PEMBELAJARAN MOOC
LATSAR PPPK KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2023
NIP : 198501232023211007
2023
MATERI AGENDA 1
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara, seseorang atau golongan
maka dibutuhkan Langkah konkrit melalui :
a. Memantapkan wawasan kebangsaan sebagai bekal dalam mengawali pengabdian kepada
Negara dan bangsa.
b. Menumbuhkan kesadaran bela negara, sebagai hak sekaligus kewajiban setiap warga
negara dan diharapkan mampu mengaktualisasikan nilia dasar bela Negara dalam
kehudupan sehari-hari
c. Mengimplementasikan system Administrasi NKRI, ASN sebagai bagian penyelenggara
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk ikut serta secara langsung
mewujudkan cita-cita dan tujuan Nasional
A. WAWASAN KEBANGSAAN
kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
yang mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
a. Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Sejarah pergerakan kebangsaan merupakan dasar pemahaman tentang wawasan
kebangsaan secara lebih komprehensif. Serangkaian proses Panjang yang didasarkan
pada kesepakatan dan pengakuan terhadap keberagaman serta mencapai puncaknya
pada tanggal 17 Agustus 1945. Berikut beberapa titik penting dalam sejarah bangsa
Indonesia :
1) Diawali dari terbentuknya organisasi Boedi Oetomo dijakarta pada tanggal 20 Mei
1908 Yang dipelopori oleh puluhan anak muda yang berkumpul di aula Stovia
2) Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan Kasayangan dan R.N Noto
Suroto pada 25 Oktober 1908 di leiden Belanda, merupakan organisasi pergerakan
nasional pertama yang menggunakan istilah “Indonesia” sekaligus sebagai
organisasi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia dikancah internasional
3) Konggres pemuda 1 pada tanggal 30 april 1926 di Jakarta yang dihadiri oleh wakil
organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong Ambon, Jong Sumatranen
Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond,studerenden Minahasaera, Jong Batak
Bond dan Pemuda Kaum Theosofi
4) Konggres pemuda kedua tanggal 27-28 Oktober 1928
5) Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (
BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945
6) Terbentuknya PPKI pada 7 Agustus 1945
b. 4 ( Empat ) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1) Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi Negara, Setiap bangsa harus memiliki suatu konsepsi dan
consensus bersama menyangkut hal-hal fundamental bagi keberlangsungan,
keutuhan dan kejayaan bangsa . pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa
Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan
dasar yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus
berisi kebenaran nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sehingga untuk
menjaga, memelihara, memperkokoh dan mensosialisasikan Pancasila maka para
penyelenggara Negara dan seluruh warga Negara wajib memahami, meyakini dan
melaksanakan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2) Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945
oleh BPUPKI. Berkas rancangan tersebut selanjutnya diajukan ke Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), gagasan berlanjut dengan dibentuknya Panitia 9
yang anggotanya diambil dari 38 anggota BPUPKI. Pada tanggal 18 Agustus 1945
sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkkan piagam Jakarta disahkan
menjadi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI dan kalimat
Mukadimah adalah rumusan kalimat yang diambil dari piagam Jakarta , “ dengan
kewajiban menjalankan kalimat dari Piagam Jakarta, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagai pemeluk-pemeluknya “ diganti dengan kalimat “
Ketuhanan Yang Maha Esa “
3) Binneka Tunggal Ika
Perumusan Bhineka Tunggal Ika Tan hana Dharma Mangrwa oleh Mpu Tantular
merupakan pernyataan daya kreatif dalam upaya mengatasi keanekaragaman
kepercayaan dan keagaamaan yang kemudian memberikan nilai-nilai inspiratif
terhadap system pemerintahaan pada masa kemerdekaan dan bahkan berhasil
menumbuhkan rasa dan semangat persatuan masyarakat Indonesia sehingga
akhirnya
Bhineka Tunggal Ika diangkat menjadi semboyan yang diabadikan lambing NKRI
Garuda Pancasila. Bhineka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tapi pada hakekatnya
satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
Lambang negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 pada tanggal 17 Oktober
diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara.
4) Negara kesatuan Republik Indonesia
Melalui proklamasi 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara
sekaligus menyatakan kemerdekaan. Untuk melengkapi berdirinya negara pada
tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengangkat Presiden dan Wakil Presiden dan
menetapkan UUD 1945 , dasar negara dan tujuannya. Tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV.
c. Bendara, Bahasa, Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
Bendara, Bahasa, Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan merupakanpemersatu,
identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan dan
kehormatan Negara
1) Bendera
Bendera negara adalah Sang Merah Putih, berbentuk persegi panjang dengan
lebar 2/3 dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2) Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa resmi Nasional yang digunakan diseluruh wilayah negara kesatuan
Republik Indonesia , sebagaiman tercantum dalam pasal 36 Undang- Undang
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam sumoah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3) Lambang Negara
Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Gambar Garuda Pancasila dengan kepala menoleh lurus kesebelah kanan,
perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis diatas pita yang dicengkeram Garuda.
4) Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan republic Indonesia adalah Indonesia Raya
yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman
d. Evaluasi
1. Urgensi ASN harus berwawasan Kebangsaan sehingga menjadi bagian kompetensi
ASN :
ASN merupakan wakil Negara terdepan yang harus menjadi contoh bagi rakyat pada
umumnya karena identitas negara melekat pada diri seorang ASN sehingga harus
memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Dalam penerapan nilai-nilai tersebut ASN
memiliki 3 fungsi yaitu sebagai pelaksanan kebijakan public, sebagai pelayan yang
harus berintegritas tinggi dan sebagai perekat persatuan bangsa. Dalam rangaka
mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 alenia IV , maka setiap ASN
harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, dan martabat ASN,
kepentingan bangsa dan negara
2. Sejarah singkat pergerakan Indonesia :
Pergerakan Indonesia merupakan fase dalam sejarah Indonesia yaitu masa
perjuanagan mencapai kemerdekaan pada kurun waktu 1908 – 1945, tahun 1908
merupaka tahun awal perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dengan visi
/tujuan nasional. Timbulnya kesadaran dengan cita-cita nasional disertai dengan
lahirnya organisasi modern yang menandakan lahirnya satu kebangkitan dengan
semangat yang berbeda. Organisasi pertama sekaligus sebagai pelopor organisasi
pergerakan nasional didirikan oleh pada tanggal 20 Mei 1908 dengan nama BOedi
Oetomo dengan anggota mahasiswa STOVIA. Lahirnya organisasi ini juga dikenal
dan dirayakan sebagai hari Kebangkitan Nasinal. Dikikuti dengan organisasi
pergerakan nasional lainnya yaitu Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh
Sutan Kasayangan dan R.N Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di leiden Belanda,
merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah
“Indonesia” sekaligus sebagai organisasi pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia
dikancah internasional. Konggres pemuda 1 pada tanggal 30 april 1926 di Jakarta
yang dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatra Bond, Jong
Ambon, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond,studerenden
Minahasaera, Jong Batak Bond dan Pemuda Kaum Theosofi. Konggres pemuda
kedua tanggal 27-28 Oktober 1928. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945.
Terbentuknya PPKI pada 7 Agustus 1945 dalam rangka mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
3. Relevansi consensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan
profesionalitas ASN:
4 (empat) consensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan
profesionalisme ASN meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a. Pancasila
ASN sebagai penyelenggara negara hendaknya memiliki nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam Pancasila sebagai benteng dalam melakukan
transformasi pola-pola perilaku dan kinerja kedalam peradaban baru yang
lebih baik. Setiap Tindakan ASN menjadi perhatian bahkan panutan dalam
kehidupan masyarakat sehingga ASN harus benar-benar memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila.
b. Undang-Undang dasar 1945
Negara Indonesia adalah Negara hukum, UUD 1945vmerupakan dasr untuk
mewujudkan ASN yang professional, UUD 1945 merupakan dasar aturan
berbagai kebijakan di negara Republik Indonesia
c. Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan keadaan Nusantara yang
memiliki keberagaman ras, suku, agama dan hudaya namun tetap dalm satu
bangsa dan negara yaitu negara Republik Indonesia . perbedaan tersebut
merupakan salah satu hal yang menyadarkan bahwa walaupun berbeda tetap
harus memiliki kata mufakat dalam terwujudnya ASN yang professional. Jadi
Bhinneka Tunggal ika tentunya masih relevan dalam kehiduoan berbangsa
dan bernegara bagi para ASN.
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan dari Negara kesatuan republic Indonesia tercantum dalam UUD 1945
alenia IV. Tujuan dari NKRI tersbut sekaligus merupakan fungsi negara
Indonesia.
Sehingga 4 konsensus masih sangat relevan dalam tujuan NKRI. Melindungi,
Memajukan, Melaksanakan, dan Mencerdaskan segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia. ASN merupakan salah satu wakil negara untuk tetap
mempertahankan NKRI.
EVALUASI
1. Kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara adalah sebagai sumber
semua sumbar hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional berada diatas
konstitusi artinya Pancasila berada diatas UUD 1945, sehingga Pancasila merupakan
kaidah pokok Negara yang fundamental
2. Kedudukan UUD 1945 dalam konteks penyelenggaraan negara adalah merupakan hukum
dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hirerarki peraturan perundang-
undangan republic Indonesia
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 adalah mengandung pokok
pikiran yang pada hakikatnya merupakan penjelmaan dari Pancasila, dasar negara
Indonesia. Yang merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia sebagai berikut :
- Alenia I kemerdekaan adalah hak segala bangsa
- Alenia II Indonesia sebagai negara yang merdeka, bersatu , berdaulat adil dan Makmur
- Alenia III kemerdekaan sebagai rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan keinginan
luhur
- Alenia IV berisi tujuan tugas dan tujuan nasional
4. Kedudukan batang tubuh UUD 1945 adalah merupakan sebagai tataran pertama dan
utama sabagai norma hukum yang menjadi kerangka dasar hukum system
penyelenggaraan negara pada umumnya atau khusussnya system penyelenggaraan
negara yang mencangkup aspek kelembagaaan, ketatalaksanaan dan aspek sumber daya
manusia
5. Kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia adalah ASN sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan public, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa . dalam melaksanakan
kebijakan ASN harus tetap mempertimbangkan segala sesuait yang dapat memepererat
persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.
A. BERORIENTASI PELAYANAN
Materi pokok 1
ASN sebagai pelayan public tercantum dalam pasal 10 UU ASN, untuk menjalankan fungsi
tersebut , pegawai ASN bertugas untuk :
1. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selain tugas dan fungsi yang melekat pegawai ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional, peran
tersebut dilaksanakan melalui pelaksanaan kebijakan public yang professional, bebas intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga dibutuhkan kesadaran
Bersama untuk meningkatkan peran ASN khususnya dalam peningkatan kualitas
penyelenggaraan pelayanan public melalui perbaikan birokrasi untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Penyelenggaraan pelayanan public diatur dalam Pasal 34 UU Pelayanan Publik :
1. Adil dan tidak diskriminatif
2. Cermat
3. Santun dan ramah
4. Tegas, andal dan tidak memeberikan putusan yang berlarut-larut
5. Profesional
6. Tidak mempersulit
7. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar
8. Menjunjung tinggi nilai akuntabilitas dan integritas instituisi penyelenggara
9. Tidak membocorkan informasi/dokumen yang wajib dirahasiakan
10. Terbuka dan mengambil Langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan
11. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan public
12. Tidak memberikan informasi yang salah dan menyesatkan dalam menanggapi permintaan
informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat
13. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan dan atau kewenangan yang dimiliki
14. Sesuai dengan kepantasan
15. Tidak menyimpang dari prosedur
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia, pemerintah telah meluncurkan core values ( nilai-nilai
dasar) ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, harmonis, loyal, Adaptif, Kolaboratif, oleh karena tugas pelayan public sangat erat
kaitannya dengan pegawai ASN, sangat penting memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai
berorientasi pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
B. Akuntabel
Pada prakteknya layanan public dinegeri ini kerap dimanfaatkan olek “oknum” pemberi layanan
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok. Hal tersebut menjadi tantangan layanan
public, paying hukum terkait layanan public yang baik tertuang dalam Undang-undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang layanan public. Pasal 4 menyebutkan Asas Pelayanan public meliputi
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hukum
3. Kesamaan hak
4. Keseimbangan hak dan kewajiban
5. Keprofesionalan
6. Partisipatif
7. Persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif
8. Keterbukaan
9. Akuntabilitas
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11. Ketepatan waktu
12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
Sejak diterbitkannya UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan public, dampaknya sudah muali
terasa lebih baik. Tugas ASn adalah ikut menjaga bahkan ikut berpartisipasi dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas layanan. Tantangan yang dihadapi bukan hanya dilingkungan ASN
sebagai pemberi layanan namun juga masyarakat penerima layanan. Employer Branding yang
termaktub dalam Surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 “ Bangga melayani Bangsa “ menjadi udara segar perbaikan dan
peningkatan layanan public.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memeberikan pertanggungjawaban laporan kepada
atasannya.
Akuntabilitas public memiliki tiga fungsi utama :
1. Untuk menyediakan control demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Akuntabilitas public terdiri atas dua macam yaitu :
1. Akuntabilitas vertical
2. Akuntabilitas horizontal
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan berbeda yaaitu :
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Soal Latihan
a. Perbaikan layanan public yang pernah saya alami salah satunya pada pelayanan pembuatan
KTP dan kartu keluarga , pelayanan sekarang lebih memudahkan masyarakat ,
pengurusannya dapat dilakukan secara online
b. Masih ada beberapa layanan public yang harus terus diperbaiki misalnya dalam bidang
hukum, harapannya agar kedepan lebih baik dan lebih memberikan kemudahan serta
berpihak bagi masyarakat terutama masyarakat awam dan rakyat kecil.
c. Berdasarkan tayangan pada video menunjukkan perubahan layanan public pada
pengusurusan birokrasi yang pada jaman dulu memakan waktu lama dan adanya oknum yang
bermain jika ingin mendapat pelayanan yang cepat maka banyak yang meminta tips
semacam pungli akan tetap sekarang bisa diurus hanya dalam waktu 15 menit tanpa adanya
suap atau pungli
Amanah seorang ASN menurut SE Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalh menjamin terwujudnya perilaku yang sesai dengan Core Values
ASN berAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas perilaku tersebut adalah :
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekeayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efisien
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Aspek – aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Pentingnya Akuntabilitas :
1. Menyediakan control demokratis
2. Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Yang diharapkan dari seorang ASN
a. Perilaku individu ( personal Behaviour )
1. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik
yang berlaku untuk perilaku mereka;
2. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat; • Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional
hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
3. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan,
kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak,
keamanan dan kesejahteraan; PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera,
memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, undang-undang dan
kebijakan dan prosedur institusi tersebut; 45
4. ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan
informasi dan kebijakan.
Soal Latihan
1. Pada studi kasus tersebut termasuk dalam dimensi akuntabilitas proses , kejujuran dan
hukum. Hal tersebut didasarkan pada tujuan yaitu untuk mencegah adanya main mata
pengada proyek dan pihak yang mengadakan proyek ( meminimalisir KKN ) merupakan
akuntabilitas kejujuran dan hukum sedangkan akuntabilitas proses terletak pada tujuan
kedua yaitu agar pelaksanaan dan pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan
cepat
2. Table hasil menyimak video
No Poin-poin yang dianalisis Jawaban
1 Kondisi apa yang membuat cerita di video itu Kondisi pemberian hadiah
berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana Korupsi? kepada pejabat lelang
2 Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan Jenis tindak pidana
cerita di video itu? Gratifikasi
3 Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat Pemberi dan penerima
dalam kasus korupsi? hadiah serta pihak yang ikut
memperlancar jalannya suap
4 Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam Kondisi memberikan hadiah
video itu menjadi sebuah kasus Tindak Pidana / gratifikasi
Korupsi?
5 Apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila Merugikan bangsa dan
cerita tersebut menjadi sebuah kasus Tindak Pidana negara serta pada akhirnya
Korupsi? akan menjadi masalah untuk
dirinya sendiri
6 Apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Ya benar, karena pejabat
Pejabat Lelang sudah benar? Jelaskan kenapa? lelang menolak pemberian
Hadiah
7 Selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa Orang yang ikut memberi
lagi yang bisa berperan agak kasus itu tidak terjadi? jalan dan memperlancar
kasus tersebut
8 Bila Anda harus memilih salah satu perang dalam Bila harus memilih maka
video itu, Apa yang akan Anda lakukan? menjadi pejabat lelang
adalah yang peling tepat
karena dengan tegas
menolak gratifikasi ilegal
Ketersediaan informasi publik telah memberikan pengaruh yang besar pada berbagai sektor
dan urusan publik di Indonesia. Salah satu tema penting yang berkaitan dengan isu ini
adalah perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan informasi publik, dengan
diterbitkannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(selanjutnya disingkat: KIP). • Aparat pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan
pelayanan yang baik untuk publik. 61 Hal ini berkaitan dengan tuntutan untuk memenuhi
etika birokrasi yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Etika pelayanan
publik adalah suatu panduan atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik
atau birokrat untuk menyelenggarakan pelayanan yang baik untuk publik. Buruknya sikap
aparat sangat berkaitan dengan etika. • Ada 2 jenis umum konflik kepentingan yaitu
keuangan (Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau sumber daya
aparatur untuk keuntungan pribadi) dan non- keuangan (Penggunaan posisi atau wewenang
untuk membantu diri sendiri dan /atau orang lain). • Untuk membangun budaya antikorupsi
di organisasi pemerintahan, dapat mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan dalam
penanganan Konflik Kepentingan: • Penyusunan Kerangka Kebijakan, • Identifikasi Situasi
Konflik Kepentingan, • Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan •
Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan
Soal Latihan
1. Termasuk dalam konflik kepentingan non keuangan, karena dalam kasus tersebut tidak
disebutkan adanya unsur suap melainkan terindikasi adanya permainan antara pemberi dan
penerima proyek , sehingga hal tersebut termasuk dalam kepentigan penggunaan posisi atau
wewenang untuk membentu diri sendiri dan atau orang lain .
No Poin-poin yang dianalisis Jawaban
1 Kondisi apa yang membuat berita itu berpotensi menjadi SPJ fiktif pada perjalanan
kasus Tindak Pidana Korupsi? dinas dan mark up atau
penggelembungan anggaran
dibagian umum
2 Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan berita Jenis tindak pidana korupsi
itu?
3 Siapa saja pihak di dalam berita itu yang akan terjerat Pemko Dumai
dalam kasus korupsi?
4 Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam berita itu Adanya spj pejalanan dinas
menjadi sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi? fiktif dan mark up anggaran
5 Apa dampak yang akan terjadi ke depannya setelah Merugikan negara,
berita itu terjadi? menyusahkan hidup diri
sendiri serta hilanya
kepercayaan public
6 Bila Anda harus memilih salah satu perang dalam Memilih untuk menghindari
berita itu, Apa yang akan Anda lakukan? dan mencegah perbuatan
tindak pidana korupsi
7 Kondisi apa yang membuat berita itu berpotensi Adanya spj pejalanan dinas
menjadi kasus Tindak Pidana Korupsi? fiktif dan mark up anggaran
8 Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan Tindak pidana korupsi
berita itu
C. Kompeten
Penguatan kualitas ASN sejalan dengan dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA dan
disrupsi teknologi, fenomena demografik dan keterbatasan sumber daya,. Berdasarkan dinamika
global (VUCA) dan adanya tren keahlian baru di atas, perlunya pemutakhiran keahlian ASN
yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur. Demikian halnya untuk
mendukung pemutakhiran keahlian ASN yang lebih dinamis, diperlukan pendekatan
pengembangan yang lebih adaptif dan mudah diakses secara lebih luas oleh seluruh elemen
ASN. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN branding, yakni: Bangga
Melayani Bangsa, dengan nilai-nilai dasar operasional BerAkhlak meliputi: 1. Berorietnasi
Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelaynan prima demi kepuasaan masyarakat; 2.
Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan; 3. Kompeten, yaitu terus
belajar dan mengembangkan kapabilitas; 4. Harmonis, yaitu saling peduli dan mengharagai
perbedaan; 5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara; 6.
Adaptif, yaitu
terus berinovasi dan antuasias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan; dan 7.
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis
Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan
keahlian baru. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai
kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan
kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan: a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; b. Ramah,
cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; b. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel: a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi; b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efesien.
3. Kompeten: a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar; c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis: a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya; b. Suka mendorong orang
lain; b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal: a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan
yang sah; b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara; c. Menjaga
rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif: a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; b. Terus berinovasi dan
mengembangakkan kreativitas; b. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif: a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi; b. Terbuka
dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah; c. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk tujuan Bersama.
Evaluasi
1. Betul
2. Betul
3. b, a, b, a, a, b, a,
Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan
yang diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya yang
bersifat subyektif. • Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia
(world class bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang
semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien • Terdapat 8 (delapan)
karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini
dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan
entrepreneurship
Evaluasi
1. sesuai dengan kebijkan Undang-undang ASN Nomor 5 tahun 2014 pengelolaan ASN
berbasis merit, dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian
kualifikasi, kompetensi dan kinerja termasuk dalam pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan
diskriminatif.
2. Pembangunan Aparatur 2020-2024, Reformasi Birokrasi diharapkan menghasilkan karakter
birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), dicirikan dengan beberapa hal, yaitu
pelayanan publik yang semakin berkualitas, dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien
(Peraturan MenteriPANRB Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Aparatur 2020-2024). Disadari oleh pemerintah reformasi masih menghadapi tantangan yang
semakin kompleks. Ini terjadi karena perubahan besar terutama yang disebabkan oleh
desentralisasi, demokratisasi, globalisasi dan revolusi teknologi informasi.
3. Karena sangat pentik untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia sejalan denga lingkungan
global dan era digital
D. Harmonis
Keanekaragaman bangsa dan Negara
Indonesia merupakan negara dengan banyak sekali keanekaragaman dari ras, suku, agama, adat
istiadat dan lain sebagainya. Terkait dengan keanekaragaman Indonesia ada semboyan yang “
Binneka Tunggal Ika “ meskipun berbeda-beda namun tetap satu bangsa Indonesia, hal ini
merupakan nasionalisme kebangsaan.prinsip nasionalisme Bangsa Indonesia dilandasi Nilai-
nilai Pancasila yang menempatkan persatuan dan kesatuan , kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribaid atau golongan.
Wujud tantangan keanekaragaman bagi ASN ada yang berupa keuntungan dan manfaat antara
lain :
1. Mempererat tali persaudaraan
2. Menjadi asset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara
3. Memperkaya kebudayaan nasional
4. Sebagai identitas negara Indonesia dimata seluruh dunia
5. Dapat dijadikan sebagai ikon pariwisata sehingga menarik wisatawan dan pada akhirnya
mencipatakan lapangan pekerjaan
6. Media hiburan yang mendidik
7. Timbulnya rasa nasionalisme warga negara
8. Membuat Indonesia terkenal dimata dunia dengan keberagamannya
Sebagai ASN harus memiliki sikap dalam menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat
meskipun ASN bekerja dalam lingkungan yang berbeda suku, budaya, agama dan lain-lain.
Latihan
1. Ditempat saya berasal terdapat keanekaragaman agama, logat Bahasa, adat istiadat sebagai
contoh keanekaragaman agama mayoritas islam, minoritas non islam
2. Potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan kerja dapat menimbulkan hal positif
misalnya mempererat tali persaudaraan ,timbul rasa nasionalisme dan lain-lain. Namun dapat
juga menimbulkan potensi negative sebagai contoh munculnya perpecahan karena merasa
paling baik dari perbedaan-perbedaan yang ada.
3. Sikap dan perilaku ASN dilingkungan yang penuh keberagaman adalah dengan tetap
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat meskipun ASN bekerja dalam
lingkungan yang berbeda suku, budaya, agama dan lain-lain.
Mewujudkan Suasana harmonis dalam Pelayanan ASN kepada masyarakat
Harmonis dapat diartikan sebagai keselarasan, kerja sama antara berbagai factor dengan
sedemikian rupa hingga factor-faktor tersebut dapat menghasilkan suati kesatuan yang
luhur.lawan dari harmoni adalah disharmonis.salah satu kunci sukses organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat
kerja nyaman dan berenergi positif :
1. Membuat tempat kerja yang berenergi
2. Memberi keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
3. Berbagi kebahagiaan Bersama seluruh anggota organisasi
Berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ada dua belas kode etik dan kode
perilaku ASN itu, yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi; b
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah
sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas Modul Harmonis 34
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pegawainya harus terus mengasah pengetahunnya hingga ke tingkat mahir (personal mastery).
Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang
yang sama terhadap suat visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision).
Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model)
Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan
visinya(team learning)
Pegawainya harus selalu berpikir sistematik, tidak kaca mata kuda atau bermental silo (system
thingking)
A. SMART ASN
Literasi Digital
5 arahan presiden untuk percepatan transformasi digital:
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi
digital dilakukan secepat-cepatnya
Literasi digital
banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi media digital yang dilakukan secara produktif . Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan
juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital
saja, namun juga budaya menggunakan digital , etis menggunakan media digital , dan aman
menggunakan media digital .
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan (affordances)
yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi
opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013). Affordance berarti alat yang
memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir dengan cara baru,
mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis hubungan baru dan menjadi tipe orang
baru
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital
1. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media digital.
2. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan kesempatan tak terbatas
dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja,
bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19 yang
menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga
memunculkan berbagai isu dan gesekan.
Aman Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau tidak
mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan
keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
1. Memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi baik terhadap perangkat digital maupun
terhadap identitas digital dan data diri.
2. Empati agar pengguna media digital punya kesadaran bahwa keamanan digital bukan sekadar
3. Afektif tentang perlindungan perangkat digital sendiri dan data diri sendiri, melainkan juga
menjaga keamanan pengguna lain sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat.
Budaya Bermedia Digital
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang bersifat formal dan mau tidak
mau bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan
keamanan digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring, perangkat
seluler, dan lain sebagainya.
Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa lepas satu sama
lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari keduanya.
Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah komputer pribadi.
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PPPK adalah warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. cuti
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. perlindungan
5. pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
1. gaji dan tunjangan
2. cuti
3. perlindungan
4. pengembangan kompetensi
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1. jaminan Kesehatan
2. jaminan kecelakaan kerja;
3. jaminan kematian;
4. bantuan hukum
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga
keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi
perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa
masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegaway yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya