Anda di halaman 1dari 1

Beberapa rekan guru senior tidak begitu mempedulikan tentang pembelajaran berdeferensiasi,

mereka cenderung menggunakan metode lama dalam mengajar siswa yaitu ceramah satu arah dan
kurang begitu menghiraukan tentang bakat antar siswa,
Ketika saya memberikan pengertian tentang pembelajaran berdeferensiasi mereka berdalih bahwa
siswa yang mereka ajar dulu sudah banyak yang menjabat jadi lurah, beberapa menjadi aparat polisi
dan ABRI, bahkan mereka sebagian dari siswanya dulu sekarang ada yang menjadi kepala sekolah.
Akan tetapi dengan memberikan pengertian, lambat laun mereka berusaha mencoba pembelajaran
berdeferensiasi dan mereka pun merasakan perbedaanya di akhir semester.
Saya merasa puas dengan hal tersebut.

Diferensiasi konten/materi
Jika fokus pada konten, maka siswa punya kebebasan untuk menentukan sumber daya alam di
sekitarnya untuk diolah jadi sumber makanan. Guru akan memberikan lembar kerja (LK) berisi tabel
panduan dan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan siswa ketika ingin membuat makanan
berdasarkan bahan-bahan yang mereka pilih.

Diferensiasi proses
Guru dapat memberikan siswa kebebasan untuk mengolah sumber daya alam yang telah dipilihnya.
Siswa dapat menggoreng, mengukus, merebus atau proses lain untuk mengubahnya menjadi
makanan. Setelah itu siswa harus menulis bagaimana ia menyusun rencana, jadwal pengolahan, dan
mengawasi produk yang akan dihasilkan di dalam LK.

Diferensiasi produk
Diferensiasi produk akan tampak dari produk yang dihasilkan siswa. Produk ini beragam jenisnya
karena bahan dan proses yang digunakan juga beragam. Guru dapat meminta orangtua atau saudara
untuk menilai produk yang dibuat siswa. Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk

Rekan guru yang seangkatan dengan saya dan beberapa GTT yang baru saja lulus dari universitas
menyambut baik dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Bu Ririn yang merupakan guru prakarya, beliau mengadopsi pembelajarn berdeferensiasi proses,
yaitumemberikan siswa kebebasan untuk mengolah sumber daya alam yang telah dipilihnya. Siswa
dapat menggoreng, mengukus, merebus atau proses lain untuk mengubahnya menjadi makanan.
Pak Teguh, guru matematikan menggunakan diferensiasi produk, yaitu meminta orangtua atau
saudara untuk menilai produk membuat bangun ruang segitiga dan kubus dengan kardus atau kawat.
Sedangkan saya menerapkan diferensiasi konten dalam mata pelajaran bahasa inggris, dalam materi
recount text siswa bebas menentukan pengalaman mana yang akan mereka ceritakan kembali

Anda mungkin juga menyukai