Anda di halaman 1dari 11

KEBERAGAMAN

MASYARAKAT INDONESIA
DALAM
BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA

DISUSUN OLEH

RAISHA DIANDRA AQILA


KELAS 5A/ NO ABSEN: 15
KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM

BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam


perbedaan sebagai akibat dari kondisi kewilayahan, suku
bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam
masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat
dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan
Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia
yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Makna Bhinneka
Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan
ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa
daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan.

Keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan


masyarakat. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa,
agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia
adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah
harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu
kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan
nasional menuju indonesia yang lebih baik.
1. KEBERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA

5 kelompok suku bangsa terbesar di Indonesia, antara lain:

Suku Bangsa Jawa.


a. Nama Bahasa Daerah : Bahasa Jawa
b. Nama Rumah Adat : Joglo.
c. Nama Tarian Daerah : Bedhaya Semang, Bedhaya Ketawang,
Golek Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati, dsb.
d. Nama Pakaian Daerah :Kebaya, Beskap, Sorjan.

Suku Bangsa Sunda


a. Nama Bahasa Daerah : Sunda
b. Nama Rumah Adat : Imah Badak Heuay, Imah Togog Anjing,
Imah Julang Ngapak, Imah Jolopong, Imah Parahu
Kumureb, Capit Gunting.
c. Nama Tarian Daerah : Tari Merak, wayang, ketuk tilu,
jaipong, keurseus, dsb
d. Nama Pakaian Daerah : komprang, sinjang bundel, Baju
pangsi dan kebaya sunda, baju bedahan, jas beludru sulam
benang emas, beskap, jas takwa.

Suku Bangsa Madura


a. Nama Bahasa Daerah : Bahasa Madura.
b. Nama Rumah Adat : Tanean Lanjhang
c. Nama Tarian Daerah : Tari Rampak Jidor (Sholawat Badar),
Topeng Gethak, Rondhing.
d. Nama Pakaian Daerah : Pesa’an.

Suku Bangsa Batak.


a. Nama Bahasa Daerah : Angkola, Mandailing, Pakpak,
Simalungun, Toba, Karo
b. Nama Rumah Adat : Rumah Bolon.
c. Nama Tarian Daerah : Tor-Tor Sawan Panguras, Tor-Tor
Somba, Tor-Tor Tunggal Panaluan, Tor-Tor Sipitu Cawan.
d. Nama Pakaian Daerah : Pakaian Ulos

Suku Bangsa Melayu


a. Nama Bahasa Daerah : Bahasa Melayu
b. Nama Rumah Adat : Selaso Jatuh Kembar
c. Nama Tarian Daerah : Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi,
Tari Pembubung, Tari Sinar, Tari Lenggang Melayu, Tari
Zapin Sekampung, Tari Zapin, Tari Zapin Kampung Melayu
Pekan Baru,
d. Nama Pakaian Daerah : Baju melayu dan baju kurung.
2. KEBERAGAMAN AGAMA

Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan


beragama dijamin oleh UUD 1945. Agama yang diakui secara
sah di Indonesia adalah :

Islam
- Kitab suci : Al Qur'an
- Tempat ibadah : Masjid
- Hari besar : idul fitri , idul adha
- Upacara keagamaan : Jum’atan, Puasa Ramadhan, Maulid Nabi
Muhammad Shallahu Alaihi wa Sallam

Kristen Protestan
- Kitab suci : Injil
- Tempat ibadah : Gereja Kristen
- Hari besar : Natal
- Upacara keagamaan : Upacara Kedatangan 3 Raja

Kristen Katolik
- Kitab suci : Injil
- Tempat ibadah : Gereja Katolik
- Hari besar : Paskah
- Upacara keagamaan : Kenaikan Isa Al-Masih

Hindu
- Kitab Suci : Weda
- Tempat ibadah : Pura
- Hari besar : Nyepi
- Upacara keagamaan : Ngaben

Budha
- Kitab suci : Tripitaka
- Tempat ibadah : Wihara
- Hari besar : Katina
- Nama Upacara Keagamaan : Waisak

Khonghucu
- Kitab Suci : Wu Jing , Si Shu , dan Xiao Jing
- Tempat ibadah : Klenteng
- Nama Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go
Meh.
- Nama Upacara Keagamaan : Cap Go meh, Cheng Beng,
Membagikan Angpau.

Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat


menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
relijius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan
kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dan ibadah
antara satu agama dengan agama yang lain berbeda.

3. KEBERAGAMAN RAS

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang


Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa
ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan
garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri
fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk
muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata
serta ciri fisik yang lainnya. Secara umum, ras manusia dapat
dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :

1) Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.

2) Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan


bermata sipit.
3) Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.

4) Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta

5) Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat


dikelompokkan menjadi :

Suku Bangsa / Ras Papua Melanesia.

Bangsa yang mempunyai ciri kulit hitam, rambut keriting,


badan kekar, hidung mancung, dan bibir tebal ini banyak
terdapat di Pulau Papua dan Kepulauan Aru yang terkenal
dengan sebutan suku Tapiro. Suku Tapiro ini mempunyai
ciri-ciri yang sama dengan suku Aeta di Filipina dan suku
Semang di Malaysia.

Ras Papua Melanesia merupakan suku bangsa asli yang


mendiami Indonesia sebelum datangnya nenek moyang
bangsa Indonesia.

Suku Bangsa / Ras Veddoid

Telah disebutkan sebelumnya bahwa ras Veddoid merupakan


ras khusus yang mempunyai ciri sendiri. Orang-orang
Veddoid mempunyai ciri, antara lain perawakan kecil,
rambut berombak, dan kulit sawo matang. Mereka berasal
dari Sri Langka.
Suku bangsa di Indonesia yang termasuk ras Veddoid, yaitu
Suku Toala di Semenanjung Barat Daya Sulawesi, Suku
Tomuna di Pulau Muna, Suku Gayo di sekitar Danau Toba,
Suku Kubu di Jambi, Suku Sakai di Siak, dan Suku Tomuna
di Kepulauan Mentawai. Suku-suku tersebut mempunyai
persamaan ciri dengan Suku Senai di Malaysia.

Suku Bangsa / Ras melayu Tua / Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu adalah ras yang dianggap sebagai


nenek moyang bangsa Indonesia. Meraka berasal dari
Daratan Asia atau tepatnya Yunan di Asia Utara dan datang
ke Indonesia dalam berbagai gelombang. Bangsa ini adalah
bagian dari gelombang pertama yang datang sekitar tahun
200 SM dan bergerak menuju ke Selatan memasuki daerah
Indonesia melalui Vietnam (Indo China). Dalam
perjalanannya menuju Indonesia, ada beberapa dari mereka
yang tinggal di wilayah-wilayah mereka lewati. Sehingga ras
ini ada di beberapa negara selain Indonesia. Mereka
tersebar di Semananjung Melayu, Filiphina, Kepaulauan
Pasifik sampai Madagaskar. Mereka yang datang merupakan
ras Melayu Mongoloid, yang mempunyai ciri-ciri : rambut
ikal atau lurus, muka bulat, kulit sawo matang, badan tinggi
ramping, hidung sedang / lebar, kebudayaan masih asli,
menganut paham animisme dan dinamisme, dan membawa
kebudayaan zaman batu muda (neolithikum).

Suku bangsa di Indonesia yang termasuk golongan ini adalah


Suku Batak di Sumatera Utara, Suku Toraja di Sulawesi
Selatan, Suku Sasak di Lombok, Suku Nias di Kepulauaun
Nias, Suku Kubu di Sumatera Selatan, dan Suku Dayak di
Kalimantan Tengah .

Suku Bangsa/ Ras Melayu Muda/ Deutro Melayu

Deutro Melayu sebenarnya juga merupakan golongan Melayu


Mongoloid dengan ciri-ciri fisik yang sama. Mereka juga
datang dari Yunan (Asia Utara) pada sekitar tahun 500 SM
dan dianggap sebagai gelombang kedua datangnya nenek
moyang di Indonesia.

Selain ciri-ciri fisik yang sama, Ras melayu Muda mempunyai


ciri-ciri antara lain : membawa kebudayaan zaman perunggu
dan sudah tidak menganut paham animisme dan dinamisme.
Di Indoensia mereka dipengaruhi oleh bebagai agama yang
ada, seperti agama Hindu dan Budha dari penduduk
Indonesia umumnya pada saat itu, agama Kristen dari
bangsa Eropa, dan agama Islam dari orang-orang Aceh.

Suku bangsa di Indoensia yang masih ada dan termasuk ras


Melayu Muda antara lain Suku Jawa, Suku Abli, Suku
Madura di Jawa Timur, Suku Banjar di Kalimantan Selatan,
Suku Aceh, Suku Minagkabau di Sumatera Barat, dan Suku
Bugis di Sulawesi Selatan.

Ras-Ras Lain
Selain keempat ras yang mendominasi wilayah Indonesia,
ada beberapa kelompok bangsa atau ras tertentu yang ikut
tinggal di beberapa wilayah Indonesia. Di antara ras-ras
tersebut adalah orang-orang Cina, Jepang, Korea, orang-
orang Arab, Pakistan, dan India. Orang-orang Cina, Jepang,
dan Korea merupakan kelompok ras Mongoloid Induk atau
Asiatic Mongoloid. Sedangkan orang-orang Arab, Pakistan
dan India merupakan kelompok ras Kaukasoid.

Semua ras di Indonesia tersebut menjadikan Indonesia


menjadi masyarakat majemuk yang mempunyai beraneka
ragam budaya, suku bangsa, dan agama. Hal ini dapat terjadi
karena percampuran/ pergaulan antar kelompok.
Keanekaragaman ini dapat menjadi salah satu faktor
pendorong yah dari ras itu sendiri. Diharapkan dengan
berbagai suku, ras, dan agama yang terbentuk dari
perpaduan yang ada menjadikan Indonesia lebih kuat dan
lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai