Budaya Kepulauan Riau adalah seluruh kebudayaan dari dalam daerah dan luar daerah yang
telah berkembang lama di tengah masyarakat Kepulauan Riau, Indonesia.
Budaya Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh kebudayaan suku Melayu dan etnis
Tionghoa. Beberapa suku contohnya Jawa, Bali, Bugis, Batak, dan kebudayaan Eropa juga
berpengaruh pada beberapa bidang kebudayaan.
Budaya Kepulauan Riau juga dipengaruhi oleh budaya umat Islam. Suku Melayu yang
berkembang di Kepulauan Riau juga merupakan suku berasas Islam. Selain agama Islam,
budaya Kepulauan Riau juga sudah terpengaruh oleh budaya keagamaan umat Buddha,
Kristen, dan Konghucu.
Jika sebelumnya kita sudah melihat dan berkenalan dengan kebudayaan dari
Provinsi Sumatera Barat, kali ini kita akan berkenalan dengan kebuadayaan dari Provinsi
Riau yang masih berada di pulau Sumatera. Seperti biasa, kita akan melihat bentuk rumah
adat, pakaian adat, tari-tarian budaya, senjata tradisional, suku, bahasa dan lagu daerah.
Berikut Uraian singakat dari budaya Riau :
Rumah adat daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Rumah ini merupakan tempat
tinggal para datuk, pemangku adat. Ruangan rumah terdiri dari: ruangan besar yang
dipergunakan untuk tempat tidur, ruang bersila, anjungan dan dapur. Tiang-tiang rumah, sirip
atap, loteng, tangga dan alasnyasemua berhiasan ukiran. Ukirannya mempunyai corak yang
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Ruang adat ini dilengkapi pula
dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk untuk pertemuan dan musyawarah adat.
2. Pakaian Adat
Pakaian adat yang dipakai kaum pria dari Riau adalah tutup kepala atau destar, baju model
teluk belanga dengan kain yang melingkar di tengah badan dan bercelana panjang yang
disuji.
Pakaian adat yang dikenakan wanitanya adalah baju kurung yang disuji (dibordir),
berselempang kain bersuji serta berkain songket. Perhiasan yang dipakainya adalah anting-
anting, gelang dan cincin.
a. Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.
b. Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi.
c. Tari Tandak Sebati, merupakan jenis tari pergaulan yang digarap dengan memanfaatkan
perbendaharaan unsur-unsur gerak tari Melayu kepulauan. Rentak musik melayu yang
mengiringinya membuat joged yang dinamis ini bersuara gembira.
d. Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk
menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa
orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.
e. Tari Zapin, merupakan makna adab sopan santuan, sikap hormat dan memuliakan orang
lain. Tari Zapin juga bermakna penutup atau penyudah dari sebuah persembahan yang
disampaikan pada setiap orang yang melihatnya.
Tari Zapin
4. Senjata Tradisional
Pedang Jenawi
Ada pula senjata yang dinamakan Badik Tumbuk Lada. Badik ini mempunyai wilahan yang
sama dengan keris, namun agak pendek. Badik digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
untuk berperang. Maka badik sering pula diberi zat yang mengandung racun. Telah pula
diadatkan, bila badik telah ditarik dari sarungnya, maka haruslah ditikamkan. Bila sasarannya
tidak ada, maka badik ditikamkan pada suatu benda atau binatang Barulah kemudian badik
dimasukkan kembali pada sarungnya.
5. Suku : Melayu, Sakai, Anak Dalam, Hutan, Bonai, Laut, Talang Mamak.
6. Bahasa Daerah : Melayu (dengan berbagai logat masing-masing daerah/kabupaten)
7. Lagu Daerah : Soleram.
Upacara Adat
Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan oleh masyarakat Kepulauan Riau antara
lain :