CHIP”
Disusun oleh :
PRODI TEKNIK
INDUSTRI FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
CIREBON 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal
bisnis usaha ini. Adapun dalam penulisan proposal ini, produk yang akan
ditawarkan adalah “CHIP I CHIP”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan proposal ini, khususnya kepada dosen pembimbing
mata kuliah kewirausahaan Islami yaitu ibu Ibu Nuri Kartini MT..Akhir kata
semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan dalam
mempelajari “Kewirausahawan” serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Cirebon, 2024
Penyusun
i
RINGKASAN
1. Konsep Usaha
Chip I Chip adalah usaha yang bergerak di bidang repack makanan ringan
pedas, yaitu mengemas ulang makanan ringan pedas dengan kemasan yang lebih
menarik, higienis, dan praktis. serta menyediakan berbagai macam makanan
ringan pedas, seperti keripik, basreng, seblak, dan lain-lain, yang memanfaatkan
teknologi digital dalam mempromosikan dan memasarkan usahanya, seperti
menggunakan media sosial, website, dengan harga yang terjangkau.
2. Visi Misi
Visi : Menjadi usaha repack makanan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia,
yang dapat menghasilkan produk berkualitas dengan harga terjangkau dan
memberikan kepuasan dan kesejahteraan bagi konsumen, mitra kerja, serta
lingkungan.
Misi :
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
RINGKASAN.........................................................................................................ii
1. Konsep Usaha...............................................................................................ii
2. Visi Misi.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
iii
3.2 Proses Produksi............................................................................................17
BAB V PENUTUP................................................................................................24
5.1 Kesimpulan..................................................................................................24
5.2 Saran.............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan ringan merupakan salah satu produk yang banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia, terutama oleh kalangan anak muda dan remaja. Makanan
ringan memiliki berbagai macam jenis, rasa, dan bentuk yang dapat memenuhi
selera dan kebutuhan konsumen. Salah satu jenis makanan ringan yang populer di
Indonesia adalah makanan ringan yang pedas, seperti keripik, basreng, seblak, dan
lain-lain. Makanan ringan pedas memiliki daya tarik tersendiri bagi para
penikmatnya, karena dapat memberikan sensasi rasa yang menggugah selera dan
menantang.
1
Usaha tersebut adalah Chip I Chip, sebuah usaha yang bergerak di bidang repack
makanan ringan pedas. Chip I Chip merupakan usaha yang menyediakan berbagai
macam makanan ringan pedas yang dikemas ulang dengan kemasan yang
menarik, higienis, dan praktis. Chip I Chip juga menjamin kualitas dan keamanan
produknya dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas, bebas dari bahan
tambahan yang berbahaya, dan telah mendapatkan izin edar dari BPOM. Selain
itu, kedepannya Chip I Chip akan terus berinovasi dan berkreasi dalam
mengembangkan produknya tidak hanya focus pada makanan ringan pedas saja.
Dengan demikian, Chip I Chip memiliki potensi untuk menjadi usaha yang
sukses dan berkembang di pasar makanan ringan pedas di Indonesia. Chip I Chip
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang mencari makanan
ringan pedas yang berkualitas, aman, dan bervariasi. Chip I Chip juga dapat
memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha makanan ringan pedas, baik
sebagai mitra kerja maupun sebagai pesaing sehat yang dapat mendorong
peningkatan kualitas produk dan layanan di bidang ini. Oleh karena itu, proposal
usaha ini bertujuan untuk menjelaskan secara lebih rinci tentang konsep, rencana,
dan analisis usaha Chip I Chip.
2
2. Menghitung Break Even Point (BEP) sebagai indikator keberlanjutan
usaha Chip I Chip, dengan tujuan menentukan titik di mana pendapatan
usaha cukup untuk menutup semua biaya operasional, sehingga mencapai
titik impas atau keuntungan.
3. Merancang rencana inovasi untuk pengembangan produk makanan ringan
oleh Chip I Chip, dengan fokus pada peningkatan keunikan, kreativitas,
dan diversifikasi produk guna menjawab tuntutan pasar yang terus
berkembang.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gagasan Kegiatan usaha
2.1.1 Marketing MIX
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
4
disepakati. Penetapan harga ini bertujuan untuk memberikan insentif
kepada distributor, menjaga kerjasama yang baik, dan memastikan
bahwa produk dapat didistribusikan secara efisien ke berbagai titik
penjualan.
3. Place (Tempat)
4. Promotion (Promosi)
5
2.1.2 Product Life Cycle (PLC)
Strategi pemasaran untuk siklus hidup produk bisnis dapat
mencangkup beberapa tahap perencanaan, pengenalan, pertumbuhan,
kematangan, dan penurunan, berikut adalah beberapa stategi yang dapat
diterapkan pada tiap tahap tersebut :
6
pemasaran yang lebih segmentasi dan peningkatan layanan pelanggan
dapat membantu mempertahankan loyaltas pelanggan di tengah
persaingan yang semakin ketat. Evaluasi portofolio produk secara
reguler dan penyesuaian strategi distribusi menjadi penting.
5. Penurunan, Pada tahap ini, keputusan strategis harus diambil, apakah
untuk menarik produk dari pasar atau memodifikasi dan menyegarkan
produk. Penyesuaian harga dan promosi penjualan dapat membantu
memperlambat penurunan penjualan, sambil mempertimbangkan
inovasi atau pembaruan produk. Memahami pasar dengan baik,
mungkin dengan melakukan survei dan analisis pasar, dapat
membantu dalam mengambil keputusan strategis yang tepat.
1. Strengths (Kekuatan)
Makanan ringan merupakan produk yang biasa dicari dan sering
dibeli secara berulang. Hal ini dapat mudah mendapatkan pelanggan
yang setia dan menciptakan pendapatan.
Repackaging makanan ringan tidak memerlukan biaya yang banyak
dan mudah untuk mengontrol biaya produksi serta mudah
menentukan harga jual.
Makanan ringan adalah produk yang sangat dicari oleh berbagai
segmen pasar, termasuk anak-anak, remaja, orang dewasa, dan
bahkan orang tua.
Repack makanan ringan sangat mudah untuk menyesuaikan dengan
selera konsumen, seperti camilan sehat, gurih, pedas, manis dan
sebagainya.
Makanan ringan mempunyai jaringan distribusi yang luas dan mudah
diakses oleh konsumen
7
2. Weaknesses (Kelemahan)
Industri makanan ringan memiliki pesaing yang kuat, termasuk
merek-merek besar.
Regulasi Makanan perlu mematuhi peraturan ketat terkait keamanan
makanan dan label.
Membutuhkan investasi awal untuk peralatan, bahan kemasan, dan
membeli persediaan makanan ringan.
Selera konsumen bisa berubah, dan perlu beradaptasi dengan cepat.
Perlu promosi dan membangun merek yang kuat
Jika tidak ada permintaan yang cukup untuk produk Repack
Makanan Ringan, ini dapat menghasilkan persediaan stok yang tidak
terjual dan mengalami kerugian ditambah lagi setiap makanan ringan
memiliki tanggal kadaluarsa yang tidak menentu.
Usaha Makanan ringan sulit dalam mempertahankan kualitas rasa
dan konsistensi produk
3. Opportunities (Peluang)
Bisa memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk
mencapai pasar yang lebih luas.
Bisa menjalin kemitraan dengan produsen makanan untuk
mendapatkan produk dengan harga yang lebih baik.
Bisa mengembangkan dan menghadirkan produk camilan yang baru
dan menarik, sesuai dengan tren dan selera konsumen yang
berkembang, dapat membantu tetap relevan di pasar.
Bisa melakukan Kerjasama dengan pihak pihak seperti peasok,
disribusi, retail.
4. Threats (Ancaman)
Persaingan di industri makanan ringan sangat kuat, terutama dari
merek-merek besar.
Peraturan pemerintah terkait makanan bisa berubah, dan melanggar
regulasi dapat mengakibatkan masalah hukum.
8
Jika selera konsumen berubah, produk mungkin tidak lagi diminati.
Gangguan Pasokan: Gangguan dalam pasokan bahan kemasan atau
bahan baku dapat mempengaruhi produksi.
makanan ringan mudah terkontaminasi itu merusak reputasi bisnis
dan bisa masalah hukum yang serius.
Adanya masalah keluhan, Komplain atau tuntunan dari konsumen
atau pihak lain yang dapat merusak citra merek
5. Kesimpulan Analisis SWOT
Adapun kesimpulan dari analisis SWOT adalah perlu menggali
potensi dari analisis SWOT "Chip I Chip" yang mengungkapkan peluang.
Dengan kekuatan dalam beragam produk, jaringan distribusi yang luas,
dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan selera konsumen,
perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang luas. Melihat potensi di
media sosial dan e-commerce, peluang untuk mencapai pasar yang lebih
luas terbuka lebar. Kerjasama dengan produsen dan pengembangan produk
baru bisa menjadi jalan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif.
Namun, untuk meraih kesuksesan, perlu menyadari tantangan.
Persaingan yang ketat dan perubahan regulasi memerlukan strategi
pemasaran yang kuat dan kepatuhan yang ketat. Melalui inovasi
berkelanjutan dan kerjasama yang efektif, "Chip I Chip" dapat
mengarahkan peluang ini ke pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar
makanan ringan yang dinamis.
9
Importance Merujuk pada sejauh mana suatu atribut atau faktor
dianggap penting oleh pelanggan atau konsumen. Ini biasanya diukur
melalui survei atau wawancara dengan pelanggan, di mana mereka diminta
untuk menilai seberapa penting setiap atribut atau faktor dalam
pengambilan keputusan pembelian mereka.
Kuadran 1 : Kuadran 2 :
Penting
Sangat
Kuadran 3 : Kuadran 4 :
Kur
ang
Distribusi
Rendah Tinggi
Performance / Kinerja
1
Strategi pemasaran yang efektif diperlukan untuk menjangkau pelanggan
yang lebih luas.
Distribusi (Importance: Rendah, Performance: Tinggi)
Distribusi merupakan faktor penting sebab jika Memiliki jaringan
distribusi yang luas dapat membantu untuk menjangkau pelanggan di
berbagai area.
Layanan Pelanggan (Importance: Tinggi, Performance: Tinggi)
Ini menunjukkan bahwa layanan pelanggan sangat penting bagi pelanggan
dan telah memenuhi ekspektasi mereka. Layanan pelanggan dapat
membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan
meningkatkan loyalitas mereka.
1
2.3.2 Analisa Desain Kemasan
Jenis Target Desain Produk &
No Harga Tempat Promosi
Produk Pasar Kemasan
1 Makanan Remaja Desain produk Rp.10.000 Online Offline
Ringan sampai menggunakan Offline Online
Pedas Dewasa warna yang cerah
(15 – 45 seperti merah
tahun) menyala dan oranye
dengan aksen
hitam, menciptakan
tampilan modern
.Grafis mencakup
elemen pedas
seperti cabai merah
dan api kecil,
menciptakan
identitas yang
1
energik dan
mencolok. Logo
yang mudah
diingat. Informasi
produk jelas dengan
penekanan pada
rasa dan tingkat
kepedasan, dan
menggunakan tipe
kemasan foil atau
kantong resealable
menawarkan
kenyamanan untuk
konsumen
1
2.3.3 Promosi Penjualan
Produk Chip I Chip dipasarkan secara offline (toko) dan online melalui
platform seperti Shopee dan Tokopedia. Serta aktif mempromosikan produk
melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. melalui
konten-konten yang menarik, aktif berinteraksi dengan pelanggan,
memberikan informasi terbaru, dan menciptakan konten yang menarik
perhatian. Dengan begitu, dapat membangun citra positif produk Chip i Chip
di benak konsumen. Dengan tujuan dapat membuat produk lebih dikenal.
Adapun salah satu upaya promosi dengan membuat poster diatas yang
menawarkan promo menarik. Pembeli yang berbelanja produk baru senilai
100 ribu akan mendapatkan satu pack makanan ringan secara gratis. Tujuan
dari promo ini tidak hanya untuk meningkatkan penjualan tetapi juga untuk
pembeli lebih mengenal produk.
1
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pra Produksi
1. Lokasi
Tempat penjualan yang baik dapat berupa toko kecil, booth di pusat
perbelanjaan, atau kios di area yang sering dilalui oleh orang-orang. Pastikan
bahwa tempat penjualan mudah terlihat dan menarik perhatian konsumen. Desain
interior dan tata letak yang menarik juga dapat membantu menciptakan
pengalaman berbelanja yang mudah dan menyenangkan.
Rencana lokasi yang akan dibangun adalah di dekat pasar sumber Dimana akses
mendapatakan distribusi barang yang mudah yaitu berlokasi di pasar Plered,
berada di area perkantoran, dekat dengan area padat penduduk, pusat
perbelanjaan, dan lokasi berada di yang strategis terletak ditengah antara kota
Cirebon, kuningan, dan majalengka.
1
Kemampuan untuk memilih dan menggunakan bahan kemasan yang sesuai
dengan jenis makanan ringan adalah keterampilan yang perlu dikuasai. Pemilihan
plastik yang aman untuk makanan dan penutup yang pas adalah bagian integral
dari proses repacking. Selain itu, pastikan memiliki ruang kerja yang bersih dan
terorganisir untuk memudahkan proses repackaging. Peralatan tambahan seperti
meja kerja, rak penyimpanan, dan label untuk identifikasi produk juga dapat
meningkatkan efisiensi operasional dan presentasi produk.
Produk repackaging dapat beredar jika produsen asli setuju dikemas ulang,
sesuai dengan peraturan BPOM. Diperlukan Sertifikat Produksi Pangan dan
MoU/Perjanjian Kerjasama yang mencakup persetujuan produsen snack terhadap
repackaging oleh pelaku usaha yang bersangkutan atau pihak lain.
1
1. Kemasan pangan digunakan untuk membungkus pangan baik yang
bersentuhan langsung maupun tidak.
2. Keamanan pangan dilaksanakan melalui penetapan standar kemasan.
3. Produksi pangan dalam kemasan harus menggunakan bahan kemasan yang
tidak membahayakan kesehatan.
4. Bahan kemasan yang bersentuhan langsung dengan pangan harus aman
dan memenuhi persyaratan batas migrasi.
5. Kemasan pangan dilarang mengandung zat kontak pangan yang dilarang.
6. Kemasan akhir pangan tidak boleh dikemas kembali dan diperdagangkan,
kecuali untuk pangan yang lazim dikemas ulang dalam jumlah kecil.
7. Tata cara pengemasan pangan harus memenuhi persyaratan seperti
melindungi mutu pangan, tahan terhadap perlakuan selama proses
pengolahan dan distribusi, melindungi dari cemaran, mencegah kerusakan,
dan memungkinkan pelabelan yang baik.
Regulasi lebih lanjut diatur oleh Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Bahan yang diizinkan
untuk kemasan pangan termasuk plastik, karet, kertas, logam, dan lainnya.
Penggunaan zat kontak pangan dan bahan kontak pangan tertentu memerlukan
persetujuan dari Kepala BPOM, yang diajukan melalui permohonan tertulis
dengan formulir yang ditentukan.
1
mengenakan sarung tangan dan masker atau face shield untuk memastikan
kebersihan dan keamanan produk.
1
makanan. Dengan cara ini, dapat membentuk citra merek yang positif dan
mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen.
1
dapat meningkatkan penjualan produk makanan ringan pedas Chip-i Chip secara
online.
Selain itu, pastikan bahwa seluruh dokumen dan izin terkait seperti label
produk, sertifikat Halal atau BPOM PIRT, dan Surat Keterangan Ketersediaan
Kerjasama Repacking tetap tercatat dan terdokumentasi dengan baik. Hal ini akan
membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang berlaku
2
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
4.1 Biaya Tetap
• Harga Makanan Ringan
Biaya Overhead
• Masker, Sarung Tangan, dan Kantong kresek
2
• Biaya Perawatan Tempat, Listrik, dan Trasnportasi
2
𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐻𝑃𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐿𝑎𝑏𝑎 = 𝑅𝑝. 10.000 − 𝑅𝑝. 8.102
𝐿𝑎𝑏𝑎 = Rp. 1.898
Menghitung BEP
Berdasarkan perhitungan Break Even Point (BEP) pada Usaha Chip I Chip
adalah sekitar 49,4 unit. Artinya, untuk mencapai titik impas, bisnis perlu menjual
sekitar 50 unit chip. Jika penjualan mencapai atau melebihi angka ini, maka bisnis
akan mulai menghasilkan keuntungan setelah menutup semua biaya tetap dan
variabel.
2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Untuk memastikan keberhasilan "Chip I Chip", fokus pada riset pasar,
kualitas produk, dan pemasaran yang kreatif. Gunakan makanan ringan
yang berkualitas, dan gunakan media sosial untuk promosi. Jaga rantai
pasokan dan distribusi agar terorganisir, serta memantau keuangan dengan
cermat. Tetap inovatif, beradaptasi dengan perubahan pasar, dan yang
terpenting adalah responsif terhadap umpan balik pelanggan.
2. Berdasarkan perhitungan, Break Even Point (BEP) pada Usaha Chip I
Chip adalah sekitar 49,4 unit. Artinya, untuk mencapai titik impas, bisnis
perlu menjual sekitar 50 unit chip, dengan harga jual Rp.10.000 dan laba
Rp.1898.
3. Rencana inovasi kedepannya dari usaha chip I chip adalah dengan
berinovasi dan memperluas segmenasi pasar tidak hanya remaja sampai
dewasa tetapi anak anak hingga remaja dimana tidak hanya berfokus pada
varian pedas saja tetapi makanan ringan asin dan manis.
5.2 Saran
Untuk menjaga kelangsungan usaha "Chip I Chip", perlu fokus pada riset
pasar terus-menerus untuk memahami perubahan tren dan selera konsumen.
Selalu terapkan inovasi dalam produk dan proses produksi agar tetap menarik dan
berkualitas. Aktif di media sosial dengan pelanggan untuk mendapatkan umpan
balik dan memahami kebutuhan mereka. Dan yang terpenting adalah menjaga
kualitas dan kebersihan produk, serta perhatikan efisiensi operasional dan
keuangan untuk menjaga keberlanjutan usaha.
2
DAFTAR PUSTAKA