Anda di halaman 1dari 58

RESSUME

MATERI MOOC PPPK 2022

NAMA : ARIYANTI AGUSTINA, S.Pd.I


NIP : 198308172022212019
TEMPAT, TGL LAHIR : JAKARTA, 17 AGUSTUS 1983
GOLONGAN : IX
JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU KELAS
INTANSI : PEMERINTAH KAB. SERANG

Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya
didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa Indonesia

1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo yang
dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan Pembaharuan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun1959 tanggal 16
Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yangBukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional
pertama yang menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan
Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah
internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan
dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar
Pemuda”, yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres
Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond,
Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum
Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada,
pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.

B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi Negara
Setiap bangsa harus memiliki suatu konsep dan konsensus bersama
menyangkut hal-hal pundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan
kejayaan bangsa yang bersangkutan.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bendera Negara adalah Sang Merah Putih (Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
2. Bahsa resmi Negara Kesaruan Republik Indonesia adalah Bahasa
Indonesia (Pasal 36 Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1982 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
3. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda
Pancasila yang kepalanya m enoleh lurus kesebelah kanan, perisai berupa
jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda, dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika ditulis diatas pita yang dicengkram oleh garuda.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage
Rudolf Supratman.
D. Manajemen Pemerintahan Negara
1. Cita-cita / Tujuan Nasional “Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
2. Tugas Nasional “ Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia;
memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut
melaksanaakan ketertiban dunia.
3. Fungsi Negara “ melayani masyarakat, mengayomi masyarakat, dan
memperdayakan masyarakat.

E. 1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga


menjadi bagian kompetensi ASN ?
Karena ASN merupakan bagian dari pelaksana administrasi Negara yang harus
memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan, agar dapat
mengimplementasikan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
Dimulai dari dibentuknya Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908,
bertujuan untuk memperbaiki keadaan rakyat terutama rakyat kecil Oktober
1908 kongres pertama Boedi Oetomo digedung sekolah yogyakarta. Pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang dilatar belakangi oleh Kongres pemuda II dijalan
keramat 106 jakarta yang diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi pemuda
di Hindia Belandayang menghasilkan Sumpah Pemuda, dan pada saat itu lagu
kebangsaan di kumandangkan oleh wage rudolf supratman.

3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan


bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?
4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republiok Indonesia

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


4. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai Ancaman”
(Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara)
a. Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18
Desember 2006 dengan pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948
merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia Pada tanggal tersebut
terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi
kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam rangka bela Negara serta bahwa dalam upaya lebih
mendorong semangat kebangsaan dalam bela negara dalam rangka
mempertahankan kehidupan ber-bangsa dan bernegara yang menjunjung
tinggi persatuan dan Kesatuan.
b. Nilai Dasar Bela Negara Dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor
23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan bahwa Keikutsertaan Warga Negara
dalam usaha Bela Negara salah satunya dilaksanakan melalui
pendidikan kewarganegaraan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara
dengan menanamkan nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Beala Negara masih relevan
saat ini ?
Persoalan bela negara bukan karena adanya ancaman militer, tetapi
masuk dalam dimensi kehidupan masyarakat. Bela negara terkait
banyak aspek seperti ancaman ekonomi, pangan, narkotika, terorisme
ilegal fishing, ilegal loging dan ancaman baru yang berkembang saat
ini.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin
terjadi saat ini dan mengancam eksistensi NKRI ?
Ancaman yang mungkin terjadi saat ini adalah ancaman non militer
salah satu bentuknya adalah doktrin untuk menggantimidiologi
Pancasila, sehingga ancaman non milkiter dampaknya lebih besar.
Selain itu ancaman dari individu manusia meliputi penggunaan
narkotika.

3. Analisi Isu Kontemporer


Analisi Isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk
mengetahui suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi penyelesaiaannya
harus sesuai dengtan masa sekarang yaitu masa modern.
a. 4 Level Lingkungan Strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan
ASN PPPK dalam melakukan pekerjaannya sesuai tugas bidang
masing- masing. Yaitu Individu, Keluarga, Masyarakat, dan Dunia
b. Isu Kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok
1. Isu saat ini merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian
dari sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan
sesegera mungkin dari pengambil keputusan.
2. Isu Berkembang merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan
menyebar diruang publik dan publik mulai menyadari adanya isu
tersebut.
3. Isu Potensial kelompok isu yang belum nampak diruang public
namun dapat terindikasi dari beberapa instrumen yang
mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu itu dimasa
depan.
c. Kemampuan Menetapkan Isu
1. Environmental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam
organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving iyalah mampu mengembangkan dan memilih
alternatif dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya
masing-masing
3. Analysis iyalah mampu berfikir konseptual, mampu
mengidentifikasi implikasi atau dampak atau manfaat dari sebuah
pilihan kebijakan atau program atau kegiatan atau tahapan
kegiatan.
d. Teknik Analis Isu Strategis
1. Teknik Tepisan Isu adalah mengunakan kriteria Urgensis Sriesnes
and Groud
2. Teknik Analis Isu terdiri dari beberapa alat bantu seperti Mind
Mapping, Fishbone Diagram, Analisis SWOT.

4. Kesiap Siagaan Bela Negara


a. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Dan Abdi Sipil Negara
b. Kemampuan Awal Bela Negara
c. Rencana Aksi Bela Negara
d. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan
Negara Indonesia Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara indonesia.
Dalam kedudukan yang demikian pancasila menempati
kedudukan yang paling tinggi sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dan tata
hukum di indonesia.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
Kedudukan Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia
dalam sistem hukum nasional adalah sebagai sumber hukum
dasar nasional yang memiliki tempat tertinggi serta sebagai
sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan lainnya.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam pembukaan
undang-undang dasar 1945 ada 7 nilai kebangsaan yang
terkandung didalamnya yaitu, nilai relijius, nilai kemanusiaan, nilai
produktivitas, nilai keseimbangan, nilai demikrasi, nilai kesamaan
drajat, dan nilai ketaatan hukum
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945Dari sudut hukm batang tubuh UUD 1945
merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran 5 norma
dasar negara Pancasila serta norma-norma dasar lainnya yang
termuat dalam pembukaan UUD1945, menjadi norma hukum
yang memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi negara
Republik Indonesia
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan Bangsa IndonesiaKedudukan ASN dalam
NKRI adalah sebagai Aparatur Negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Dalam
menjalankan tugasnya ASN harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.

AGENDA II
MATERI POKOK 1
KONSEP PELAYANAN PUBLIK

A. Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik Adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik).
1. Unsur Penting Pelayanan Publik
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan.
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
2. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f.Partisipatif;
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
3. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
B. Membangun Budaya Pelayanan Prima
1. Konsep Budaya Pelayanan Budaya pelayanan oleh ASN akan sangat
menentukan kualitas pemberian layanan kepada masyarakat :
a. Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun
kerja tim di dalam internal organisasi.
b. Pemahaman tentang pelayanan prima.
c. Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada kemajuan
organisasi.
2. Budaya Birokrasi yang Melayani
a. Birokrasi harus memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal apa saja
yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan.
b. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
c. Birokrasi harus memiliki code of conduct, bagaimana cara birokrasi
bertingkah laku dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (warga negara).
d. Birokrasi harus memiliki etika profesionalisme sebagai seorang
birokrat.
3. Enam Elemen untuk Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun
pelayanan yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta
menindaklanjuti pengaduan masyarakat;

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan
keselamatan kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur
teknologi informasi dan sarana prasarana; dan

f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap


kinerja penyelenggara pelayanan publik.
4. Tingkatan Pelayanan Prima
a. Memenuhi kebutuhan dasar pengguna,
b. Memenuhi harapan pengguna, dan
c. Melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih dari
yang diharapkan.
5. Perilaku Pelayanan Prima
a. Menyapa dan memberi salam,
b. Ramah,
c. Cepat dan tepat waktu,
d. Mendengar dengan sabar danaktif,
e. Penampilan yang rapi,
f. Jangan lupa mengucapkan terima kasih,
g. Mengingat nama pelanggan,
h. Perlakukan pelanggan dengan baik, dan
i. Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan.
6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan,
b. Membangun visi dan misi pelayanan,
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.

C. ASN sebagai Pelayan Publik


1. Fundamen (Pemahaman Dasar) Pelayanan Publik
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh
warga negara.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-
hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
2. Tugas ASN
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Perilaku Pelaksana Pelayanan Publi


a. Adil dan tidak diskriminatif;
b. Cermat;
c. Santun dan ramah;
d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarutlarut;
e. Profesional;
f. Tidak mempersulit;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
h. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
i. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
j. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan
kepentingan;
k. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan
publik;
l. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat;
m. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang
dimiliki;
n. Sesuai dengan kepantasan; dan
o. Tidak menyimpang dari prosedur.

D. Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN


1. Kriteria Operasional Berorientasi Pelayanan
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-
masing nilai.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang
wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi
dari kode etik tersebut.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
2. Panduan Perilaku (Kode Etik) Nilai Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


E. Evaluasi Materi Pokok 1
Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman anda terhadap
Materi Pokok 1 ini, cobalah Anda kerjakan soal-soal
Pilihan Ganda di bawah ini. Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang
menurut anda benar.
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai
Dasar. Hal tersebut tertuang dalam:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015
2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019
3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:
a. pelaksana kebijakan publik b. pelayan publik
c. pengawas kegiatan publik
d. perekat dan pemersatu bangsa
4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah
a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan
5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto
adalah
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhan oleh
masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh
Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
pada jam-jam pelayanan

6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik adalah a.


Penyelenggara
b. Penerima layanan
c. Tempat pelayanan
d. Kepuasan pelanggan

7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah


a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak diskriminatif
c. Kompleks namun murah
d. Aksesibel

8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan


antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial,
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual,
difabel, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Akuntabel b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif

9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara


pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut,
seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b. Transparan
c. Efektif dan efisien d. Tidak diskriminatif

10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku


a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MATERI POKOK 2
BERORIENTASI PELAYANAN

A. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan


1. Prinsip ASN sebagai Profesi
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, Integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Kualifikasi akademik
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
g. Profesionalitas jabatan.
2. Panduan Perilaku
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Mengabdi kepada negara
dan rakyat Indonesia. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan. Memelihara dan menjunjung
tinggi standar etika yang luhur. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah; dan Memberik layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti. Mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik; dan Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
B. Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan
1. Tantangan Eksternal
a. Kondisi geografis yang sulit,
b. Infrastruktur yang belum memadai,
c. Masyarakat yang tinggal di pedalaman dengan adat kebiasaan atau sikap
masyarakat yang kolot, dan
d. Masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan kebutuhan yang dinamis dan
senantiasa berubah.
2. Tantangan Internal
a. Anggaran yang terbatas
b. Kurangnya jumlah SDM yang berkompeten, dan
c. Belum terbangunnya sistem pelayanan yang baik.
3. Upaya Menghadapi Tantangan
b. Pemanfaatan informasi teknologi dan internet of things
c. Akselerasi reformasi birokrasi, dan
d. Melakukan terobosan/inovasi pelayanan public

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


C. Evaluasi Materi Pokok 2
1. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari
nilai berorientasi pelayanan?
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada
NKRI serta pemerintahan yang sah
d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari
nilai berorientasi pelayanan?
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
d. Melakukan perbaikan tiada henti
4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, kedudukan masyarakat
dalam konteks tersebut adalah sebagai …
a. masyarakat sebagai wajib pajak
b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah
c. masyarakat sebagai elemen adanya negara
d. masyarakat sebagai penerima layanan
5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang
Pelayanan Publik adalah …
a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai
penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung
b. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan
hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik
secara langsung maupun tidak langsung
c. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang- perseorangan,
kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat
pelayanan publik secara langsung
d. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan
hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara
langsung
6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi
antara lain sebagai berikut, kecuali …
a. Menyapa dan memberi salam
b. Ramah
c. Cepat dan terlihat sibuk

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


d. Berpenampilan rapih
7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya
perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …
a. Pendidikan dan pelatihan
b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan
c. Pengembangan ide kreatif
d. Kolaborasi dan benchmark
8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan
prima yang dicontohkan dengan …
a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun dengan
menyerobot tugas fungsi rekan yang lain
c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan
d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi eksternal
9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ...
a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer
sudah dapat terpenuhi
b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat
c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan datang tentang layanan apa
yang diharapkan
d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru
10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …
a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang kewajiban masuk kerja
b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang
mendukung tercapainya kinerja terbaik
c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam menentukan rekanan dalam
proyek strategis
d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyarakat

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MODUL 2. AKUNTABEL

MATERI POKOK 1.
POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI

A. Potret Layanan Publik di Indonesia. Biayanya yang mahal; Prosedurnya sulit


dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-belit; Pemberi layanan tidak
ramah; Diskriminatif; Tidak ada kepastian kualitas dan waktu penyelesaian
layanan; Tidak transparan; Tidak responsif terhadap kebutuhan warga negara;
dan Ditandai praktik KKN.
B. Tantangan Layanan Publik.
1. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk Kepentingan umum; Kepastian
hukum;
a) Kesamaan hak; Keseimbangan hak dan kewajiban; Keprofesionalan;
Partisipatif; Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; Keterbukaan;
Akuntabilitas; Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
Ketepatan waktu; dan Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
b) Tantangan Layanan Publik yang Tidak Statis Tantangan yang dihadapi bukan
hanya di lingkungan ASN sebagai pemberi layanan, namun juga dari
masyarakat penerima layanan. Tantangan layanan publik itu tidak
statis,godaan dan mental/pola pikir pihak-pihak yang dahulu menikmati
keuntungan dari lemahnya sektor pengawasan layanan selalu mencoba
menarik kembali ke arah berlawanan.
c). Keutamaan Mental Melayani Mental dan pola pikir melayani berada di domain
pribadi, namun jika mental dan pola pikir yang baik dilakukan oleh semua
unsur ASN, akan memberikan dampak sistemik. Oleh karenanya diperlukan
komitmen dari seluruh ASN secara pribadi, dengan menyadari bahwa semua
gaji dan fasilitas yang Anda gunakan nanti berasal dari Pajak yang
dibayarkan Masyarakat negeri ini yang menuntut dilayani dengan layanan
yang terbaik.

MATERI POKOK 2. KONSEP AKUNTABILITAS


A. Pengertian Akuntabilitas Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/ organisasi yang
memberikan amanat. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Panduan Perilaku (Kode Etik)
Akuntabel dalam Core Values ASN
a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi;

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien; dan
c) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi.
B. Aspek-Aspek Akuntabilitas
a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan : hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/ institusi dengan negara dan masyarakat.
b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil : hasil yang diharapkan dari
akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab,
adil dan inovatif.
c) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan : Laporan kinerja adalah
perwujudan dari akuntabilitas.
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi :
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab,
dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja : tujuan utama dari akuntabilitas adalah
untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
C. Pentingnya Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah
dengan aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS/ASN
dengan masyarakat. Fungsi Akuntabilitas Publik :
a) Untuk menyediakan kontrol demokratis;
b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan; dan
c) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
D. Jenis dan Tingkatan Akuntabilitas Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam,
yaitu:
a) Akuntabilitas Vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana
kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas Vertikal membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke bawah" kepada publik.
Misalnyapertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah
daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah
pusat kepada MPR.
b) Akuntabilitas Horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan
"ke samping" kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara.
Tingkatan dalam Akuntabilitas
a) Akuntabilitas Personal : mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang.
b) Akuntabilitas Individu : mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya.
c) Akuntabilitas Kelompok : mengacu pada pembagian kewenangan dan
semangat kerjasama.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


d) Akuntabilitas Organisasi : mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
e) Akuntabilitas Stakeholder : tanggungjawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat

E. Soal Latihan
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di
keseharian Anda, pilihlah salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah
perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.
Jawab: Memang benar peningkatan kualitas layanan publik semangit baik saya
pernah mengurus KK di Dinas Pencatatan Sipil saya ingin memasukan Anak saya
yang pertama tercatat didalam Kartu Keluarga, sesampainya diDinas pencatatan
Sipil saya harus antri dengan nomor antrian yang sangat banyak, samapai
istirahat siang nomor antrian saya belum dipanggil juga akhirnya saya
memutuskan untuk tidak melanjutkan antrian dan saya memilih makan siang solat
duhur dan pulang ke rumah.Perubahan pelayanan sangat saya rasakan secara
kangsung, untukmengurus data kependudukan sekarang dilakukan secara Online
atau Daring, masyarakat bisa melakukan pendaftaran dan mengisi bio data
dengan benar sampai selesai dan datang ke dinas pencatatan sipil atau Mall
Pelayanan Publik untuk mencetak berkas yang sudah didaftarkan, jadi tidak perlu
antri lama.
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya,
pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan
tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.
Jawab: Layanan publik yang sulit dijangkau oleh masyarakat saat ini adalah
Sertifikat Prodeuk Hallal, sertifikat tersebut sangat penting bagi masyarakat
pengusaha dibidang kuliner dan produk lainnya.
Saya harap segera dibuka ditiap kecamatan atau desa pendaftaran sertifikasi
produk hallal.
2. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang
sudah berubah dari bentuk selebelumnya:
http://www.instagram.com/ dan tuliskan pendapat Anda.
Jawab: Setelah menonton vidio tersebut saya pun merasakan hal yang
sama dimana ada banyak perubahan dan kemajuan dalam bidang pelayanan
publik yang dilakukan ileh para ASN.

MATERI POKOK 3. PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL


A. Akuntabilitas dan Integritas 
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang menjadi landasan dasar
dari sebuah Administrasi sebuah negara. Sebuah sistem yang memiliki

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


integritas yang baik akan mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu
sendiri, dan Transparansi.
B. Integritas dan Anti Korupsi Integritas adalah salah satu pilar penting dalam
pemberantasan korups. integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara
ucapan dan perbuatan. Tidak ada orang tiba-tiba menjadi berintegritas, butuh
peran lingkungan dalam membentuk pola pikir dan prinsip memegang teguh
prinsip kebenaran.
C. Mekanisme Akuntabilitas
a) Dimensi Mekanisme Akuntabilitas
1) Akuntabilitas kejujuran dan hukum : kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan;
2) Akuntabilitas proses : ketersediaan prosedur dalam meberikan pelayanan
publik;
3) Akuntabilitas program : petimbangan pencapaian tujuan dan program
alternatif; dan
4) Akuntabilitas kebijakan : pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan
yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.
b) Alat Akuntabilitas di Indonesia
1) Perencanaan Strategis (RPJP/, RKP, Renstra, SKP)
2) Kontrak Kinerja (PenilaianPrestasi Kerja PNS)
3) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
c) Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel
1) Kepemimpinan (menjadi contoh dan teladan)
2) Membangun transparansi dalam komunikasi dan informasi
3) Membangun integritas 4) Membangun tanggungjawab (responbilitas) institusi
dan individu
5) Mencipatkan keadilan dalam organisasi khususnya dari pimpinan
6) Membangun kepercayaan
7) Memciptakan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan. serta
harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan tugas, fungsi, peram, tanggung jawab,tujuan, hasil yang
diharapkan, dll.
9) Konsistensi dalam penerapan kebijakan, prosedur, sumber daya, dll untuk
membangun stabilitas dalam organisasi
d) Langkah-Langkah Menciptakan Framework Akuntabilitas
1) Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus
dilakukan.
2) Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan.
3) Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai.
4) Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat
waktu.
5) Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk
memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat korektif.
C. Konflik Kepentingan Konflik kepentingan secara umum adalah suatu keadaan
sewaktu seseorang pada posisi yang diberi kewenangan dan kekuasaan untuk

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi yang memberi penugasan,
sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang
bersinggungan. Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas
publik dan kepentingan pribadi bertentangan, baik konflik keuangan maupun
non keuangan.
Tipe-tipe Konflik Kepentingan :
a) Keuangan : Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk dana, peralatan atau
sumber daya aparatur) untuk keuntungan pribadi.
b) Non-Keuangan : Penggunaan posisi atau wewenang untukmembantu diri sendiri
dan/atau orang lain.
Cara mengidentifikasi konflik kepentingan
a) Tugas publik dengan kepentingan pribadi.
b) Potensialitas (manfaat)
c) Proporsionalitas (keadilan keputusan)
d) Presence of Mind (konsekuensi terlibatan)
e) Janji (komitmen)
Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan
a) PNS /ASN harus dapat memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak
bertentangan.
b) Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan
kepentingan
c) pribadi atau personal, maka PNS /ASN dapat memilih untuk kepentingan umum,
PNS /ASN memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau
berpotensi ada di masa depan.
d) Jika konflik muncul, PNS /ASN dapat melaporkan kepada pimpinan secara
tertulis, untuk mendapatkan bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola
situasi secara tepat.
e) PNS /ASN dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya.
Membangun Pola Pikir Anti Korupsi Akuntabilitas dan integritas sebagai pilar untuk
membangun pola pikir anti korupsi, dengan berperilaku :
a) PNS /ASN tidak terlibat dalam penipuan atau korupsi.
b) PNS /ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan kerugian
keuangan aktual atau potensial untuk setiap orang atau institusinya.
c) PNS /ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan
kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya.
d) PNS /ASN melaporkan setiap perilaku curang atau korup.
e) PNS /ASN melaporkan setiap pelanggaran kode etik.
f) PNS /ASN memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas yang berlaku di
sektor publik.
F. Perilaku Individu PNS /ASN yang Akuntabel
a) PNS /ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan
kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


b) PNS /ASN Ntidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau
anggota masyarakat.
c) Kebiasaan kerja PNS /ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional
hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang nyaman dan produktif.
d) PNS /ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat,
penuh kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan secara tepat
untuk kepentingan mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan.
e) PNS /ASN membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera, memberikan
pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, Undang-undang dan
kebijakan dan prosedur institusi tersebut.
f) PNS /ASN melayani stakeholders (lingkup pemerintah, swasta atau masyarakat)
setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan kebijakan.
Ayub Khan, 2022 11

MATERI POKOK 4.
AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAHAN
A. Transparansi dan Akses Informasi Keterbukaan informasi telah dijadikan
standar normatif untuk mengukur legitimasi sebuah pemerintahan dengan terbitnya
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(kip). Adanya
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap Instansi.
Prinsip- Prinsip Keterbukaan Informasi Publik :
a) Maximum Access Limited Exemption (MALE)
b) Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan
c) Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat
d) Informasi Harus Utuh dan Benar
e) Informasi Proaktif dari Badan Publik
f) Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
Tujuan KIP
a) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan
keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
b) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
publik;
c) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
d) Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,
efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
e) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang
banyak;
f) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau
g) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Publik untuk menghasilkan layanan informasi.
Perilaku Berkaitan denganTransparansi dan Akses Informasi
a) PNS/ASN tidak mengungkapkan informasi resmi atau dokumen
sembarangan.
b) PNS/ASN tidak menyalahgunakan informasi resmi.
c) PNS/ASN mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan
semua arahan yang sah.
B. Praktek Kecurangan (fraud) dan Perilaku Korup Penyalahgunaan wewenang
akan berdampak pada praktik kecurangan (fraud). Faktor Penyebab Fraud :
Peluang, Insentif atau tekanan dan Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan
tindakan fraud. Upaya-upaya untuk membangunan etika perilaku dan kultur
organisasi yang anti kecurangan :
a) Komitmen dari Top Manajemen dalam organisasi;
b) Membangun lingkungan organisasi yang kondusif;
c) Perekrutan dan Promosi Pegawai;
d) Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-standar pelaksanaan
e) Menciptakan saluran Komunikasi yang efektif; dan
f) Penegakan kedisiplinan.
C. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara Ketentuan Umum Penggunaan
Sumber Daya Milik Negara :
a) Penggunaannya diatur sesuai dengan prosedur yang berlaku;
b) Penggunaannya dilaklukan secara bertanggung-jawab dan efisien; dan
c) Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
Perilaku PNS/ASN Terhadap Penggunaan Sumber Daya Negara :
a) PNS/ASN bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi;
b) PNS/ASN menggunakan sumber daya yang didanai publik secara teliti dan
efisien;
b) PNS/ASN hanya menggunakan pengeluaran yang berhubungan dengan
pekerjaan;
d) PNS/ASN tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya untuk pekerjaan
partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan; Ayub Khan, 2022 12
e) PNS/ASN mematuhi kebijakan dan pedoman dalam penggunaan setiap instansi
komputasi dan komunikasi fasilitas, dan menggunakan sumber daya tersebut
secara bertanggung jawab;
f) PNS/ASN berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap perjalanan dinas yang
dilakukan untuk tujuan resmi dan benar-benar diperlukan; dan
g) PNS/ASN menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


D. Penyimpanan dan Penggunaan dan Informasi Pemerintah Pemerintah atau
aparatur harus dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan memberikan data
dan informasi yang akurat terhadap apa yang telah mereka laksanakan, sedang
laksanakan dan akan dilaksanakan sebagai salah satu wujud akuntabilitasnya.
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus
relevant (relevan), reliable (dapat dipercaya), understandable (dapat dimengerti),
serta comparable (dapat diperbandingkan)Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan
dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah :
a) PNS / ASN bertindak dan mengambil keputusan secara transparan;
b) PNS / ASN menjamin penyimpanan informasi yang bersifat rahasia;
c) PNS / ASN mematuhi perencanaan yang telah ditetapkan;
d) PNS / ASN diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan
kreativitas;
e) PNS / ASN menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
f ) PNS / ASN memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; dan
g) PNS / ASN tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, danjabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
E. Membangun Budaya Anti Korupsi di Organisasi Pemerintahan Untuk
membangun budaya antikorupsi di organisasi pemerintahan, dapat mengadopsi
langkahlangkah yang diperlukan dalam penanganan Konflik Kepentingan :
a) Penyusunan Kerangka Kebijakan,
b) Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan,
c) Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan
d) Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan.
Penyusunan kode etik, dukungan lembaga, dan sangsi bagi pelaku
pelanggaran. Akuntabilitas pimpinan lembaga juga menjadi hal penting untuk
menjadi pegangan tindak dan perilaku pegawai di lingkungan lembaga atau
institusi.

Soal Latihan
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata
responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna
yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas
dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait konsep
responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat
dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat
terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat,
berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik
harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda,
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.

MODUL 3. KOMPETEN
MATERI POKOK 1.
TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Dunia VUCA “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility) disertai
penuh ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya saling berkaitan
dan saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas (ambiguity). VUCA
menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi
kemampuan teknikal dan generik. Implikasi VUCA menuntut diantaranya
penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru. Perlu
pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional
dan aparatur.
B. Disrupsi Teknologi Kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat,
dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri. Keadaan ini
mengindikasikan terdapat kecenderungn rendahnya pula daya adaptasi organisasi
terhadap dinamika kemajuan perubahan teknologi tersebut. Perlunya penguatan
kompetensi secara luas, yang memungkinkan setiap pegawai dapat
memutakhirkan kompetensi, baik secara individu maupun secara kolektif
organisasi.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional Dalam menentukan kebutuhan pengembangan
kompetensi dan karakter ASN penting diselaraskan sesuai visi, misi, dan misi,
termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah. Dalam RPJM Nasional, telah ditetapkan
Visi Pembangunan Nasional untuk tahun 2020-2024 : “TerwujudnyaIndonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 9 (sembilan) Misi
Pembangunan yang dikenal sebagai “Nawacita Kedua”. Untuk mewujudkan visi
dan misi tersebut, antara lain, perlu didukung profesionalisme ASN, dengan
tatanan nilai yang mendukungnya.

Evaluasi

Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini,
dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic
Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran
perubahan teknologi itu sendiri (B – S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek
BerAkhlak sebagai berikut: Berorientasi Pelayanan:

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti. Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif. Kompeten:


a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Harmonis:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.

Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

MATERI POKOK
3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN APARATUR
4.
A. Merit Sistem Dalam Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, dimana seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Perlakuan
yang adil dan objektif dalam Merit Sistem meliputi seluruh unsur dalam siklus
manajemen ASN, yaitu :
a) Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi, berdasarkan kesesuaian kualifikasi
dan kompetensi yang bersifat terbuka dan kompetitif;
b) Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan pengelolaan
ASN lainnya; dan
c) Memberikan remunerasi setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang juga setara,
dengan menghargai kinerja yang tinggi.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


B. Pembangunan Aparatur RPJMN 2020-2024 Dalam Pembangunan Aparatur
2020-2024, dengan Reformasi Birokrasinya diharapkan menghasilkan karakter
birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan :
pelayanan publik yg semakin berkualitas & tata kelola yang semakin efektif dan
efisien. Tantangan Reformasi yang Semakin Kompleks :
a) Perubahan besar yang terjadi karena desentralisasi, demokratisasi, globalisasi
dan revolusi teknologi informasi.
b) Profil pendidikan ASN relatif masih rendah. Ayub Khan, 2022 15 Kunci penting
membangun kapabilitas birokrasi yang adaptif, antara lain :
a) Pentingnya disusun strategi dan paket keahlian ke depan.sejalan (link and
match) dengan prioritas pembangunan pemerintahannya;
b) Membangun sistem budaya belajar sepanjang hayat (lifelong learning); dan
c) Responsif dengan tantangan lingkungan strategisnya (meet enhancing
challenges).
C. Karakter ASN 8 (delapan) karakateristik Smart ASN : integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking,
dan entrepreneurship. Karakter lain yang diperlukan dari ASN untuk beradapatasi
dengan dinamika lingkungan strategis, yaitu: inovatif dan kreatif, agility dan
flexibility, persistence dan perseverance serta teamwork dan cooperation.

Evaluasi
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk
tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan
atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Jelaskan secara
ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting
Jawab: Proses perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi,
retensi, disiplin dan pensiun pegawai.
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang
berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal,
yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin
efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi
berkelas dunia tersebut penting?
Jawab: untuk dapat bersaing dengan negara Maju didunia dan meningkatkan
kwalitas layanan publik
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik
tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT
dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik ini penting bagi ASN?

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MATERIPOKOK 3.

PENGEMBANGANKOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi
menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
Kompetensi ASN meliputi :
a) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan;
b) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi; dan
c) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
b) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
c) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, ketentuan tentang
pengembangan kompetensi teknis diatur pada pasal 214, dan kompetensi
jabatan fungsional Pasal 215. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49
Tahun 2018, pengmbangan kompetensi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), diatur pad pasal 39 dan 40.
B. Hak Pengembangan Kompetensi Hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS/ASN dan maksimal 24 (dua
puluh empat) Jam Pelajaran bagi PPPK. Hak pengembangan tersebut meliputi
pengembangan kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural. Untuk menentukan kebutuhan pelatihan ASN perlu dilakukan pemetaan
kebutuhannya. Akses pengembangan kompetensi secara luas dapat
memanfaatkan kemudahan teknologi,
C.Pendekatan Pengembangan Kompetensi Terdapat dua pendekatan
pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk meningkatkan
kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal (e-learning, job enrichment dan job
enlargement termasuk coaching dan mentoring). Ayub Khan, 2022 16 Sistem
Pengembangan ASN melalui Pengembangan Talenta.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


a) PeraturanpanRB Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN.
b) Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai,
sesuai dengan hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.

Evaluasi

Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan
dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap
sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial
Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiappemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
4. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural
(B – S).
5. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS DAN ASNDAN ASNdan
maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PegKerja (PPPK) (B – S).
6. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASNditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai
dengan pemetaanpegawai dalam nine box tersebut (B – S).

MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak ASN merupakan jabatan profesional, yang harus
berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada
kode etik Profesinya. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat
memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kualitas dan
kompetensi pegawai, membangun kebersamaan dan kohesivitas pegawai
dalampencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dan hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Panduan perilaku (kode etik) Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubahi;
b) Membantu orang lain belajar; dan
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
B. Learn, Unlearn, dan Relearn ASN harus terus belajar dengan konsep learn,
unlearn dan relearn :
a) Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN biasakan belajarlah hal-hal yang benar-
benar baru, dan lakukan secara terus menerus.
b) Unlearn, tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang telah diketahui berupa
pengetahuan dan atau keahlian.
c) Relearn,tahap terakhir yaitu proses untuk dapat benar-benar menerima fakta
baru.
C. Meningkatkan Kompetensi Diri
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah keniscayaan. ASN selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar
sepanjang hayat, yang dapat bertahan dan berkembang dalam orientasi “Ekonomi
Pengetahuan”, dengan kemandirian untuk belajar sejalan dengan perkembangan
teknologi yang telah menciptakan kebutuhan metode pengajaran baru, sumber
belajar, dan media digital yang lebih luas dan masif (Heutagogi). Perilaku ASN
Pembelajar dapat berupa :

a) Aktif belajar sesuai kebutuhannya;


b) Belajar sambil melakukan;
c) Belajar sebagai penyangga tuntutan keadaan lingkungan yang dinamis;
d) Bekerja dan mengelola pengetahuan dijadikan sebagai bagian dari
pekerjaan.
e) Mendokumentasian pengalamannya/Pengetahuannya.
f) Melakukan penyelidikan dan pemecahan masalah;
g) Mempertahankan kepercayaan diri (self-efficacy), dalam mengarahkan diri
sendiri terkait pengelolaan potensi ancaman.
h) Mengalokasikan dirinya dalam waktu dan ruang yang memadai, yang
dikhususkan untuk penciptaan atau perolehan pengetahuan.
i) Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (knowledge repositories) Ayub Khan, 2022 17
D. Membantu Orang Lain Belajar Perilaku berbagi pengetahuan dari ASN
Pembelajar, diantaranya :
a) Mempromosikan konstruksi pengetahuan;
b) Berbagi perspektif, dan mendukung kolaborasi, percakapan dan dialog;
c) Aktif dalam “pasar pengetahuan”(nowledge fairs) atau forum terbuka(open
forums).

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


d) Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
e) Berpartisipasi untuk aktif dalam jaringan para ahli sesuai dengan bidang
kepakarannya dalam proses transfer pengetahuan keahlian.
f) Melakukan konektivitas dalam basis online network.
g) Meluangkan dan memanfaatkan waktunya untuk bersosialisasi dan bercakap
pada saat morning tea/coffee ataupun istirahat kerja.
E. Melaksanakan Tugas Terbaik Jadikan pengetahuan yang dimiliki menjadi karya
terbaik yang bermanfaat untuk pribadi, organisasi, masyarakat serta bangsa dan
negara. Bekerjalah dengan sebaik-baiknya dengan berorientasi pada mutu
sehingga hidup bisa menjadi lebih bermakna dan bearti.
Evaluasi
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan
memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan
berkinerja (B - S).
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c. Perilaku etika professional ASN secara operasionaltunduk pada perilaku
berAkhlak (B - S).
2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk
meningkatkan kompetensi diri yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar
(B) atau Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah diperlukan diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN
(B - S).
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut
juga sebagai teori “net-centric”, yang merupakan pengembangan berbasis pada
sumber pembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (B - S).
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online
network (B - S).
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi
tempat ASN bekerja (B - S).
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri
sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah
ini dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali
tidak menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai
kurang bermakna pengetahuan (B - S).
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum
terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib
melanjutkan kepada pendidikan lebih tinggi (B - S).
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo,
laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge
Repositories) merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari
refleksi pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten
ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang
sesuai di bawah ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah
maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui adaptasi
terhadap perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya
(B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang
menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).

MODUL 4.
HARMONIS
MATERI POKOK 1.
KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA
A. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia Bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang kaya raya dalam berbagai perspektif. Bhinneka Tunggal Ika
bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan atau
negara. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap
kehidupan yang meliputi aspek aspek sebagai berikut:
a) Kesenian
b) Religi
c) Sistem Pengetahuan
d) Organisasi social
e) Sistem ekonomi
f) Sistem teknologi
g) Bahasa.
B. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan serta Pentingnya Membangun Rasa
Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan Makna nasionalisme secara politis
merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita- cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa :
a) Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa;
e) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; dan
f) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
C. Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman bagi ASN Kebhinekaan dan
keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan tantangan yang besar bagi
negara Indonesia.
Wujud tantangan yang berupa keuntungan dan manfaat, diantaranya :
a) Dapat mempererat tali persaudaraan;
b) Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara;
c) Memperkaya kebudayaan nasional;
d) Sebagai identitas negara Indonesia di mata seluruh negara di dunia;
e) Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertarik
dan berkunjung ke Indonesia;
f) Dengan banyaknya wisatawan maka dapat menciptkan lapangan pekerjaan;
g) Sebagai pengetahuan bagi seluruh warga di dunia;
h) Sebagai media hiburan yang mendidik;
i) Timbulnya rasa nasionalisme warga negara terhadap negara Indonesia; dan
j) Membuat Indonesia terkenal dimata dunia berkat keberagaman budaya yang kita
miliki. Wujud tantangan yang berupa ancaman, diantaranya :
a) Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok, seperti perbedaan
tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya;
b) Norma- norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai
tujuan;
c) Pemberlakuan sanksi terhadap pelanggar atas norma yang tidak tegas atau
lemah; Ayub Khan, 2022 20
d) Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan
kebingungan bagi masyarakat;
e) Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang
berlaku;
f) Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak
sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (disharmonis);
g) Menguatnya etnosentrisme dalam masyarakatyaitu berupa perasaan kelompok
dimana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat
sehingga mengukur kelompok lain dengan norma kelompoknya sendiri. Sikap
etnosentrisme tidak hanya dalam kolompok suku, namun juga kelompok lain
seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola dan
sebagainya.
h) Stereotip terhadap suatu kelompok,yaitu anggapan yang dimiliki terhadap
suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok
identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
Tantangan disharmonis dalam masyarakat :

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


a) Disharmonis antar suku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan
suku yang lain;
b) Disharmonis antar agama yaitu pertentangan antar kelompok yang memiliki
keyakinan atau agama berbeda;
c) Disharmonis antar ras yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras
yang lain; dan
d) Disharmonis antar golongan yaitu pertentangan antar kelompok dalam
masyarakat atau golongan dalam masyarakat.
D. Sikap ASN dalam Keanekaragaman Berbangsa ASN harus memiliki sikap dalam
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat, sebagai berikut :
a) Memiliki semangat gotong royong yang terus diperkuat;
b) Menanamkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, dan
solidaritas sosial sehingga mampu menghargai perbedaan secara tulus,
komunikatif, dan terbuka tanpa adanya rasa saling curiga;
c) Senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat;
d) Bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan;
e) Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksumemperdayakan masyarakat,
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
f) Senantiasa menjunjungtinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
g) Menjadi unsur perekat dan pemersatu bangsa dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

MATERI POKOK 2.
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA DAN
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT

A. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN Harmoni adalah kerja
sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur Salah satu kunci sukses kinerja
suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di
tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan. Budaya tempat kerja nyaman dan harmonis akan :
a) Membuat tempat kerja yang berenergi;
b) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
c) Kontribusi;
d) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi Ayub Khan, 2022 21
B. Etika Publik ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis Etika merupakan refleksi
atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Etika Publik
merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama dalam
pelayanan publik, yakni:
a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Sumber Kode Etik ASN antara lain meliputi:
a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN);
b) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang;
c) Peraturan Pemerintah Nomor 21Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai
Negeri Sipil;
d) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
e) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
f) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS/ASN
(sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun
2021); dan g) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS. Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN tertuang
dalam UU ASN Pasal 5. Perilaku ASN yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis :
a) Toleransi
b) Empati
c) Keterbukaan terhadap perbedaan Etika ASN sebagai pelayan publik :
a) Sebagai aparat pemerintah, para pejabat publik wajib menaati
prosedur, tata-kerja, dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
oleh organisasi pemerintah;
b) Pejabat Publik wajib mengutamakan aspirasi masyarakat dan peka
terhadap kebutuhankebutuhan masyarakat;
c) Memperhatikan nilainilai etis di dalam bertindak dan berperilaku.
d) Memiliki kewaspadaan profesional dankewaspadaan spiritual. Dengan
menegakkan nilai etika maka suasana harmonis dapat terwujud

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


dilinkungan ditempat bekerja dan lingkungan masyarakat dimanapun
ASN berada.
C. Peran ASN dalam Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis Dalam
mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang
historisitas ke- Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri.
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a) Posisi PNS/ASN sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil;
b) PNS/ASN juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok-kelompok
minoritas; Ayub Khan, 2022 22
c) PNS/ASN juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang
sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan layanan; d)
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS/ASN juga harus memiliki sifat
suka menolong; dan
e) PNS/ASN menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. Upaya
menciptakan dan menjaga suasana harmonis bukan usaha yang bisa dilakukan
sekali dan jadi untuk selamanya, melainkan harus dilakukan secara terus
menerus oleh seluruh elemen dalam sebuah organisasi. Ayub Khan, 2022 23

MODUL 5.
LOYAL
MATERI POKOK 1.
KONSEP LOYAL

A. Urgensi Loyalitas ASN Faktor Internal : Transformasi pengelolaan ASN menuju


pemerintahan berkelas dunia dilakukan dalam rangka mencapai tujuan nasional,
Cita-cita mulia tersebut tentunya akan dapat dengan mudah terwujud jika instansi-
instansi pemerintah diisi oleh ASN-ASN yang profesional (ideal) yang mampu
menjalankan tugas, fungsi dan perannya dengan baik. Salah satu sifat yang harus
dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Faktor Internal : Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang masif saat ini tentu menjadi tantangan
sekaligus peluang bagi ASN untuk memenangi persaingan global. Tantangan
yang harus dihadapi ASN dengan sifat Loyal : pemanfaatan dan pendistribusian
data dan informasi serta peluang masuknya budaya dan ideologi alternatif.
B. Makna Loyal dan Loyalitas Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Loyal merupakan tindakan
memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi. Bagi seorang ASN, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ciri/karakteristik mengukur
loyalitas pegawai ;
a) Taat pada Peraturan.
b) Bekerja dengan Integritas
c) Tanggung Jawab pada Organisasi d) Kemauan untuk Bekerja Sama.
e) Rasa Memiliki yang Tinggi f) Hubungan Antar Pribadi
g) Kesukaan Terhadap Pekerjaan h) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan i)
Menjadi teladan bagi Pegawai lain
C. Loyal dalam Core Values ASN Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat
dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku: a)
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah b)
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta c) Menjaga
rahasia jabatan dan negara Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah
komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat
disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
D. Membangun Perilaku Loya Dalam Konteks Umum Secara umum, untuk
menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi,
hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
a) Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
b) Meningkatkan Kesejahteraan
c) Memenuhi Kebutuhan Rohani
d) Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
e) Melakukan Evaluasi secara Berkala Ayub Khan, 2022 25
Memantapkan Wawasan Kebangsaan dan Meningkatkan Nasionalisme Setiap
ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud
loyalitasnya terhadap bangsa dan negara Agar para ASN mampu menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-
langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan. Selain
memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun
dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan
Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Rahasia Jabatan dan
Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Kewajiban ASN. B. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS DAN ASNDAN ASNterhadap
bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-
Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu:
a) Cinta Tanah Air
b) Sadar Berbangsa dan Bernegara
c) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
d) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
e) Kemampuan Awal Bela Negara.
Bela Negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
Negara dari berbagai Ancaman.

MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS/ASN Dalam pasal 66
UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS/ASN ada saat diangkat menjadi
PNS/ASN wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji
tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap PNS/ASN yang merupakan bagian atau komponen
sebuah organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS/ASN Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), ketenteraman,
keteraturan, dan ketertiban. Disiplin PNS/ASN adalah kesanggupan PNS/ASN
Nuntuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang- undangan. Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang
PNS/ASN Ntidak disiplin adalah turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan,
nama baik dan/atau mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja,
instansi, dan/atau pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26 Hanya PNS/ASN yang
memiliki loyalitas tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan
ini dengan baik.
C. Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PN PNS/ASN Berdasarkan
pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) Fungsi, Kemampuan ASN dalam melaksanakan
ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal
dalam konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah
a) ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik Kebijakan publik merupakan apapun
yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
b).ASN sebagai bagian dari pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan
kebijakan publik.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


c). ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik
dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas
kepentingan lainnya. Prinsip-prinsip penting dalam pelaksanaan kebijakan
publik :
1) ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
mengimplementasikan kebijakan publik;
2) ASN harus mengutamakan pelayananyang berorientasi pada kepentingan
publik; dan
3) a). ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.
b) ASN sebagai Pelayan Publik Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik. ASN sebagai bagian
dari penyelenggara pelayanan publik harus senantiasa berorientasi kepada
kepentingan publik dan memiliki kapasitas untuk pemberikan pelayanan
kepada publik. ASN harus profesional, kompeten, berorientasi pelayanan
publik dan berintegritas sebagai perwujudan loyalitasnya kepada bangsa dan
negara.
c) ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN harus mampu bersikap
netral dan adil, sehingga dapat menciptakan menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakatnya sehingga dapat
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. ASN harus
mengayomi kepentingan kelompok- kelompok minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasikan keberadaan
kelompok tersebut. ASN mampu menjadi figure dan teladan di lingkungan
masyarakatnya. ASN harus senantiasa menjadi bagian dari problem solver
(pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker). ASN
tidak boleh melakukan tindakan, ucapan dan perilaku yang bertentangan
dengan norma-norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama dan
nilai lokal yang berkembang di masyarakat yang dapat memicu perpecahan di
tengah-tengah masyarakat
D. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS/ASN Kemampuan
ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan
kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai
ASN yang merupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupun
sebagai bagian dari anggota masyarakat.
1) Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan) Pancasilamendorong nilai-nilai Ketuhanan
mendasari kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.
Implementasi nilai-nilai Ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi menempatkan
kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus. Ayub Khan, 2022 27
Kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan yang
harus diemban dengan penuh tanggung jawab, sungguh-sungguh, transparan dan
akuntabel. Nilai-nilai Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara
mengembangkan etika sosial di masyarakat Dengan berpegang teguh pada nilai-
nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri
untuk mengembangkan potensi diri sebagai ASN yang loyal kepada bangsa dan
Negara Hanya ASN.
2) Sila Ke-2 (Nilai-Nilai Kemanusiaan) Pemerintah harus memperhatikan prinsip
kemanusiaan dan keadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri
dan pemerintahan global atau dunia. Perpaduan prinsip sila pertama dan kedua
Pancasila menuntut pemerintah dan peyelenggara negara untuk memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita- cita moral rakyat
yang mulia. Dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan ini, berbagai
tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak
sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku ASN sebagai perwujudan dari
loyalitasnya pada bangsa dan negara.
3) Sila Ke-3 (Nilai-Nilai Persatuan) Negara diharapkan mampu memberikan
kebaikan bersama bagi warganya tanpa memandang siapa dan dari etnis mana,
apa agamanya, dengan terus memperkuat semangat gotong royong dalam
kehidupan masyarakat sipil dan politik. Membangun rasa keadilan dan
kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip kehidupan publik yang lebih
partisipatif dan non diskriminatif. Disinilah seorang ASN yang loyal dapat
mengambil peran dan memainkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.
4) Sila Ke-4 (Nilai-Nilai Permusyawaratan) Demokrasi permusyawaratan bercirikan
:
a) Kerakyatan (kedaulatan rakyat) : adanya penghormatan terhadap suara rakyat,
dimana rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pemerintah.
b) Permusyawaratan (kekeluargaan), : negara menghendaki persatuan di atas
kepentingan perseorangan dan golongan. Penyelenggaraan pemerintahan
harus didasarkan atas semangat kekeluargaan di antara keragaman bangsa
Indonesia dengan mengakui adanya kesamaan derajat.
c) Hikmat-kebijaksanaan : menghendaki adanya landasan etis dalam
berdemokrasi. Pemerintah dan wakil rakyat diharapkan bisa mengetahui,
memahami, dan merasakan, apa yang diinginkan rakyat dan idealitas apa yang
seharusnya ada pada rakyat, sehingga keputusan yang diambil adalah
keputusan yang bijaksana. Pelayanan publik hendaknya memahami kebutuhan
rakyat sebagai pemegang saham utama pemerintahan.
5) Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial) Peran negara dalam mewujudkan rasa
keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka;
(i) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem kemasyarakatan,
(ii) Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan,
(iii) Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang
diperlukan,
(iv) Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang.Perwujudan negara kesejahteraan sangat ditentukan oleh integritas dan

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


mutu penyelenggara negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa
kemanusiaan yang terpancar dari setiap ASN yang memiliki loyalitas tinggi.
Ayub Khan, 2022 28

MODUL 6.
ADAPTIF
MATERI POKOK 1.
MENGAPA ADAPTIF

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena :
A. Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis ini menjadi
sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global, regional maupun
nasional. Isu pembangunan ekonomi dan indutri yang mendorong kompetisi antar
negara, kerusakan lingkungan, serta permasalahan keamanan dan perdamaian
dunia merupakan variabel penting dalam memahami perubahan lingkungan
strategis.Dengan demikian cara sektor publik dalam menyelenggarakan fungsinya
juga memerlukan kemampuan adaptasi yang memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik Daya saing menjadi salah satu ukuran kinerja sebuah
negara dalam kompetisi global. Sehingga kompetisi menjadi salah satu
karakteristik penting dalam konteks perubahan lingkungan strategis, yang
mendorong dan memaksa negara untuk berperilaku seperti dunia usaha, bersaing
untuk menghasilkan kinerja terbaik. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga
terjadi di lingkup nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi
dengan daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik. Seluruh bentuk
kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di tingkat
nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan
beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi Teknologi menjadi salah satu pendorong perubahan
terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi. Kondisi ini akan memaksa kita
untuk beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja oleh
mesin. Adaptasi tidak berhenti di kemampuan menggunakan, tetapi juga antisipasi
dari konsekuensi yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara baru dalam
bekerja dengan teknologi. Pemerintah seyogyanya mengadaptasi perubahan ini
dengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik dengan perilaku
komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan pelayanan publik berbasis
digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik Birokrasi pun dipaksa untuk turut
mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan perubahan,
salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian peran negara kepada
masyarakat. Literatur terkait New Public Management dan New Public Service
menjadi rujukan penting bagaimana perubahan praktek administrasi publik yang
lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya sebuah

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


pemerintaanh untuk melakukan adaptasi dalam menjalankan fungsinya. Rumusan
tantangan perubahan lingkungan juga diperkenalkan dengan rumusan karakteristik
VUCA, yaitu Volatility, Uncertaninty, Complexity dan Ambiguity, yang tentunya
harus dihadapi dengan kemampuan adaptasi yang handal.

MATERI POKOK 2.
MEMAHAMI ADAPTIF
A. Konsep Adaptif Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Ayub Khan, 2022 30 Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan
fungsinya. Banyak persoalan pelayanan publik tidak dapat diselesaikan secara
tuntas, bukan karena persoalan kemampuan adaptabilitasnya yang rendah, tetapi
justru karena persoalan-persoalan kelembagaan dan kebijakan yang tidak
memberi ruang yang cukup untuk beradaptasi.
B. Kreativitas dan Inovasi Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Kreativitas juga dipandang sebagai sebuah sikap (an attitude), yaitu
kemampuan untuk menerima perubahan dan hal-hal baru, kesediaan menerima
ide baru, fleksibel dalam memandang suatu hal dan sikap mencari perbaikan.
Dimensi Kreativitas :
a) Fluency (kefasihan/kelancaran), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide atau gagasan baru karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya.
b) Flexibility (fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
kombinasi dari ideide yang berbeda
c) Elaboration (elaborasi), yaitu kemampuan untuk bekerja secara detail dengan
kedalaman dan komprehensif.
d) Originality (orisinalitas), yaitu adanya sifat keunikan, novelty, kebaruan dari ide
atau gagasan yang dimunculkan.
C. Organisasi Adaptif Organisasi adaptif esensinya adalah organisasi yang terus
melakukan perubahan, mengikuti perubahan lingkungan strategisnya. Fondasi
organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu :
a) Lanskap (landscape) : memahami adanya kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan lingkungan strategis yang berubah secara konstan
b) Pembelajaran (learning) : perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif,
dan struktur adaptasi
c) Kepemimpinan (leadership) : yang menjalankan peran penting dalam
membentuk adaptive organization.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


9 Elemen Budaya Adaptif
a) Purpose : organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
b) Cultural values : organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya
organisasional yang sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya.
c) Vision : menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam kerangka
pikir dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam organisasi.
d) Corporate values : nilai-nilai korporat juga menjadi fondasi penting dalam
membangun budaya adaptif dalam organisasi.
e) Coporate strategy : visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya
strategistrategi yang lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi
organisasi secara terstruktur, efisien dan efektif.
f) Structure : tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif dapat berkembang
dan tumbuh di sebuah organisasi.
g) Problem solving : budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang
timbul dalam organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan,
h) Partnership working : partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif,
karena dengan partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling
menguatkan dalam penerapan budaya adaptif.
i) Rules : menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan tidak bisa
dihindari, sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal maupun eksternal
organisasi. Organisasi birokrasi cenderung mekanistik bercirikan yang otoritas
atau kewenangan yang tersentralisasi atau diselenggarakan oleh kelompok kecil
dalam level elit organisasi. Sebaliknya organisasi yang adaptif akan lebih
cenderung menyebarkan fungsi kewenangan ke berbagai lini organisasi. Ayub
Khan, 2022 31
Beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan sentralisasi dan desentralisasi :
a) Perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besarbiasanya dikaitkan
dengan desentraliasasi;
b) Jumlah sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan strategi pencapaian
tujuan organisasi; dan
c) Pada masa krisis atau saat diujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan
sentralisasi pada jabatan di level elit.
Penerapan budaya adaptif akan mendorong pada pembentukan budaya organisasi
berkinerja tinggi, dengan bercirikan antara lain :
a) Organisasi yang memiliki tujuan yang jelas dan tidak ambigu,
b) Terbangun suasana kepercayaan berbagi tanggung jawab untuk kesuksesan
masa depan.
c) Terdapat perilaku yang menunjukkan tanggung Jawab psikologis, saling
menghormati, menghargai pandangan dan pendapat satu sama lain, serta
bekerja dalam tim.
d) ASN yang bekerja ekstra dengan memberikan ide, pemikiran, stimulus yang
tidak diminta satu sama lain, dan di mana minat mereka pada pelanggan
mereka menawarkan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


e) Unsur pemimpin yang memberikan tantangan kepada ASN, yang memberikan
kesempatan untuk pengembangan pribadi melalui pengalaman baru, dan yang
memperlakukan semua orang dengan adil dan pengertian.
f) Sebuah organisasi yang didorong menuju kesuksesan organisasi dan pribadi
secara intelektual, finansial, sosial dan emosional
D. Adaptif sebagai Nilai dan Budaya ASN Budaya adaptif dalam pemerintahan
merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.
5 (lima) disiplin agar organisasi dapat terus memiliki pengetahuan yang mutakhir :
a) Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery);
b) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai
bersama (shared vision);
c) Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi
ingin wujudkan (mental model);
d) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning); dan
e) Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
Ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan :
a) Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b) Mendorong jiwa kewirausahaan;
c) Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah;
d) Memperhatikan kepentingan yang diperlukan antara instansi, mitra, masyarakat,
dsb.
e) Terkait dengan kinerja instansi. Ciri-ciri orang (ASN) yang memiliki kemampuan
atau karakter adaptif :
a) Eksperimen orang yang beradaptasi;
b) Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan;
c) Memiliki sumberdaya;
d) Selalu berpikir ke depan;
e) Tidak mudah mengeluh;
f) Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan;
g) Tidak mencari popularitas;
h) Memiliki rasa ingin tahu; Ayub Khan, 2022 32
i) Beradaptasi;
j) Memperhatikan sistem;
k) Membuka pikiran; dan
l) Memahami apa yang sedang diperjuangkan.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MATERI POKOK 3.
PANDUANPERILAKU ADAPTIF

A. Mengadapi VUCA Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal menyikapi
lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA, dengan menngunakan VUCA Prime,
yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility :
a) Hadapi Volatility dengan Vision :
1) Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang
konstan dan tidak dapat diprediksi; dan
2) Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan
kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa depan.
b) Hadapi Uncertainty dengan Understanding
1) Berhenti sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling;
2) Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence
(CI) sebagai prioritas, sehingga Anda tidak ketinggalan;
3) Tinjau dan evaluasi kinerja Anda; dan
4) Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih Anda untuk
bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.
c) Hadapi Complexity dengan Clarity
1) Berkomunikasi secara jelas dengan tim Anda; dan
2) Kembangkan tim dan dorong kolaborasi.
3) 5 langkah membangun tim efektif :
1. tetapkan kepemimpinan;
2. bangun hubungan dengan pegawai Anda;
3. bangun hubungan di antara pegawai Anda;
4. menumbuhkan kerjasama-kolaborasi tim; dan
5. tetapkan aturan dasar untuk tim.
d) Hadapi Ambiguity dengan Agility
1) Dorong fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan;
2) Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA;
3) Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja di luar area fungsional
mereka;
4) Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan mereka;
5) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan dapat
mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
B. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional Organisasi adaptif yaitu organisasi yang
memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti
harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya adaptif adalah budaya
organisasi di mana karyawan menerima perubahan, termasuk organisasi
penyelamatan yang memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan. Tipe budaya organisasi :
a) Budaya adaptif (adaptive culture) : bersifat fleksibel dan eksternal sehingga
dapat memuaskan permintaan pelanggan dengan memusatkan perhatian utama
pada lingkungan eksternal.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


b) Budaya misi (mission culture) : bersifat stabil dan eksternal sehingga
menekankan organisasi dengan tujuan-tujuan yang jelas dan versi-versinya.
c) Budaya klan (clan culture) : bersifat fleksibel dan internal sehingga menekankan
bahwa para anggotanya harus memainkan peran mereka dengan tingkat
efisiensi yang tinggi dan mereka juga harus menunjukkan rasa
pertanggungjawaban yang kuat.
d) Budaya birokratik (bureaucratic culture) : bersifat stabil dan internal sehingga
organisasi memiliki tingkat konsistensi yang tinggi akan segala aktivitas
aktivitasnya. Ayub Khan, 2022 33
C. Perilaku Adaptif Individual Perilaku adaptif juga berlaku dan dituntut terjadi pada
individu. Individu atau sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan terampil kian
dibutuhkan dunia kerja ataupun industri yang juga semakin kompetitif. Kemampuan
mentransformasikan teknologi menjadi produk nyata dengan nilai ekonomi tinggi
menjadi salah satu syarat SDM unggul yang adaptif. Program pembangunan SDM
diarahkan untuk generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi.
Sumber daya manusia Indonesia harus disiapkan untuk mampu bersaing, cepat
beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang
mendisrupsi segala bidang.
D.Panduan Membangun Organisasi Adaptif Preskripsi (petunjuk/ketentuan)
membangun organisasi adaptif :
a) Membuat tim yang diarahkan sendiri;
b)Menjembatani silo (kecenderungan mental ketika beberapa
departemen/bagian/unit/sektor tertentu tidak bersedia atau cenderung tertutup
untuk berbagi informasi dengan departemen/bagian/unit/sektor lain dalam
organisasi yang sama) melalui keterlibatan karyawan; dan
c) Menciptakan tempat dimana karyawan dapat berlatih berpikir adaptif. Konsep
dan strategi membangun organisasi adaptif :
a) Landscape : upaya untuk mengetahui kapan seharusnya organisasi berubah,
seorang eksekutif atau pemimpin bisnis harus melakukan survey pada
jangkauan, bentangan yang ada pada pandangan bisnis mereka.
b) Learning : upaya pembelajaran terus-menerus (knowledge management); dan
c) Leadership : kepemimpinan tidak hanya sebagai penujuk arah namun
pembimbing menuju keberhasilan dalam melawan kompleksitas dan
menciptakan sebuah organisasi yang ulet (resilient organization).

MATERI POKOK 4.
ADAPTIF DALAM KONTEKS
ORGANISASI PEMERINTAH
A. Pemerintahan Yang Adaptif Pemerintahan adaptif bergantung pada jaringan
yang menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga di berbagai tingkat
organisasi. Pemerintahan adaptif juga menyediakan pendekatan kolaboratif
fleksibel berbasis pembelajaran untuk mengelola ekosistem yang disebut

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


sebagai "pengelolaan bersama adaptif". Sistem pemerintahan adaptif sering
mengatur diri sendiri sebagai jejaring sosial dengan tim dan kelompok aktor
yang memanfaatkan berbagai sistem pengetahuan dan pengalaman untuk
pengembangan pemahaman kebijakan bersama. Indikator-indikator
pemerintah adaptif :
a) Pengembangan sumber daya manusia adaptif;
b) Penguatan organisasi adaptif; dan
c) Pembaharuan institusional adaptif. Tata kelola adaptif : mengacu pada
evolusi aturan dan norma yang mempromosikan kepuasan kebutuhan dan
preferensi manusia yang mendasari perubahan yang diberikan dalam
pemahaman, tujuan, dan konteks sosial, ekonomi dan lingkungan.
B. Pemerintah dalam Pusaran Perubahan yang Dinamis (Dynamic Governance)
Pencapaian atau kinerja organisasi saat ini bukanlah jaminan untuk
kelangsungan hidup di masa depan, lingkungan yang terus berubah dan penuh
ketidakpastian. Organisasi pemerintah tidak dijamin mampu menghadapi
seluruh perubahan yang terjadi sangat cepat dan dinamis di sekitarnya, kecuali
dirinya pun harus ikut serta bergerak dinamis. Kata kunci yang digunakan
adalah organisasi pemerintah adalah organisasi pemerintah yang selalu
belajar (learning organization), inovasi, dan perubahan itu sendiri. Ayub Khan,
2022 34

Dua modal utama untuk mengembangkan kemampuan tata kelola yang


dinamis, yaitu orangorang yang memiliki kemampuan, dan proses yang lincah.
Tata kelola yang dinamis akan mencapai relevansi saat ini dan masa depan
dan efektivitas melalui kebijakan yang terus beradaptasi dengan perubahan di
lingkungan. Terdapat tiga kemampuan kognitif proses pembelajaran
fundamental untuk pemerintahan dinamis yaitu :
a) Berpikir ke depan (think ahead) : untuk memahami bagaimana masa depan
akan mempengaruhi negara dan menerapkan kebijakan untuk
memungkinkan orang- orang mereka mengatasi potensi ancaman dan
mengambil memanfaatkan peluang baru yang tersedia.
b) Berpikir lagi (think again) : untuk memikirkan kembali kebijakan dan program
yang ada untuk menilai apakah masih relevan dengan agenda nasional dan
kebutuhan jangka panjang masyarakat
c) Berpikir lintas (think across) : pemerintah perlu berpikir lintas mengenai
batas-batas negara dan domain tradisional dalam pencarian ide-ide dan
praktikyang menarik menarik yang dapat disesuaikan dan dikontekstualkan
dengan lingkungan domestik mereka.

C. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh Ketahanan (ketanggunghan)


berarti kapasitas untuk bertahan dalam jangka panjang kinerja yang biasa-biasa
saja dan buruk juga memiliki bahaya yang sama bagi ketahanan organisasi.
Dimensi pembangunan organisasi yang tangguh :

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


a) Kecerdasan organisasi : organisasi menjadi cerdas ketika mereka berhasil
mengakomodasi banyak suara dan pemikiran yang beragam.
b) Sumber Daya : organisasi memiliki banyak akal ketika mereka berhasil
mengurangi perubahan atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan
sumber daya untuk terobosan inovatif.
c) Desain : organisasi dirancang dengan kokoh ketika karakteristik
strukturalnya mendukung ketahanan dan menghindari jebakan sistemik.
d) Adaptasi : organisasi adaptif dan fit ketika mereka melatih perubahan.
e) Budaya : organisasi mengekspresikan ketahanan dalam budaya
ketika mereka memiliki sisi nilai-nilai yang tidak memungkinkan organisasi
untuk menyerah atau menyerah tetapi malah mengundang anggotanya
untuk bangkit menghadapi tantangan. Ayub Khan, 2022 35

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MODUL 7. KOLABORATIF
MATERI POKOK 1.
KONSEP KOLABORASI
A. Definisi Kolaborasi Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak yang
terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan
solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa
yang dapat dilakukan (Gray,1989). Kolaborasi merupakan proses kompleks yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan
menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance) Collaborative governance
merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance (Irawan, 2017). Collaborative Governance
sebagai sebuah aransemen tata kelola pemerintahan yang mana satu atau lebih
institusi publik secara langsung melibatkan aktor non pemerintahan dalam sebuah
proses pembuatan kebijakan kolektif yang bersifat formal, berorientasi konsesus,
dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau mengimplementasikan
kebijakan publik, mengelola program atau aset publik (Ansell dan Gash, 2007).
Kriteria dalam Collaborative Governance, yaitu :
a) Forum tersebut diinisiasi oleh institusi publik;
b) Partisipan dalam forum tersebut mencakup aktor nonpemerintah;
c) Partisipan harus terlibat secara langsung dalam pembuatan kebijakan dan tidak
sekedar “berkonsultasi” dengan pihak pemerintah;
d) Forum harus teroganisasi secara formal dan ada pertemuan secara kolektif;
e) Forum bertujuan membuat keputusan yang diambil berdasarkan konsesus; dan
f) Fokus kolaborasi pada kebijakan publik atau manajemen publik.
Tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu :
a) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
b) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
c) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Faktor yang mempengaruhi proses kolaborasi :
a) Starting condition :
1) membangun kepercayaan;
2) face to face dialogue,
3) commitment to process;
4) pemahaman bersama, serta
5) pengembangan outcome antara.
b) Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor
kepemimpinan.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


C. Whole of Government (WoG) : Kongkretisasi Kolaborasi Pemerintahan WoG
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Kata kunci : Kolaboratif,
koordinasi, integrasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, melibatkan
sejumlah kelembagaan/elemen pemerintahan. WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG merupakan
jawaban untuk sulitnya koordinasi akibat fragentasi sektor dan eskalasi regulasi di
tingkat sektor. Pendekatan WoG di beberapa negara ini dipandang sebagai bagian
dari respon terhadap ilusi paradigma New Public Management (NPM) yang banyak
menekankan aspek efisiensi dan cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan
perspektif integrasi sektor. WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek
kebersamaan dan menghilangkan sekatsekat sektoral yang selama ini terbangun
dalam model NPM. Ayub Khan, 2022 37

WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan


publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG menekankan
pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang
mencoba mengurangi sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama
guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Mengapa WoG Penting?
a) Adanya faktor-faktor eksternal :
1) Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan
dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
2) Perkembangan teknologi informasi
3) Situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks
b) Faktor-faktor internal : adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan
(Ego Sektoral - Mentalitas Silo).
c) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


MATERI POKOK 2.
PRAKTIK DAN ASPEK
NORMATIF KOLABORASI PEMERINTAH
A. Panduan Perilaku Kolaboratif Indikator organisasi yang memiliki collaborative
culture :
a) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi;
b) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka;
c) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan);
d) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi. Setiap
kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
f) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
g) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan
yang diberikan. Aktivitas kolaborasi antar organisasi yaitu:
a) Kerjasama Informal;
b) Perjanjian Bantuan Bersama;
c) Memberikan Pelatihan;
d) Menerima Pelatihan;
e) Perencanaan Bersama;
f) Menyediakan Peralatan;
g) Menerima Peralatan;
h) Memberikan Bantuan Teknis;
i) Menerima Bantuan Teknis;
j) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan
k) Menerima Pengelolaan Hibah Proses dalam menjalin kolaborasi yaitu:
a) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi;
b) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi yang baik dan bersungguh-
sungguh;
c) Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan, sharing
ownership dalam proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
d) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
e) Menetapkan outcome antara. Ayub Khan,2022 38

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


B. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,
pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi
pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik. Faktor
yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah :ketidakjelasan
batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi.
Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.
C. Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan :
a) Penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan Kewenangan lintas Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan dilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat,kecuali ditentukan lain dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan”
b) Bantuan Kedinasan yaitu kerja sama antara Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan gunakelancaran pelayanan Administrasi Pemerintahan di suatu
instansi pemerintahan yang membutuhkan.
c) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan Bantuan Kedinasan
kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat :
1) Keputusan dan/atau Tindakan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta bantuan;
2) Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan fasilitas yang
dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;
3) Dalam hal melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
melaksanakannya sendiri;
4) Apabila untuk menetapkan Keputusan dan melakukan kegiatan pelayanan
publik, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan membutuhkan surat
keterangan dan berbagai dokumen yang diperlukan dari Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan lainnya; dan/atau
5) Jika penyelenggaraan pemerintahan hanya dapat dilaksanakan dengan
biaya, peralatan, dan fasilitas yang besar dan tidak mampu ditanggung
sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tersebut.
d) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat menolak memberikan Bantuan
Kedinasan apabila:
1) mempengaruhi kinerja Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan pemberi
bantuan;
2) surat keterangan dan dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan bersifat rahasia; atau ketentuan peraturan

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


perundang- undangan tidak memperbolehkan pemberian bantuan. Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara :
a) Hubungan fungsional antara Kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian dilaksanakan secara sinergis sebagai satu sistem
pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”
b) Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan urusan
dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah, menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya;
2) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
3) pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya; dan
4) pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya Peraturan Presiden
Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara : diatur
bahwa Menteri dan Menteri Koordinator dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya harus bekerja sama dan menerapkan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Ayub Khan, 2022 39 Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah :
a) Agar tercipta sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian berkewajiban membuat
norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) untuk dijadikan pedoman
bagi Daerah dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang
diserahkan ke Daerah dan menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan.
b) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat
mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan
efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan. Kerja sama
dimaksud dapat dilakukan oleh Daerah dengan:
1) Daerah lain : Kerjasama dengan Daerah lain ini dikategorikan menjadi
kerja sama wajib dan kerja sama sukarela;
2) pihak ketiga; dan/atau lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja : Pemerintah Pusat
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan berwenang untuk:
a) menetapkan Norma Standar Prosedur Keputusan dalam rangka
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan. Penetapan NSPK ini mengacu
atau mengadopsi praktik yang baik (good practices); dan
b) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


AGENDA III SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak
sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari kurikulum
digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka kurikulum literasi
digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan
afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu:Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur
digital.Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor
strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor
pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan
Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian
online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang
sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia
mewakili dunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini
terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
4. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-
rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran
3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan
surveiharus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan
Presiden Joko Widodo.
5. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi,
dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi
persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi
digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas
empat area kompetensi yaitu:
 kecakapan digital,
 budaya digital,
 etika digital
 dan keamanan digital.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Soal Latihan

1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada di
Indonesia
Jawab: Literasi digital yang ada di Indonesia sudah mulai banyak diterapkan
disegala bidang, salah satunya karena saya seorang Guru PPPK saya menyoroti
digitalisasi didunia pendidikan seperti guru dan murid belajar dalam aplikasi
clasroom atau membuat grup orang tua di aplikasi whatsapp.
2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture,
dan digital safety
Jawab: Digital skill adalah kemampuan dalam memahami, menggunakan, dan
memanfaatkan tekhnologi perangkat digital dalam mengakses dan mengelola
informasi.
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan
tata kelola etik digital dalam kehidupan sehari-hari.
Digital culture adalah aktivitas masyarakat dalam ruang digital dengan tetap
memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai pancasila, dan kebhinekaan.
Jangan sampai menganggap bahwa ruang digital tidak memiliki batasannya.
Digital safety adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisa dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam
kehidupan bermedia digital
Jawab: Contoh implementasi literasi digital dalam pendidikan adalah hadirnya
E-learning untuk pembelajaran dengan komputer dan jaringan internet.

B. PILAR LITERASI DIGITAL

Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapa menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi
digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan
pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan
bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


meliputi Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari.

a. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:


● Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
● Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
b. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan
etika berinternet (netiquette)
● Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
● Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
● Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
● Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
● Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
● Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
d. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
● Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
● Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
● Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial sesuai
dengan 4 pilar literasi digital
Jawab: mengontrol prilaku masyarakat dalam dunia digital sesuai dengan fungsi
dan manfaatnya tekhologi digital.
2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital
Jawab: masih banyak masyarakat pengguna digital beranggapan bahwa
dunia digital itu tanpa ada batasan sehingga banyak pelanggaran
terjadi dalam dunia digital terutama dimedia sosial.
3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital
dalam kehidupan bermedia digital
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
Jawab: dengan melakukan sosialisasi 4 pilar literasi digital baik dilingkungan
sekolah maupun dimasyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pemanfaatan dunia digital.

C. IMPLEMENTASI LITERSI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas
dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7
jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat
dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020,
selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet
lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah
secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warga negara.

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
Jawab: Cara memuts rantai penyebaran Hoaks adalah dengan menghentikan
berita tersebut cukup sampai pada diri kita dan tidak menyebarkanya
kepada orang lain karena berita itu hoaks.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan
masyarakat, bukan hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas
korban. Peserta diminta menyikapi fenomena tersebut
Jawab: fenomena pinjaman online atau dikenal dengan pinjol memang sudah
memakan banyak korban, itu dikarenakan kebutuhan dan gaya hidup
yang berlebihan sementara penghasilan hanya sebatas cukup.
Diharapkan masyarakat sebelum melakukan pinjam online harus
mempelajari dan mencari informasi tentang kelegalan perusahaan
tersebut.
3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia
digital
Jawab: Bijak dalam bermedia digital adalah dengan memanfaatkan tekhnologio
digital untuk meningkatkan kemampuan manusia
dalampekerjaannya, seperti Guru bisa menggunakan pembelajaran
dengan digital dikelas.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kedudukan, Peran, Hak dan
Kewajiban, dan Kode Etik ASN

A. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN ebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN
sebagai berikut :

a). PNS berhak memperoleh:


1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi

b).Sedangkan PPPK berhak memperoleh:


1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN
disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga
wajib memberikan perlindungan berupa:

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


1) jaminan kesehatan;
2) jaminan kecelakaan kerja;
3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum.
c). Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari modul
ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Kedudukan,
Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN. Anda dapat
mengerjakan latihan berikut sendiri atau
mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai
dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai
pegawai ASN
Jawab: ASN mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang
perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab : Kedudukan dan peran ASN adalah Pegawai yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda
harus bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
Jawab:
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat
melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel.

Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN

Mengetahui Dan Memahami Management Asn Memahami Sistem Merit Mengetahui


Lingkup Manajemen ASN Memahami Pengembangan Karir ASN Dasar Hukum:
UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang
manajemen PNS dan Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit
yang meliputi manajemen PNS dan manajemen PPPK( Pasal 51 dan 52 UU ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, dan
bersih dari bersih dari praktik KKN (Pasal 1 huruf 5 UU ASN) Fungsi ASN:
1. Pelaksana kebijakan publik: pelaksana kebijakan publik(berupa produk)
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat
mendelegasikan kewenangan penetapan pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya
serta pejabat fungsional keahlian utama kepada:
a. Menteri di Kementrian
b. Pimpinan Lembaga di Lembaga Non Kementrian
c. Sekjen di sekretariat lembaga negara dan lembaga non struktural
d. Gubernur
e. Bupati/Walikota
1. Penerapan manajemen talenta nasional
2. Pengawasan dan evaluasi
3. Penguatan kebijakan kesejahteraan ASN Pentingnya peran ASN: ASN sangat
berperan dalam meningkatkan GEI/IEP (Government Effectiveness Index)

Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
dan bersih dari bersih dari praktik KKN
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Jawab: konsep pengembangan PNS DAN ASNDAN ASNyang berintegritas,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara tuntas dan
maksimal.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd


Mekanisme Pengelolaan ASN

Manajemen PNS DAN ASNDAN ASNmeliputi (Pasal 55 UU ASN) Penyusunan dan


Penetapan Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan Jabatan Pengembangan Karier Pola
Karier Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019) Penggajian Dan
Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun Dan Hari Tua
Perlindungan Apa yang sedang kita hadapi? More competitor than ever Fiercely
competitive strategies Fluid and unpredictable situation Customers expectations
increasing Employees expectations increasing Investor expectation increasing
Rapid changes neverything by technology
Arahan kepala negara/pemerintahan
1. Pembangunan SDM Pekerja Keras, Dinamis, Terampil, Dan Menguasai
Iptek. Talenta Global, Kerja Sama Dengan Industri, Penerapan Teknologi
2. Penyederanaan Birokrasi Pangkas Eseloneering, Peralihan Jabatan Struktural
Ke Fungsional, Fokus Pada Tujuan Pembangunan Dan Investasi Lapangan
Kerja SISTEM MERIT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
(RPJMN 20-24) Sasaran: terwujudnya tata pmerintah yang baik, bersih, dan
berwibawa berdasarkan hukum serta birokrasi yang profesional dan netral
Kebijakan: memperkuat implementasi manajemen ASN berbasis merit Strategi:

Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari
modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang
Mekanisme Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri
atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS DAN ASNDAN ASNdan
Manajemen PPPK
Jawab: Manajemen PNS DAN ASNDAN ASN meliputi (Pasal 55 UU
ASN) Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Pengadaan
Pangkat Dan Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier
Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019)
Penggajian Dan Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian
Jaminan Pensiun Dan Hari Tua
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi
ASN dan penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab: mekanisme pengisian jabatan tinggi ASN diatur oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen
PNS.
b. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawab: dalam Undang-undang ASN dijelaskan bahwa sistem informasi
ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai
pegawai PNS DAN ASNDAN ASN yang disusun secara
sistematis, menyeluruh, dan terintegritas dengan berbasis
tekhnologi.

RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd

Anda mungkin juga menyukai