Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

DIGITALISASI TOURISM:
OPTIMALISASI POLA PERJALANAN WISATA DAERAH
DALAM BENTUK PAKET WISATA
MELALUI MEDIA ONLINE

Disusun oleh :

Nama : Elvira Rizki Amalia Luawo, S.Tr.IP


NIP :199811302022082002
Jabatan : Analis Sistem Informasi
Instansi :
Kelas/Kelompok : A2/3
No.Presensi :I
Gelombang : I (satu)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Puji dan Syukur penulis

panjatkan kepada Allah SWT, yang mana telah memberikan banyak berkah dan

nikmat syukur dan membawa jaman menjadi lebih baik. Hanya karena perlindungan

dan kasih sayangnya yang berhasil membuat penulis mengerjakan Rancangan

Aktualisasi yang berjudul “ Digital Tourism: Optimalisasi Pola Perjalanan Wisata

Daerah Dalam Bentuk Paket Wisata Melalui Media Online“

Rancangan Aktualisasi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah

satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III pada Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri

Penyelesaian aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung dengan segala hormat, penulis juga

mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri;

2. Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen Kepemimpinan;

3. Bapak Iman Iskandar, S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing (Coach) Penulis dalam

Pelatihan Dasar CPNS yang membimbing serta mengarahkan penulis dalam

penyusunan Rancangan Aktualisasi ini;

4. Ibu Ivonela R Larekeng,S.Hut,M.Kes, selaku Mentor Penulis yang telah

membimbing dan memberi banyak masukan dalam penyusunan Rancangan

Aktualisasi;

iv
5. Segenap Widyaiswara, pelatih dan pembina serta seluruh pendukung Pelatihan

Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja IPDN Angkatan 29 Tahun 2023;

6. Keluarga besar Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo yang memberikan banyak

pembelajaran dan bantuan dalam pelaksanaan Penyusunan Rancangan

Aktualisasi;

7. Orang tua dan keluarga besar yang telah mendoakan penulis selama mengikuti

pelatihan dasar ini sehingga mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan Aktualisasi ini, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu;

Besar harapan penulis agar Rancangan Aktualisasi ini bisa bermanfaat

untuk Instansi tempat penulis bekerja. Baik dalam upaya peningkatan kualitas

penerapan nilai-nilai ASN, maupun penulisan rancangan aktualisasi sendiri.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini belum

mencapai kesempurnaan. Dengan demikian, Penulis memohon saran dan kritik yang

membangun agar dapat menyempurnakan Rancangan Aktualisasi ini

Gorontalo, Agustus 2023

Peserta Latsar

Elvira Rizki Amalia Luawo, S.Tr.IP


NIP.199811302022082002

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN)


adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi
pemerintahan dimana ASN dituntut harus bebas dari pengaruh serta
intervensi semua golongan dan partai politik. Dalam menjalankan kedudukan
tersebut ASN mempunyai fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara pasal 63 menyatakan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil akan
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Proses pembentukkan Aparatur Sipil Negara yang profesional dan
berintegritas memerlukan pelatihan dasar sebagaimana tercantum pada
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LANRI)
No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan dasar Calon Aparatur Sipil Negara bertujuan untuk membentuk
karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional dengan sikap perilaku bela
negara, memahami nilai dasar dan pengetahuan serta kedudukan dan peran
Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, menguasai

4
bidang tugasnya sehingga mampu menjalankan tugasnya sebagai pelayan
masyarakat.
Latsar CPNS terdapat beberapa rangkaian salah satunya tentang
penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorietasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif) sebagaimana yang
diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi Birokrasi No.20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Core value tersebut dirancang dan
disampaikan sebagai pelatihan secara terpisah dalam satu kesatuan untuk
mencapai tujuan pembelajaran dengan memberi penekanan pada
kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil.
Sebagai bagian dari SMART ASN, PNS diharapkan memiliki
kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Mereka diharapkan mampu menguasai teknologi informasi dan
komunikasi, sehingga bisa memberikan pelayanan sesuai dengan yang
terjadi saat ini Pariwisata menjadi leading sector dalam pembangunan
nasional, berperan penting dalam penggerak ekonomi, penciptaan lapangan
kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur dan dalam pelaksanaannya
melibatkan banyak pihak yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam
upaya untuk memajukan pariwisata daerah Kementrian Pariwisata RI
mengatakan bahwa perlunya Digital Taourism untuk menjadi maghnet
wisatawan dari berbagai daerah dan negara lain. Digital Tourism merupakan
salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan
potensi pariwisata daerah melalui berbagai platform. Hal ini diperkirakan akan
menjadi lompatan besar bagi sector pariwisata dan ekonomi kreatif di
Indonesia, sebab digital tourism secara tidak langsung membuat masyarakat
semakin melek dan ikut berpartisipasi dalam perkembangan teknologi.
Penggunaan teknologi dan Digital Tourism yang pasti saling berkaitan

5
dapat mendukung tercapainya tujuan SMART ASN dalam memberikan
pelayanan yang efektif, efisien, dan berkualitas kepada masyarakat. Namun
dalam kenyataanya dalam proses memberikan pengatahuan kepada
masyarakat mengenai pariwisata daerah,masih terdapat beberapa kendala
yaitu seperti: Kurangnya Penggunaan dan Pengembangan Trevel Pettern,
Kualitas dan Kuantitas Pegawai yang masih belum baik, serta Kurangnya
Promosi Pariwisata daerah Oleh karena itu untuk mempermudah dalam
Pengembangan Digital Tourism di Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo
Penulis tertarik untuk melakukan pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses pengembangan Trevel Pettern Wisata Daerah,
dengan judul “Digitalisasi Tourism: Optimalisasi Pola Perjalanan Wisata
Daerah Dalam Bentuk Paket Wisata Melalui Media Online”

B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi adalah
sebagai berikut:
a. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan aktualisasi ini adalah untuk
pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN atau biasa yang disebut dengan
core value ASN BerAKHLAK ( Berorietasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif).
b. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai bentuk pelayanan publik secara efektif dan efisien dalam
pelaksanaan tata kelola pemerintahan dalam hal ini untuk
Mengembangkan Digitalisasi Tourism dengan pengembangan Trevel
Pettern Wisata Daerah.

6
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang menjadi cakupan pada rancangan aktualisasi
ini akan dilaksanakan pada Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas
Pariwisata Provinsi Gorontalo

7
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
a. Deskripsi Wilayah Instansi
 Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan luas wilayah berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 yaitu 11.257 km2 atau sekitar 0,59% dari
luas wilayah Republik Indonesia. Secara astronomis, Provinsi Gorontalo
terletak antara 0° 19’ – 0° 57’ Lintang Utara dan 121° 23’ – 125° 14’ Bujur
Timur dengan batas-batas sebagai berikut , Batas Utara : Laut Sulawesi ,
Batas Timur : Provinsi Sulawesi Utara, Batas Selatan : Teluk Tomini , Batas
Barat : Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Gorontalo merupakan wilayah administrasi dari Provinsi
Sulawesi Utara yang kemudian dimekarkan dan secara resmi dan disahkan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui Rancangan Undang-Undang
Pembentukan Provinsi Gorontalo pada tanggal 5 Desember 2000. Pada awal
pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo hanya terdiri dari
2 kabupaten dan 1 kota. Namun, setelah adanya pemekaran, Provinsi
Gorontalo saat ini terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Bone
Bolango, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo,
dan Kabupaten Gorontalo Utara serta Kota Gorontalo. Semua kabupaten dan
kota itu terbagi dalam 77 kecamatan dan 734 desa/kelurahan.

8
 Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo

Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo adalah sebuah lembaga pemerintah


yang bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata di Provinsi
Gorontalo, Indonesia. Dinas ini didirikan untuk mempromosikan potensi
pariwisata yang dimiliki oleh provinsi tersebut dan meningkatkan kunjungan
wisatawan ke daerah tersebut.
Salah satu peran utama Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo adalah
memperkenalkan potensi pariwisata alam yang luar biasa di daerah tersebut.
Gorontalo terkenal dengan keindahan alamnya, seperti pantai berpasir putih,
perbukitan, dan taman nasional yang menakjubkan. Dinas Pariwisata
berusaha untuk mempromosikan tempat-tempat wisata ini baik di dalam
maupun di luar negeri, serta mengembangkan program-program yang
mendorong ekowisata dan pelestarian lingkungan.
Selain promosi pariwisata alam, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo
juga berupaya untuk memperkenalkan warisan budaya dan sejarah provinsi
ini kepada wisatawan. Gorontalo memiliki kekayaan budaya yang unik, seperti
tarian tradisional, musik, seni kerajinan, dan kebiasaan lokal. Dinas Pariwisata
berperan dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya ini melalui
berbagai acara dan festival budaya.
Selain itu, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo juga berfungsi sebagai
koordinator dalam pengembangan infrastruktur pariwisata di daerah tersebut.
Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan
komunitas lokal untuk meningkatkan fasilitas pariwisata, seperti
pengembangan hotel, restoran, transportasi, dan sarana pendukung lainnya.
Tujuan utama mereka adalah meningkatkan kualitas layanan pariwisata dan
memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan yang
berkunjung ke Gorontalo.

9
Dalam rangka meningkatkan industri pariwisata, Dinas Pariwisata
Provinsi Gorontalo juga berperan dalam mengembangkan program pelatihan
dan pendidikan bagi masyarakat setempat. Mereka menyadari pentingnya
memiliki sumber daya manusia yang terampil dan berpengetahuan di sektor
pariwisata untuk melayani wisatawan dengan baik.
Secara keseluruhan, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo berperan
penting dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di daerah
tersebut. Melalui upaya mereka, diharapkan pariwisata di Provinsi Gorontalo
dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat
ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat, serta meningkatkan
pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan alam dan budaya daerah ini.

b. .Sumber Daya
Secara umum Sumber daya manusia/aparatur pada Dinas Pariwisata
Provinsi Gorontalo terdiri dari :

- Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 59 (lima puluh enam) orang.

- Non ASN terdiri dari tenaga honor APBD sebanyak 25 (dua puluh lima)
orang, petugas keamanan 2 (dua) orang dan cleaning service 3 (tiga)
orang. Khusus untuk data ASN dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

c. Visi Misi

 VISI

.
 MISI

1
0
d. Tugas, Pokok dan Fungsi
Sesuai Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo
mempunyai tugas di bidang Pariwisata dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan. Adapun tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi Dinas
Pariwisata Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan


Pemerintah daerah dalam Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata, Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Pengembangan
Ekonomi Kreatif dan SDM Pariwisata yang berada dibawah tanggung jawab
Gubernur Sedangkan fungsinya adalah :
a. Membantu Gubernur/Wakil Gubernur dalam melaksanakan tugas
pembangunan dan pelayanan bidang pariwisata;
b. Mengkoordinasi seluruh program pariwisata mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan, baik yang menyangkut tugas
desentralisasi, dekonsentrasi dan pembantuan;
c. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota bidang
pariwisata;
d. Melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum dan usaha-usaha
kepariwisataan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur

1
1
2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas


merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan
perencanaan, keuangan dan hubungan masyarakat. Sedangkan fungsinya
adalah :
a. Pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pengendalian serta menyusun
laporan;
b. Pengelolaan administrasi, keuangan dan urusan rumah tangga;
c. Pengelolaan umum dan kepegawaian;
d. Penyelenggaraan pelayanan kehumasan;
e. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan
kegiatan satuan secara berkala; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya

3. Bidang Pemasaran Pariwisata

Bidang Pemasaran Pariwisata di pimpin oleh Kepala Bidang yang


mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koodinasi
dan pemasaran pariwisata di Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata.
Fungsinya adalah :
a. Penyusunan rencana program dan strategi pemasaran, pengembangan
sarana promosi, pengembangan promosi dan pertujukan serta informasi
dan analisis data pemasaran;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pemasaran pariwisata;
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan potensi pasar
kepariwisataan;
d. Pelaksanaan pengembangan promosi pariwisata secara terpadu baik di
dalam maupun di luar negeri;
e. Pelaksanaan pengembangan promosi pariwisata secara terpadu baik di

1
2
dalam maupun di luar negeri;
f. Pelaksanaan pembinaan, partisipasi dan fasilitasi penyelenggaraan
promosi kepariwisataan terpadu antar/dengan Kabupaten/Kota dan
stakeholder pariwisata lainnya;
g. Pengelolaan Pusat Infomasi, pemberian layanan informasi dan
menyebarkan bahan informasi kepada wisatawatawan dan masyarakat;
h. Pemanfaatan budaya untuk promosi pariwisata;
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata; dan
j. Pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya

4. Seksi Fasilitasi Kegiatan Pemasaran Pariwisata Baik Dalam dan


Luar Negeri

1
3
Tabel 2
Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo tahun 2023

10
B. Profil Peserta
Nama : Elvira Rizki Amalia Luawo

NIP 199811302022082002

Golongan : III/a

Pangkat : Penata Muda

Tempat Tanggal Lahir : Gorontalo, 30 November 1998

Alamat : Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo

Agama : Islam

Unit Kerja : Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo

Saat ini penulis dalam hal ini sebagai peserta latsar ditugaskan pada Bidang Pemasaran

Pariwisata . Selama melaksanakan orientasi tugas pada Bidang Pemasaran Pariwisata

berikuturaian tugas dan fungsi penulis:

1. Melakukan dan Membantu dalam hal administrasi

2. Membantu dalam menyebarluaskan konten pariwisata

3. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan pariwisata

4. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan, sesuai dengan

bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran.

11
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU

Dari hasil pengamatan selama bertugas di Bidang Pemasaran Pariwisata,


penulis menemukan 3 isu berkaitan degan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Belum optimalnya pelaksanaan promosi pariwisata


daerah
b. Sarana dan prasarana dinas yang masih kurang
memadai
c. Disiplin pegawai yang masih rendah

B. DESKRIPSI ISU
Isu I:
Dinas Pariwisata merupakan satuan kerja pemerintah dalam
bidang pengembangan pariwisata daerah. Salah satu tugas
utamanya yaitu dengan mempromosikan dan mengenalkan
pariwisata daerah secara nasional maupun internasional.
Promosi merupakan suatu proses yang dirancang untuk
memberi tahu pengunjung tentang citra wisata yang ditawarkan,
seperti destinasi wisata, dan ekonomi kreatif yang ada di daerah.
Provinsi Gorontalo memiliki banyak daya tarik wisata alam
budaya dan wisata buatan, Namun saat ini Gorontalo belum
menjadi primadona bagi wisatawan domestic maupun
mancanegara.
Belum optimalnya pelaksanaan promosi pariwisata daerah
akan berdampak pada jumlah wisatawan sehingga tujuan untuk
membangkitkan perekonomian daerah akan semakin sulit. Salah
satu faktor yaitu melalui media digital masih kurang optimal
12
karena belum memberikan penawaran wisata yang menarik,
seperti penampilan website dinas yang belum diperbarui serta
belum banyak masyarakat menggunakan website untuk
mendapatkan informasi, kemudian juga penggunaan media
online seperti: Facebook, Youtube, Instagram dan Tiktok belum
banyak masyarakat minati.
Dari permasalahan yang ada maka diperlukan penawaran
wisata yang menarik dan bisa di tampilkan di masing-masing
media online. Pola Perjalanan Wisata (Trevel Pettern) adalah
alur perjalanan wisata dari satu titik destinasi ke titik destinasi
lainnya yang saling terkait yang berisi informasi tentang fasilitas,
aktifitas dan pelayanan yang memberikan berbagai pilihan
perjalanan wisata bagi industri maupun individu wisatawan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam melakukan
perjalanan wisata.

Isu 2:

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam


menyelesaikan perkerjaannya, ASN memerlukan sarana dan
prasarana yang cukup dan memadai. Misalnya seperti ruangan
kantor yang mampu memuat jumlah ASN di Kantor tersebut,
dan menambah Komputer dan Print dan juga alat promosi
seperti Kamera dll masih seadanya belum diperbagus

Pada kenyataanya kapasitas ruangan kerja di Dinas


Pariwisata Provinsi Gorontalo masih belum dapat dikatakan
ideal karena ruangan media promosi masih digabung dengan
ruangan administrasi sehingga menyebabkan kurangnya
fleksibilitas serta kenyamanan pegawai dalam menyelesaikan
pengerjaannya menyebabkan beberapa dari pegawai tidak
nyaman dalam bekerja.Kurangnya peralatan kantor seperti
computer dan print menyebabkan ASN menunda-nunda
13
pekerjaan karena menggunakan computer secara bergantian.
Dan peralatan promosi masih seadanya sehingga berdampak
pada hasil video atau foto.

Untuk mengatasinya diperlukan penataan ulang tata kelola


ruangan agar dapat membuka ruang kepada pegawai
memberikan rasa nyaman dan meminta pengadaan computer,
print dan alat promosi ke sekretariat.

Isu 3:
Rendahnya tingkat Kedisiplinan ASN Dinas Pariwisata
Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab. ASN harus memperbaiki kedisiplinan dan
meningkatkan efektivitas kinerjanya. Pada kenyataan yang
terjadi di Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo masih terdapat
oknum ASN yang datang terlambat ke kantor, dan adapun yang
pulang lebih awal, kemudian ada yang hanya absen kemudian
pulang tidak melaksankan tugas.
Hal ini mencerminkan beberapa oknum pegawai belum
dapat mencerminkan nilai dasar BerAKHLAK menyangkut nilai
akuntabel yakni tanggung jawab, disiplin dan integritas dan
nilai loyal yakni melaksanakan tugas yang diberikan oleh
pimpinan, jika dibiarkan maka akan berdampak pada nilai
harmonis yakni tidak membangun lingkungan kerja yang
kondusif sehingga mempengaruhi tingkat kinerja ASN dalam
menyelesaikan pekerjaannya serta pelayanan kepada
masyarakat yang menjadi kurang optimal. Adapun isu ini
termasuk pada agenda 3 mengenai Manajemen ASN.
Hal tersebut harus menjadi perhatian
oleh Kepegawaian, dan segera diperbaiki

14
C. Penetapan Core Isu

Terdapat tiga (3) isu yang ada di Instansi Dinas Pariwisata Provinsi
Gorontalo, untuk itu dalam menentukan prioritas isu yang harus
diselesaikan, maka digunakan teknik penapisan isu dengan metode
USG:

1. Urgency (kemendesakan isu)


Masalah harus segera dipecahkan berkaitan dengan
ketersediaan waktu
2. Seriousness (Kegawatan isu):
Seberapa serius suatu masalah dapat menimbulkan masalah
yang lain yang lebih serius
3. Growth (berkembangnya isu):
Jika tidak ditanggulangi maka kemungkinan masalah tersebut
akan semakin memburuk

Tabel 3
PERUMUSAN ISU DAN PENETAPAN ISU

No ISU U S G Total Prioritas


Belum Optimalnya Promosi
1 Pariwisata Daerah 4 5 5 14 I
Sarana dan Parasarana Dinas
2 Kurang Memadai 4 3 3 10 III

Disiplin Pegawai Masih


3 Kurang 4 4 3 11 II

Sumber: Diolah oleh penulis

Keterangan :

Angka 5: sangat gawat/mendesak/cepat;


Angka 4: gawat/mendesak/cepat;
Angka 3: cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2: kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1: tidak gawat/mendesak/cepat. 15
Sehingga berdasarkan hasil analisis isu menggunakan matriks USG
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa isu utama yang perlu segera
dipecahkan adalah Belum optimalnya Promosi Pariwisata Daerah, telah
memenuhi semua aspek teknik USG,
sehingga layak dianalisis lebih lanjut dan dicarikan penyelesaiannya.
Dengan deskripsi pemberian nilai indikator sebagai berikut :

Tebel
Indikator Urgency
Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Tingkat Urgency Belum optimalnya promosi pariwisata


daerah akan menyebabkan kurangnya jumlah wisatawan
sehingga pariwisata daerah akan kurang diminati

4 Mendesak masyarakat daerah maupun luar daerah


Hal ini merupakan isu yang mendesak dan perlu
diselesaikan secepatnya supaya tidak menjadi
penghambat dalam pelayanan kepada masyarakat

Sumber: Diolah oleh penulis

16
Tabel
Indikator Seriousness

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


Pemberian nilai Seriousnees pada isu ini yaitu angka 5,
karena Promosi harus selalu di berikan kepada
masyarakat melalui berbagai media, terkhusus media
online hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam
Sangat memperoleh informasi yang menarik untuk melalukan
5
Mendesak
wisata di Gorontalo. Dan juga akan menguntungkan
bagi daerah apabila tingkat wisatawan meningkat dari
sebelumnya

Sumber: Diolah oleh penulis

17
Tabel
Indikator Growth

Nilai Indikator Deskripsi Indikator


Indikator Growth penulis menganalisis mendapatkan
angka 5, adalah salah satu faktor yang menghambat
dalam proses meberikan pelayanan dan informasi adalah
Masih kurangnya pemberian paket paket wisata yang
tidak diketahui masyarakat, dan juga kurangnya
kekompakkan antar Kabupaten/Kota dalam promosi
5 Mendesak
pariwisata. Kondisi tersebut sangat disayangkan, maka
solusi yang tepat dari penulis pengembangan Pola
perjalanan wisata (Travel Pettern) dengan menampilkan
di berbagai media online Dinas Pariwisata. Jadi,ketika
masyarakat luar daerah maupun dalam daerah bisa
mengetahui informasi secara cepat dan tepat
Sumber: Diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel indikator USG diatas, dengan isu Belum


optimalnya promosi pariwisata daerah akan menjadikan terhambatnya
informasi dan pelayanan kepada masyarakat mengenai pariwisata yang
menarik di daerah Gorontalo. Hal ini yang akan diberikan melalui media
online sudah masuk dalam nilai dasar SMART ASN, dengan memanfaatkan
zaman era digital akan menjadikan masyarakat akan lebih mencintai
pariwisata dengan memberikan berbagai fitur menarik di berbagai media
online.

18
D. RUMUSAN ISU TERPILIH (CORE ISSUE)
Belum optimalnya promosi pariwisata daerah di Bidang Pemasaran
Pariwisata pada Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Tahun 2023.

E. PENETAPAN PEYEBAB CORE ISU


Setelah penetapan isu menggunakan teknis USG dan isu yang
menjadi prioritas yaitu isu tentang Belum optimalnya promosi pariwisata
daerah di Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. Setelah ini isu tersebut akan
dianalisis menggunkan Teknik Analisis Isu Fishbone untuk
menemukan penyebab masalahnya.

Gambar
Analisis isu menggunakan Diagram Fishbone

Sumber: Diolah oleh penulis

19
Analisis Fishbone adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menganalisis penyebab suatu masalah. Dalam kasus belum optimalnya
promosi pariwisata daerah,ada beberapa faktor penyebab dapat
diidentifikasi dengan menggunakan analisis Fishbone, seperti berikut:

1. MAN
-Kurangnya Pemahaman tentang penggunaan teknologi
informasi
-SDM Pariwisata yang mampu dan mengeti pembuatan
konten masih kurang
2. MATERIAL
-Proses penyusunan berita dan konten pariwisata masih
kurang efektif
-Belum berkembangnya penggunaan pola perjalanan wisata
(Trevel Pettern)
3. MACHINE
-Peralatan untuk digunakan dalam promosi masih sangat
minim
4. MARKET
-Media online yang sudah tersedia dalam mempromosikan
kurang lengkap
5. MOTHER NUTURE
-Kondisi pegawai yang masih kurang, terkhusus yang di
tugaskan untuk mempromosikan masih dikaitkan dengan
administrasi kantor

11
0
F. Gagasan Kreatif Pemecah Masalah Core Isu

Dengan melihat akar penyebab dari isu yang diangkat, maka


gagassan kreatif yang akan dilakukan oleh penulis untuk menyelesaikan
isu tersebut adalah “Digitalisasi Tourism: Optimalisasi Pola Perjalanan
Wisata Daerah Dalam Bentuk Peket Wisata Melalui Media Online ”.
Gagasan tersebut sangat berkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda III
yaitu Smart ASN dan Manajemen ASN.
Pada gagasan yang akan dilakukan ini sangat berkaitan dengan
perkembangan teknologi digital. Ide atau gagasan terbaru dalam
meningkatkan pelayanan di Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo yang
akan dilaksanakan ini memanfaatkan teknologi berbasis Layanan berbasis
Media Media Online, Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut,
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama habituasi adalah sebagai
berikut:

1. Melakukan Konsultasi dengan pimpinan


2. Mendata media online yang sudah digunakan oleh dinas
3. Pengumpulan data terbaru yang berkaitan dengan perjalanan wisata
4. Membuat paket paket wisata yang menarik
5. Membuat Topik di Website mengenai pola perjalanan wisata
6. Menyusun Linktree bertujuan untuk melinkkan semua informasi dalam
satu platform sehingga memudahkan mencari informasi yang
dibutuhkan
7. Membuat Dokumentasi
8. Menyusun Laporan Aktualisasi

11
1
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 4
adwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

21
2
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai