Tujuan / Hasil Belajar Melakukan pembelajaran secara mandiri dengan berbagai variasi materi
pembelajaran yang telah tersedia dan dapat menyerap sebanyak-banyaknya sumber
pembelajaran yang ada.
Materi Pokok 1
Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Bangsa Indonesia sedang berbenah untuk bersaing dengan Negara maju dan bisa
beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Maka bangsa Indonesia
mempersiapkan pembenahan SDM salah satunya Sumber Daya Aparatur atau
ASN yang kompenten dan profesional dan sebagai aparatur strategis dalam
reharepoblik dan birokrasi. Pembenahan ASN mulai dari rekutmen sampai
pada pemenuhan pembenahan kompentensinya. Orientasi menjadi fondasi
penting bagi ASN agar mampu menghadapi era inflansi dan juga tantangan
dunia. Melalui MOOC ini ASN bisa belajar mandiri dengan berbagai fariasi
pembelajaran yang dapat dikembangkan skema kolaboratif, aktualisasi dan
penguatan secara klasikal.
V. Loyal
Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal;
Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah; dan
Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal secara tepat
pada setiap materi pokok.
VI. Adaptif
Memahami pentingnya mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
Menjelaskan adaptif secara konseptual-teoritis yang terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan;
Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) adaptif;
Memberikan contoh perilaku dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas, bertindak proaktif; dan
Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan adaptif secara tepat.
VII. Kolaboratif
a. Menjelaskan berbagai konsep kolaborasi, collaborative governance,
serta Whole of Government; dan
b. Dapat menganalisis praktik kolaborasi di organisasi pemerintah
Materi Pokok 1 Dalam penyelenggaraan pelayanan public pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warganegaranya. Tidak hanya terkait dengan
Berorientasi Pelayanan bentuk dan jenispelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokr i wajib
mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat. Citra positif ASN sebagai
pelayan public terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum, menyapa dan
member salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan tepat
waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda untukmemilih
layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan, keinginan dan
tekad memberikan pelayanan yang prima.Berorientasi Pelayanan merupakan
salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat.
Materi Pokok 2 Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
Akuntabel sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Kemampuan menggunakan kekayajan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak
menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanang kepada masyarakat. Aulich (2011)
bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik
akan mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan
Transparansi. Integritas adalah konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato,
dalam The Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan
bernegara. Semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para
penyelenggara negara, pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak
sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan,
Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja
ASN yang akuntabel.
Materi Pokok 3 Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi
bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi
Kompeten pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan
yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis
dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang
berubah cepat.
Berkinerja yang BerAkhlak:
1. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan
publik. Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak.
2. Meningkatkan kompetensi diri:
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan.
Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan eutagogi atau
disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan
berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet
Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis
online network.
Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau
instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain.
Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang
mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi
dan atau luar organisasi.
3. Membantu Orang Lain Belajar:
Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor
termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu
aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs
and Open Forums).
Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah,
disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned).
4. Melakukan kerja terbaik:
Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan
karya manusia.
Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak
dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
Materi Pokok 4 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dan tulisan kata
„harmonis‟ yang benar:
Humoris • har·mo·nis a bersangkutpautdng (mengenai) harmoni; seiasekata;
• meng·har·mo·nis·kan v menjadikanharmonis;
• peng·har·mo·nis·an n proses, cara, perbuatanmengharmoniskan;
• ke·har·mo·nis·an n perihal (keadaan) harmonis; keselarasan; keserasian: ~ dl
rumah tangga perlu dijaga Membangun budaya harmonis tempat kerja yang
harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang
positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi
potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis
harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan
bermasyarakat.
Materi Pokok 5 1. Konsep Loyal
Loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita
Loyal organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan
dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh
pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri.
2. Panduan perilaku/kode etik Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta setia kepada NKRI serta pemerintahan yang saha
b. Menjaga nama baik sesame ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Materi Pokok 6 Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
Adaptif budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya
tujuan organisasi ,tingkat kepercayaan, perilaku tanggungjawab, unsure
kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu
yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Materi Pokok 7 Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan.
Kolaboratif Calon ASN muda diharapkan nantiny amenjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan
di beberapa Negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua
ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan
satu tujuanya itu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Keterkaitan Mata Pelatihan Agenda nilai-nilai dasar ASN membekali peserta dengan ilai-nilai dasar yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional sebagai
dengan Agenda pelayan masyarakatyang meliputi tujuh kemampuan yaitu berorientasi pelayan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Kemampuan
tersebut diperoleh setelah mempelajari mata pelatihan pada agenda dua. Setelah
mempelajari mata pelatihan tersebut, peserta mampu memaknai dan
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN didalam setiap tugas pekerjaannya.
Jadi, tugas pekerjaan menjadi sangat penting untuk dapat dilakukan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
RINGKASAN
MATA PELATIHAN PENGENALAN FUNGSI DAN TUGAS ASN
Oleh : ELFIANTI MENDROFA, S.Pd., Gr. NIP : 198609032022212010
a. Jaminan kesehatan;
d. Bantuan hukum.
Kewajiban ASN:
a. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
4. Sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan”.
Manfaat sistem merit dalam organisasi: