1) Identitas Modul
Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Kejuruan APHP
Nama penyusun : Femmy Abdullah , S.Pd.
Institusi : SMKN 1 Limboto
Th. penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SMK Kelas X
Alokasi waktu : 21 jp ( 5 x pertemuan )
2) Kompetensi Awal
Profil Pelajar Pancasila yang harapkan muncul pada peserta didik adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mandiri :
Peserta Didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya yang tercermin dalam
kemampuan untuk bertanggung jawab, memiliki rencana strategis, melakukan
tindakan dan merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
3. Bernalar Kritis :
Peserta didik mampu berpikir secara objektif, sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta yang mendukung,
sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi memecahkan
masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
4. Gotong royong
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain:
1
1. Laptop/ PC / Handphone
2. Jaringan internet yang bagus
3. Alat tulis & buku
4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom
5. LKPD
6. Lembar bimbingan/ Konsultasi
F. MODEL PEMBELAJARAN
Procjek Based Learning Moda : tatap muka
II. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. PERTANYAAN PEMANTIK
2
1. Kesiapan mental dan fisik peserta didik.
2. Kesiapan sarana dan prasarana.
3. Mempersiapkan alat tulis.Surel/URL yang akan dipergunakan dalam moda daring
4. Membaca materi pembelajaran
5. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
D. Kegiatan Pembelajaran :
LK 6 : proses pemisahan
Pertemuan 19, 20, 21, 22, 23
Pendahuluan (15 menit) :
Guru memastikan masing-masing siswa telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak .
Guru menunjuk satu orang peserta didik untuk memimpin pembacaan
doa agar pembelajaran hari ini diberi kemudahan dan ilmu yang
didapat dapat bermanfaatdan memperoleh keberkahan dari Allah SWT
Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik
agar menjaga Kesehatan dan mentaati selalu protokol Kesehatan agar
terlindungi dari penyakit.
Peserta didik mengisi daftar hadir
Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Tahap 1 Pengenalan masalah (Penentuan Pertanyaan Mendasar)
Peserta Didik menyimak Video tentang tentang proses pemisahan
pada pengolahan bahan pangan
Peserta didik diminta mememberikan penjelasan dari tayangan video
yang dilihatnya. https://www.youtube.com/watch?v=B1DxmztvVvk
Tahap 2 Penyusunan Rancangan Project
3
Peserta didik ditugaskan membuat salah satu produk yang berbahan nabati
(roti , donat, salad , risoles )
Peserta didik secara berkelompok membuat rancangan produk roti/ donat,
salad, risoles ) dari bahan dan alat yang dibutuhkan, proses produksi,
pengemasan, perencanaan usaha sampai dengan pemasaran
Siswa secara berkelompok merencanakan hal-hal yang disiapkan dengan
pembuatan proyek tersebut.
Peserta didik melakukan kerja proyek sesuai dengan rencana yang telah
dibuat
Peserta didik membangun sikap berbagi dan bekerja sama dalam
penyelesaian proyek
Guru memantau proyek dari setiap kelompok
Guru memberi arahan dan bimbingan kepada setiap kelompok dalam
penyelesaian proyek
Tahap 5 Pengujian Hasil (Presentasi)
Penutup (15menit) :
4
Refleksi dan Reinsforcement.
Guru memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar.
Menutup pembelajaran dengan berdoa
5
13 Saya kurang suka diam lama dikit
14 Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar
15 Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan
Klasifikasi diagnostik :
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type Visual
6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type Audial
11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa peserta didik tersebut type
Kinestetik
A. Emosi peserta didik
6
1.2. Asesmen Diagnostik Kognitif
Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana Tindak Lanjut
materi yang Jawaban (Kategori)
akan diujikan
2.Asesmen formatif
1.
1. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai
KKM (tuntas). Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik.
Adapun bentuk pengayaan yaitu
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan
mendekati KKM (75 - 85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 90
7
Nilai Nilai
Jenis Keteranga
No Nama Sebelum Sesudah
Pengayaan n
Pengayaan Pengayaan
1
2
3
4
5
2. Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75
dilaksanakan dengan cara
a) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang
nilainya c (65 – 74)
b) Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c) Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai kurang
dari 55
Program remedial :
Mata pelajaran :
Kelas :
Nilai Nilai
Jenis
No Nama Sebelum Sesudah Keterangan
Remedial
Remedial Remedial
1 Muhammad
2 Al Fatih
3 Salahuddin
4 Khumairah
5 Khadijah
8
PESERTA DIDIK
1. Apakah kalian memahami tehnik pengecilan ukuran dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian,?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan pengecilan ukuran, proses termal,
proses kimia dan biokimia serta proses pemisahan campuran pada pengolahan
hasil pertanian?
3. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
4. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
5. Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
6. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?
GURU
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta
LAMPIRAN 9
1. Lembar Kerja Siswa
2. Asesmen Tertulis
3. Rubrik Penilaian Individu dan kelompok
4. Bahan bacaan guru dan siswa
10
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11
kelompok. yang dilakukan.
Berinteraksi dengan
semua anggota dalam kegiatan diskusi
kelompok.
Santun dalam Menggunakan bahasa yang baik Skor 4 : jika 4 indikator
menyampaikan saat menyampaikan hasil diskusi. dilakukan semua
hasildiskusi Skor 3: jika hanya 3
indikator yang dilakukan.
Kriteria penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata rata: skor rata- a ≤ 1
Rubrik Presentasi
12
Skor
No Aspek
4 3 2 1
1. Kejelasan
Presentasi
2. Pengetahuan
3. Penampilan
1) Kejelasan Presentasi
Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas
Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas
Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup
jelas
Skor 1 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas
2) Pengetahuan
13
pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik
3) Penampilan
Penilaian KetErampilan
Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Persiapan alat dan bahan
2 Keterampilan menggunakan alat bantu
dalam proses pengecilan ukuran
3 Ketrampilan melakukan pengecilan ukuran
4. Pengamatan
5. Data yang diperoleh
6. Kesimpulan
14
Ketrampilan Penggunaan alat Salah satu dari Penggunaan alat Penggunaan
melakukan dan bahan tidak penggunaan alat dan bahan tepat, alat dan bahan
sortasi dan tepat dan bahan tidak benar, rapi, tepat, benar,
grading bahan tepat tetapi tidak rapi,dan
hasil memperhatikan memperhatikan
pertanian keselamatan keselamatan
Ketrampilan Penggunaan alat Salah satu dari Penggunaan alat Penggunaan
melakukan dan bahan tidak penggunaan alat dan bahan tepat, alat dan bahan
sortasi dan tepat dan bahan tidak benar, rapi, tepat, benar,
grading bahan tepat tetapi tidak rapi,dan
hasil memperhatikan memperhatikan
perikanan keselamatan keselamatan
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat dan bebas cermat dan
mengandung interpretasi bebas
interpretasi interpretasi
Data yang Data tidak Data lengkap, Data lengkap, Data lengkap,
diperoleh lengkap tetapi tidak terorganisir, dan terorganisir,
terorganisir, atau ditulis dengan dan ditulis
ada yang salah benar dengan benar
tulis
15
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang
mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan
juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda
dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan pasir dengan
ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu
metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel
yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda
dengan menggunakan alat pengayakan. Screening atau pengayakan secara umum
merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi.
Namun 5 pangayakn juga dapat digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan
kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan. Pengayakan merupakan satuan
operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau
tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan
mempunyai
16
(Praptiningsih 1999). Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi
dilakukan dengan menguapkan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair
pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan. Dalam
evaporasi sisa penguapan adalah zat cair yang sangat kental, bukan zat padat. Evaporasi
berbeda pula dengan destilasi, karena uapnya adalah komponen tunggal. Evaporasi
berbeda dengan kristalisasi, karena evaporasi digunakan untuk memekatkan larutan bukan
untuk membuat zat padat atau Kristal (MC. Cab,dkk.,1993).
Menurut Wirakartakusumah (1989), di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi
bertujuan untuk:
1. Meningkatkan konsentrasi atau viskosi
Meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum diproses lebih
lanjut.Sebagai contoh pada pengolahan gula diperlukan proses pengentalan nira
tebusebelum proses kristalisasi, spray drying, drum drying dan lainnya
2. Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya pengepakan,
penyimpanan dan transportasi
3. Menurunkan aktivitas air dengan cara meningkatkan konsentrasi solid
terlarutsehingga bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental
manis.
Menurt Earle (1982), adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan
mempengaruhi kecepatan pada proses evaporasi adalah :
a. Kecepatanhantaranpanas yang diuapkanke bahan
b. Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
c. Suhu maksimum yang dapat dicapai
d. Tekanan yang terdapat dalam alat yang digunakan
D. DESTILASI
Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
tingkat volalitas ( kemudahan suatu zat untuk menguap ) pada suhu dan tekanan tertentu.
Destilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses
berlangsung. Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih
cairan pada tekanan tertentu. Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan
campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan. Aplikasi destilasi
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala industri. Perbedaan
utama destilasi skala laboratorium dan industri adalah sistem ketersinambungan.
Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui destilasi.
Banyak sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak
serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan cara
destilasi (anonim, 2013)
17
1. Destilasi sederhana Teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
2. Destilasi bertingkat Untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang dekat.
4. Destilasi uap Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik
didihnya cukup tinggi. Aplikasi distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa
produk alam seperti minyak eucalyptus, minyak sitrus dar
E. Ekstraksi
Ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa organic dari larutan air atau
suspense . solute ( zat terlarut ) atau bahan yang akan dipisahkan terdistribusi di
antara kedua lapisan ( organic dan air ) berdasarkan kelarutan airnya. Berikut
beberapa macam ekstraksi :
a. Ekstraksi padat – cair : metode ini merupakan metode penyarinngan senyawa dari
tumbuhan yang sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat – cair secara
umum terdiri dari maserasi, sokhletasi, dan perkolasi
Ekstaksi padat cair dapat dilakukan melalui 4 metode
Metode penggilingan dan pengepresan, contohnya pada pengolahan minyak
biji pala
Metode pemisahan dan penyaringan contohnya pada pengolahan buah-
buahan menjadi sari buah atau kdele menjadi susu kedele .
Pengepresan , teknik pengepresan pada bahan hasil pertanian misalnya , pada
pengolahan minyak pangan seperti minyak kopra atau minyak kacang
Metode penyaringan dan penguapan contohnya, memisahkan bahan padat
dan cairan misalnya pada pengolahan minyak kelapa, perolehan santan
dilakukan dengan proses penyaringan setelah kepala dilakukan pemarutan
( pengecilan ukuran ) dan selanjutnya santan diuapkan melalui
prosespemasakan sampai diperoleh minyak .
b. Ekstraksi cair – cair :
Ekstraksi ini merupakan pemisahan zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak
dapat bercampur yang terjadi suatu proses kesetimbangan dan berlaku hokum
distribusi. Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu pelarut ke pelarut
lain. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan produk reaksi atau suatu larutan .
Dalam hal ini , pelarut yang digunakan harus tidak saling bercampur . apabila kedua
pelarut saling bercaampur tidak dapat digunakan.
18
F. Pengendapan, pengumpulan dan evaporasi
a. reaksi pengendapan merupakan reaksi kimia yang terjadi saat zat padat terpisah
dari suatu cairan . Zat yang terpisah dan tidak larut dengan cairan ini disebut
endapan . dasar pemisahan dengan pengendapan diuraikan sebagai berikut :
Penambahan pH
Penambahan reaksi sulfide
Penambahan pereaksi anorganic
Penamaban pereaksi organic
b.penggumpalan
penguumpalan ( koagulasi ) adalah salah satu bagian dari unit proses pengolahan
pangan . Koagulasi hanya terjadi pada bahan yang mengandung protein.
Prinsip koagulasi atau penggumpalan adalah mengubah sifat protein dari sifat larut
menjadi tidak larut dengan cara menambahkan bahan kimia, enzim atau pemanasan.
Kebanyakan protein hanya dapat stabil pada pH dan suhu tertentu. Jika suhu dan pH
berubah melewati batas yang telah ditentukan , protein akan mengalami denaturasi .
Denaturasi adalah perubahan yang terjadi dalam susunan ruang atau rantai
polipeptidadalamm molekul protein akibat pengaruh suhu, bahan kimia,. Atau enzim .
factor – factor yang mempengaruhi koagulasi atau penggumpalan :
Bahan dasar : bahan dasar yang banyak mengandung protein globular akan
menghasilkan gumpalan yang lebih banyak disbanding bahan yang
mengandung protein serabut ( fibrosa )
Suhu , panas menyebabkan koagulasi protein dengan suhu efektif 38 0 c – 75 0
c
pH, protein sangat mudah terkoagulasi pada pH titiuk isoeletrik ,pH titik
isoeletrik susu terjadi pada kisaran 4,5 – 4,7
koagulan : bahan penggumpal kimia berpengaruh pada tingkat kekerasan
( tekstur ) gumpalan.
Pengadukan : pengadukan akan berpengaruh pada proses penggumpalan .
penggumpalan yang lemah menunjukan bahwa koagulan nbelum cukup
tercampur antara koagulan dengan protein. Sebaliknya pengadukan yang
terlalu keras akan merusakn agregat dari gumpalan yang terjadi.
c.evaporasi / penguapan
evaporasi atau penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
dengan spontan menjadi gas ( uap air ) . Proses ini kebalikan dari proses kondensasi .
evaporasi merupakan proses menghilangkan sebagian air yang terdapat dalam bahan
pangan cair dengan cara mendidihkan . hal ini dapat meningkatkan kadar padatan
bahan dan mengawetkan dengan berkurangnya aktivitas air ( Aw). Evaporasi
digunakan untuk mengentalkan bahan pangan seperti sari buah , susu, dan kopi
19
sebelum proses pengeringan , pembekuan, atau sterilisasi, dan juga untuk
mengurangi berat dan volumenya.
Peningkatan viskositas
Kehilangan aroma dan warna
Prncoklatan / browning
Pembentukan buih
Kerusakan komponen gizi
Pembentukan kerak
GLOSARIUM
Aw (Water Activity) : jumlah air yang bterdapat dalam bahan atau larutan yang diperlukan oleh mikroba
untuk kehidupannya.
Blansing (Blanching) : perlakuan panas yang ditujukan untuk menginaktifkan enzim dalam buah maupun
sayuran segar. Blansing dimaksudkan agar reaksi-reaksi yang tidak dikehendaki,
misalnya pencoklatan enzimatis, dapat dicegah. Blansing dapat dilakukan dengan
20
air panas ataupun uap panas.
Emulsi : suatu campuran antara dua cairan yang tidak saling melarutkan, cairan yang satu
terdispersi dalam bentuk tetesan-tetesan dalam fase kontinyu dari cairan yang
lain.
Fermentasi : suatu reaksi metabolism yang meliputi sederet reaksi oksidasi-reduksi, yang
donor dan aseptor elektronnya adalah senyawa-senyawa organik, umumnya
menghasilkan energy. Fermentasi dilakukan oleh bakteri, fungi dan yeast tertentu,
baik fakultatif maupun obligat. Contoh fermentasi alcohol merupakan proses yang
penting pada tipe ini.
Hidrofilik : Sifat zat atau bagian dari molekul yang mudah berafinitas dengan air.
(hydrophilic)
Gelatinisasi : Peristiwa terbentuknya gel dari pati karena perlakuan dengan air panas. Gel dapat
memiliki selaput yang tidak dapat berubah pada permukaan produk sehingga
mengurangi kehilangan nutrient yang larut dalam air bila produk dimasak
atau direndam dengan air.
DAFTAR PUSTAKA
2. Dasar – dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian , untuk SMK/ MAK kelas X , Erlangga ,
Fitri N , Firia R.E
3. Buku teks/ bahan ajar siswa paket kehlian pengolahan hasil pertanian , kelas x,
Direktorat pembinan sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
21