Anda di halaman 1dari 7

RESUME

MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
PPPK

NAMA : NUR WAHYUDI,S.Pd

NIP : 197905222022211008

TEMPAT TANGGAL LAHIR : LUMAJANG, 22 MEI 1979

GOLONGAN : IX

JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU MATEMATIKA

INSTANSI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2023
TANGGAL 19 JUNI – 3 JULI 2023
AGENDA 1 : Sikap Prilaku Bela Negara
1. Wawasan kebangsaan dan Nilai Bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer
3. Kesiapsiagaan Bela negara

1. Wawasan kebangsaan dan Nilai Bela Negara


A. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara.


1. Pancasila.
2. Undang – undang dasar 1945
3. Bhineka tunggal ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

Atribut Negara
1. Bendera , Bendera Indonesia merah putih
2. Lambang Negara , lambing negara Indonesia Garuda Pancasila
3. Bahasa Indonesia
4. Lagu Kebangsaan, lagu kebangsaan Indonesia Indonesia Raya

Sejarah Bangsa Indonesia


• 20 Mei 1908 Berdirinya Organisasi Budi Utomo
• 25 Oktober 1908 Diprakarsainya
• Organisasi Perhimpunan Indonesia (PI)
• 30 April 1926 Kongres Pemuda I
• 27-28 Oktober 1926 Kongres Pemuda II
• 1 Maret 1945 Terbentuknya BPUPKI
• 7 Agustus 1945 Terbentuknya PPKI

B. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dan Negara dari berbagai Ancaman.

Nilai – nilai dasar Bela Negara


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Kemampuan awal Bela Negara

Fungsi ASN
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nilai – nilai dasar ASN
1. Memegang teguh ideologi Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah.
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
4. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun;
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama;
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis .

2. Analisis Isu Kontemporer.


Perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang
dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara:
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara
kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya :
1. Korupsi
2. Narkoba
3. Terorisme dan Radikalisme
4. Money Loundry
5. Proxy War
6. Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax

Teknik Analisis Isu Kontemporer


• Media Scanning
• Existing Data
• Knowledgeable Others
• Public and Private Organization
• Public at Large
Alat Bantu Analisis Isu Kontemporer
• Mind Mapping
• Fishbone Diagram
• Analisis SWOT
Empat Level Lingkungan Strategis
• Individu (Individual)
• Keluarga (Family)
• Masyarakat (Community/Culture/Society)
• Dunia (Global)

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa
dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and
character building. Proses nation and character building tersebut di dasari oleh
sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta
memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila
sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara.
AGENDA 2 :
1. Berorientasi pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif

1. Berorientasi pelayanan
A. Pelayanan Publik
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik adalah setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang
undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata
untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur
Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari penyelenggara pelayanan public.

Prinsip pelayanan public :


1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsive
4. Tidak deskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

B. Berorientasi Pelayanan
Perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu :
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, solutif, cekatan dan dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah
• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi

Aspek – aspek akuntabilitas :


• Akuntabilitas adalah sebuah hubungan Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
• Berorientasi pada hasil
• Ada laporan
• Ada konsekuensi
• Memperbaiki kinerja

Tingkatan Akuntabilitas
Personal → Individu → Kelompok → Organisasi → Stake holder
langkah yang harus dilakukan dalam membuat framework akuntabilitas di lingkungan kerja
1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.
2. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
3. Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai
4. Memberikan laporan hasil secara lengkap
5. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki
kinerja

3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan
sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan. Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat.

Learn, Unlearn, dan Relearn


Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN biasakan belajarlah hal - hal yang benar-benar baru, dan
lakukan secara terus menerus
Unlearn, tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang telah diketahui berupa pengetahuan dan atau
kehalian. Proses ini harus terjadi karena apa yang ASN ketahui ternyata tidak lagi sesuai atau tak
lagi relevan
Relearn,, tahap terakhir, proses relearn, benar-benar menerima fakta baru., proses
membuka perspektif terjadi dalam unlearn.

4. Harmonis
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan
sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan tersebut
Bersama kolega rekan sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan kehidupan
bermasyarakat.

5. Loyal
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana
ketentuan perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan
ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang- undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 94Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.

6. Adapatif
Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan
tujuan untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri
penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b. Mendorong jiwa kewirausahaan;
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah

7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.

AGENDA 3 : Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya SMART


Governance
1. Smart ASN
2. Manajemen ASN

1. Smart ASN
Aparatur yang memiliki nasionalisme, integritas,wawasan global, hospitality, networking,
penguasaan teknologi informasi, bahasa asingdan entrepreneurship yang berperan sebagai
digital talent dan digital leader yang mendukungtransformasi birokrasi di Indonesi.
A. Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasi
keberbagai format dalam bentuk digital (Gilster -1997). Dalam pengertian lain, Literasi digital
adalah kemampuan pengguna media digital dalam menggunakan, memahami, dan
berinteraksi dengan media digital secara produktif dan bertanggung jawab. Kompetensi
literasi digital meliputi digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Indonesia
memiliki peringkat yang masih perlu ditingkatkan dalam indeks literasi digital, seperti ICT
Development Index dan IMD Digital Competitiveness Ranking. Penetrasi internet di
Indonesia mencapai 73,7%, namun masih ada 26,3% masyarakat yang belum mendapatkan
akses internet.
B. Pilar Literasi Digital
Tantangan dalam menerapkan etika bermedia digital adalah penetrasi internet yang tinggi,
perubahan perilaku masyarakat, dan intensitas interaksi dengan gawai yang semakin tinggi.
Etika digital adalah panduan etis dan kontrol diri dalam menggunakan media digital, dengan
empat prinsip utama: self-control, penghargaan terhadap privasi dan keamanan,
penghormatan terhadap hak cipta, dan penggunaan media digital secara positif.

4 Pilar Literasi Digital


1. Digital Skills (Kecakapan)
2. Digital Culture (Budaya)
3. Digital Ethics (Etika)
4. Digital Safety (Keamanan)
C. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
• Lanskap digital meliputi jaringan sosial, surel, situs daring, perangkat seluler, dan lainnya.
• Komputer, notebook, netbook, tablet, dan telepon pintar adalah perangkat keras yang
digunakan dalam lingkungan digital.
• Telepon seluler merupakan gawai yang paling populer di Indonesia, dengan penetrasi
internet yang terus meningkat.
• Proses pencarian informasi melalui mesin pencari melibatkan penelusuran, pengindeksan,
dan pemeringkatan.
• Terdapat teknik pencarian informasi yang efektif, seperti menggunakan kata kunci, tanda
hubung (-), tanda petik (" "), istilah OR, sinonim, mencari dalam situs tertentu, dan tanda
bintang (*).
Semua langkah tersebut berkontribusi pada pengembangan literasi digital dan pemanfaatan
media digital dengan bertanggung jawab serta efektif.
2. Manajemen ASN
Adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik dan bersih dari praktik KKN.

Kedudukan ASN.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 :
a. PNS
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
b. PPPK
PPPK merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN untuk jangka tertentu oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.

Fungsi dan tugas ASN

1. Pelaksana kebijakan public


Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pelayanan Publik
Memberikan pelayan publ;ik yang profesionaldan berkwalitas.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai