DISUSUN OLEH:
COACH
KERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Khairul Hanif,SE
NIP. 19940320 202203 1 005
Menyetujui,
Coach, Mentor,
ii
BERITA ACARA
Pada hari ini Kamis tanggal tiga Puluh bulan Maret tahun dua ribu dua puluh tiga
jam 08.00 WIB bertempat di zoom meeting (virtual) telah diseminarkan
Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II
Tahun 2023.
Diketahui,
Penguji, Mentor,
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gedung Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat .................................. 7
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Pasaman Barat..................... 11
Gambar 2.3 Role Model ........................................................................................ 14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi
Pemerintah. Pegawai ASN berfungsi untuk melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Pegawai ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional, bebas dan intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan, wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan yaitu proses diklat terintegrasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). CPNS diwajibkan
melaksanakan pelatihan dasar (LATSAR) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 17 Tahun 2020 yang merupakan Perubahan atas Peraturan pemerintah
(PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) diatur dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia (PerLAN) Nomor 1 tahun 2021.
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan
yang dilakukan secara nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetisi
bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme
serta mengembangkan kompetensi CPNS dalam bidangnya. Kompetensi tersebut
1
diukur berdasarkan kemampuan dalam menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Core Values ASN BerAKHLAK
dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Selain itu, juga mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam untuk mendukung terwujudnya smart
governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Nilai-nilai dasar ini harus diterapkan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi di lingkungan kerja dan lingkungan bermasyarakat.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan dengan metode
Blended Learning. Blended Learning adalah Pelatihan Dasar CPNS yang
dilakukan dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan
proses pembelajaran secara daring. Metode ini didasarkan pada Keputusan
Lembaga Administrasi Negara No. 13/K.1/PDP.07 tahun 2022 mengenai
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kurikulum Latsar
CPNS memiliki mata pelatihan Pembentukan Karakter ASN yang terdiri dari
agenda Sikap Perilaku Bela Negara, agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
(BerAKHLAK), serta agenda Kedudukan dan Peran PNS (Manajemen ASN dan
SMART ASN).
Calon Pegawai Negeri Sipil diwajibkan untuk merancang dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, kedudukan serta peran ASN dalam
NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masing-masing dalam bentuk
sebuah rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi merupakan suatu bentuk
perencanaan yang menggambarkan tentang cara CPNS dalam
mengimplementasikan teori ke dalam praktik, merealisasikan gagasan sebagai
kegiatan. CPNS diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN secara
langsung dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing di unit kerja.
Dalam hal ini unit kerja aktualisasi adalah Inspektorat Daerah Kabupaten
Pasaman Barat.
2
Dalam sebuah organisasi tentu tidak lepas dari isu dan masalah yang dapat
muncul dari faktor internal maupun eksternal. Sebagai seorang ASN dituntut
untuk terus berinovasi dalam mengatasi dan menyelesaikan isu dan masalah
dalam organisasi. Penulis menemukan isu tentang proses pengecekan data temuan
ASN untuk pembuatan surat bebas temuan di lingkungan pemerintah Kabupaten
Pasaman Barat masih belum optimal dan belum sepenuhnya digital sehingga
membutuhkan waktu lama untuk melakukan pengecekan. Dengan memanfaatkan
fitur dari microsoft access, penulis ingin membuat sebuah aplikasi pencarian data
temuan ASN sehingga proses pengecekan data temuan ASN lebih optimal.
Penulis memilih menggunakan microsoft access sebagai media dalam pemecahan
isu dikarenakan microsoft access memungkinkan untuk menyimpan basis data
dengan jumlah besar serta tersedianya fitur form yang memungkinkan pengguna
untuk membuat sebuah jendela aplikasi dengan fitur-fitur yang dibutuhkan tanpa
perlu memahami bahasa pemprograman, maka penulis memilih satu isu yang akan
dijadikan rancangan aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI PROSES
PENGECEKAN DATA TEMUAN ASN MENGGUNAKAN APLIKASI
BERBASIS MICROSOFT ACCESS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
KABUPATEN PASAMAN BARAT”
B. Identifikasi Isu
Isu diambil berdasarkan pada pengalaman ASN di Instansi kerja, dari hasil
pengamatan,penulis menemukan beberapa isu, Antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimalnya Proses pengaduan masyarakat melalui aplikasi
Online
Inspektorat Pasaman Barat sudah menyediakan layanan Pengaduan
Berbasis aplikasi online yaitu Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan
Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat
(LAPOR) dan whistleblowing System (WBS), namun tidak beroperasi
dengan optimal dibuktikan dengan sedikitnya pengaduan yang diterima
melalui aplikasi tersebut setiap bulannya maka diperlukan sosialisasi
tentang tata cara pelaporan pengaduan melalui aplikasi tersebut.
3
Keterkaitan dengan Materi: Manajemen ASN berkaitan dengan
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
2. Belum Optimalnya Proses Pengecekan Data Temuan ASN
Untuk pembuatan surat bebas temuan yang diminta oleh ASN guna untuk
mengajukan kenaikan pangkat, pindah tugas dan pensiun, maka diperlukan
proses pengecekan data ASN tersebut apakah terdapat temuan atas nama
ASN tersebut atau tidak. Pada saat ini proses pengecekan masih belum
optimal dan masih manual, sehingga dibutuhkan inovasi agar proses
pengecekan temuan ini lebih cepat.
Keterkaitan dengan Materi: Smart ASN yang berkaitan dengan prinsip
praktik digitalisasi yaitu Menyediakan sistem pengecekan data temuan
yang mudah diakses dan cepat.
3. Belum Optimalnya Inventarisasi Laporan Hasil Pemeriksaan
Laporan Hasil Pemeriksaan diperlukan untuk melakukan evaluasi tindak
lanjut sebuah temuan dan melihat detail dari sebuah temuan. Pada saat ini
belum ada digitalisasi proses inventarisasi LHP sehingga sedikit
menyulitkan mencari LHP ketika diperlukan. Maka dari itu, diperlukan
digitalisasi inventarisasi untuk LHP agar memudahkan ketika proses
pencarian detail-detail temuan
Keterkaitan dengan Materi: Smart ASN yang berkaitan dengan prinsip
praktik digitalisasi yaitu Menyediakan sistem Inventarisasi LHP yang
mudah diakses.
4
menimbulkan isu tersebut. Growth atau tingkat perkembangan masalah seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani. Metode
Urgency Seriousness Growth (USG) adalah salah satu alat yang digunakan untuk
menyusun urutan prioritas isu yang akan diselesaikan. Metode ini dilakukan
dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan
menentukan angka skala (1 s.d 5). Indikator skor dapat dilihat pada berikut:
Tabel 1.1 Indikator Penilaian USG
Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat kecil
Berdasarkan tabel analisa isu diatas maka isu yang terpilih “Belum
optimalnya proses pengecekan data temuan ASN untuk keperluan
pembuatan surat bebas temuan”. Isu ini diangkat karena dilihat dari Urgency
yang mendapat nilai 4 “Besar” karena diperlukannya perubahan agar proses
pengecekan data temuan ASN tidak memakan waktu lama. Dilihat dari
Seriousness mendapat nilai 4 “besar” karena pengecekan data temuan ini
5
diperlukan agar tidak terjadinya kesalahan dalam pengecekan terhadap data
temuan ASN dan meningkatkan kepuasan atas kinerja Inspektorat Daerah. Dilihat
dari Growth mendapat nilai 5 “Sangat besar” karena jika tidak segera membuat
perubahan maka data temuan ASN akan terus menumpuk dan sulit untuk
melakukan pengecekan dimasa yang akan datang. Pendekatan untuk penanganan
isu yang terpilih diatas berkaitan dengan mata pelatihan Manajemen ASN yaitu
fungsi ASN sebagai pelayanan publik dan mata pelatihan Smart ASN yaitu ASN
yang memiliki digital skill, membuat inovasi berupa aplikasi data temuan ASN
yang berbasis microsoft access.
6
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
7
Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Daerah Kabupaten mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
dari bupati dan/atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. Pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi;
f. Pengawasan pelaksanaan program reformasi birokrasi;
g. Pelaksanaan administrasi inspektorat daerah kabupaten
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
8
Tugas masing-masing struktur dalam Inspektorat Daerah Kabupaten
Pasaman Barat adalah sebagai berikut:
a. Inspektur Daerah
Inspektur mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelenggaraan
urusan di bidang pengawasan berdasarkan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan demi terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah
Daerah yang baik dan bersih.
b. Sekretaris
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Inspektur. Sekretaris mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis dan administarif kedalam semua unsur di
lingkungan Inspektorat Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
Di dalam struktur oganisasi Sekretariat terdapat 3 (tiga) Sub Bagian yaitu:
1. Sub bagian Administrasi Umum dan Keuangan;
Sub bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan
rumah tangga, pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi,
verifikasi, pembukuan dan pelaporan keuangan
2. Kelompok Jabatan Fungsional Sub-substansi Perencanaan
Kelompok Jabatan Fungsional Sub-substansi Perencanaan mempunyai
tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian
rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan
rancangan peraturan perundang-undangan, kerjasama pengawasan,
dan dokumentasi.
3. Kelompok Jabatan Fungsional Sub-substansi Analisis dan Evaluasi
Kelompok Jabatan Fungsional Sub-substansi Analisis dan Evaluasi
mempunyai tugas melaksanakan administrasi, inventarisasi, analisis,
evaluasi, pendokumentasian dan menyajikan hasil pengawaan serta
pendokumentasian pemutakhiran tindaklanjut hasil pengawasan
9
c. Inspektur Pembantu
Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan
urusan pemerintahan daerah pada perangkat daerah
d. Inspektur Pembantu Khusus
Inspektur Pembantu Khusus mempunyai tugas melaksanakan
pencegahan dan investigasi terhadap pelaksanaan urusan
Pemerintahan Daerah.
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional auditor dan
jabatan fungsional pengawas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah
yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
bidang keahlian.
10
2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Pasaman dapat dilihat pada bagan berikut:
INSPEKTUR
SEKRETARIS
11
3. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
12
masyarakat dapat mempercayai Inspektorat sebagai lembaga pengawas yang
kredibel dan dapat diandalkan.
B. Deskripsi Khusus
13
4. Melaksanakan uji coba dan evaluasi penggunaan aplikasi data temuan ASN
Pada tahapan ini akan dilakukan pembuatan jadwal sosialisasi serta uji coba
aplikasi yang telah dibuat bersama rekan kerja, melaksanakan uji coba, dan
mengevaluasi aplikasi data temuan ASN bersama rekan kerja.
5. Mengembangkan Aplikasi dan Membuat laporan Aktualisasi.
Pada tahap ini penulis akan melaksanakan pengembangan aplikasi berdasarkan
hasil evaluasi ujicoba sebelumnya dan membuat laporan Aktualisasi serta
akan berkonsultasi dengan mentor dan coach mengenai laporan aktualisasi
yang telah dibuat.
2. Role Model
Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role model adalah
teladan. Untuk memastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya berjalan dengan dinamis,
seorang pemimpin harus mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat menjadi
teladan.Sosok pemimpin yang menjadi role model bagi penulis adalah Ibuk Viventi
Kumalasari, S.P. yang merupakan Fungsional Perencana Sub Koordinator Analisis dan
Evaluasi Inspektorat Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
14
daerah Kabupaten Pasaman Barat. Dari sisi Akuntabel Beliau selalu melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Beliau juga
memiliki nilai Kompeten dimana beliau selalu melaksanakan tugas dengan baik dan
Selalu membantu bawahan ketika ada kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan tugas.
Beliau juga selalu menghargai setiap pihak yang mengurus temuan atau
berkoordinasi pada Inspektorat Kabupaten Pasaman Barat, hal ini mencerminkan nilai
Harmonis. Beliau juga Selalu menjaga kerahasian laporan hasil pengawasan dan
menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara hal ini dapat
mencerminkan sikap dari sisi nilai Loyal. Beliau juga memiliki nilai Kolaboratif
dengan selalu memberikan kesempatan kepada berbagai pihak termasuk penulis untuk
berkontribusi dan berkerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang menjadi nilai tambah.
Oleh karena itu penulis memilih beliau sebagai role model.
15
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT
YANG DIHARAPKAN
16
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi
18
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Konsultasi Catatan hasil Melakukan konsultasi
dengan mentor konsultasi dengan mentor untuk
bersama Perbaikan terhadap isu yang
mentor di angkat sesuai dengan
Foto kegiatan prilaku melakukan
konsultasi perbaikan tiada henti
(Berorientasi terhadap
Pelayanan)
20
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengumpulkan Screenshot Mencari referensi dengan berkotribusi aplikasi data
referensi yang Artikel/Video jujur, bertanggung jawab pada Visi pemda temuan ASN
akan digunakan referensi dan cermat, sesuai dengan Pasaman Barat bebasis Ms.
perilaku melaksanakan Yaitu Access
tugas dengan jujur, Mewujudkan merupakan
bertanggungjawab, Pasaman Barat penerapan nilai
cermat,disiplin dan yang ASN yaitu :
berintegritas tinggi Bermartabat, Akuntabel
(Akuntabel) Agamais, Maju dan kompoten
dan Sejahtera .
Terus belajar dalam dan beririsan
mengumpulkan referensi dengan misi
yang akan pertama Pemda
digunakan,sesuai dengan Pasaman Barat
prilaku meningkatkan yaitu
kompetensi diri untuk mewujudkan
menjawab tantangan tata kelola
yang selalu berubah pemerintahan
(Kompeten) yang
professional
2. Memilah dan Screenshoot Memilah dan mencatat dan inovatif
mencatat catatan informasi penting dengan
referensi rangkuman cermat, bertanggung jawab
yang bisa refensi merupakan salah satu
diterapkan penerapan nilai dasar ASN
21
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pada aplikasi sesuai dengan perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertannggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel)
3. Membuat aplikasi Tersedianya Pemanfaatan teknologi Membuat Proses
data temuan ASN Aplikasi data untuk menunjang aplikasidata pembuatan
berbasis Ms. Access temuan ASN terwujudnya rancangan temuan ASN aplikasi data
berbasis Ms. aktualisasi merupakan berkotribusi temuan ASN
Access penerapan mata pada Visi pemda berbasis Ms.
Pelatihan SmartASN Pasaman Barat Access
1. Mengumpulkan Data temuan Menyiapkan data Yaitu merupakan
data temuan ASN temuan ASN yang akan di Mewujudkan penerapan
ASN Kabupaten pindahkan ke dalam Pasaman Barat nilai ASN
Kabupaten Pasaman Barat aplikasi dengan teliti dan yang Yaitu:
Pasaman Barat cermat sesuai dengan Bermartabat, Akuntabel,
yang tersedia perilaku melaksanakan Agamais, Maju Harmonis
tugas dengan jujur, dan Sejahtera . loyal, dan
bertannggung jawab, dan beririsan Berorentasi
cermat, disiplin dan dengan Misi pelayanan
berintegritas tinggi pertama Pemda
(Akuntabel) Pasaman Barat
yaitu
22
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Setiap data temuan ASN mewujudkan
merupakan bagian dari tata kelola
rahasia negara sehingga pemerintahan
saya tidak akan yang
menyebarkan hal terkait professional
dengan data temuan dan inovatif
kepada pihak yang tidak
berkepentingan sesuai
dengan perilaku tidak
menyalahgunakan
wewenang dan jabatan
(Akuntabel) dan menjaga
rahasia Jabatan dan
Negara (Loyal)
2. Membuat Aplikasi data Proses pembuatan aplikasi
aplikasi data temuan ASN data temuan ASN dilatar
temuan ASN berbasis Ms. belakangi agar proses
di Ms. Access Access pelayanan pengecekan
data temuan menjadi lebih
cepat dan dapat
diandalkan sehingga
pembuatan surat bebas
temuan menjadi optimal
sesuai dengan perilaku
ramah, cekatan, solutif
23
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan dapat diandalkan
(Berorientasi Pelayanan)
24
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menginput Aplikasi data Menginput data temuan
data temuan temuan ASN ASN ke dalam aplikasi
ASN ke dalam yang sudah dilakukan dengan penuh
aplikasi berisikan tanggung jawab sesuai
temuan dengan perilaku
melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel)
Menjelaskan penggunaan
aplikasi data temuan
sesuai dengan sikap
Membantu orang lain
belajar (Kompeten)
3. Mengevaluasi Foto catatan Mengevaluasi penggunaan
aplikasi data hasilevaluasi aplikasi data temuan ASN
temuan ASN bersama rekan kerja
bersama rekan merupakan proses terbuka
27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kerja dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai
tambah
(Kolaboratif).
Saling menghargai
pendapat dari rekan kerja
akan menciptakan
keselarasan dalam
pencapaian aktualisasi
sesuai dengan perilaku
menghargai setiap orang
apapun
latarbelakangnya
(Harmonis)
29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dikembangkan terus menerus sesuai Pasaman Barat
dengan perilaku terus yaitu
berinovasi dan mewujudkan tata
mengembangkan kelola
kreativitas (Adaptif) pemerintahan
2. Membuat Laporan Laporan Aktualisasi yang professional
dan Menyusun Aktualisasi menggunakan penulisan dan inovatif
laporan dan bahasa Indonesia yang
aktualisasi baik dan benar sesuai Ejaan
Bahasa Indonesia sesuai
dengan perilaku
memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang-
undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada Negara
Kesatuan Republik
Indonesia serta
pemerintahan yang sah (
Loyal )
Bersungguh- sungguh
dalam membuat laporan
aktualisasi yang berkualitas
sesuai dengan perilaku
30
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Hasil/ Output Substansi Mata terhadap Visi – Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
(Kompeten)
3. Berkonsultasi Catatan Hasil Penerapan teknologi
dengan mentor Konsultasi Whatsapp dalam
dan coach Foto proses melakukan konsultasi
mengenai konsultasi dengan coach dan mentor
laporan Screenshot merupakan inovasi dalam
aktualisasi yang Whatsapp berkomunikasi sesuai
telah dibuat dengan coach perilaku terus berinovasi
dan mentor dan mengembangkan
kreativitas (Adaptif)
Dan senantiasa
memperbaiki Laporan
Aktualisasi sesuai dengan
saran coach dan mentor
sesuai perilaku melakukan
perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan)
31
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
32
DAFTAR PUSTAKA
33
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Pemerintah (PP) 2020.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2017 Tentang Manajemen
ASN.
34
Lampiran 1
35
Menghargai setiap orang apapun
2
latar belakangnya
Bertindak proaktif 1
36
Lampiran 2
MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
Kegiatan
Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran ASN 1 2 3 4 5 Total
Manajemen ASN 3
Smart ASN 3
37
Lampiran 3
MATRIKS VISI, MISI DAN TATA KELOLA NILAI ORGANISASI
Berorientasi Pelayanan 3
Akuntabel 4
Kompeten 4
NILAI
Harmonis 3
ORGANISASI
Loyal 2
Adaptif 2
Kalaboratif 1
38
39