NIP : 198812182023212040
JURNAL
AGENDA 1
A. WAWASAN BELA NEGARA
Perubahan adalah suatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari
perjalanan peradaban manusia. Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner ada
empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaanya sesuai bidang tugasnya,yaitu individu,
keluarga,masyarakat pada level lokal dan regional’nasional dan dunia..Modal
insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis adalah :
Modal intelektual
Modal emosional
Modal social
Modal ketabahan (adversity)
Modal etika
Modal kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani
Stragi bersikap yang harus ditunjaukkan adalah dengan cara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komperhensif. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan berfikir kritis,analitis dan obyaektif terhadap suatu
persoalan,sehingga dapat merumuskan alternative pemecahan masalah yang
lebih baik dengan dasar analisa yang matang.
Kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang
baik secara fisik,mental maupun social dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam.Bela Negara adalah kebulatan sikap,tekat dan perilaku warga negra
yang dilakukan secara ikhlas,sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa
dan raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasakan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga dan
merawat dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
AKSI NASIONAL BELA NEGARA adalah sinergi setiap warga negara guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan
berlandaskan pada nilai- nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang
berdaulat, adil, dan makmur. Mata pelatihan ini membekali peserta untuk dapat
memahami kerangka bela negara dalam Latsar CPNS dan dasar- dasar
kesiapsiagaan bela negara, menyusun rencana aksi bela negara dan melakukan
kegiatan kesiapsiagaan bela negara sebagai kemampuan awal bela negara dengan
menunjukkan sikap perilaku bela negara melalui aktivitas di luar kelas melalui
kegiatan praktik peraturan baris berbaris, tata upacara sipil, dan keprotokolan,
bermain peran sebagai badan pengumpul keterangan, kemudian diakhiri dengan
melakukan kegiatan ketangkasan fisik dan penguatan mental dengan penekanan
pada aspek kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, dan prakarsa menggunakan
metode-metode pembelajaran di alam terbuka dalam rangka membangun komitmen
dan loyalitas terhadap negara dalam menjalankan tugas sebagai PNS profesional
pelayan masyarakat.
AGENDA 2
A. BERIORENTASI PELAYANAN
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik. Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah salah satu dari penyelenggara pelayanan 12 publik, yang
kemudian dikuatkan kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu fungsi ASN adalah
sebagai pelayan publik
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Ramah,cekatan,solutif, dan dapat diandalkan
Melakukan perbaikan tiada henti.
5 Prioritas kerja
Pembangunan SDM
Pembangunan Infrastruktur
Simplifikasi Regulasi
Penyederhanaan Birokrasi
Transformasi Ekonomi
B. AKUNTABEL
C. KOMPETEN
Untuk menanamkan pemahaman dan perilaku tersebut salah satunya setiap
ASN perlu kompeten.Untuk mewujudkan pengalaman nilai kompeten
tersebut ,bertikut hal-hal yang perlu diuraikan adalah ;
Pemahaman terkait tantangan lingkungan strategis
Uraian kebijakan pembangunan jangka menengah ke 4 tahun 2020-
2025 termasuk sector aparatur
Kebijakan pengembangan ASN
Perilaku kompeten
Dari semua aspek tersebut diharapkan seluruh peserta ASN mendapatkan
pemahaman yang sama tentang perlunya konfrehensivitas dalam melakukan
pengembangan kompetensi sesuai dengan dinamika lingkungan internal dan
eksternal organisasi.Perilaku berkompeten diantaranya ;
1. Berkinerja dan berahklak
2. Learn,unlearn, dan relearn
3. Meningkatkan kompetensi diri
4. Membantu orang lain belajar
5. Melaksanakan tugas terbaik
D. HARMONIS
Peserta mampu memahami pentingnya nilai harmonis sesuai kode etik ASN
dan menerapkan nilai tersebut dalam melaksanakan nilai fungsi dan peran
sebagai pelayan public.Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor
dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun
budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif adalah ;
Membuat tempat kerja yang berenergi
Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
F. ADAKTIF
Adaktip merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jadi adaptik
itu adalah kemampuan mengubah diri sesuai dengan diri dan
lingkungan.Soekanto (2009) memberikan beberapa batasan diantaranya :
a. Proses mengatasi halangan –halangan dari lingkungan
b. Penyesuaian terhadap norma -norma untuk menyalurkan
c. Proses perubahan untuk penyesuaian dengan situasi yang berubah
d. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan
e. Memanfaatkan sumber- sumber yang terbatas untuk kepentingan
lingkungan dan system
f. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.
G. KOLABORATIF
AGENDA 3
A. SMART ASN
Kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui modul ini adalah pembentukan
karakter yang efektrif,efisien,inivatif, dan memiliki kinerja yang bermutu,dalam
penyelenggaraan program pemerintah,khususnya program literasi digital,pilar
literasi digital,sampai implementasi dan implikasi literasi digital dalam kehidupan
bersosial dan dunia kerja.
Literasi digital atau kemelekan digital adalah pengetahuan dan kecakapan
untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensisun dan hari tua, dan perlindungan Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
pengembangan kompetensi. pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan
hubungan perjanjiankerja; dan perlindungan
PELATIHAM DASAR CALON ASN MANAJEMEN APARATUR SIPIL
NEGARA
A. Modul 1 (Modul Manajemen ASN)
1. Kegiatan Belajar 1 : Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan
Kode Etik ASN
a. Kedudukan ASN
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
- Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi semua
golongan dan partai politik.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
- Pelaksana kebijakan public;
- Pelayan public; dan
- Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
- Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
- Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
- Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan
- Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
No PNS PPPK
1 Gaji, tunjangan, dan fasilitas Gaji dan tunjangan
2 Cuti Cuti
3 Jaminan pensiun dan jaminan Perlindungan
Hari tua
4. Perlindungan Pengembangan
kompetensi
5 Pengembangan kompetensi
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
- Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
- Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
- Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
- Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2. Kegiatan Belajar 2 : Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi (strategic alignment). Untuk mendapatkan profil pegawai yang
produktif, efektif dan efisien diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yang
mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi individu yang
bekerja didalamnya.