TAHUN 2022
NIP : 198505112022212009
Kecamatan : MALINGPING
Agenda I
A. WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah
cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan
dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
20 Mei 1908, puluhan anak muda berkumpul di aula Stovia. Dalam pertemuan itu
mereka sepakat mendirikan organisasi Boedi Oetomo
Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang
menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor
kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di
Leiden, Belanda
Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar Pemuda”,
yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian
Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
4 Konsensus Dasar
1. Pancasila
2. Undang – Undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
“Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih”
“Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa”
“Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh
Garuda”
“Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman”
Evaluasi :
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi
bagian kompetensi ASN ?
Jawaban
ASN atau aparatur sipil negara harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Hal
ini disebabkan ASN merupakan wakil dari negara yang berada di garda terdepan
dalam melaksanakan ajaran di dalam wawasan kebangsaan. Dengan kata lain ASN
harus mampu menjadi contoh bagi rakyat pada umumnya karena identitas negara
melekat pada diri seorang ASN.
Pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka
mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam rangka bela Negara serta bahwa dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan
dalam bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan ber-bangsa dan bernegara
yang menjunjung tinggi persatuan dan Kesatuan.
Evaluasi :
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Beala Negara masih relevan saat ini ?
Jawaban :
Pancasila masih relevan sebagai ideologi Negara Indonesia karena Pancasila bukan
sembarang ideologi. Konsep ideologi terbuka pada Pancasila tentunya sesuai dengan
perkembangan zaman apalagi pada era globalisasi dengan masuknya segala aspek
yang berasal dari berbagai dua.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI ?
Jawaban :
Terjadinya Disintegrasi Bangsa
Kesenjangan dan Ketimpangan Ekonomi
Ancaman untuk mengganti ideologi Negara
Makar yang Dilakukan oleh Oknum dan Kelompok Tertentu
Adanya keinginan untuk Memperluas Daerah
Memaksa Kehendak Golongan Tertentu
Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran
lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma- norma dasar lainnya yang
termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar
hukum sistem penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya sistem
penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusianya.
Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD
1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan
hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia. Atas dasar itu, penyelenggaraan negara harus dilakukan untuk
disesuaikan dengan arah dan kebijakan penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila
dan konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD
1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi,
kandungan cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan
oleh karena itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi
Batang-tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
apapun yang akan atau mungkin dibuat. Norma- norma dasar yang merupakan cita-cita luhur
bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara tersebut dapat
ditelusur pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang terdiri dari empat (4) alinea.
Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama
dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma
dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang
memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik Indonesia pada
umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara yang mencakup
aspek kelebagaan,aspek ketatalaksanaan,dan aspek sumberdaya manusianya.
Evaluasi
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia
Jawaban :
kedudukan UUD Negara Republik Indonesia dalam sistem hukum dasar nasional.
Sebagai sumber hokum dasar nasional,UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menempati kedudukan paling tinggi serta sebagai sumber hokum bagi peraturan
perundang – undangan lainnya.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban
Batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran 5
(lima) norma dasar Negara ( grund norms ) Pancasila beserta norma – norma dasar
lainnya yang termuat dalam pembukaan UUD1945,menjadi norma hukum yang
memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi Negara Republik Indonesia.
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia
Jawaban
Kedudukan PNS dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan public,pelayan public,dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Perubahan Lingkungan Stragis ada empat level lingkungan strategis yang dapat
mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-
masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian
lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-
fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu
tersebut diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime,
money laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu
strategis kontemporer.
Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis yang dimaksud disini
istilah modal atau capital dalam konsep modal manusia (human capital concept). Konsep ini
pada intinya menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin
dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan
5. Modal Etika/Moral
6. Modal Kesehatankekuatan Fisik/Jasmani
sikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang
matang.
Agenda II
BERORIENTASI PELAYANAN
SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
literasi digital berperan penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka
kerja literasi digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan
digital ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu
dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu,
kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari.
Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus
dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga Negara
MANAJEMEN ASN
a) Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
b) Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
c) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
d) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik
e) Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut: a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan
pemersatu bangsa
f) Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
g) ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN
dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Latihan/Tugas
Ada beberapa poin manajemen PNS yang tidak ada dalam manajemen PPPK
yang kemudian menjadi perbedaan keduanya antara lain pangkat dan jabatan,
pengembangan karir, pola karir, promosi, mutasi, serta jaminan pensiun dan jaminan
hari tua. Calon PNS yang kemudian menjadi PNS dan kemudian mempunyai jabatan
dan jenjang karir berupa pangkat dan golongan yang terus berkembang setiap tahun,
dapat mengisi jabatan struktural dan fungsional sekaligus. Sedangkan PPPK
umumnya hanya dapat mengisi jabatan fungsional saja. Tidak ada jenjang karir karena
PPPK adalah pegawai dengan perjanjian kerja dengan masa kerja yang telah
ditentukan. Hal inilah yang juga menjadi dasar terkait jaminan pensiun dan jaminan
hari tua yang tidak diberikan kepada ASN PPPK.
Aplikasi kepegawaian sebagai alat bantu untuk proses dan hasil dari
pengolahan administrasi, peran sistem informasi saat ini sangat penting sebagai alat
bantu mengolah administrasi, namun pengelolaan terkait sistem dirasa masih perlu
peningkatan untuk lebih mempermudah peranan terkait pengelolaan ASN.