Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Bahan Baku


Kopi kapal api merupakan kopi kemasan yang diproduksi secara higienis dan
sejak mulai beroperasi PT. Santos Jaya Abadi selalu melakukan inovasi dan
memproduksi berbagai kopi kemasan dengan kualitas terjamin dan memiliki cita rasa
yang khas. Rasa dan aroma Kopi Kapal Api Special ini sangat enak dan mantab berbeda
dengan kopi pabrikan lainnya, karena dibuat dari perpaduan biji kopi Arabika dan
Robusta, sehingga rasanya pas, ada rasa asam dan pahit.Bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi Kopi Kapal Api antara lain :

1. Kopi Arabica
Kopi Arabika adalah salah satu dari dua spesies tanaman kopi yang ada berada
dalam budidaya secara global. (yang lainnya adalah C. Canephora, atau yang biasa kita
kenal dengan sebutan Kopi Robusta). Arabika adalah spesies kopi yang dominan di
Amerika Tengah, dan selatan, dan sebagian besar Negara Afrika Timur, dan dianggap
menghasilkan kualitas cup tertinggi. Spesies Arabika terdiri dari banyak varietas atau
kultivar/jenis-jenis yang berbeda yang dapat bereproduksi secara seksual satu sama
lain.

Gambar 4.1 Kopi Arabica

27
Untuk dianggap sebagai varietas arabika yang dapat dimasukkan dalam katalog
ini, varietas harus memenuhi standart berikut ( berdasarkan definisi varietas yang
diberikan oleh Uni International untuk perlindungan varietas tanaman baru (UPOV)):

a. Varietas Yang Seragam. Hal ini dapat dijelaskan dan ditentukan oleh satu set
kateristik dan semua jenis tanaman yang terlihat sama.
b. Varietas Yang Berbeda. Hal ini dibedakan dari berbagai macam varietas dan set
kateriskik diatas.
c. Varietas Yang Stabil. Varietas dapat direproduksi sedemekian rupa sehingga
kateristiknya tidak berubah pada generasi tanaman berikutnya.

Varietas Arabika yang paling dikenal adalah varietas yang memenuhi standart di atas.
Namun, beberapa ada yang tidak. Ada berbagai jenis biji kopi Arabika yang disebut
kultivar, yang semuanya dikenal karena berbagai rasa dan cirinya. Meskipun beberapa
kultivar berkembang lebih baik di bawah beberapa kondisi geografis daripada yang
lain, mereka tidak mengacu pada wilayah di mana kopi tertentu ditanam. Sebaliknya,
mereka adalah hasil dari berbagai botani ketika spesies yang berbeda atau sub spesies
yang kawin silang.

2. Kopi Robusta
Robusta adalah salah satu jenis tanaman kopi dengan nama ilmiah Coffea
canephora. Nama robusta diambil dari kata “robust“, istilah dalam bahasa Inggris yang
artinya kuat. Sesuai dengan namanya, minuman yang diekstrak dari biji kopi robusta
memiliki cita rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibanding arabika.
Kopi robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 1898 oleh ahli botani dari
Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan,
Liberia, dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan secara besar-besaran di awal abad
ke-20 oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Pengembangan kopi robusta
berawal dari bencana wabah penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix yang
menyerang tanaman kopi. Pada tahun 1878 sebagian besar perkebunan kopi di
Indonesia rusak akibat penyakit tersebut. Kemudian Belanda mengganti arabika
dengan liberika. Namun di tahun 1890 kopi liberika juga mengalami penyakit yang

28
sama. Pada tahun 1902 didatangkan jenis kopi robusta dari kebun raya Jardine di
Brussel, Belgia. Setelah diteliti tanaman tersebut dipastikan lebih tahan terhadap
penyakit karat daun. Lalu pada tahun 1907 tanaman kopi liberika diganti dengan
robusta. Upaya kali ini berhasil, robusta terbukti memiliki daya tahan yang lebih baik
terhadap penyakit karat daun.

Gambar 4.2 Kopi Robusta

Hingga saat ini perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia didominasi jenis


robusta. Dalam perdagangan komoditas kopi global, Indonesia merupakan penghasil
kopi robusta terbesar dunia setelah Vietnam dan Brasil. Lebih dari 80% perkebunan
kopi di Indonesia ditanami robusta, sekitar 17% ditanami arabika, sebagian kecil
sisanya ditanami liberika dan excelsa. Biji kopi robusta banyak digunakan sebagai
bahan baku kopi siap saji (instant) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk
menambah kekuatan cita rasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat
minuman kopi berbasis susu seperti capucino, cafe latte dan macchiato.
3. Sukrosa/ Gula
Sukrosa (C12H22O11) merupakan gabungan dari dua molekul yaitu Glukosa
(C6H12O6) dan Fruktosa (C6H12O6). Gula pasir yang paling sering kita konsumsi adalah
nama lain dari Sukrosa. Sukrosa diolah dari tanaman tebu atau bit. Rasa dari gula ini
tidak lebih manis dari Fruktosa, namun lebih manis dari Glukosa.

29
Jenis gula ini sering diolah sebagai bahan pemanis makanan dan minuman. Pada Yakult
Sukrosa digunakan sebagai bahan pembuatan sirup yang dicampur dengan air yang
berguna sebagai rasa manis. Dalam penyerapannya, Sukrosa yang masuk ke dalam
tubuh akan dipecah menjadi Glukosa dan Sukrosa.

Gambar 4.3 Sukrosa

4.2 Flowchart Aktivitas Kegiatan Produksi Kopi Kapal Api


Flowchart berfungsi untuk menganalisa, mendesain, atau menggambarkan
tahapan-tahapan proses secara sistematis untuk penggambaran penyelesaian masalah.
Pada pembahasan ini, flowchart digunakan untuk menggambarkan proses produksi
Kopi Kapal Api secara sederhana. Berikut merupakan flowchart dari Kopi Kapal Api
yang ada di PT. Santos Jaya Abdi :

30
Penanaman

Panen Buah Kopi

Pemilahan

Penjemuran

Penyimpanan

Penguapan biji

Penyangraian Biji

Penggilingan

Pembungkusan

Tabel 4.1 Flowchart


4.2.1 Penanaman
Penanaman dilakukan didaerah yang suhu wilayahnya curah hujan 1.500
sampai 2.500 per tahun. Kopi dapat tumbuh dengan baik dengan media tanah yang
subur dan gembur. Tingkat (Ph) tanah yang bagus untuk kopi direntang 5,5 sampai
6,5.

31
4.2.2 Panen Buah Kopi
Tanaman Kopi Robusta dapat dipanen buahnya pada usia 2,5 tahun. Sementara
untuk kopi Arabika membutuhkan waktu sekitar 2,5- 3 tahun hingga bisa dipanen.
Waktu yang dibutuhkan kuncup bunga untuk hingga siap dipanen adalah 8 hingga
11 bulan untuk kopi robusta dan 6 hingga 8 bulan untuk kopi Arabika.

4.2.3 Pemilahan
Buah kopi yang terkumpul kemudian dipilah untuk menghindari adanya buah
kopi yang rusak lalu kemudian disortir berdasarkan kualitasnya. Untuk
mendapatkan mutu kopi dengan kualitas terbaik, buah kopi yang dipetik haruslah
yang telah matang atau yang kulitnya sudah berwarna merah.
4.2.4 Penjemuran
Buah kopi yang sudah yang sudah melewati tahap pemilahan kemudian dijemur
untuk membuat kulit buah kopi kering dan mudah dipisahkan, proses ini memakan
waktu yang cukup lama yaitu hingga 3-4 minggu untuk mengurangi kadar air
hingga 10-12%. Selama penjemuran, setiap 2 hingga 3 jam Buah Kopi harus rutin
dibalikkan agar kering merata. Setelah dipisahkan dari kulit luarnya buah kopi tadi
hanya tersisa bijinya saja (biji kopi HS). Biji kopi ini masih memiliki kulit tanduk.
4.2.5 Penyimpanan
Agar kualitas dan aroma kopi tetap terjaga, Biji Kopi harus dikemas dan
disimpan pada di dalam karung- karung yang bersih dan dijauhkan dari benda-
benda yang berbau. Untuk penyimpanan dalam waktu lama karung- karung berisi
kopi harus ditumpuk di atas pelet kayu setebal 10cm. Beri jarak antara karung ke
dinding. Kelembaban ruangan haruslah terjaga padaposisi (RH) 70%. Biji kopi
juga harus dikontrol agar terbebas dari hama dan jamur.
4.2.6 Pengupasan Biji
Setelah itu biji kopi HS dimasukkan ke mesin huller untuk memisahkan Green
Bean dengan kulit tanduk.
4.2.7 Penyangraian Biji Kopi
Green Bean ini selanjutnya diproses menggunakan mesin khusus roasting,
disangrai pada suhu sekitar 200 derajat Celcius dalam waktu kurang lebih 15 menit

32
untuk mendapatkan kematangan yang pas. Tahap ini juga bertujuan untuk
mengurangi kadar air. Semakin rendah kadar air terkandung dalam biji kopi,
semakin kuat aroma dan cita rasa kopi yang dihasilkan.
4.2.8 Penggilingan
Selanjutnya, untuk mendapatkan kopi yang jelas lebih enak aroma dan rasanya
biji kopi akan didinginkan di dalam mesin khusus, hingga biji kopi bersuhu sekitar
50 derajat Celcius. Setelah suhu pada biji kopi mulai menurun, baru biji kopi
dimasukkan ke mesin penggiling dan diproses hingga halus. Mesin ini akan
memisahkan bubuk kopi yang sudah halus dan yang masih kasar, bubuk kopi yang
masih kasar akan kembali digiling hingga halus.
4.2.9 Pengemasan
Setelah menjadi bubuk yang halus merata, mulailah mesin canggih
membungkus Kopi Kapal Api agar kualitas dan aroma kopi tetap terjaga hingga
sampai ke tangan konsumen. Kopi Kapal Api juga tidak pernah berhenti untuk
melakukan inovasi untuk memuaskan para pecinta kopi.
4.3 Quality Control
Beberapa pengertian pengendalian mutu (quality control) yang berkembang di
Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian mutu (quality control) adalah keseluruhan rangkaian kegiatanyang


terpadu secara efektif dan dapat digunakan untuk mengembangkan, melestarikan,
dan meningkatkan kualitas dari berbagai usaha (berupa produkmaupun jasa)
seekonomis mungkin dan sekaligus memenuhi kepuasan.(Dewan Produktivitas
Nasional, 1985)
2. Pengendalian mutu (quality control) adalah sistem manajemen
yangMengikutsertakan seluruh jajaran pekerja di semua tingkatan,
denganmenerapkan konsepsi pengendalian mutu dan metode statistik,
untukmendapatkan kepuasan pelanggan maupun karyawan. (Astra TQC, 1984)
3. Pengendalian mutu (quality control)) merupakan keseluruhan rangkainanterpadu
(sistem) yang efektif guna melakukan pengembangan kualitas,menjaga dan

33
meningkatkan mutu kerja, melalui usaha-usaha berbagaikelompok di dalam
organisasi, sehingga memungkinkan untuk memproduksibarang/jasa dengan
sangat ekonomis, serta untuk memberikan kepuasan kepadakonsumen (Stephen,
Productivity Series No. 14, APO). Adapun teknik yang digunakan untuk sistem
quality control :
1. Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke
pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan
kualitas yang telah ditentukan.

2. Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari


suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan
produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai
dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.

4.3.1 Penetapan Kualitas Yang Ingin Dicapai


Dalam aktivitasnya yang semakin kompleks, perusahaan dituntut untuk
memiliki sertifikasi atau standar yang sesuai dengan yang diinginkan, seperti
standar nasional dan standar internasional. Salah satu sebab produk dapat diterima
oleh masyarakat karena produk tersebut sesuai dengan keinginan konsumen.
Adapun penetapan standar yang ingin dicapai oleh PT.Santos Jaya Abadi, yaitu :
1. Penetapan standar perusahaan khususnya pada bagian produksi dengan ISO
9001 (Quality Management System).
2. Penetapan ISO 22000 dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control
Point) sebagai standar internasional manajemen keamanan pangan.
3. Pengakuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama
Indonesia (MUI) bersetifikat halal yang dipebarui setiap dua tahun sekali.

Banyak produk dari Indonesia yang belum memiliki standar ISO yang sesuai
dengan keinginan masyarakat internasional namun pada Kopi Kapal Api, ISO
sudah ditetapkan sebagai salah satu syarat acuan bagi masyarakat internasional
bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi.

34
4.3.2 Pengendalian Kualitas
Dalam pengendalian kualitasnya, PT. Santos Jaya Abadi memiliki pemeriksaan
yang ketat. Dengan sistem pengendalian mutu yang dilakukan harian ini, diharapkan
Kopi Kapal Api dapat memenuhi standar mutu yang sudah ditetapkan. Berikut
pengendalian kualitas PT. Santos Jaya Abadi :

1. Inspection : Mengambil kemasan kopi secara acak dari jalur produksi untuk
memeriksa pencetakan yang salah, kualitas pemasaran yang tidak diinginkan dan
pengepresan bungkus yang tidak tertutup sempurna.
2. Sampling : Mengambil sekitar 100-200 sampel produk untuk diuji setiap kemasan
produk Kopi Kapal Api memiliki rasa dan aroma yang sama pada setiap
kemasannya. Sistem pengendalian mutu sampling ini dilakukan harian agar tetap
menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar mutu.
3. Testing : Menguji sampel bahan baku sebelum membelinya. Pengujian ini
berguna untuk mengidentifikasi bahan baku apakah sesuai dengan standar yang
ditetapkan atau sebelum masuk ke gudang.

4.3.3 Membandingkan Hasil Pemeriksaan Dengan Standar Yang Ditetapkan


1. Melalui proses perbandingan tes kualitas, berguna untuk membandingkan
komposisi pada setiap kemasan sama.
2. Membandingkan rasa satu sama lain dari kumpulan Kopi Kapal Api dengan rasa
dan aroma yang dibuat untuk minuman tersebut.

4.3.4 Prosedur Pencegahan Kerusakan Berulang


1. Mesin dapat mendeteksi masalah dalam proses produksi, mesin akan
memperingatkan karyawan untuk memperbaiki masalah pada mesin tersebut.
2. Pada saat pembersihan, alat disiram dengan larutan asam basa lalu dibilas dengan
air.
3. Membersihkan bagian dalam tangki, dengan proses salah satu pekerja masuk ke
dalam tangki yang bertugas untuk menggosok bagian dalam tangki dengan sabun
khusus dan membilasnya dengan air.
4. Steam, yaitu proses diuapkannya tangki.

35
5. Dicek hasil sterilisasi di laboratorium, jika belum steril maka dilakukan proses
sterilisasi ulang dan tahap pertama, dan jika sudah steril tangki siap digunakan
untuk proses produksi kembali.
4.4 Penerapan Six Sigma
Penerapan six sigma menggambarkan bagaimana upaya memperbaiki dan
meningkatkan kualitas produk kopi kapal api di PT Santos Jaya Abadi dengan
menggunakan langkah kerja DMAIC pada six sigma. Pendekatan yang dilakukan
adalah melakukan pengamatan awal dan wawancara untuk menentukan proyek yang
akan dilakukan perbaikan. Hasilnya menunjukkan bahwa, sub proses mixing dan
packing merupakan titik kritis (CTQ) yang menyebabkan terjadinya cacat produk.
Proyek perbaikan pada sub proses mixing dan packing inilah yang akan dipaparkan
sebagai proyek yang menggambarkan bagaimana aplikasi langkah kerja DMAIC pada
six sigma bisa melakukan pencapaian tingkat kualitas yang lebih baik. Kedepannya
penambahan konsep, alat dan sistem yang dibutuhkan pada Six Sigma akan berperan
meningkatkan usaha perbaikan proses dan kualitas sesuai dengan kebutuhan para
manager perusahaan.

Proses Sub proses Karakteristik CTQ Kriteria cacat


Tingkat kerataan dari Campuran tidak rata
tiap bubuk kopi dan
gula kopi kapal api
Mixing Mixing
Kesesuaian rasa Rasa tidak sesuai standar
Kontaminasi benda Kontaminasi benda asing
asing
Packing Kesesuaian Exp. Date Nomor Exp. Date tidak
(Inspeksi sesuai
Kualitas potongan Gembos
Visual dan sachet
Packing Kualitas sealing Sealing tidak rata / bocor
Kesesuaian berat Berat terlalu maximal
/ minimal
timbangan

Tabel 4.2 Karakteristik CTQ

36
Six Sigma perlu dilakukan secara serentak dan dilakukan penggambaran dan
pendefinisian yang sistematis dan keseluruhan agar pemetaan permasalahan kualitas
dapat terlihat secara menyuluruh. Usaha ini akan sangat membantu perusahaan
didalam membentuk timtim Six Sigma di keseluruhan department dan line produksi.
Adanya usaha ini akan menyebabkan lingkungan kerja akan semakin kondusif dan
budaya “peduli kualitas” akan mudah terbentuk di perusahaan.

4.5 Sistem Produksi Yang Dianut PT. Santos Jaya Abadi


PT. Santos Jaya Abadi menganut sistem produksi Make to Stock (MTS). Make
to Stock (MTS) adalah apabila produsen telah menyelesaikan produk-produk dan
menyimpannya di gudang sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.
Produk akhir tersebut akan dikirim dari sistem persediaannya setelah pesanan
konsumen diterima. Karakteristik Make to Stock (MTS) antara lain :

1. Menyimpan produk jadi.


2. Tingkat persediaan tergantung pada waktu respon permintaan konsumen dan
tingkat variabilitas permintaan.
3. Jika Lead Time singkat, maka tingkat persediaan lebih sedikit, penanganan cepat
bila ada permintaan tak terduga, dan membutuhkan kapasitas yang fleksibel.
4. Pelanggan perusahaan Make to Stock tidak bersedia menunggu lama untuk
mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
5. Jadwal produksi biasanya diatur oleh perkiraan permintaan.
PT.Santos Jaya Abadi mempunyai mesin canggih yang dapat memproduksi
sekitar 8 juta-8,5 juta per-harinya angka produksi tersebut untuk memenuhi pasar
nasional dan internasional, Kopi Kapal Api juga dipasarkan di 68 negara dan
mempekerjakan sekitar 14.000 karyawan untuk melindungi kualitas dari setiap
produk yang dihasilkan.

37
4.6 Matrial Handling
Pada saat pemindahan baik material, ataupun produk finish good ada beberapa
alat yang digunakan untuk mempermudah kerja operator seperti.

4.6.1 Conveyor
Dalam penggunaannya Conveyor PT. Santos Jaya Abadi hanya digunakan pada
proses transfer, Packing dan Repacking finish good. Conveyor digunakan untuk
memindahkan material atau finish good secara kontinyu dengan jalur yang tetap.

Pada lingkungan industri, terdapat beberapa tipe conveyor yang biasa


dipergunakan, antara lain Belt Conveyor, Roller Conveyor, Screw Conveyor, dan
Chain Conveyor. Sedangkan pada PT. Santos Jaya Abadi tipe conveyor yang
digunakan adalah Belt Conveyor dan Roller Conveyor.
Belt Conveyor memiliki bentuk yang sederhana. Conveyor ini dilengkapi
dengan adanya sabuk yang dapat menahan benda-benda padat saat diangkut. Belt
atau sabuk terbuat dari berbagai macam jenis tergantung dari sifar benda yang akan
diangkut. Maka, Belt Conveyor digunakan pada saat proses Repacking.

Gambar 4.4 Belt Conveyor


(Sumber : PT. KapalApiGlobal)

Roller Conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak
bisa memindahkan barang yang berbentuk butiran. Unit yang bisa dipindahkan
menggunakan conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu

38
agar bisa ditransportasikan. Roller Conveyor digunakan untuk mentransfer botol-
botol telah selesai ke mesin Filling serta digunakan pada proses packing.

Gambar 4.5 Roller Conveyor


(Sumber : PT. KapalApiGlobal)
4.6.2 Forklift

Dalam penggunaannya Forklift di PT. Santos Jaya Abadi menggunakannya


untuk 2 lokasi, yakni gudang material dan gudang finish good. Tidak sembarang
orang dapat menggunakan Forklift, harus benar-benar bersertifikasi dan ahli pada
bidangnya.

Gambar 4.6 Forklift


(Sumber : PT. KapalApiGlobal)
Forklift merupakan salah satu alat berat yang berguna untuk mengangkut
barang yang berkapasitas banyak dan berat. Untuk bisa menggunakan Forklift,
operator harus berumur 21 tahun ke atas dan mempunyai Surat Izin Mengemudi

39
(SIM) B II yang sebelumnya harus mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) B I
selama minimal 1 tahun.
Cara kerja pada Forklift mengangkat pallet menggunakan dua garpu pada
bagian depan. Barang yang telah diletakkan diatas pallet kemudian diangkat untuk
dipindahkan ke tumpukan barang yang sudah ada. Biasanya Forklift digunakan
untuk memindahkan barang ke posisi yang tinggi dengan beban yang berat untuk
dipindahkan ke Troli.

4.6.3 Troli
Forklift hanya diperuntukan bagi gudang finish good maka untuk memindahkan
material dari gudang ke line produksi menggunakan troli. Hanya ada 1 jenis troli
yang digunakan di PT. Santos Jaya Abadi yang sesuai dengan kegunaannya.
1. Troli khusus material
Troli ini digunakan untuk memindahkan material-material dari gudang untuk
ke proses Dissolving dan pembuatan sirup.

Gambar 4.7 Loading transfer Troli


(Sumber: PT.KapalApiGlobal)

40
4.7 Mesin
Mesin merupakan serangkaian alat yang berguna mengirim atau mengubah
energi serta sumber daya sebagai alat yang mempermudah pekerjaan manusia. Proses
pembuatan Kopi Kapal Api memiliki berbagai jenis mesin yang digunakan, alat
pembuat kopi dibagi menjadi dua tipe, otomatis dan manual.

1. Bak Siphon, berfungsi untuk memisahkan buah kopi baik (superior) dan buah
kopi jelek (inferior) serta kotoran yang terbawa dari kebun akan dipisahkan.
2. Raung Pulper, berfungsi untuk memisahkan biji kopi dari daging dan kulit buah
serta mempercepat waktu pengeringan.
3. Masson Dryer, meruapakan mesin pengering yang menggunakan tromol
berputar secara mekanis dengan menggunakan bahan bakar solar.
4. Huller, berfungsi untuk proses pengrebusan kopi kapal api setelah didinginkan
didalam bagor.
5. Roasting RN500, berfungsi untuk menyangrai biji kopi yang sudah direbus di
mesin huller.
6. Grider, berfungsi untuk memperkecil diameter biji kopi yang telah disangrai
menjadi kopi bubuk yang lebih mudah untuk diseduh
7. Mesin Filling, mempunyai fungsi untuk mengisi bubuk kopi kedalam kemasan
secara otomatis dengan volume yang sama.
8. Mesin Packing, berfungsi sebagai mesin pengemasan kopi kapal api.

4.8 Alat Pelindung Diri


Sebelum masuk ke dalam bagian produksi, para karyawan yang bekerja harus
melewati sterilisasi. Pintu masuk karyawan dilengkapi dengan pembersih sepatu
otomatis. Selain itu pintu-pintu masuk sebelum masuk ruang produksi hanya bisa
terbuka apabila karyawan sudah mencuci tangan dan menstrerilkannya. Kemudian
karyawan memasuki air shower yang berguna untuk membersihkan kotoran yang
menempel dari APD yang sudah dikenakan.

41
Alat pelindung diri atau bisa disebut APD adalah alat yang berfungsi untuk melindungi
atau mengurangi bahaya pekerjaan yang berdampak pada badan kita. Pada proses
produksi Yakult ada beberapa APD yang bisa digunakan seperti :
4.8.1 Masker
Masker harus cukup besar agar menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu,
dan rambut pada wajah. Masker pada proses produksi Kopi Kapal Api digunakan
untuk melindungi kopi agar tidak terkontaminasi saat melakukan proses produksi.

Gambar 4.8 Masker


(Sumber : Monotaro)

4.8.2 Hair Cap


Alat pelindung kepala umumnya digunakan untuk melindungi rambut terjerat
oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari terbentur benda tajam
atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang, panas
sinar matahari.
Hair cap sebagai bagian dari Alat Pelindung Diri (APD) dalam proses produksi
Kopi Kapal Api berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut dari kotoran,
debu, mesin yang panas dan berputar agar tidak terkontaminasi dalam proses
produk Kopi Kapal Api. Hair cup ini berbahan Polypropylene.

42
Gambar 4.9 Hair Cap
(Sumber : Monotoro)
4.8.3 Safety Boots
Pemakaian safety boots bertujuan untuk melindungi kaki pekerja dari tumpahan
atau percikan bahan kimia dan mencegah terjatuhnya pekerja dari percikan air.
Sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak kaki dan tidak dianjurkan untuk
menggunakan sandal atau sepatu terbuka. Safety boots khusus sebaiknya terbuat
daru bahan yang mudah dicuci dan tahan dari benda keras/tajam, misalnya karet,
kulit, atau plastik.

Gambar 4.10 Safety Boots


(Sumber : Monotaro)

43
4.8.4 Wearpack
Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi sebagian badan atau
seluruh badan dan pakaian yang dikenakan pekerja dari bahaya temperatur panas
atau dingin yang ekstrim, benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan
dan logam panas, uap panas, benturan dari mesin, peralatan dan bahan, tergores,
dan radiasi.

Gambar 4.11 Wearpack


(Sumber : Monotaro)

Pemakaian wearpack pada proses produksi Kopi Kapal Api menggunakan


wearpack berlengan pendek, dikarenakan suhu yang berada pada ruang produksi
sangat panas akibat mesin-mesin yang besar.

44

Anda mungkin juga menyukai