Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN pelaksanaan

AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENATAAN DAN
PENYIMPANAN ARSIP PEGAWAI DI
KANTOR DISTRIK WAIGEO UTARA
SECARA DIGITAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGUSTINA
NDH : 02
ANGKATAN : IV
MENTOR : LA MAKHMUD ,S.STP
COACH : LIONARD UNTUNG NUIMAN,SAP
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Akhir AktualisasiPelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan IV Tahun 2021:
Nama : Agustina
NIP : 198608172021042001
Instansi : Distrik Waigeo Utara
NDH : 02
Isu : Belum Optimalnya Penataan Arsip Pegawai di Kantor
Distrik Waigeo Utara
Judul : Optimalisasi Penataan dan Penyimpanan Arsip Pegawai di Kantor Distrik
Waigeo Utara Secara Digital

Dinyatakan LAYAK pada tanggal 20 Desember 2021 untuk diajukan dalam Seminar Laporan Akhir
Aktualisasi pada Rabu, 22 Desember 2021 .

Waisai, 20 Desember 2021

Telah diperiksa/disetujui :

Coach Mentor

LIONARD UNTUNG NUIMAN,SAP LA MAKHMUD ,S.STP


NIP.197015042006041007 NIP. 198508212006021001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Akhir Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan IV Tahun 2021:
Nama : Agustina
NIP : 198608172021042001
Instansi : Distrik Waigeo Utara
NDH : 02
Isu : Belum Optimalnya Penataan Arsip Pegawai di Kantor Distrik
Waigeo Utara
Judul : Optimalisasi Penataan dan Penyimpanan Arsip Pegawai di Kantor Distrik
Waigeo Utara Secara Digital

Dinyatakan LAYAK pada tanggal 20 Desember 2021 untuk diajukan dalam Seminar Laporan Akhir
Aktualisasi pada Rabu, 22 Desember 2021 .

Waisai, 20 Desember 2021

Telah diperiksa/disetujui :
Coach Mentor

LIONARD UNTUNG NUIMAN,SAP LA MAKHMUD ,S.STP


NIP.197015042006041007 NIP. 198508212006021001
Penguji

SUDARMI NARWIS,S.E.,M.M
NIP.
Kata Pengantar
S egala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
kemudahan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul
“OPTIMALISASI PENATAAN DAN PENYIMPANAN ARSIP PEGAWAI DI KANTOR
DISTRIK WAIGEO UTARA SECARA DIGITAL” tepat pada waktu yang ditentukan.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari berbagai pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bupati Raja Ampat bapak Abdul Faris Umlati, SE.


2. Wakil Bupati Raja Ampat Bapak Orideko Iriano Burdam, S.IP. MM, Mec.Dev
3. Kepala BKPSDM Kabupaten Raja Ampat Ibu Nyoman Sari Buana., S.STP, M.M
4. Kepala Distrik Waigeo Utara Bapak La Makhmud ,S.STP selaku mentor yang selalu
sabar dan setia membimbing serta mendukung dalam pelaksanaan Laporan Rancangan
Aktualisasi
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara (LAN) Provinsi Sulawesi
Selatan dan Papua Barat serta Panitia Penyelenggara Latsar CPNS di BKPSDM
Kabupaten Raja Ampat
6. Tim MFD dari TNI AD Kabupaten Raja Ampat
7. Bapak Lionard Untung Nuiman,SAP selaku Coach yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
8. Orang Tua yang tiada hentinya memberikan doa, motivasi, semangat, nasehat yang
sangat berarti bagi penulis
9. Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II angkatan IV
Tahun 2021 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat
10. Rekan-rekan pegawai Kantor yang mendukung dalam pelaksanaan Laporan
Rancangan Aktualisasi.

Dengan doa yang tulus dari Saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan dari semua yang terlibat dalam Penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Meskipun Saya
merasa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada laporan ini, maka dengan segala
kerendahan hati Saya sangat memerlukan saran dan masukan bagi para pembaca, semoga
inovasi sederhana ini bermaanfaat bagi peningkatan pelayanan publik.

Waisai, 22 Desember 2021

Penulis

Agustina
Daftar isi BAB I
Pendahuluan

BAB II
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI
BAB III
GAMBARAN MATA
PELATIHAN
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

BAB V
CAPAIAN PELAKSANAAN
AKTUALISASI
BAB VI
PENUTUP
A. Latar Belakang
Peraturan Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Undang –Undang
Nomor 5 Tahun 2014 pasal 10 pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, sejalan dengan fungsi tersebut
ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
atau organisasi dan pihak yang berkepentingan lainnya. Aparatur Sipil Negara (ASN)
juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima, yaitu pelayanan yang merujuk
pada nilai dasar orientasi mutu.

Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik telah


diatur pedoman penyelenggaraan pelayanan yang mendukung terciptanya
penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar dan hak setiap warga Negara atas barang publik, jasa publik dan pelayanan
administratif. Oleh karena itu, perlu adanya penilaian kepuasan dari masyarakat
dalam hal pelayanan publik, yang bertujuan sebagai tolak ukur keberhasilan
penyelenggaraan Pemerintahan.

Untuk dapat membentuk ASN yang berintegritas dalam pelayanan


prima, maka diadakannya Latihan Dasar CPNS yang merujuk pada Undang –
Undang Aparatur Sipil Negara, ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diharapkan dengan dilakukannya Latihan Dasar (Latsar) CPNS, seorang ASN
dapat mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government (WOG).
Penataan Sistim Arsip dalam suatu organisasi memiliki kedudukan yang
sangat penting, dalam era globalisasi informasi. Sebab era Globalisasi sekarang
ini pertumbuhan informasi yang berwujud dari baik yang di terima maupun
yang di ciptakan oleh suatu organisasi berkembang pesat sejalan dengan
informasi itu sendiri. Setiap organisasi pemerintahan maupun swasta dalam
melakukan Penataan pengelolaan kearsipan di landasi dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku demi mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Karena
dalam pencapaian tujuan organisasi tidak lepas dari ikut sertanya komponen
yang ada di dalam organisasi, sehingga, apa yang di lak ukan oleh komponen
dalam suatu organisasi tersebut bisa berhasil sesuai harapan dan tujuan dari
organisasi. Salah satu informasi yang sangat penting bagi organisasi
pemerintah maupun swasta adalah seluruh rekaman dari kegiatan yang
dilaksanakan, rekaman tersebut terdapat pada Arsip.
Untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan kearsipan yang baik minimal
harus di tunjang oleh tempat memadai, sehingga hal-hal yang mempengaruhi
penataan Arsip bisa teratasi.Tempat sebagai pusat ingatan tentang kegiatan-
kegiatan yang telah berlangsung dan tempat untuk mencari berbagai
keterangan yang di perlukan bagi tindakan atau putusan yang datang dalam
suatu intansi, maka pengelolaan Arsip itu berawal dari masalah kegiatan
administrasi dimana masalah-masalah sering timbul pada kegiatan
administrasi yaitu penataan administrasi yang simpan serius yang karenakan
oleh tenaga kerja (manusia) yang mengelola kegiatan kearsipan tersebut
kurang professional dan juga peralatan dan perlengkapan yang tidak
menunjang serta metode atau prosedur kegiatan administrasi tersebut akan
berakibat pada kegiatan kearsipan .
Dalam proses pengolaan arsip setiap kantor memiliki teknik yang
berbeda, disesuaikan dengan keputusan yang dirasakan lebih mudah oleh
pihak instansi yang melaksanakannya, dimana tergantung teknik pengelolaan
arsip itu sendiri, dimana dalam pemerintahan saat ini menekankan pentingnya
“Good
Governance” melalui suatu sistim pengelol aan kearsipan, sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam menerapkan prinsip akuntabilitas insta nsi
dan intansi terkait melaksanakan. Padahal sebagaimana diketahui bahwa
kelangsungan hidup dan keberadaan organisasi serta menjamin
kelangsungan kegiatan organisasi perlu dilakukan pengelolaan secara
terprogram terhadap dokumen/arsip yang sangat penting sebagai bukti
penyelenggaraan kegiatan organisasi yang berfungsi sebagai bukti
akuntabilitas, alat bukti hukum, dan memori organisasi yang merupakan
dokumen/arsip vital bagi suatu organisasi. Kurangnya perhatian terhadap
kearsipan tidak hanya dari segi pemeliharaan dan pengamanan arsip-arsip,
tetapi juga dari segi sistim filing-nya, sehingga mengakibatkan arsip-arsip
sulit ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan. Salah satu kunci
kelancaran organisasi kantor terletak pada penyelenggaraan arsipnya yang
sederhana, sistematis, tertib, dan efisien. Prinsipnya adalah bahwa semua
informasi penting tersedia dan diketahui persis keberadaannya. Dengan kata
lain arsip adalah penyimpanan dan penyusunan surat-surat, dokumen-
dokumen, laporan-laporan pada suatu tempat yang tersendiri, sehingga
setiap surat, dokumen atau laporan bilamana diperlukan dapat diketemukan
dengan cepat dan mudah.

Penyimpanan dokumen pada kantor distrik waigeo utara masih secara


konvensional, pegawai belum mengetahui tata cara penyimpanan arsip
yang benar sehingga arsip dokumen dalam penyimpanan hanya ditumpuk
begitu saja. Hal ini menyebabkan adanya dokumen yang terselip ataupun
hilang. Dalam menyikapi masalah tersebut, perkembangan teknologi pada
masa kini dapat menjadi alternatif solusi. Teknologi pemindai berkas yang
menghasilkan dokumen digital dari dokumen fisik yang kemudian di scan
menggunakan aplikasi dan di simpan ke komputer dalam satu folder
diharapkan dapat menjadi jawaban bagaimana menyimpan dokumen
dengan aman dan selanjutnya juga memudahkan dalam pencarian
dokumen tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis
membuat inovasi dengan judul “ Optimalisasi Penataan dan penyimpanan
Arsip Pegawai di Kantor Distrik Waigeo Utara Secara Digital “ yang
diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan tersebut serta
diharapkan disetiap kegiatan tertuang nilai-nilai ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari aktualisasi nilai – nilai ASN adalah sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN terkait Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta dapat
Mengamalkan Whole Of Government, Pelayanan Publik serta Peran
Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
2. Mampu memunculkan isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta
memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai – nilai
ASN.

C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-
nilai ASN sehingga dapat membentuk pribadi yang berintegritas.
b. Bagi Kantor Distrik Waigeo Utara, diharapkan dengan adanya penataan dan
penyimpanan arsip secara digital dapat mempermudah pencairan dokumen
dan meningkatkan pelayanan di Kantor Distrik Waigeo Utara.
BAB II
GAMBARAN
UMUM
ORGANISASI
A. Profil Kabupaten
Raja Ampat
Kabupaten Raja
Ampat  adalah salah
satu kabupaten di provins
i Papua
Barat, Indonesia. Ibukota 
kabupaten ini terletak
di Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau, termasuk kepulauan Raja Ampat.
Empat di antaranya, yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo,
merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang
berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian besar
belum memiliki nama. Kabupaten ini memiliki total luas 67.379,60 km² dengan
rincian luas daratan 7.559,60 km² dan luas lautan 59.820,00 km².

B. Visi-Misi Kabupaten Raja Ampat


 Visi
Membangun industri pariwisata dan kelautan untuk menopang ekonomi
masyarakat.
 Misi
1. Membangun pariwisata sebagai basis utama peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Mendesain pembangunan ekonomi daerah yang mendukung parisisata


3. Menyusun Renstra pendidikan yang menjawab kebutuhan Daerah
4. Membangun infrastruktur untuk menggairahkan pariwisata dan geliat
ekonomi
5. Menata struktur kelembagaan Pemerintah yang kaya fungsi sambil
menumbuhkan kepercayaan publik
6. Tanggulangi masalah sosial untuk menungkatkan sejahteraan masyarakat
7. Menciptakan iklim bagi tumbuh kembangnya jasa wisata dan ekonomi
kreatif
C. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
DISTRIK WAIGEO UTARA

KEPALA DISTRIK
LA MAKHMUD,S.STP
Keljab.Funsonal
SEKRETARIS
MARTHEN L
RUMBARAK,SE

Subag Prog & Keuang Subag Umum & Kepeg


JHONY D IMBIR YOSEP MANAWAS

Kasi Pemerintahan Kasi Trantibum Kasi Pembrdayaan Masy Kasi Pelyanan Umum

KORNELES LAPON,SE ABIA SOSIR SE HERMAN AWOM


AGUSTINUS WEJU NIP 1977 200012 1 001 NIP 19680602 199610 1 002 NIP 19671113 200502 1 001

NIP 19780814 201004 1 001

KAMPUNG
D. Nilai Organisasi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi menetapkan BerAKHLAK sebagai core

values ASN. Core Values BerAKHLAK menjadi pondasi

perubahan berlandaskan Pancasila dalam rangka mencapai visi

dan misi Indonesia Maju. penjabaran dari nilai-nilai dasar dan

penggabungan nilai-nilai yang sudah ditetapkan oleh Instansi

Pemerintah. Direkomendasikan dengan akronim yaitu

BerAKHLAK yang menjadi satu core values ASN, merupakan

singkatan dari:

a. Berorientasi Pelayanan, yaitu keinginan memberikan

pelayanan prima demi kepuasan masyarakat;

b. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang

diberikan;

c. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan

kapabilitas;

d. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan;

e. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan

Bangsa dan Negara;

f. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam

menggerakkan serta menghadapi perubahan;

g. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis


GAMBARAN
MATA
PELATIHAN
A. Nilai-nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN)dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai
ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu
di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita
susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun indikator
dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas
g. Keseimbangan Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki
h. Kejelasan Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
2. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap
seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.3 Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. ETIKA PUBLIK
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.

 Jujur dalam memberikan informasi

pelayanan publik
 Bersikap Terbuka dalam pelayanan
 Bersikap Tulus
 Bersikap Sopan dan Santun

 Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia


 Bersikap hormat

 Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN


 Berlaku adil dalam memberikan pelayanan

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen utu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa
e. Adaptif: upaya perubahan pola kerja yang lebih baik guna memenuhi tuntutan
perubahan lingkungan kerja
f. Responsif: membantu orang yang dilayani dan menyediakan layanan yang
cepat
g. Perbaikan Berkelanjutan: upaya perbaikan atas cara kerja/pelayanan yang
telah ada sebelumnya.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan

norma– norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,

merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun

tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian

keuangan negara, suapmenyuap, pemerasan, perbuatan curang,

penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam

pengadaan dan gratifikasi. yang ada pada nilai dasar anti korupsi

meliputi:
a. Mandiri
Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras
Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani
Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin
Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undangundung yang
mengatur;
e. Peduli
Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur
g. Tanggung jawab
h. Sederhana
i. Adil
B. Kedudukan dan
Peran ASN dalam
Negara Kesatuan
Untuk mewujudkan birokrasi yang
professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah
melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin professional. Undang-
undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik,
juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
2.Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.7 Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi


berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini
perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan
untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien


Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuantujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Government (WoG)
WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang meyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan dan pelayanan publik. Oleh karena itu WOG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip- prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh
sektor dalam pemerintahan. Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
i. Koordinasiyang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan


dampak;
2. Dialog atau pertukaran informasi;

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.


ii. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

1. Joint working, atau kolaborasi sementara;

2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan


besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
iii. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama;
2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
RANCANGAN
AKTUALISASI

BAB
IV
A. GAMBARAN PENETAPAN ISU DAN
DAMPAKNYA
Dokumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah surat yang tertulis atau

tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan. Dokumen bersifat penting karena

dapat berfungsi sebagai bukti, klarifikasi, dan studi. Memori manusia belum tentu dapat

diandalkan karena seiring waktu berjalan, manusia akan dapat mengalami penurunan daya

ingat. Dengan demikian penyimpanan dokumen dengan baik dan benar sangat diperlukan dalam

kegiatan sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penyimpanan dokumen pun turut mengalami

kemajuan yaitu dengan penyimpanan dokumen secara digital. Penyimpanan secara digital

merupakan proses perubahan penyimpanan dokumen yang tadinya disimpan secara fisik

kemudian berubah menjadi penyimpanan secara digital. Apabila masalah penyimpanan dokumen

tersebut tidak terselesaikan, maka yang terjadi adalah: 1.) Penemuan kembali dokumen akan

membutuhkan waktu yang cukup lama 2.) Akan terjadi penumpukan dokumen 3.) Dokumen yang

tersimpan secara fisik dapat mengalami kerusakan karena usia ataupun karena penyimpanan

yang kurang baik. 4.) Dokumen dapat hilang maupun tercecer karena penyimpanan yang kurang

benar. Arsip adalah sumber data dan informasi sebagai bukti dari suatu kegiatan organisasi.

Arsip sebagai tolak ukur maju mundurnya organisasi. Tertibnya arsip dapat mendukung

kelancaran penyelenggaraan administrasi di berbagai instansi pemerintah salah satunya di

Kantor Distrik Waigeo Utara. Salah satu kendala yang dihadapi saat ini yaitu masih belum

tertatanya arsip pegawai di Kantor Distrik Waigeo Utara.

Dampak dari arsip yang tidak tertata dengan baik dan rapi yaitu mengakibatkan arsip

semakin lama semakin menumpuk, lambatnya pencarian data dokumen atau berkas, data akan

hilang, berkas akan mudah lapuk karena kondisi ruangan lembab, berkas akan kena rayap bila

tidak terkontrol dengan baik dan data akan hilang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka

penulis mengangkat judul “ Optimalisasi Penataan dan Penyimpanan Arsip Pegawai di Kantor

Distrik Waigeo Utara Secara Digital “.


B. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : KANTOR DISTRIK WAIGEO UTARA
Isu Yang diangkat : BELUM OPTIMALNYA PENATAAN ARSIP PEGAWAI DI KANTOR DISTRIK WAIGEO UTARA
Gagasan Pemecahan Isu : OPTIMALNYA PENATAAN ARSIP PEGAWAI DI KANTOR DISTRIK WAIGEO UTARA
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : TERWUJUDNYA PENATAAN ARSIP PEGAWAI DI KANTOR DISTRIK WAIGEO UTARA
Tabel 1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HAS KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN IL PELATIHAN TERHADAP VISI NILAI
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Keterkaitan dengan Agenda III
WoG,Manajemen ASN Kegiatan ini berkaitan Kolaboratif yaitu
1. Meminta Jadwal Keterkaitan dengan agenda II dengan Misi kelima membangun kerja sama
1. Akuntabilitas: Kabupaten Raja Ampat yang sinergis
waktu yaitu Menata struktur
Kepemimpinan,Jujur,Transparan,Tanggun
bertemu gjawab,Keadilan,Kejelasan,Integritas kelembagaan
mentor 2. Nasionalisme : Pemerintah yang kaya
Berkoordinasi 2. Membuat Jadwal fungsi sambil
Mengakui persamaan derajat tanpa
dengan mentor membedakan setiap menumbuhkan
jadwal
manusia,Mengutamakan musyawarah kepercayaan publik
pertemuan
Rekomendasi dalam mengambil keputusan,Rela
3. Bertemu
berkorban untuk kepentingan negara dan
mentor Mentor bangsa,Tidak memaksa kehendak kepada
orang lain,Adil terhadap sesama
3. Etika Publik :
Bersikap Sopan dan santun,Bersikap
Hormat,BersikapTulus,Bersikap Terbuka
dalam pelayanan,Berlaku adil dalam
memberikan
pelayanan,Bertanggungjawab
4. Komitmen Mutu :
Efektif,Efisien,Inovatif,Responsif,Adaptif
5. Anti Korupsi
Jujur,Adil,Tanggungjawab,Disiplin,Peduli

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HAS KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN IL PELATIHAN TERHADAP VISI NILAI
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2. Mengumpulkan Keterkaitan dengan Agenda III
berkas yang Managemen ASN Kegiatan ini berkaitan Adaptif yaitu terus
1. Melaku Keterkaitan dengan agenda II dengan Misi kelima berinovasi dan antusias
akan diarsipkan Kabupaten Raja Ampat dalam menggerakkan
kan Dokumen arsip 1. Akuntabilitas:
pengumpula Tanggungjawab yaitu Menata struktur serta menghadapi
2. Nasionalisme: kelembagaan perubahan
n semua
Rela berkorban untuk kepentingan negara Pemerintah yang kaya
arsip fungsi sambil Kompeten yaitu terus
dan bangsa,Gotong-royong
2. Menjumlah Dokumen 3. Etika Publik: menumbuhkan belajar dan
arsip sesuai Bersikap tulus, bersikap sopan dan santun, kepercayaan publik mengembangkan
bersikap hormat, kapabilitas
abjad
4. Komitmen Mutu:
3. Menempelka Dokumen efektifitas,efisiensi Loyal yaitu berdedikasi
n abjad pada dan mengutamakan
5. Anti Korupsi : kepentingan Bangsa
folder arsip Tanggungjawab,Kerja Keras,Mandiri dan Negara
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HAS KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN IL PELATIHAN TERHADAP VISI NILAI
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3. Keterkaitan dengan Agenda III
Managemen ASN Adaptif yaitu terus
1. menyiapkan Lemari/map Keterkaitan dengan agenda II Kegiatan ini berkaitan berinovasi dan antusias
alat dan folder 1. Akuntabilitas: dengan Misi kelima dalam menggerakkan
bahan Tanggungjawab Kabupaten Raja Ampat serta menghadapi
Melakukan 2. Nasionalisme : yaitu Menata struktur perubahan
2. Memasukan Folder arsip
penataan arsip Rela Berkorban untuk kepentingan negara kelembagaan
arsip ke
dan bangsa Pemerintah yang kaya Kompeten yaitu terus
dalam
3. Etika Publik : fungsi sambil belajar dan
folder Bersikap sopan dan santun,bersikap menumbuhkan mengembangkan
3. Menata Folder tertata hormat,bertanggungjawab kepercayaan publik kapabilitas
folder arsip rapi 4. Komitmen mutu:
ke dalam Efektif, efisien, inovatif,mutu,Adaptif Loyal yaitu berdedikasi
lemari 5. Anti Korupsi : dan mengutamakan
Mandiri,Disiplin,Kerja kepentingan Bangsa
Keras,Tanggungjawab, dan Negara

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HAS KETERKAITAN SUBTANSI MATA KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN IL PELATIHAN TERHADAP VISI NILAI
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4. Menyimpan arsip Keterkaitan dengan Agenda III
pegawai secara Managemen ASN Kegiatan ini berkaitan
dengan Misi kelima Adaptif yaitu terus
digital 1. mendownload Aplikasi Camsanner Keterkaitan dengan agenda II berinovasi dan antusias
apk camscanner terdownload 1. Akuntabilitas: Kabupaten Raja Ampat
yaitu Menata struktur dalam menggerakkan
Tanggungjawab,transparan, jujur, serta menghadapi
kejelasan kelembagaan
2. menscan berkas Berkas terscan Pemerintah yang kaya perubahan
satu persatu 2. Nasionalisme:
Rela berkorban untuk kepentingan fungsi sambil
menumbuhkan Kompeten yaitu terus
negara dan bangsa,kekeluargaan dan belajar dan
kegotong-royongan, kepercayaan publik
mengembangkan
3. Menyatukan 3. Etika publik: kapabilitas
seluruh berkas Arsip terkumpul bertanggungjawab
menjadi 1 folder dalam bentuk pdf 4. Komitmen mutu: Loyal yaitu berdedikasi
dan beri nama. Efektif, efisiensi, mutu dan mengutamakan
Kemudian d kepentingan Bangsa
simpan dalam 5. Anti Korupsi : dan Negara
bentuk pdf Jujur,Tanggungjawab,Kerja
Keras,Dsiplin

4. menggabungkan Folder semua


seluruh folder Arsip terkumpul
dalam 1 file dan dalam 1 file
disusun
berdasarkan
abjad nama
pegawai
C.Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Kantor
Distrik Waigeo Utara.
Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 2 3 4
Meminta waktu bertemu mentor
Menghubungi dan
1 Mendiskusikan bersama Membuat jadwal pertemuan
Mentor
Bertemu mentor

Melakukan pengumpulan semua


2 Mengumpulkan berkas yang arsip
akan diarsipkan
Menjumlah arsip sesuai abjad

Menempelkan abjad pada folder


arsip
Menyiapkan alat dan bahan
3 Melakukan penataan arsip
Memasukan arsip ke dalam
folder
Menata folder arsip ke dalam
lemari
Mendownload apk camscanner

Menscan berkas satu persatu

Menyatukan seluruh berkas


menjadi 1 folder dan beri nama.
Kemudian d simpan dalam
Menyimpan Arsip Pegawai bentuk pdf
4 secara Digital

Menggabungkan seluruh folder


dalam 1 file dan disusun
berdasarkan abjad nama
pegawai
BAB V
CAPAIAN
PELAKSANAAN
AKTUALISASI
A.Matriks Habituasi Aktualisasi
Tabel 3. Matriks Habituasi Nilai-nilai Dasar CPNS

Nilai Dasar Indikator Nilai Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Total


I II III I II III I II III I II III IV
Akuntabilitas Jujur 1
Transparan 2
Tanggung 11

jawab
Keadilan 4
Kejelasan 2
Integritas 1
Nasionalisme Rela 1
Berkorban
Adil 3
Mengutamakan 2
musyawarah
Persamaan 1
derajat
Tidak 1
memaksa
kehendak
orang lain
Mencintai 2
tanah air dan
bangsa
Etika Publik Sopan dan 2
santun
Hormat 2
Terbuka 7
Adil 2
Tanggung 6

jawab
Komitmen Efektif 6
Mutu Efisien 4
Adaptif
Inovatif 4
Anti Korupsi Mandiri 7
Kerja Keras 7
Tanggung 8

jawab
Jujur 5
Disiplin 1

Tabel 4. Matriks Visi-misi dan Nilai Organisasi

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Total

Keterkaitan terhadap Visi-misi dan Nilai Organisasi I II III IV


Visi Membangun industri pariwisata dan kelautan untuk menopang
ekonomi masyarakat
Menata struktur kelembagaan Pemerintah yang kaya fungsi sambil 4
menumbuhkan kepercayaan publik
Misi
Tanggulangi masalah sosial untuk menungkatkan sejahteraan
masyarakat

Nilai Organisasi Adaptif 3


Kompeten 3
Loyal 3
Kolaboratif 1

Tabel 5. Matriks Kedudukan dan peran ASN

Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total


Kedudukan dan Peran ASN Berkoordinasi dengan Mengumpulkan berkas yang Melakukan Menyimpan Arsip Pegawai
mentor akan diarsipkan penataan arsip secara Digital

Manajemen ASN

Pelayan Publik

Whole of Government (WoG)


B. Deskripsi Rancangan Aktualisasi

 Kegiatan 1 : Menghubungi Mendeskusikan Bersama Mentor


 Keterkaitan dengan Agenda III :

Whole of Government : Meminta ijin ke atasan atau mentor

dengan mata pelatihan Wog,dimana di dalam kegiatan terdapat

koordinasi dengan mentor Managemen ASN : Bertanggung jawab

dan bersikap professional sebagai atasan dalam memberikan

arahan sebelum memulai dengan kegiatan aktualisasi


 Keterkaitan dengan Agenda II :
Tahapan 1, Meminta Waktu Bertemu Mentor
Dalam menghubungi mentor saya akan mengucapkan salam dan menerapkan
sopan santun serta bersikap hormat saat berkomunikasi( Etika public) saat
berkomunikasi,saya menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan
tidak memaksakan kehendak saya kepada mentor agar mengikuti jadwal yang
sudah saya buat. Tetapi saya harus
menyesuaikan dengan waktu dan
kesempatan dari mentor saya
( Nasionalisme) saya akan
pertanggungjawabkan hasil
musyawarah saya dengan mentor
tentang kegiatan yang akan saya
lakukan ( Akuntabilitas)
Tahapan 2, Membuat Jadwal
Peretemuan
Pada tahapan saya akan
melaporkan kepada mentor
jadwal yang sudah saya buat
dengan penuh rasa tanggung
jawab ( Akuntablitas).

Tahapan 3, Bertemu Mentor


Pada tahapan kegiatan ini
saya bertemu mentor. Saya
bersikap sopan dan santun
dengan mengucapkan salam
dan mengetuk terlebih dahulu
sebelum masuk kedalam
ruangan. Saat masuk
kedalam ruangan,saya
bersikap hormat kepada mentor dan juga kepada rekan kerja yang ada di dalam
ruangan. Saya berbicara dengan sopan dan Bahasa yang santun terkait dengan
kegiatan II secara jujur, Dan mentor menerima penyampaian saya dengan baik
tanpa membeda-bedakan suku,agama dan ras (Etika Publik ). Pada saat saya
berbicara dengan mentor,saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, nada suara yang lembut serta terkontrol serta tidak memaksakan kehendak
pribadi saya jika kemungkinan ada perbedaan pendapat dengan mentor saya. Ini
akan mendorong terjadinya Musyawarah untuk mencapai keputusan Bersama.
Mentor bersedia memberikan waktunya kepada saya untuk konsultasi dengan
tulus dan ikhlas tanpa membeda-bedakan suku,agama dan ras (Nasionalisme).
Saya melakukan tahapan kegiatan saya dengan penuh tanggung jawab dan
mengikuti aturan yang berlaku atau alur dimana sebelum melakukan
kegiatan,saya terlebih dahulu konsultasi dengan mentor . Saat konsultasi,mentor
saya membantu saya dalam memecahkan isu yang saya angkat dimana mentor
saya sebagai seorang pimpinan bisa dan mampu menjalan tugas dan fungsinya
dengan membimbing saya. Saya menyampaikan kegiatan saya secara jelas dan
transparan ( Akuntabilitas ). Ketika saya menyampaikan pendapat saya mengenai
kegiatan ke II,mentor saya langsung merespon dengan baik dan mempersilahkan
saya menyampaikan pendapat saya kemudian dengan cepat menanggapinya
dengan baik dan tepat sehingga tidak membuang-buang waktu ( Komitmen Mutu ).
Saya berkonsultasi dengan mentor sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat
dengan penuh tanggungjawab,menyampaikan maksud dan tujuan saya bertemu
dengan mentor secara jujur (Anti Korupsi).

 Kegiatan 2 : Mengumpulkan Berkas yang Akan diarsipkan


 Keterkaitan dengan Agenda III:
Managemen ASN : Membuat Mengumpulkan arsip pegawai berkaitan dengan
managemen ASN karena pembuatannya berdasarkan tanggungjawab dan sikap
profesionalisme dimana Kreatif ASN sangat diperlukan dalam tahapan kegiatan
ini.
 Keterkaitan dengan Agenda II :
Tahapan 1, Melakukan Pengumpulan
Semua Arsip
Saya melakukan kegiatan ini dengan
penuh tanggung jawab. saya
melakukannya dengan transparan dan
kejelasan dan adil tanpa membeda-
bedakan pegawai ( Akuntabilitas). Saya
meluangkan waktu untuk
mengumpulkan arsip pegawai secara adil ( Nasionalisme) serta tulus dan
bertanggung jawab ( Etika Publik). Saya juga melakukannya dengan efektif dan
efesien (Komitmen mutu) serta jujur,peduli,kerja keras dan penuh tanggung jawab
( Anti Korupsi ).
Tahapan 2, Menjumlahkan Arsip Sesuai
abjad
Saya menjumlah arsip pegawai dengan
penuh
tanggung jawab. saya melakukannya
dengan transparan
dan kejelasan dan adil tanpa membeda-
bedakan pegawai ( Akuntabilitas). Saya
meluangkan waktu untuk mengumpulkan
arsip pegawai secara adil
( Nasionalisme) serta tulus dan
bertanggung jawab ( Etika Publik). Saya menjumlah arsip dengan teliti sehingga
tidak semua arsip terhitung dan dapat terselaikan (Komitmen mutu) saya
melakukannya dengan jujur,peduli,kerja keras dan penuh tanggung jawab ( Anti
Korupsi ).

Tahapan 3, Menempelkan Abjad


pada Folder Arsip
Pada tahan ini,saya menempelkan
abjad pada folder dengan penuh
tanggung jawab. Saya meluangkan
waktu untukk menempelkan abjad
(Nasionalisme). Pada saat saya ingin
menempelkan abjad,saya bersikap
sopan dan hormat kepada rekan
kerja saya didalam ruangan dengan
meminjam Lem yang tersedia di
dalam ruangan (Etika publik). Saya menempel abjad dengan teliti bersadarkan
abjab A-Z dan dalam waktu yang cepat (Komitmen mutu). Saya menempelkan
abjad dengan penuh tanggung jawab,kerjas keras dan mandiri (Anti Korupsi).
 Kegiatan 3 Melakukan Penataan Arsip
 Keterkaitan dengan Agenda III :
Managemen ASN : Melakukan penataan
arsip pegawai berkaitan dengan
managemen ASN karena pembuatannya
berdasarkan tanggungjawab dan sikap
profesionalisme dimana Kreatif ASN
sangat diperlukan dalam tahapan
kegiatan ini.
 Keterkaitan dengan Agenda II :
Tahapan 1, Menyiapkan Alat dan Bahan
Pada kegiatan ini saya menyiapkan lemari dan map untuk menaruh arsip. Saya
melakukan kegiatan ini dengan tanggung jawab( Akuntabilitas ) Saya bersikap
terbuka( Etika public ) dan berkerja keras mandiri tanpa bantuan orang lain serta
penuh tanggung jawab ( Anti
korupsi) serta efektif dan efisien
(Komitmen mutu).

Tahapan 2, Memasukan Arsip ke


Dalam Folder
saya memasukkan arsip ke dalam
folder dengan teliti dan cermat
sehingga tidak ada arsip yang
tertinggal ( Komitmen mutu) saya melakukannya dengan penuh tanggung jawab
(Akuntablitas) saya memasukkan arsip dengan jujur dan adil tanpa membeda-
bedakan arsip pegawai dan tanggung
jawab (Anti Korupsi).

Tahapan 3, Menata Folder Arsip ke


Dalam Lemari
Setelah masukkan arsip pegawai ke dalam folder,saya menaruhnya ke dalam
lemari dengan penuh ketelitian ( Komitmen mutu) saya melakukkannya dengan
tanggung jawab ( Akuntabilitas) saya menaruh folder ke dalam lemari dengan
jujur,terbuka dan adil serta tanggung jawab ( Anti Korupsi )

 Kegiatan 4 Menyimpan Arsip Pegawai


Secara Digital
 Keterkaitan dengan Agenda III :
Managemen ASN : Menyimpan arsip
secara digital berkaitan dengan
managemen ASN karena
pembuatannya
berdasarkan tanggungjawab
dan sikap profesionalisme dimana
Kreatif ASN sangat
diperlukan dalam tahapan kegiatan ini.

 Keterkaitan dengan Agenda II :


Tahapan 1, Mendownload Apk
Camscaner
Pada tahap ini,saya
mendownload
aplikasi camscanner saya
melakukannya
dengan tanggung jawab
(Akutabilitas). Saya
mempunyai inovasi sendiri untuk
mendownload aplikasi
camscnanner ( Komitmen
mutu) .saya mendownload
dengan penuh kesabaran dan
dengan rasa tanggungjawab (Anti
korupsi)

Tahapan 2, Menscan berkas satu persatu


Setelah mendownload kemudian arsip-
arsip yang sudah ditata rapi,discan
menggunakan aplikasi scamscanner
tersebut. Saya menscan dengan penuh
transparan,adil,terbuka (Akuntabilitas)
serta penuh tanggung jawab mandiri tanpa
bantuan orang lain dan dengan kerja keras
( Anti korupsi) saya melakukkan kegiatan
ini dengan kreatif dimana jika padaa saat
scan,tulisannya tidak terlalu kelihatan,saya
langsung memperjelas tulisannya menggunakan fitur yang ada di aplikasi
camscanner (inovatif)
(Komitmen mutu)
Tahapan 3, Menyatukan
Seluruh berkas menjadi 1
folder dan beri nama.
Kemudian disimpan dalam
bentuk Pdf
Hasil scan arsip pegawai
kemudian saya simpan dalam
folder berbentuk pdf dan
memberikan nama. Saya
melakukannya dengan penuh
transparan,adil,terbuka (Akuntabilitas) serta penuh tanggung jawab mandiri tanpa
bantuan orang lain dan dengan kerja keras ( Anti korupsi) saya menyimpannya
dengan teliti (Komitmen mutu)

Tahapan 4, Menggabungkan Seluruh folder dalam 1 file dan disusun berdasarkan


abjad nama
Setelah menyimpan dalam folder kemudian buat dalam 1 file folder dengan
maksud untuk mempermudah pencairan. Saya melakukannya penyimpanan ke
dalam folder dengan tanggung jawab (Akuntabilitas) dan dengan teliti sehinga
arsip pegawai semua dapat tersimpan dengan baik ( Komitmen mutu) saya
melakukannya sendiri dengan penuh tanggung jawab,adil tanpa membeda-
bedakan arsip pegawai,saya bersikap terbuka dan transparan, jujur serta kerja
keras ( Anti Korupsi )
BAB VI
PENTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan habituasi yang telah dilaksanakan,dapat disimpulkan bahwa
gagasan inovatif yang dilakukan mampu menyelesaikan isu” Belum
Optimalnya Penataan Arsip Pegawai di Kantor Distrik Waigeo Utara”
dimana dengan adanya penataan arsip dan penyimpanan arsip secara
digital dapat mempermudah percairan data-data pegawai jika arsip fisik
yang sudah mulai rusak dan hilang.

B. Rencana Tindak Lanjut


Setelah Melaksanakan semua kegiatandalam aktualisasi ini, maka rencana
tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :

1. Melakukan digitalisasi arsip pegawai ,agar lebih memudahkan bagian


kepegawaian dalam mencari data pegawai
2. Meminta pegawai untuk menyimpan berkas administrasi mereka secara
pribadi
3. Memberikan file hasil penyimpanan berkas pegawai kepada masing-
masing pegawai agar pegawai juga memiliki softfile berkas
administrasinya
4. Memberikan masukkan kepada unit kerja agar dapat mengadakan lemari
penyimpanan berkas administrasi pegawai yang lebih besar yang dapat
menampung seluruh berkas pegawai
5. Dapat menerapkan kegiatan penataan arsip pegawai
ini pada arsip- arsip lainnya.

.
DAFTAR
PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara.

Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018

tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2009 Pekerjaan kefarmasian,Jakarta :

Pemerintah Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Akuntabilitas. Jakarata : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Komitmen Mutu. Jakarata : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Anti Korupsi. Jakarata :Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : manajemen ASN. Jakarata :Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Pelayan Publik. Jakarata :Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : whole of goverment. Jakarata :Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS : Habituasi. Jakarata :Lembaga Administrasi Negara


LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN
AKTUALISASI
SURAT PERSETUJUAN

Anda mungkin juga menyukai