Anda di halaman 1dari 12

MOOC PPPK

Massive Open Online Course


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA (PPPK)

JURNAL

Oleh:
Nama : Sutamto, S.Pd.
NIP : 19840505202221 1 022
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Bimbingan dan Konseling

Unit Kerja : SMA N 1 Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri


Instansi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2022
1
RESUME AGENDA I-III

AGENDA 1

A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI- NILAI BELA NEGARA


B. ANALISIS ISU KONTEMPORER
C. KESIAPSIAGAAAN BELA NEGARA

1. Materi Wawasan Kebangsaan


Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD
1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik
Indonesia, baik dalamarti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila
ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-
undangan sebagai sumber darisegala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan
kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
a. Bendera Negara adalah Sang Merah Putih
b. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa”
c. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa
persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa”
d. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas
pita yang dicengkeram oleh Garuda”
e. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman”
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
2
dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman”

Bela Negara dengan menanamkan nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Cinta Tanah Air
Indikatornya
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruhruang wilayah Indonesia
b. Jiwa dan raganya banggasebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadapbangsa dan negaranya
d. Menjaga nama baik bangsadan negara
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dannegara
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
Kesadaran Bangsa Dan Bernegara
Indikatornya
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasikemasyarakatan, profesi maupun politik
b. Menjalankan hak dan kewajibannyasebagai warga Negara sesuai
denganperaturanperundang- undangan yang berlaku
c. Ikut serta dalam pemilihan umum
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan
bangsadan negara
Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Indikatornya
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupansehari-hari
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsadan negara
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilaiPancasila
e. Yakin dan percaya bahwaPancasila sebagai dasar negara
3
Rela Berkorban Untuk Bangsa
Indikatornya
a. Bersedia mengorbankan waktu,tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan negara
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macamancaman
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat,bangsa dan negara
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dannegaranya tidak sia-sia
Kemampuan Awal Bela Negara
Indikatornya
a. Memiliki kecerdasan emosionaldan spiritual serta intelejensia
b. Senantiasa memelihara jiwa danraga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoaatas kenikmatan yang telah diberikan
TuhanYang MahaEsa
d. Gemar Olahraga
e. Senantiasa menjaga kesehatannya
2. Analisis Isu Kontemporer
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global).
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segalabentuk ancamanyang pada hakikatnya mendasari proses nation and
character building.Proses nation and character building tersebut didasari oleh sejarah
perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki
semangat cinta tanah air,kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai
idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.

4
RESUME AGENDA

I-III

AGENDA II

1. BERORIENTSI PELAYANAN
2. AKUNTABEL
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
5. LOYAL
6. ADAPTIF
7. KOLABORATIF

A. Berorientasi Pelayanan
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah
dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang
diberikan dapat melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini(doing something better
and better).” Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan
dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. melakukan perbaikan tiada henti.

B. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami.
Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat
penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata

5
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.

C. Kompeten
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian
ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar
(organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan
kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan
perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.

D. Harmonis
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan
sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas. Semoga
kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan tersebut bersama kolega rekan
sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan kehidupan bermasyarakat.

E. Loyal
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan
perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.

F. Adapatif
Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan
untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri penerapan
budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b. Mendorong jiwa kewirausahaan;
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah

6
G. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.

7
RESUME AGENDA I-III

AGENDA III

A. SMART ASN
B. MANAJEMEN ASN

1. SMART ASN
A. Literasi Digital
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas
dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan
solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat
Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini
melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap
harinya.
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Kerangka Kurikulum Literasi Digital
1. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta system operasi digital dalam kehidupans ehari-hari
2. Digital Culture
Kemampuan membaca,menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan BhinnekaTunggal Ika dalam keseharian dan
digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK
3. Digital Ethics
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata Kelola etika digital netiquette) dalam

8
kehidupan sehari-hari
4. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.

Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudahdibicarakan.
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukansecepat-cepatnya
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untukmengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang
layak, dan kewirausahaan. Inimencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai
literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte
pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan terkaitpercepatan
transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum
literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
1) kecakapan digital,
2) budaya digital,
3) etika digital
4) dan keamanan digital.

B. Pilar Literasi Digital


1) Etika Bermedia Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital:
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun
meningkat drastic

9
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
kesempatan tak terbatas dan bigdata, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala
hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemic COVID-19
yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga
memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi Ketika semua
orang berkumpul dimedia guna melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa batas.
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar Pendidikan dan tingkat
kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan kontroldiri (self-controlling) dalam
menghadapi jarak perbedaan-perbedaan tersebut dalam menggunakan media digital, yang
disebut dengan Etika Digital.
2) Budaya Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau
tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga area
kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
3) Aman Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau
tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga area
kecakapan keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital
4) Cakap Bermedia Digital
Berdasarkan data survey indeks literasi digital nasional 2020 (34provinsi), akses terhadap
internet kian cepat, terjangkau, dan tersebar hingga kepelosok (Kominfo,2020). Dalam survey
tersebut juga terungkap bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada level
sedang (Kata data Insight Center & Kominfo, 2020).
Adapun indeks literasi digital yang diukur dibagi kedalam 4 subindeks, subindeks tertinggi
adalah subindeks informasi dan literasi data serta kemampuan teknologi (3,66), diikuti
dengan subindeks komunikasi dan kolaborasi (3,38), serta informasi danl iterasi data (3,17)
(Kominfo,2020).
Lanskap Digital-Internet
 Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring,
perangkat seluler, dan lain sebagainya.
 Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa lepas
satu sama lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari keduanya.

10
 Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah computer pribadi.
Komputer merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut computer yang didesain
untuk penggunaan individu (Wempen,2015)

2. Manajemen ASN
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilaidasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhisyarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untukmenduduki
jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secaranasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.

B. Peran ASN
Fungsi ASN
a. PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan"
b. PELAYAN PUBLIK
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas".
c. PEREKAT & PEMERSATU BANGSA
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas Pegawai ASN :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

11
C. Hak dan Kewajiban ASN
Hak ASN
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi

Kewajiban ASN
1) Setia dan taat pada Pancasila, UUD’45, NKRI
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
6) Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku,Ucapan Dan Tindakan
Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7) Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8) Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi

12

Anda mungkin juga menyukai