UNIVERSITAS SEMARANG
P r o g r a m S t u d i S1 - T e k n o l o g i H a s i l P e r t a n i a n
Fakultas Teknologi Pertanian
Jl. Soekarno – Hatta, Tlogosari, Semarang 50196
( G e d u n g V)
T e l p .( 0 2 4 ) 6 7 0 2 7 5 7 p s t . 2 2 9 F a x : ( 0 2 4 ) 6 7 0 2 2 7
8
Disusun Oleh :
1. Ahmad Febri Susilo Nugroho NIM : D.111.17.0012
2. Muhammad Nur Hidayat NIM : D.111.17.0058
3. Yuliana Dwi Setiawan Putra NIM : D.111.17.0059
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Wakil Dekan Sekretaris Jurusan
Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
USM USM
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PROSES PENGOLAHAN
bidang produksi makanan dan minuman (Food and Beverage) dengan produk
utama adalah minuman serbuk. Berawal dari perusahaan home industry yang
dengan rasa buah tropis dengan merek MARIMAS yang merupakan produk
dilakukan pada bulan Oktober 1995 di Semarang dengan varian rasa jeruk
yang telah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi dari Australia. Semua produk
Ulama Indonesia dan terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
A. Bahan Dasar
1. Jenis Dasar
15
bahan baku yaitu gula, asam sitrat, pewarna, dan pemanis buatan. Gula merupakan
bahan baku utama dalam pembuatan minuman serbuk. Gula yang digunakan oleh
PT. Marimas Putera Kencana ada 2, yaitu gula kristal rafinasi dan gula rafinasi.
Gula rafinasi merupakan gula hasil proses pengolahan gula mentah melalui tahap
Bahan baku ini disediakan oleh supplier yang telah bekerja sama dengan PT.
Marimas Putera Kencana meliputi PT. Dharmapala Usaha Sukses, PT. Jawa Manis
Rafinasi, dan PT. Makassar Tene. Bahan baku yang datang dengan armada tidak
1. Pengecekkan armada
Bahan baku yang datang dilakukan pengecekan yang meliputi batch number,
tanggal kadaluarsa, pengukuran partikel, pH, endapan terlarut, dan secara visual
B. Bahan Penolong
16
bahan penolong yang diperoleh dari berbagai supplier berbeda. Mutu bahan penolong
diuji terlebih dahulu oleh bagian QC bahan penolong. Bahan penolong yang
1. Etiket
dengan ukuran 440 mm x 1000 m / 1 roll etiket. Jenis bahan yang digunakan
untuk membuat etiket multiline maupun singleline berasal dari alumunium foil
7µ , PET 12µ atau PE 20µ. Dengan ketebelan etiket 0,06-0,07 mm yang diukur
menggunakan mikrometer.
2. Karton
Karton yang digunakan memiliki kualitas yang baik, tidak mudah rusak dan
kaku yang berasal dari supplier yang berbeda. Karton ini digunakan sebagai
pengemmas tersier.
3. Plastik ball
Plasti ball ini digunakan sebagai pengemas primer yaitu mengemas rentengan
C. Tahap Pengolahan
kategori produk dan proses produksi. PT. Marimas Putera Kencana melaksanakan
kegiatan produksi melalui beberapa tahap. Dan setiap tahap pengolahan memiliki titik
17
kritis masing- masing sehingga diagram alir yang telah dibuat akan mengevaluasi
kemungkinan bahaya keamanan yang mungkin timbul maupun masuk serta terjadi
1. Transfer Gula
Proses produksi di PT. Marimas Putera Kencana dimulai dari proses transfer gula.
Pada proses ini meliputi tahap penimbangan gula, kemudian dilanjutkan dengan
tahap penggilingan gula dan pengayakan gula. Tahap penggilingan gula merupakan
proses yang digunakan untuk memperkecil ukuan partikel gula. Pada proses ini
terjadi proses granulasi untuk memperbesar luas permukaan dari gula. Proses
transfer gula menggunakan sistem seperti gravitasi bumi. Pada awal proses, gula
dahulu. Setelah itu, gula yang telah ditimbang dimasukan ke dalam bak konveyor
yang berbentuk jaring – jaring. Kemudian dibawa menuju vibrator yang dilengkapi
dengan ayakan dan dua saringan yang berukuran 12 mesh dan 14 mesh. Fungsi dari
saringan tersebut yaitu untuk memisahkan benda – benda asing yang terdapat dalam
gula seperti tali, benang maupun plastik yang berasal dari karung gula. Selain itu, di
dalam vibrator terjadi proses pengayakan gula yang berperan untuk memisahkan
gula kasar yang masih berbentuk bongkahan – bongkahan dengan gula serbuk. Gula
serbuk hasil ayakan vibrator ditampung sementara di dalam hopper bucket elevator
sedangkan gula kasar yang tertahan serta benda – benda asing dipisahkan dari
proses dan ditampung dalam kantong. Setelah gula ditransferkan dari lantai 1
yang mempunyai kapasitas 2000 kg gula. Di dalam silo terdapat rotary valve pada
bagian keluaran silo yang berfungsi untuk mengatur tumpahnya gula dan mengatur
kecepatan gula yang keluar. Gula yang keluar dari silo selanjutnya diayak kembali
serta dilakukan pengecilan ukuran menggunakan disk mill. Hasil dari proses
tersebut yaitu gula halus. Selanjutnya, gula halus tersebut ditampung sementara di
intermediet disk. Kemudian gula yang terdapat dalam intermediet disk disalurkan
2. Mixing
Gula halus hasil dari proses penggilingan dan pengayakan yang ditampung pada
intermediet disk selanjutnya akan ditransfer pada proses filler mixer dengan screw
convenyor untuk dilkukan proses pencampuran. Pada proses ini gula halus akan
dicampur dengan bahan non gula dengan menggunkan mixer. Pada saat discharge
pada filler mixer dibuka gula halus akan masuk ke filler mixer hingga berat gula
penuangan powder ke filler mixer dan terjadi pencampuran gula halus dengan
powder. Hasil pencapuran ini akan ditransfer ke mixer yang berada di lantai 2.
Mesin mixer yang digunakan ada 2 jenis yaitu Ribon Mixer dan Super Mixer. Dari
setiap jeis mesin ini memiliki kapasitas yang berbeda. Ribon Mixer memiliki
kapasitas sebesar 200 kg dan Super Mixer memiliki kapasitas 100 kg. Meskipun
Super Mixer kapasitas lebih kecil dibandingkan dengan Ribon Mixer namun
kecepatan putarnya sama yaitu sebesar 1500 rpm dengan waktu pengadukan 4
menit. Setelah proses mixing berakhir, hasil olahan Marimas dikeluarkan dari mixer
19
dan ditampung pada moving hopper yang akan dilanjutkan dengan proses filler
3. Filler
Hasil olahan dari mixer yang ditampung dalam moving hopper akan dibawa ke area
filler. Proses filler dilakukan dengan moving hopper ditempatkan tepat diatas
lubang penghubung mesin pengemas primer yang berupa pipa. Area filler terletak
di lantai 2 dan terdapat 3 ruangan filler. Pada setiap rungan memiliki titik yang
berbeda. Untuk jumlah pipa penghubung 7 akan terhubung dengan mesin pengemas
multi lane yang berada dilantai 1 sedangan untuk jumlah 12 titik pipa pengubung ke
4. Pengemasan
sekunder. jenis pengemasan dilakukan dengan menggunakan mesin single lane dan
multi lane.
Pada proses pengemasan yang menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas mutu
produk yaitu mesin dan etiket. Mesin yang beroperasi setiap hari apabila tidak
kerusakan, semakin banyak etiket yang digunakan makan tingkat riject akan
semakin besar oleh sebab itu diadakan pengendalian mutu produk oleh QC supaya
dalam gudang.
D. Produk Akhir
kemasan memiliki berat kotor sekitar 8,9-9,3 gram dengan berat bersih 8 gram dan
berat kemasan primer sekitar 0,9 gram. Minuman serbuk dalam kemasan sachet
tersebut dikemas dalam kemasan sekunder yang berupa plastik PE dan dikemas
dalam kemasan tersier berupa karton. Dalam satu karton terdapat 720 sachet
minuman serbuk. Satu karton berisi 6 plastik kemasan sekunder, dan setiap
kemasan sekunder terdiri dari 12 renteng minuman serbuk dalam kemasan primer.
Satu renteng terdiri dari 10 sachet minuman serbuk. Pada kemasan primer, terdapat
informasi mengenai nama produk, jenis rasa, berat bersih, keterangan BPOM, nama
produsen, cara penyajian, komposisi, dan tanggal kadaluarsa. Pada setiap kemasan
juga tercantum kode rasa dari marimas itu sendiri. Marimas juga dikemas dalam
kemasan modern market. Kemasan Marimas saat ini merupakan desain yang
terbaru. Desain kemasan marimas telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu
E. Pengendalian Mutu
terjadinya produk yang riject. Pengendalian ini dilakukan dengan uji timbang dan
mutu yang berperan penting adalah QC. Uji timbang dilakukan dengan
21
menimbang berat sampel produk hasil dari mesin pengemas. Berat sampel yang
ditimbang 1 renteng tidak boleh kurang ataupun lebih. Jika hal itu terjadi QC
dengan cara merendam etiket pada air di bawah cahaya lampu untuk medeteksi
1. Kebersihan Perusahaan
berikut :
1. Lokasi Pabrik. Pabrik harus terletak di lokasi yang jauh bebas dari
Hal – hal yang perlu diperhatikan meliputi, tata ruang, lantai, dinding, atap
suhu.
pabrik atau industri makanan. Fasilitas sanitasi yang harus ada di setiap
pabrik atau industri makanan adalah sarana toilet, sarana cuci tangan dan
saran pembuangan.
baku pada proses produksi. Alat dan perlengkapan yang langsung kontak
dibersihkan.
berlangsung dan karyawan harus dapat menahan diri untuk tidak merokok
serta tindakan mengunyah baik makan atau minum. Setiap karyawan wajib
maka diadakan penyediaan tempat cuci tangan dan kamar mandi. Bukan
jenis limbah yang dihasilkan oleh PT. Marimas Putera Kencana yaitu limbah
4) Studi Pustaka
Melakukan analisis lebih lanjut mengenai data yang diperoleh
melalui kegiatan PKL dengan data yang sudah ada secara teori dari
berbagai literatur atau pustaka.
5) Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan pendokumentasian untuk melengkapi
data berupa foto – foto kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
PKL sebagai bukti fisik.
BAB IV
TATA PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. Nama Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa S1 Teknologi Hasil Pertanian
(Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Semarang.
B. Bentuk Kegiatan
1. Mengadakan survey baik di dalam pabrik maupun di luar PT. Marimas
Putera Kencana
2. Mengumpulkan data-data terutama mengenai diskripsi proses dengan
spesifikasi peralatan yang sesuai dengan teori-teori yang diberikan di
perkuliahan dan penerapannya sesuai dengan yang ada di PT.
Marimas Putera Kencana
3. Melakukan praktik di lapangan sesuai dengan teori yang telah
diberikan oleh PT. Marimas Putera Kencana.
4. Melakukan konsultasi dengan pihak yang berwenang dari PT. Marimas
Putera Kencana.
Peserta II :
Nama Lengkap : Muhammad Nur Hidayat
NIM : D.111.17.0058
No. Telp. / HP : 085726413726
Alamat Asal :Dukoh Rt 08/Rw 01, Ds. Brabo, Kec.
Tamggumgharjo, Kab. Grobogan, Jawa Tengah
Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian
Universitas : Universitas Semarang
Alamat : Jl. Soekarno - Hatta, Tlogosari, Semarang, 50196
Peserta III :
Nama Lengkap : Ahmad febri susilo nugroho
NIM : D.111.17.0012
No. Telp. / HP : 089668233554
Alamat Asal :Jalan Bugen Utara Rt 07 Rw 03, Genuk, Jawa
Tengah
Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian
Universitas : Universitas Semarang
Alamat : Jl. Soekarno - Hatta, Tlogosari, Semarang, 50196
DAFTAR PUSTAKA