Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya
didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa Indonesia
1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo yang
dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan Pembaharuan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun1959 tanggal 16
Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yangBukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan nasional
pertama yang menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan Perhimpunan
Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah
internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan
dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan Besar
Pemuda”, yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres
Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond,
Studerenden Minahasaers, kemudian Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum
Theosofi juga ikut dalam kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici Harada,
pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi Negara
Setiap bangsa harus memiliki suatu konsep dan konsensus bersama
menyangkut hal-hal pundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan
kejayaan bangsa yang bersangkutan.
AGENDA II
MATERI POKOK 1
KONSEP PELAYANAN PUBLIK
A. Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik Adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik).
1. Unsur Penting Pelayanan Publik
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan.
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
2. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f.Partisipatif;
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
3. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
B. Membangun Budaya Pelayanan Prima
1. Konsep Budaya Pelayanan Budaya pelayanan oleh ASN akan sangat
menentukan kualitas pemberian layanan kepada masyarakat :
a. Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun
kerja tim di dalam internal organisasi.
b. Pemahaman tentang pelayanan prima.
c. Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada kemajuan
organisasi.
2. Budaya Birokrasi yang Melayani
a. Birokrasi harus memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal apa saja
yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan.
b. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
c. Birokrasi harus memiliki code of conduct, bagaimana cara birokrasi
bertingkah laku dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (warga negara).
d. Birokrasi harus memiliki etika profesionalisme sebagai seorang
birokrat.
3. Enam Elemen untuk Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun
pelayanan yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta
menindaklanjuti pengaduan masyarakat;
MATERI POKOK 1.
POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
E. Soal Latihan
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di
keseharian Anda, pilihlah salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah
perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.
Jawab: Memang benar peningkatan kualitas layanan publik semangit baik saya
pernah mengurus KK di Dinas Pencatatan Sipil saya ingin memasukan Anak saya
yang pertama tercatat didalam Kartu Keluarga, sesampainya diDinas pencatatan
Sipil saya harus antri dengan nomor antrian yang sangat banyak, samapai
istirahat siang nomor antrian saya belum dipanggil juga akhirnya saya
memutuskan untuk tidak melanjutkan antrian dan saya memilih makan siang solat
duhur dan pulang ke rumah.Perubahan pelayanan sangat saya rasakan secara
kangsung, untukmengurus data kependudukan sekarang dilakukan secara Online
atau Daring, masyarakat bisa melakukan pendaftaran dan mengisi bio data
dengan benar sampai selesai dan datang ke dinas pencatatan sipil atau Mall
Pelayanan Publik untuk mencetak berkas yang sudah didaftarkan, jadi tidak perlu
antri lama.
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya,
pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan
tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.
Jawab: Layanan publik yang sulit dijangkau oleh masyarakat saat ini adalah
Sertifikat Prodeuk Hallal, sertifikat tersebut sangat penting bagi masyarakat
pengusaha dibidang kuliner dan produk lainnya.
Saya harap segera dibuka ditiap kecamatan atau desa pendaftaran sertifikasi
produk hallal.
2. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang
sudah berubah dari bentuk selebelumnya:
http://www.instagram.com/ dan tuliskan pendapat Anda.
Jawab: Setelah menonton vidio tersebut saya pun merasakan hal yang
sama dimana ada banyak perubahan dan kemajuan dalam bidang pelayanan
publik yang dilakukan ileh para ASN.
MATERI POKOK 4.
AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAHAN
A. Transparansi dan Akses Informasi Keterbukaan informasi telah dijadikan
standar normatif untuk mengukur legitimasi sebuah pemerintahan dengan terbitnya
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(kip). Adanya
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap Instansi.
Prinsip- Prinsip Keterbukaan Informasi Publik :
a) Maximum Access Limited Exemption (MALE)
b) Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan
c) Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat
d) Informasi Harus Utuh dan Benar
e) Informasi Proaktif dari Badan Publik
f) Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
Tujuan KIP
a) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan
keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
b) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
publik;
c) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
d) Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,
efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
e) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang
banyak;
f) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau
g) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan
Soal Latihan
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata
responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna
yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas
dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait konsep
responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat
dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat
terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat,
berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik
harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda,
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.
MODUL 3. KOMPETEN
MATERI POKOK 1.
TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Dunia VUCA “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility) disertai
penuh ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya saling berkaitan
dan saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas (ambiguity). VUCA
menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi
kemampuan teknikal dan generik. Implikasi VUCA menuntut diantaranya
penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru. Perlu
pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional
dan aparatur.
B. Disrupsi Teknologi Kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat,
dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri. Keadaan ini
mengindikasikan terdapat kecenderungn rendahnya pula daya adaptasi organisasi
terhadap dinamika kemajuan perubahan teknologi tersebut. Perlunya penguatan
kompetensi secara luas, yang memungkinkan setiap pegawai dapat
memutakhirkan kompetensi, baik secara individu maupun secara kolektif
organisasi.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional Dalam menentukan kebutuhan pengembangan
kompetensi dan karakter ASN penting diselaraskan sesuai visi, misi, dan misi,
termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah. Dalam RPJM Nasional, telah ditetapkan
Visi Pembangunan Nasional untuk tahun 2020-2024 : “TerwujudnyaIndonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 9 (sembilan) Misi
Pembangunan yang dikenal sebagai “Nawacita Kedua”. Untuk mewujudkan visi
dan misi tersebut, antara lain, perlu didukung profesionalisme ASN, dengan
tatanan nilai yang mendukungnya.
Evaluasi
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini,
dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren keahlian 2025 dari World Economic
Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran
perubahan teknologi itu sendiri (B – S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek
BerAkhlak sebagai berikut: Berorientasi Pelayanan:
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
MATERI POKOK
3. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN APARATUR
4.
A. Merit Sistem Dalam Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, dimana seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Perlakuan
yang adil dan objektif dalam Merit Sistem meliputi seluruh unsur dalam siklus
manajemen ASN, yaitu :
a) Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi, berdasarkan kesesuaian kualifikasi
dan kompetensi yang bersifat terbuka dan kompetitif;
b) Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan pengelolaan
ASN lainnya; dan
c) Memberikan remunerasi setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang juga setara,
dengan menghargai kinerja yang tinggi.
Evaluasi
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk
tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan
atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif. Jelaskan secara
ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting
Jawab: Proses perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi,
retensi, disiplin dan pensiun pegawai.
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang
berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal,
yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin
efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi
berkelas dunia tersebut penting?
Jawab: untuk dapat bersaing dengan negara Maju didunia dan meningkatkan
kwalitas layanan publik
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik
tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT
dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik ini penting bagi ASN?
PENGEMBANGANKOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi
menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
Kompetensi ASN meliputi :
a) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan;
b) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi; dan
c) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
b) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
c) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, ketentuan tentang
pengembangan kompetensi teknis diatur pada pasal 214, dan kompetensi
jabatan fungsional Pasal 215. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49
Tahun 2018, pengmbangan kompetensi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), diatur pad pasal 39 dan 40.
B. Hak Pengembangan Kompetensi Hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS/ASN dan maksimal 24 (dua
puluh empat) Jam Pelajaran bagi PPPK. Hak pengembangan tersebut meliputi
pengembangan kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural. Untuk menentukan kebutuhan pelatihan ASN perlu dilakukan pemetaan
kebutuhannya. Akses pengembangan kompetensi secara luas dapat
memanfaatkan kemudahan teknologi,
C.Pendekatan Pengembangan Kompetensi Terdapat dua pendekatan
pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk meningkatkan
kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal (e-learning, job enrichment dan job
enlargement termasuk coaching dan mentoring). Ayub Khan, 2022 16 Sistem
Pengembangan ASN melalui Pengembangan Talenta.
Evaluasi
Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan
dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap
sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial
Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiappemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
4. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural
(B – S).
5. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS DAN ASNDAN ASNdan
maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PegKerja (PPPK) (B – S).
6. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASNditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai
dengan pemetaanpegawai dalam nine box tersebut (B – S).
MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak ASN merupakan jabatan profesional, yang harus
berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada
kode etik Profesinya. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat
memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kualitas dan
kompetensi pegawai, membangun kebersamaan dan kohesivitas pegawai
dalampencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dan hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat.
3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah
ini dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali
tidak menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai
kurang bermakna pengetahuan (B - S).
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum
terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap ASN wajib
melanjutkan kepada pendidikan lebih tinggi (B - S).
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo,
laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge
Repositories) merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari
refleksi pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten
ASN (B - S).
4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang
sesuai di bawah ini dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah
maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui adaptasi
terhadap perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi pekerjaannya
(B - S).
b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang
menjadi terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).
MODUL 4.
HARMONIS
MATERI POKOK 1.
KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA
A. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia Bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang kaya raya dalam berbagai perspektif. Bhinneka Tunggal Ika
bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan atau
negara. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap
kehidupan yang meliputi aspek aspek sebagai berikut:
a) Kesenian
b) Religi
c) Sistem Pengetahuan
d) Organisasi social
e) Sistem ekonomi
f) Sistem teknologi
g) Bahasa.
B. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan serta Pentingnya Membangun Rasa
Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan Makna nasionalisme secara politis
merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita- cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa :
a) Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa;
e) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; dan
f) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
C. Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman bagi ASN Kebhinekaan dan
keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan tantangan yang besar bagi
negara Indonesia.
Wujud tantangan yang berupa keuntungan dan manfaat, diantaranya :
a) Dapat mempererat tali persaudaraan;
b) Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara;
c) Memperkaya kebudayaan nasional;
d) Sebagai identitas negara Indonesia di mata seluruh negara di dunia;
e) Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertarik
dan berkunjung ke Indonesia;
f) Dengan banyaknya wisatawan maka dapat menciptkan lapangan pekerjaan;
g) Sebagai pengetahuan bagi seluruh warga di dunia;
h) Sebagai media hiburan yang mendidik;
i) Timbulnya rasa nasionalisme warga negara terhadap negara Indonesia; dan
j) Membuat Indonesia terkenal dimata dunia berkat keberagaman budaya yang kita
miliki. Wujud tantangan yang berupa ancaman, diantaranya :
a) Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok, seperti perbedaan
tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya;
b) Norma- norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai
tujuan;
c) Pemberlakuan sanksi terhadap pelanggar atas norma yang tidak tegas atau
lemah; Ayub Khan, 2022 20
d) Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan
kebingungan bagi masyarakat;
e) Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang
berlaku;
f) Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak
sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (disharmonis);
g) Menguatnya etnosentrisme dalam masyarakatyaitu berupa perasaan kelompok
dimana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat
sehingga mengukur kelompok lain dengan norma kelompoknya sendiri. Sikap
etnosentrisme tidak hanya dalam kolompok suku, namun juga kelompok lain
seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim sepakbola dan
sebagainya.
h) Stereotip terhadap suatu kelompok,yaitu anggapan yang dimiliki terhadap
suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok
identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.
Tantangan disharmonis dalam masyarakat :
MATERI POKOK 2.
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA DAN
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT
A. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN Harmoni adalah kerja
sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur Salah satu kunci sukses kinerja
suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di
tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan. Budaya tempat kerja nyaman dan harmonis akan :
a) Membuat tempat kerja yang berenergi;
b) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan
c) Kontribusi;
d) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi Ayub Khan, 2022 21
B. Etika Publik ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis Etika merupakan refleksi
atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
MODUL 5.
LOYAL
MATERI POKOK 1.
KONSEP LOYAL
MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan
Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Rahasia Jabatan dan
Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan
MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS/ASN Dalam pasal 66
UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS/ASN ada saat diangkat menjadi
PNS/ASN wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji
tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap PNS/ASN yang merupakan bagian atau komponen
sebuah organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS/ASN Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), ketenteraman,
keteraturan, dan ketertiban. Disiplin PNS/ASN adalah kesanggupan PNS/ASN
Nuntuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang- undangan. Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang
PNS/ASN Ntidak disiplin adalah turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan,
nama baik dan/atau mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja,
instansi, dan/atau pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26 Hanya PNS/ASN yang
memiliki loyalitas tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan
ini dengan baik.
C. Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PN PNS/ASN Berdasarkan
pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) Fungsi, Kemampuan ASN dalam melaksanakan
ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal
dalam konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah
a) ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik Kebijakan publik merupakan apapun
yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
b).ASN sebagai bagian dari pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan
kebijakan publik.
MODUL 6.
ADAPTIF
MATERI POKOK 1.
MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena :
A. Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis ini menjadi
sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global, regional maupun
nasional. Isu pembangunan ekonomi dan indutri yang mendorong kompetisi antar
negara, kerusakan lingkungan, serta permasalahan keamanan dan perdamaian
dunia merupakan variabel penting dalam memahami perubahan lingkungan
strategis.Dengan demikian cara sektor publik dalam menyelenggarakan fungsinya
juga memerlukan kemampuan adaptasi yang memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik Daya saing menjadi salah satu ukuran kinerja sebuah
negara dalam kompetisi global. Sehingga kompetisi menjadi salah satu
karakteristik penting dalam konteks perubahan lingkungan strategis, yang
mendorong dan memaksa negara untuk berperilaku seperti dunia usaha, bersaing
untuk menghasilkan kinerja terbaik. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga
terjadi di lingkup nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi
dengan daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik. Seluruh bentuk
kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di tingkat
nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan
beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi Teknologi menjadi salah satu pendorong perubahan
terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi. Kondisi ini akan memaksa kita
untuk beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja oleh
mesin. Adaptasi tidak berhenti di kemampuan menggunakan, tetapi juga antisipasi
dari konsekuensi yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara baru dalam
bekerja dengan teknologi. Pemerintah seyogyanya mengadaptasi perubahan ini
dengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik dengan perilaku
komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan pelayanan publik berbasis
digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik Birokrasi pun dipaksa untuk turut
mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan perubahan,
salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian peran negara kepada
masyarakat. Literatur terkait New Public Management dan New Public Service
menjadi rujukan penting bagaimana perubahan praktek administrasi publik yang
lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya sebuah
MATERI POKOK 2.
MEMAHAMI ADAPTIF
A. Konsep Adaptif Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Ayub Khan, 2022 30 Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan
fungsinya. Banyak persoalan pelayanan publik tidak dapat diselesaikan secara
tuntas, bukan karena persoalan kemampuan adaptabilitasnya yang rendah, tetapi
justru karena persoalan-persoalan kelembagaan dan kebijakan yang tidak
memberi ruang yang cukup untuk beradaptasi.
B. Kreativitas dan Inovasi Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Kreativitas juga dipandang sebagai sebuah sikap (an attitude), yaitu
kemampuan untuk menerima perubahan dan hal-hal baru, kesediaan menerima
ide baru, fleksibel dalam memandang suatu hal dan sikap mencari perbaikan.
Dimensi Kreativitas :
a) Fluency (kefasihan/kelancaran), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide atau gagasan baru karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya.
b) Flexibility (fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
kombinasi dari ideide yang berbeda
c) Elaboration (elaborasi), yaitu kemampuan untuk bekerja secara detail dengan
kedalaman dan komprehensif.
d) Originality (orisinalitas), yaitu adanya sifat keunikan, novelty, kebaruan dari ide
atau gagasan yang dimunculkan.
C. Organisasi Adaptif Organisasi adaptif esensinya adalah organisasi yang terus
melakukan perubahan, mengikuti perubahan lingkungan strategisnya. Fondasi
organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu :
a) Lanskap (landscape) : memahami adanya kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan lingkungan strategis yang berubah secara konstan
b) Pembelajaran (learning) : perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif,
dan struktur adaptasi
c) Kepemimpinan (leadership) : yang menjalankan peran penting dalam
membentuk adaptive organization.
A. Mengadapi VUCA Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal menyikapi
lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA, dengan menngunakan VUCA Prime,
yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility :
a) Hadapi Volatility dengan Vision :
1) Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang
konstan dan tidak dapat diprediksi; dan
2) Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan
kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa depan.
b) Hadapi Uncertainty dengan Understanding
1) Berhenti sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling;
2) Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence
(CI) sebagai prioritas, sehingga Anda tidak ketinggalan;
3) Tinjau dan evaluasi kinerja Anda; dan
4) Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih Anda untuk
bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.
c) Hadapi Complexity dengan Clarity
1) Berkomunikasi secara jelas dengan tim Anda; dan
2) Kembangkan tim dan dorong kolaborasi.
3) 5 langkah membangun tim efektif :
1. tetapkan kepemimpinan;
2. bangun hubungan dengan pegawai Anda;
3. bangun hubungan di antara pegawai Anda;
4. menumbuhkan kerjasama-kolaborasi tim; dan
5. tetapkan aturan dasar untuk tim.
d) Hadapi Ambiguity dengan Agility
1) Dorong fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan;
2) Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA;
3) Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja di luar area fungsional
mereka;
4) Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan mereka;
5) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan dapat
mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
B. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional Organisasi adaptif yaitu organisasi yang
memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti
harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya adaptif adalah budaya
organisasi di mana karyawan menerima perubahan, termasuk organisasi
penyelamatan yang memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan. Tipe budaya organisasi :
a) Budaya adaptif (adaptive culture) : bersifat fleksibel dan eksternal sehingga
dapat memuaskan permintaan pelanggan dengan memusatkan perhatian utama
pada lingkungan eksternal.
MATERI POKOK 4.
ADAPTIF DALAM KONTEKS
ORGANISASI PEMERINTAH
A. Pemerintahan Yang Adaptif Pemerintahan adaptif bergantung pada jaringan
yang menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga di berbagai tingkat
organisasi. Pemerintahan adaptif juga menyediakan pendekatan kolaboratif
fleksibel berbasis pembelajaran untuk mengelola ekosistem yang disebut
1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada di
Indonesia
Jawab: Literasi digital yang ada di Indonesia sudah mulai banyak diterapkan
disegala bidang, salah satunya karena saya seorang Guru PPPK saya menyoroti
digitalisasi didunia pendidikan seperti guru dan murid belajar dalam aplikasi
clasroom atau membuat grup orang tua di aplikasi whatsapp.
2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture,
dan digital safety
Jawab: Digital skill adalah kemampuan dalam memahami, menggunakan, dan
memanfaatkan tekhnologi perangkat digital dalam mengakses dan mengelola
informasi.
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan
tata kelola etik digital dalam kehidupan sehari-hari.
Digital culture adalah aktivitas masyarakat dalam ruang digital dengan tetap
memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai pancasila, dan kebhinekaan.
Jangan sampai menganggap bahwa ruang digital tidak memiliki batasannya.
Digital safety adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisa dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam
kehidupan bermedia digital
Jawab: Contoh implementasi literasi digital dalam pendidikan adalah hadirnya
E-learning untuk pembelajaran dengan komputer dan jaringan internet.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapa menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi
digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan
pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan
bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital
Soal Latihan
1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial sesuai
dengan 4 pilar literasi digital
Jawab: mengontrol prilaku masyarakat dalam dunia digital sesuai dengan fungsi
dan manfaatnya tekhologi digital.
2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital
Jawab: masih banyak masyarakat pengguna digital beranggapan bahwa
dunia digital itu tanpa ada batasan sehingga banyak pelanggaran
terjadi dalam dunia digital terutama dimedia sosial.
3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital
dalam kehidupan bermedia digital
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
Jawab: dengan melakukan sosialisasi 4 pilar literasi digital baik dilingkungan
sekolah maupun dimasyarakat diharapkan dapat meningkatkan
pemanfaatan dunia digital.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas
dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7
jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat
dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020,
selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet
lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah
secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warga negara.
Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
Jawab: Cara memuts rantai penyebaran Hoaks adalah dengan menghentikan
berita tersebut cukup sampai pada diri kita dan tidak menyebarkanya
kepada orang lain karena berita itu hoaks.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan
masyarakat, bukan hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas
korban. Peserta diminta menyikapi fenomena tersebut
Jawab: fenomena pinjaman online atau dikenal dengan pinjol memang sudah
memakan banyak korban, itu dikarenakan kebutuhan dan gaya hidup
yang berlebihan sementara penghasilan hanya sebatas cukup.
Diharapkan masyarakat sebelum melakukan pinjam online harus
mempelajari dan mencari informasi tentang kelegalan perusahaan
tersebut.
3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia
digital
Jawab: Bijak dalam bermedia digital adalah dengan memanfaatkan tekhnologio
digital untuk meningkatkan kemampuan manusia
dalampekerjaannya, seperti Guru bisa menggunakan pembelajaran
dengan digital dikelas.
A. Kedudukan ASN
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN
sebagai berikut :
Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari modul
ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Kedudukan,
Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN. Anda dapat
mengerjakan latihan berikut sendiri atau
mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai
dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai
pegawai ASN
Jawab: ASN mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang
perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab : Kedudukan dan peran ASN adalah Pegawai yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda
harus bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
RESUME MOOC –ARYANTI AGUSTINA.S.Pd
Jawab:
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat
melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel.
Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
dan bersih dari bersih dari praktik KKN
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Jawab: konsep pengembangan PNS DAN ASNDAN ASNyang berintegritas,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara tuntas dan
maksimal.
Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari
modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang
Mekanisme Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri
atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS DAN ASNDAN ASNdan
Manajemen PPPK
Jawab: Manajemen PNS DAN ASNDAN ASN meliputi (Pasal 55 UU
ASN) Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Pengadaan
Pangkat Dan Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier
Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019)
Penggajian Dan Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian
Jaminan Pensiun Dan Hari Tua
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi
ASN dan penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab: mekanisme pengisian jabatan tinggi ASN diatur oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen
PNS.
b. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawab: dalam Undang-undang ASN dijelaskan bahwa sistem informasi
ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai
pegawai PNS DAN ASNDAN ASN yang disusun secara
sistematis, menyeluruh, dan terintegritas dengan berbasis
tekhnologi.