Anda di halaman 1dari 49

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

JOB SHEET PRAKTIK MATAKULIAH KIMIA PANGAN


PROGRAM STUDI D3. AGROINDUSTRI

2018

Program Studi Diploma Empat (D4/ Program Sarjana Terapan Pertanian/S.Tr.P.) Budidaya Tanaman Perkebunan
Alamat : Jalan Rangga Sentap Dalong, Desa Sukaharja, Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang, Kalimantan Bararat- Kode Pos : 78813
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Anugrah-Nya
sehingga penyusunan Buku Petunjuk Teknologi Desain dan Kemasan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Desain dan Kemasan disusun dengan tujuan
sebagai bahan referensi sekaligus pegangan Dosen dalam menyampaikan acara praktikum
yang akan diberikan lebih mendalam. Selain itu dengan bekal tersebut diharapkan
mahasiswa dapat mempelajari lebih lanjut baik segi ilmu maupun teknologi khususnya
tentang Praktikum Teknologi Desain dan Kemasan.
Akhir kata, penyusun berharap agar Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Desain
dan Kemasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran dalam
penyempurnaan buku ajar ini sangat saya butuhkan.

Ketapang, September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA ________________________________________________________ i
DAFTAR ISI ______________________________________________________ ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM ________________________________________ iii
ISI PRAKTIKUM

Acara I. IDENTIFIKASI JENIS, KLASIFIKASI, DAN BENTUK


KEMASAN PRODUK PERTANIAN/PANGAN _____________ 1

Acara II. PENGARUH JENIS KEMASAN DAN VENTILASI PADA


KEMASAN PERTANIAN/HORTIKULTURA ______________ 2

Acara III. UJI KETAHANAN BAHAN KEMASAN PLASTIK _________ 3

Acara IV. PERBANDINGAN CARA PENGEMASAN DAN


PENYIMPANAN PRODUK PADA PASAR TRADISIONAL
DENGAN MINI MARKET ATAU TOKO _________________ 4

Acara V. KEMASAN DISTRIBUSI BERBAGAI KEMASAN PLASTIK _ 5

Acara VI. PERUBAHAN KARAKTERISTIK KACANG – KACANGAN


YANG DIKEMAS DENGAN BERBAGAI JENIS KEMASAN _ 6

Acara VII. PERUBAHAN KARAKTERISTIK MAKANAN KERING


YANG DI KEMAS DENGAN PLASTIK ________________ 7

Acara VIII. PERUBAHAN KARAKTERISTIK PRODUK KERING YANG


DIKEMAS DENGAN KEMASAN KERTAS ______________ 8

Acara IX. INTERAKSI BAHAN PANGAN BERLEMAK TERHADAP


KEMASAN PLASTIK __________________________________ 9

Acara X. PERBANDINGAN DESAIN KEMASAN PRODUK __________ 10

Acara XI. DESAIN KEMASAN & LABELLING _____________________ 11

Acara XII. UJI KOMPETENSI PRAKTIK ___________________________ 12


Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

TATA TERTIB PRAKTIKUM


1. Mahasiswa harus datang tepat pada waktunya dalam pelaksanaan praktikum.
2. Mahasiswa harus menggunakan jas laboratorium, bagi mahasiswa yang tidak
menggunakan tidak diperbolehkan untuk mengikuti acara praktikum pada hari
yang bersangkutan.
3. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk makan dan minum selama praktikum
berlangsung.
4. Mahasiswa dilarang untuk membuat kegaduhan selama mengikuti acara
praktikum.
5. Sebelum pelaksanaan praktikum dimulai mahasiswa wajib mengikuti pre-test,
untuk itu sebelum pre-test mahasiswa harus mempelajari materi praktikum
untuk setiap acara praktikum yang dilaksanakan.
6. Mahasiswa tidak diperbolehkan meninggalkan praktikum/laboratorium tanpa
seijin dosen pembimbing praktikum.
7. Mahasiswa harus membuat laporan sementara dan mendapatkan pengesahan
dari dosen pembimbing pada setiap mata acara praktikum.
8. Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti acara praktikum diwajibkan
untuk mengikuti Inhal yang waktu pelaksanaannya ditenytukan berdasarkan
koordinasi dosen pembimbing praktikum dengan kepala laboratorium.
9. Laporan akhir praktikum dibuat /disusun dalam buku laporan.

10. Format dari laporan sesuai dengan aturan yang telah dibuat:
JUDUL ACARA PRAKTIKUM (SUDAH DISIAPKAN)
I. Tujuan Praktikum
II. Metode Kerja
a. Alat
b. Bahan
c. Prosedur Kerja
III. Hasil Pengamatan
IV. Pembahasan
V. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Winarno, F.G., 2007, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta: P.T.
Gramedia.
Lampiran (laporan sementara)

11. Laporan dikumpulkan setelah acara praktikum berakhir. Keterlambatan


pengumpulan laporan akan dikurangi nilai.
12. Menjelang responsi/ujian praktikum semua laporan harus sudah lengkap dan
mendapatkan pengesahan dari dosen pembimbing.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 4
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA I
IDENTIFIKASI JENIS, KLASIFIKASI, DAN BENTUK KEMASAN
PRODUK PERTANIAN/PANGAN

I. TUJUAN
Mahasiswa mengenalkan berbagai macam jenis, klasifikasi, dan bentuk
kemasan yang digunakan untuk melindungi produk hasil pertanian/pangan.

II. DASAR TEORI


Di dalam pengemasan bahan pertanian/pangan terdapat dua macam wadah,
yaitu wadah atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan
wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan
pangan.Wadah harus bersifat non toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi
kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, flavour dan perubahan lainnya.
Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu
bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari
kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau
dan gas melindungi makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau
benturan dan transparan (Winarno, 1983).

III. ALAT DAN BAHAN


Bahan–bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berbagai jenis
kemasan berbahan kertas, botol kaca, plastik, kaleng, aluminium foil, dan kayu.

IV. PROSEDUR KERJA


Lakukan pengamatan karakteristik masing–masing jenis kemasan, bahan
dasar kemasan, klasifikasi kemasan, kemudian analisis kesesuaian dengan produk
akan yang dikemas, dan penjelasan/alasannya.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 5
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :
Tabel Hasil Pengamatan
Kesesuaian Produk
Bahan
Jenis Klasifikasi Yang Dikemas
No Dasar Alasan/Penjelasan
Kemasan Kemasan (Gambar kemasan dan
Kemasan
produk)

Ket : Gambar usahakan berwarna


Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,
Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 6
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA II
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN VENTILASI PADA KEMASAN
PERTANIAN/HORTIKULTURA

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat melihat pengaruh jenis kemasan dan jumlah ventilasi yang
digunakan untuk melindungi dan masa simpan produk pertanian/pangan.

II. DASAR TEORI


Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa macam yaitu :
1) Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian :
a) Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang
setelah dipakai. Contoh: bungkus plastik untuk es, permen, bungkus dari
daun-daunan, karton dus minuman sari buah, kaleng hermetis.
b) Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip), contoh: botol
minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara berulang
berhubungan dengan tingkat kontaminasi, sehingga kebersihannya harus
diperhatikan.
c) Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh
konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh
konsumen, misalnya botol untuk tempat air minum dirumah, kaleng susu
untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam untuk
merica dan lain-lain. Penggunaan kemasan untuk kepentingan lain ini
berhubungan dengan tingkat toksikasi.
2) Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan
kemasan) :
a) Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau
membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman,
bungkus tempe.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 7
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

b) Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi


kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah
susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang
tempe dan sebagainya.
c) Kemasar tersier (kuartener) yaitu kemasan untuk mengemas setelah
kemasan primer, sekunder atau tersier. Kemasan ini digunakan untuk
pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus,
dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan
setelah itu ke dalam peti kemas.
3) Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekauan bahan kemasan :
a) Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa
adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
b) Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan
lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan
fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
c) Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-
sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik
(susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
4) Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :
a) Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara
sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama
masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan
debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis. Kemasan
hermetis dapat juga memberikan bau dari wadah itu sendiri, misalnya
kaleng yang tidak berenamel.
b) Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,
misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan
pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan
hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan
aktivitas enzim.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 8
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

c) Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan
proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari
logam dan gelas.
5) Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan) :
a) Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan
sebagainya.
b) Wadah siap dirakit/wadah lipatan yaitu kemasan yang masih memerlukan
tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran
(flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau
plastik. Keuntungan penggunaan wadah siap dirakit ini adalah
penghematan ruang dan kebebasan dalam menentukan ukuran.

Berdasarkan bahan dasar pembuatannya maka jenis kemasan pangan yang


tersedia saat ini adalah kemasan kertas, gelas, kaleng/logam, plastik dan kemasan
komposit atau kemasan yang merupakan gabungan dari beberapa jenis bahan
kemasan, misalnya gabungan antara kertas dan plastik atau plastik, kertas dan
logam. Masing-masing jenis bahan kemasan ini mempunyai karakteristik tersendiri,
dan ini menjadi dasar untuk pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk produk
pangan. Karakteristik dari berbagai jenis bahan kemasan adalah sebagai berikut : 1.
Kemasan Kertas (tidak mudah robek, tidak dapat untuk produk cair, tidak dapat
dipanaskan, fleksibel); 2. Kemasan Gelas (berat, mudah pecah, mahal, non
biodegradable, dapat dipanaskan, transparan/translusid, bentuk tetap (rigid),
proses massal (padat/cair), dapat didaur ulang; 3. Kemasan logam (kaleng) (bentuk
tetap, ringan, dapat dipanaskan, proses massal (bahan padat atau cair), tidak
transparan, dapat bermigrasi ke dalam makanan yang dikemas, non biodegradable,
tidak dapat didaur ulang; 4. Kemasan plastik (bentuk fleksibel, transparan, mudah
pecah, non biodegradable, ada yang tahan panas, monomernya dapat
mengkontaminasi produk; dan 5. Komposit (kertas/plastik) (lebih kuat, tidak
transparan, proses massal, pengisian aseptis, khusus cairan, non biodegradable.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 9
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun bahan yang digunakan : kemasan plastik, kemasan kertas, sayur
bayam, sayur sawi, buah pir, tomat, atau sayur dan buah lainnya.
Adapun alat yang digunakan : Pisau, Gunting, karet.

IV. PROSEDUR KERJA


1) Pilih buah/sayur yang mutunya baik, buang bagian yang tidak diperlukan,
kemudian dicuci bersih dan dikeringkan/ditiriskan dan diangin-anginkan
supaya kering.
2) Kemas sayur dan buah sesuai perlakuan dibawah ini:
a) Tanpa kemasan;
b) Menggunakan kemasan yang tidak diberi lubang;
c) Menggunakan kemasan yang diberi lubang 6 buah;
d) Menggunakan kemasan yang diberi lubang 8 buah;
e) Menggunakan kemasan yang di beri lubang 10 buah;
f) Menggunakan kemasan yang di beri lubang 12 buah.
3) Simpan pada suhu kamar.
4) Amati perubahan yang terjadi setiap hari sampai akhirnya sampel tidak
dapat dipakai lagi, misalnya plastik berkeringat, buah atau sayur berakar,
atau rusak dan sebagainya.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 10
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PNGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Hari ke :____ (Tabel silahkan diperbanyak, sesuai lama pengamatan)


Tabel Hasil Pengamatan
Sifat Organoleptik
Perlakuan Jenis
Warna Aroma Tekstur
Kerusakan

a. Sampel 1
b. Sampel 2
c. Sampel 3
d. Sampel 4
e. Sampel 5
f. Sampel 6

Catatan: Pengamatan dilakukan setiap hari selama 1 minggu

Pertanyaan
1) Syarat-syarat apa sajakah yang harus dipenuhi untuk mengemas sayuran dan
buah-buahan segar agar masa simpannya lebih lama?
2) Mengapa kemasan untuk sayur dan buah-buahan segar harus permeable
terhadap gas?
3) Menurut saudara, kemasan plastik jenis apakah yang paling baik digunakan
untuk mengemas sayuran dan buah-buahan segar? Jelaskan alasannya!

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 11
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA III
UJI KETAHANAN BAHAN KEMASAN PLASTIK

I. TUJUAN
Mahasiswa mengenalkan beberapa jenis plastik dengan memperhatikan
sifat fisiknya, antara lain: kekuatan tarik, elongasi, dan kekuatan gesek lembaran
plastik serta sifat plastik pada saat atau setelah dibakar.

II. DASAR TEORI


Saat ini banyak dijumpai penggunaan plastik sebagai bahan kemasan di
pasaran. Hal ini disebabkan karakteristik plastik yang fleksibel dalam
pemanfaatannya. Karakteristik tersebut dapat ditentukan oleh pengaturan tebal
plastik, penambahan bahan aditif, dan polimer pembentuknya.
Bahan pengemas yang saat ini mudah didapat dan sangat
fleksibel penggunaannya, selain untuk mengemas langsung bahan makanan.
Seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis Plastik sendiri beraneka ragam,
ada Plolyethylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC), dan Vinylidene Chloride Resin.
Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan – satuan
yang lebih kecil yang disebut monomer.
PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk
packing/pemungkus makanan kering/snack, sedotan plastik, kantong obat, penutup,
cup plastik, tas, botol dll. PE (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang bisa
digunakan untuk packing minuman atau cairan, seperti es batu, onderdil, sirup,
maupun minuman lainnya. OPP ( Oreinted Polystyrene) adalah jenis plastik yang
sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan untuk packing roti, snack, t-shirt,
baju dan jakket agar menambah keindahan dan penampilan produk, biasa supaya
tidak mudah robek dipergunakan double layer side & gusset.
HDPE (High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang berwarna putih
susu/putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue, botol detergen, minyak, plastik
anti panas, pipa plastik, shopping bag dan kontong plastik yang biasa untuk sayur
makanan yang berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi. LDPE (Low

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 12
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk pelapis
kaleng, plastik pembungkus makanan supaya tetap hangat (Food wrapping),
kontong grocery, pembungkus roti, dan tas plastik. Jenis plastik ini fleksibel dengan
kekuatan remas. PETE atau ETA (Polyethylene Terephthalate) adalah jenis
kemasan yang dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus pandang
seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol lainnya, botol botol
dengan bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk
air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat barat- berat.
PS (Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik ini bisa
digunakan untuk gabus (Styrofoam, cup, box, tray daging, dan tepat telur). Other
(Polycarbonate) adalah jenis plastik ini bening, tahan pas dan bisa dipakai berulang
kali. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minuman
olah raga, suku cadang mobil, alat rumah tangga dan plastik kemasan.
PVC (Poly Cinly chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan untuk
packing botol minyak, daging. Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang
digunakan untuk packing makanan ringan, nasi dll. Plastik Vacuum adalah jenis
plastik yang merupakan campuran nilon dan PP/LDPE, Plastik Vacuum bisa
digunakan untuk membungkus sayur. Buah daging yang hampa udara dan siap
dimasak/ dimakan, foodgrade. Plastik Mika adalah jenis mika bening yang lemas
untuk album, taplak meja, sampul, pebungkus, dll, dan plastik mika film yang kaku
untuk membuat kotak.
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan gramatur, densitas plastic, uji
bakar, dan uji ketahanan jatuh. Mengidentifikasi sifat fisik plastik semacam ini
sangat diperlukan untuk mengetahui karakteristik plastik yang tepat digunakan
sebagai bahan kemasan untuk jenis produk tertentu. Seperti yang telah diketahui,
daya tahan suatu produk bergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Gramatur
adalah nilai yang menunjukkan bobot plastik per satuan luas plastik (g/m 2).
Densitas yaitu bobot plastik per satuan volume (g/m 3). Jadi, pemilihan secara
selektif suatu kemasan dapat mempengaruhi kualitas produk maupun daya tahan
produk tersebut.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 13
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

III. ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan adalah mistar ukur, gunting, atau pisau pemotong
(cutter), neraca analitik dan korek api.
Bahan yang digunakan adalah beberapa jenis plastik kemasan, diantaranya
plastik polietilen (densitas rendah/LDPE dan densitas tinggi/HDPE), polipropilen,
polistiren, dan polivinil klorida (PVC).

IV. PROSEDUR KERJA


1) Penentuan Gramatur dan Densitas Plastik.
Contoh uji berukuran 10 x 10 cm ditimbang sehingga diperoleh bobot
plastik. Gramatur diperoleh dengan membagi bobot contoh dengan luas
contoh uji. Densitas ditentukan dengan membagi gramatur dengan tebal
plastik. tebal plastik didapat melalui pengukuran dengan mikrometer sekrup
di keempat ujung plastik dan di tengah plastik kemudian diambil nilai rata-
ratanya.
2) Uji Bakar.
Contoh plastik digulung lalu dibakar. Diamati kemudahan terbakar plastik,
kecepatan rambat nyala api, sifat pembakaran jika sumber api dijauhkan,
warna nyala api, pembentukan asap, dan bau yang timbul.
3) Uji Ketahanan Jatuh.
Plastik berukuran 10 x 10 cm di pasang pada alat DDI (Dart Drop Impact).
Lalu beban dijatuhkan dengan ketinggian tertentu. Ukuran beban
disesuaikan mulai dari yang terkecil hingga beban minimum yang mampu
membuat plastik bolong.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 14
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Uji Plastik
Jenis
Uji
No Kemasan Penentuan Densitas Uji Penjelasan
Ketahanan
Plastik Gramatur Plastik Bakar
Jatuh

Ketapang, 2018

Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.


Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 15
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA IV
PERBANDINGAN CARA PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
PRODUK PADA PASAR TRADISIONAL DENGAN
MINI MARKET ATAU TOKO

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengamati dan membandingkan cara pengemasan dan
penyimpanan produk pada pasar tradisional dengan mini market/toko, sebagai
bahan pertimbangan dalam memilih dan membeli produk.

II. DASAR TEORI


Cara pengemasan dan penyimpanan biasanya berpengaruh pada ketahanan
produk. Produk yang masa kadaluarsanya masih lama bisa saja rusak sebelum
waktunya jika cara penyimpanannya tidak baik. Produk juga dapat mengalami cacat
dari bentuknya jika dikemas dengan kemasan yang tidak sesuai.
Ada beberapa fungsi kemasan yang harus diketahui baik oleh pembuat
maupun pengguna kemasan :
1) Kemasan sebagai pelindung
Kemasan harus dapat melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun
dari dalam, seperti sinar ultra violet, kelembaban, pengaruh O2 (oksigen) serta harus
dapat melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar. Penggunaan bahan baku
yang berkualitas dan handling yang benar merupakan upaya melindungi produk
mulai dari saat dikemas, dikonsumsi, hingga saat digunakan oleh konsumen.
2) Kemasan sebagai wadah
Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi
sebagai alat yang memudahkan produk tersebut untuk dibawa dalam proses
pemindahan produk dari produsen sampai ke konsumen atau dari suatu tempat ke
tempat lain dalam jumlah berat atau jumlah isi tertentu.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 16
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

3) Kemasan sebagai promosi


Secara tidak langsung, perwajahan total suatu kemasan harus dapat
“menjual dirinya”, mampu berkomunikasi dengan baik dan promosi terselubung
bila dipajang di etalase atau pada saat pendistribusiannya.
4) Kemasan sebagai daya tarik/atraktif
Diperlukan keahlian dalam memadu padankan peran desain, proses cetak
dan finishing. Bentuk, ukuran, warna serta informasi yang dicetak harus dapat
menimbulkan daya tarik pada konsumen. Bentuk kemasan juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan mengikuti trend yang sedang berkembang, sehingga tampil
beda dari kemasan-kemasan sejenis yang ada.
5) Kemasan sebagai identitas
Cetakan yang tertera di kemasan harus tertulis, terbaca dan terlihat dengan
jelas yaitu berupa jenis produk, nama produsen atau pengimpor, isi/berat, ukuran,
cara penggunaannya, nutrition fact, nomor pendaftaran (PIRT/MD/ML), label
halal, barcode, tanggal kadaluarsa dan lain lain.
6) Kemasan sebagai brand image
Brand Image membuat konsumen atau siapapun yang melihat sepintas suatu
kemasan dapat segera mengetahui produk yang dikemasnya. Hal ini dikarenakan
adanya suatu ciri unik yang mudah dikenali atau ciri khusus yang sudah melekat di
kemasan produk tersebut. Ciri khusus tersebut juga sangat memudahkan konsumen
untuk melakukan pembelian ulang. Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan
yang akan digunakan, maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat
berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain:
1) Tidak beracun
Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi
manusia.
2) Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah
memilih bahan kemasan maka akan merugikan. Misalnya produk yang seharusnya

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 17
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang
tidak transparan. Maka bila konsumen ingin mengetahui isinya harus merusak segel
dan hal tersebut merugikan produsen.
3) Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin
Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak
menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh
digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat
kesehatan.
4) Dapat mencegah pemalsuan
Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan
yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah
dikenali.
5) Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang
mudah dibuka dan ditutup.
6) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan,
sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain
tidak banyak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.
7) Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah
yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya, misalnya
kemasan-kemasan bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak mudah
hancur oleh mikroba dan bila dibakar akan menyebabkan polusi udara. Bahan
kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu menjadi
masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali. Bahan
nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.
8) Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya,
baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 18
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

perhatian konsumen. Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada,


misalnya media transportasinya adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya
kemasan suatu produk tidak boleh melebihi ukuran pintu kargo pesawat terbang
yang akan mengangkutnya. Bentuk kemasan sangat mempengaruhi efisiensi
penggunaan ruang penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara
pembuatan serta bahan kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang membeli
produk hanya karena tertarik pada bentuk kemasannya yang unik, misalnya bentuk
oval/patung atau bentuk yang unik lainnya.
Pada umumnya produsen selalu berusaha mengurangi berat kemasan yang
digunakan. Semakin kecil berat kemasan, energi yang dibutuhkan untuk
transportasi akan berkurang, sehingga akan menurunkan harga jual dari produk.
9) Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan,
estetika maupun dekorasi. Karena selera masyarakat berbeda-beda, maka produsen
harus tahu dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan.
10) Syarat khusus
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat-syarat khusus
yang perlu diperhatikan, misalnya untuk bahan B2, B3, iklim daerah pemasaran
yaitu tropis, subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang harus disiapkan diantaranya, kertas, alat tulis,
penggaris, pensil warna/alat tulis warna.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 19
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

IV. PROSEDUR KERJA


1) Tentukan 15 jenis produk yang akan diamati dan dibandingkan
2) Siapkan peralatan tulis untuk mencatat dengan detail hasil pengamatan,
jika perlu lakukanlah wawancara dengan penjual produk.
3) Lakukan perbandingan cara pengemasan dan cara penyimpanan produk-
produk yang sudah ditentukan tadi antara pasar tradisional dengan mini
market/toko.
4) Buat pembahasan mengenai cara pengemasan dan penyimpanan yang
baik, bandingkan dan buat kesimpulan cara pengemasan dan penyimpanan
mana yang paling baik antara pasar tradisional dengan mini market/toko.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 20
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Cara Pengemasan Cara Penyimpanan
Jenis
No Pasar Mini Pasar Mini
Produk
Tradisional Market/Toko Tradisional Market/Toko
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 21
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA V
KEMASAN DISTRIBUSI BERBAGAI KEMASAN PLASTIK

I. TUJUAN
1) Mahasiswa mengetahui berbagai bentuk kemasan botol plastik dan bentuk
tutup botol kemasan plastik.
2) Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk botol dan tutup kemasan botol
plastik.
3) Mahasiswa mengetahui ketebalan berbagai bentuk botol kemasan botol
plastik yang disesuaikan dengan jenis dan jumlah bahan yang dikemas.

II. DASAR TEORI


Pengemasaan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi
bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis
maupun mekanis, sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik
dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik,
gelas, logam, fiber, hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Bentuk dan teknologi
kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box,
kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga
kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang dapat
menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk
yang dikemas. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan
melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan,
diangkut dan dipasarkan.
Pada praktikum ini akan diidentifikasi kemasan berdasarkan beberapa cara,
yaitu :
1) Berdasarkan struktur system kemas : kemasan primer, kemasan sekunder,
kemasan tersier dan kuartener.
2) Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : kemasan fleksibel, kemasan kaku,
dan kemasan semi fleksibel.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 22
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

3) Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan : kemasan hermetis,


kemasan tahan cahaya, kemasan tahan suhu tinggi.

III. ALAT DAN BAHAN


Botol air mineral (Aqua dengan Prof, atau merk lainnya), botol minuman
teh (Fresh tea, Tebs, atau merk lainnya), pocari sweet, mizone.
Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah beberapa contoh
kemasan botol plastik (Ades, Bimoli, Pocari sweat, UC100, Club, Aqua, Kecap
bango, Botol bedak bayi) dan tutupnya.

IV. PROSEDUR KERJA


1) Perhatikan botol – botol minuman yang ada kemudian gambar secara
detail.
2) Perhatikan bentuk tutup dan ulirnya dan gambar secara detail.
3) Hitung jumlah tulang rusuk pada bagian atas, tengah dan bawah.
4) Perhatikan warna botolnya.
5) Potong bagian atas botol dan ukurlah ketebalan botol dengan
menggunakan alat jangka sorong.
6) Semua botol diisi dengan air panas, perhatikan perubahan botol yang
terjadi.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 23
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Jumlah
Gambar
Jenis Bentuk tutup Tulang Perubahan Yang
Secara Utuh
No Kemasan dan Ulir Rusuk, dan Terjadi Setelah Di Isi
dan Warna
Botol Botol Ketebalan Air Panas
Botol
Botol

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 24
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA VI
PERUBAHAN KARAKTERISTIK KACANG – KACANGAN YANG
DIKEMAS DENGAN BERBAGAI JENIS KEMASAN

I. TUJUAN
1) Mahasiswa mengetahui pengaruh jenis kemasan terhadap karakteristik
komoditi yang dikemas.
2) Mahasiswa dapat menentukan jenis kemasan yang paling sesuai untuk
masing-masing komoditi tersebut.

II. DASAR TEORI


Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan
barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari
bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping
itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk - bentuk yang memudahkan
dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.
Kemasan dapat digolongkan atas beberapa hal antara lain :
1) Berdasarkan frekuensi dari pemakaian
a) Kemasan sekali pakai (disposable)
Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, bungkus dari
daun-daunan, kotak karton lipat minuman sari buah.
b) Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip)
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) yaitu seperti:
botol minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara
berulang akan berhubungan dengan tingkat kontaminasi sehingga tingkat
kebersihannya harus diperhatikan.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 25
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

c) Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh


konsumen (semi disposable)
Wadah-wadah tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan lain di
rumah konsumen, misalnya botol air mineral yaitu untuk tempat air minum
di rumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat
kerupuk, wadah selai untuk tempat merica, dan lain-lain. Penggunaan
kemasan untuk kepentingan ini berhubungan dengan tingkat toksikasi.
2) Berdasarkan struktur sistem kemas
Klasifikasi kemasan berdasarkan kontak produk dengan kemasan atau
berdasarkan letak suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan secara keseluruhan,
dapat dibedakan atas:
a) Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau
membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman,
bungkus tempe.
b) Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-
kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam
kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang tempe dan
sebagainya.
c) Kemasar tersier
Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan
primer dan sekunder. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama
pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke
dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke
dalam peti kemas.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 26
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

3) Sifat Kekakuan Bahan Kemasan


a) Kemasan fleksibel
Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan
tanpa adanya retak atau patah, dan relatif tipis. Misalnya plastik, kertas dan
foil.
b) Kemasan kaku
Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, tidak tahan
lenturan, patah bila dibengkokkan, relatif lebih tebal dari kemasan
fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
c) Kemasan semi kaku atau semi fleksibel
Kemasan semi kaku atau semi fleksibel yaitu bahan kemas yang
memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya
botol plastik (botol susu, botol kecap, botol saus) dan wadah bahan yang
berbentuk pasta.
4) Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan
a) Kemasan hermetis (tahan uap dan gas)
Kemasan hermetis yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat
dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat
dimasuki oleh bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah yang biasanya
digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng dan botol
gelas. Tetapi jika penutupan atau penyumbatan yang tidak sesuai dapat
menyebabkan wadah tersebut tidak lagi hermetis.
b) Kemasan tahan cahaya
Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan.
Misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan
pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan
hasil fermentasi. Karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan
aktivitas enzim.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 27
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

c) Kemasan tahan suhu tinggi


Kemasan tahan suhu tinggi yaitu kemasan untuk bahan yang
memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya
terbuat dari logam dan gelas.
5) Berdasarkan tingkat kesiapan pakai (Perakitan)
a) Wadah siap pakai
Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contoh : botol,
wadah kaleng dan sebagainya.
b) Wadah siap dirakit atau wadah lipatan
Wadah siap rakit yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan
silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

III. BAHAN DAN ALAT


Bahan terdiri atas karung kain, karung goni, kantong sak, kantong plastik,
beras ketan, jagung, kacang hijau,dan kacang kedelai.
Alat terdiri atas timbangan, jangka sorong, dan micrometer.

IV. PROSEDUR KERJA


1) Pilih serealia/kacang-kacangan yang mutunya baik, buang bagian
yang tidak diperlukan.
2) Masukkan 10 gram serealia/kacang-kacangan ke dalam masing-masing
karung, kemudian ikat dengan karet.
3) Letakkan pada suhu kamar.
4) Amati perubahan yang terjadi setiap hari selama 1 minggu.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 28
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Pengamatan Keadaan Serealia/Kacang-kacangan Sebelum Penyimpanan


Kriteria Mutu
Perlakuan
Warna Aroma Tekstur Panjang Lebar
Karung kain
Karung goni
Kantong sak
Kantong plastik

Pengamatan Keadaan Berat Bahan Selama Penyimpanan


Perlakuan HariPenyimpanan
1 2 3 4 5 6 7
Karung kain
Karung goni
Kantong sak
Kantong plastik

Pengamatan Keadaan Perubahan Berat Bahan Selama Penyimpanan


Perlakuan % Perubahan Berat
1 % 2 % 3 % 4 % 5 % 6 % 7 %
Karung kain
Karung goni
Kantong sak
Kantong plastik

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 29
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

Pengamatan Keadaan Serealia/Kacang-kacangan Setelah Penyimpanan


Kriteria Mutu
Perlakuan
Warna Aroma Tekstur Panjang Lebar
Karung kain
Karung goni
Kantong sak
Kantong plastik

Pertanyaan
1) Syarat-syarat apa sajakah yang harus dipenuhi untuk mengemas serealia/kacang-
kacangan agar masa simpannya lebih lama?
2) Menurut saudara, jenis kemasan apakah yang paling baik digunakan untuk mengemas
serealia/kacang-kacangan tersebut? Jelaskan alasannya!

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 30
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA VII
PERUBAHAN KARAKTERISTIK MAKANAN KERING YANG DI
KEMAS DENGAN PLASTIK

I. TUJUAN
1) Mahasiswa mengetahui perubahan karakteristik produk selama
penyimpanan dalam berbagai jenis plastik.
2) Mahasiswa dapat menentukan jenis kemasan yang paling sesuai untuk
produk makanan kering tersebut.

II. DASAR TEORI


Makanan kering terutama untuk yang mengandung lemak tinggi
membutuhkan kemasan yang kedap terhadap uap air dan kedap gas, berbeda
dengan sayur dan buah segar yang justru membutuhkan kemasan yang permeable
terhadap gas. Sayuran dan buah-buahan segar masih melakukan respirasi setelah
dipanen dari tanaman induknya, sehingga memerlukan kemasan yang permeabel
terhadap udara/gas atau plastik yang diberi lubang-lubang. Makanan kering
bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap uap air di udara dan menyebabkan
kerusakan makanan kering tersebut, misalnya berkurangnya kerenyahan pada
kerupuk atau keripik, ataupun produk lainnya.
Bahan kemasan yang biasa digunakan adalah LDPE yang berlapis kertas
atau LDPE/alumunium foil/kertas untuk produk sup kering. Semakin luas
permukaan keripik/kerupuk, maka produk tersebut akan semakin sensitive terhadap
oksigen. Kemasan yang dapat digunakan untuk produk ini adalah kemasan yang
dimetilisasi karena dapat mengurangi perpindahan oksigen.

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun produk yang digunakan adalah kerupuk, keripik, snack, atau
produk lainnya.
Adapun pengemas yang digunakan adalah plastik LDPE, HDPE, PP, atau
jenis lainnya.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 31
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

IV. PROSEDUR KERJA


1) Timbang bahan sebanyak 100 gram.
2) Kemas bahan tersebut dalam berbagai macam jenis plastik.
3) Simpan produk yang sudah dikemas tersebut pada suhu ruang selama 1
minggu dan catat/amati perubahan yang terjadi.
4) Pengamatan terdiri dari
a) Sifat organoleptik : warna, aroma, rasa, kerenyahan, kerusakan (jika
ada).
b) Perubahan berat (gram).

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 32
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Lama Penyimpanan Selama 1 Minggu
Jenis
Sifat organoleptik (warna,
No Kemasan Berat Berat Penjelasan
aroma, rasa, kerenyahan,
Plastik Awal Akhir
kerusakan)

Pertanyaan
1) Syarat-syarat apa sajakah yang harus dipenuhi untuk mengemas produk
makanan kering agar masa simpannya lebih lama?.
2) Berdasarkan hasil praktikum yang saudara peroleh, jenis kemasan apakah
yang paling baik digunakan untuk mengemas produk makanan kering
tersebut? Jelaskan alasannya!.

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 33
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA VIII
PERUBAHAN KARAKTERISTIK PRODUK KERING YANG
DIKEMAS DENGAN KEMASAN KERTAS

I. TUJUAN
1) Mahasiswa mengetahui perubahan karakteristik produk kering selama
penyimpanan dalam berbagai jenis kemasan kertas.
2) Mahasiswa dapat menentukan jenis kemasan kertas yang paling sesuai
untuk produk-produk kering tersebut.

II. DASAR TEORI


Kertas glasin dan kertas tahan minyak (Grease proof) dibuat dengan
cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukan ke mesin
pembuat kertas, penambahan bahan – bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk
menambah kelembuatan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunaka untuk
mengemas bahan – bahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan untuk
memperlambat ketengikan dan menghambatan pertumbuhan jamur atau khamir,
kedua jenis kerta ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, walaupun
permukaaan dilapisi dengan bahan air seperti lak dan lilin.
Kertas Perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti
mentega, margarin, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering
atau digoreng) daging (segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, teh
dan kopi. Kertas Lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya
adalah lilin paraffin dengant itik 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-
124oC) atau petrolatum (titik cair 40-52oC) kertas ini dapat menghambat air,
tahan terhadap minyak/Oli dan daya rekat panasnya baik, kertas lilin digunakan
mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain – lain.
Chipboard dibuat dari kertas Koran bekas dan sisa – sisa kertas, jika kertas
ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang
digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah belah, kertas
chipboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan daya rentang yang

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 34
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

rendah, jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan bahan tambahan
tertentu.
Amplop dan kantung sering digunakan sebagai pembungkus kertas,
sedangkan kantung kertas merupakan kemasan tertua tetapi masih tetap popular
hingga sekarang. Kantung kertas dapat dibuat secara sederhana oleh industri rumah
tangga, tetapi penggunaan Kertas Bekas ini untuk mengemas bahan pangan dapat
menimbulkan masalah, seperti masalah misalnya tinta, pigmen, bahan pengisi dan
lain- lain.
Kertas Lipat dan Kardus merupakan jenis kertas yang popular karena praktis
dan murah. Dalam perdagangan disebut juga Folding carton (FC), dan digunakan
untuk mengemas bahan hasil pertanian atau jenis-jenis barang lainnya. Bahan yang
banyak digunakan untuk membuat karton lipat adalah cylinder board yang terdiri
dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya terbuat dari kertas – kertas daur ulang,
sedangkan kedua sisi lainnya beruapa kertas Koran murni dan bahan murni yang di
pucatkan. Untuk memperbaiki sifat karton lipat, maka dapat dilapisi dengan
selulosa asetat dan polivinil klorida (PVC) yang diplastisasi.
Kertas Komposit adalah kertas yang diolah bersama – sama dengan bahan
baku kemasan lain seperti plastik dan logam yang bertujuan untuk memperbaiki
daya rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan. Kertas yang dicampur dengan logam
dan dibentuk menjadi semacam kaleng disebut kaleng komposit, digunakan untuk
jus sitrun. Wadah bumbu (rempah-rempah) kotak coklat, sop kering, bahan kimia
dan obat – obatan. Industri pengemasan telah membuat kertas kaleng komposit
yang dapat menahan vakum dan menahan suhu sekitar 490C, sehingga dapat
digunakan untuk pengawetan selai (jam). Tube karton digunakan untuk margarine
dan es krim. Ada 3 (Tiga) jenis konstruksi kaleng kertas komposit, yaitu : bentuk
spiral, cupung dijahit (Lap Seam) dan komposisi gulung (Convolute).

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 35
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun produk yang digunakan adalah : Teh, Gula, Kopi, Tepung Aci, dan
Tepung Terigu.
Adapun bahan yang digunakan adalah : kertas kraft, kertas minyak, kertas
tissu, kertas roti, dan karton.
Adapun alat yang digunakan adalah : gunting, penggaris, selotip,
timbangan analitis, kompor, panci, dan sendok.

IV. PROSEDUR KERJA


1) Potong kertas dengan ukuran 10 cm x 10 cm dan timbang kertas tersebut.
2) Timbang 10–20 gram bahan.
3) Amati sifat organoleptiknya.
4) Bungkus menggunakan kertas yang telah dipotong.
5) Simpan ditempat yang kering selama 1 minggu. Amati perubahan yang
terjadi.
6) (Untuk perubahan berat amati setiap hari)!.
7) Untuk The dan Kopi : Lakukan penyeduhan. Panaskan sejumlah air
sampai mendidih seduh selama 2–3 menit.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 36
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Pengamatan Untuk Teh dan Kopi Sebelum Diseduh


Hari ke- Berat Aroma Warna Tekstur Perubahan lain
1
2
...dst
7

Tabel Pengamatan Setelah Diseduh (Hari ke 7)


Bahan Aroma Warna Rasa Perubahan lain
Baru
Lama

Tabel Pengamatan Untuk Gula


Hari Berat Aroma Warna Tekstur Perubahanlain TotalPadatan
1
2
...dst
7

Tabel Pengamatan Untuk Tepung Terigu dan Tepung Aci


Hari Berat Aroma Warna Tekstur Perubahan lain
1
2
...dst
7

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.


Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 37
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA IX
INTERAKSI BAHAN PANGAN BERLEMAK TERHADAP
KEMASAN PLASTIK

I. TUJUAN
1) Mahasiswa mengetahui pengaruh warna pengemas terhadap kualitas
pangan berlemak setelah penyimpanan.
2) Mahasiswa dapat mengevaluasi perubahan yang terjadi selama
penyimpanan pertanian/pangan berlemak yang dibungkus berbagai
pengemas plastik berwarna.

II. DASAR TEORI


Pada umunya tujuan pengemasan bahan pertanian/pangan adalah:
1) memelihara acceptability bahan pangan, misalnya warna, cita rasa dan tekstur,
dan; 2) mencegah kerusakan nilai gizi selama transportasi dan distribusi.
Kerusakan bahan pangan berlemak terutama disebabkan oleh proses oksidasi
mengakibatkan destruksi vitamin yang larut dalam lemak dan oksidasi asam-asam
lemak tidak jenuh, sehingga bahan pangan berbau tengik dan nilai gizi serta cita
rasa bahan pangan menurun.

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun bahan kemasan yang digunakan adalah : margarine/mentega, dan
minyak.
Adapun alat yang digunakan adalah : pengemas plastik berwarna (putih,
biru, ungu, merah, kuning), timbangan elektrik, alat-alat analisis kimia ALB.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 38
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

IV. PROSEDUR KERJA


1) Timbang masing-masing bahan (mentega dan minyak goreng) sebanyak
100 gram.
2) Siapkan plastik pengemas berbagai warna, masukan bahan ke dalam
pengemas plastik sehingga tidak ada ruang yang tersisa dalam kemasan,
ikat kemasan dengan karet dan ditimbang.
3) Simpan bahan pangan berlemak terkemas ditempat yang terkena sinar
matahari selama 1 minggu.
4) Lakukan pengamatan terhadap perubahan warna, aroma, dan tekstur.
5) Sebagai pembanding gunakanlah produk/bahan yang baru.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 39
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Berat Jenis Bahan
Jenis Kemasan
No Bahan Minyak Penjelasan
Plastik Mentega
Sampel Goreng

Plastik warna
2
transparan/bening

Plastik warna
3
hitam

Plastik warna
4
merah

Plastik warna
5
hijau

Plastik warna
6
kuning

Ketapang, 2018

Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 40
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA X
PERBANDINGAN DESAIN KEMASAN PRODUK

I. TUJUAN
1) Mahasiswa dapat memahami fungsi desain kemasan pangan dan mampu
mengaplikasikannya.
2) Mahasiswa mengetahui pengaruh desain kemasan pangan terhadap
penerimaan konsumen.

II. DASAR TEORI


Kemasan adalah suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk
menampung dan merapikan produk, sehingga produk tersebut dapat disimpan dan
didistribusikan dengan mudah. Adanya pengemasan akan dapat mencegah dan
mengurangi kerusakan bahan pangan, melindungi bahan pangan yang ada
didalamnya dan melindungi dari bahaya pencemaran dan perlindungan fisik
terhadap produk yang dikemas, misal gesekan, benturan, dan getaran.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain kemasan sebagai
berikut:
2.1. Faktor pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang
dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, seperti cuaca, sinar matahari,
jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.

2.2. Faktor ekonomi


Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan,
sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya.

2.3. Faktor pendistribusian


Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau
pengecer sampai ke tangan konsumen. Pada pendistribusian harus diperhatikan
kemudahan penyimpanan dan pemajangan, serta perancangan bentuk dan ukuran
kemasan sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau
tempat pemajangan.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 41
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

2.4. Faktor komunikasi


Sebagai media komunikasi, kemasan menerangkan dan mencerminkan
produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah
dilihat, dipahami dan diingat.

2.5. Faktor ergonomi


Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan
mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk
dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau
konsumen.

2.6. Faktor estetika


Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup
pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata
letak atau lay out, dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik
visual secara optimal.

2.7. Faktor identitas


Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki
identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang
lain.

2.8. Faktor promosi


Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini
kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif
untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.

2.9. Faktor lingkungan


Masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam
masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya
pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah
styrofoam yang tidak bisa didaur ulang

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 42
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat tulis, kamera dan
kelengkapan lainnya
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah berbagai macam produk
makanan bayi (laminasi dan karton).

IV. PROSEDUR KERJA


1) Sediakan kemasan produk makanan bayi yang terdiri dari kemasan
laminasi dan karton.
2) Berikan ulasan mengenai kemasan tiap produk, meliputi desain kemasan,
warna, tulisan, bentuk, gambar, ukuran.
3) Bandingan desain kemasan antar produk.
4) Tentukan desain kemasan yang terbaik dari produk di atas.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 43
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK


Nama :
NIM :
Kelompok :
Tabel Hasil Pengamatan
Contoh Kesimpulan
Komentar Tentang Produk Bandingkan
Kemasan Saran Desain
Tersebut (desain kemasan, Antar
No Sampel Kemasan
warna, tulisan, bentuk, gambar, Kemasan
(Minimal 3 Menurut
ukuran.) Sampel
Kemasan) Anda

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 44
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

ACARA XI
DESAIN KEMASAN & LABELLING

I. TUJUAN
Mahasiswa mampu membuat desain kemasan yang memenuhi syarat
kemasan pertanian/pangan.

II. DASAR TEORI


Kemasan adalah suatu tempat atau wadah yang digunakan untuk
menampung dan merapikan produk, sehingga produk tersebut dapat disimpan dan
didistribusikan dengan mudah. Adanya pengemasan akan dapat mencegah dan
mengurangi kerusakan bahan pertanian/pangan, melindungi bahan
pertanian/pangan yang ada didalamnya dan melindungi dari bahaya pencemaran
dan perlindungan fisik terhadap produk yang dikemas, misal gesekan, benturan, dan
getaran.
Kerusakan yang terjadi sering diakibatkan karena pengaruh dari luar.
Kemasan digunakan untuk membatasi antara lingkungan dalam dengan keadaan
sekitarnya untuk menunda kerusakan dalam jangka waktu yang diinginkan. Setiap
bahan kemasan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
mempertahankan kualitas bahan pangan selama penyimpanan. Selain perlu
memperhatikan pemilihan bahan pengemas. Cara pengemasan juga perlu
diperhatikan supaya produk yang dikemas dapat tetap baik mutunya. Pengemasan
bahan pangan harus memperlihatkan lima fungsi utama, yaitu :
1) Harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan
perlindungan terhadap kotoran dan pencemaran lainnya.
2) Harus memberi perlindungan pada bahan pangan terhadap kerusakan fisik, air,
oksigen, dan sinar.
3) Harus berfungsi secara benar, efisien, dan ekonomis dalam proses pengepakan.
Hal ini berarti bahan pengemas harus sudah dirancang untuk siap pakai pada
mesin-mesin yang ada.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 45
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

4) Harus mempunyai suatu tingkat kemudahan untuk dibentuk menurut


rancangan, dimana bukan hanya memberikan kemudahan pada konsumen
(dalam membuka atau menutup kembali kemasan), tetapi juga harus
mempermudah pada tahap selanjutnya selama pengelolaan di gudang dan
selama pengangkutan untuk distribusi.
5) Harus memberi pengenalan, keterangan, dan daya tarik penjualan.
Bahan pengemas yang digunakan untuk mengemas bahan pertanian/pangan
harus dipilih berdasarkan sifat bahan pertanian/pangan yang akan dikemas.
Menurut Madja (2009), terdapat tiga kategori sifat bahan pertanian/pangan yang
menentukan pemilihan bahan pengemas yaitu sebagai berikut :
1. Derajat keasaman (pH). Bahan pangan ada yang bersifat asam, netral, maupun
basa. Bahan pangan yang bersifat asam tidak boleh menggunakan bahan
pengemas yang terbuat dari logam. Sedangkan bahan pangan yang bersifat
netral dapat menggunakan berbagai macam bahan pengemas.
2. Suhu pengemasan dan penyimpanan bahan pangan. Beberapa bahan pangan
dapat dikemas atau disimpan dengan suhu tinggi (lebih dari 60ºC), suhu kamar,
maupun suhu rendah. Bahan pertanian/pangan yang dikemas atau disimpan
dengan suhu tinggi akan meningkatkan migrasi senyawa toksik seperti
formaldehid dari kemasan, sehingga sebaiknya menggunakan kemasan yang
tahan terhadap suhu tinggi.
3. Senyawa yang mendominasi bahan pangan (protein, lemak, karbohidrat,
garam, dan sebagainya)
Pemilihan bahan pengemas disesuaikan dengan senyawa yang mendominasi
pada bahan pangan tersebut sehingga diminimalisasikan adanya migrasi dari
senyawa yang ada pada bahan pengemas ke bahan pertanian/pangan yang dikemas.
Sebagai contoh, bahan pertanian/pangan yang memiliki kadar garam tinggi
sebaiknya tidak menggunakan bahan pengemas yang berasal dari logam, hal ini
dikarenakan garam dapat mengkorosi kemasan logam tersebut
Kemasan laminasi adalah jenis kemasan yang tersusun atas beberapa
lapisan, dimana penyatuan lapisan-lapisan ini dilakukan dengan penggunaan suatu

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 46
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

adhesive dan juga dengan pemanasan. Proses laminasi dilakukan karena tidak ada
suatu jenis polimer yang dapat memenuhi semua sifat kemasan yang diinginkan.
Terutama bagi keperluan pengemasan bahan pertanian/pangan yang menghendaki
persyaratan yang bervariasi, dapat dikatakan tidak ada satu polimer yang ideal
secara universal. Lapisan-lapisan yang digunakan dapat berupa bahan plastik dan
juga bahan nonplastik seperti kertas, aluminium foil dan selulosa teregenerasi,
dimana setiap bahan pelapis umumnya lebih tipis dari 6 mikron. Bahan laminasi
plastik dapat pula diproduksi sebagai film komposit yang dihasilkan dengan
prosesco-extrusion atau coating (Suyitno, 1990).
Aluminium foil merupakan lembaran aluminium dengan ketebalan kurang
dari 0,006 inch. MenurutSusanto dan Sucipta (1994), aluminium yang
dipergunakan sebagai bahan pengemas mempunyai beberapa kelebihan diantaranya
bobot relatif ringan, tahan terhadap korosi oleh udara atmosfer, tidak menimbulkan
noda dengan produk yang mengandung sulfur, dapat diubah menjadi bentuk wadah
yang lebih mudah. Disamping itu pengemas jenis ini juga memiliki kelemahan,
diantaranya aluminium dapat memucatkan warna beberapa jenis bahan makanan,
untuk sebagian besar produk-produk cair daya tahan. Untuk produk-produk yang
disimpan pada suhu rendah, aluminium foil sangat cocok, sebab tidak akan menjadi
rapuh pada suhu tersebut. Kekuatan dan daya lenturnya akan semakin bertambah
kalau suhunya diturunkan bahkan sampai -320oF. Aluminium sangat mudah
dibentuk dengan menggunakan laminasi dengan sejumlah bahan lain.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat tulis, kertas, gunting
dan kelengkapan lainnya.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah produk yang akan
dikemas, kertas, plastik dan kelengkapan lainnya.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 47
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

IV. PROSEDUR KERJA


1) Tentukan produk olahan/pertanian sesuai dengan kreasi sendiri.
2) Buatlah desain kemasan yang sesuai dengan syarat pengemasan
pertanian/pangan.
3) Hasil desain kemasan akan dipromosikan pada pertemuan praktikum
selanjutnya.

Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 48
Politeknik Negeri Ketapang
Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Prodi. Budidaya Tanaman Perkebunan

V. HASIL PENGAMATAN PRAKTIK

Nama :
NIM :
Kelompok :

Tabel Hasil Pengamatan


Produk
Desain Kemasan dan
No Olahan/Pertanian Penjelasan
Lebel
Anda

Ketapang, 2018
Dosen Pengampu,

Anto Susanto, S.ST., M.P.


Job Sheet Teknologi Desain dan Kemasan, Anto Susanto, S.ST., M.P.
Untuk Kalangan Mahasiswa, 2018 Page 49

Anda mungkin juga menyukai