Penerimaan bahan baku Bahan baku diterima dari supplier sesuai dengan spesifikasi,
kemudian dibongkar di ruang penerimaan (dibawah pengawasan QC)
Sortasi Kelompokkan (produk ikan) sesuai dengan range size yang diinginkan, Meliputi
sortasi mutu, ukuran dan warna
Perendaman Gunakan larutan STPP posphat yang berfungsi sebagai food aditif (untuk
meningkatkan kekenyalan (produk ikan), brisol, garam dan air bersuhu 0-3°C)Proses
perendaman dilakukan di fiber yang berisi air es selama 30 – 60 menit.
Penimbangan Untuk mengetahui berat, ukuran dan jumlah dalam satu wadah (produk
ikan) beku. Melapisi tiap meja di bagian penimbangan dengan es curai, agar (produk ikan)
yang menunggu untuk ditimbang tetap terjaga mutunya (standar suhu 2°C)
Pencucian Gunakan air yang dicampur dengan es dan chlorine 25-35 ppm.Raw material
disiram 1 kali, kemudian celupkan kedalam air chlorine yang kapasitasnya 25-35 ppm dan
celup kembali raw material ke air biasa. (Standar suhu 0-3°C)
PembekuanSusunlah (Produk ikan) diatas plate, kemudian CPF ditutup rapat. Lama
pembekuan CPF 4 jam dengan suhu -40°C
GlazingCelupkan (produk ikan)blok ke bak yang berisi air dingin yang berjumlah 1 buah dan
semprotan air dari pipa paralon yang diberi lubang
Cold StorageSimpanlah produk sesuai dengan size-nya dan sesuai dengan standar aturan
yang digunakan untuk menghindari kerusakan kemasan yang akan mempengaruhi kualitas
produk (suhu -18°C)
Eskpor & DistribusiPastikan suhu container yang membawa produk sesuai standar yaitu
-18°C
SOP Produksi Produk Kering :
Penerimaan Bahan Baku Bahan baku diterima dari supplier sesuai dengan spesifikasi,
kemudian dibongkar di ruang penerimaan (dibawah pengawasan QC)
Sortasi Kelompokkan (produk ikan) sesuai dengan range size yang diinginkan, meliputi
sortasi mutu, ukuran dan warna (dilakukan oleh tenaga manusia)
Penyiangan & Pencucian I Belah ikan pada bagian perut sampai dekat anus, bersihkan
kotoran, sisik, lendir, darah dan lapisan dinding berwarna. Pastikan air yang digunakan pada
proses pencucian, telah memenuhi persyaratan air minum/air laut bersih
PenggaramanSiapkan wadah bersih yang bagian dasarnya sudah dilapisi garam setebal 3
cm. Susunlah ikan dan garam secara berlapis sampai wadah penuh. Taburi garam setebal 5
cm pada lapisan paling atas. Tutuplah wadah dengan dibebani pemberat. Diamkan selama
24 jam
Pencucian II (Setelah Penggaraman) Taruh ikan dalam keranjang lalu cuci dengan air
bersih untuk menghilangkan sisa kotoran, sisik yang masih melekat kemudian tiriskan
Pengeringan Keringkan ikan dibawah sinar matahari dengan meletakkan ikan di rak-rak
bersih setinggi ± 0.5 m diatas permukaan tanah. Proses pengeringan selama 3 hari berturut-
turut.Cara mengetahui ikan sudah kering : tekan ibu jari dan telunjuk pada tubuh ikan
hasilnya tidak akan menimbulkan bekas cekungan
Pengepakan & PenyimpananSusunlah ikan kering dalam kotak kayu (peti) yang dilapisi
kertas sesuai dengan aturan yang ditentukan dan taruhlah dalam ruangan yang sejuk dan
kering (±22°C) dan punya sirkulasi udara yang baik.
No Indikator Penjelasan
.
1. Keamanan air dan es Air memenuhi standar setidaknya tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
Air berasal dari sumber yang tidak berbahaya
Saluran pipa air dirancang agar tidak terjadi kontaminasi silang dengan air
kotor
Jika menggunakan air laut, harus sesuai dengan persyaratan
Es terbuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum (SNI 4872:2015)
Es harus ditangani dan disimpan ditempat yang bersih agar terhindar dari
kontaminasi (tidak digunakan berulang)
Monitoring kualitas air dan es secara periodic (Kualitas air dan es harus
diuji dilaboratorium paling sedikit setiap 6 (enam) bulan sekali untuk
parameter mikrobiologi dan setiap 1 (satu) tahun sekali untuk parameter
kimia
2. Kondisi dan kebersihan Tahan karat, mudah dibersihkan, tidak menyebabkan kontaminasi,
permukaan yang kontak dengan dipisahkan antara pemakaian untuk bahan baku dan produk, didesain
bahan pangan sehingga air dapat mengalir dengan baik
Peralatan dan perlengkapan diberi tanda untuk setiap area kerja yang
berbeda yang berpotensi menimbulkan kontaminasi silang
3. Pencegahan kontaminasi silang Didesain sehingga mampu mencegah masuknya sumber kontaminasi,
binatang penganggu dan akumulasi kotoran
Tata letak dan alur didesain untuk mencegah kontaminasi dan menjamin
kelancaran proses
Tersedia ruangan unit proses yang memadai
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, Fasilitas pencuci tangan tersedia dalam jumlah cukup dan tidak
santasi, dan toilet dioperasionalkan dengan tangan, air harus mengalir dan dilengkapi dengan
fasilitas sanitasi (sabun antiseptic dan pengering tangan), ditempatkan di
dekat pintu masuk dan ditempat yang diperlukan, dan selalu dijaga dalam
kondisi bersih serta saniter
Toilet tersedia dalam jumlah yang cukup
5. Proteksi dari bahan-bahan Penggunaan bahan kimia, pembersih, desinfektan harus sesuai kebutuhan,
kontaminan petunjuk dan persyaratan serta diberi label dengan jelas
Disimpan di ruang khusus dan terpisah dengan ruang pentimpanan produk
olahan
Terdapat petugas khusus yang ditunjuk dan beranggungjawab dalam
penanganan bahan kimia
6. Pelabelan, penyimpanan, dan Diberi label yang jelas dan disimpan secara terpisah dan aman
penggunaan bahan toksin yang Digunakan sesuai dengan metode dan prosedur yang dipersyaratkan
benar
7. Pengawasan kondisi kesehatan Karyawan yang kontak langsung dengan produk tidak sedang
personal sakit/berpotensi menularkan penyakit
Kondisi kesehatan wajib dimonitor secara periodic
Tidak melakukan kegiatan makan dan minum di ruang proses
Karyawan harus menjaga kebersihan sebelum, selama dan setelah bekerja
Menggunakan alat perlengkapan kerja (pakaian kerja, celemek, tutup
kepala, masker, sepatu dan sarung tangan)
Ruang ganti tersedia dengan jumlah memadai dan bersih
Loker tersedia dalam jumlah yang cukup
8. Pengendalian binatang penganggu Tersedia fasilitas pengendalian serangga, tikus, hewan pemeliharaan dan
(Pest control) binatang lainnya
Tersedia prosedur pengendalian
Dilakukan secara berkala