosial Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah)
7 Penyusunan Laporan Aktualisasi
BAB IV
PENUTUP
Rancangan aktualisasi dengan isu “Minimnya Pemahaman Masyarakat Mengenai
Informasi Pelayanan dan Persyaratan PBB-P2 dan BPHTB di Kantor Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan”, ini akan dilaksanakan di Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan rentang waktu
antara 28 November sampai dengan 26 Desember 2021.
Dalam aktualisasi ini terdapat 7 (tujuh) kegiatan yang disesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsi Pengelola Wajib Pajak/Retribusi Daerah. Adapun kegiatannya sebagai
berikut:
1. Persiapan Aktualisasi
2. Membuat media informasi berupa poster
3. Membuat media informasi berupa leaflet
4. Membuat penyajian informasi dalam bentuk video
5. Persetujuan desain bentuk poster, leaflet dan video
6. Sosialisasi poster, leaflet dan video
7. Penyusunan Laporan Aktualisasi
Dengan perencanaan kegiatan di atas diharapkan dapat teraktualisasi secara nyata
pada aktivitas kerja sehari-hari dan dapat dilaksanakan sesuai dengan Nilai-nilai Dasar ASN
yaitu, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Serta
dapat memahami Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pelayan Publik. Modul Pelatihan Dasar PNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Whole of Government. Modul Pelatihan Dasar PNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Management ASN. Modul Pelatihan Dasar PNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Management ASN. Modul Pelatihan Dasar PNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah) No. 28 Tahun 2009
Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
. Peraturan Bupati Labuhanbatu Selatan Nomor 42 Tahun 2016 tentang Tugas dan Fungsi Badan
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Peraturan Bupati Labuhanbatu Selatan Nomor 30 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemungutan
BPHTB

Anda mungkin juga menyukai