RANCANGAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH
NAMA : Rahmawati,A.md.Keb
NIP : 198909172020122007
INSTANSI : UPT PUSKESMAS BAHONSUAI
JABATAN : BIDAN PELAKSANA
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH
NAMA : Rahmawati,A.md.Keb
NIP : 198909172020122007
INSTANSI : UPT PUSKESMAS BAHONSUAI
JABATAN : BIDAN PELAKSANA
JUDUL AKTUALISASI
PREVENTIF STUNTING BERBASIS REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BAHONSUAI
DESA UMBELE
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DISUSUN OLEH
NAMA : Rahmawati,A.md.Keb
NIP : 198909172020122007
INSTANSI : UPT PUSKESMAS BAHONSUAI
JABATAN : BIDAN PELAKSANA
JUDUL AKTUALISASI
PREVENTIF STUNTING BERBASIS REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BAHONSUAI
DESA UMBELE
ARHAN FIRDAUS,S.IP
NIP.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa allah SWT, karena berkat rahmat
dan karuniaNya, maka penulisan Rancangan Aktualisasi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya,
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXVII Tahun
2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam penyusunan rancangan ini, banyak pihak yang telah memberikan dukungan, masukan,
kritik, dan saran sehingga dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan kepada :
1. Bapak Drs.Taslim, selaku Bupati Kabupaten Morowali yang telah menyetujui penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan II, Angkatan XXVII
tahun 2021.
2. Ibu Dra. Novalina., MM. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.
3. Pak Alwan Hi. Abu bakar,S.P , selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Kabupaten Morowali yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS.
4. Bapak Arhan Firdaus,S.IP selaku penguji yang memberikan masukan saran dan kritikan untuk
perbaikan rancangan ini menjadi lebih baik
5. Bapak Dedi Eriadi SKM, selaku Kepala Upt Puskesmas Bahonsuai sekaligus mentor yang selalu
mendukung dan memberikan arahan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
6. Ibu Isnaeny Ramadhan, S.Sos., MM selaku coach yang telah meluangkan waktu memberikan
bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Widyaiswara dan evaluator yang telah memberikan bantuan selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XXVII Kab.Morowali tahun 2021.
8. Seluruh rekan-rekan di Upt Puskesmas Bahonsuai yang selalu membantu dan memberikan support
dalam penulisan rancangan aktualisasi ini.
9. Seluruh rekan-rekan kelompok 1 Angkatan XXVII yang selalu kompak dalam segala hal dan
memberikan dukungan serta rasa percaya diri dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
10. Kepala Desa Umbele, staf dan remaja putri putra desa umbele yang telah membantu penulis dalam
mengaktualisasikan kegiatan.
11. Keluarga besarku, suami yang selalu memberikan doa dan mendukung dalam penyelesaian Pelatihan
Dasar. Anak-anakku Rara dan Sila yang selalu menjadi kebanggan dan pemberi semangat.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak guna membuat rancangan laporan menjadi lebih
baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanan dan pelaporan
aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
iv
Parilangke, 12 Oktober 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
viii
3.2.4 RANCANGAN AKTUALISASI................................................................................................ 19
3.2.5 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI ............................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................... 39
LAMPIRAN ................................................................................................................................................. 40
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Analisis Isu prioritas dengan menggunakan metode APKL ................................ 40
x
DAFTAR SINGKATAN
RI : Republik Indonesia
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Sarana pelayanan kesehatan, adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polikliknik, dan atau Unit Kesehatan lainnya.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan
masyarakat dan upaya Kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotive dan preventif (Permenkes Nomor 43 Tahun 2019)
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan PMK No.43 Tahun 2019:
1. Paradigma sehat
2. Pertanggungjawaban wilayah
3. Kemandirian masyarakat
4. Ketersediaan akses pelayanankesehatan
5. Teknologi tepat guna, dan
6. Keterpaduan dan kesinambungan
Akhir-akhir ini PNS di bidang kesehatan menjadi sorotan publik dikarenakan beberapa hal
yang dilihat oleh masyarakat terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Masyarakat semakin kritis dalam menilai mutu pelayanan kesehatan yang didapatkan. Masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan semakin meningkat baik di bidang promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Hal tersebut mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan.
UPT Puseskmas Bahonsuai sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Morowali Provinsi
Sulawesi Tengah, diharapkan menjadi tumpuan dalam pelayanan kesehatan di Kecamatan Bumi
raya Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi di
dunia khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Stunting menjadi
permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya
kesakitan, kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan,
produktivitas yang rendah dan perkembangan otak suboptimal sehingga
perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental.
Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering)
akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari
kehamilan sampai usia 24 bulan.1,2 Dampak stunting tidak hanya dirasakan
oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak terhadap roda
perekonomian dan pembangunan bangsa. Hal ini karena sumber daya
manusia stunting memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dengan
sumber daya manusia normal.3
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak
balita.4 Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara lain
faktor maternal, faktor lingkungan rumah, kualitas makanan yang rendah,
pemberian makan yang kurang, keamanan makanan dan minuman,
pemberian ASI (fase menyusui), infeksi, ekonomi politik, Kesehatan pelayanan kesehatan,
pendidikan, sosial dan budaya, system pertanian dan
pangan, air, sanitasi dan lingkungan.5
2
Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan
kondisi stunting.4 Lebih dari sepertiga anak berusia di bawah lima tahun di
Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata.6 Menurut Riset Kesehatan
Dasar 2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen,
meningkat dari tahun 2010 yaitu sebesar 35,6% dan 2007 sebesar 36,8%.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 dimana pencegahan stunting
menjadi salah satu dalam isu tersebut.
Merujuk pada Peraturan tersebut Dinas Kesehatan Pengedalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Daerah Kabupaten Morowali menggencarkan dilakukannya berbagai upaya untuk
menurunkan angka stunting di kabupaten morowali. Berdasarkan data pada tahun 2020 Status
Balita gizi kurang/stunting sebanyak 62 (5,7%)
Puskesmas bahonsuai sebagai salah satu fasilitias Kesehatan yang berorientasi pada upaya
promotive dengan gencar melakukan berbagai kegiatan UKM seperti Pelayanan Posyandu remaja
Oleh Program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) yang telah dilaksankan sejak tahun
2020 hingga sekarang bekerjasama dengan program gizi dan Program PTM dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.
3
puskesmas kosong
4
a. Persiapan kegiatan aktualisasi.
b. Melakukan Konsultasi kepada Mentor
c. Melakukan kordinasi kepada penanggungjawab program pelayanan Kesehatan peduli
remaja
d. Melakukan kordinasi kepada Kepala desa sebagai pimpinan wilayah setempat
e. Membuat bahan pelengkap (banner, kuesioner)
f. Melakukan sosialisasi “REPUTASI” Remaja putri dan putra tolak stunting terhadap kader
remaja
g. Melaksanakan kegiatan REPUTASI saat pelaksanaan Posrem
h. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan REPUTASI
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan sosialisasi kegiatan remaja putri dan putra tolak stunting di wilayah kerja Upt
Puskesmas Bahonsuai kabupaten morowali
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang terkandung dalam akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan kegiatan REPUTASI
di wilayah kerja Upt Puskesmas Bahonsuai
3. Mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi dari isu yang diangkat
5
BAB II
jumlah penduduk pada tahun 2020 sebesar 13.942 jiwa. Penduduk tersebut tersebar di 13
Desa Kecamatan Bumi Raya. Adapun kepadatan penduduk perkecamatan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
8
Tabel : 2.1
Persentase Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Kabupaten Morowali Tahun 2020
LUAS KEPADATAN
NO DESA WILAYAH PENDUDUK
(km2) per km2
1 PARILANGKE 51.67 14.92
JUMLAH 504.8 28
9
f. Program pelayanan Kesehatan lansia
5. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, membawahi :
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
c. Pelayanan Kesehatan keluarga bersifat UKP
d. Instalasi Gawat Darurat
e. Instalasi Gizi
f. Unit Kamar Bersalin
g. Apotik
h. Laboratorium
6. penanggungjaawab jejaring pelayanan puskesmas dan jejaring puskesmas,
membawahi :
a. Kordinator puskesmas keliling
b. kordinator praktek bidan desa
c. kordinator jejaring puskesmas
7. penanggungjawab bangunan prasarana dan peralatan puskesmas, membawahi :
a. kordinator srana dan prasarana
b. kordinator peralatan puskesmas
8. penanggungjawab mutu membawahi :
a. tim manajemen mutu
b. tim keselamatan pasien
c. tim PPI
d. tim K3
e. tim penanganan dan pengaduan pelanggan
f. tim audit internal
STATUS KETENAGAAN
NO JENIS KETENAGAAN Kontrak NUSANTARA JUMLAH
PNS
Daerah SEHAT KET
TUBEL 1
1 2 2 1 5
DOKTER UMUM Org
TUBEL 1
2 1 1 2
DOKTER GIGI Org
3 PERAWAT 10 12 22
4 BIDAN 17 23 40
5 PERAWAT GIGI − 1 1
6 NUTRIONIS − − 0
7 KESMAS 2 2 4
10
8 GIZI − 1 1 2
9 APOTEKER 1 − 1
10 FARMASI − 3 3
11 KESLING 2 − 2
12 ANALIS KESEHATAN − 1 1 2
13 SATPAM − 2 2
14 SOPIR 2 2
15 PETUGAS KEBERSIHAN 3 3
16 NON NAKES/ ADMINISTRASI 7 7
JUMLAH 35 60 3 98
11
Pelayanan Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b meliputi:
a. persiapan Pelayanan Kebidanan;
b. pengkajian kepada klien/pasien;
c. penegakan diagnosa kebidanan;
d. pelaksanaan kolaborasi;
e. penyusunan rencana Asuhan Kebidanan;
f. persiapan pelayanan Asuhan Kebidanan;
g. pelaksanaan Asuhan Kebidanan;
h. pelaksanaan Konfirmasi, Informasi dan Edukasi;
i. rujukan Asuhan Kebidanan;
j. evaluasi Asuhan Kebidanan;
k. dokumentasi Pelayanan Kebidanan;
l. pengelola pelayanan Asuhan Kebidanan; dan
sm. pelayanan kesehatan masyarakat.
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.1 AKUNTABILITAS
a. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang
berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
b. Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship)
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented)
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless without
consequences)
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance)
c. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas
vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih
tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
d. Tingkatan Akuntabilitas
1. Akuntabilitas Personal
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder
e. Nilai-nilai Akuntabilitas
1. Tanggung jawab
2. Jujur
3. Kejelasan
14
4. Keseimbangan
5. Integritas
6. Keadilan
7. Transparan
8. Konsisten
9. kepercayaan
3.1.2 NASIONALISME
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air
Indonesia yang didasarkan pada Pancasila.
b. Nilai-nilai Nasionalisme
1. Ketuhanan
2. Kemanusiaan
3. Persatuan
4. Kerakyatan
5. Keadilan
15
3.1.4 KOMITMEN MUTU
a. Pengertian Komitmen Mutu
Komitmen Mutu yaitu komitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat yang
berorientasi terhadap mutu pelayanan yang prima.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010), yaitu:
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dan sarana komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan
perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
3.1.5 ANTI-KORUPSI
a. Pengertian Anti-Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.
b. Nilai-nilai Anti-Korupsi
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
16
3.2 PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana dan pengawas, untuk
dapat melaksanakan perannya dengan baik pegawai ASN memiliki fungsi:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik
3.Perekat pemersatu bangsa
17
3.2.2 PELAYANAN PUBLIK
a. Pengertian Pelayanan Publik
Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan.
Dari pengertian tersebut ada tiga unsur penting pelayanan publik yaitu:
1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
2. Penerima layanan (orang, masyarakat, organisasi lain);
3. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
18
2. Kolaborasi
3. Integrasi
4. Sinergitas
5. Kerja sama
6. Lintas sektor
Isu yang diangkat : Kurangnya sosialisasi yang disampaikan kepada remaja putri dan
remaja putra saat pelaksanaan posyandu remaja sehingga kasus stunting masih tinggi di
wilayah kerja UPT Puskesmas Bahonsuai
Gagasan Kreatif Atasi Isu : Preventif stunting berbasis remaja dengan melakukan
“REPUTASI” remaja putri dan putra tolak stunting
19
20
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi dan Misi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Pelatihan Daerah Organisasi
1. Perencanaan 1. Melakukan konsultasi 1. Mentor menyetujui Dengan pelaksanaan kegiatan yang baik Kegiatan ini berkontribusi
Agenda III
kegiatan dengan mentor terkait isu rancangan aktualisasi yang dan benar maka dapat mewujudkan visi terhadap penguatan nilai
aktualisasi yang akan diangkat dalam dikonsul. Whole of Government Kabupaten Morowali organisasi yaitu
aktualisasi profesinalisme dan
2. Mencatat masukan dan Agenda II “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten
Kerjasama.
saran hasil diskusi Morowali yang Sejahtera Bersama”
Akuntabilitas
Bukti : serta berkontribusi dalam misi
o Kepercayaan
a. Dokumentasi kegiatan o Kejelasan Meningkatkan pelayanan Kesehatan
b. Lembar Konsultasi o integritas melalui pembiayaan gratis,
21
Nasionalisme peningkatankuantitas dan kualitas
fasilitas Kesehatan, tenaga Kesehatan
o Ketuhanan
dan ketersediaan obat yang berkualitas,
o Kemanusiaan
serta mendorong kebersihan, Kesehatan
o kerakyatan
dan keindahan lingkungan agar tercipta
Etika Publik
suasana sehat dan nyaman.
o Sopan santun
o Bersikap hormat
o Terbuka
Komitmen Mutu
o Inovatif
o Efektif
Anti Korupsi
o Berani
o Mandiri
o Disiplin
22
2. Melakukan kordinasi dengan 1. Petugas PKPR sepakat Agenda III
penanggungjawab program dengan ide yang diangkat
Whole of Government
PKPR tentang rencana penulis dan siap bekerja
Agenda II
aktualisasi sama dalam melakukan
kegiatan aktualisasi Akuntabilitas
Bukti : o integritas
o Kepercayaan
a. Dokumentasi kegiatan
Nasionalisme
o Ketuhanan
o Kemanusiaan
o kerakyatan
Etika Publik
o Sopan santun
o Terbuka
Komitmen Mutu
o Inovatif
o Efektif
Anti Korupsi
o Berani
23
Agenda II
Akuntabilitas
3.melakukan kordinasidengan Menemui kepala desa
kepala desa umbele tentang umbele, menyampaikan o Kejelasan
rencana kegiatan yang akan maksud dan tujuan. o Kepercayaan
dilaksanakan Bukti : o kejelasan
a. Dokumentasi o Integritas
Kegiatan Nasionalisme
24
o Ketuhanan
o Kemanusiaan
o persatuan
o Kerakyatan
Etika Publik
o Terbuka
o Bersikap hormat
o Sopan dan santun
Komitmen Mutu
o inovatif
o Orientasi mutu
Anti-Korupsi
o Mandiri
o Berani
25
2. Proses 1. Meminta data stunting desa PJ.Program Gizi memberi Agenda III
Pengumpulan umbele kepada data yang dibutuhkan.
WOG
data penanggungjawab Program
Bukti :
gizi Agenda II
a.data kasus stunting desa
Akuntabilitas
umbele
o Kejelasan
o kepercayaan
Nasionalisme
o Persatuan
o Keadilan sosial
Etika Publik
o Sopan santun
o Terbuka
o Bersikap hormat
Komitmen Mutu
o Inovatif
Anti Korupsi
o Mandiri
Agenda III
26
Whole of Government
Agenda II
2. Mengambil data kegiatan PJ. PKPR memberi data yang
kunjungan Posyandu remaja dibutuhkan. Akuntabilitas
dan data jumlah remaja
Bukti : o integritas
kepada program PKPR
a. data remaja desa umbele o Kepercayaan
sebanyak 194 orang
Nasionalisme
b. daftar kunjungan terlampir
o Ketuhanan
o Kemanusiaan
o kerakyatan
Etika Publik
o Sopan santun
o Terbuka
Komitmen Mutu
o orientasi mutu
Anti Korupsi
o Berani
27
Akuntabilitas
o Jujur
28
1. Membuat banner tentang Banner bertujuan untuk Agenda II
stunting dan pencegahannya mempermudah remaja dalam
Akuntabilitas
menerima edukasi
3. o kejelasan
Etika Publik
o Terbuka
Komitmen Mutu
o efisien
o Inovatif
Pembuatan alat Anti Korupsi
bantu kegiatan
(banner dan o Mandiri
kuesioner)
Agenda II
Lembar kuisioner menjadi
2. Membuat kuesioner post Akuntabilitas
tolak ukur materi yang
test kegiatan
disampaikan kepada remaja. o kejelasan
Etika Publik
Bukti :
o Terbuka
a. Lembar kuisioner
b. Dokumentasi kegiatan Komitmen Mutu
29
o efisien
Anti Korupsi
o Mandiri
30
4. Nomor dan cap Wog
o Mandiri
31
4. notulen o ketuhanan
5. o kerakyatan
Etika Publik
o Jujur
o terbuka
o Tulus
Komitmen Mutu
o Efisien
o Inovatif
o komitmen mutu
32
tanya jawab Akuntabilitas
O ketuhanan
Etika public
O bersikap hormat
O sopan santun
Komitmen mutu
O inovatif
Terlaksananya kegiatan
33
1. Membagikan kuesioner monitoring Nasionalisme
post penyuluhan
a. Lembar cek list terisi O ketuhanan
O terbuka
O jujur
Melakukan
34
Monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
REPUTASI
35
Dalam kegiatan 1 terdapat 3 tahapan kegiatan yaitu :
Tahapan 1 : Melakukan konsultasi terhadap mentor terkait isu yang akan diangkat dalam aktualisasi. Adapun nilai-nilai dasar ASN yang diangkat yaitu :
➢ whole of government : Membangun Kerjasama dengan mentor dalam upaya perbaikan pelayanan
Akuntabilitas
Nasionalisme
➢ Ketuhanan : mengucap salam setiap menghadap mentor dan sebelum meninggalkan ruang mentor
36
Etika Publik
➢ Sopan santun : berkomunikasi yang baik kepada pimpinan dan membudayakan senyum, santun
Komitmen Mutu
➢ Efektif : dalam perencanaan mengupayakan semua kegiatan berhasil dan berguna untuk sasaran
Anti Korupsi
➢ Mandiri : tidak melakukan penyuapan dalam bentuk apapun untuk melancarkan kegiatan
Agenda III
Agenda II
37
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
38
3. Melakukan kordinasi dengan Kepala desa Umbele terkait rencana kegiatan aktualisasi
Agenda II
Akuntabilitas
Nasionalisme
➢ Kemanusiaan : mengakui dan memperlakukan kepala desa sesuai harkat dan martabatnya
Etika Publik
➢ Bersikap hormat : menghormati kepala desa sebagai mitra dan pimpinan wilayah
39
Komitmen Mutu
Anti-Korupsi
40
Dalam kegiatan 2 terdapat 3 tahapan kegiatan yaitu :
Akuntabilitas
➢ Kejelasan : merencanakan upaya perbaikan berdasarkan data yang ada
➢ Kepercayaan : meningkatkan rasa saling percaya
Nasionalisme
➢ Persatuan : menjalin pergaulan yang baik dengan rekan kerja
➢ Keadilan social : tidak berbangga diri dan tetap rendah hati terhadap rekan kerja
Etika Publik
➢ Sopan santun : bersikap ramah dan murah senyum kepada rekan kerja
41
➢ Terbuka : menyampaikan tujuan meminta data stunting
➢ Bersikap hormat : menghormati rekan kerja
Komitmen Mutu
➢ Inovatif : merencanakan upaya inovatif setelah data tersebut dianalisa
Anti Korupsi
➢ Mandiri : tidak melakukan penyuapan kepada rekan kerja dalam pengambilan data
2. Mengambil data kegiatan kunjungan Posyandu remaja dan data semua remaja kepada PJ.PKPR
Agenda III
Whole of Government Agenda II : menjalin Kerjasama yang baik dengan rekan kerja
Akuntabilitas
Nasionalisme
Etika Publik
42
➢ Sopan santun : senyum dan sapa setiap bertemu rekan kerja
Komitmen Mutu
➢ Orientasi mutu : mengolah data yang ada untuk dilakukan perbaikan berkelanjutan
Anti Korupsi
Akuntabilitas
➢ Jujur : mengolah data berdasarkan data ril, tidak melakukan anipulasi data
43
Dalam kegiatan 3 terdapat 3 tahapan kegiatan yaitu :
Akuntabilitas
➢ kejelasan : isi banner jelas tentang upaya pencegahan stunting pada remaja
Etika Publik
➢ Terbuka : menerima saran dari pihak percetakan untuk model banner
Komitmen Mutu
➢ efisien : membuat banner yang berdaya guna
Anti Korupsi
➢ Mandiri : membuat sendiri konsep banner
44
2. Membuat kuesioner post test kegiatan
Akuntabilitas
➢ kejelasan : membuat kuesioner sesuai materi kegiatan
Etika Publik
➢ Terbuka : menerima saran dari rekan kerja tentang isi kuesioner
➢ Komitmen Mutu
Anti Korupsi
➢ Mandiri : membuat kuesioner dengan konsep yang dibuat sendiri
Nasionalisme
Komitmen mutu
➢ Efisien : meminimalisir kalimat dalam konsep surat
45
2. membawa konsep surat ke TU untuk dibuat
Nasionalisme
➢ Ketuhanan : mengucap salam
Anti korupsi
➢ Mandiri : Bekerja dengan sendiri
Nasionalisme
➢ Ketuhanan : mengucap salam saat dating dan pulang
Etika public
➢ Bersikap hormat : senyum,sapa dan menghormati staf yang menerima surat
46
Dalam kegiatan 5 terdapat 3 tahapan kegiatan yaitu :
Agenda II
Akuntabilitas
Nasionalisme
o Persatuan : dalam melaksanakan sosialisasi diselingi dengan perkenalan audiens sehingga terjalin hubungan baik dlam bergaul
Etika Publik
47
o Jujur : meyakinkan dalam memberi edukasi
o sopan dan santun : menjaga etika tetap senyum dan sekali-sekali menyapa audiens
o transparansi dan menjaga informasi : informasi yang diberikan adalah berdasarkan data ril
Komitmen Mutu
o Inovatif : membuat kegiatan tidak membosankan dengan sekali-sekali berinteraksi dengan peserta posyandu remaja
o orientasi mutu : memberi edukasi dengan tujuan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan
Akuntabilitas
O kepercayaan : membangun rasa saling percaya dengan peserta remaja sehingga remaja lebih aktif dalam kegiatan
Nasionalisme
48
O ketuhanan : mengucap salam
Etika public
3. diakhir sosialisasi dilakukan game untuk remaja sehingga remaja tidak bosan setelah menerima materi
Nasionalisme
Etika public
O sopan santun : tetap ciptakan suasana hangat dengan senyum selama kegiatan
Komitmen mutu
O inovatif : dengan melakukan game diharapkan remaja tidak bosan selama mengikuti posrem
49
Dalam kegiatan 6 terdapat 3 tahapan kegiatan yaitu :
50
51
52
3.2.5 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bahonsuai dan.
Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel dibawah
ini
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
29 okt-03 17 Okt-01
No. Kegiatan 05-09 nov 11-15 nov
nov des
1 Perencanaan kegiatan
aktualisasi
5 Pelaksanaan kegiatan
REPUTASI di desa Umbele
Jadwal kegiatan secara terperinci sesuai dengan tahapan kegiatan harian akan dicantumkan
didalam lampiran 3.
37
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan reformasi birokrasi Nomor: 36 tahun 2019 tentang
jabatan fungsional bidan
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan
Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
39
LAMPIRAN
40
LAMPIRAN 1
Tabel Analisis Isu prioritas dengan menggunakan metode USG
Kriteria Jumlah Prioritas
No Identifikasi Isu
U S G
LAMPIRAN 2
Masih adanya pernikahan Usia Dini Remaja putri tidak Stok TTD sering kosong di
remaja putri mengkonsumsi TTD puskesmas
yang diberikan
lingkungan budaya
Akibat :
Kasus stunting pada bulan September 2021 sebanyak 32 orang
41
LAMPIRAN 3
Jadwal Rincian Tahapan Kegiatan
Sept Okt Nov
3. Membuat banner
Membuat kuesioner
5. Melakukan penyuluhan
42
LAMPIRAN 4
Matriks Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Keterkaitan dengan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Kedudukan dan Peran Kegiatan I Kegiatan II
III IV V VI Jumlah
ASN
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Whole of Government
43
44
LAMPIRAN 5
Matriks Nilai-nilai Dasar ASN
Kegiat Kegiatan Kegiatan Kegiata Kegiata Kegiat Ju
Nilai an I II III n IV nV an VI mla
Indikator Nilai
Dasar
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 h
Tanggung jawab
Jujur
Kejelasan
Keseimbangan
Akunta
Integritas
bilitas
Keadilan
Transparan
Konsisten
Kepercayaan
Ketuhanan
Kemanusiaan
Nasion
Persatuan
alisme
Kerakyatan
Keadilan
Jujur
Terbuka
Tulus
Sopan dan Santun
Transparansi dan
Etika menjaga informasi
Publik Bersikap hormat
Bertanggung jawab
terhadap barang milik
negara
Tidak diskriminatif dan
adil
Efektif
Komitm Efisien
en
Mutu Inovatif
Orientasi Mutu
Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Anti-
Tanggung jawab
Korupsi
Kerja keras
Sederhana
Berani
Adil
44