Anda di halaman 1dari 21

PROSES PEMISAHAN

(pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan,


penggumpalan dan evaporasi)
I. INFORMASI UMUM

1) Identitas Modul
Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Kejuruan APHP
Nama penyusun : Femmy Abdullah , S.Pd.
Institusi : SMKN 1 Limboto
Th. penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SMK Kelas X
Alokasi waktu : 21 jp ( 5 x pertemuan )

2) Kompetensi Awal

1. Memahami proses dasar dalam pengolahan bahan hasil pertanian


2. Memahami proses kimia dan biokimia s
3.
C.Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila yang harapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mandiri :
Peserta Didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam
kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
3. Bernalar Kritis :
Peserta didik mampu berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang mendukung,
sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan
masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
4. Gotong royong
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

D.Sarana & Prasarana

Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:

1
1. Laptop/ PC / Handphone
2. Jaringan internet yang bagus
3. Alat tulis & buku
4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom
5. LKPD
6. Lembar bimbingan/ Konsultasi

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular yang berjumlah 39 orang untuk 2 rombel

F. MODEL PEMBELAJARAN
Procjek Based Learning Moda : tatap muka
II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir pembelajaran :


1. Peserta didik mampu memberikan contoh proses dasar meliputi proses
pemisahan (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan,
penggumpalan dan evaporasi) dalam suatu produksi berdasarkan pengalaman
sendiri.
2. Peserta didik mampu menentukan alat yang digunakan pada proses pemisahan
dan cara penggunaanya dalam suatu pengolahan yang pernah dilihatnya
berdasarkan pengalaman - pengalaman nya.
3. Peserta didik mampu menerapkan proses pemisahan (pengayakan, penyaringan,
destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan dan evaporasi) dalam suatu
proses produksi secara mandiri

B. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Bagaimana cara pembuatan garam dari air laut

C.. PERSIAPAN PEMBELAJARAN


Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai :

2
1. Kesiapan mental dan fisik peserta didik.
2. Kesiapan sarana dan prasarana.
3. Mempersiapkan alat tulis.Surel/URL yang akan dipergunakan dalam moda daring
4. Membaca materi pembelajaran
5. Menyiapkan lembar kerja peserta didik

D. Kegiatan Pembelajaran :

Topik 4 Proses Pemisahan ( Pengayakan, Penyaringan, Destilasi, Ekstraksi,


Pengendapan, Penggumpalan dan evaporasi

LK 6 : proses pemisahan
Pertemuan 19, 20, 21, 22, 23
Pendahuluan (15 menit) :
Guru memastikan masing-masing siswa telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak .
 Guru menunjuk satu orang peserta didik untuk memimpin pembacaan
doa agar pembelajaran hari ini diberi kemudahan dan ilmu yang
didapat dapat bermanfaatdan memperoleh keberkahan dari Allah SWT
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik
agar menjaga Kesehatan dan mentaati selalu protokol Kesehatan agar
terlindungi dari penyakit.
 Peserta didik mengisi daftar hadir
 Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Tahap 1 Pengenalan masalah (Penentuan Pertanyaan Mendasar)
 Peserta Didik menyimak Video tentang tentang proses pemisahan
pada pengolahan bahan pangan
 Peserta didik diminta mememberikan penjelasan dari tayangan video
yang dilihatnya. https://www.youtube.com/watch?v=B1DxmztvVvk
Tahap 2 Penyusunan Rancangan Project

 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil

3
 Peserta didik ditugaskan membuat salah satu produk yang berbahan nabati
(roti , donat, salad , risoles )
 Peserta didik secara berkelompok membuat rancangan produk roti/ donat,
salad, risoles ) dari bahan dan alat yang dibutuhkan, proses produksi,
pengemasan, perencanaan usaha sampai dengan pemasaran
 Siswa secara berkelompok merencanakan hal-hal yang disiapkan dengan
pembuatan proyek tersebut.

Tahap 3 Penyusunan Rencana Kerja


 Peserta didik secara kelompok dibimbing guru untuk menentukan jadwal
dalam penyelesaian tugas proyek
 Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan informasi berhubungan
dengan proyek yang akan dibuat
 Peserta didik secara berkelompok menentukan jadwal pembuatan proyek

Tahap 4 Pelaksanaan dan Monitoring Project

 Peserta didik melakukan kerja proyek sesuai dengan rencana yang telah
dibuat
 Peserta didik membangun sikap berbagi dan bekerja sama dalam
penyelesaian proyek
 Guru memantau proyek dari setiap kelompok
 Guru memberi arahan dan bimbingan kepada setiap kelompok dalam
penyelesaian proyek
Tahap 5 Pengujian Hasil (Presentasi)

 Setiap kelompok menyusun bahan presentasi


 Setiap kelompok menyampaikan hasil project (presentasi )
 Semua anggota kelompok menjawab pertanyaan saat diskusi
 Setiap kelompok mengembangkan kemampuan menampilkan hasil karya
 Setiap kelompok mendokumentasikan tahapan projek
 Setiap kelompok menampilkan hasil proyek

Tahap 6 Evaluasi dan Refleksi

 Setiap kelompok menjelaskan tentang proses kerja dari proyek yang


dilakukan dan mengemukakan kendala yang dihadapi dalam membuat
proyek tersebut

Penutup (15menit) :

4
 Refleksi dan Reinsforcement.
 Guru memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar.
 Menutup pembelajaran dengan berdoa

F. STRATEGI dan ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis
1. Asesmen diagnostic
1.1 asesmen diagnostic Non Kognitif
A. Gaya belajar , karakter dan minat peserta didik
Berilah skor 1 bila jawabanmu ya dan 0 bila jawaban tidak pada kotak yang
tersedia
No Pernyataan Ya tidak
1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar
2 Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar
3 Saya sangat menyukai obyek yang warna warni
4 Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau
berbicara
5 Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru
6 Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru
7 Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali
8 Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar
9 Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara
10 Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks
11 Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku
12 Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan

5
13 Saya kurang suka diam lama dikit
14 Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar
15 Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan

Klasifikasi diagnostik :
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type Visual
6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type Audial
11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type
Kinestetik
A. Emosi peserta didik

1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?


2. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?

B. Aktivitas peserta didik selama belajar di rumah


1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?

C. Kondisi keluarga dan pergaulan peserta didik


1. Apakah kondisi keluarga kamu dalam kondisi yang baik baik saja ?
2. Dengan siapa saja kamu bergaul ?

6
1.2. Asesmen Diagnostik Kognitif
Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana Tindak Lanjut
materi yang Jawaban (Kategori)
akan diujikan

Menjelaskan Sebutkan 5 Pengayakan, Paham Utuh Pembelajaran dapat


tentang proses cara – cara Penyaringan, dilanjutkan ke unit berikutnya
pemisahan pemisahan Destilasi,
bahan pangan campuran pada
Ekstraksi,
proses
pengolahan Pengendapan,
bahan pangan Penggumpalan
dan evaporasi

Menjawab 3- 4 Paham Memberikan pembelajaran


Sebagian remedial

Menjawab 1-2 Tidak Paham Memberikan pembelajaran


remedial

2.Asesmen formatif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat

1.

G. PENGAYAAN & REMEDIAL

1. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai
KKM (tuntas). Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik.
Adapun bentuk pengayaan yaitu
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan
mendekati KKM (75 - 85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 90

7
Nilai Nilai
Jenis Keteranga
No Nama Sebelum Sesudah
Pengayaan n
Pengayaan Pengayaan
1
2
3
4
5

2. Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75
dilaksanakan dengan cara
a) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang
nilainya c (65 – 74)
b) Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c) Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai kurang
dari 55

Program remedial :
Mata pelajaran :
Kelas :

Nilai Nilai
Jenis
No Nama Sebelum Sesudah Keterangan
Remedial
Remedial Remedial
1 Muhammad
2 Al Fatih
3 Salahuddin
4 Khumairah
5 Khadijah

H. Refleksi Peserta Didik & Guru

8
PESERTA DIDIK
1. Apakah kalian memahami tehnik pengecilan ukuran dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian,?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan pengecilan ukuran, proses termal,
proses kimia dan biokimia serta proses pemisahan campuran pada pengolahan
hasil pertanian?
3. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
4. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
5. Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
6. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

GURU
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta

LAMPIRAN 9
1. Lembar Kerja Siswa
2. Asesmen Tertulis
3. Rubrik Penilaian Individu dan kelompok
4. Bahan bacaan guru dan siswa

H. Lembar Kerja Siswa 1

Rubrik Penilaian Individu


1. Metode dan Bentuk Instrumen

Ranah Metode Bentuk


Sikap Pengamatan Sikap Lembar Penilaian sikap
Pengetahuan Tes Tertulis Tes Tertulis
Keterampilann Observasi Lembar Observasi
keterampilan

2. Instrumen dan Rubrik Penilaian


a. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
1) Instrumen Penilaian Sikap
Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan siswa
dalam pembelajaran!

Lembar Penilaian Sikap

Aktif dalam Kerjasama Santun dalam Skor


kegiatan diskusi dalam menyampaik Perolehan
Nama Siswa kelompok kegiatan an hasil diskusi
diskusi
kelompok

10
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang Indikator penilaian Penilaian


dinilai
Aktif dalam  Melakukan diskusi dan pengamatan Skor 4 : jika 4 indikator
kegiatan diskusi bersama dengan rekan kelompok. dilakukan semua
kelompok  Melakukan diskusi, pengamatan, dan Skor 3: jika hanya 3 indikator
mengajukan pertanyaan dalam yang dilakukan.
kegiatan diskusi kelompok. Skor 2: jika hanya 2 indikator
 Melakukan diskusi, pengamatan, dan yang dilakukan.
mengajukan pertanyaan, dan Skor ≤ 1: jika hanya 1
menyampaikan opini saat kegiatan indikator
diskusi kelompok. yang dilakukan.
 Melakukan diskusi, pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan, dan
menyampaikan opini, dan menanggapi
pertanyaan maupun sanggahan dari
siswa lain saat kegiatan diskusi
kelompok.

Kerjasama  Berinteraksi dengan 1 orang Skor 4 : jika 4 indikator


dalam kegiatan anggota dalam kegiatan diskusi dilakukan semua
diskusi kelompok. Skor 3: jika hanya 3 indikator
kelompok  Berinteraksi dengan 2 orang yang dilakukan.
anggota dalam kegiatan diskusi Skor 2: jika hanya 2 indikator
kelompok. yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan 3 Skor ≤ 1: jika hanya 1
orang anggota dalam kegiatan diskusi indikator

11
kelompok. yang dilakukan.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam kegiatan diskusi
kelompok.
Santun dalam  Menggunakan bahasa yang baik Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan saat menyampaikan hasil diskusi. dilakukan semua
hasildiskusi Skor 3: jika hanya 3
indikator yang dilakukan.

 Menggunakan bahasa yang baik Skor 2: jika hanya 2 indikator


dan runtut dalam menyampaikan yang dilakukan.
hasil diskusi. Skor ≤ 1: jika hanya 1
 Menggunakan bahasa yang baik indikator
dan runtut dengan mumik dan yang dilakukan.
gesture yang jelas dan tidak
berlebihan dalam menyampaikan
hasil diskusi.
 Menggunakan bahasa yang baik,
runtut, dan lancer dengan mimic
dan gesture yang jelas serta tidak
berlebihan dalam
menyampaikan hasil diskusi.

Kriteria penilaian:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata rata: skor rata- a ≤ 1

Rubrik Presentasi

12
Skor
No Aspek
4 3 2 1

1. Kejelasan
Presentasi

2. Pengetahuan

3. Penampilan

1) Kejelasan Presentasi

Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas

Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas

Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup
jelas

Skor 1 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas

2) Pengetahuan

Skor 4 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab


pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang
dibahas

Skor 3 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan


dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas

Skor 2 : Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh


pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik
yang dibahas

Skor 1 : Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh

13
pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik

3) Penampilan

Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh


percaya diri serta menggunakan alat bantu

Skor 3 : Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri


menggunakan alat bantu

Skor 2 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya


diri serta menggunakan alat bantu

Skor 1 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak


percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu

Penilaian KetErampilan

Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Persiapan alat dan bahan
2 Keterampilan menggunakan alat bantu
dalam proses pengecilan ukuran
3 Ketrampilan melakukan pengecilan ukuran
4. Pengamatan
5. Data yang diperoleh
6. Kesimpulan

Rubrik penilaian ketranmpilan

Aspek yang Penilaian


dinilai 1 2 3 4

14
Ketrampilan Penggunaan alat Salah satu dari Penggunaan alat Penggunaan
melakukan dan bahan tidak penggunaan alat dan bahan tepat, alat dan bahan
sortasi dan tepat dan bahan tidak benar, rapi, tepat, benar,
grading bahan tepat tetapi tidak rapi,dan
hasil memperhatikan memperhatikan
pertanian keselamatan keselamatan
Ketrampilan Penggunaan alat Salah satu dari Penggunaan alat Penggunaan
melakukan dan bahan tidak penggunaan alat dan bahan tepat, alat dan bahan
sortasi dan tepat dan bahan tidak benar, rapi, tepat, benar,
grading bahan tepat tetapi tidak rapi,dan
hasil memperhatikan memperhatikan
perikanan keselamatan keselamatan
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat dan bebas cermat dan
mengandung interpretasi bebas
interpretasi interpretasi
Data yang Data tidak Data lengkap, Data lengkap, Data lengkap,
diperoleh lengkap tetapi tidak terorganisir, dan terorganisir,
terorganisir, atau ditulis dengan dan ditulis
ada yang salah benar dengan benar
tulis

Kesimpulan Tidak benar atau Sebagian Semua benar Semua benar


tidak sesuai kesimpulan ada atau sesuai atau sesuai
tujuan yang salah atau tujuan tujuan
tidak sesuai
s tujuan

BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

PROSES PEMISAHAN (pengayakan, penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan, penggumpalan


dan evaporasi)
Proses pemisahan mekanik merupakn suatu usaha untuk memisahkan komponen
dalam suatu bahan dengan menggunakan gaya fisik . proses pemisahan mekanik ini
terdiri dari pengayakan, penyaringan , destilasi, ekstraksi, Pengendapan ,
Penggumpalan, dan evaporasi
A. Pengayakan

15
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang
mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan
juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda
dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan pasir dengan
ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu
metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel
yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda
dengan menggunakan alat pengayakan. Screening atau pengayakan secara umum
merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi.
Namun 5 pangayakn juga dapat digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan
kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan. Pengayakan merupakan satuan
operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau
tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan
mempunyai

Jenis-jenis Pengayakan Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah


digunakan secara luas pada proses pemisahan butiran - butiran berdasarkan ukuran yang
terdapat pada mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih,
pemisahan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku. Istilah-istilah yang
digunakan dalam pengayakan (screen) yaitu : a) Under size yaitu ukuran bahan yang
melewati celah ayakan. b) Over size yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan. c)
Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan. d) Mesh number
yaitu banyaknya lubang-lubang per 1 inci. e) Screen interval yaitu hubungan antara
diameter kawat kecil pada seri ayakan standar.
B. Penyaringan
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air
melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquidliquid
dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk
menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari liquda. Filtrasi juga memiliki banyak tipe seperti Filter Gravitasi (Gravity
Filter), Filter Plat dan Bingkai (Plate and Frame), Batch Leaf Filter, dan Filter Bertekanan
(Filter Press). Namun, banyak industri yang lebih memilih untuk menggunakan sistem filter
bertekanan (filter press) untuk proses penyaringan dan pemurnian bahan. Filter press tipe
plate and frame menggunakan susunan plate pejal pada satu sisi dan plate berlubang pada
sisi lainnya
C. Evaporasi
Evaporasi adalah suatu proses yang bertujuan memekatkan larutan yang terdiri atas pelarut
(solvent) yang volatile dan zat terlarut (solute) yang non volatile (Widjaja,2010). Evaporasi
adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di
dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan
sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air

16
(Praptiningsih 1999). Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi
dilakukan dengan menguapkan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair
pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan. Dalam
evaporasi sisa penguapan adalah zat cair yang sangat kental, bukan zat padat. Evaporasi
berbeda pula dengan destilasi, karena uapnya adalah komponen tunggal. Evaporasi
berbeda dengan kristalisasi, karena evaporasi digunakan untuk memekatkan larutan bukan
untuk membuat zat padat atau Kristal (MC. Cab,dkk.,1993).
Menurut Wirakartakusumah (1989), di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan konsentrasi atau viskosi
Meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih
lanjut.Sebagai contoh pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan nira
tebusebelum proses kristalisasi, spray drying, drum drying dan lainnya
2. Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan,
penyimpanan dan transportasi
3. Menurunkan aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid
terlarutsehingga bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental
manis.
Menurt Earle (1982), adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi kecepatan pada proses evaporasi adalah :
a. Kecepatanhantaranpanas yang diuapkanke bahan
b. Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
c. Suhu maksimum yang dapat dicapai
d. Tekanan yang terdapat dalam alat yang digunakan

D. DESTILASI

Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
tingkat volalitas ( kemudahan suatu zat untuk menguap ) pada suhu dan tekanan tertentu.
Destilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses
berlangsung. Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih
cairan pada tekanan tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan
campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan. Aplikasi destilasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala industri. Perbedaan
utama destilasi skala laboratorium dan industri adalah sistem ketersinambungan.

Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui destilasi.
Banyak sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak
serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan cara
destilasi (anonim, 2013)

Destilasi ada beberapa macam, yaitu:

17
1. Destilasi sederhana Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.

2. Destilasi bertingkat Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang dekat.

3. Destilasi Azeotrop Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih


komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa
lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan
tekanan tinggi.

4. Destilasi uap Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik
didihnya cukup tinggi. Aplikasi distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa
produk alam seperti minyak eucalyptus, minyak sitrus dar

E. Ekstraksi

Ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa organic dari larutan air atau
suspense . solute ( zat terlarut ) atau bahan yang akan dipisahkan terdistribusi di
antara kedua lapisan ( organic dan air ) berdasarkan kelarutan airnya. Berikut
beberapa macam ekstraksi :

a. Ekstraksi padat – cair : metode ini merupakan metode penyarinngan senyawa dari
tumbuhan yang sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat – cair secara
umum terdiri dari maserasi, sokhletasi, dan perkolasi
Ekstaksi padat cair dapat dilakukan melalui 4 metode
 Metode penggilingan dan pengepresan, contohnya pada pengolahan minyak
biji pala
 Metode pemisahan dan penyaringan contohnya pada pengolahan buah-
buahan menjadi sari buah atau kdele menjadi susu kedele .
 Pengepresan , teknik pengepresan pada bahan hasil pertanian misalnya , pada
pengolahan minyak pangan seperti minyak kopra atau minyak kacang
 Metode penyaringan dan penguapan contohnya, memisahkan bahan padat
dan cairan misalnya pada pengolahan minyak kelapa, perolehan santan
dilakukan dengan proses penyaringan setelah kepala dilakukan pemarutan
( pengecilan ukuran ) dan selanjutnya santan diuapkan melalui
prosespemasakan sampai diperoleh minyak .
b. Ekstraksi cair – cair :
Ekstraksi ini merupakan pemisahan zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak
dapat bercampur yang terjadi suatu proses kesetimbangan dan berlaku hokum
distribusi. Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu pelarut ke pelarut
lain. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan produk reaksi atau suatu larutan .
Dalam hal ini , pelarut yang digunakan harus tidak saling bercampur . apabila kedua
pelarut saling bercaampur tidak dapat digunakan.

18
F. Pengendapan, pengumpulan dan evaporasi
a. reaksi pengendapan merupakan reaksi kimia yang terjadi saat zat padat terpisah
dari suatu cairan . Zat yang terpisah dan tidak larut dengan cairan ini disebut
endapan . dasar pemisahan dengan pengendapan diuraikan sebagai berikut :
 Penambahan pH
 Penambahan reaksi sulfide
 Penambahan pereaksi anorganic
 Penamaban pereaksi organic

b.penggumpalan
penguumpalan ( koagulasi ) adalah salah satu bagian dari unit proses pengolahan
pangan . Koagulasi hanya terjadi pada bahan yang mengandung protein.
Prinsip koagulasi atau penggumpalan adalah mengubah sifat protein dari sifat larut
menjadi tidak larut dengan cara menambahkan bahan kimia, enzim atau pemanasan.
Kebanyakan protein hanya dapat stabil pada pH dan suhu tertentu. Jika suhu dan pH
berubah melewati batas yang telah ditentukan , protein akan mengalami denaturasi .
Denaturasi adalah perubahan yang terjadi dalam susunan ruang atau rantai
polipeptidadalamm molekul protein akibat pengaruh suhu, bahan kimia,. Atau enzim .
factor – factor yang mempengaruhi koagulasi atau penggumpalan :
 Bahan dasar : bahan dasar yang banyak mengandung protein globular akan
menghasilkan gumpalan yang lebih banyak disbanding bahan yang
mengandung protein serabut ( fibrosa )
 Suhu , panas menyebabkan koagulasi protein dengan suhu efektif 38 0 c – 75 0
c
 pH, protein sangat mudah terkoagulasi pada pH titiuk isoeletrik ,pH titik
isoeletrik susu terjadi pada kisaran 4,5 – 4,7
 koagulan : bahan penggumpal kimia berpengaruh pada tingkat kekerasan
( tekstur ) gumpalan.
 Pengadukan : pengadukan akan berpengaruh pada proses penggumpalan .
penggumpalan yang lemah menunjukan bahwa koagulan nbelum cukup
tercampur antara koagulan dengan protein. Sebaliknya pengadukan yang
terlalu keras akan merusakn agregat dari gumpalan yang terjadi.

c.evaporasi / penguapan
evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
dengan spontan menjadi gas ( uap air ) . Proses ini kebalikan dari proses kondensasi .
evaporasi merupakan proses menghilangkan sebagian air yang terdapat dalam bahan
pangan cair dengan cara mendidihkan . hal ini dapat meningkatkan kadar padatan
bahan dan mengawetkan dengan berkurangnya aktivitas air ( Aw). Evaporasi
digunakan untuk mengentalkan bahan pangan seperti sari buah , susu, dan kopi

19
sebelum proses pengeringan , pembekuan, atau sterilisasi, dan juga untuk
mengurangi berat dan volumenya.

Tujuan proses evaporasi :


Tujuan proses evaporasi pada pengolahan hasil pertanian adalah untuk :
 Meningkatkan konsentrasi larutan sebelum diproses lebih lanjut, mislanya
pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan nira tebu sebelum
proses kristalisasi
 Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan,
penyimpanan, dan ttransportasi .
 Menurunkan aktivitas air ( aw) , pemekatan larutan dapat terjadi karena
kandungan air pada bahan berkurang sehingga aw bahan menjadi turun dan
kadar padatan bahan meningkat tanpa adanya perubahan jumlah padatan,
sehingga bahan menjadi awet atas dasar berkurangnya jumlah air bebas yang
dapat digunakan oleh mikroba untuk kehidupannya , misalnya pada
pembuatan susu kental manis.

Perubahan perubahan yang terjadi pada proses evaporasi :

 Peningkatan viskositas
 Kehilangan aroma dan warna
 Prncoklatan / browning
 Pembentukan buih
 Kerusakan komponen gizi
 Pembentukan kerak

Evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau suatu


pelarut dari suatu larutan dari bentuk cair menjadi uap .

GLOSARIUM

Aw (Water Activity) : jumlah air yang bterdapat dalam bahan atau larutan yang diperlukan oleh mikroba
untuk kehidupannya.

Blansing (Blanching) : perlakuan panas yang ditujukan untuk menginaktifkan enzim dalam buah maupun
sayuran segar. Blansing dimaksudkan agar reaksi-reaksi yang tidak dikehendaki,
misalnya pencoklatan enzimatis, dapat dicegah. Blansing dapat dilakukan dengan

20
air panas ataupun uap panas.

Emulsi : suatu campuran antara dua cairan yang tidak saling melarutkan, cairan yang satu
terdispersi dalam bentuk tetesan-tetesan dalam fase kontinyu dari cairan yang
lain.

Fermentasi : suatu reaksi metabolism yang meliputi sederet reaksi oksidasi-reduksi, yang
donor dan aseptor elektronnya adalah senyawa-senyawa organik, umumnya
menghasilkan energy. Fermentasi dilakukan oleh bakteri, fungi dan yeast tertentu,
baik fakultatif maupun obligat. Contoh fermentasi alcohol merupakan proses yang
penting pada tipe ini.

Flocculant : Bahan tambahan untuk mempercepat penggumpalan.

Hidrofilik : Sifat zat atau bagian dari molekul yang mudah berafinitas dengan air.
(hydrophilic)

Gelatinisasi : Peristiwa terbentuknya gel dari pati karena perlakuan dengan air panas. Gel dapat
memiliki selaput yang tidak dapat berubah pada permukaan produk sehingga
mengurangi kehilangan nutrient yang larut dalam air bila produk dimasak
atau direndam dengan air.

DAFTAR PUSTAKA

2. Dasar – dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian , untuk SMK/ MAK kelas X , Erlangga ,
Fitri N , Firia R.E
3. Buku teks/ bahan ajar siswa paket kehlian pengolahan hasil pertanian , kelas x,
Direktorat pembinan sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

21

Anda mungkin juga menyukai