RINGKASAN EKSEKUTIF
MOOC PPPK adalah salah satu metode dalam pelatihan dasar (Latsar) untuk para calon gawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Latsar dilakukan untuk membangun dan mewujudkan
ASN yang profesional dan berkarakter. MOOC merupakan singkatan dari Massive Open Online
Course. Ini dibuat sebagai salah satu persyaratan yang harus ditempuh seorang PPPK sebelum resmi
diangkat menjadi ASN. Tujuannya untuk membentuk kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan
dan perilaku calon PPPK dalam pekerjaannya sehari-harinya nanti. Lembaga Administrasi Negara
menyediakan MOOC SWAJAR PPPK dengan niat dan itikad baik untuk mendorong budaya belajar
mandiri secara efisien dan efektif. Pada hakekatnya, MOOC merupakan platform terbuka yang
memungkinkan PPPK dari seluruh Indonesia dapat mengakses platform ini secara bertanggungjawab.
MOOC ini dilengkapi dengan evaluasi akademik untuk mengukur kompetensi peserta PPPK dalam
memahami berbagai bahan ajar untuk mendukung tujuan pembelajaran yakni pembentukan karakter
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan perannya sebagai memberikan pengenalan tugas dan fungsi serta
pelayan masyarakat, aparatur sipil negara memberikan pengenalan nilai dan etika pada
diharapkan dapat melaksanakan tugasnya instansi pemerintah, Kurikulum orientasi PPPK
melalui pelayanan birokrasi yang profesional akan membahas mengenai pengenalan fungsi dan
dalam meghadapi tantangan-tantangan global. tugas ASN meliputi sikap perilaku bela negara,
Pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad PPPK mendukung terwujudnya smart governance.
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi
semakin professional. II. METODE PEMBELAJARAN
Undang-undang ini menjadi dasar dalam Model pembelajaran yang dilakukan adalah
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan hybrid dengan peserta mendapatkan materi secara
untuk membangun aparatur sipil negara yang luring dan daring dan menggunakan Learning
memiliki integritas, profesional dan netral bebas Management System. Untuk materi antara lain
dari intervensi politik, juga bebas dari praktik pengenalan struktur organisasi dan tata kerja,
KKN, serta mampu menyelenggarakan Manajemen PPPK dan penilaian kerja,
pelayanan publik yang berkualitas bagi Pengembangan Kompetensi ASN bagi PPPK,
masyarakat. Kode Etik dan Kode Perilaku , Etika Birokrasi,
Pola Pikir ASN. Selain itu diberikan pula materi
Untuk itu para calon Pegawai Pemerintah penunjang antara lain ASN sebagai perekat
dengan Perjanjian Kinerja (PPPK) juga harus pemersatu bangsa dan corevalues ASN dan
mendapatkan pelatihan pembekalan atau profesionalisme ASN.
orientasi sesuai Undang-Undang No. 5 Tahun
2014 tentang ASN dan Keputusan Lembaga III. HASI PEMBELAJARAN
Administrasi Negara Nomor Tahun 2022.
Tujuan dari orientasi PPPK ini adalah Hasil pembelajaran diringkas dalam bentuk
resume, yang terdiri dari:
Jurnal Orientasi PPPK 2, November Tahun 2023
Materi kebijakan dalam bentuk vidio yang Kongres pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30
disampaikan oleh; April hingga 2 Mei 1926. Kongres ini disebut
sebagai kerapatan besar pada pemuda Indonesia.
1. Kepala LAN RI Bapak Dr.Adi Suryanto, Msi Kongres ini didorong oleh pemuda dari
memberi semangat dan motivasi kepada ASN Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
untuk menjadi ASN yang Kompeten dan
unggul dalam menghadapi era revulusi 4.0 Dua tahun kemudian dilaksanakan kongres
mewujudkan Indonesia emas 2045. pemuda II yang diselenggarakan pada tanggal 27-
28 Oktober 1928. Pada tanggal 28 Oktober
2. Bapak Dr. Muhammad Taufik, DEA memberi dibacakan ikrar pemuda yang kemudian kita kenal
apresiasi sebuah kebanggaan menjadi ASN dengan sebutan Sumpah Pemuda.
kerena dapat melayani Bangsa dan Negara
dengan cara values berakhlak yang mapu Pada tanggal 1 Maret 1945 pembentukan Badan
berdaya saing dan berinovasi terhadap Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
tantangan dunia (SMART ASN). Indonesia (BPUPKI) ber-anggotakan 60 orang
tugasnya adalah memberi bantuan dan dukungan
3. Ibu Erna Irawati, S.Sos M.Pol, Adm proses kemerdekaan Indonesia.
menerangkan tentang Manajemen penye-
lenggaraan melalui orientasi MOOC ASN Setelah BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7
PPPK ditutut untuk mempelajari materi sikap Agustus diumumkan pembentukan Panitia
perilaku bela negara, corevalue ASN dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang di
kedudukan ASN PPPK ketuai oleh Ir Soekarno.
tataran pertama dan utama dari penjabaran 5 sebagai kunci pokok pertama dari system
(lima) norma dasar negara (ground norms) Pemerintahan Negara yang berbunyi “Indonesia
Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechstaat)
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, dan bukan berdasar atas Kekuasaan belaka
menjadi norma hukum yang memberi kerangka (machtstaat)”. Kalau kita lihat di dalam UUD 1945
dasar hukum sistem administrasi Negara BAB I tentang Bentuk dan Kedaulatan pasal 1
Republik Indonesia pada umumnya, atau hasil Amandemen yang ketiga tahu 2001, berbunyi
khususnya sistem penyelenggaraan pemerintahan “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Dari
negara yang mencakup aspek kelembagaan, teori mengenai unsur-unsur Negara hukum, apabila
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya dihubungkan dengan Negara hukum Indonesia
manusianya. yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
3. Nilai-Nilai Bela Negara
c. Bhinneka Tunggal Ika
“Belanegara adalah tekad, sikap, dan perilaku
serta tindakan warga negara, baik secara Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga Dharmma Mangrwa oleh Mpu Tantular pada
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan dasarnya adalah sebuah pernyataan daya kreatif
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh dalam upapaya mengatasi keaneka ragaman
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik kepercayaan dan keagamaan, sehubungan dengan
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan usaha bina negara kerajaan Majapahit kala itu.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin Dikemudian hari, rumusan tersebut telah
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem
Negara dari berbagai Ancaman” (Pasal 1 Ayat pemerintahan pada masa kemerdekaan, dan bahkan
(11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor telah berhasil menumbuhkan rasa dan semangat
23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya persatuan masyarakat indonesia. Itulah sebab
Nasional untuk Pertahanan Negara) mengapa akhirnya Bhinneka Tunggal Ika Kakawin
Sutasoma (Purudasanta) diangkat menjadi
4. (Empat) Konsesus Dasar Berbangsa semboyan yang diabadikan lambang NKRI Garuda
dan Bernegara Pancasila.
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan Ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara
UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lahir
Agustus 1945, merupakan dasar negara pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna
Republik Indonesia, baik dalama rti sebagai sebagai negara, mengingat saat itu Negara
dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian
Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU memiliki unsur konstitutif berdirinya negara.
No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18
Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan
dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap berdirinya 16 negara yaitu berupa pemerintah yang
materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil
1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai
yang terkandung dalam Pancasila. pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah
menetapkan UUD 1945, dasar negara dan
b. Undang-Undang Dasar 1945 tujuannya.
terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan luasnya kepada publik (matsiliza dan zonke, 2017).
dapat melebihi harapan customer. Layanan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan Menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur
layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
hari ini (doing something better and better). 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu sesuai dengan Core Values ASN berakhlak. Dalam
nilai yang terdapat dalam Core Values ASN konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,
prima demi kepuasan masyarakat. bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
Materi modul ini diharapkan dapat memberikan
gambaran bagaimana panduan perilaku b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan
Berorientasi Pelayanan yang semestinya barang milik negara secara bertanggung jawab,
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN efektif, dan efisien.
di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan jabatannya dengan berintegritas tinggi.
masyarakat.
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan. 1. Aspek-Aspek Akuntabilitas
dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti. a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
(Accountability is a relationship). Hubungan
Penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan antara individu / kelompok / institusi dengan
kebutuhan warga negaranya. Tdak hanya terkait negara dan masyarakat.
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan (Accountability is results-oriented) Hasil yang
pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan aparat pemerintah yang bertanggungjawab, adil
masyarakat. dan inovatif.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
dengan perilaku melayani dengan senyum, (Accountability requiers reporting). Laporan
menyapa dan memberi salam, serta kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan
tepat waktu; melayani dengan memberikan d. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan (Accountability improves performance).
yang tersedia; serta melayani dengan dengan Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
kemampuan, keinginan dan tekad memberikan memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan
pelayanan yang prima. pelayanan kepada masyarakat.
3. Tingkatan Akuntabilitas
MODUL 2 AKUNTABEL
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda
1. Konsep Akuntabilitas
yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu,
akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi,
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
dan akuntabilitas stakeholder.
bertanggung jawab kepada seseorang
/organisasi yang memberikan amanat.
a. Akuntabilitas Personal; Akuntabilitas personal
mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
dan etika.
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
Jurnal Orientasi PPPK 2, November Tahun 2023
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, pertukaran antara ASN dengan pegawai swasta.
IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan Paling lama 1 (satu) tahun pelaksanaannya di
entrepreneurship. koordinasikan oleh LAN dan BKN.
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang dengan Pengampu Mata Pelatihan ini pada saat
harmonis sangat pentig dalam suatu organisasi. fase pembelajaran jarak jauh maupun klasikal.
Suasana tempat kerja yang posiif dan kondusif
juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. MODUL 6, ADAPTIF
Identifikasi potensi disharmonis dan analisis
strategi dalam mewujudkan susasana harmonis Adaptif
harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di
lingkungan bekerja dan bermasyarakat. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi
selain akan menghasilkan sumber daya manusia
MODUL 5, LOYAL yang berkualitas. Di sektor publik, budaya adaptif
dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan
Loyal tujuan untuk memastikan serta meningkatkan
kinerja pelayanan publik.
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari
komitmennya dalam melaksanakan sumpah/ janji Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam
yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut.
sebagaimana ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan
ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari perubahan lingkungan.
larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan. Oleh karena itu pemerintah b. Mendorong jiwa kewirausahaan.
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang disiplin ASN. c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-
ubah
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat
dalam Core Values ASN Ber AKHLAK yang Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi makhluk hidup. Organisasi dan individu di
dan mengutamakan kepentingan bangsa dan dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi
negara. Materi modul ini diharapkan dapat selayaknya makhluk hidup, untuk
memberikan gambaran bagaimana panduan mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
perilaku loyal yang semestinya dipahami dan Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya
dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi inovasi dan kreativitas yang ditumbuh
tempatnya bertugas, yang terdiri dari; kembangkan dalam diri individu maupun
organisasi.
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana
tahun 1945, setia kepada NKRI serta individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
pemerintahan yang sah. versus berpikir kreatif. Pada level organisasi,
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
instansi dan Negara. keberlangsungan organisasi dalam men-jalankan
tugas dan fungsinya.
c. Serta Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat diguna kan Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya
tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, tujuan organisasi.
dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus
“KoDeKoNasAb”. dipenuhi dalam mencapai tujuan-baik individu
maupun organisasi dalam situasi apa pun. Salah
Oleh karena itu peserta Pelatihan Dasar satu tantangan membangun atau mewujudkan
diharapkan dapat mempelajari setiap materi individua dan organisasi adaptif tersebut adalah
pokok dalam modul ini dengan seksama dan situasi VUCA (Volatility, Uncertainty,
Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility
mengerjakan setiap latihan dan evaluasi yang
dengan Vision, hadapi uncertainty dengan
diberikan. Jika terdapat hal-hal yang belum understanding, hadapi complexity dengan clarity,
dipahami dapat ditanyakan dan didiskusikan dan hadapi ambiguity dengan agility.
Jurnal Orientasi PPPK 2, November Tahun 2023
Organisasi adaptif yaitu organisasi yang WoG memiliki kemiripan karakteristik dengan
memiliki kemampuan untuk merespon perubahan konsep-konsep tersebut, terutama karakteristik
lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder integrasi institusi atau penyatuan pelembagaan
dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi baik secara formal maupun informal dalam satu
merupakan faktor yang sangat penting di dalam wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi
organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat antara sektor dalam menangani isu tertentu.
ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang Namun demikian terdapat pula perbedaannya, dan
tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan yang paling nampak adalah bahwa WoG
organisasi.
menekankan adanya penyatuan keseluruhan
Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai (whole) elemen pemerintahan, sementara konsep-
sebuah strategi perusahaan maka budaya konsep tadi lebih banyak menekankan pada
organisasi dapat dijadikan alat untuk pencapaian tujuan, proses integrasi institusi, proses
meningkatkan kinerja. kebijakan dan lainnya, sehingga penyatuan yang
terjadi hanya berlaku pada sektor-sektor tertentu
MODUL 7, KOLABORATIF saja yang dipandang relevan.
a. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte
digital. pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental
untuk mengatasi persoalan terkait percepatan
b. Persiapkan betul roadmap transportasi digital transformasi digital, dalam konteks literasi digital.
di sektor-sektor strategis, baik di Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, digital yang terbagi atas empat area kompetensi
sektor pendidikan, sektor kesehatan, yaitu: Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika
perdagangan, sektor industri, sektor Digital dan Keamanan Digital.
penyiaran.
3. Implementasi Literasi Digital
c. Percepat integrasi Pusat Data Nasional
sebagaimana sudah dibicarakan. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum
terdiri dari; Digital skill, digital culture, digital
d. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital. ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum
literasi digital digunakan sebagai metode
e. Persiapan terkait dengan regulasi, skema- pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
skema pendanaan dan pembiayaan masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
transformasi digital dilakukan secepat-
cepatnya. a. Digital Skill
Literasi digital juga mengacu pada mengajukan Kemampuan membaca, menguraikan, mem-
pertanyaan tentang sumber informasi itu, biasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
ia mewakili dunia; dan memahami bagaimana Ika dalam keseharian dan digitalisasi kebudayaan
perkembangan teknologi ini terkait dengan melalui pemanfaatan TIK.
kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih
luas. c. Digital Ethics
Afektif; Empati agar pengguna media digital Manajemen PPPK meliputi; penetapan kebutuhan,
punya kesadaran bahwa keamanan digital bukan pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan
sekadar tentang perlindungan perangkat digital tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
sendiri dan data diri sendiri, melainkan juga
Jurnal Orientasi PPPK 2, November Tahun 2023
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat
Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan
pejabat pemerintah yang berwenang. pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh
d. Menaati ketentuan peraturan perundang- Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas
undangan. inisiatif sendiri.
Jurnal Orientasi PPPK 2, November Tahun 2023
IV KESIMPULAM