2017
Program Studi Diploma Tiga (D3/ Program Ahli Madya Pertanian/A.Md.P.) Agroindustri
Alamat : Jalan Rangga Sentap Dalong, Desa Sukaharja, Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang, Kalimantan Bararat- Kode Pos : 78813
JOB SHEET
ANALISA PANGAN
Disusun Oleh :
Anto Susanto, S.ST., M.P.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Anugrah-Nya
sehingga penyusunan Buku Petunjuk Praktikum Analisa Pangan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Buku Petunjuk Praktikum Analisa Pangan disusun dengan tujuan sebagai bahan
referensi sekaligus pegangan Dosen dalam menyampaikan acara praktikum yang akan
diberikan lebih mendalam. Selain itu dengan bekal tersebut diharapkan mahasiswa dapat
mempelajari lebih lanjut baik segi ilmu maupun teknologi khususnya tentang Praktikum
Analisa Pangan.
Akhir kata, penyusun berharap agar Buku Petunjuk Praktikum Analisa Pangan ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran dalam penyempurnaan buku ajar ini
sangat saya butuhkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA ___________________________________________________ i
DAFTAR ISI __________________________________________________ ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM ______________________________________ iii
Acara VI. Analisa Lemak, Analisa Kadar Lemak (Metode Soxhlet) _______ 23
10. Format dari laporan sesuai dengan aturan yang telah dibuat:
JUDUL ACARA PRAKTIKUM (SUDAH DISIAPKAN)
I. Tujuan Praktikum (5)
II. Dasar Teori (15)
III. Metode Kerja (15)
a. Alat
b. Bahan
c. Prosedur Kerja
IV. Hasil Pengamatan (10)
V. Pembahasan (30)
VI. Kesimpulan (10)
Daftar Pustaka (5)
Winarno, F.G., 2007, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta: P.T. Gramedia.
Lampiran (laporan sementara) (5)
Total Nilai 95
ACARA 1
PENGENALAN ALAT LATORATORIUM
I. TUJUAN
1) Mahasiswa mendapat pengetahuan dan terampil menggunakan alat-alat
pengukur volume yang terdapat di Laboratorium Kimia.
2) Mahasiswa mendapat pengetahuan dan terampil mengunakan peralatan
analisa/instrumen yang terdapat di Laboratorium Kimia.
2) Peralatan analisa/instrumen
a) Oven
b) Muffle furnace
c) Perangkat Destilasi Sterling Bidwell
d) Perangkat Ekstraksi Soxhlet
e) Evaporator Vakum
f) Spektrofotometer
g) Atomic Absorption Spectrofotometer
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
8
Dst,..
ACARA 2
ANALISIS KADAR AIR METODE TERMOGRAVIMETRI
I. TUJUAN
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan terampil menganalisis kadar
air bahan hasil perkebunan dengan metode termogravimetri.
3.2. Bahan
1) Bahan pangan/makanan
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 3
ANALISA KADAR AIR METODE TERMOVOLUMETRI
(DESTILASI)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan terampil menganalisis kadar
air bahan hasil perkebunan dengan metode termovolumetri.
3.2. Bahan
1) Bahan pangan/makanan
air
Berat Air x 100 %
volume air yang tertampung
berat air
Kadar Air x 100 %
berat bahan
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 4
ANALISIS KADAR ABU TOTAL
(CARA KERING/LANGSUNG)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan terampil menganalisis kadar
abu bahan hasil perkebunan dengan metode termogravimetri.
3.2. Bahan
1) Bahan pangan/makanan
berat abu ( g )
Kadar abu (%) x 100 %
berat ker ing ( g )
100 x berat sampel
Berat ker ing
100 Kadar Air (db)
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
Kelompok 2
2
Kelompok 3
3
Kelompok 4
4
ACARA 5
ANALISIS KADAR PROTEIN
(METODE KJELDAHL)
I. TUJUAN
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan terampil menganalisis kadar
protein bahan hasil perkebunan berdasarkan pengukuran N-total dengan metode
Kjeldahl.
4) Erlenmeyer 250 ml
5) Biuret 50 ml
6) Gelas piala 1000 ml
7) Mantel heater
8) Universal indicator paper
9) Indikator Phenolftalein 1%
3.2. Bahan
1) Bahan pangan/makanan
2) Aquadest
3) Na2SO4 anhidrat
4) H2SO4 pekat
5) CuSO4
6) Logam Zn
7) HCl 0,1 N
8) NaOH 45%
9) NaOH 0,1 N
10) Selen mixture
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 6
ANALISIS LEMAK ANALISA KADAR LEMAK
(METODE SOXHLET)
I. TUJUAN
Mahasiswa mendapat pengetahuan dan ketrampilan menganalisis kadar
lemak bahan hasil perkebunan dengan metode Soxhlet.
3.2. Bahan
1) Bahan pangan/makanan
2) Petroleum Benzen (pelarut)
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 7
ANALISIS SIFAT LEMAK DAN MINYAK
I. TUJUAN
Mahasiswa mendapat pengetahuan dan ketrampilan menganalisis sifat
fisis dan kimia yang khas pada lemak dan minyak bahan yaitu bilangan asam,
asam lemak bebas, bilangan penyabunan, bilangan iodium, bilangan peroksida
dan bobot jenis minyak.
3.2. Bahan
1) RBD (baru dan rusak)
2) Minyak kopra (baru dan rusak)
3) Petroleum benzene
4) Etanol netral 95%
5) NaOH 0,1 N/ KOH 0,1 N
6) Indikator phenolphthalein
7) Kloroform
8) Reagen iodium – bromide
9) KI 15%
10) Na2S2O3 0,1 N
11) Larutan pati 1%
12) Larutan asam asetat-kloroform (3:2)
13) Larutan jenuh KI
14) HCl 0,1 N
d) Jika pengukuran tidak dilakukan pada suhu 250C, dapat digunakan rumus
pendekatan sebagai berikut:
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 8
ANALISIS KARBOHIDRAT ANALISA KARBOHIDRAT
(METODE LUFF SCHOORL)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mendapat pengetahuan dan ketrampilan menganalisis kadar
gula reduksi, sukrosa, gula total dan serat kasar bahan hasil perkebunan dengan
metode Luff Schoorl.
II. DASARTEORI
Karbohidrat adalah senyawaan polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-
keton (aldehid atau keton yang memiliki beberapa atau banyak gugus hidroksi)
serta polimer-polimernya yang terbentuk. Bentuk yang paling umum dari
oligosakarida adalah disakarida yang terbentuk dari proses kondensasi dua
molekul monosakarida, contohnya adalah sukrosa yang terbentuk dari glukosa dan
fruktosa. Oligosakarida yang terdiri dari tiga, empat, atau lebih unit monosakarida
jarang terdapat di alam. Monosakarida tidak digunakan sebagai bahan simpanan
makanan, sehingga sangat sedikit terdapat di alam. Mono dan disakarida pada
umumnya disebut gula-gula atau sugar karena memiliki rasa manis yang
disebabkan oleh adanya gugus hidroksil.
Uji kuantitatif karbohidrat bertujuan untuk menentukan banyaknya
karbohidrat yang terdapat dalam sampel. Pengujian ini dapat dilakukan dengan
cara kimiawi, fisikawi (optis), enzimatis (biokimiawi), serta cara kromatografi
Penentuan karbohidrat yang merupakan polisakarida atau oligosakarida
memerlukan perlakuan pendahuluan, yaitu hidrolisa terlebih dahulu dengan asam
atau enzim pada kondisi tertentu sehingga diperoleh monosakarida yang dapat
dianalisa lebih lanjut.
3.2. Alat
a) Pendingin tegak
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Labu ukur 100 ml, 250 ml
d) Neraca analitik
e) Pipet ukur 25 ml
f) Hot plate
g) Pendingin tegak
h) Biuret coklat 50 ml
i) Erlenmeyer mulut asah
j) Corong Buchner
k) Pompa vakum
mg C 6 H12O 6 (tabel)
Kadar gula reduksi (%) fp
berat bahan ( g ) x 10
2). Penentuan Kadar Sukrosa dan Gula total (Metode Luff Schoorl)
PRINSIP: Sakarosa dihidrolisis menjadi gula pereduksi, jumlah gula
pereduksi ditentukan dengan cara mereduksi larutan Luff Schoorl menjadi Cu2O.
Kelebihan Cu2+ direaksikan dengan KI dan Iod yang dibebaskan setara dengan
Cu2+ yang tidak tereduksi. Jumlah larutan gula yang mereduksi larutan Luff
Schoorl ditentukan dengan cara titrasi dengan Na2S2O3.
a) Ambil 50 ml filtrat bebas Pb (dari penentuan gula reduksi) masukkan ke
erlenmeyer, tambahkan 25 ml aquades dan 10 ml HCl 30%. Panaskan pada
suhu 67-70oC selama 10 menit.
b) Dinginkan segera sampai suhu 20oC. Netralkan dengan NaOH 45%,
kemudian encerkan sampai volume tertentu sehingga 25 ml larutan
mengandung 15 – 60 mg gula reduksi.
c) Ambil 25 ml campuran tersebut ke dalam erlenmeyer dan tambahkan 25 ml
larutan Luff Schoorl.
d) Buat pula perlakuan blanko yaitu 25 ml larutan Luff Schoorl dengan 25 ml
aquades.
e) Setelah ditambah beberapa butir batu didih, panaskan campuran di atas
(sampel dan blanko) dengan pendingin tegak. Diusahakan 2 menit sudah
mendidih. Pendidihan larutan dipertahankan selama 10 menit.
% Sukrosa 0,95 (kadar gula reduksi setelah inversi kadar gula reduksi sebelum inversi)
% Gula total 0,95 kadar gula reduksi setelah inversi
h) Basahi endapan dan kertas saring dengan alkohol 96%, hisap dengan pompa
vakum sampai kering.
i) Pindahkan kertas saring yang berisi endapan ke dalam botol timbang yang
telah diketahui beratnya dan keringkan pada suhu 105oC selama 1 jam.
j) Dinginkan dalam eksikator dan timbang sampai diperoleh berat konstan.
k) Bila kadar serat kasar lebih besar dari 1%, abukan kertas saring dan isinya
kemudian timbang sampai diperoleh berat konstan.
l) Hitung kadar serat kasar dengan rumus:
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 9
ANALISA GULA REDUKSI (METODE NELSON-SOMOGYI)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mendapat pengetahuan dan ketrampilan menganalisis kadar
gula reduksi pada bahan pertanian dengan metode Nelson Somogyi menggunakan
Spectrofotometer.
f) Pipet tetes
g) Tabung reaksi
h) Biuret 50 ml
3.2. Bahan
a) Buah-buahan/bahan pangan/makanan
b) Aquadest
c) Larutan glukosa standar
d) Arsenomolibdad
e) Reagen Nelson
f) Pb- asetat
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 10
KELARUTAN VITAMIN
I. TUJUAN
Mengetahui dan mempelajari kelarutan vitamin dalam air dan lemak pada
bahan pangan/makanan.
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
Sampel (Jenis
No Kelompok Kelarutan dalam air Kelarutan dalam lemak
vitamin)
1 Kelompok 1 A
2 Kelompok 2 B
3 Kelompok 3 C
4 Kelompok 4 D
ACARA 11
PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN PEREAKSI
BENEDICT
I. TUJUAN
Membuktikan adanya Vitamin C secara kualitatif pada bahan
pangan/makanan dengan pereaksi benedict.
2). Prosedur B
a) Masukkan 10 tetes larutan asam askorbat 1% kedalam tabung reaksi.
b) Kemudian netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%.
c) Tambahkan 2 tetes Larutan FeCl3.
d) Amati warna yang terjadi, jika terbentuk warna merah-ungu berarti positif
Vitamin C.
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
ACARA 12
PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN TITRASI
IODIUM
I. TUJUAN
Menentukan Kadar Vitamin C dalam beberapa bahan pangan/makanan
dengan metode titrasi Iodium.
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
ACARA 13
ANALISA FORMALIN DAN BORAKS PADA MAKANAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kualitas produk pangan
yang mengandung formaldehid dan boraks.
Boron tersebar luas di lingkungan, hadir dalam lebih dari 80 jenis mineral, dan
menyusun 0.001% kerak bumi. Penggunaannya yang umum adalah sebagai
herbisida, fungisida, pengawet kayu, dan penolak serangga. Bagi tanaman, boron
merupakan elemen nutrisi yang esensial, sehingga dimanfaatkan dalam pupuk.
Sementara bagi manusia dan hewan, boron juga diperlukan dalam banyak fungsi
kehidupan seperti embriogenesis, pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, fungsi
imun, kemampuan psikomotor, dan fungsi kognitif (National Toxicology
Program, 1987). Toksisitas dari senyawa boron adalah kemampuannya
mempengaruhi sintesis DNA dan produksi sel pada sel bakteri (Whorton et al.,
1994).
Boraks mempunyai rumus kimia Na2B4O7.10H2O dengan berat molekul
381.44. Larutan boraks 0.1 M mempunyai pH 9.2. Boraks biasanya digunakan
untuk deterjen, sabun, perekat, kosmetik, obat-obatan, lapisan kertas, desinfektan,
insektisida, serta sebagai pelarut gum, dekstrin, dan kasein. Selain itu, boraks juga
digunakan pada industri kulit, plastik, dan kaca. Jika boraks ditambahkan ke
dalam media pati, wujudnya menjadi seperti karet dan tidak dapat dioleskan
karena akan terpecah-pecah menjadi bola-bola kecil (Radley, 1976).
LAPORAN SEMENTARA
Acara :
Hari / Tanggal :
Nama Ketua/NIM :
Nama Anggota
:
NIM.
:
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
CATATAN :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________