Anda di halaman 1dari 48

PANDUAN PELAKSANAAN

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
METODE BLENDED LEARNING
GELOMBANG I
PEMERINRAH PROVINSI SULAWESI BARAT

Disusun Oleh
Jumail, S.Pd.M.Si
Widyaiswara BPSDM Sulawesi Barat

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN ANGGARAN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelatihan Dasar CPNS memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola


prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan
sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan
oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional,
yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan CPNS dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan, dimana praktik penyelenggaraan pelatihan yang
pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan
profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN,
Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan
yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat
kerja, sehingga memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat
menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas
dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa.
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni
menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain
sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan
tersebut, kita perlu meningkatkan daya saing kita baik nasional maupun regional. Pegawai
Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam proses
pelayanan publik dalam masyarakat, merupakan aset negara yang perlu dikembang potensi
dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan desain pelatihan yang adaptif,
dinamis, fleksibel dan responsif bagi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai awal pembentukan
karakter Pegawai Negeri Sipil dan penguatan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya melalui
penyelenggaraan pelatihan modern yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dikombinasikan dengan pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara
nasional dalam sistem informasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara yang telah
dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern melalui penyelenggaraan Blended Learning telah
sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam
Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan. Pelatihan tersebut
diselenggarakan dalam rangka pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional
sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of
government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat
dalam rangka wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil.

B. Tujuan dan Sasaran


Pelatihan Dasar Calon PNS diselenggarakan untuk membentuk PNS Profesional yang
berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap prilaku bela Negara, nilai-nilai
dasar PNS, dan pngetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
sebagai pelayan masyarakat.
Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS adalah terwujudnya PNS
Profesional yang berkarakter sebagai Pelayan masyarakat.

C. Kompetensi
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon PNS adalah kompetensi PNS
sebagai pelayan masyarakat yang professional, yang diindikasikan dengan kemampuan :
1. Menunjukkan sikap perilaku bela Negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI;
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

A. Dasar Hukum
1. Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(PNS)
3. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
BAB II
KURIKULUM PELATIHAN

A. Struktur Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS


1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS

a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara

Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta


dengan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan
terhadap nilai-nilai bela negara, sehingga Peserta memiliki
kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku bela negara
dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat
jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan
masyarakat.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS

Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta


dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,
menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak
korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi
di lingkungan instansinya.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk membekali Peserta
dengan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk
menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga
mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial-
kultural dengan menggunakan perspektif Whole of
Government dalam mendukung pelaksanaan tugas
jabatannya.
d. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini diberikan untuk memfasilitasi Peserta
melakukan proses aktualisasi substansi Mata Pelatihan
agenda 2 dan agenda 3 di tempat kerja melalui pembiasaan
diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui
berbagai Mata Pelatihan yang telah dipelajari.

Selain keempat agenda pembelajaran tersebut, diberikan


pembelajaran Agenda Orientasi Program. Pembelajaran Orientasi
Program ini diberikan untuk membekali Peserta dengan
pemahaman tentang orientasi yang membekali Peserta dengan
kemampuan memahami esensi program Pelatihan Dasar CPNS,
membangun kelompok pembelajaran yang dinamis dalam proses
pembelajaran, kemampuan memahami pengembangan kompetensi
hasil Pelatihan Dasar CPNS, kemampuan memahami pentingnya
kebijakan pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional
dalam pelaksanaan tugas dan jabatan sebagai pelayan
masyarakat, kemampuan memahami visi, misi, tugas, fungsi, dan
kebijakan serta nilai-nilai organisasi instansinya.

2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

a. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Administratif


Kurikulum penguatan kompetensi teknis administratif,
diberikan untuk memfasilitasi Peserta mempelajari Mata
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas.
b. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Substantif
Kurikulum penguatan kompetensi teknis substantif,
diberikan untuk memfasilitasi Peserta mempelajari Mata
Pelatihan yang bertujuan untuk:
1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
bersifat spesifik, substantif dan/atau bidang yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas;
dan/atau
2) memfasilitasi Peserta untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilan pada pembentukan jabatan fungsional
sesuai dengan formasi jabatannya.
Penyusunan kebutuhan Kurikulum penguatan kompetensi teknis
bidang tugas dilakukan oleh pimpinan unit kerja yang
menyelenggarakan urusan di bidang pengembangan sumber daya
manusia aparatur setelah berkonsultasi dengan instansi pembina
jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan dikoordinasikan
dengan LAN.

B. Mata Pelatihan

1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS

a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara

Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda sikap perilaku bela


negara adalah sebagai berikut:
1) Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara;
2) Analisis Isu Kontemporer; dan

3) Kesiapsiagaan Bela Negara.

Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan


secara terintegrasi untuk mencapai tujuan Kurikulum agenda
sikap perilaku bela negara dengan memberi penekanan pada
kemampuan praktik.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS

Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai–Nilai Dasar


PNS adalah sebagai berikut:
1) Akuntabilitas PNS;
2) Nasionalisme;

3) Etika Publik;

4) Komitmen Mutu; dan

5) Antikorupsi.

Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan


secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan
Kurikulum pembelajaran Agenda Nilai- nilai Dasar PNS, dengan
memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan
menginternalisasi nilai- nilai dasar PNS.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Mata pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai–Nilai
Dasar PNS adalah sebagai berikut:
1) Manajemen Aparatur Sipil Negara;
2) Pelayanan Publik; dan

3) Whole of Government.

Seluruh Mata Pelatihan tersebut dirancang dan disampaikan


secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan
Kurikulum pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS
dalam NKRI, dengan memberi penekanan pada kemampuan
berpikir kritis dan kreatif terhadap konsep dan praktik
penyelenggaraan pemerintahan.
d. Agenda Habituasi.

Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Habituasi adalah


Aktualisasi, dengan pembagian tahap kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
1) Konsepsi Aktualisasi;
2) Penjelasan Aktualisasi;

3) Rancangan dan Pembimbingan Aktualisasi;

4) Evaluasi Rancangan Aktualisasi;

5) Pembekalan Habituasi;

6) Aktualisasi di tempat kerja;

7) Persiapan Evaluasi Aktualisasi; dan

8) Evaluasi Aktualisasi.

Seluruh kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dan


disampaikan secara terpisah dalam satu kesatuan untuk
mencapai tujuan Kurikulum agenda Habituasi.

Selain Mata Pelatihan dalam 4 (empat) agenda pembelajaran


tersebut dilaksanakan pula Mata Pelatihan dalam Agenda
Orientasi Program, yang terdiri dari:

Metode Blended Learning:

1) Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar


CPNS;
2) Dinamika Kelompok;

3) Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Aparatur dan Nilai-nilai ASN;
4) Etika dan Integritas ASN;

5) Profesionalisme ASN;

6) Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL);

7) Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan.


2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

Mata Pelatihan dalam Kurikulum penguatan kompetensi teknis


bidang tugas ditetapkan oleh pimpinan unit kerja yang
menyelenggarakan urusan di bidang sumber daya manusia
aparatur mengacu pada standar kompetensi jabatan setelah
berkonsultasi dengan instansi pembina jabatan fungsional
dan/atau instansi teknis dan berkoordinasi dengan LAN.
Selain Kurikulum, agenda, dan Mata Pelatihan sebagaimana
dimaksud di atas, dilaksanakan pula kegiatan Evaluasi Peserta.

C. Ringkasan Mata Pelatihan

1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS

a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara

1) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta


dengan kemampuan memahami wawasan kebangsaan
melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara,
sehingga Peserta memiliki kemampuan untuk
menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam suatu
kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan
mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat melalui pembelajaran yang
menitikberatkan pada pembelajaran praktik.
2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta diharapkan


mampu memahami wawasan kebangsaan melalui
pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara dan
menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam suatu
kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan
mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat.
3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat:

a) menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai


yang mendasari sikap perilaku bela negara;
b) menjelaskan analisis isu kontemporer; dan

c) melakukan praktik yang mencerminkan


kesiapsiagaan fisik dan mental dalam suatu
kegiatan yang melatih kedisiplinan,
kepemimpinan, kerja sama, dan prakarsa agar dapat
mewujudkan kesiapsiagaan bela negara.
4) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:

a) wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara;

b) analisis isu kontemporer;


c) kegiatan praktik yang mencerminkan
kesiapsiagaan fisik dan mental dalam suatu
kegiatan yang melatih kedisiplinan,
kepemimpinan, kerja sama, dan prakarsa diakhiri
dengan kegiatan pembelajaran membangun
semangat bela negara, agar dapat mewujudkan
kesiapsiagaan bela negara.
b. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS

1) Akuntabilitas

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi


pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas pada
Peserta melalui substansi pembelajaran yang
terkait dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
konflik kepentingan dalam masyarakat, netralitas
PNS, keadilan dalam pelayanan publik, dan sikap
serta perilaku konsisten.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan dapat:
(1) menjelaskan akuntabilitas secara konseptual-
teoritis sebagai landasan untuk
mempraktikkan perilaku akuntabel;
(2) menjelaskan mekanisme, logika, dan
operasionalisasi akuntabilitas dalam
menciptakan sistem dan lingkungan organisasi
yang akuntabel;
(3) menjelaskan penerapan akuntabilitas secara
menyeluruh dalam organisasi;
(4) memberikan contoh perilaku akuntabel untuk
penegakan akuntabilitas; dan
(5) menganalisis atau menilai contoh penerapan
akuntabilitas secara tepat.
d) Materi Pokok Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah:

(1) konsep akuntabilitas;

(2) mekanisme logika, dan operasionalisasi


akuntabilitas;
(3) akuntabilitas dalam konteks organisasi;

(4) menjadi PNS yang akuntabel; dan

(5) studi kasus akuntabilitas.

2) Nasionalisme

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi


pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mampu


mengaktualisasikan Pancasila sebagai nilai-nilai
dasar nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menjelaskan peranan Pancasila dalam


menumbuhkan nasionalisme ASN;
(2) menjelaskan fungsi dan peran ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik;
(3) menjelaskan peran ASN sebagai pelayan
publik;
(4) menjelaskan fungsi ASN sebagai perekat dan
pemersatu bangsa; dan
(5) menganalisis kasus penerapan nilai
Nasionalisme.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:


Nilai Pancasila dalam menumbuhkan Nasionalisme;
(1) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;
(2) ASN sebagai pelayan publik;

(3) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa;


dan
(4) studi kasus Nasionalisme.

3) Etika Publik

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi


pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada
Peserta melalui pembelajaran kode etik dan kode
perilaku ASN, bentuk-bentuk kode etik dan
implikasinya, dan penerapan kode etik PNS.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mampu


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika publik
dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menjelaskan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN;


(2) menjelaskan bentuk-bentuk Kode Etik dan
implikasinya;
(3) menganalisis ilustrasi penerapan nilai dasar
etika publik; dan
(4) menganalisis kasus nilai Etika Publik.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:


(1) kode etik dan kode perilaku ASN;
(2) bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya;

(3) ilustrasi penerapan etika publik; dan

(4) studi kasus Etika Publik.


4) Komitmen Mutu

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi


pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen
mutu pada Peserta Pelatihan melalui pembelajaran
tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, dan konsekuensi
dari perubahan.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mampu


mengaktualisasikan tindakan yang menghargai
efektivitas, efisiensi, inovatif, dan kinerja yang
berorientasi mutu, dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan dapat:
(1) menjelaskan tindakan yang menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
(2) memberikan contoh sikap perilaku kinerja
kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik; dan
(3) menganalisis kasus nilai komitmen.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai


berikut:
(1) efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik;
(2) penerapan inovasi dan komitmen mutu; dan
(3) studi kasus komitmen mutu.
5) Anti Korupsi
a) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi pembentukan
nilai-nilai dasar antikorupsi pada Peserta melalui
pembelajaran pengetahuan dasar antikorupsi,
analisis kasus korupsi, dan aktualisasi nilai-nilai
dasar antikorupsi.
b) Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta
diharapkan mampu mengaktualisasikan sikap dan
perilaku yang amanah dan jujur, serta mampu
mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menyadari dampak perilaku dan tindak pidana


korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga,
masyarakat, dan bangsa;
(2) menganalisis kasus korupsi di sekitar lingkup
ASN;
(3) menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan
tindak pidana korupsi; dan
(4) membiasakan nilai dasar anti korupsi bagi
kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan
bangsa.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai


berikut:
(1) pengetahuan dasar antikorupsi;
(2) studi kasus korupsi; dan

(3) aktualisasi nilai-nilai antikorupsi.

c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan


Republik Indonesia
1) Manajemen ASN
a) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta
Pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan,
peran, hak dan kewajiban, kode etik ASN, sistem
merit dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu memahami kedudukan, peran,
hak dan kewajiban, kode etik ASN, konsep sistem
merit dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan dapat:
(1) menjelaskan kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, dan kode etik ASN;
(2) menjelaskan konsep sistem merit dalam
pengelolaan ASN; dan
(3) menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN.

d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah:

(1) kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode


etik ASN;
(2) konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN;
dan
(3) mekanisme pengelolaan ASN.

2) Pelayanan Publik

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta


dengan kemampuan untuk memberikan pelayanan
publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip
pelayanan publik, pola pikir PNS sebagai pelayanan
publik, dan praktik etiket pelayanan publik.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu mengaktualisasikan
pelayanan publik yang berkualitas sesuai jabatannya
kepada masyarakat/stakeholders yang dilayaninya.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini Peserta dapat:

(1) menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan


publik;
(2) menjelaskan pola pikir PNS sebagai pelayan
publik; dan
(3) mempraktikkan etiket pelayanan publik.

d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:


(1) konsep dan prinsip pelayanan publik;
(2) pola pikir PNS sebagai pelayanan Publik; dan

(3) praktik etiket pelayanan publik.

3) Whole of Government

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan untuk membekali Peserta


dengan pengetahuan tentang sistem pengelolaan
pemerintahan yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui
pembelajaran konsep Whole of Government (WoG),
penerapan WoG, dan best practice penerapan WoG
dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu mengaktualisasikan konsep,
penerapan WoG, dan best practice penerapan WoG
dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan dapat:
(1) menjelaskan konsep WoG;
(2) menjelaskan penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang terintegrasi; dan
(3) menganalisis best practice penerapan WoG
dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi.
4) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:

a) konsep WoG;

b) penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang


terintegrasi; dan
c) best practice penerapan WoG dalam pemberian
pelayanan yang terintegrasi.
d. Agenda Habituasi

Agenda habituasi dilaksanakan melalui Mata Pelatihan


Aktualisasi.
1) Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan Aktualisasi diberikan untuk membekali
Peserta dengan kegiatan pembelajaran konsepsi
aktualisasi, penjelasan aktualisasi, penyusunan dan
penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di
tempat kerja, penyusunan laporan, dan penyajian hasil
aktualisasi.
2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan konsepsi aktualisasi,
penjelasan aktualisasi, penyusunan dan penyajian
rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat
kerja, penyusunan laporan, dan penyajian hasil aktualisasi.
3) Indikator hasil belajar:

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, Peserta


dapat:
a) menjelaskan konsep dasar aktualisasi;

b) menjelaskan pembelajaran aktualisasi;

c) menyusun rancangan aktualisasi;

d) mempresentasikan rancangan aktualisasi;

e) menjelaskan konsep, pelaksanaan, dan pelaporan


habituasi;
f) melaksanakan aktualisasi di tempat kerja;

g) menyusun laporan pelaksanaan aktualisasi;

h) menyiapkan rencana presentasi laporan


aktualisasi; dan
i) mempresentasikan laporan aktualisasi.

4) Materi Pokok

Materi pokok kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai


berikut:
a) konsepsi aktualisasi;
b) pembelajaran aktualisasi;

c) pembimbingan penulisan rancangan aktualisasi;

d) seminar rancangan aktualisasi;

e) pembekalan habituasi;

f) aktualisasi di tempat kerja;

g) laporan aktualisasi;

h) pembimbingan persiapan praseminar aktualisasi; dan


i) seminar aktualisasi.

Selain ringkasan Mata Pelatihan dalam 4 (empat) agenda


pembelajaran tersebut, disampaikan pula ringkasan Mata
Pelatihan dalam Agenda Orientasi Program, yang terdiri atas:
a. Pelatihan Klasikal
Ringkasan Mata Pelatihan Agenda Orientasi Program pada
Pelatihan Klasikal adalah sebagai berikut:
1) Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS
a) Deskripsi Singkat
Overview kebijakan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS membekali Peserta dengan
kemampuan memahami esensi program Pelatihan
Dasar CPNS melalui penguasaan terhadap filosofi
dasar, kebijakan penyelenggaraan, tujuan, sasaran,
kompetensi, Kurikulum, evaluasi, fasilitaspendukung
pelatihan dan pemanfaatannya, dan tata tertib
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS secara
klasikal.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti overview kebijakan


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini, Peserta
diharapkan mampu memahami filosofi dasar,
kebijakan penyelenggaraan, tujuan, sasaran,
kompetensi, Kurikulum, evaluasi, dan
fasilitaspendukung pelatihan dan pemanfaatannya,
dan tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS secara klasikal.
c) Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti overview kebijakan
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS, Peserta
dapat:
(1) menjelaskan filosofi dasar Pelatihan Dasar CPNS;
(2) menjelaskan kebijakan penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS;
(3) menjelaskan tujuan, sasaran, dan kompetensi
yang dibangun dalam penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS;
(4) menjelaskan Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS;
(5) menjelaskan mekanisme penyelenggaraan
dan sistem evaluasi Pelatihan Dasar CPNS;
(6) menjelaskan fasilitas pendukung pelatihan dan
memanfaatkannya secara optimal; dan
(7) mematuhi tata tertib penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS secara klasikal.
d) Materi Pokok

Materi pokok overview kebijakan penyelenggaraan


Pelatihan Dasar CPNS adalah sebagai berikut:
(1) filosofi dasar Pelatihan Dasar CPNS;
(2) kebijakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS;
(3) tujuan dan sasaran, serta kompetensi yang
dibangun dalam penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS;
(4) Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS;

(5) mekanisme penyelenggaraan dan sistem


evaluasi Pelatihan Dasar CPNS;
(6) fasilitas pendukung Pelatihan dan
pemanfaatannya; dan
(7) tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS secara klasikal.
2) Dinamika Kelompok

a) Deskripsi Singkat

Dinamika kelompok memfasilitasi Peserta


membangun kelompok pembelajaran yang dinamis
dalam proses pembelajaran melalui penguasaan
terhadap pengenalan diri sendiri, pemahaman
terhadap orang lain, kelompok dinamis, dan
komitmen belajar kelompok.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu membangun kelompok
pembelajaran yang dinamis selama
penyelenggaraan pelatihan.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, Peserta dapat:


(1) mengidentifikasi nilai-nilai diri dan kebiasaan diri;
(2) mengenal orang lain;
(3) membangun kelompok belajar yang dinamis;
dan
(4) menyepakati komitmen belajar bersama.

d) Materi Pokok

Materi pokok Dinamika Kelompok adalah sebagai


berikut:
(1) pengenalan diri sendiri;
(2) pemahaman terhadap orang lain;

(3) kelompok dinamis; dan

(4) komitmen kelompok belajar.

3) Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Aparatur dan Nilai-Nilai ASN
a) Deskripsi Singkat
Kebijakan pengembangan sumber daya manusia
aparatur dan nilai-nilai ASN disampaikan untuk
membekali Peserta dengan kebijakan
pengembangan sumber daya manusia aparatur untuk
mendukung tugas-tugas pembangunan dan tugas
pemerintahan dalam rangka membangun kesadaran
akan pentingnya pengembangan kompetensi dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga
membentuk persepsi diri PNS profesional sebagai
pelayan masyarakat.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan pentingnya kebijakan
pengembangan kompetensi menjadi PNS profesional
dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menjelaskan kebijakan pengembangan


sumber daya manusia aparatur; dan
(2) menjelaskan kebijakan pengembangan
kompetensi.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah sebagai berikut:

(1) kebijakan pengembangan sumber daya


manusia aparatur; dan
(2) kebijakan pengembangan kompetensi.

4) Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL).

a) Deskripsi Singkat

MTSL disampaikan untuk membekali Peserta


dengan kemampuan untuk memahami visi, misi,
tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai
organisasi instansinya dalam pelaksanaan tugas
jabatannya yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja organisasi, sehingga membentuk persepsi diri
PNS profesional sebagai pelayan masyarakat.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan visi, misi, tugas,
fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat


menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan,
serta nilai-nilai organisasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja organisasi.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah visi, misi, tugas, fungsi,


kebijakan, nilai-nilai organisasi Instansi Pemerintah
asal Peserta dan kinerja organisasi.
5) Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini membekali Peserta dengan


kemampuan memahami pengembangan
kompetensi hasil Pelatihan Dasar CPNS melalui
kegiatan pembelajaran aktualisasi.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan pengembangan
kompetensi hasil Pelatihan Dasar CPNS melalui
kegiatan pembelajaran aktualisasi.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


dapat:
(1) menjelaskan pengembangan kompetensi hasil
Pelatihan Dasar CPNS; dan
(2) menjelaskan rencana tindak lanjut kegiatan
pembelajaran aktualisasi.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai


berikut:
(1) pengembangan kompetensi hasil Pelatihan Dasar
CPNS; dan
(2) rencana tindak lanjut kegiatan pembelajaran
aktualisasi.
b. Blended Learning

Ringkasan Mata Pelatihan Agenda Orientasi Program pada

Blended Learning adalah sebagai berikut:

1) Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar


CPNS.
a) Deskripsi Singkat
Overview kebijakan penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS diberikan dalam Pelatihan Mandiri dan
secara klasikal untuk membekali Peserta dengan
kemampuan memahami esensi program Pelatihan
Dasar CPNS melalui penguasaan terhadap filosofi
dasar, kebijakan penyelenggaraan, tujuan, sasaran,
kompetensi, Kurikulum, evaluasi, fasilitas pendukung
pelatihan dan pemanfaatannya, esensi pembelajaran
klasikal sebagai rangkaian pembelajaran pada
program Blended Learning, dan tata tertib
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS secara
klasikal.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti overview kebijakan


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini, Peserta
diharapkan mampu memahami filosofi dasar,
kebijakan penyelenggaraan, tujuan, sasaran,
kompetensi, Kurikulum, evaluasi, dan fasilitas
pendukung pelatihan dan pemanfaatannya, esensi
pembelajaran klasikal sebagai rangkaian
pembelajaran pada program Blended Learning, dan
tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
secara klasikal.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti overview kebijakan


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS, Peserta
dapat:
(1) menjelaskan filosofi dasar Pelatihan Dasar CPNS;
(2) menjelaskan kebijakan penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS;
(3) menjelaskan tujuan, sasaran, dan kompetensi
yang dibangun dalam penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS;
(4) menjelaskan Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS;
(5) menjelaskan mekanisme penyelenggaraan dan
sistem evaluasi Pelatihan Dasar CPNS;
(6) menjelaskan esensi pembelajaran klasikal dari
tujuan, sasaran, kompetensi, Kurikulum,
mekanisme penyelenggaraan dan sistem
evaluasi Pelatihan pada Program Blended
Learning;
(7) menjelaskan fasilitas pendukung pelatihan dan
memanfaatkannya secara optimal; dan
(8) mematuhi tata tertib penyelenggaraan
pelatihan secara klasikal.
d) Materi Pokok

Materi pokok overview kebijakan penyelenggaraan


Pelatihan Dasar CPNS adalah sebagai berikut:
(1) filosofi dasar Pelatihan Dasar CPNS;
(2) kebijakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS;
(3) tujuan dan sasaran, serta kompetensi yang
dibangun dalam penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS;
(4) Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS;

(5) mekanisme penyelenggaraan dan sistem


evaluasi Pelatihan Dasar CPNS;
(6) fasilitas pendukung pelatihan dan
pemanfaatannya; dan
(7) tata tertib penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS secara klasikal.
2) Dinamika Kelompok

a) Deskripsi Singkat

Dinamika Kelompok diberikan secara klasikal untuk


memfasilitasi Peserta membangun kelompok
pembelajaran yang dinamis dalam proses
pembelajaran melalui penguasaan terhadap
pengenalan diri sendiri, pemahaman terhadap orang
lain, kelompok dinamis, dan komitmen belajar
kelompok.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu membangun kelompok
pembelajaran yang dinamis selama
penyelenggaraan Pelatihan.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti Dinamika Kelompok Peserta dapat:


(1) mengidentifikasi nilai-nilai diri dan kebiasaan diri;
(2) mengenal orang lain;
(3) membangun kelompok belajar yang dinamis;
dan
(4) menyepakati komitmen belajar bersama.

d) Materi Pokok

Materi pokok Dinamika Kelompok adalah sebagai


berikut:
(1) pengenalan diri sendiri;
(2) pemahaman terhadap orang lain;

(3) kelompok dinamis; dan

(4) komitmen kelompok belajar.


3) Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Nilai-Nilai ASN
a) Deskripsi Singkat
Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur dan Nilai-Nilai ASN diberikan oleh
Penceramah secara klasikal untuk membekali
Peserta dengan memahami esensi kebijakan
pengembangan sumber daya manusia aparatur untuk
mendukung tugas-tugas pembangunan dan tugas
pemerintahan dalam rangka membangun kesadaran
akan pentingnya pengembangan kompetensi ASN
dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya,
sehingga membentuk persepsi diri PNS profesional
sebagai pelayan masyarakat.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan pentingnya
kebijakan pengembangan kompetensi ASN dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menjelaskan kebijakan pengembangan


sumber daya manusia aparatur; dan
(2) menjelaskan kebijakan pengembangan
kompetensi ASN.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah sebagai berikut:

(1) kebijakan pengembangan sumber daya


manusia aparatur; dan
(2) kebijakan pengembangan kompetensi ASN.

4) Etika dan Integritas ASN

a) Deskripsi Singkat

Etika dan Integritas ASN diberikan oleh Penceramah


secara klasikal untuk membekali Peserta dengan
memahami esensi etika, moral, dan integritas ASN
untuk mendukung tugas-tugas pembangunan dan
tugas pemerintahan sesuai bidang tugasnya,
sehingga membentuk persepsi diri PNS yang beretika
dan berintegritas sebagai pelayan masyarakat.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan pentingnya etika,
moral, dan integritas ASN dalam pelaksanaan tugas
dan jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:


(1) menjelaskan pentingnya etika dan moral ASN;
dan
(2) menjelaskan praktik integritas ASN dalam
pelaksanaan tugas dan jabatannya sebagai
pelayan masyarakat.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah sebagai berikut:

(1) etika dan moral ASN; dan

(2) integritas ASN.

5) Profesionalisme ASN

a) Deskripsi Singkat

Profesionalisme ASN diberikan oleh Penceramah


secara klasikal untuk membekali Peserta dengan
memahami esensi dan bentuk perilaku ASN
profesional untuk mendukung peningkatan kinerja
individu dan organisasi melalui pelaksanaan tugas
jabatannya, sehingga membentuk persepsi diri PNS
profesional sebagai pelayan masyarakat.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan esensi dan bentuk
perilaku ASN profesional untuk mendukung
peningkatan kinerja individu dan organisasi melalui
pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat:

(1) menjelaskan esensi ASN profesional; dan

(2) menjelaskan bentuk perilaku ASN


profesional.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah sebagai berikut:

(1) esensi ASN profesional; dan

(2) bentuk perilaku ASN profesional.

6) Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)

a) Deskripsi Singkat

MTSL dapat diberikan oleh Penceramah secara daring


dan/atau klasikal untuk membekali Peserta dengan
kemampuan untuk memahami visi, misi,
tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi
instansinya dalam pelaksanaan tugas jabatannya yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan visi, misi, tugas,
fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta dapat


menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan,
serta nilai-nilai organisasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja organisasi.
d) Materi Pokok

Materi pokok adalah visi, misi, tugas, fungsi,


kebijakan, nilai-nilai organisasi Instansi Pemerintah
asal Peserta dan kinerja organisasi.
7) Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan

a) Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan ini diberikan oleh Pengampu Materi


secara klasikal untuk membekali Peserta dengan
kemampuan memahami pengembangan
kompetensi hasil Blended Learning melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi.
b) Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


diharapkan mampu menjelaskan pengembangan
kompetensi hasil Blended Learning melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi.
c) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti Mata Pelatihan ini, Peserta


dapat:
(1) menjelaskan pengembangan kompetensi hasil

Blended Learning; dan

(2) menjelaskan tindak lanjut pembelajaran


aktualisasi.
d) Materi Pokok

Materi pokok Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut:


(1) pengembangan kompetensi hasil Blended
Learning; dan
(2) tindak lanjut pembelajaran aktualisasi.

2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Ringkasan


Mata Pelatihan dalam Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas disusun oleh pimpinan unit kerja yang
menyelenggarakan urusan di bidang pengembangan sumber daya
manusia aparatur mengacu pada standar kompetensi
jabatan setelah berkonsultasi dengan instansi pembina jabatan
fungsional dan/atau instansi teknis dan dikoordinasikan dengan LAN.
Penyusunan sistematika dan ringkasan Mata Pelatihan dalam
Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas untuk
mencapai tujuan pemenuhan Kompetensi Teknis Administratif dan
Kompetensi Teknis Substantif, dapat mengacu pada sistematika
dan ringkasan mata pelatihan dalam Kurikulum Pembentukan
Karakter PNS.
D. Struktur Mata Pelatihan Blended Learning

Struktur Mata Pelatihan Blended Learning dilaksanakan selama 647


(enam ratus empat puluh tujuh) JP yang dilaksanakan secara
terpadu dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka di
dalam kelas dan proses pembelajaran secara daring.
Struktur Mata Pelatihan pada Blended Learning terbagi ke dalam 3
(tiga) bagian pembelajaran, dengan sebaran Mata Pelatihan dan
jumlah JP secara terperinci adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan Mandiri

Pelatihan Mandiri yang dilaksanakan melalui pembelajaran


Massive Open Online Course (MOOC).
MOOC dilaksanakan secara mandiri oleh Peserta selama 48
(empat puluh delapan) JP yang dilaksanakan di tempat
kedudukan Peserta.
Sebaran Mata Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci
adalah sebagai berikut:
Kegiatan
No. Agenda/Mata Pelatihan Belajar (JP)
Async Total
A. Kebijakan Blended Learning 3 3
B. Agenda 1: Sikap Perilaku Bela Negara - 9
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
1. 3 -
Nilai Bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer 3 -
3. Kesiapsiagaan Bela Negara 3 -
C. Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar PNS - 18
1. Akuntabilitas PNS 4 -
2. Nasionalisme 4 -
3. Etika Publik 3 -
4. Komitmen Mutu 3 -
5. Anti Korupsi 4 -
Agenda 3 : Kedudukan dan Peran PNS
D. - 9
dalam NKRI
1. Manajemen ASN 3 -
2. Whole of Government 3 -
3. Pelayanan Publik 3 -
E. Agenda 4 : Habituasi - 6
1. Konsepsi Habituasi dan Aktualisasi 3 -
2. Penjelasan Aktualisasi 3 -
F. Evaluasi Akademik 3 3
TOTAL 48
b. Distance Learning
Distance Learning merupakan bentuk pembelajaran kolaboratif
yang dilaksanakan melalui e-learning (learning management
system) dan aktualisasi di tempat kerja.
1) E-Learning
Distance learning melalui e-learning dilaksanakan secara
terstruktur di dalam kelompok coaching selama 217 (dua
ratus tujuh belas) JP melalui pembelajaran daring yang
bersifat asynchronous (async) dan synchronous (sync)
yang dilaksanakan di tempat kedudukan Peserta.
Sebaran Mata Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci adalah sebagai
berikut:
Kegiatan Belajar (JP)
No. Agenda/Mata Pelatihan Sync Total
Async
Pengampu (JP)
Peserta Materi* Coach*
Agenda 1 : Sikap Perilaku
A. 24 3 - 27
Bela Negara
Wawasan Kebangsaan
1. 9 - - -
dan Nilai-Nilai Bela
Negara
2. Analisis Isu Kontemporer 9 - - -
3. Kesiapsiagaan Bela Negara 6 - - -
Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar
B. 30 3 - 33
PNS
1. Akuntabilitas PNS 6 - - -
2. Nasionalisme 6 - - -
3. Etika Publik 6 - - -
4. Komitmen Mutu 6 - - -
5. Anti Korupsi 6 - - -
Agenda 3 : Kedudukan dan
C. Peran PNS dalam NKRI 24 3 - 27
1. Manajemen ASN 6 - - -
2. Whole of Government 9 - - -
3. Pelayanan Publik 9 - - -
Coaching
4. - - 2 2
Pembelajaran Agenda
1, 2, dan 3
D. Agenda 4 : Habituasi 111 - - 111
1. Merancang Aktualisasi 103 - - -
Pembimbingan Penulisan
2. Rancangan Aktualisasi - - 4 4
Evaluasi Rancangan
3. - - 10 10
Aktualisasi
4. Pembekalan Habituasi 8 - -
E. Evaluasi Akademik 3 - - 3
TOTAL 192 9 16 217

2) Aktualisasi

Pembelajaran aktualisasi dilaksanakan secara terstruktur di


Tempat Kerja asal Peserta selama 320 (tiga ratus dua
puluh) JP atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Perincian jumlah JP pembelajaran aktualisasi adalah 60
(enam puluh) menit jam kerja, dibagi 45 (empat puluh
lima) menit Jam Pelatihan, dikalikan 8 (delapan) jam kerja
efektif, dikalikan waktu pembelajaran di tempat kerja
selama 30 (tiga puluh) hari kerja.
Pembagian aktivitas pembelajaran secara terperinci adalah
sebagai berikut:
No Hari Aktualisasi Kegiatan Belajar
1. Hari ke-1 sampai 1. Melaksanakan kegiatan
dengan hari ke-28 Aktualisasi di tempat kerja;
2. Melakukan Coaching
Jarak Jauh (e-mail, instant
message, dan lain-lain)
atau e-Coaching;
3. Melaksanakan
pembelajaran
Asynchronous;
4. Membuat catatan
pelaksanaan aktualisasi; dan
5. Membuat rancangan
laporan aktualisasi.

2. Hari ke-29 dan 1. Membuat Rancangan Tindak


hari ke-30 Lanjut Hasil Aktualisasi; dan
2. Membuat rancangan Bahan
Paparan Aktualisasi

c. Pembelajaran Klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan


Dasar CPNS

Pembelajaran klasikal ini merupakan bentuk pembelajaran


kolaboratif di tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.

Pembelajaran klasikal dilaksanakan secara terstruktur di dalam


kelas yang bersifat tematik selama 62 (enam puluh dua) JP di
tempat penyelenggaraan Blended Learning.

Sebaran Mata Pelatihan dan jumlah JP secara terperinci adalah


sebagai berikut
Total
No. Mata Pelatihan
(JP)
A. Tema: Kebijakan dan Kebersamaan
C: Kebijakan Pengembangan Sumber Daya
2
Manusia Aparatur dan Nilai-Nilai ASN
Overview Kebijakan Penyelenggaraan
1
Pelatihan Dasar CPNS
Dinamika Kelompok 3
Pembinaan Sikap Perilaku 5
C: Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) 2

B. Tema : Internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS


C: Etika dan Integritas ASN 2
Pembelajaran Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar PNS
7
Tema: Pembentukan Sikap Perilaku Bela Negara
C.

Pembelajaran Agenda 1 : Sikap Perilaku Bela


12
Negara
Tema: Penguatan Pemahaman Agenda 3
D.
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
C: Profesionalisme ASN 2
Pembelajaran Agenda 3 : Kedudukan dan
7
Peran PNS dalam NKRI
E. Tema: Aktualisasi Profesionalisme PNS
Pembimbingan Praevaluasi Aktualisasi 6
Evaluasi Seminar Aktualisasi 10
F. Tema: Profesionalisme PNS
Review Kebijakan Penyelenggaraan
3
Pelatihan
Penutupan /Pelepasan Peserta
TOTAL 62
Keterangan : Simbol huruf “C” adalah mata pelatihan yang
diberikan oleh Penceramah.

E. Pengalaman Belajar
1. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS

a. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara

Pengalaman belajar pada agenda ini diperoleh melalui


serangkaian pengalaman belajar secara daring dan klasikal
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mulai dari membaca
materi pelatihan, mendengar dan berdiskusi serta simulasi dan
menonton film pendek, serta pembelajaran praktik langsung
secara klasikal melalui kegiatan pembelajaran Semangat Bela
Negara yang terkait substansi Mata Pelatihan. Selanjutnya
dilakukan pula refleksi terhadap pengalaman tersebut, sehingga
di penghujung pembelajaran Peserta menunjukkan sikap dan
perilaku bela negara selama penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS, baik tempat pelatihan ataupun pada saat pelaksanaan
aktualisasi di tempat kerja pada agenda habituasi.
b. Agenda Nilai- nilai Dasar PNS

Pengalaman belajar pada agenda ini diperoleh melalui


serangkaian pengalaman belajar secara daring dan klasikal yang
dilaksanakan mulai dari membaca materi pelatihan, melakukan
kegiatan yang terkait substansi Mata Pelatihan, melakukan
refleksi terhadap pengalaman tersebut, mendengar dan
berdiskusi serta simulasi, menonton film pendek, dan membahas
kasus, menyaksikan tokoh panutan untuk membentuk dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS.
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Pengalaman
belajar pada agenda ini diperoleh melalui serangkaian
pengalaman belajar secara daring dan klasikal yang
dilaksanakan mulai dari membaca materi pelatihan, melakukan
refleksi terhadap pengalaman tersebut, mendengar dan
berdiskusi, serta simulasi, menonton film pendek, dan
membahas kasus, menyaksikan tokoh panutan.
d. Agenda Habituasi

Pengalaman belajar pada agenda ini diperoleh melalui


serangkaian pengalaman belajar secara daring dan klasikal,
untuk mendapatkan pemahaman tentang konsepsi aktualisasi
dan pembelajaran aktualisasi, kemampuan menyintesiskan
substansi Mata Pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi,
mendapatkan bimbingan penulisan rancangan aktualisasi,
melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, melaksanakan
rancangan aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan
aktualisasi, menyiapkan rencana presentasi laporan
pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi.
Pengalaman belajar untuk Orientasi Peserta Pelatihan adalah sebagai
berikut:
Untuk Blended Learning

1) Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS


Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan
mulai dari membaca materi, mendengar, dan berdiskusi. Di
penghujung pembelajaran Peserta mampu menjelaskan
dasar hukum kebijakan penyelenggaraan, tujuan,
sasaran, kompetensi, Kurikulum, evaluasi, esensi
pembelajaran klasikal sebagai rangkaian pembelajaran
pada program Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan
secara Blended Learning, fasilitas pendukung Pelatihan dan
pemanfaatannya, dan tata tertib penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS secara klasikal.
2) Dinamika Kelompok

Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan


mulai dari membaca materi, mendengar, berdiskusi, curah
gagasan, dan bermain peran untuk pengenalan diri sendiri
dan pemahaman terhadap orang lain. Di penghujung
pembelajaran Peserta membuat komitmen kelompok dan
mampu membangun kelompok yang dinamis untuk
mendukung kelancaran proses pembelajaran selama
pelatihan berlangsung.
3) Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
dan Nilai-nilai ASN
Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan
mulai dari membaca materi ceramah, mendengar dan
berdiskusi untuk memberikan pemahaman terkait
dengan kebijakan pengembangan sumber daya manusia
aparatur untuk mendukung tugas pembangunan dan tugas
pemerintahan dalam rangka membangun kesadaran akan
pentingnya pengembangan kompetensi diri dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga
membentuk persepsi diri PNS profesional sebagai pelayan
masyarakat.
4) Etika dan Integritas ASN

Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan


mulai dari membaca materi ceramah, mendengar dan
berdiskusi untuk memberikan pemahaman terkait
dengan etika, moral, dan integritas ASN untuk mendukung
tugas-tugas pembangunan dan tugas pemerintahan sesuai
bidang tugasnya, sehingga membentuk persepsi diri PNS
yang beretika dan berintegritas sebagai pelayan
masyarakat.
5) Profesionalisme ASN

Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan


mulai dari membaca materi ceramah, mendengar, dan
berdiskusi untuk memberikan pemahaman terkait
dengan sikap dan perilaku profesional untuk mendukung
peningkatan kinerja individu dan organisasi melalui
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga membentuk
persepsi diri PNS profesional sebagai pelayan masyarakat.
6) Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL) Pengalaman
belajar pada Mata Pelatihan ini diperoleh melalui membaca
materi ceramah, mendengar, dan berdiskusi untuk
memberikan pemahaman terkait dengan visi, misi, tugas,
fungsi, kebijakan, nilai-nilai organisasi, dan kinerja
organisasi instansinya, sehingga membentu persepsi diri
PNS Profesional dalam memberikan pelayanan masyarakat,
di penghujung pembelajaran, Peserta menunjukkan
pemahamannya terhadap visi, misi, tugas, fungsi, kebijakan
instansi, nilai-nilai dan kinerja organisasi instansinya.
7) Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Pengalaman
belajar pada Mata Pelatihan ini diberikan mulai dari
membaca materi, mendengar, dan berdiskusi, di
penghujung pembelajaran Peserta mampu menjelaskan
pengembangan kompetensi hasil aktualisasi pada
pembelajaran agenda habituasi Pelatihan Dasar CPNS.
2. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas,
diuraikan sebagai berikut:
a. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Administratif
Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan dalam Kurikulum
penguatan kompetensi teknis umum/ administrasi yang
diberikan melalui serangkaian pengalaman belajar di tempat
kerja, dengan menerapkan prinsip pembelajaran orang
dewasa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
yang bersifat umum/administratif, dapat diamati dan diukur
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan jabatan
selama penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
b. Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Substantif
Pengalaman belajar pada Mata Pelatihan dalam Kurikulum
penguatan kompetensi teknis substantif yang diberikan melalui
serangkaian pengalaman belajar di tempat kerja dengan
menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa untuk
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat
teknis substantif, dapat diamati dan diukur sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan tugas dan jabatan selama
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.

F. Media Pembelajaran

1. Agenda sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Media pembelajaran yang dipergunakan sebagai berikut, antara lain:
a. bahan bacaan;
b. bahan tayang;
c. bahan pembelajaran multimedia singkat (micro learning);

d. bahan rekaman audio;

e. bahan rekaman audio video;

f. film pendek;

g. bahan permainan;

h. bahan tokoh panutan; dan

i. kasus.

2. Agenda Habituasi

Media pembelajaran yang dipergunakan sebagai berikut, antara lain:


a. bahan bacaan semua Mata Pelatihan pada agenda nilai-nilai
dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI;
b. bahan tayang pada semua Mata Pelatihan pada agenda nilai-
nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI;
c. bahan bacaan agenda habituasi; dan

d. bahan tayang agenda habituasi.

3. Orientasi Peserta Pelatihan

Media yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

a. bahan bacaan;

b. bahan tayang; dan

c. bahan-bahan lainnya yang diperlukan

4. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Media yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. bahan bacaan;
b. bahan tayang; dan

c. bahan-bahan lainnya yang diperlukan.


BAB III
PENYELENGGARAAN

A. Tenaga Pelatihan

1. Tenaga Pelatihan
Tenaga pelatihan dalam penylengaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Gelombang I
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari :
a) Penceramah merupakan pejabat setingkat pimpinan tinggi pratama atau yang lebih
tinggi yang memberikan wawasan pengetahuan dan/atau berbagi pengalaman sesuai
dengan keahliannya kepada peserta Pelatihan pada pembelajaran Kebijakan
Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan MTSL;
b) Pengajar merupakan orang yang memberikan informasi dan pengetahuan dan
memfasilitasi peserta dalam suatu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas:
Pengampu genda (Widyaiswara atau pegawai ASN lainnya), Penguji ( evaluasi akademik
dan evaluasi aktualisasi) dan Pembimbing (coach danmentor)
(c) Pengelola Penyelenggara Lembaga Pelatihan Terakreditasi yaitu Pegawai ASN dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi dan/atau Jabatan Administrasi yang bertugas pada Lembaga
Pelatihan Terakreditasi;
(d) Pearson In Charge (PIC) merupakan tenaga teknis yang bertanggung jawab
mengendalikan jalannya Pelatihan secara Blended Learning khususnnya pada Learning
Managemen System (LMS)
(d) Penjamin mutu merupakan Pegawai ASN dan Praktisi yang bertugas melakukan
penjaminan mutu program pelatihan pada Lembaga Pelatihan Terakreditasi.
(6) Pendamping merupakan tenaga pelatihan yang bertugas mendampingi peserta
dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, sikap perilaku, kebersamaan dengan
fokus pada penguatan fisik/jasmani, rohani dan spiritual selama pelatihan baik
secara Daring maupun klasikal

B. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Gelombang Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ini mengutamakan pembelajaran orang
dewasa (Andragogi), yaitu mengutamakan partisipasi aktif peserta meliputi :
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi informasi
3. Tugas kelompok/individu
4. Role Play
5. Brain Storming
6. Games
7. Study Kasus
8. Melakukan presentasi
9. Dll

C. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan


1. Tempat
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Gelombang I Pemeintah Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2019 dilaksanakan di Tempat Tugas masing-masing peseta dan Balai Diklat
BPSDM Kalukku Mamuju saat tahapan pelatihan klasikal

2. Waktu Penyelenggaraan Pelatihan


Waktu penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan dengan
metode Blended Learning dilaksanakan selama 647 JP (enam ratus empat
puluh tujuh Jam Pelajaran) @ 45 Menit yang dilaksanakan secara terpadu
dengan memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan
proses pembelajaran secara daring.

D. Sertifikat
1. Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Angkata … Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat yang telah menyelesaikan seluruh program pelatihan dengan baik dan
dinyatakan lulus, diberikan sertifikat;
2. Peserta yang tidak lulus akan diberikan serat keterangan telah mengikuti pelatihan; dan
3. Jenis dan bentuk, serta ukuran Sertifikat dan Surat Keterangan pelatihan di tetapkan olh
Kepala Lembaga Administrasi Negara

E. Sarana dan Prasarana Pelatihan


Pelatihan Dasar CPNS menggunakan prasarana yang responsive gender. Prasarana
yang diperlukan dalam Pelatihan Dasar CPNS terdiri atas :
a. Sarana
1) papan tulis;
2) standing Flipchart;
3) sound system;
4) FD dan/atau compact disc;
5) komputer/laptop;
6) LCD Projector;
7) jaringan Wireless fidelity (Wi-fi);
8) buku referensi;
9) modul/bahan ajar;
10) bank kasus, Video dll
b. Sarana prasarana
1) aula;
2) ruang kelas;
3) ruang diskusi;
4) ruang kantor;
5) lapangan kebugaran atau olah raga;
6) asrama bagi peserta;
7) wisma tenaga pelatihan;
8) ruang makan;
9) unit kesehatan; dan
10) tempat ibadah.

F. Evaluasi
Evaluasi peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Gelombang I Pemerintah Provinsi Sulawesi
Barat dilakukan melalui Evaluasi Peserta, Tenaga Pelatihan dan penyelenggara
1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap peserta meliputi : evaluasi sikap perilaku (15%), evaluasi akademik
(20%), evaluasi rancangan aktualisasi (20%), Evaluasi pelaksanaan aktualisasi melalui
seminar (30%) dan evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas serta evaluasi
akhir (15%)
2. Evaluasi tenaga pengajar dilakukan oeleh peserta, yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan dan kepatutan dalam sikap dan perilaku sebagai tenaga pengajar.
Informasi yang diperoleh dari persepsipara peserta terhadap para pengajar ini penting
sebagai umpan balik bagi tenaga pengajar untuk memperbaiki kualitas mengajarnya.
3. Evaluasi Penyelenggara
Evaluasi penyelenggara dilakukan oleh peseta, sebagai bahan masukan bagi
penyelenggara dalam rangka perbaikan penyelenggaraan diklat berikutnya.
BAB IV
TATA TERTIB DAN INFORMASI
TEKNIS PENYELENGGARAAN

A. Kode Sikap Perilaku dan Tata Tertib Peserta Pelatihan


1. Kode Sikap dan perilaku
Kode sikap perilaku Peserta adalah pedoman berperilaku peserta selama
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS di tempat Pelatihan dan di tempat kerja.
Rincian Kode sikap perilaku Pelatihan Dasar CPNS adalah sebagai berikut:
(a) hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan
jadwal pada tiap tahapan pelatihan tidak kurang dari 95 persen atau setara dengan
2 sesi pembelajaran;
(b) menghormati tenaga pengajar, penyelenggara, dan sesama peserta lainnya;
(c) menyelesaikan semua tugas pada tiap tahapan pelatihan yang diberikan
oleh penceramah, pengajar, dan penyelenggara Pelatihan yang di upload melalui
Learning Managemen Sistem (LMS) maupun secara fisik;
(d) Wajib menggunakan Laptop saat pelatihan tahap Distansing Learning (Daring),
dengan menampilkan Video dan menggunakan baground yang telah ditentukan
panitia.
(e) Mematikan mikrofon (posisi mute) saat pelatihan daring belangsung , menggunakan
fasilitas Raise Hand saat bertanya atau menggunakan kolom Chat
(f) berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan Pelatihan; dan
(g) berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan
Pelatihan.
(h) tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;
(i) tidak membawa senjata ke dalam tempat Pelatihan pada saat
klasikal;
(j) tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama mengikuti Pelatihan;
(k) tidak memberi gratifikasi kepada Penceramah, Widyaiswara, Pengelola, dan
Penyelenggara Pelatihan;
(l) tidak melakukan pelanggaran norma, hukum, moral dan susila selama mengikuti
Pelatihan; dan
(m) tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan zat-zat
adiktif lainnya di dalam tempat Pelatihan.

Pelanggaran terhadap kode sikap perilaku Pelatihan Dasar CPNS , diberikan sanksi
sebagai berikut:
a. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (a). Pada rentang 1 sesi pertama diberikan
peringatan lisan, pada rentang 1 sesi kedua diberi surat teguran, dan pada sesi
berikutnya peserta dipulangkan ke Instansi Pemerintah asal peserta dengan
diberikan surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang
menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS.
b. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (b) sampai dengan huruf (i),
pelanggaran pertama diberikan peringatan secara lisan, pelanggaran
kedua diberi surat teguran, dan pelanggaran ketiga peserta dipulangkan ke
Instansi Pemerintah asal peserta dengan diberikan surat pengantar dari
pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi; dan
c. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (j) sampai dengan (m), peserta
dipulangkan ke Instansi Pemerintah asal peserta dengan diberikan surat
pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi.

2. Tata tertib di ruang Zoom Meeting maupun dalam kelas


a. Dalam mengikuti kegiatan diruang kelas atau ruang diskusi, peserta diklat menempati
tempat duduk sesuai dengan papan nama masing-masing yang sudah diatur
penyelenggara.
b. Untuk mengajikan pertanyaan dalam kelas :
- Peserta menyebut nama lengkap dengan instansi asal;
- Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan sopan;
- Disarankan memberikan konsep atau pemkiran lain dengan argumentasi yang tepat;
- Peserta lainnya agar mendengarkan mendengarkan dengan saksama dan
memberikan komentar secara proporsional dan professional
c. Mengisi fomulir penilaian terhadap penceramah/narasumber;
d. Telepon genggam, wajib di silent atau dinon-aktifkan selama kegiatan belajar dalam
kelas;
e. Tidak diperbolehkan meneima telpon di dalam kelas.

3. Pakaian
Selama kegiatan pembelajaran peserta pelatihan wajib menggunakan kemeja lengan
panjang warna putih, dasi hitam dan bawahan warna hitam, sedangkan untuk
pembelajaran pada malam hari, jumat dan sabtu menggunakan batik/kain motif tradisional.

4. Tata Tertib Lain


a. Selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Gelombang I Pemerintah Provinsi Sulawesi
Barat peserta tidak menerima penugasan lainnya dari instansi asalnya. Apabila ada
tamu atau staf dari instansi yang ingin menemui peserta, disarankan pada jam
istirahat.
b. Peserta yang berhalangan mengikuti program Pelatihan Dasar CPNS Gelombang I
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat lebih dari 2 sesi atau 6 JP secara kumulatif dari
keseluruhan program, baik karena alasan kesehatan maupun sebab lain, dinyatakan
Tidak Lulus.

A. Asrama Saat Pelatihan Klasikal


1. Penempatan Kamar Peserta Saat Pembelajaran Tahap Klasikal
a. Selama mengkuti program Pelatihan Dasar CPNS Gelombang I Pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat peserta diwajibkan tinggal di asrama dengan menempati
kamar yang telah ditentukan oleh penyelenggara.
b. Sebelum Asrama peserta Wajib membawa Surat Seterangan Negatif Covid-19
dibuktikan dengan hail pemeriksaan Rapid Antigen dan atau melampirkan
Sertifikat telah selesai menjalani vaksin Covid-19 dua tahap.
c. Selama di Asrama, peserta wajib menerapkan Protokol Kesehatan 3M yakni rajin
mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir paling kurang 20 detik,
menjaga jarak dan memakai masker
d. Peserta tidak diperkenankan pindah kamar, kecuali terdapat hal-hal yang
penting dengan persetujuan dari penyelenggara.
e. Peserta sudah harus masuk asrama selambat-lambatnya satu har sebelum
pembukaan program diklat dan waktu untuk masuk asrama dimulai pukul 12.00
WITA pada hari yang ditentukan.
f. Peserta tidak diperkenankan menempelkan nama atau identitas lainnya didepan
pintu kamarnya atau didalam kamar masing-masing.
g. Kepada peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang…….. Pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat tidak diperkenankan membawa perangkat elektronik
kecuali laptop, kamera dan HP beserta chargernya.
2. Ketentuan Tinggal Dan Ijin Meninggalkan Asrama
a. Ketentuan Tinggal di asrama
1. Peserta wajib menjaga, memperhatikan, mengawasi barang milik pribadi
masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Khusus
untuk hari jumat dan pada saat peserta meninggalkan kamar/kampus,
semua barang-barang berharga agar tidak ditinggalkan di asrama.
2. Peserta senantiasa memelihara dan menjaga perlengkapan asrama dan tidak
diperkenankan mengubah letak peralatan dan perlengkapan, kecuali
mendapat izin dari penanggung jawab asrama.
3. Apabila terjadi kerusakan pada perlengkapan asrama akibat kelalaian
peserta, yang bersangkutan mengganti biaya perbaikan
barang/perlengkapan yang rusak sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Barang berharga seperti perhiasan dan lain-lain agar disimpan dengan baik.
Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan
barang tersebut.
5. Tidak ada pelayanan makanan dikamar peserta, kecuali peserta sakit.
6. Peserta dimohon mengenakan pakaian pantas selama berada diluar kamar
masing-masing.
7. Tenggang rasa terhadap teman satu kamar wajib ditegakkan.
b. Ketentuan Ijin Meninggalkan Asrama
1. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan asrama selama tahapan
pelatihan klasikal berlangsung, kecuali ada kepentingan yang mendesak
2. Bagi peserta yang dikarenakan kepentingan yang tidak bias ditunda hendak
meninggalkan sesi pembelajaran, wajib menyampaikan surat permohonan
meninggalkan sesi pembelajaran kepada BPSDM Provinsi Sulawesi Barat
melalui Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan
Fungsional minimal 1 (satu) hari sebelumnya. (Formulir tersedia di
secretariat)
3. Peserta yang sempat keluar asrama wajib melakukan Rapid Antigen lagi
sebelum kembali ke asrama
4. Ketidakhadiran dalam pembelajaran dengan alasan apapun tidak boleh
melebihi 3 (tiga) sesi.
3. Kebersihan
a. Peserta wajib menjaga kebersihan kamar, termasuk tempat tidur, kamar mandi
dan WC.
b. Peserta tidak diperkenankan menempelkan apapun pada dinding kamar.
c. Peserta dapat meminta kepada petugas pembersih asrama untuk
membersihkan kamar bila diperlukan.
d. Peserta tidak diijinkan merokok di kamar tidur.
4. Fasilitas Cucian (Laundry)
a. Selama penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang …….
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Penyelenggara tidak menanggung cucian
(Laundry)
b. Disarankan untuk cucian, bias dicuci sendiri atau memanfaatkan Laundry/dry
clean yang ada di lingkungan sekitar tempat pelaksanaan diklat (dengan biaya
sendiri)
5. Fasilitas Listrik dan AC
a. Peserta harus mematikan lampu dan AC serta peralatan elektronik lainnya bila
meninggalkan kamar.
b. Peserta tidak diperkenankan membawa kulkas, mesin fotocopy,setrika,rice
cooker dan peralatan elektronik lainnya, kecuali leptop.

D. Penyediaan Komsumsi
1. Waktu Makan Pagi, Siang dan Malam
a. Pagi : 06.00 – 08.00 WITA
b. Siang : 12.15 – 13.30 WITA
c. Malam : 18.00 – 19.00 WITA
2. Waktu Kudupan (Snack)
a. Pagi : 10.00 – 10.30 WITA
b. Sore : 15.30 – 16.00 WITA

3. Ketentun Lainnya
a. Guna menjaga kelancaran pelayanan, peserta wajib mengikuti waktu makan
dan kudapan seperti butir 2 kecuali ada perubahan dai penyelenggara.
b. Pelayanan makan pagi, siang, dan malam serta kudapan dilakukan secara
swalayan.
c. Pada waktu makan pagi, siang, dan malam, peserta berpakaian rapid an
pantas, dilarang menggunakan sarung atau celana pendek.
d. Hidangan makan pagi, siang, dan malam hanya tersedia untuk peserta,
narasumber, widyaiswara dan penyelenggara.
e. Peserta yang melakukan “diet” vegetarian atau mempunyai pantangan,
diharapkan memberitahukan kepada penyelenggara sesegera mungking.
f. Peserta, melalui pengurus kelas, dapat mengusulkan menu makanan kepada
penyelenggara.

E. Fasilitas Kesehatan, Parkir dan Lain-lain


1. Kesehatan
Tim medis/kesehatan akan memberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan
tertentu kepada peserta di klinik yang disiapkan oleh penyelenggara pada hari
dan jam kerja yang dilakukan oleh perawat/dokter puskesmas kalukku
2. Sarana Ibadah
a. Masjid/Mushollah
Masjid/Mushollah tersedia disekitar lingkungan pelatihan di Balai Diklat
3. Parkir
a. Tempat parker peserta di dalam lingkungan Balai Diklat (tempat Pelatihan).
Mengingat lapangan parker sangat terbatas, disarankan untuk tidak
membawa mobil saat menginap.
b. Gedung tempat kendaraan ditutup pada pukul 22.00 WITA sampai dengan
pukul 06.00 WITA, kecuali ada ketentuan lain/ijin khusus dari
penyelenggaraan.
c. Kendaraan harap dikunci dan barang-barang berharga tidak ditinggalkan
dalam kendaraan.
d. Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas kehilangan kendaraan dan
barang-barang di dalam kendaraan.
4. Sarana Hiburan
a. Televisi
b. Kantin

4. Kode Sikap Perilaku Peserta


Kode sikap perilaku Peserta adalah pedoman berperilaku peserta selama
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS di tempat Pelatihan dan di tempat kerja.
Rincian Kode sikap perilaku Pelatihan Dasar CPNS adalah sebagai berikut:
(a) hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak kurang dari
95 persen atau setara dengan 2 sesi pembelajaran dari total 64 sesi pembelajaran
di tempat Pelatihan;
(b) menghormati tenaga pengajar, penyelenggara, dan sesama peserta lainnya;
(c) menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh penceramah, pengajar,
dan penyelenggara Pelatihan;
(d) berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan Pelatihan; dan
(e) berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan
Pelatihan.
(f) tidak merokok selama pembelajaran berlangsung; (g) tidak
membawa senjata ke dalam tempat Pelatihan;
(h) tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apapun selama mengikuti Pelatihan;
(i) tidak memberi gratifikasi kepada Penceramah, Widyaiswara, Pengelola, dan
Penyelenggara Pelatihan;
(j) tidak melakukan pelanggaran norma, hukum, moral dan susila selama mengikuti
Pelatihan; dan
(k) tidak membawa dan mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan zat-zat
adiktif lainnya di dalam tempat Pelatihan.
Pelanggaran terhadap kode sikap perilaku Pelatihan Dasar CPNS , diberikan sanksi
sebagai berikut:
a. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (a). Pada rentang 1 sesi pertama
diberikan peringatan lisan, pada rentang 1 sesi kedua diberi surat teguran, dan
pada sesi berikutnya peserta dipulangkan ke Instansi Pemerintah asal peserta
dengan diberikan surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi yang menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS.
b. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (b) sampai dengan huruf (g),
pelanggaran pertama diberikan peringatan secara lisan, pelanggaran
kedua diberi surat teguran, dan pelanggaran ketiga peserta dipulangkan ke
Instansi Pemerintah asal peserta dengan diberikan surat pengantar dari
pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi; dan
c. jika peserta terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran
terhadap kode sikap perilaku huruf (h) sampai dengan (k), peserta
dipulangkan ke Instansi Pemerintah asal peserta dengan diberikan surat
pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi.

Di samping kode sikap perilaku di atas, setiap Lembaga Pelatihan Terakreditasi


dapat memberlakukan tata tertib khusus sesuai dengan lingkungan masing-
masing guna menambah kelancaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
sesuai dengan prinsip pembelajaran orang dewasa. Setiap pelanggaran diberikan
sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya oleh penyelenggara Pelatihan/tim
penegakan kode sikap perilaku yang dibentuk khusus oleh pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi, dengan mempertimbangkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Di samping penerapan kode sikap perilaku di tempat
Pelatihan, peserta juga dituntut menerapkan kode sikap perilaku di tempat
kerja pada saat pembelajaran agenda Habituasi. Setiap Instansi Pemerintah
dapat memberlakukan tata tertib khusus sesuai dengan lingkungan masing-
masing guna menambah kelancaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS.
Setiap pelanggaran terhadap tata tertib khusus diberikan sanksi sesuai dengan
tingkat pelanggarannya oleh PPK peserta atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
PPK peserta melalui unit yang membidangi pengembangan sumber daya
manusia aparatur instansi, dengan mempertimbangkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Evaluasi Pelatihan Dasar CPNS
Evaluasi Pelatihan Dasar CPNS dilakukan melalui Evaluasi
Peserta, Evaluasi Tenaga Pelatihan, dan Evaluasi Penyelenggaraan.
a. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi akademik, evaluasi
aktualisasi, evaluasi sikap perilaku, dan evaluasi penguatan kompetensi teknis
bidang tugas serta evaluasi akhir.
1) Evaluasi Sikap Perilaku
Evaluasi sikap perilaku dilakukan setelah peserta menyelesaikan
pembelajaran agenda sikap perilaku bela negara oleh Penyelenggara
Lembaga Pelatihan Terakreditasi dengan melakukan pemantauan sikap dan
perilaku peserta selama Pelatihan dengan bobot 10% dengan
menggunakan instrumen yang telah disediakan.
2) Evaluasi Akademik
Penilaian akademik diberikan kepada peserta dengan bobot
20% untuk menilai pemahaman peserta pada Mata Pelatihan
agenda nilai-nilai dasar PNS dan agenda kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yang diberikan saat :
a. Evaluasi pada tahapan MOOC dengan bobot 10%
b. Evaluasi tenaga pengajar saat tahapan Distanching Learning dengan bobot
10%
3) Evaluasi Aktualisasi
a) Penilaian Rancangan Aktualisasi Penilaian rancangan aktualisasi
dilakukan melalui presentasi seminar rancangan aktualisasi pada
sesi evaluasi rancangan aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot
sebagai berikut:

Bobot
No. Indikator
(20%)

1. Kualitas penetapan isu 5%


2. Jumlah rencana kegiatan 3%

3. Kualitas rencana kegiatan 5%

4. Relevansi rencana kegiatan dengan Aktualisasi 5%


5. Teknik Komunikasi 2%
Jumlah 20%
(1) Kualitas Penetapan Isu
Level (L) kualitas penetapan isu adalah sebagai berikut:
L Uraian

4 Isu yang diangkat aktual dan berdampak pada unit kerja atau
cakupan yang lebih luas.

3 Isu yang diangkat aktual namun hanya berdampak pada


individu.

2 Isu yang diangkat tidak aktual.


1 Tidak dapat dikategorikan sebagai isu.

(2) Jumlah Kegiatan


Level (L) jumlah kegiatan adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Terdapat lebih dari 3 kegiatan


3 Terdapat 3 kegiatan

2 Terdapat 2 kegiatan.
1 Terdapat 0-1 kegiatan.

(3) Kualitas kegiatan


Level (L) kualitas kegiatan adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Kegiatan yang dipilih relevan dengan penyelesaian isu,


penyusunan tahapan tergambar jelas.

3 Kegiatan yang dipilih relevan dengan penyelesaian isu,


penyusunan tahapan tidak tergambar jelas.

2 Kegiatan yang dipilih kurang relevan dengan


penyelesaian isu, penyusunan tahapan tergambar dengan
jelas.

1 Kegiatan yang dipilih tidak relevan Dengan


penyelesaian isu, penyusunan tahapan Tidak
tergambar dengan jelas.

(4) Relevansi kegiatan dengan Aktualisasi


Level (L) relevansi kegiatan dengan Aktualisasi adalah sebagai
berikut:

L Uraian

4 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran


PNS dalam NKRI yang mendasari kegiatan relevan dengan
seluruh kegiatan yang telah ditetapkan.

3 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan peran dan


kedudukan PNS dalam NKRI yang mendasari kegiatan
relevan dengan sebagian besar kegiatan yang telah
ditetapkan.

2 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI yang mendasari kegiatan relevan dengan
separuh kegiatan yang telah ditetapkan.

1 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI yang mendasari kegiatan relevan dengan
sebagian kecil kegiatan yang telah ditetapkan.

(5) Teknik Komunikasi


Level (L) teknik komunikasi adalah sebagai berikut:
L Uraian

4 Peserta mampu menjelaskan rancangan aktualisasi dengan


baik, dan mampu merespons pertanyaan.

3 Peserta mampu menjelaskan rancangan aktualisasi dengan


baik, tetapi kurang mampu merespons pertanyaan.

2 Peserta kurang mampu menjelaskan Rancangan


aktualisasi dan kurang mampu Merespons
pertanyaan.

1 Peserta tidak mampu mempresentasikan rancangan aktualisasi.

Penilaian rancangan aktualisasi dengan menggunakan instrumen


sebagaimana dimaksud dalam Formulir 5 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Lampiran Peraturan Lembaga ini, sedangkan
rekapitulasi evaluasi rancangan aktualisasi dengan menggunakan
instrumen sebagaimana dimaksud dalam Formulir 6 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Lampiran Peraturan
Lembaga ini.

b) Penilaian Pelaksanaan Aktualisasi


Penilaian pelaksanaan aktualisasi dilakukan melalui presentasi
seminar pelaksanaan Aktualisasi pada sesi evaluasi pelaksanaan
Aktualisasi dengan indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:

No. Indikator Bobot (30%)

1. Kualitas pelaksanaan kegiatan 5%

2. Kualitas aktualisasi 20%

3. Teknik komunikasi 5%
Jumlah 30%

(1) Kualitas pelaksanaan kegiatan


Level (L) kualitas pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Peserta mampu melaksanakan seluruh kegiatan dan melahirkan


gagasan kreatif dengan persetujuan pembimbing.

3 Peserta mampu melaksanakan sebagian besar kegiatan


dan melahirkan gagasan kreatif dengan persetujuan
pembimbing.

2 Peserta mampu melaksanakan separuh kegiatan dan melahirkan


gagasan kreatif dengan persetujuan pembimbing.

1 Peserta mampu melaksanakan sebagian kecil kegiatan


dan melahirkan gagasan kreatif dengan persetujuan
pembimbing.
(2) Kualitas Hasil Aktualisasi
Level (L) kualitas Aktualisasi adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI yang mendasari kegiatan bermanfaat bagi
stakeholder dan/atau pimpinan, berkontribusi terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, serta
memperkuat nilai organisasi.

3 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI yang mendasari kegiatan hanya bermanfaat
bagi stakeholder atau pimpinan, tetapi kontribusinya terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, serta
memperkuat nilai organisasi tidak tergambar dengan jelas.

2 Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI yang mendasari kegiatan terjadi, tetapi tidak
terurai dengan jelas.

1 Tidak terjadi Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan


kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

Level (L) kualitas teknik komunikasi pada saat


presentasi seminar hasil Aktualisasi adalah sebagai
berikut:

(3) Teknik Komunikasi

L Uraian

4 Peserta mampu menjelaskan hasil aktualisasi dengan


baik dan mampu merespon pertanyaan.

3 Peserta mampu menjelaskan hasil aktualisasidengan baik, tetapi


kurang mampu merespon pertanyaan.

2 Peserta kurang mampu menjelaskan Hasil


aktualisasidan Kurang mampu merespon
pertanyaan.

1 Peserta tidak mampu mempresentasikan Hasil


aktualisasi.

Penilaian pelaksanaan aktualisasi dengan menggunakan instrumen


sebagaimana dimaksud dalam Formulir 7 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Lampiran Peraturan Lembaga ini, sedangkan
rekapitulasi penilaian pelaksanaan aktualisasi dengan menggunakan
instrumen sebagaimana dimaksud dalam Formulir 8 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Lampiran Peraturan
Lembaga ini. Di samping penilaian tersebut, Pembimbing (Coach dan
Mentor) memberikan penilaian deskriptif mengenai kemampuan peserta
Pelatihan Dasar CPNS selama proses pembelajaran aktualisasi di
tempat kerja. Penilaian deskriptif rancangan aktualisasi ini
dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagaimana dimaksud
dalam Formulir 9 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Lampiran Peraturan Lembaga ini, sedangkan untuk penilaian
deskriptif untuk aktualisasi dilakukan dengan menggunakan
instrument sebagaimana dimaksud dalam Formulir 10 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Lampiran Peraturan Lembaga
ini.

Nilai indikator rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi yang


diperoleh pada setiap level nilai ditetapkan melalui nilai konversi dari
masing-masing level sebagai berikut:
Level Nilai

4 80,01 – 100

3 70,01 – 80,00

2 60,01 – 70,00
1 0 – 60

4) Evaluasi Penguatan Kompetensi Bidang Tugas


Evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas dilakukan
setelah peserta menyelesaikan pembelajaran pada Kurikulum penguatan
kompetensi teknis bidang tugas. Penyelenggaraan evaluasi dilakukan
oleh Instansi Pemerintah asal peserta melalui unit yang mengelola
pengembangan sumber daya manusia aparatur Instansi. Rekapitulasi
perolehan nilai peserta pada Kurikulum penguatan kompetensi teknis
bidang tugas diberikan bobot 15%

5) Evaluasi Akhir
Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta
Pelatihan Dasar CPNS oleh Tim yang ditetapkan oleh Lembaga
Pelatihan Terakreditasi yang menyelenggarakan Pelatihan. Susunan Tim
adalah sebagai berikut:
a) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang menyelenggarakan
Pelatihan;
b) Penanggung jawab Evaluasi Program;
c) Tim Penjamin Mutu Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang
menyelenggarakan Pelatihan dan/atau Pejabat dari LAN;
d) Coach; dan
e) Penyelenggara sebagai anggota.

Pada setiap kriteria penilaian harus memenuhi batas nilai kelulusan


(passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh puluh). Apabila dari
kriteria penilaian ada yang belum memenuhi batas nilai
kelulusan, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan remedial.
Selanjutnya dilakukan rekapitulasi hasil evaluasi akademik, evaluasi
aktualisasi, evaluasi sikap perilaku, dan evaluasi penguatan kompetensi teknis
bidang tugas sesuai pembobotan masing- masing, sehingga menghasilkan
nilai akhir. Dalam menetapkan nilai akhir, Tim mempertimbangkan
penilaian deskriptif dari Pembimbing (Coach dan Mentor) dan
penetapan nilai akhir dengan menggunakan instrumen sebagaimana
dimaksud dalam Formulir 12 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Lampiran Peraturan Lembaga ini.
b. Evaluasi Tenaga Pelatihan
1) Evaluasi Penceramah
Evaluasi penceramah dilakukan oleh peserta dan Tim Evaluator
Widyaiswara yang ditetapkan oleh Pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi. Aspek yang dinilai adalah:
a) penguasaan materi;
b) cara penyajian materi;
c) cara menjawab pertanyaan dari peserta; dan
d) pemberian motivasi dan inspirasi kepada peserta.

Penilaian terhadap penceramah oleh peserta dan Tim Evaluator


Widyaiswara dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan.
2) Evaluasi Pengajar

a) Pengampu Materi
Evaluasi pengampu materi dilakukan oleh peserta dan
Tim Evaluator Widyaiswara.
Aspek yang dinilai oleh peserta adalah:
(1) penguasaan materi;
(2) sistematika dan cara penyajian;
(3) ketepatan waktu dan kehadiran;
(4) penggunaan metode dan sarana Pelatihan;
(5) sikap dan perilaku;
(6) kerapihan berpakaian;
(7) cara menjawab pertanyaan dari peserta;
(8) penggunaan bahasa;
(9) pemberian motivasi kepada peserta; dan
(10)kerjasama antar widyaiswara (dalam tim).

b) Penguji
Evaluasi penguji dilakukan oleh peserta dan Coach di tempat Pelatihan.
Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan menggali potensi belajar; dan
(2) pemberian motivasi dan inspirasi.

Penilaian terhadap penguji oleh peserta dengan menggunakan


instrumen yang telah disiapkan panitia.
c) Coach
Evaluasi Coach dilakukan oleh peserta. Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan membimbing;
(2) ketepatan waktu dan kehadiran;
(3) penggunaan metode dan media pembimbingan;
(4) sikap dan perilaku; dan
(5) pemberian motivasi dan inspirasi.

Evaluasi Coach dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan


panitia
d) Mentor
Evaluasi Mentor dilakukan oleh peserta. Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan membimbing;
(2) penggunaan metode dan media pembimbingan; dan
(3) pemberian motivasi dan inspirasi.

Evaluasi Mentor dilakukann dengan menggunakan instrumen yang telah


disiapkan panitia.

c. Evaluasi Penyelenggaraan

Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi dari sertifikat


kompetensi yang dimiliki oleh pengelola dan penyelenggara Pelatihan.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
1) Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a) kesesuaian perencanaan dengan standar program
Pelatihan; dan
b) penyampaian rencana Pelatihan kepada LAN.
2) Pengorganisasian program Pelatihan, dengan indikator:
a) keputusan Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi mengenai
Panitia Penyelenggara Pelatihan; dan
b) uraian tugas Panitia Penyelenggara Pelatihan.
3) Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a) kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
b) koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
c) penyampaian laporan penyelenggaraan Pelatihan kepada
Kepala LAN.
Untuk penyelenggara Pelatihan, meliputi:
1) Pelayanan kepada peserta, dengan indikator:
a) kelengkapan informasi Pelatihan;
b) ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang makan, toilet, dan
prasarana lainnya;
c) ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas olah raga, kesehatan,
tempat ibadah dan sarana lainnya; dan
d) ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan.
2) Pelayanan kepada Widyaiswara dan tenaga Pelatihan lainnya dengan
indikator:
a) kelengkapan informasi Pelatihan;
b) ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan tenaga
Pelatihan lainnya;
c) responsivitas terhadap kebutuhan Widyaiswara dan tenaga
Pelatihan lainnya terkait proses pembelajaran;dan
d) ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian sarana pengajaran
dalam kelas.
3) Pengadministrasian Pelatihan, dengan indikator:
a) kelengkapan surat menyurat;
b) ketersedian instrumen-instrumen penilaian; dan
c) file keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara Pelatihan dilakukan oleh Tim
Evaluator yang ditetapkan oleh pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi,
termasuk oleh peserta sebagai pembanding, bekerja sama dengan unit kerja yang
menyelenggarakan urusan di bidang sumber daya manusia pada Instansi
Pemerintah asal Peserta dan/atau dapat melibatkan LAN.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh Tim Evaluator kepada pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan panitia penyelenggara bersangkutan
sebagai masukan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan
penyelenggaraan pada masa mendatang.

Mamuju, 20 Maret 2021


Mengetahui
Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Barat Ketua Penyelenggara

Dr.Yakub F.Solon, SH,M.Pd Drs. W a h y u


NIP 19651005 198812 1 002 NIP 19660324199002 1 004

Lampiran
Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Metode Blanded Pemerintah Provinsi Sulawesi
Barat Gelombang I

Anda mungkin juga menyukai