Anda di halaman 1dari 10

1

RESUME
KURIKULUM PENGENALAN FUNGSI DAN TUGAS ASN
AGENDA I, II & III

DISUSUN OLEH;
Nama : Fitriana Aida, S.Pd
NIP : 19930226 202221 2 004
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas
Unit Organisasi : SDN 1 Landasan Ulin Tengah
No Absen : 18

ORIENTASI PPPK
KOTA BANJARBARU 2023
2

AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membekali peserta dengan pemahaman wawasan kebangsaan melalui
pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara, sehingga peserta memiliki kemampuan
untuk menunjukkan sikap perilaku bela negara dalam suatu kesiapsiagaan yang
mencerminkan kesehatan jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai ASN profesional pelayan masyarakat.

II. ISI MATERI


a) Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri
bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national
system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi
bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
3. Nilai dasar bela negara
Dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7
dijelaskan bahwa Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara salah
satunya dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan dengan
Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan nilai dasar Bela
Negara, yang meliputi:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
4. Aktualisasi kesadaran bela negara bagi ASN
Kemampuan awal Bela Negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku antara lain:
a. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
3

pemerintah
b. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
c. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
d. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan
wawasan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup
sehat serta menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
f. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah
diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
g. Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga
sebagai gaya hidup.
h. Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri dari
kebiasaan- kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.
5. Makna dan Pentungnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Tahap-tahap pembinaan persatuan Bangsa Indonesia itu yang paling menonjol
ialah sebagai berikut: Perasaan senasib, Kebangkitan Nasional, Sumpah
Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan.

b) Analisis Isu Kontemporer


1. Pengertian isu kontemporer
Kontemporer maksudnya adalah sesuatu hal yang modern, eksis dan terjadi
masih berlangsung sampai sekarang.
2. Perubahan Lingkungan strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada empat
level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu,
keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/
Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
3. Isu-isu Strategis Kontemporer
Isu-isu strategis kontemporer terdiri atas : Korupsi, Narkoba, Terorisme,
Radikalisme, Pencucian Uang, Proxy War, dan Kejahatan Mass
Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax).
4. Berpikir kritis Menggunakan Teknik Analisis
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mempertanyakan setiap aspek penting
dalam suatu permasalahan. Ketika mempraktekkan kemampuan ini, dituntut
untuk menganalisis sebuah topic atau permasalahan secara objektif.
Teknik-teknik analisis isu yaitu, Teknik Tapisan Isu, Teknik Analisis Isu, dan
Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis.
4

c) Kesiapsiagaaan Bela Negara


1. Kesiapan mental bela negara
a. Pengertian Kesiapsiagaan Jasmani
Kesiapsiagaan jasmani merupakan serangkaian kemampuan jasmani atau
fisik yang dimiliki oleh seorang ASN
b. Manfaat kesiapsiagaan jasmani
Memiliki postur tubuh yang baik, memiliki ketahanan dan memiliki
ketangkasan yang tinggi.
c. Sifat dan Sasaran Pengembangan Kesiapsiagaan Jasmani
Sifat kesiapsiagaan jasmani dapat “dilatih” untuk dapat meningkat dan cara
terbaik untuk mengembangkan kesiapsiagaan dengan cara “melakukannya”
d. Tips menjaga kesiapsiagaan Jasmani
Dengan makan makanan bergizi, waktu yang cukup untuk beristirahat, olah
raga teratur, selanjutnya perbanyaklah mengkonsumsi air putih setiap hari.
e. Pengertian Kesiapsiagaan Mental
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seorang dengan memahami
kondisi mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri
terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwanya.
f. Pengaruh Kesiapsiagaan Mental
Pengaruh kesehatan mental terhadap perasaan, pengaruh kesehatan mental
terhadap pikiran, sikap perilaku.
2. Kesehatan jasmani dan mental
Anda dikatakan sehat salah satunya adalah dengan melihat bahwa jasmani
anda sehat, dan mental sehat dalam pengertian yang luas berkaitan dengan
interaksi antara pikiran dan emosi manusia, seperti sistem berpikir,kesehatan
berpikir, kendali diri,manajemen stress, emosi positif, makna hidup.

III. PENUTUP
Ketiga modul Bela Negara, pada dasarnya menjadi satu kesatuan yang
utuh, karena ke 3 modul saling berkaitan satu sama lainnya didalam tentang
Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara dengan berbagai isu
kontemporer dan cara untuk melakukan analisis isu strategis kontemporer yang
terjadi di zaman sekarang. Maka Kesiapsiagaan Bela Negara, bagaimana cara
mendisiplinkan diri sendiri, selain itu dikenalkan kesiapsiagaan dan kesehatan
jasmani dan mental untuk menghadapi hal-hal yang buruk yang sangat cepat
mengalir ke Indonesia.
5

AGENDA 2
NILAI-NILAI DASAR ASN

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami nilai berorientasi
pelayanan, nilai akuntabel, nilai kompeten, nilai harmonis, nilai loyal, nilai adaptif, dan
nilai kolaboratif dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

II. ISI POKOK


A. Berorentasi Pelayanan
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, UU nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( UU ASN) yang menyatakan bahwa
salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik.
terdapat 6 elemen untuk menghasilkan pelayanan public yang berkualitas yaitu:
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci umtuk membangun pelayanan
yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat;
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam penyelenggaraan
pelayanan public;
d. Memberikan perlindungan dagi internal pegawai, serta menindaklanjuti
pengaduan masyarakat;
e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan kerja,
fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan sarana
prasarana; dan
f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
penyelenggaraan pelayanan public.
ASN sebagai Pelayan Publik, tugas pelayanan public dilakukan dengan
memberikan pelayanan atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative..
Selain itu, diharapkan mampu mengakselerasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan
peran ASN sebagaimana dimaksud dalam UU ASN. Pasal 34 UU pelayanan
Publik ASN,dalam menyenggarakan pelayanan publik, yaitu: adil dan tidak
diskriminatif; cermat; . santun dan ramah; tegas, andal, dan tidak memberikan
putusan yang berlarutlarut; profesional; tidak mempersulit: patuh pada perintah
atasan yang sah dan wajar.
6

B. Akuntabel
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam beberapa hal,
akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya norma yang bersifat informal
tentang perilaku ASN yang menjadi kebiasaan (“how things are done around here”)
dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi
aturan formal yang berlaku. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu :
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.

C. Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas;
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan
perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan
belajar sepanjang hayat merupakan sikap yang bijak. Setiap orang termasuk ASN
selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang dapat
bertahan dan berkembang dalam oreintasi Ekonomi Pengetahuan (Knowledge
Economy).

D. Harmonis
1. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja
nyaman dan berenergi positif.ketiga hal tersebut adalah:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi Sebagian besar karyawan atau orang
dalam organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat kerja. Untuk itu
tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan
nyaman saat bekerja.
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan. Selalu ingat dalam
sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang menjalankan alur
produktivitas.
7

c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi Tak dapat


dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di lingkungan
kerja.

2. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal
sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan
negara. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara

3. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan
oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan
dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif yaitu: 1). Purpose 2). Cultural
values 3). Vision 4). Corporate values 5). Coporate strategy 6). Structure 7).
Problem solving 8). Partnership working 9). Rules
➢ Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN
• Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat
mahir (personal mastery);
• Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang
akan dicapai bersama (shared vision);
• Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
• Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
untuk mewujudkan visinya (team learning);
• Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
8

4. Kolaboratif
Kolaborasi adalah nilai yang dihasilkan dari aliansi antara dua atau lebih
banyak perusahaan yang bertujuan untuk menjadi lebih kompetitif dengan
mengembangkan rutinitas bersama. Kriteria penting untuk kolaborasi, yaitu:
1. Forum yang diprakarsai oleh lembaga public atau lembaga
2. Peserta dalam forum termasuk actor nonslate
3. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
dikonsultasikan oleh agensi publik
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif
5. Forum bertujuan untuk membuat keputusan dengan consensus
6. Fokus kolaborasi adalah kebijakan atau manajemen.

III. PENUTUP
Ketujuh modul Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif pada dasarnya menjadi satu kesatuan yang utuh,
karena saling berkaitan satu sama lainnya.Didalam 7 modul itu membahas tentang
Core Values ASN BerAKHLAK dalam Fungsi & Tugas ASN juga Employer
Branding ASN “ Bangga Melayani Bangsa”
9

AGENDA III
MANAJEMEN ASN

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami
kedudukan, peran, hak dan kewajiban, kode etik ASN, konsep sistem merit dalam
pengelolaan ASN, dan pengelolaan ASN.
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menerapkan
kemampuan kecakapan digital dasar pada perspektif literasi digital smart ASN.

II. ISI POKOK

A. Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, leterasi berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoprasikan gawai. Kerangka kerja literasi
digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital
ethics.
Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang
harus dijalankan, yaitu :
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektorsektor strategis, baik
di pemerintahan, layanan publik, bantuan social, sector pendidikan, sector
kesehatan, perdagangan, sector industry, sector penyaiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya.

B. Manajemen ASN

1. Pengertian Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih, dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada peraturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
10

2. Jenis Manajemen ASN


Berdasarkan jenisnya,Pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
b. Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Umtuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi
sebagai : Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, Dan Perekat dan
Pemersatu Bangsa.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktifitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
Akuntabel, maka setiap ASN diberikan Hak. Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga melakukan kewajiban sesuai dengan tugas dan
tangggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku, yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

III. PENUTUP
Kedua modul Smart ASN & Manajemen ASN pada dasarnya menjadi satu
kesatuan yang utuh, karena saling berkaitan satu sama lainnya. Didalam 2 modul
itu membahas tentang pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta
digital, literasi berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber
daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoprasikan
gawai. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas 4 area
kompetensi yaitu : kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan
digital. Sedangkan modul ke 2 Manajemen ASN pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih, dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada peraturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai