KATA PENGANTAR
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai
Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat
pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan,
dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang
tugas.
Dalam masa pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) maka dalam penyempurnaan dan
pengayaan desain Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern melalui
penyelenggaraan Blended Learning yang telah sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi,
informasi, dan komunikasi dalam Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan.
Sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis dalam rangka pembentukan karakter PNS,
sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman
sosial kultural dengan menggunakan persfektif whole of government atau one government yang didasari
nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Panduan ini merupakan penjelasan singkat yang memuat informasi/petunjuk tentang
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Tahun 2022, jadwal dan informasi lainnya selama pelaksanaan pelatihan tersebut.
Kepada seluruh peserta kami mengucapkan Selamat Belajar dengan harapan agar peserta dapat
menggunakan dan memanfaatkan waktu yang relatif singkat ini secara efektif dan efisien.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
C. Kompetensi ................................................................................................ 5
1. D A S A R .................................................................................................... 5
2. W A K T U.................................................................................................... 6
A. Struktur Kurikulum..................................................................................... 7
E V A L U A S I....................................................................................................... 20
P E N U T U P ........................................................................................................ 24
3
PENDAHULUAN
BAB
I
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai
dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola
secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari
cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola prakondisi
tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi
kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan
tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dilakukan melalui Pelatihan Dasar (Latsar), dimana praktik penyelenggaraan Pelatihan yang
pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses Pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di
tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui pembaharuan
Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa.
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan
pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal
dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan
daya saing kita baik nasional maupun regional. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat
yang mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam masyarakat, merupakan aset
negara yang perlu dikembang potensi dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan
desain pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel dan responsif bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
sebagai awal pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil dan penguatan kompetensi sesuai tuntutan
jabatannya melalui penyelenggaraan pelatihan modern yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dikombinasikan dengan pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara
nasional dalam sistem informasi pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern melalui penyelenggaraan Blended Learning telah sejalan
dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam Pelatihan bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka 4
pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas sehingga mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat dalam rangka wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil.
C. Kompetensi
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon PNS adalah kompetensi PNS sebagai
pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1) Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3) Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
4) Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas.
n. Surat Edaran Kepala LAN Nomor: 13/K.1/HKM.02.3/2020 tanggal 29 Maret 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pertanggungjawab Administratif Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) Yang Dilaksanakan Dengan Metode Pembelajaran
Jarak Jauh (Distance Learning).
2. W A K T U
Penyelenggaraaan dilaksanakan selama 74 (tujuh puluh empat) hari kerja, mulai tanggal 18
Mei s.d. 10 Juni 2022 dengan rincian :
a. Self Learning : 18 Mei - 10 Juni 2022
b. Distance Learning I : 24 Mei - 30 Juni 2022
c. Aktualisasi (Off Class) : 1 Juli - 30 Juli 2022
d. PKTBT : 12 Juli - 25 Juli 2022
e. Distance Learning II : 9 Agustus - 19 Agustus 2022
Jumlah jam pelajaran sebanyak 647 (enam ratus empat puluh tujuh) JP @ 45 menit.
3. SUMBER DANA
Dana penyelenggaraan dibebankan pada DIPA Kementerian Agrariadan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Tahun 2022.
6
BAB KURIKULUM PELATIHAN
II
A. Struktur Kurikulum
Untuk mencapai kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang berkarakter dan
profesional seperti yang diuraikan pada Bab I, struktur kurikulum Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan II dan Golongan III terbagi dalam dua bagian yaitu:
2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT), yang terdiri dari:
a. Kompetensi Teknis Administrasi; dan
b. Kompetensi Teknis Substantif.
Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT), diuraikan sebagai berikut:
1. Kompetensi Teknis Administrasi
Kurikulum penguatan kompetensi teknis umum/ administratif, memfasilitasi peserta
mempelajari Mata Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang bersifat umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan tugas.
2. Kompetensi Teknis Substantif
Kurikulum penguatan kompetensi teknis substantif, memfasilitasi peserta mempelajari Mata
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat
spesifik (substantif dan/atau bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas;
atau memfasilitasi peserta untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada pembentukan
jabatanfungsional tertentu sesuai dengan formasi jabatannya.
Penyusunan kebutuhan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas dilakukan oleh
pimpinan unit yang membidangi pengembangan sumber daya manusia aparatur instansi setelah
berkonsultasi dengan instansi Pembina jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan
dikoordinasikan dengan Instansi Pembina Diklat.
B. Mata Pelatihan
1. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara adalah sebagai berikut:
a. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara;
b. Analisis Isu Kontemporer; dan
c. Kesiapsiagaan Bela Negara.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terintegrasi untuk mencapai
tujuan Kurikulum agenda sikap perilaku bela negara dengan memberi penekanan pada
kemampuan praktik.
2. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
b. Akuntabel;
c. Kompeten;
d. Harmonis;
e. Loyal;
f. Adaptif; dan
g. Kolaboratif.
Seluruh mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, dengan
memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai-nilai dasar
PNS.
3. Mata Pelatihan untuk pembelajaran Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganadalah
sebagai berikut:
a. Manajemen ASN; dan 8
b. Smart ASN.
Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS
untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dengan memberi penekanan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif
terhadap konsep dan praktik pengelolaan ASN.
4. Mata Pelatihan untuk agenda Habituasi dilakukan melalui kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
a. Konsepsi Aktualisasi;
b. Penjelasan Aktualisasi;
c. Rancangan dan Pembimbingan aktualisasi;
d. Evaluasi Rancangan aktualisasi;
e. Pembekalan Habituasi;
f. Aktualisasi di tempat kerja;
g. Persiapan Evaluasi aktualisasi; dan
h. Evaluasi Aktualisasi.
Seluruh kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dan disampaikan secara terpisah dalam satu
kesatuan untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda Habituasi.
b. Akuntabel
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Akuntabel pada peserta
melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan tugas dengan jujur, 9
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, penggunaan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien serta tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
c. Kompeten
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Kompeten pada peserta
melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan peningkatan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar serta pelaksanaan
tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai harmonis pada peserta
melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan menghargai setiap orang apa pun latar
belakangnya, suka menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Loyal pada peserta melalui
substansi pembelajaran yang terkait dengan memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintah yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Adaptif pada peserta
melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai Kolaboratif pada peserta
melalui substansi pembelajaran yang terkait dengan pemberian kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Manajemen ASN
Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta Pelatihan dengan pengetahuan tentang
kedudukan, peran, hak dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN,
dan pengelolaan ASN.
b. Smart ASN
Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta dengan kemampuan kecakapan digital
dasar pada perspektif literasi digital smart ASN.
4. Agenda Habituasi
Mata Pelatihan Aktualisasi diberikan untuk membekali Peserta dengan kegiatan pembelajaran
konsepsi aktualisasi, penjelasan aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi,
pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, penyusunan laporan, dan penyajian hasil aktualisasi.
b. Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok diberikan secara klasikal untuk memfasilitasi Peserta membangun
kelompok pembelajaran yang dinamis dalam proses pembelajaran melalui penguasaan
terhadap pengenalan diri sendiri, pemahaman terhadap orang lain, kelompok dinamis, dan
komitmen belajar kelompok.
e. Profesionalisme ASN
Profesionalisme ASN diberikan oleh Penceramah secara klasikal untuk membekali Peserta
dengan memahami esensi dan bentuk perilaku ASN profesional untuk mendukung peningkatan
kinerja individu dan organisasi melalui pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga membentuk
persepsi diri PNS profesional sebagai pelayan masyarakat.
6. Mata Pelatihan dalam Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT)
Ringkasan Mata Pelatihan dalam Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
disusun oleh pimpinan unit kerja yang menyelenggarakan urusan di bidang pengembangan
sumber daya manusia aparatur mengacu pada standar kompetensi jabatan setelah
berkonsultasi dengan instansi pembina jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan
dikoordinasikan dengan LAN.
Penyusunan sistematika dan ringkasan Mata Pelatihan dalam Kurikulum Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas untuk mencapai tujuan pemenuhan Kompetensi Teknis Administratif dan
Kompetensi Teknis Substantif, dapat mengacu pada sistematika dan ringkasan mata pelatihan
dalam Kurikulum Pembentukan Karakter PNS.
11
METODE PELATIHAN DANSARANA PRASARANA
BAB
III
A. Metode Pelatihan
Metode yang digunakan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil adalah Blended Learning,
Waktu pelaksanaan Blended Learning dilaksanakan selama 647 (enam ratus empat puluh tujuh) JP
atau setara dengan 74 (tujuh puluh empat) hari kerja yang dapat disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan berdasarkan hari kalender.
Pembelajaran Blended Learning dilaksanakan melalui 3 (tiga) bagian pembelajaran yaitu:
1. Pelatihan Mandiri
Pelatihan Mandiri merupakan bentuk pembelajaran yang dilaksanakan melalui pembelajaran
Massive Open Online Course (MOOC) dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang
dikembangkan oleh LAN. Sistem Pembelajaran : http://swajar-asnpintar.lan.go.id/
2. Distance Learning I
Distance Learning I merupakan bentuk pembelajaran kolaboratif yang dilaksanakan melalui e-
learning (Learning Management System (LMS)) dan aktualisasi di tempat kerja. Pembelajaran
kolaboratif antara Peserta dengan Pengajar yang dilaksanakan secara asynchronous (async) dan
synchronous (sync) di tempat kedudukan Peserta.
Sistem Pembelajaran : https://kolabjar-asnpintar.lan.go.id/
3. Distance Learning II
Distance Learning II yaitu tahapan pada Pelatihan Dasar CPNS setelah 30 hari aktualisasi (off
class) Distance Learning II merupakan perubahan metode pelatihan semula berupa Klasikal
namun dalam keadaan darurat diubah menjadi Distance Learning II sesuai ketentuan Surat Kepala
LAN RI Nomor 3027/K.1/PDP.03.2 tentang Penyesuaian Metode Pelatihan dan Skenario
Pembelajaran.
Sistem Pembelajaran : https://ppsdm.atrbpn.go.id/
4. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT).
Jadwal pembelajaran Blended Learning pada kurikulum pembentukan karakter PNS secara terperinci
adalah sebagai berikut:
Keterangan MOOC:
a. Waktu mulai dan selesai pembelajaran dapat diatur secara fleksibel dengan memperhatikan
kesiapan belajar Peserta;
b. Pembelajaran MOOC dilaksanakan secara terstruktur mulai dari materi kebijakan sampai
dengan evaluasi akademik;
c. Evaluasi akademik dilakukan dalam bentuk soal pilihan gandapada level knowledge;
d. Selama pembelajaran MOOC, sikap perilaku Peserta akan dinilai oleh sistem berdasarkan
keaktifan Peserta dalam mempelajari materi pembelajaran dalam MOOC yang selanjutnya
akan dikonversi menjadi nilai sikap perilaku; dan
e. Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan sikap perilaku dalam MOOC paling lambat
sebelum pembelajaran klasikal dalam Blended Learning dilaksanakan.
Sebaran Mata Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci adalah sebagai berikut:
Kegiatan
No. Agenda/Mata Pelatihan Belajar (JP)
Async Total
A. Kebijakan Blended Learning 3 3
B. Agenda 1: Sikap Perilaku Bela Negara - 9
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
1. Bela Negara 3 -
2. Analisis Isu Kontemporer 3 -
3. Kesiapsiagaan Bela Negara 3 -
C. Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar PNS - 21
1. Berorientasi Pelayanan 3 -
2. Akuntabel 3 -
3. Kompeten 3 -
4. Harmonis 3 -
5. Loyal 3 -
6. Adaptif 3 -
7. Kolaboratif 3 -
D. Agenda 3 : Kedudukan dan Peran PNS - 6
1. Manajemen ASN 3 -
13
2. Smart ASN 3 -
E. Agenda 4 : Habituasi - 6
1. Konsepsi Habituasi dan Aktualisasi 3 -
2. Penjelasan Aktualisasi 3 -
F. Evaluasi Akademik 3 3
TOTAL 48
2. Distance Learning I
a. E-Learning
Distance learning melalui e-learning dilaksanakan secara terstruktur selama 217 (dua ratus
tujuh belas) JP atau setara dengan 22 (dua puluh dua) hari kerja dengan rincian selama:
• 25 (dua puluh lima) JP yang dilaksanakan melalui pembelajaran daring secara langsung
(synchronous); dan
• 192 (seratus sembilan puluh dua) JP yang dilaksanakan secara
asynchronous.
15
b. Aktualisasi
Aktualisasi dilaksanakan secara terstruktur melalui pembelajaran di tempat kerja asal Peserta
selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja dengan
perincian 60 (enam puluh) menit, dibagi 45 (empat puluh lima) menit, dikalikan 8 (delapan)
jam kerja efektif, dikalikan waktu pembelajaran di tempat kerja selama 30 (tiga puluh) hari kerja.
3. Distance Learning II
Distance Learning II dilaksanakan selama 62 (enam puluh dua) JP atau setara dengan 8 (delapan)
hari kerja.
Selama Distance Learning II Pelatihan Dasar CPNS dalam Blended Learning dilakukan proses
pendampingan secara virtual dengan kegiatan penguatan jasmani, rohani dan/atau spiritual yang
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan Instansi Pemerintah asal Peserta serta ketentuan
peraturan perundang- undangan yang berlaku bagi ASN.
16
Jadwal pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan jumlah
JP secara terperinci adalah sebagai berikut:
Hari ke-1
1. Pembukaan
2. C: Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Nilai-Nilai ASN (2 JP)
3. Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS (1 JP)
4. C: MTSL (2 JP)
5. Dinamika Kelompok (3 JP)
6. Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi (3 JP)
7. Pembinaan Sikap Perilaku (1 JP)
Hari ke-2
1. C: Core Values dan Employer Branding ASN (2 JP)
2. 2. Pembelajaran Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP)
3. 3. Pembinaan Sikap Perilaku (1 JP)
Hari ke-3
1. Pembelajaran agenda sikap perilaku Bela Negara dan kegiatan semangat Bela Negara
(12 JP)
2. Sosiometri antar Peserta
Hari ke-4
1. C: Profesionalisme ASN (2 JP)
2. Pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart
governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (5 JP)
3. Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi (3 JP)
4. Pembinaan Sikap Perilaku (2 JP)
Hari ke-5
Seminar Aktualisasi (10 JP)
Hari ke-6
1. Penyempurnaan Laporan Aktualisasi (Mandiri)
2. Pembinaan Sikap Perilaku (1 JP)
3. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan (Mandiri)
4. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (3 JP)
5. Penutupan/Pelepasan Peserta
b. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Substantif Pengalaman belajar pada Mata
Pelatihan dalam Kurikulum penguatan kompetensi teknis substantif yang diberikan melalui
serangkaian pengalaman belajar di tempat kerja dengan menerapkan prinsip
pembelajaran orang dewasa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
bersifat teknis substantif, dapat diamati dan diukur sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
tugas dan jabatan selama penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
B. Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana yang harus disiapkan oleh peserta saat Distance Learning
- Laptop/Personal Computer (PC) yang dilengkapi dengan kamera;
- Tersedianya jaringan internet yang stabil; dan
- Alat tulis pribadi.
18
BAB
TATA TERTIB
V
19
BAB EVALUASI
VI
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil dari segi akademis maupun administrasi dan sebagai upaya penyempurnaan program.
A. Evaluasi Terhadap Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi akademik, evaluasi aktualisasi, evaluasi sikap perilaku,
dan evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas serta evaluasi akhir.
1. Evaluasi Sikap Perilaku (15 %)
Evaluasi sikap perilaku dilakukan dengan melakukan pemantauan sikap dan perilaku Peserta
selama Pelatihan pada pembelajaran daring dan klasikal serta di tempat kerja, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Dilakukan oleh PPSDM dengan bobot penilaian sebesar 10% (sepuluh persen) untuk menilai
sikap perilaku Peserta selama Pelatihan Mandiri, Distance Learning melalui e-learning, dan
pembelajaran klasikal; dan
b. Dilakukan oleh Satuan Kerja asal Peserta dengan bobot penilaian sebesar 5% (lima persen)
untuk menilai sikap perilaku Peserta selama Distance Learning melalui aktualisasi di tempat
kerja, dan pembelajaran penguasaan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
2. Evaluasi Akademik (20%)
Evaluasi akademik diberikan kepada Peserta untuk menilai pemahaman Peserta mengenai
substansi Mata Pelatihan pada pembelajaran agenda 2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan agenda 3
(Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI). Penilaian Evaluasi akademik diberikan secara daring
(e- evaluation) dengan bobot 20% (dua puluh persen) dengan rincian:
a. evaluasi akademik pada pembelajaran mandiri (MOOC) yang dikembangkan oleh LAN
diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan bobot 10% (sepuluh persen); dan
b. evaluasi akademik pada pembelajaran Distance Learning melalui Learning Management
System dikembangkan oleh LAN dan konten oleh PPSDM Kementerian ATR/BPN dalam
bentuk soal kasus dengan bobot 10% (sepuluh persen).
3. Evaluasi Aktualisasi (50%)
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk menilai hasil pembiasaan diri di tempat kerja
berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari dalam pelatihan, terdiri atas:
c. evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 20% (dua puluh persen); dan
d. evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot penilaian sebesar 30% (tiga puluh
persen).
Kualifikasi penilaian Peserta diberikan kepada Peserta dan diumumkan pada saat penutupan
(pelepasan) pelatihan, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi paling rendah baik untuk setiap aspek
penilaian evaluasi Peserta;
- Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika memperoleh kualifikasi kurang baik paling rendah
pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi Peserta; dan
- Peserta dinyatakan tidak lulus jika memperoleh kualifikasi tidak memenuhi kualifikasi paling
rendah pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi Peserta.
Pada setiap kriteria penilaian evaluasi Peserta, Peserta harus memenuhi batas nilai kelulusan
(passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh puluh).
2. Coach
Evaluasi coach dilakukan oleh peserta. Aspek yang dinilai adalah:
a. kemampuan membimbing;
b. ketepatan waktu dan kehadiran;
c. penggunaan metode dan media pembimbingan;
d. sikap dan perilaku; dan
e. pemberian motivasi dan inspirasi.
3. Mentor
Evaluasi mentor dilakukan oleh peserta. Aspek yang dinilai adalah:
a. kemampuan membimbing;
b. penggunaan metode dan media pembimbingan; dan
c. pemberian motivasi dan inspirasi.
4. Penguji
Evaluasi penguji dilakukan oleh peserta dan coach (di tempat Pelatihan). Aspek yang dinilai
adalah:
a. kemampuan menggali potensi belajar; dan
b. pemberian motivasi dan inspirasi.
C. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi dari sertifikat kompetensi yang
dimiliki oleh pengelola dan penyelenggara Pelatihan. Evaluasi penyelenggaraan dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
1. Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a. kesesuaian perencanaan dengan standar program pelatihan;
b. penyampaian rencana pelatihan kepada LAN.
2. Pengorganisasian program pelatihan, dengan indikator:
a. keputusan pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi mengenai panitia penyelenggara
pelatihan; dan
b. uraian tugas panitia penyelenggara pelatihan.
3. Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a. kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
b. koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
c. penyampaian laporan penyelenggaraan pelatihan kepada Kepala LAN.
22
Untuk penyelenggara pelatihan, meliputi:
1. Pelayanan kepada Peserta, dengan indikator:
a. kelengkapan informasi pelatihan;
b. ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan prasarana lainnya;
c. ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas olahraga, kesehatan, tempat
ibadah, dan sarana lainnya; dan
d. ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan.
2. Pelayanan kepada Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya dengan indikator:
a. kelengkapan informasi pelatihan;
b. ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya;
c. keresponsifan terhadap kebutuhan Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan lainnya terkait
proses pembelajaran; dan
d. ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran dalam kelas.
3. Pengadministrasian pelatihan, dengan indikator:
a. kelengkapan surat menyurat;
b. ketersediaan instrumen-instrumen penilaian; dan
c. keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara pelatihan dilakukan oleh Tim Evaluator yang
ditetapkan oleh pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi, termasuk oleh Peserta sebagai
pembanding, dituangkan dalam format sebagaimana tercantum dalam Formulir 20A dan Formulir
20B Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh tim evaluator kepada pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi dan panitia penyelenggara bersangkutan sebagai masukan untuk peningkatan
kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pada masa mendatang.
23
BAB PENUTUP
VII
Panduan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2022 ini disusun berdasarkan
analisa tujuan program pelatihan, untuk digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan.
Apabila dikemudian hari ditemukan kebutuhan baru, untuk penyesuaian dan perubahan pada aspek
kurikulumnya, maka dapat dilakukan pengembangan lanjutan.
Panduan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2022 mulai berlaku pada saat
pelatihan ini diselenggarakan.
24
Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
25
26