BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap usaha perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatannya.
Perencanaan merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Maka dalam usaha bisnis brownies tempe ini
diperlukan perencanaan dan manajemen pemasaran.
Dalam suatu pemasaran banyak aneka ragam makanan untuk dijadikan buah
tangan. Brownies merupakan salah satu buah tangan yang banyak dibeli parawisatawan,
dari sekian banyak usaha. Usaha brownies ini cukup menjanjikan keuntungan, karena
menurut saya hampir semua orang menyukai brownies, termasuk semua kalangan.
Brownies tempea dalah salah satu makanan yang banyak dicari sebagai teman santai
bersama keluarga karena lezat dan rasa coklat yang nikmat. Dalam pembuatan pun tidak
terlalu membutuhkan biaya yang besar. Orang-orang juga sudah cukup familiar dengan
brownies tempeini.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. DESKRIPSI USAHA
A. DATA PERUSAHAAN
Nama Usaha : “Brownies Tempe Friends”
Tempat : Jl. Pertahanan Patumbak II Dusun IV Adhikarya
Gg.Lembayung
Bentuk usaha : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil &
Menengah (UMKM)
B. STRUKTUR ORGANISASI
Pemilik : Muhammad Khairul Nizam
Direksi : Muhammad Rizky Ramadhan
Bagian Keuangan : Arlansyah Tanjung
Bagian Produksi : Meli Rahmawati ,Della Cynthia Dwifa Sinaga
Bagian pemasaran : Bina Natalius Maduwu, Muhammad Panji Sudrajat
PEMILIK
DIREKSI
Misi
D. ANALISIS PEMASARAN
1. Product (produc)
Produk yang direncanakan untuk diproduksi adalah kue brownies. Brownies
yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas dengan semenarik mungkin.
Pada plastik akan disablon dengan label: brownies “Brownies Tempe Friends”.
Produk yang dihasilkan berkualitas, rasa yang disukai konsumen, kenyamanan dan
kepuasan pelanggan.
2. Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini berlokasi di Jl. Pertahanan Patumbak II Dusun IV Adhi Karya Gg.
Lembayung. Adapun sasaran pasar poduk brownies ini adalah mahasiswa di kampus
universitas, karyawan kantor dan Masyarakat sekitar Medan. Tempat penjualannya
di kampus, bisa dititip di atau warung-warung di sekitar perumahan dan perkantoran
Medan pusat.
3. Price (harga)
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi
ditambah biaya lain-lain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola
(tren) harganya pun bisa dinaikan dari standar harga normal (misal pada ketika
bulan februari (bulan penuh kasih) besar kemungkinan produk ini akan dibanjiri
konsumen).
Adapun rencana harga jual dari produk brownies ini dimulai dengan
harga Rp. 20.000 s/d Rp. 80.000 @ coklat.
4. Promotion (promosi)
Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen.
Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan
tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang
terbit di kampus dan media internet sebagai sarana e-business. Untuk promosi
melalui internet akan dipromosikan lewat facebook, instagram dan situs-situs e-
business.
5. Analisis Operasional
Logo
Desain Produk
Proses Produksi
Peralatan
1 loyang 18 cm
Bahan - bahan :
150 gram tempe
130 gram gula pasir (sesuaikan tingkat kemanisan)
4 butir telur ayam
100 gram butter golden churn
100 gram margarin blue band
50 gram DCC colatta (tambahan dari saya)
75 gram terigu segitiga biru (tambahan dari saya)
50 gram coklat bubuk van houten
1/2 sdt baking powder
1/4 sdt vanili bubuk
50 gram kacang mete sangrai, potong- potong
Langkah-langkah Pembuatan
Kukus tempe, tumbuk halus.
Ayak jadi satu terigu, coklat bubuk, baking powder dan vanilli bubuk, aduk rata,
sisihkan.
Lelehkan butter + margarin + DCC dengan cara di tim, sisihkan.
Kocok telur dan gula pasir dengan whisk sampai agak mengembang.
Masukkan campuran terigu, coklat bubuk, baking powder dan vanili, aduk rata.
Lalu masukkan tempe aduk rata.
Terakhir tambahkan butter margarin dan DCC yang sudah dilelehkan, aduk merata.
Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah di alasi baking paper dan di olesi
mentega, taburi kacang mete.
Masukkan loyang ke dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dulu. Panggang
selama 35-40 menit dengan suhu 150°C atau sampai brownies matang tergantung
oven masing-masing.
Keluarkan brownies dari loyang dan biarkan sesaat di colling rack.
Potong-potong brownies tempe sesuai selera dan sajikan.
E. Investasi
Peralatan Harga
Etalase/gerobak Rp.1,200,000
Panci Rp.90,000
Wadah Rp.70,000
Baskom Rp.85,000
Nampan dan serbet Rp.140,000
Pengukus Rp.100,000
Kompor dan tabung gas Rp.170,000
Peralatan tambahan lainnya Rp.95,000
Jumlah Investasi Rp.1,950,000
Biaya Variabel
3
Mentega Rp.20,000 x 0 Rp.600,000
3
Chocolate Rp.17,000 x 0 Rp.510,000
3
Gula pasir Rp.12,000 x 0 Rp.360,000
Tepung terigu Rp.14,000 x 3 Rp.420,000
0
3
Kacang almond Rp.25,000 x 0 Rp.750,000
3
Telur ayam Rp.14,000 x 0 Rp.420,000
3
Garam Rp.1,000 x 0 Rp.30,000
Total Biaya Variabel Rp.3,090,000
F. Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
Proses pembuatannya mudah dan sederhana.
Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang lain).
Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia.
Memanfaatkan e-Business untuk mempromosikan produk melalui
internet.
Tempat produksi ada di wilayah yang rata-rata mahasiswa dan karyawan.
Kemasan menarik dan berlabel.
Kualitas produk terjamin.
2. Weaknesses (kelemahan)
Harga bahan baku yang relatif tidak menentu (stabil) bahkan beberapa waktu
yang lalu sempat menglami kelangkaan.
Manejemen perusahaan masih sederhana.
suhu yang membuat coklat cepat meleleh.
brownies tidak tahan lama
Kurang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa
Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah
Produk mudah ditiru
3. Opportunities (Peluang )
Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan.
Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk
membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.
4. Threats (Ancaman)
Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pembelian produk.
Munculnya pesaing baru.
Banyaknya variasi browni.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk
mengalahkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus
mengetahui apa yang sedang dialami oleh suatu usaha sebelum menentukan strategi
yang ingin di jalani.
Merancang program pemasaran harus melalui produk, harga, tempat pemasaran
(saluran disribusi), dan promosi. Peran-peran itu sangat penting untuk menyukseskan
program pemasaran dari suatu usaha. Desain produk dan proses produksi yang
dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Agar sesuai dengan tujuan
perusahaan yaitu dapat diterima oleh konsumen sesuai kebutuhan dan dapat memuaskan
konsumen.
B. Saran
Sebaiknya alam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
usaha menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dan dapat
menentukan perencanaan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang maksimum.