Anda di halaman 1dari 12

CIRI KHAS SUKU BANGSA INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
NAMA : MUH. ALFIO MALIK IBRAHIM
KELAS : IV.B ANTASARI
SEKOLAH : SD IT BINA INSAN PARE PARE
TUGAS!
TULISLAH CIRI KHAS YANG DIMILIKI OLEH SUKU SUKU
BERIKUT :

1. SUKU SUNDA
-Pakaian suku sunda
Ciri khas pakaian adat sunda Jawa Barat memiliki corak
hampir sama dengan pakaian adat suku di pulau jawa pada
umumnya, wanitanya mengenakan kebaya motif polos
dipadu dengan sulam sedangkan laki-laki menggunakan jas
khas suku.
- Rumah suku sunda
Dari segi filosofis, rumah tradisional milik masyarakat Jawa
Barat ini ternyata memiliki pemahaman yang sangat
mengagumkan. Secara umum, nama suhunan rumah adat
orang Sunda ditujukan untuk menghormati alam
sekelilingnya. Hampir di setiap bangunan rumah adat Sunda
sangat jarang ditemukan paku besi maupun alat bangunan
modern lainnya. Untuk penguat antar-tiang digunakan
paseuk (dari bambu) atau tali dari ijuk ataupun sabut
kelapa, sedangkan bagian atap sebagai penutup rumah
menggunakan ijuk, daun kelapa, atau daun rumia. Sangat
jarang menggunakan genting. Hal menarik lainnya adalah
mengenai material yang digunakan oleh sang rumah itu
sendiri. Pemakaian material bilik yang tipis dan lantai
panggung dari papan kayu atau palupuh tentu tidak
mungkin dipakai untuk tempat perlindungan di komunitas
dengan peradaban barbar. Rumah di komunitas orang
Sunda bukan sebagai benteng perlindungan dari musuh
manusia, tapi semata dari alam berupa hujan, angin, terik
matahari dan binatang.
-Alat musik suku sunda
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda,
di antaranya sebagai penggugah semangat dalam
pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat
rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu
sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang
masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat
membuat popularitas angklung menurun dan hanya di
mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.
-Senjata suku sunda
Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat.
Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat
dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20
sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

2. SUKU DAYAK
Upacara Adat: Gawai Dayak
Rumah Adat: Rumah Panjang
Senjata Adat: Mandau
Kepercayaan Tradisional: Kaharingan
Pembahasan:
Orang Dayak adalah penduduk asli pulau Kalimantan. Dayak
adalah istilah umum untuk lebih dari 200 sub kelompok
etnis suku, yang tinggal terutama di sungai dan pegunungan
di pedalaman bagian tengah dan selatan pulau Kalimantan.
Masing-masing suku memiliki dialek, kebiasaan, adat,
wilayah dan budayanya sendiri, namun dengan ciri
pembeda umum dapat dikenali dengan mudah.
Bahasa Dayak dikategorikan sebagai bagian dari bahasa
Austronesia di Asia. Orang Dayak awalnya memiliki
keyakinan tradisional yaitu Kaharingan. Namun, banyak
orang Dayak yang masuk Islam dan sejak abad ke-19 banyak
juga yang memeluk agama Kristen.
Senjata tradisional Dayak adalah mandau, sejenis parang
berbentuk lurus, yang digunakan utnuk menebang hutan
lebat, berburu dan dalam peperangan.
Gawai Dayak adalah festival tahunan yang dirayakan oleh
suku Dayak di Kalimantan Barat, pada tanggal 31 Mei dan 1
Juni. Upacara ini merupakan persembahan terima kasih
atas panen yang melimpah dan kesehatan yang baik. Dalam
festival ini ditampilkan tarian tradisional dayak dan
kesenian lainnya.
Orang Dayak secara tradisional tinggal di rumah adat yang
disebut rumah panjang. Rumah ini ditinggali bersama lebih
dari satu keluarga yang masih tergabung ke dalam satu
suku. Bentuk rumah adat ini dalam bahasa setempat
dikenal dan rumah panjai (Dayuk Iban Sarawak), huma
betang (Dayak Ngaju), rumah Balay (Dayak Meratus), atau
rumah Baloy (Dayak Tidung).
Rumah panjang dibangun sebagai rumah panggung, yang
berada di atas tiang tinggi. Bentuk ini berguna untuk
melindungi diri dari banjir, hewan buas, dan pada masa lalu,
serangan musuh dari suku lain.
Selain di pulau Kalimantan bagian Indonesia, suku Dayak
juga ditemukan di pulau Kalimantan bagian Malaysia dan
Brunei.
Suku-suku yang menyusun suku Dayak antara lain adalah:
1.Di Kalimantan Barat:
Dayak Iban
Dayak Ot Danum
Dayak Punan
2.Di Kalimantan Tengah:
Dayak Ngaju
Dayak Maanyan
3.Di Kalimantan Selatan:
Dayak Bidayuh
Dayak Lawangan
4.Di Kalimantan Timur:
Dayak Kutai
Dayak Pasir
5.Di Kalimantan Utara:
Dayak Tidung
Dayak Kenyah
Dayak Murut
6.Di Serawak (Malaysia):
Dayak Iban
Dayak Melanau
7.Di Sabah (Malaysia):
Dayak Murut
Dayak Kadazan Dusun

3. SUKU DANI
Pendahuluan
Suku Dani merupakan Suku yang mendiami wilayah
Pegunungan Tengah, Papua.
Pembahasan
Ciri khas suku Dani
a. Pakaian Suku Dani
Pakaiannya berupa koteka, koteka pria terbuat dari labu
kuning, sementara koteka perempuan terbuat dari rumput
atau serat.
b. Bahasa Suku Dani
Suku Dani mempunyai 3 bahasa, yaitu:
- Sub keluarga Wano di Bokondini
- Sub keluarga Dani Pusat yang terdri atas logat Dani Barat
dan logat lembah Besar Dugawa.
- Sub keluarga Nggalik & ndash
c. Masyarakat Dani menjunjung tinggi kerjasama dan selalu
bergotong royong.
d. Pernikahan
Pernikahan Suku Dani bersifat poligami diantaranya
poligini.
e. Mata Pencaharian
Mata pencaharian Suku Dani adalah bercocok tanam dan
beternak babi.

4. SUKU MINANG
Menganut sistem kekeluargaan matrilineal atau melalui
jalur perempuan.Keluarga besar pihak perempuan tinggal di
dalam satu rumah, sedangkan
laki-laki yang sudah beristri harus pindah ke rumah istrinya.
Makanan sehari-hari dibagi menjadi dua jenis, yaitu lauk
pauk dan parabuang.
Rumah adatnya disebut dengan Rumah Gadang yang
berupa rumah panggung dengan atap berupa tanduk
kerbau yang disebut gonjong.
Pembahasan
Suku Minangkabau adalah suku terbesar di Indonesia yang
menganut sistem kekeluargaan matrilineal atau jalur
perempuan. Ini berarti semua keputusan diambil oleh
perempuan. Oleh karena itulah pula, Rumah Gadang
dibangun di tanah keluarga induk dan didiami oleh
beberapa keluarga perempuan.
Makanan sehari-hari suku Minang terbagi menjadi dua,
yaitu lauk pauk dan parabuang. Lauk pauk biasanya
dimasak pedas dan parabuang dimasak bumbu manis. Ciri
khas dari masakan ini adalah dimasak dengan
menggunakan santan dan beragam
bumbu, serta tidak dimasak dengan kompor, melainkan di
atas tungku.
Ciri khas suku Minang adalah kaum laki-lakinya diharuskan
merantau. Hal ini berkaitan dengan pesan nenek moyang
"karatau madang di hulu babuah babungo balun" atau
anjuran merantau kepada laki-laki karena di kampung
belum berguna.
5. SUKU GAYO
Ciri khas suku gayo antara lain orang yang bersuku gayo
memiliki rambut kriting, kulit hitam, dan bertubuh kecil
pembahasan
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang kaya
akan budayanya. Mulai dari keanekaragaman suku, bahasa,
tarian, berbagai macam rumah adat, senjata tradisional,
music tradisional, pakaian adat, dan sebagainya. Pakaian
adat suatu daerah merupakan symbol atau ciri khas dari
daerah tersebut. Pakaian adat atau yang biasa disebut
pakaian tradisional dari masing-masing provinsi ini memiliki
suatu cerita masing-masing, Warna dan rancangan
pakaiannya sangat indah. Pakaian khas tersebut selain
indah juga mempunyai arti tertentu. Untuk saat ini pakaian
adat banyak yang tidak dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Biasanya pakaian adat digunakan saat upacara
adat, upacara perkawinan dan saat memperagakan tarian
atau pertunjukan daerah. Berikut ini beberapa nama
pakaian adat di Indonesia. Biasanya dalam acara
pernikahan, pakaian antara laki-laki dibedakan, mulai dari
bentuk, hingga hiasannya.
Salah satu pakaian adat adat yang unik adalah pakaian adat
istiadat daerah Gorontalo. Dalam acara pernikahan pakaian
daerah khas Gorontalo disebut Biliu (pakaian pengantin
putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat
Gorontalo umumnya mempunyai tiga warna dan memiliki
arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan,
dan warna hijau. Selain itu dalam upacara pernikahan adat
Gorontalo, masyarakat hanya menggunakan empat warna
utama, yaitu merah, hijau, kuning emas, dan ungu. Warna
merah dalam masyarakat adat Gorontalo bermakna
keberanian dan tanggung jawab, warna hijau bermakna
kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, dan kerukunan,
warna kuning emas bermakna kemuliaan, kesetian,
kebesaran, dan kejujuran, sedangkan warna ungu bermakna
keanggunanan dan kewibawaan.

6. SUKU TORAJA
1.Upacara Pemakaman:
yang ada di suku toraja ini biasa disebut dengan Rambu
Solo. Melalui upacara Rambu Solo’ ini, Anda bisa
menyaksikan bahwa masyarakat toraja sangat
menghormati para leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman
yang dilakukan terdiri dari beberapa susunan acara dimana
setiap acara tersebut bisa disaksikan mengenai nilai-nilai
kebudayaannya yang ada hingga saat ini masih tetap
dipertahankan oleh masyarakat Toraja.
2.Macam-macam Kuburan
Jika Anda pernah ke toraja dan bertanya-tanya mengenai
beberapa objek wisata yang di sana justru menyuguhkan
tempat wisata yang sedikit menyeramkan dan bukan
memberikan keindahan alamnya. Hal ini karena adanya
kuburan unik yang ada di toraja yang menjadi daya tarik
bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kuburan di toraja sangat beraneka ragam, di sana ada
kuburan gantung, kuburan batu, kuburan goa, dan kuburan
pohon.
Dari macam-macam kuburan tersebut memiliki keunikan
dan ceritanya masing-masing, seperti bayi yang telah
meninggal dan belum tumbuh gigi sama sekali maka ia
dimakamkan di Pohon Tarra dengan dimaksudkan agar bayi
tersebut dapat meminum getah dari pohon sebagai ganti
dari ASI (Air Susu Ibu).
3.Rumah Adat Suku Toraja
Rumah adat dari suku toraja ini dibangun dengan kayu yang
ditumpuk-tumpuk serta diberi hiasan berupa ukiran yang
mengambil warna dominan merah, kuning, dan hitam.
Nama rumah yang menjadi khas ini diberi nama Tongkonan
yang artinya duduk dengan berbagai macam keunikan
rumah adat tongkonan. Tongkonan sendiri merupakan
pusat dari kehidupan sosial suku toraja dan ritual-ritual
yang berhubungan dengan rumah adat ini sangat oenting
dalam kehidupan spiritualnya
Tongkonan sendiri bisa digunakan untuk menjalankan
kehidupan spiritual dan rohani karena menurut
kepercayaan, tongkonan ada zaman dahulu saat pertama
kali dibangun yang lokasinya berada di surga danmemakai
tiang utama yang jumlahnya empat Maka saat berada di
bumi, bangunan ini juga digunakan untuk berkomunikasi
dengan arwah dari para leluhur mereka. Tongkonan ini
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penting dari
anggota masyarakat.
4.Adu Kerbau
Adat istiadat masyarakat toraja yang ke 4 yaitu adu kerbau.
Di toraja memang terkenal akan kerbaunya. Di sana juga
memiliki tradisi adu kerbau atau biasa disebut dengan
Ma’Pasilaga Tedong atau Tedong Silaga yang merupakan
sebuah tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan
masih tetap dilestarikan sebagai salah satu bagian dari
Rambu Solo hingga sekarang. Tradisi ini juga yang menjadi
salah satu daya tarik dari suku toraja sendiri karena
merupakan salah satu acara yang meriah dan menarik
untuk disaksikan secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai