Anda di halaman 1dari 50

RESSUME

MATERI MOOC PPPK 2022

NAMA : WAHYUDIN, S.Pd.I


NIP : 198604272022211011
TEMPAT, TGL LAHIR : PANDEGLANG, 27 APRIL 1986
GOLONGAN : IX
JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU KELAS
INTANSI : PEMERINTAH KAB. PANDEGLANG

Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya
didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa indonesia
1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh Dr.
Sutomo yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan
Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun
1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang
Bukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi pergerakan
nasional pertama yang menggunakan istilah "Indonesia". Bahkan
Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor kemerdekaan bangsa
Indonesia di kancah internasional. Perhimpunan Indonesia (PI)
diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25
Oktober 1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan “Kerapatan
Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal dengan nama “Kongres
Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi
pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar
Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian
Jong Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosofi juga ikut dalam
kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral Kumakici
Harada, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa,
mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi Negara
Setiap bangsa harus memiliki suatu konsep dan konsensus bersama
menyangkut hal-hal pundamental bagi keberlangsungan, keutuhan dan
kejayaan bangsa yang bersangkutan.
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih (Pasal 1 Ayat (1)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
2. Bahsa resmi Negara Kesaruan Republik Indonesia adalah Bahasa
Indonesia (Pasal 36 Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1982 sebagai bahasa persatuan
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
3. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda
Pancasila yang kepalanya m enoleh lurus kesebelah kanan, perisai
berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda, dan
semboyan Bhineka Tunggal Ika ditulis diatas pita yang dicengkram
oleh garuda.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage
Rudolf Supratman.
D. Manajemen Pemerintahan Negara
1. Cita-cita / Tujuan Nasional “Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
2. Tugas Nasional “ Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan
kehidupan bangsa; ikut melaksanaakan ketertiban dunia.
3. Fungsi Negara “ melayani masyarakat, mengayomi masyarakat, dan
memperdayakan masyarakat.
E. 1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan
sehingga menjadi bagian kompetensi ASN ?
Karena ASN merupakan bagian dari pelaksana administrasi Negara yang
harus memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan, agar dapat
mengimplementasikan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
Dimulai dari dibentuknya Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908,
bertujuan untuk memperbaiki keadaan rakyat terutama rakyat kecil Oktober
1908 kongres pertama Boedi Oetomo digedung sekolah yogyakarta. Pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang dilatar belakangi oleh Kongres pemuda II
dijalan keramat 106 jakarta yang diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi
pemuda di Hindia Belandayang menghasilkan Sumpah Pemuda, dan pada
saat itu lagu kebangsaan di kumandangkan oleh wage rudolf supratman.
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam mewujudkan profesionalitas ASN ?
4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
1. Pancasila
2. 2. Undang-undang dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republiok Indonesia

4. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman”
(Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan
Negara)
a. Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18
Desember 2006 dengan pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948
merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia Pada tanggal tersebut
terbentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka
mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta bahwa dalam upaya
lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela negara dalam rangka
mempertahankan kehidupan ber-bangsa dan bernegara yang menjunjung
tinggi persatuan dan Kesatuan.
b. Nilai Dasar Bela Negara Dalam Undang-Undang republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan bahwa Keikutsertaan Warga
Negara dalam usaha Bela Negara salah satunya dilaksanakan melalui
pendidikan kewarganegaraan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara
dengan menanamkan nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Beala Negara masih relevan


saat ini ?
Persoalan bela negara bukan karena adanya ancaman militer, tetapi
masuk dalam dimensi kehidupan masyarakat. Bela negara terkait
banyak aspek seperti ancaman ekonomi, pangan, narkotika, terorisme
ilegal fishing, ilegal loging dan ancaman baru yang berkembang saat
ini.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin
terjadi saat ini dan mengancam eksistensi NKRI ?
Ancaman yang mungkin terjadi saat ini adalah ancaman non militer
salah satu bentuknya adalah doktrin untuk menggantimidiologi
Pancasila, sehingga ancaman non milkiter dampaknya lebih besar.
Selain itu ancaman dari individu manusia meliputi penggunaan
narkotika.
3. Analisi Isu Kontemporer
Analisi Isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk mengetahui suatu
pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang atau menjadi trending topik
pada saat ini jadi solusi penyelesaiaannya harus sesuai dengtan masa
sekarang yaitu masa modern.
a. 4 Level Lingkungan Strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan ASN
PPPK dalam melakukan pekerjaannya sesuai tugas bidang masing-
masing. Yaitu Individu, Keluarga, Masyarakat, dan Dunia
b. Isu Kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok
1. Isu saat ini merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dari
sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera
mungkin dari pengambil keputusan.
2. Isu Berkembang merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan
menyebar diruang publik dan publik mulai menyadari adanya isu
tersebut.
3. Isu Potensial kelompok isu yang belum nampak diruang publik
namundapat terindikasi dari beberapa instrumen yang mengidentifikasi
adanya kemungkinan merebak isu itu dimasa depan.
c. Kemampuan Menetapkan Isu
1. Environmental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam
organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving iyalah mampu mengembangkan dan memilih alternatif
dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing
3. Analysis iyalah mampu berfikir konseptual, mampu mengidentifikasi
implikasi atau dampak atau manfaat dari sebuah pilihan kebijakan atau
program atau kegiatan atau tahapan kegiatan.
d. Teknik Analis Isu Strategis
1. Teknik Tepisan Isu adalah mengunakan kriteria Urgensis Sriesnes and
Groud
2. Teknik Analis Isu terdiri dari beberapa alat bantu seperti Mind Mapping,
Fishbone Diagram, Analisis SWOT.
4. Kesiap Siagaan Bela Negara
a. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
b. Kemampuan Awal Bela Negara
c. Rencana Aksi Bela Negara
d. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara
Indonesia
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama
sebagai dasar negara indonesia. Dalam kedudukan yang demikian
pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional
dan tata hukum di indonesia.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
Kedudukan Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia dalam
sistem hukum nasional adalah sebagai sumber hukum dasar nasional
yang memiliki tempat tertinggi serta sebagai sumber hukum bagi
peraturan perundang-undangan lainnya.
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 ada 7 nilai kebangsaan
yang terkandung didalamnya yaitu, nilai relijius, nilai kemanusiaan, nilai
produktivitas, nilai keseimbangan, nilai demikrasi, nilai kesamaan drajat,
dan nilai ketaatan hukum
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Dari sudut hukm batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama
dan utama dari penjabaran 5 norma dasar negara Pancasila serta
norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam pembukaan UUD
1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum
sistem administrasi negara Republik Indonesia
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia
Kedudukan ASN dalam NKRI adalah sebagai Aparatur Negara yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa. ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah. Dalam menjalankan
tugasnya ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.

AGENDA II
MATERI POKOK 1
KONSEP PELAYANAN PUBLIK

A. Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik Adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik).
1. Unsur Penting Pelayanan Publik
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan.
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
2. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
3. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
B. Membangun Budaya Pelayanan Prima
1. Konsep Budaya Pelayanan Budaya pelayanan oleh ASN akan sangat
menentukan kualitas pemberian layanan kepada masyarakat :
a. Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun kerja tim
di dalam internal organisasi.
b. Pemahaman tentang pelayanan prima.
c. Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada kemajuan
organisasi.
2. Budaya Birokrasi yang Melayani
a. Birokrasi harus memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal apa saja yang
secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan.
b. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
c. Birokrasi harus memiliki code of conduct, bagaimana cara birokrasi
bertingkah laku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (warga
negara).
d. Birokrasi harus memiliki etika profesionalisme sebagai seorang birokrat.
3. Enam Elemen untuk Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun pelayanan
yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta menindaklanjuti
pengaduan masyarakat;
e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan
kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan
sarana prasarana; dan
f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
penyelenggara pelayanan publik.
4. Tingkatan Pelayanan Prima
a. Memenuhi kebutuhan dasar pengguna,
b. Memenuhi harapan pengguna, dan
c. Melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih dari yang
diharapkan.
5. Perilaku Pelayanan Prima
a. Menyapa dan memberi salam,
b. Ramah,
c. Cepat dan tepat waktu,
d. Mendengar dengan sabar danaktif,
e. Penampilan yang rapi,
f. Jangan lupa mengucapkan terima kasih,
g. Mengingat nama pelanggan,
h. Perlakukan pelanggan dengan baik, dan
i. Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan.
6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan,
b. Membangun visi dan misi pelayanan,
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana
memberikan pelayanan yang baik, dan
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.
C. ASN sebagai Pelayan Publik
1. Fundamen (Pemahaman Dasar) Pelayanan Publik
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
2. Tugas ASN
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Perilaku Pelaksana Pelayanan Publi
a. Adil dan tidak diskriminatif;
b. Cermat;
c. Santun dan ramah;
d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarutlarut;
e. Profesional;
f. 6) Tidak mempersulit;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
h. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi
penyelenggara;
i. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
j. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan
kepentingan;
k. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan
publik;
l. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat;
m. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang
dimiliki;
n. Sesuai dengan kepantasan; dan
o. Tidak menyimpang dari prosedur.
D. Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
1. Kriteria Operasional Berorientasi Pelayanan
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-
masing nilai.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib
dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari
kode etik tersebut.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
2. Panduan Perilaku (Kode Etik) Nilai Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

E. Evaluasi Materi Pokok 1


Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman anda terhadap
Materi Pokok 1 ini, cobalah Anda kerjakan soal-soal
Pilihan Ganda di bawah ini. Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang
menurut anda benar.
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai
Dasar. Hal tersebut tertuang dalam:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015

2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:


a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019

3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:


a. pelaksana kebijakan publik
b. pelayan publik
c. pengawas kegiatan publik
d. perekat dan pemersatu bangsa

4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah


a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan

5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto


adalah
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang
dibutuhan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis
barang atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh
Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat pada jam-jam pelayanan

6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik adalah


a. Penyelenggara
b. Penerima layanan
c. Tempat pelayanan
d. Kepuasan pelanggan

7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah


a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak diskriminatif
c. Kompleks namun murah
d. Aksesibel

8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh


dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status sosial,
pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual,
difabel, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif

9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai


penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b. Transparan
c. Efektif dan efisien
d. Tidak diskriminatif

10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku


a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

MATERI POKOK 2
BERORIENTASI PELAYANAN

A. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan


1. Prinsip ASN sebagai Profesi
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, Integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Kualifikasi akademik
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
g. Profesionalitas jabatan.
2. Panduan Perilaku
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Mengabdi kepada
negara dan rakyat Indonesia. Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan. Memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika yang luhur. Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan Memberikan
layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti. Mempertanggungjawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik; dan Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai.
B. Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan
1. Tantangan Eksternal
a. Kondisi geografis yang sulit,
b. Infrastruktur yang belum memadai,
c. Masyarakat yang tinggal di pedalaman dengan adat kebiasaan atau sikap
masyarakat yang kolot, dan
d. Masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan kebutuhan yang dinamis
dan senantiasa berubah.
2. Tantangan Internal
a. Anggaran yang terbatas
b. Kurangnya jumlah SDM yang berkompeten, dan
c. Belum terbangunnya sistem pelayanan yang baik.
3. Upaya Menghadapi Tantangan
b. Pemanfaatan informasi teknologi dan internet of things
c. Akselerasi reformasi birokrasi, dan
d. Melakukan terobosan/inovasi pelayanan publik

C. Evaluasi Materi Pokok 2


1. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
d. Melakukan perbaikan tiada henti
4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, kedudukan
masyarakat dalam konteks tersebut adalah sebagai …
a. masyarakat sebagai wajib pajak
b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah
c. masyarakat sebagai elemen adanya negara
d. masyarakat sebagai penerima layanan
5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang
Pelayanan Publik adalah …
a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai
penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak
langsung
b. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun
badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan
publik, baik secara langsung maupun tidak langsung
c. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai
penerima manfaat pelayanan publik secara langsung
d. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun
badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan
publik secara langsung
6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi
antara lain sebagai berikut, kecuali …
a. Menyapa dan memberi salam
b. Ramah
c. Cepat dan terlihat sibuk
d. Berpenampilan rapih
7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya
perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …
a. Pendidikan dan pelatihan
b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan
c. Pengembangan ide kreatif
d. Kolaborasi dan benchmark
8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan
prima yang dicontohkan dengan …
a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun
dengan menyerobot tugas fungsi rekan yang lain
c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan
d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi eksternal
9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ...
a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
customer sudah dapat terpenuhi
b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat
c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan datang tentang
layanan apa yang diharapkan
d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru
10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …
a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang kewajiban masuk
kerja
b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja
yang mendukung tercapainya kinerja terbaik
c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam menentukan rekanan
dalam proyek strategis
d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyarakat

MODUL 2.
AKUNTABEL

MATERI POKOK 1.
POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
A. Potret Layanan Publik di Indonesia. Biayanya yang mahal; Prosedurnya sulit
dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-belit; Pemberi layanan tidak
ramah; Diskriminatif; Tidak ada kepastian kualitas dan waktu penyelesaian
layanan; Tidak transparan; Tidak responsif terhadap kebutuhan warga negara;
dan Ditandai praktik KKN.
B. Tantangan Layanan Publik.
1. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk Kepentingan umum;
Kepastian hukum; Kesamaan hak; Keseimbangan hak dan kewajiban;
Keprofesionalan; Partisipatif; Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
Keterbukaan; Akuntabilitas; Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan; Ketepatan waktu; dan Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
b) Tantangan Layanan Publik yang Tidak Statis  Tantangan yang dihadapi
bukan hanya di lingkungan ASN sebagai pemberi layanan, namun juga dari
masyarakat penerima layanan.  Tantangan layanan publik itu tidak statis,
godaan dan mental/pola pikir pihak-pihak yang dahulu menikmati keuntungan
dari lemahnya sektor pengawasan layanan selalu mencoba menarik kembali
ke arah berlawanan.
C. Keutamaan Mental Melayani  Mental dan pola pikir melayani berada di domain
pribadi, namun jika mental dan pola pikir yang baik dilakukan oleh semua unsur
ASN, akan memberikan dampak sistemik.  Oleh karenanya diperlukan komitmen
dari seluruh ASN secara pribadi, dengan menyadari bahwa semua gaji dan
fasilitas yang Anda gunakan nanti berasal dari Pajak yang dibayarkan
Masyarakat negeri ini yang menuntut dilayani dengan layanan yang terbaik. 

MATERI POKOK 2. KONSEP AKUNTABILITAS


A. Pengertian Akuntabilitas  Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/ organisasi yang
memberikan amanat.  Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya.  Panduan Perilaku (Kode Etik) Akuntabel dalam Core
Values ASN a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; b) Kemampuan menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien; dan c) Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
B. Aspek-Aspek Akuntabilitas a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan : hubungan
dua pihak antara individu/kelompok/ institusi dengan negara dan masyarakat. b)
Akuntabilitas berorientasi pada hasil : hasil yang diharapkan dari akuntabilitas
adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. c)
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan : Laporan kinerja adalah perwujudan
dari akuntabilitas. d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi : Akuntabilitas
adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung jawab
menghasilkan konsekuensi. e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja : tujuan utama
dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
C. Pentingnya Akuntabilitas  Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah
dengan aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan
masyarakat.  Fungsi Akuntabilitas Publik : a) Untuk menyediakan kontrol
demokratis; b) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan; dan c)
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
D. Jenis dan Tingkatan Akuntabilitas  Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam,
yaitu: a) Akuntabilitas Vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan
dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas Vertikal membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke bawah" kepada publik. Misalnya
pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian
pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR. b)
Akuntabilitas Horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke
samping" kepada para pejabat lainnya dan lembaga negara.  Tingkatan dalam
Akuntabilitas a) Akuntabilitas Personal : mengacu pada nilai-nilai yang ada pada
diri seseorang. b) Akuntabilitas Individu : mengacu pada hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya. c) Akuntabilitas Kelompok : mengacu pada
pembagian kewenangan dan semangat kerjasama. d) Akuntabilitas Organisasi :
mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang
dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi
kepada stakeholders lainnya. e) Akuntabilitas Stakeholder : tanggungjawab
organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat
E. Soal Latihan
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di
keseharian Anda, pilihlah salah satu kasus yang pernah Anda alami, dan
tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.
Jawab: Memang benar peningkatan kualitas layanan publik semangit baik
saya pernah mengurus KK di Dinas Pencatatan Sipil saya ingin memasukan
Anak saya yang pertama tercatat didalam Kartu Keluarga, sesampainya di
Dinas pencatatan Sipil saya harus antri dengan nomor antrian yang sangat
banyak, samapai istirahat siang nomor antrian saya belum dipanggil juga
akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan antrian dan saya memilih
makan siang solat duhur dan pulang ke rumah.
Perubahan pelayanan sangat saya rasakan secara kangsung, untuk
mengurus data kependudukan sekarang dilakukan secara Online atau Daring,
masyarakat bisa melakukan pendaftaran dan mengisi bio data dengan benar
sampai selesai dan datang ke dinas pencatatan sipil atau Mall Pelayanan
Publik untuk mencetak berkas yang sudah didaftarkan, jadi tidak perlu antri
lama.
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya,
pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut,
dan tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.
Jawab: Layanan publik yang sulit dijangkau oleh masyarakat saat ini adalah
Sertifikat Prodeuk Hallal, sertifikat tersebut sangat penting bagi masyarakat
pengusaha dibidang kuliner dan produk lainnya.
Saya harap segera dibuka ditiap kecamatan atau desa pendaftaran sertifikasi
produk hallal.
3. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan
yang sudah berubah dari bentuk selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_medium=share_sheet dan
tuliskan pendapat Anda.
Jawab: Setelah menonton vidio tersebut saya pun merasakan hal yang sama
dimana ada banyak perubahan dan kemajuan dalam bidang pelayanan publik yang
dilakukan ileh para ASN.

MATERI POKOK 3. PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL


A. Akuntabilitas dan Integritas 
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang menjadi landasan dasar dari
sebuah Administrasi sebuah negara.  Sebuah sistem yang memiliki integritas yang
baik akan mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan
Transparansi.
B. Integritas dan Anti Korupsi  Integritas adalah salah satu pilar penting dalam
pemberantasan korups. integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara ucapan
dan perbuatan.  Tidak ada orang tiba-tiba menjadi berintegritas, butuh peran
lingkungan dalam membentuk pola pikir dan prinsip memegang teguh prinsip
kebenaran.
C. Mekanisme Akuntabilitas a) Dimensi Mekanisme Akuntabilitas 1) Akuntabilitas
kejujuran dan hukum : kepatuhan terhadap hukum dan peraturan; 2) Akuntabilitas
proses : ketersediaan prosedur dalam meberikan pelayanan publik; 3) Akuntabilitas
program : petimbangan pencapaian tujuan dan program alternatif; dan 4)
Akuntabilitas kebijakan : pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang
diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. b) Alat Akuntabilitas di Indonesia
1) Perencanaan Strategis (RPJP/, RKP, Renstra, SKP) 2) Kontrak Kinerja (Penilaian
Prestasi Kerja PNS) 3) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) c)
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel 1) Kepemimpinan (menjadi contoh
dan teladan) 2) Membangun transparansi dalam komunikasi dan informasi 3)
Membangun integritas 4) Membangun tanggungjawab (responbilitas) institusi dan
individu 5) Mencipatkan keadilan dalam organisasi khususnya dari pimpinan 6)
Membangun kepercayaan 7) Memciptakan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan. serta harapan dan kapasitas. 8) Kejelasan tugas, fungsi, peram,
tanggung jawab,tujuan, hasil yang diharapkan, dll. 9) Konsistensi dalam penerapan
kebijakan, prosedur, sumber daya, dll untuk membangun stabilitas dalam organisasi
d) Langkah-Langkah Menciptakan Framework Akuntabilitas 1) Menentukan tujuan
yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan. 2) Melakukan
perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. 3) Melakukan
implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. 4) Memberikan laporan
hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu. 5) Melakukan evaluasi hasil
dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki kinerja yang telah
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat korektif.
D. Konflik Kepentingan  Konflik kepentingan secara umum adalah suatu keadaan
sewaktu seseorang pada posisi yang diberi kewenangan dan kekuasaan untuk
mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi yang memberi penugasan,
sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang
bersinggungan.  Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas
publik dan kepentingan pribadi bertentangan, baik konflik keuangan maupun non
keuangan.
Tipe-tipe Konflik Kepentingan : a) Keuangan : Penggunaan sumber daya lembaga
(termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur) untuk keuntungan pribadi. b)
Non-Keuangan : Penggunaan posisi atau wewenang untukmembantu diri sendiri
dan/atau orang lain.  Cara mengidentifikasi konflik kepentingan a) Tugas publik
dengan kepentingan pribadi. b) Potensialitas (manfaat) c) Proporsionalitas (keadilan
keputusan) d) Presence of Mind (konsekuensi terlibatan) e) Janji (komitmen) 
Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan a) PNS harus dapat memastikan
kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan. b) Ketika konflik kepentingan
yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi atau personal, maka
PNS dapat memilih untuk kepentingan umum. c) PNS memahami bahwa konflik
kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau berpotensi ada di masa depan. d) Jika
konflik muncul, PNS dapat melaporkan kepada pimpinan secara tertulis, untuk
mendapatkan bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola situasi secara
tepat. e) PNS dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
Membangun Pola Pikir Anti Korupsi Akuntabilitas dan integritas sebagai pilar untuk
membangun pola pikir anti korupsi, dengan berperilaku : a) PNS tidak terlibat dalam
penipuan atau korupsi. b) PNS dilarang untuk melakukan penipuan yang
menyebabkan kerugian keuangan aktual atau potensial untuk setiap orang atau
institusinya. c) PNS dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan
kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya. d) PNS melaporkan setiap
perilaku curang atau korup. e) PNS melaporkan setiap pelanggaran kode etik. f)
PNS memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas yang berlaku di sektor
publik.
F. Perilaku Individu PNS/ASN yang Akuntabel a) PNS bertindak sesuai dengan
persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang berlaku untuk perilaku
mereka. b) PNS tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan
atau anggota masyarakat. c) Kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi
dan profesional hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang nyaman
dan produktif. d) PNS memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan
hormat, penuh kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan secara tepat
untuk kepentingan mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan. e) PNS
membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera, memberikan pertimbangan
untuk semua informasi yang tersedia, Undang-undang dan kebijakan dan prosedur
institusi tersebut. f) PNS melayani stakeholders (lingkup pemerintah, swasta atau
masyarakat) setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan
kebijakan. Ayub Khan, 2022 11

MATERI POKOK 4. AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI


PEMERINTAHAN
A. Transparansi dan Akses Informasi  Keterbukaan informasi telah dijadikan
standar normatif untuk mengukur legitimasi sebuah pemerintahan dengan terbitnya
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(kip).  Adanya
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap Instansi.  Prinsip-
Prinsip Keterbukaan Informasi Publik : a) Maximum Access Limited Exemption
(MALE) b) Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan c) Mekanisme yang Sederhana,
Murah, dan Cepat d) Informasi Harus Utuh dan Benar e) Informasi Proaktif dari
Badan Publik f) Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik  Tujuan KIP a) Menjamin
hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program
kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan
pengambilan suatu keputusan publik; b) Mendorong partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan publik; c) Meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; d)
Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; e) Mengetahui alasan
kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; f) Mengembangkan
ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau g) Meningkatkan
pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi.  Perilaku Berkaitan denganTransparansi dan
Akses Informasi a) PNS tidak mengungkapkan informasi resmi atau dokumen
sembarangan. b) PNS tidak menyalahgunakan informasi resmi. c) PNS mematuhi
persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan yang sah.
B. Praktek Kecurangan (fraud) dan Perilaku Korup  Penyalahgunaan wewenang
akan berdampak pada praktik kecurangan (fraud).  Faktor Penyebab Fraud :
Peluang, Insentif atau tekanan dan Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan
tindakan fraud.  Upaya-upaya untuk membangunan etika perilaku dan kultur
organisasi yang anti kecurangan : a) Komitmen dari Top Manajemen dalam
organisasi; b) Membangun lingkungan organisasi yang kondusif; c) Perekrutan dan
Promosi Pegawai; d) Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-standar
pelaksanaan e) Menciptakan saluran Komunikasi yang efektif; dan f) Penegakan
kedisiplinan.
C. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara  Ketentuan Umum Penggunaan
Sumber Daya Milik Negara : a) Penggunaannya diatur sesuai dengan prosedur yang
berlaku; b) Penggunaannya dilaklukan secara bertanggung-jawab dan efisien; dan c)
Pemeliharaan fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.  Perilaku PNS
Terhadap Penggunaan Sumber Daya Negara : a) PNS bertanggung jawab untuk
pengeluaran yang resmi; b) PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik
secara teliti dan efisien; c) PNS hanya menggunakan pengeluaran yang
berhubungan dengan pekerjaan; d) PNS tidak menggunakan waktu kantor atau
sumber daya untuk pekerjaan partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan;
Ayub Khan, 2022 12 e) PNS mematuhi kebijakan dan pedoman dalam penggunaan
setiap instansi komputasi dan komunikasi fasilitas, dan menggunakan sumber daya
tersebut secara bertanggung jawab; f) PNS berhati-hati untuk memastikan bahwa
setiap perjalanan dinas yang dilakukan untuk tujuan resmi dan benar-benar
diperlukan; dan g) PNS menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
D. Penyimpanan dan Penggunaan dan Informasi Pemerintah  Pemerintah atau
aparatur harus dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan memberikan data dan
informasi yang akurat terhadap apa yang telah mereka laksanakan, sedang
laksanakan dan akan dilaksanakan sebagai salah satu wujud akuntabilitasnya. 
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus
relevant (relevan), reliable (dapat dipercaya), understandable (dapat dimengerti),
serta comparable (dapat diperbandingkan).  Perilaku berkaitan dengan
Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah : a) PNS bertindak
dan mengambil keputusan secara transparan; b) PNS menjamin penyimpanan
informasi yang bersifat rahasia; c) PNS mematuhi perencanaan yang telah
ditetapkan; d) PNS diperbolehkan berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan
kreativitas; e) PNS menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara; f)
PNS memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; dan g) PNS tidak
menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
E. Membangun Budaya Anti Korupsi di Organisasi Pemerintahan  Untuk
membangun budaya antikorupsi di organisasi pemerintahan, dapat mengadopsi
langkahlangkah yang diperlukan dalam penanganan Konflik Kepentingan : a)
Penyusunan Kerangka Kebijakan, b) Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan, c)
Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan d) Penyiapan Serangkaian
Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan.  Penyusunan kode etik, dukungan
lembaga, dan sangsi bagi pelaku pelanggaran.  Akuntabilitas pimpinan lembaga
juga menjadi hal penting untuk menjadi pegangan tindak dan perilaku pegawai di
lingkungan lembaga atau institusi.

Soal Latihan
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata
responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna
yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas dan akuntabilitas
dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait konsep responsibiltas
dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat
dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat
terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat,
berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik
harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda,
seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.

MODUL 3. KOMPETEN
MATERI POKOK 1. TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Dunia VUCA  “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility) disertai
penuh ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya saling berkaitan dan
saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas (ambiguity).  VUCA menuntut
ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi kemampuan
teknikal dan generik.  Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses
bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru.  Perlu pemutakhiran keahlian ASN yang
relevan dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur.
B. Disrupsi Teknologi  Kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan
dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.  Keadaan ini mengindikasikan
terdapat kecenderungn rendahnya pula daya adaptasi organisasi terhadap dinamika
kemajuan perubahan teknologi tersebut.  Perlunya penguatan kompetensi secara
luas, yang memungkinkan setiap pegawai dapat memutakhirkan kompetensi, baik
secara individu maupun secara kolektif organisasi.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional  Dalam menentukan kebutuhan
pengembangan kompetensi dan karakter ASN penting diselaraskan sesuai visi, misi,
dan misi, termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah.  Dalam RPJM Nasional, telah
ditetapkan Visi Pembangunan Nasional untuk tahun 2020-2024 : “Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”.  Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 9 (sembilan)
Misi Pembangunan yang dikenal sebagai “Nawacita Kedua”.  Untuk mewujudkan
visi dan misi tersebut, antara lain, perlu didukung profesionalisme ASN, dengan
tatanan nilai yang mendukungnya.

Evaluasi

Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah
ini, dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren
keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran
perubahan teknologi itu sendiri (B – S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-masing aspek
BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

MATERI POKOK 2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN APARATUR


A. Merit Sistem  Dalam Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, dimana seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. 
Perlakuan yang adil dan objektif dalam Merit Sistem meliputi seluruh unsur dalam
siklus manajemen ASN, yaitu : a) Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi,
berdasarkan kesesuaian kualifikasi dan kompetensi yang bersifat terbuka dan
kompetitif; b) Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan
pengelolaan ASN lainnya; dan c) Memberikan remunerasi setara untuk
pekerjaan-pekerjaan yang juga setara, dengan menghargai kinerja yang tinggi. B.
Pembangunan Aparatur RPJMN 2020-2024  Dalam Pembangunan Aparatur
2020-2024, dengan Reformasi Birokrasinya diharapkan menghasilkan karakter
birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan :
pelayanan publik yg semakin berkualitas & tata kelola yang semakin efektif dan
efisien.  Tantangan Reformasi yang Semakin Kompleks : a) Perubahan besar
yang terjadi karena desentralisasi, demokratisasi, globalisasi dan revolusi
teknologi informasi. b) Profil pendidikan ASN relatif masih rendah. Ayub Khan,
2022 15  Kunci penting membangun kapabilitas birokrasi yang adaptif, antara
lain : a) Pentingnya disusun strategi dan paket keahlian ke depan.sejalan (link
and match) dengan prioritas pembangunan pemerintahannya; b) Membangun
sistem budaya belajar sepanjang hayat (lifelong learning); dan c) Responsif
dengan tantangan lingkungan strategisnya (meet enhancing challenges). C.
Karakter ASN  8 (delapan) karakateristik Smart ASN : integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking,
dan entrepreneurship.  Karakter lain yang diperlukan dari ASN untuk
beradapatasi dengan dinamika lingkungan strategis, yaitu: inovatif dan kreatif,
agility dan flexibility, persistence dan perseverance serta teamwork dan
cooperation.
Evaluasi
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek
pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang diskriminatif, seperti
hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat
subyektif. Jelaskan secara ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting
Jawab: Proses perencanaan, perekrutan, penggajian, pengembangan,
promosi, retensi, disiplin dan pensiun pegawai.
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi
yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan dengan
beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata
kelola yang semakin efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa
pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?
Jawab: untuk dapat bersaing dengan negara Maju didunia dan meningkatkan
kwalitas layanan publik
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan
karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme,
wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik
i ini penting bagi ASN?

MATERIPOKOK 3. PENGEMBANGANKOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi  Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.  Kompetensi
menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. 
Kompetensi ASN meliputi : a) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; b) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan c)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.  Pengembangan kompetensi dapat
dilaksanakan sebagai berikut: a) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang
bersangkutan. b) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi
untuk melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu. c) Bersama dengan
lembaga pengembangan kompetensi yang independen.  Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 11 Tahun 2017, ketentuan tentang pengembangan kompetensi
teknis diatur pada pasal 214, dan kompetensi jabatan fungsional Pasal 215. 
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018, pengmbangan kompetensi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diatur pad pasal 39 dan 40.
B. Hak Pengembangan Kompetensi  Hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh
empat) Jam Pelajaran bagi PPPK.  Hak pengembangan tersebut meliputi
pengembangan kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural.  Untuk menentukan kebutuhan pelatihan ASN perlu dilakukan pemetaan
kebutuhannya.  Akses pengembangan kompetensi secara luas dapat
memanfaatkan kemudahan teknologi,
C. Pendekatan Pengembangan Kompetensi  Terdapat dua pendekatan
pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk meningkatkan
kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal (e-learning, job enrichment dan job
enlargement termasuk coaching dan mentoring). Ayub Khan, 2022 16  Sistem
Pengembangan ASN melalui Pengembangan Talenta. a) PeraturanpanRB Nomor 3
Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN. b) Dalam menentukan pendekatan
pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan,
dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan hasil pemetaan pegawai
dalam nine box tersebut.

Evaluasi

Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing


pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X)
untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan
perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan
untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)Kompetensi Manajerial
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan (B – S).
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural
(B – S).
4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh
empat) Jam Pelajaran bagi PegKerja (PPPK) (B – S).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASNditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai
dengan pemetaanpegawai dalam nine box tersebut (B – S).

MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak  ASN merupakan jabatan profesional, yang harus
berbasis pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada
kode etik Profesinya.  ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya. 
Penilaian kinerja harus dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat
memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kualitas dan
kompetensi pegawai, membangun kebersamaan dan kohesivitas pegawai dalam
pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dan hasilnya dapat digunakan sebagai
dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat.  Panduan perilaku (kode
etik) Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu: a) Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi; b) Membantu orang lain belajar;
dan c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
B. Learn, Unlearn, dan Relearn ASN harus terus belajar dengan konsep learn,
unlearn dan relearn : a) Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN biasakan belajarlah
hal-hal yang benar-benar baru, dan lakukan secara terus menerus. b) Unlearn,
tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang telah diketahui berupa pengetahuan dan
atau keahlian. c) Relearn,tahap terakhir yaitu proses untuk dapat benar-benar
menerima fakta baru.
C. Meningkatkan Kompetensi Diri  Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.  ASN selayaknya memiliki
watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang dapat bertahan dan berkembang
dalam orientasi “Ekonomi Pengetahuan”, dengan kemandirian untuk belajar sejalan
dengan perkembangan teknologi yang telah menciptakan kebutuhan metode
pengajaran baru, sumber belajar, dan media digital yang lebih luas dan masif
(Heutagogi).  Perilaku ASN Pembelajar dapat berupa : a) Aktif belajar sesuai
kebutuhannya; b) Belajar sambil melakukan; c) Belajar sebagai penyangga tuntutan
keadaan lingkungan yang dinamis; d) Bekerja dan mengelola pengetahuan dijadikan
sebagai bagian dari pekerjaan. e) Mendokumentasian
pengalamannya/Pengetahuannya. f) Melakukan penyelidikan dan pemecahan
masalah; g) Mempertahankan kepercayaan diri (self-efficacy), dalam mengarahkan
diri sendiri terkait pengelolaan potensi ancaman. h) Mengalokasikan dirinya dalam
waktu dan ruang yang memadai, yang dikhususkan untuk penciptaan atau
perolehan pengetahuan. i) Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang
terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan
sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan
mudah disimpan dan diambil (knowledge repositories) Ayub Khan, 2022 17
D. Membantu Orang Lain Belajar Perilaku berbagi pengetahuan dari
ASNPembelajar, diantaranya : a) Mempromosikan konstruksi pengetahuan; b)
Berbagi perspektif, dan mendukung kolaborasi, percakapan dan dialog; c) Aktif
dalam “pasar pengetahuan”(nowledge fairs) atau forum terbuka(open forums). d)
Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), e) Berpartisipasi untuk
aktif dalam jaringan para ahli sesuai dengan bidang kepakarannya dalam proses
transfer pengetahuan keahlian. f) Melakukan konektivitas dalam basis online
network. g) Meluangkan dan memanfaatkan waktunya untuk bersosialisasi dan
bercakap pada saat morning tea/coffee ataupun istirahat kerja.
E. Melaksanakan Tugas Terbaik  Jadikan pengetahuan yang dimiliki menjadi karya
terbaik yang bermanfaat untuk pribadi, organisasi, masyarakat serta bangsa dan
negara.  Bekerjalah dengan sebaik-baiknya dengan berorientasi pada mutu
sehingga hidup bisa menjadi lebih bermakna dan bearti.
Evaluasi
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan
memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S): a. Setiap
ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B -
S).
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c. Perilaku etika professional ASN secara operasionaltunduk pada perilaku
berAkhlak (B - S).
2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku
kompeten ASN untuk meningkatkan kompetensi diri yang
relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah
(S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah adalah diperlukan
diutamakan untuk jabatan strategis di lingkungan ASN
(B - S).
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan
Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”,
yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber
pembelajaran utama dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (B - S).
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas
dalam basis online network (B - S).
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat
memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan,
yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat
ASN bekerja (B - S).
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal
(networks), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi
dengan pegawai dalam organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar


yang tepat di bawah ini dengan memberikan tanda Benar (B)
atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di
kafetaria kantor sering kali tidak menjadi ajang transfer
pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang
bermakna pengetahuan (B - S).
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu
aktif dalam forum terbuka (Knowledge Fairs and Open
Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada
pendidikan lebih tinggi (B - S).
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti memo, laporan, presentasi,
artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan
diambil (Knowledge Repositories) merupakan bagian
perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge
Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan
jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman
(lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku
kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku


kompeten ASN yang sesuai di bawah ini dengan memberikan
pernyataan Benar (B) atau Salah (S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik
instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap
perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi
pekerjaannya (B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak


dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam
nilai hidup seseorang (B - S).

MODUL 4. HARMONIS
MATERI POKOK 1. KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI
INDONESIA
A. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia  Bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang kaya raya dalam berbagai perspektif.  Bhinneka Tunggal Ika
bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu kesatuan atau
negara.  Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap
kehidupan yang meliputi aspek aspek sebagai berikut: a) Kesenian b) Religi c)
Sistem Pengetahuan d) Organisasi social e) Sistem ekonomi f) Sistem teknologi g)
Bahasa. B. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan serta Pentingnya
Membangun Rasa Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan  Makna nasionalisme
secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-
cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.  Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.  Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa : a) Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; b) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; c) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; d) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; e) Menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; dan f) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
C. Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman bagi ASN  Kebhinekaan dan
keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan tantangan yang besar bagi
negara Indonesia.  Wujud tantangan yang berupa keuntungan dan manfaat,
diantaranya : a) Dapat mempererat tali persaudaraan; b) Menjadi aset wisata yang
dapat menghasilkan pendapatan negara; c) Memperkaya kebudayaan nasional; d)
Sebagai identitas negara Indonesia di mata seluruh negara di dunia; e) Dapat
dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertarik dan
berkunjung ke Indonesia; f) Dengan banyaknya wisatawan maka dapat menciptkan
lapangan pekerjaan; g) Sebagai pengetahuan bagi seluruh warga di dunia; h)
Sebagai media hiburan yang mendidik; i) Timbulnya rasa nasionalisme warga
negara terhadap negara Indonesia; dan j) Membuat Indonesia terkenal dimata dunia
berkat keberagaman budaya yang kita miliki.  Wujud tantangan yang berupa
ancaman, diantaranya : a) Tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok,
seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya; b) Norma-
norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan; c)
Pemberlakuan sanksi terhadap pelanggar atas norma yang tidak tegas atau lemah;
Ayub Khan, 2022 20 d) Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat
sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat; e) Tindakan anggota
masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku; f) Terjadi proses
disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan
kontroversial, dan pertentangan (disharmonis); g) Menguatnya etnosentrisme dalam
masyarakatyaitu berupa perasaan kelompok dimana kelompok merasa dirinya paling
baik, paling benar, dan paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan
norma kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya dalam kolompok suku,
namun juga kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik, pendukung tim
sepakbola dan sebagainya. h) Stereotip terhadap suatu kelompok,yaitu anggapan
yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik. Seperti anggapan
suatu kelompok identik dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan
sebagainya.  Tantangan disharmonis dalam masyarakat : a) Disharmonis antar
suku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain; b)
Disharmonis antar agama yaitu pertentangan antar kelompok yang memiliki
keyakinan atau agama berbeda; c) Disharmonis antar ras yaitu pertentangan antara
ras yang satu dengan ras yang lain; dan d) Disharmonis antar golongan yaitu
pertentangan antar kelompok dalam masyarakat atau golongan dalam masyarakat.
D. Sikap ASN dalam Keanekaragaman Berbangsa ASN harus memiliki sikap dalam
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat, sebagai berikut : a) Memiliki
semangat gotong royong yang terus diperkuat; b) Menanamkan nilai-nilai
kebersamaan, saling menghormati, toleransi, dan solidaritas sosial sehingga mampu
menghargai perbedaan secara tulus, komunikatif, dan terbuka tanpa adanya rasa
saling curiga; c) Senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat; d) Bersikap profesional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan; e) Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau
instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud
memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih
baik. f) Senantiasa menjunjungtinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel, dan memuaskan publik. g) Menjadi unsur perekat dan
pemersatu bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MATERI POKOK 2.
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA DAN
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT
A. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN  Harmoni adalah kerja
sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur  Salah satu kunci sukses kinerja
suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja.  Energi positif yang ada di
tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.  Budaya tempat kerja nyaman dan harmonis akan : a) Membuat
tempat kerja yang berenergi; b) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan
memberikan c) Kontribusi; d) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota
organisasi Ayub Khan, 2022 21
B. Etika Publik ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis  Etika merupakan
refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.  Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis.  Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.  Etika
Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.  Fokus utama dalam
pelayanan publik, yakni: a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. b) Sisi
dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. c) Modalitas Etika, menjembatani antara
norma moral dan tindakan faktual.  Sumber Kode Etik ASN antara lain meliputi: a)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN); b)
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai
Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang; c) Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil; d) Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; e) Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil; f) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin PNS (sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021); dan g) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS.  Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN.  Kode Etik dan Kode Perilaku ASN tertuang dalam UU ASN
Pasal 5.  Perilaku ASN yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis : a) Toleransi b)
Empati c) Keterbukaan terhadap perbedaan  Etika ASN sebagai pelayan publik : a)
Sebagai aparat pemerintah, para pejabat publik wajib menaati prosedur, tata-kerja,
dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi pemerintah; b)
Pejabat Publik wajib mengutamakan aspirasi masyarakat dan peka terhadap
kebutuhankebutuhan masyarakat; c) Memperhatikan nilainilai etis di dalam bertindak
dan berperilaku. d) Memiliki kewaspadaan profesional dankewaspadaan spiritual. 
Dengan menegakkan nilai etika maka suasana harmonis dapat terwujud dilinkungan
ditempat bekerja dan lingkungan masyarakat dimanapun ASN berada. C. Peran
ASN dalam Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis  Dalam mewujudkan
suasana harmoni maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang historisitas ke-
Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri.  Beberapa peran ASN dalam kehidupan
berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya adalah sebagai berikut: a) Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia
harus bersikap netral dan adil; b) PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan
kelompok-kelompok minoritas; Ayub Khan, 2022 22 c) PNS juga harus memiliki
sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil karena tidak
berpihak dalam memberikan layanan; d) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
PNS juga harus memiliki sifat suka menolong; dan e) PNS menjadi figur dan teladan
di lingkungan masyarakatnya.  Upaya menciptakan dan menjaga suasana harmonis
bukan usaha yang bisa dilakukan sekali dan jadi untuk selamanya, melainkan harus
dilakukan secara terus menerus oleh seluruh elemen dalam sebuah organisasi.
Ayub Khan, 2022 23

MODUL 5. LOYAL
MATERI POKOK 1. KONSEP LOYAL
A. Urgensi Loyalitas ASN  Faktor Internal : Transformasi pengelolaan ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia dilakukan dalam rangka mencapai tujuan nasional, 
Cita-cita mulia tersebut tentunya akan dapat dengan mudah terwujud jika instansi-
instansi pemerintah diisi oleh ASN-ASN yang profesional (ideal) yang mampu
menjalankan tugas, fungsi dan perannya dengan baik.  Salah satu sifat yang harus
dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau
setia kepada bangsa dan negara.  Faktor Internal :  Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi informasi yang masif saat ini tentu menjadi tantangan sekaligus
peluang bagi ASN untuk memenangi persaingan global.  Tantangan yang harus
dihadapi ASN dengan sifat Loyal : pemanfaatan dan pendistribusian data dan
informasi serta peluang masuknya budaya dan ideologi alternatif.
B. Makna Loyal dan Loyalitas  Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari
bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia.  Loyal merupakan
tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan
konstan kepada seseorang atau institusi.  Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata
loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi,
dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
Ciri/karakteristik mengukur loyalitas pegawai ; a) Taat pada Peraturan. b) Bekerja
dengan Integritas c) Tanggung Jawab pada Organisasi d) Kemauan untuk Bekerja
Sama. e) Rasa Memiliki yang Tinggi f) Hubungan Antar Pribadi g) Kesukaan
Terhadap Pekerjaan h) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan i) Menjadi
teladan bagi Pegawai lain
C. Loyal dalam Core Values ASN  Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat
dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku: a)
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah b) Menjaga
nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta c) Menjaga rahasia
jabatan dan negara  Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah
komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat
menjadi “KoDeKoNasAb”.
D. Membangun Perilaku Loya  Dalam Konteks Umum Secara umum, untuk
menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi,
hendaknya beberapa hal berikut dilakukan: a) Membangun Rasa Kecintaaan dan
Memiliki b) Meningkatkan Kesejahteraan c) Memenuhi Kebutuhan Rohani d)
Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir e) Melakukan Evaluasi secara Berkala
Ayub Khan, 2022 25  Memantapkan Wawasan Kebangsaan dan Meningkatkan
Nasionalisme  Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai
wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara  Agar para ASN mampu
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya
dibutuhkan langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan
Kebangsaan.  Selain memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang
ASN dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada
bangsa dan negara.

MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal  Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode
Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN.  Menjaga Nama Baik Sesama ASN,
Pimpinan Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan
Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN.  Menjaga Rahasia Jabatan dan
Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan
Kewajiban ASN. B. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
 Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan
negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar
Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu: a) Cinta Tanah Air b) Sadar
Berbangsa dan Bernegara c) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara d)
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara e) Kemampuan Awal Bela Negara. 
Bela Negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai Ancaman.

MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS  Dalam pasal 66
UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS
wajib mengucapkan sumpah/janji.  Dimana dalam bunyi sumpah/janji tersebut
mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap PNS yang merupakan bagian atau komponen sebuah
organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS  Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), ketenteraman,
keteraturan, dan ketertiban.  Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.  Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang PNS tidak disiplin
adalah turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan/atau
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja, instansi, dan/atau
pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26  Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas
tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
C. Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS  Berdasarkan pasal 10
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN
memiliki 3 (tiga) Fungsi,  Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi
tersebut merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks
individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah a) ASN sebagai
Pelaksana Kebijakan Publik  Kebijakan publik merupakan apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.  ASN sebagai bagian dari
pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik.  ASN harus
memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya. 
Prinsip-prinsip penting dalam pelaksanaan kebijakan publik : 1) ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
mengimplementasikan kebijakan publik; 2) ASN harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik; dan 3) ASN harus berintegritas tinggi
dalam menjalankan tugasnya. b) ASN sebagai Pelayan Publik  Pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik.  ASN sebagai bagian dari
penyelenggara pelayanan publik harus senantiasa berorientasi kepada kepentingan
publik dan memiliki kapasitas untuk pemberikan pelayanan kepada publik.  ASN
harus profesional, kompeten, berorientasi pelayanan publik dan berintegritas
sebagai perwujudan loyalitasnya kepada bangsa dan negara. c) ASN sebagai
Perekat dan Pemersatu Bangsa  ASN harus mampu bersikap netral dan adil,
sehingga dapat menciptakan menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di
lingkungan kerja dan masyarakatnya sehingga dapat mempererat persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara.  ASN harus mengayomi kepentingan kelompok-
kelompok minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasikan keberadaan kelompok tersebut.  ASN mampu menjadi figur
dan teladan di lingkungan masyarakatnya.  ASN harus senantiasa menjadi bagian
dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble
maker).  ASN tidak boleh melakukan tindakan, ucapan dan perilaku yang
bertentangan dengan norma-norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama
dan nilai lokal yang berkembang di masyarakat yang dapat memicu perpecahan di
tengah-tengah masyarakat
D. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS Kemampuan ASN
dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan kemampuan
ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang
merupakan bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupun sebagai bagian
dari anggota masyarakat. 1) Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan)  Pancasila
mendorong nilai-nilai Ketuhanan mendasari kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.
 Implementasi nilai-nilai Ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi menempatkan
kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus. Ayub Khan, 2022 27 
Kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan yang
harus diemban dengan penuh tanggung jawab, sungguh-sungguh, transparan dan
akuntabel.  Nilai-nilai Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara
mengembangkan etika sosial di masyarakat  Dengan berpegang teguh pada nilai-
nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan
kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri sebagai ASN yang loyal kepada bangsa dan
negaraHanya PNS. 2) Sila Ke-2 (Nilai-Nilai Kemanusiaan)  Pemerintah harus
memperhatikan prinsip kemanusiaan dan keadilan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dalam negeri dan pemerintahan global atau dunia.  Perpaduan
prinsip sila pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan peyelenggara
negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-
cita moral rakyat yang mulia.  Dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan ini,
berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan
tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku ASN sebagai perwujudan dari
loyalitasnya pada bangsa dan negara. 3) Sila Ke-3 (Nilai-Nilai Persatuan)  Negara
diharapkan mampu memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa
memandang siapa dan dari etnis mana, apa agamanya, dengan terus memperkuat
semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik. 
Membangun rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip
kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif.  Disinilah seorang
ASN yang loyal dapat mengambil peran dan memainkan fungsinya sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. 4) Sila Ke-4 (Nilai-Nilai Permusyawaratan)  Demokrasi
permusyawaratan bercirikan : a) Kerakyatan (kedaulatan rakyat) : adanya
penghormatan terhadap suara rakyat, dimana rakyat berperan dan berpengaruh
besar dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. b)
Permusyawaratan (kekeluargaan), : negara menghendaki persatuan di atas
kepentingan perseorangan dan golongan. Penyelenggaraan pemerintahan harus
didasarkan atas semangat kekeluargaan di antara keragaman bangsa Indonesia
dengan mengakui adanya kesamaan derajat. c) Hikmat-kebijaksanaan :
menghendaki adanya landasan etis dalam berdemokrasi. Pemerintah dan wakil
rakyat diharapkan bisa mengetahui, memahami, dan merasakan, apa yang
diinginkan rakyat dan idealitas apa yang seharusnya ada pada rakyat, sehingga
keputusan yang diambil adalah keputusan yang bijaksana.  Pelayanan publik
hendaknya memahami kebutuhan rakyat sebagai pemegang saham utama
pemerintahan. 5) Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial)  Peran negara dalam
mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka; (i)
Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem kemasyarakatan, (ii)
Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii) Proses
fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan, (iv)
Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang.  Perwujudan negara kesejahteraan sangat ditentukan oleh integritas dan
mutu penyelenggara negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa
kemanusiaan yang terpancar dari setiap ASN yang memiliki loyalitas tinggi. Ayub
Khan, 2022 28

MODUL 6. ADAPTIF
MATERI POKOK 1. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena :
A. Perubahan Lingkungan Strategis  Perubahan lingkungan strategis ini menjadi
sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global, regional maupun
nasional.  Isu pembangunan ekonomi dan indutri yang mendorong kompetisi antar
negara, kerusakan lingkungan, serta permasalahan keamanan dan perdamaian
dunia merupakan variabel penting dalam memahami perubahan lingkungan
strategis.  Dengan demikian cara sektor publik dalam menyelenggarakan fungsinya
juga memerlukan kemampuan adaptasi yang memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik  Daya saing menjadi salah satu ukuran kinerja sebuah
negara dalam kompetisi global.  Sehingga kompetisi menjadi salah satu
karakteristik penting dalam konteks perubahan lingkungan strategis, yang
mendorong dan memaksa negara untuk berperilaku seperti dunia usaha, bersaing
untuk menghasilkan kinerja terbaik.  Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga
terjadi di lingkup nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi
dengan daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik.  Seluruh bentuk
kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di tingkat nasional
maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan beradaptasi
dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi  Teknologi menjadi salah satu pendorong perubahan
terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi.  Kondisi ini akan memaksa kita
untuk beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja oleh
mesin.  Adaptasi tidak berhenti di kemampuan menggunakan, tetapi juga antisipasi
dari konsekuensi yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara baru dalam
bekerja dengan teknologi.  Pemerintah seyogyanya mengadaptasi perubahan ini
dengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik dengan perilaku
komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan pelayanan publik berbasis
digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik  Birokrasi pun dipaksa untuk turut
mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan perubahan,
salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian peran negara kepada
masyarakat.  Literatur terkait New Public Management dan New Public Service
menjadi rujukan penting bagaimana perubahan praktek administrasi publik yang
lebih memperhatikan peran dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya sebuah
pemerintaanh untuk melakukan adaptasi dalam menjalankan fungsinya.  Rumusan
tantangan perubahan lingkungan juga diperkenalkan dengan rumusan karakteristik
VUCA, yaitu Volatility, Uncertaninty, Complexity dan Ambiguity, yang tentunya harus
dihadapi dengan kemampuan adaptasi yang handal.

MATERI POKOK 2.
MEMAHAMI ADAPTIF
A. Konsep Adaptif  Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul.  Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Ayub Khan, 2022 30  Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga
berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya.  Banyak
persoalan pelayanan publik tidak dapat diselesaikan secara tuntas, bukan karena
persoalan kemampuan adaptabilitasnya yang rendah, tetapi justru karena persoalan-
persoalan kelembagaan dan kebijakan yang tidak memberi ruang yang cukup untuk
beradaptasi.
B. Kreativitas dan Inovasi  Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari
sebuah kreativitas.  Kreativitas juga dipandang sebagai sebuah sikap (an attitude),
yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan hal-hal baru, kesediaan
menerima ide baru, fleksibel dalam memandang suatu hal dan sikap mencari
perbaikan.  Dimensi Kreativitas : a) Fluency (kefasihan/kelancaran), yaitu
kemampuan untuk menghasilkan banyak ide atau gagasan baru karena
kapasitas/wawasan yang dimilikinya. b) Flexibility (fleksibilitas), yaitu kemampuan
untuk menghasilkan banyak kombinasi dari ideide yang berbeda c) Elaboration
(elaborasi), yaitu kemampuan untuk bekerja secara detail dengan kedalaman dan
komprehensif. d) Originality (orisinalitas), yaitu adanya sifat keunikan, novelty,
kebaruan dari ide atau gagasan yang dimunculkan.
C. Organisasi Adaptif  Organisasi adaptif esensinya adalah organisasi yang terus
melakukan perubahan, mengikuti perubahan lingkungan strategisnya.  Fondasi
organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu : a) Lanskap (landscape) :
memahami adanya kebutuhan organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan
strategis yang berubah secara konstan b) Pembelajaran (learning) : perencanaan
beradaptasi, penciptaan budaya adaptif, dan struktur adaptasi c) Kepemimpinan
(leadership) : yang menjalankan peran penting dalam membentuk adaptive
organization.  9 Elemen Budaya Adaptif a) Purpose : organisasi beradaptasi karena
memiliki tujuan yang hendak dicapai. b) Cultural values : organisasi pemerintah
mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang sesuai dengan karakteristik tugas
dan fungsinya. c) Vision : menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar
dalam kerangka pikir dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan
dalam organisasi. d) Corporate values : nilai-nilai korporat juga menjadi fondasi
penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi. e) Coporate strategy :
visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategistrategi yang lebih
operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara terstruktur,
efisien dan efektif. f) Structure : tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif
dapat berkembang dan tumbuh di sebuah organisasi. g) Problem solving : budaya
adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam organisasi,
bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan, h) Partnership working : partnership
memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan partnership maka
organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan dalam penerapan budaya
adaptif. i) Rules : menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan
tidak bisa dihindari, sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal maupun
eksternal organisasi.  Organisasi birokrasi cenderung mekanistik bercirikan yang
otoritas atau kewenangan yang tersentralisasi atau diselenggarakan oleh kelompok
kecil dalam level elit organisasi. Sebaliknya organisasi yang adaptif akan lebih
cenderung menyebarkan fungsi kewenangan ke berbagai lini organisasi. Ayub Khan,
2022 31  Beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan sentralisasi dan
desentralisasi : a) Perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besar
biasanya dikaitkan dengan desentraliasasi; b) Jumlah sentralisasi atau
desentralisasi harus sesuai dengan strategi pencapaian tujuan organisasi; dan c)
Pada masa krisis atau saat diujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan
sentralisasi pada jabatan di level elit.  Penerapan budaya adaptif akan mendorong
pada pembentukan budaya organisasi berkinerja tinggi, dengan bercirikan antara
lain : a) Organisasi yang memiliki tujuan yang jelas dan tidak ambigu, b) Terbangun
suasana kepercayaan berbagi tanggung jawab untuk kesuksesan masa depan. c)
Terdapat perilaku yang menunjukkan tanggung Jawab psikologis, saling
menghormati, menghargai pandangan dan pendapat satu sama lain, serta bekerja
dalam tim. d) ASN yang bekerja ekstra dengan memberikan ide, pemikiran, stimulus
yang tidak diminta satu sama lain, dan di mana minat mereka pada pelanggan
mereka menawarkan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan. e) Unsur pemimpin
yang memberikan tantangan kepada ASN, yang memberikan kesempatan untuk
pengembangan pribadi melalui pengalaman baru, dan yang memperlakukan semua
orang dengan adil dan pengertian. f) Sebuah organisasi yang didorong menuju
kesuksesan organisasi dan pribadi secara intelektual, finansial, sosial dan emosional
D. Adaptif sebagai Nilai dan Budaya ASN  Budaya adaptif dalam pemerintahan
merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.  5 (lima)
disiplin agar organisasi dapat terus memiliki pengetahuan yang mutakhir : a)
Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery); b) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki
persepsi yang sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita
yang akan dicapai bersama (shared vision); c) Pegawainya memiliki mental model
yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan (mental model); d)
Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning); dan e) Pegawainya harus selalu berpikir
sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo (systems thinking).  Ciri-ciri
penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan : a) Dapat mengantisipasi
dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan; b) Mendorong jiwa kewirausahaan;
c) Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah; d) Memperhatikan
kepentingan yang diperlukan antara instansi, mitra, masyarakat, dsb. e) Terkait
dengan kinerja instansi.  Ciri-ciri orang (ASN) yang memiliki kemampuan atau
karakter adaptif : a) Eksperimen orang yang beradaptasi; b) Melihat peluang di mana
orang lain melihat kegagalan; c) Memiliki sumberdaya; d) Selalu berpikir ke depan;
e) Tidak mudah mengeluh; f) Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan; g)
Tidak mencari popularitas; h) Memiliki rasa ingin tahu; Ayub Khan, 2022 32 i)
Beradaptasi; j) Memperhatikan sistem; k) Membuka pikiran; dan l) Memahami apa
yang sedang diperjuangkan.

MATERI POKOK 3.
PANDUANPERILAKU ADAPTIF
A. Mengadapi VUCA  Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal
menyikapi lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA, dengan menngunakan
VUCA Prime, yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility : a) Hadapi Volatility
dengan Vision : 1) Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan
kerja Anda yang konstan dan tidak dapat diprediksi; dan 2) Buat pernyataan yang
kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan kembangkan visi bersama yang
jelas tentang masa depan. b) Hadapi Uncertainty dengan Understanding 1) Berhenti
sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling; 2) Jadikan investasi, analisis
dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence (CI) sebagai prioritas, sehingga
Anda tidak ketinggalan; 3) Tinjau dan evaluasi kinerja Anda; dan 4) Lakukan
simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih Anda untuk bereaksi
terhadap ancaman serupa di masa depan. c) Hadapi Complexity dengan Clarity 1)
Berkomunikasi secara jelas dengan tim Anda; dan 2) Kembangkan tim dan dorong
kolaborasi. 3) 5 langkah membangun tim efektif : 1. tetapkan kepemimpinan; 2.
bangun hubungan dengan pegawai Anda; 3. bangun hubungan di antara pegawai
Anda; 4. menumbuhkan kerjasama-kolaborasi tim; dan 5. tetapkan aturan dasar
untuk tim. d) Hadapi Ambiguity dengan Agility 1) Dorong fleksibilitas, kemampuan
beradaptasi, dan ketangkasan; 2) Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang
berhasil di lingkungan VUCA; 3) Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja
di luar area fungsional mereka; 4) Hindari memimpin dengan mendikte atau
mengendalikan mereka; 5) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik
dan dapat mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
B. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional  Organisasi adaptif yaitu organisasi
yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti
harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel.  Budaya adaptif adalah budaya
organisasi di mana karyawan menerima perubahan, termasuk organisasi
penyelamatan yang memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan.  Tipe budaya organisasi : a) Budaya adaptif (adaptive culture) :
bersifat fleksibel dan eksternal sehingga dapat memuaskan permintaan pelanggan
dengan memusatkan perhatian utama pada lingkungan eksternal. b) Budaya misi
(mission culture) : bersifat stabil dan eksternal sehingga menekankan organisasi
dengan tujuan-tujuan yang jelas dan versi-versinya. c) Budaya klan (clan culture) :
bersifat fleksibel dan internal sehingga menekankan bahwa para anggotanya harus
memainkan peran mereka dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan mereka juga
harus menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang kuat. d) Budaya birokratik
(bureaucratic culture) : bersifat stabil dan internal sehingga organisasi memiliki
tingkat konsistensi yang tinggi akan segala aktivitas aktivitasnya. Ayub Khan, 2022
33
C. Perilaku Adaptif Individual  Perilaku adaptif juga berlaku dan dituntut terjadi pada
individu. Individu atau sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan terampil kian
dibutuhkan dunia kerja ataupun industri yang juga semakin kompetitif.  Kemampuan
mentransformasikan teknologi menjadi produk nyata dengan nilai ekonomi tinggi
menjadi salah satu syarat SDM unggul yang adaptif.  Program pembangunan SDM
diarahkan untuk generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi.  Sumber daya manusia Indonesia harus
disiapkan untuk mampu bersaing, cepat beradaptasi dengan perubahan dan
perkembangan teknologi informasi yang mendisrupsi segala bidang.
D. Panduan Membangun Organisasi Adaptif  Preskripsi (petunjuk/ketentuan)
membangun organisasi adaptif : a) Membuat tim yang diarahkan sendiri; b)
Menjembatani silo (kecenderungan mental ketika beberapa
departemen/bagian/unit/sektor tertentu tidak bersedia atau cenderung tertutup untuk
berbagi informasi dengan departemen/bagian/unit/sektor lain dalam organisasi yang
sama) melalui keterlibatan karyawan; dan c) Menciptakan tempat dimana karyawan
dapat berlatih berpikir adaptif.  Konsep dan strategi membangun organisasi adaptif :
a) Landscape : upaya untuk mengetahui kapan seharusnya organisasi berubah,
seorang eksekutif atau pemimpin bisnis harus melakukan survey pada jangkauan,
bentangan yang ada pada pandangan bisnis mereka. b) Learning : upaya
pembelajaran terus-menerus (knowledge management); dan c) Leadership :
kepemimpinan tidak hanya sebagai penujuk arah namun pembimbing menuju
keberhasilan dalam melawan kompleksitas dan menciptakan sebuah organisasi
yang ulet (resilient organization).

MATERIPOKOK 4.
ADAPTIF DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH
A. Pemerintahan Yang Adaptif  Pemerintahan adaptif bergantung pada jaringan
yang menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga di berbagai tingkat
organisasi.  Pemerintahan adaptif juga menyediakan pendekatan kolaboratif
fleksibel berbasis pembelajaran untuk mengelola ekosistem yang disebut sebagai
"pengelolaan bersama adaptif".  Sistem pemerintahan adaptif sering mengatur diri
sendiri sebagai jejaring sosial dengan tim dan kelompok aktor yang memanfaatkan
berbagai sistem pengetahuan dan pengalaman untuk pengembangan pemahaman
kebijakan bersama.  Indikator-indikator pemerintah adaptif : a) Pengembangan
sumber daya manusia adaptif; b) Penguatan organisasi adaptif; dan c)
Pembaharuan institusional adaptif.  Tata kelola adaptif : mengacu pada evolusi
aturan dan norma yang mempromosikan kepuasan kebutuhan dan preferensi
manusia yang mendasari perubahan yang diberikan dalam pemahaman, tujuan, dan
konteks sosial, ekonomi dan lingkungan.
B. Pemerintah dalam Pusaran Perubahan yang Dinamis (Dynamic Governance) 
Pencapaian atau kinerja organisasi saat ini bukanlah jaminan untuk kelangsungan
hidup di masa depan, lingkungan yang terus berubah dan penuh ketidakpastian. 
Organisasi pemerintah tidak dijamin mampu menghadapi seluruh perubahan yang
terjadi sangat cepat dan dinamis di sekitarnya, kecuali dirinya pun harus ikut serta
bergerak dinamis.  Kata kunci yang digunakan adalah organisasi pemerintah adalah
organisasi pemerintah yang selalu belajar (learning organization), inovasi, dan
perubahan itu sendiri. Ayub Khan, 2022 34  Dua modal utama untuk
mengembangkan kemampuan tata kelola yang dinamis, yaitu orangorang yang
memiliki kemampuan, dan proses yang lincah.  Tata kelola yang dinamis akan
mencapai relevansi saat ini dan masa depan dan efektivitas melalui kebijakan yang
terus beradaptasi dengan perubahan di lingkungan.  Terdapat tiga kemampuan
kognitif proses pembelajaran fundamental untuk pemerintahan dinamis yaitu : a)
Berpikir ke depan (think ahead) : untuk memahami bagaimana masa depan akan
mempengaruhi negara dan menerapkan kebijakan untuk memungkinkan orang-
orang mereka mengatasi potensi ancaman dan mengambil memanfaatkan peluang
baru yang tersedia. b) Berpikir lagi (think again) : untuk memikirkan kembali
kebijakan dan program yang ada untuk menilai apakah masih relevan dengan
agenda nasional dan kebutuhan jangka panjang masyarakat c) Berpikir lintas (think
across) : pemerintah perlu berpikir lintas mengenai batas-batas negara dan domain
tradisional dalam pencarian ide-ide dan praktikyang menarik menarik yang dapat
disesuaikan dan dikontekstualkan dengan lingkungan domestik mereka.
C. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh  Ketahanan (ketanggunghan)
berarti kapasitas untuk bertahan dalam jangka panjang kinerja yang biasa-biasa saja
dan buruk juga memiliki bahaya yang sama bagi ketahanan organisasi.  Dimensi
pembangunan organisasi yang tangguh : a) Kecerdasan organisasi : organisasi
menjadi cerdas ketika mereka berhasil mengakomodasi banyak suara dan pemikiran
yang beragam. b) Sumber Daya : organisasi memiliki banyak akal ketika mereka
berhasil mengurangi perubahan atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan
sumber daya untuk terobosan inovatif. c) Desain : organisasi dirancang dengan
kokoh ketika karakteristik strukturalnya mendukung ketahanan dan menghindari
jebakan sistemik. d) Adaptasi : organisasi adaptif dan fit ketika mereka melatih
perubahan. e) Budaya : organisasi mengekspresikan ketahanan dalam budaya
ketika mereka memiliki sisi nilai-nilai yang tidak memungkinkan organisasi untuk
menyerah atau menyerah tetapi malah mengundang anggotanya untuk bangkit
menghadapi tantangan. Ayub Khan, 2022 35

MODUL 7.
KOLABORATIF
MATERI POKOK 1.
KONSEP KOLABORASI
A. Definisi Kolaborasi  Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak yang
terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan
solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa
yang dapat dilakukan (Gray,1989).  Kolaborasi merupakan proses kompleks yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan
menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance)  Collaborative governance
merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance (Irawan, 2017).  Collaborative Governance
sebagai sebuah aransemen tata kelola pemerintahan yang mana satu atau lebih
institusi publik secara langsung melibatkan aktor non pemerintahan dalam sebuah
proses pembuatan kebijakan kolektif yang bersifat formal, berorientasi konsesus,
dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau mengimplementasikan kebijakan
publik, mengelola program atau aset publik (Ansell dan Gash, 2007).  Kriteria dalam
Collaborative Governance, yaitu : a) Forum tersebut diinisiasi oleh institusi publik; b)
Partisipan dalam forum tersebut mencakup aktor nonpemerintah; c) Partisipan harus
terlibat secara langsung dalam pembuatan kebijakan dan tidak sekedar
“berkonsultasi” dengan pihak pemerintah; d) Forum harus teroganisasi secara formal
dan ada pertemuan secara kolektif; e) Forum bertujuan membuat keputusan yang
diambil berdasarkan konsesus; dan f) Fokus kolaborasi pada kebijakan publik atau
manajemen publik.  Tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola
kolaborasi yaitu : a) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang; b) Merencanakan
aksi kolaborasi; dan c) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.  Faktor yang
mempengaruhi proses kolaborasi : a) Starting condition : 1) membangun
kepercayaan; 2) face to face dialogue, 3) commitment to process; 4) pemahaman
bersama, serta 5) pengembangan outcome antara. b) Desain kelembagaan yang
salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan.
C. Whole of Government (WoG) : Kongkretisasi Kolaborasi Pemerintahan  WoG
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.  Kata kunci : Kolaboratif, koordinasi,
integrasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, melibatkan sejumlah
kelembagaan/elemen pemerintahan.  WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan.  WoG merupakan jawaban untuk sulitnya
koordinasi akibat fragentasi sektor dan eskalasi regulasi di tingkat sektor. 
Pendekatan WoG di beberapa negara ini dipandang sebagai bagian dari respon
terhadap ilusi paradigma New Public Management (NPM) yang banyak menekankan
aspek efisiensi dan cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif
integrasi sektor.  WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek
kebersamaan dan menghilangkan sekatsekat sektoral yang selama ini terbangun
dalam model NPM. Ayub Khan, 2022 37  WoG dipandang menunjukkan atau
menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu-isu tertentu.  WoG menekankan pada pengintegrasian upaya-upaya
kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. 
WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat
sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan
bersama.  Mengapa WoG Penting? a) Adanya faktor-faktor eksternal : 1) Dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. 2)
Perkembangan teknologi informasi 3) Situasi dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks b) Faktor-faktor internal : adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan (Ego Sektoral - Mentalitas Silo). c) Keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa.

MATERI POKOK 2.
PRAKTIK DAN ASPEK NORMATIF KOLABORASI PEMERINTAH
A. Panduan Perilaku Kolaboratif  Indikator organisasi yang memiliki collaborative
culture : a) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan
perlu terjadi; b) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
c) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan); d) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam
organisasi. Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai; e) Masalah dalam
organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik; f) Kolaborasi dan kerja tim
antar divisi adalah didorong; dan g) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki
kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.  Aktivitas kolaborasi antar
organisasi yaitu: a) Kerjasama Informal; b) Perjanjian Bantuan Bersama; c)
Memberikan Pelatihan; d) Menerima Pelatihan; e) Perencanaan Bersama; f)
Menyediakan Peralatan; g) Menerima Peralatan; h) Memberikan Bantuan Teknis; i)
Menerima Bantuan Teknis; j) Memberikan Pengelolaan Hibah; dan k) Menerima
Pengelolaan Hibah  Proses dalam menjalin kolaborasi yaitu: a) Trust building :
membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi; b) Face tof face
Dialogue: melakukan negosiasi yang baik dan bersungguh-sungguh; c) Komitmen
terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan, sharing ownership dalam
proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama; d) Pemahaman bersama:
berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifikasi nilai bersama; dan e) Menetapkan outcome antara. Ayub Khan,
2022 38
B. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah  Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,
pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi
pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.  Faktor
yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah :ketidakjelasan
batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi.
Selain itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.
C. Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan  Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan : a) Penyelenggaraan pemerintahan yang
melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dilaksanakan
melalui kerja sama antar-Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat,
kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundang-undangan” b) Bantuan
Kedinasan yaitu kerja sama antara Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna
kelancaran pelayanan Administrasi Pemerintahan di suatu instansi pemerintahan
yang membutuhkan. c) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat memberikan
Bantuan Kedinasan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta
dengan syarat : 1) Keputusan dan/atau Tindakan tidak dapat dilaksanakan sendiri
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta bantuan; 2)
Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan fasilitas yang dimiliki
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan; 3) Dalam hal melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak
memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakannya sendiri; 4) Apabila
untuk menetapkan Keputusan dan melakukan kegiatan pelayanan publik, Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan membutuhkan surat keterangan dan berbagai
dokumen yang diperlukan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya;
dan/atau 5) Jika penyelenggaraan pemerintahan hanya dapat dilaksanakan dengan
biaya, peralatan, dan fasilitas yang besar dan tidak mampu ditanggung sendiri oleh
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tersebut. d) Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dapat menolak memberikan Bantuan Kedinasan apabila: 1)
mempengaruhi kinerja Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan pemberi bantuan; 2)
surat keterangan dan dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan bersifat rahasia; atau ketentuan peraturan perundang-
undangan tidak memperbolehkan pemberian bantuan.  Undang-Undang Nomor 39
Tahun 2008 tentang Kementerian Negara : a) Hubungan fungsional antara
Kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian dilaksanakan secara sinergis
sebagai satu sistem pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
sesuai dengan peraturan perundang-undangan” b) Dalam melaksanakan tugasnya,
Kementerian yang melaksanakan urusan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
sinkronisasi program pemerintah, menyelenggarakan fungsi: 1) perumusan dan
penetapan kebijakan di bidangnya; 2) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidangnya; 3) pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya; dan 4) pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya 
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara
: diatur bahwa Menteri dan Menteri Koordinator dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya harus bekerja sama dan menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Ayub Khan, 2022 39  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah : a) Agar tercipta sinergi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah, kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian berkewajiban membuat
norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) untuk dijadikan pedoman bagi Daerah
dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah dan
menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan. b) Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.
Kerja sama dimaksud dapat dilakukan oleh Daerah dengan: 1) Daerah lain : Kerja
sama dengan Daerah lain ini dikategorikan menjadi kerja sama wajib dan kerja sama
sukarela; 2) pihak ketiga; dan/atau lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja : Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan konkuren berwenang untuk: a) menetapkan Norma Standar
Prosedur Keputusan dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
Penetapan NSPK ini mengacu atau mengadopsi praktik yang baik (good practices);
dan b) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

AGENDA III

SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi
digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital
ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang harus
dijalankan, yaitu:
 Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
 Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis,
baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan,
sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
 Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
 Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
 Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian
online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang
sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia
mewakili dunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini
terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi
komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
4. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-
rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran
3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian, laporan, dan survei
harus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden
Joko Widodo.
5. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi,
dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi
persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam konteks literasi
digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas
empat area kompetensi yaitu:
 kecakapan digital,
 budaya digital,
 etika digital
 dan keamanan digital.

Soal Latihan

1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada
di Indonesia
Jawab: Literasi digital yang ada di Indonesia sudah mulai banyak diterapkan
disegala bidang, salah satunya karena saya seorang Guru PPPK saya
menyoroti digitalisasi didunia pendidikan seperti guru dan murid belajar dalam
aplikasi clasroom atau membuat grup orang tua di aplikasi whatsapp.
2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture,
dan digital safety
Jawab: Digital skill adalah kemampuan dalam memahami, menggunakan, dan
memanfaatkan tekhnologi perangkat digital dalam mengakses dan mengelola
informasi.
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan
tata kelola etik digital dalam kehidupan sehari-hari.
Digital culture adalah aktivitas masyarakat dalam ruang digital dengan tetap
memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai pancasila, dan kebhinekaan.
Jangan sampai menganggap bahwa ruang digital tidak memiliki batasannya.
Digital safety adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisa dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam
kehidupan bermedia digital
Jawab: Contoh implementasi literasi digital dalam pendidikan adalah hadirnya
E-learning untuk pembelajaran dengan komputer dan jaringan internet.

B. PILAR LITERASI DIGITAL

Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapa menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi
digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan
pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette)
dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan
individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang
dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

a. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:


● Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
● Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
b. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan
etika berinternet (netiquette)
● Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
● Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
● Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:


● Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
● Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
● Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
● Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
d. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
● Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
● Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
● Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial sesuai
dengan 4 pilar literasi digital
Jawab: mengontrol prilaku masyarakat dalam dunia digital sesuai dengan
fungsi dan manfaatnya tekhologi digital.
2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital
Jawab: masih banyak masyarakat pengguna digital beranggapan bahwa
dunia digital itu tanpa ada batasan sehingga banyak pelanggaran terjadi
dalam dunia digital terutama dimedia sosial.
3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital
dalam kehidupan bermedia digital
Jawab: dengan melakukan sosialisasi 4 pilar literasi digital baik dilingkungan
sekolah maupun dimasyarakat diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan
dunia digital.

C. IMPLEMENTASI LITERSI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA


Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas
dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7
jam 59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat
dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020,
selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet
lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah
secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warga negara.

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
Jawab: Cara memuts rantai penyebaran Hoaks adalah dengan menghentikan
berita tersebut cukup sampai pada diri kita dan tidak menyebarkanya kepada
orang lain karena berita itu hoaks.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan
masyarakat, bukan hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas
korban. Peserta diminta menyikapi fenomena tersebut
Jawab: fenomena pinjaman online atau dikenal dengan pinjol memang sudah
memakan banyak korban, itu dikarenakan kebutuhan dan gaya hidup yang
berlebihan sementara penghasilan hanya sebatas cukup. Diharapkan
masyarakat sebelum melakukan pinjam online harus mempelajari dan
mencari informasi tentang kelegalan perusahaan tersebut.
3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia
digital
Jawab: Bijak dalam bermedia digital adalah dengan memanfaatkan
tekhnologio digital untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam
pekerjaannya, seperti Guru bisa menggunakan pembelajaran dengan digital
dikelas.

Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kedudukan, Peran, Hak dan


Kewajiban, dan Kode Etik ASN
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN ebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.

B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU
ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN
disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga
wajib memberikan perlindungan berupa:
1) jaminan kesehatan;
2) jaminan kecelakaan kerja;
3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.

Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari
modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang
Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN.
Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri atau
mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai
dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai
pegawai ASN
Jawab: ASN mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN, konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang
perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab. Kedudukan dan peran ASN adalah Pegawai yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda
harus bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
Jawab:
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat
melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel.

Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN

Mengetahui Dan Memahami Management Asn Memahami Sistem Merit Mengetahui


Lingkup Manajemen ASN Memahami Pengembangan Karir ASN Dasar Hukum:
UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 ttg
manajemen PNS Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit yang
meliputi manajemen PNS dan manajemen PPPK( Pasal 51 dan 52 UU ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, dan
bersih dari bersih dari praktik KKN (Pasal 1 huruf 5 UU ASN) Fungsi ASN: 1.
Pelaksana kebijakan publik: pelaksana kebijakan publik(berupa produk) 2. Pelayan
publik 3. Perekat dan pemersatu bangsa Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat
mendelegasikan kewenangan penetapan pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya serta
pejabat fungsional keahlian utama kepada: a. Menteri di Kementrian b. Pimpinan
Lembaga di Lembaga Non Kementrian c. Sekjen di sekretariat lembaga negara dan
lembaga non struktural d. Gubernur e. Bupati/Walikota
1. Penerapan manajemen talenta nasional 2. Pengawasan dan evaluasi 3.
Penguatan kebijakan kesejahteraan ASN Pentingnya peran ASN: ASN sangat
berperan dalam meningkatkan GEI/IEP (Government Effectiveness Index)

Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
dan bersih dari bersih dari praktik KKN
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Jawab: konsep pengembangan PNS yang berintegritas, berkolaborasi,
berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara tuntas dan maksimal.

Mekanisme Pengelolaan ASN

Manajemen PNS meliputi (Pasal 55 UU ASN) Penyusunan dan Penetapan


Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier
Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019) Penggajian Dan Tunjangan
Penghargaan Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun Dan Hari Tua Perlindungan
Apa yang sedang kita hadapi? More competitor than ever Fiercely competitive
strategies Fluid and unpredictable situation Customers expectations increasing
Employees expectations increasing Investor expectations increasing Rapid
chaanges in everything by technology
Arahan kepala negara/pemerintahan
1. Pembangunan SDM Pekerja Keras, Dinamis, Terampil, Dan Menguasai Iptek.
Talenta Global, Kerja Sama Dengan Industri, Penerapan Teknologi
2. Penyederanaan Birokrasi Pangkas Eseloneering, Peralihan Jabatan Struktural Ke
Fungsional, Fokus Pada Tujuan Pembangunan Dan Investasi Lapangan Kerja
SISTEM MERIT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL (RPJMN 20-24)
Sasaran: terwujudnya tata pmerintah yang baik, bersih, dan berwibawa berdasarkan
hukum serta birokrasi yang profesional dan netral Kebijakan: memperkuat
implementasi manajemen ASN berbasis merit Strategi:

Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari modul
ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Mekanisme
Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri atau
mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK
Jawab: Manajemen PNS meliputi (Pasal 55 UU ASN) Penyusunan dan
Penetapan Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan Jabatan Pengembangan
Karier Pola Karier Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019)
Penggajian Dan Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian Jaminan
Pensiun Dan Hari Tua
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN
dan penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab: mekanisme pengisian jabatan tinggi ASN diatur oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen PNS.
c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Jawab: dalam Undang-undang ASN dijelaskan bahwa sistem informasi ASN
merupakan rangkaian informasi dan data mengenai pegawai PNS yang
disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegritas dengan berbasis
tekhnologi.

Anda mungkin juga menyukai